Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN MODUL II PENGELASAN OAW

Laboratorium Teknik Produksi Johanes Roberto Pasaribu_2613161078_Kel 11


Program Studi Teknik Metalurgi Asisten : Fredi Nur Ilham_2613151043
Fakultas Teknologi Manufaktur Senin, 1 Juli 2019

Tujuan – digunakan hanya untuk plat plat tipis, hal ini dikarenakan sambungan las Oxigen Acetyline ini mempunyai
kekuatan yang rendah dibandingkan las busur listrik.Las OAW ini juga dapat digunakan untuk pemanasan atau
pemotongan, namun alat yang digunakan berbeda. Untuk pemotongan menggunakan torch yang ada katub gas
potong, sedangkan untuk pengelasan atau pemanasan menggunakan welding gun tanpa katub gas potong. 

I. PENDAHULUAN Asisten Wali :


A. Latar Belakang Fredi Nur Ilham
Pada era serba teknologi ini teknik
Laboran :
pengelasan sangat diperlukan untuk berbagai proses
pengerjaan industri seperti, pemotongan logam dan Joko Purwanto
penyambungannya, konstruksi bangunan baja, dan Hari/Tanggal :
konstruksi permesinan yang memang tidak dapat
1 Juli 2019
dipisahkan dengan teknologi manufaktur. Teknologi
pengelasan termasuk yang paling banyak digunakan Waktu :
karena memiliki beberapa keuntungan seperti 07.30-18.00 WIB
bangunan dan mesin yang dibuat dengan teknik
Tempat :
pengelasan menjadi ringan dan lebih sederhana
dalam proses pembuatannya. Kualitas dari hasil Laboratorium Teknik Produksi
pengelasan sangat tergantung pada keahlian dari Jurusan :
penggunanya dan persiapan sebelum pelaksanaan Teknik Metalurgi
pengelasaan.
Salah satu pengelasan yang paling banyak Fakultas :
digunakan adalah jenis pengelasan yang disebut Teknologi Manufaktur
OAW atau Oxy Acetylene Welding, atau yang Universitas :
umumnya disebut las karbit. Pengelasan jenis ini
Universitas Jenderal Achmad Yani
dilakukan dengan menggabungkan logam dengan
pemanasan pada logam dengan campuran gas
asitelin dan oksigen yang dinyalakan dengan api. II. TEORI DASAR
Las karbit memiliki beberapa keuntungan seperti
Las oksi asetilin adalah pengelasan yang
mudah dalam pengaturan panas, mudah pada dilaksanakan dengan pencampuran dua jenis gas
pengelasan plat tipis dan memiliki sarana yang sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber
praktis panas. Dalam proses las gas ini, gas yang digunakan
adalah campuran dari gas Oksigen (O2) dan gas lain
B. Perumusan masalah sebagai gas bahan bakar (fuel gas). Gas bahan bakar
paling populer dan paling banyak digunakan
1. Bagaimana pengaruh hasil jika dilakukan
dibengkel-bengkel adalah gas Asetilin(C2H2). Gas ini
tanpa preheating ? memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan
2. Mengapa menggunakan api netral dan apa bakar lain. Kelebihan yang dimiliki gas Asetilin antara
pengaruhnya? lain, menghasilkan temperatur nyala api lebih tinggi
dari gas bahan bakar lainnya, baik dicampur dengan
C. Batasan masalah udara maupun oksigen [Harsono,2000]
1. Material yang digunakan adalah baja ST-37 Nyala Oksi asetilin
Nyala oksi astilin dibagi menjadi tiga jenis. Sebagai
berikut merupakan paparannya.
D. Keterangan Praktikum
a. Nyala netral: nyala ini bila perbandingan antara
Dosen Mata Kuliah :
oksigen dan asetilin sekitar satu. Nyala terdiri atas
Dr. Ing. Ir. Supono Adi Dwiwanto kerucut dalam yang berwarna putih bersinar dan
Kepala Laboratorium : kerucut luar yang berwarna bening.
Dr. Sutarno, Ir., MT. b. Nyala asetilin lebih: bila setilin yang digunakan
melebihi daripada jumlah untuk mendapatkan nyala
LAPORAN MODUL II PENGELASAN OAW
Laboratorium Teknik Produksi Johanes Roberto Pasaribu_2613161078_Kel 11
Program Studi Teknik Metalurgi Asisten : Fredi Nur Ilham_2613151043
Fakultas Teknologi Manufaktur Senin, 1 Juli 2019

netral maka diatara kerucut dalam dan luar akan timbul


kerucut nyala baru yang berwarna biru. Di dalam 2. Langkah proses mematikan las gas
bagian nyala-nyala ini terdapat kelebihan gas asetilin
yang menyebabkan terjadinya karburasi pada logam
cair. Jauhkan nosel dari benda kerja dan arahkan
c. Nyala oksigen lebih: bila gas oksigen lebih dari pada kebawah
jumlah yang diperlukan untuk menghasilkan nyala
netral maka nyala menjadi pendek dan warna kerucut
Tutup kran gas oksigen
dalam berubah dari putih bersinar menjadi ungu. Bila
nyala ini digunakan untuk mengelas maka akan terjadi
proses oksidasi atau dekarburasi pada logam cair.
Tutup kran gas bahan bakar
Nyala inti atau netral adalah nyala permulaan
terbakarnya zat arang (karbon) dari asetilin. Nyala luar
adalah hasil pembakaran gas karbon monoksida (CO)
dan hidrogen (H2) dengan zat asam dari udara Tiup api kecil yang masih menyala
(02).kegunaan dari nyala ini adalah:
1. Untuk pengelasan biasa
2. Untuk mengelas baja atau besi tuang. Biarkan benda kerja hingga dingin
Pada nyala oksidasi ini Jumlah oksigen yang keluar
Gambar 3.2 skema proses memalikan las gas
lebih besar. Nyala inti jadi lebih pendek dan berbentuk
meruncing ke ujungnya. Ada suara mendesis yang
lebih keras dibandingkan dengan desisan suara nyala 3. Pengelasan las jalur
netral.nyala ini sering digunakan untuk pengelasan
logam perunggu dan kuningan.dan terkadang Siapkan alat dan bahan
digunakan untuk braazing,Setelah dicapai nyala api
netral kemudian kita kurangi aliran gas asetilen maka
kita akan dapatkan nyala api oksigen lebih. Nyala Ukur dan tandai pada permukaan benda kerja
apinya pendek dan berwarna ungu, nyala kerucut dengan tipe-X
luarnya juga pendek.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Prosedur Kerja Letakkan benda kerja

3.1.1 Skema Proses


1. Langkah menyalakan las gas Pegang brander dengan baik

Siapkan alat dan bahan


Lakukan percobaan mengelas
Letakkan benda kerja

Posisikan sidut api pengelasan adalah 60


Buka sedikit kran gas bahan bakar
derajat dan filler 30 derajat terhadap garis
horisontal
Nyalakan pematik api dan bakar ujung nozel

Dekatkan ujung nosel ke benda kerja


Buka sedikit demi sedikit kran gas oksigen

Gambar 3.1 Skema proses Penyalaan las gas 4. Dekatkan filler


Pengelasan hingga
corner memanas dan mencair
joint
LAPORAN MODUL II PENGELASAN OAW
Laboratorium Teknik Produksi Johanes Roberto Pasaribu_2613161078_Kel 11
Program Studi Teknik Metalurgi Asisten : Fredi Nur Ilham_2613151043
Fakultas Teknologi Manufaktur Senin, 1 Juli 2019

1. Langkah menyalakan gas


Siapkan alat dan bahan 1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Letakkan beda kerja diatas meja las.
3. Dilakukan pembukaan sedikit kran gas
bahan bakar.
Letakkan benda kerja 4. Dilakukan penyalaan pematik api dan
dibakar ujung nosel hingga gas terbakar.
5. Dilakukan pembukaan kran gas oksigen
Tekuk benda kerja 90 derajat sedikit demi sedikit hingga nyara api 3cm.

2. Langkah proses mematikan las gas


1. Dijauhkan nosel dari benda kerja dan
Lakukan preheating
arahkan kebawah, dilakukan setelah
melakuka pengelasan.
2. Dilakukan penutupan pada kran gas oksigen
Lakukan pengelasan menggunakan filler metal perlahan-lahan
3. Dilakukan penutupan pada kran gas bahan
bakar.
4. Dilakukan peniupan api kecil yang masih
Lakukan pengelasan dari ujung kanan hingga
kiri menyala pada ujung nosel.

3. Pengelasan jalur
1. Siapkan alat dan bahan.
Biarkan benda kerja hingga dingin 2. Dilakukan pengukuran dan penandaan pada
permukaan benda kerja dengan tipe-X.
3. Benda kerja diatas meja las.
Gambar 3.4 Skema proses corner joint 4. Dilakukan pemengangan pada brander.
5. Dilakukan percobaan pengelasan pada benda
kerja.
6. Dilakukan pemposisian sudut api untuk
melakukan pengelasan 60 derajat terhadap
horizontal dan pada filler metal 30 derat
terhadap garis horizontal.
7. Ujung nosel didekatkan pada benda kerja.
8. Filler metal didekatkan hingga memanas dan
mencair bersama benda kerja.
4. Pengelasan corner
1. Siapkan alat dan alat
2. Benda kerja diletakan pada meja las.
3. Benda kerja ditekuk hingga 90
derajat.
4. Dilakukan preaheating.
5. Dilakukan pengelasan menggunakan metal
filler.
6. Dilakukan pengelasan dimulai dari ujung
kanan hingga ujung kiri.
7. Dinginkan benda kerja hingga dingin.

3.1.2 Penjelasan Skema Proses 3.2 Peralatan dan Bahan


LAPORAN MODUL II PENGELASAN OAW
Laboratorium Teknik Produksi Johanes Roberto Pasaribu_2613161078_Kel 11
Program Studi Teknik Metalurgi Asisten : Fredi Nur Ilham_2613151043
Fakultas Teknologi Manufaktur Senin, 1 Juli 2019

3.2.1 Peralatan sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu tinggi


1. Tabung oksigen : 1 buah (3000o) yang mampu mencairkan logam induk dan
2. Tabung asetilen : 1 buah logam pengisinya. Jenis bahan bakar gas yang
3. Regulator : 2 buah digunakan asetilen, propan atau hidrogen, sehingga
4. Brander : 1 buah cara pengelasan ini dinamakan las oksi-asetilen atau
5. Pembersih nosel : 1 buah dikenal dengan nama las karbit.Nyala asetilen
6. Selang las : 2 buah diperoleh dari nyala gas campuran oksigen dan asetilen
7. Bangku dan meja kerja : 1 unit yang digunakan untuk memanaskan logam sampai
8. Pematik api : 1 buah mencapai titik cair logam induk. Pengelasan dapat
9. Tang : 1 buah dilakukan dengan atau tanpa logam pengisi.
10. Sarung tangan : 1 pasang Proses pengelasan posisikan sudut api 60 derajat
11. Kacamata : 1 buah yang dimana bertujuan agar api biru tersebut mengenai
12. Sepatu : 1 pasang filler metal agar meleleh ke benda las tersebutdan
13. Tabung pemadam : 1 unit untuk filler metal adalah 30 derajat terhadap garis
3.2.2 Bahan horizontal kesalah pada saat praktikum ada terlalu
1. Spesimen Baja St-37 : 3 buah cepat menempelkan filler metal ke benda las yang
2. Filler metal : 2 buah dimana menyebabkan filler metal tersebut tidak
menempel pada benda.
Sebelum dilakukan pengelasan sebelumnya
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan pre heat yang dimana bertujuan agar
4.1 Pengumpulan Data pencegahan terjadinya thermal shock yang
1. Data pengelasan jalur mengakibatkan logam pengisi tersebut tidak menempel
pada benda kerja karena tidak dilakukan pre heat
Tabel 4.1 Data Pengelasan Jalur terlebih dahulu. Pada saat praktikum benda las dibuat
penyambungan L atau disebut corner joint yang dimana
2. Data pengelasan corner joint dilakukan pengelasan dari kanan ke kiri agar pada saat
pengelasan menjadi lebih mudah.
Tabel 4.2 data pengelasan corner joint
V. KESIMPULAN
1. Pengelasan dengan gas dilakukan dengan
4.2 Pengolahan Data membakar bahan bakar gas yang dicampur
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN dengan oksigen (O2) sehingga menimbulkan
4.3 Pengumpulan Data nyala api dengan suhu tinggi (3000o) yang
3. Data pengelasan jalur mampu mencairkan logam induk dan logam
pengisinya.
Tabel 2.1 Data Pengelasan Jalur
VI. SARAN
1. Perhatikan selalu APDnya.
4. Data pengelasan corner joint 2. Lakukan proses pengelasan sesuai prosedur
sagar dapat meminimalisasi cacat lasan.
Tabel 2.2 data pengelasan corner joint
VII. DAFTAR PUSTAKA
[1] Syaripuddin.KARAKTERISTIK HASIL
4.4 Pengolahan Data PENGELASAN OXY ASETILIN
- WELDING(OAW).2017.Jakarta:Fakultas
4.3 Pembahasan teknik UNJ
Pada praktikum kali ini bertujuan untuk
menyambungkan plat yang tipis. Pada saat praktikum
Pengelasan dengan gas dilakukan dengan membakar
bahan bakar gas yang dicampur dengan oksigen (O2)

Anda mungkin juga menyukai