Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN MODUL VII DEEP DRAWING

Laboratorium Teknik Produksi Johanes Roberto Pasaribu_2613161078_Kel 11


Program Studi Teknik Metalurgi Asisten :Fredi Nur Ilham_2613151043
Fakultas Teknologi Manufaktur Senin, 20 Mei 2019

TUJUAN membentuk lembaran plat yang diinginkan


I.PENDAHULUAN II.TEORI DASAR
A. Latar Belakang Deep Drawing atau biasa disebut drawing adalah
Perkembangan teknologi manufactur memiliki salah satu jenis proses pembentukan logam, dimana
peran sangat penting dalam peningkatan hasil produksi bentuk pada umumnya berupa silinder dan selalu
yang berkualitas dalam dunia industri, hampir di semua mempunyai kedalaman tertentu, sedangkan definisi
proses produksi memanfaatkan kemajuan teknologi ini. menurut P.CO Sharma seorang professor production
Terobosan untuk selalu memakai teknologi yang technology drawing adalah Proses drawing adalah
terdepan menjadi suatu keharusan bagi setiap proses pembentukan logam dari lembaran logam ke
perusahaan yang ingin keberlangsungan hidup dan dalam bentuk tabung (hallow shape) (P.C. Sharma
eksistensinya tetap terjaga. Dalam dunia 2001 : 88). Proses deep drawing adalah proses
manufacturing dikenal berbagai macam proses, salah pembentukan lembaran logam dari bentuk 2 dimensi
satunya adalah sheet metal forming. Sheet metal menjadi bentuk 3 dimensi melalui penekanan lembaran
forming dalam pada suatu cetakan.
manufacturing adalah proses pemberian tekanan pada Drawability dari suatu lembaran logam dinyatakan
plat datar menurut permukaan design die sampai pada dengan perbandingan diameter bakalan, (d0)
titik deformasi plastis plat tersebut, sehingga maksimum yang masih bisa diproses menjadi tabung
terbentuklah komponen yang baru sesuai dengan berdiameter, (di). Batas proses deep drawing tersebut
design permukaan die (Siswanto,2003). Namun pada dikenal dengan nama LDR (limiting drawing ratio).
proses ini juga masih banyak ditemui fenomena cacat LDR = (d0/di)maks (1)
(forming defect) akibat deformasi. Parameter sifat mampu bentuk lembaran logam
adalah strain hardening coefficient (n) dan plastic
B. Perumusan masalah strain ratio (R) yaitu sifat-sifatyang muncul bila logam
1. Berapa besar gaya tekan terhadap spesimen dikenai deformasi plastis. Cara yang praktis untuk
uji? mengamati sifat logam yang dideformasi plastis adalah
2. Bagaimana mekanisme pengerjaan deep dengan pengujian tarik. Pengujian non simulasi ini
drawing? hanya bersifat teoritis karena hanya membandingkan
C. Batasan masalah keadaan tegangan dan regangan material tanpa
1. Material yang digunakan adalah spesimen pendekatan pada kondisi proses yang sesungguhnya.
AL,Galvanis,ST37 Pengujian mampu bentuk lembaran logam, selain
2. Mesin yang digunakan mesin press dilakukan melalui pengujian non simulasi, dapat pula
melalui pengujian simulasi yang dilakukan dengan
D. Keterangan Praktikum pendekatan terhadap kondisi proses dimana hasilnya
Dosen Mata Kuliah : Dr.Ing. Ir. Supono Adi akan lebih memberikan gambaran mengenai mampu
Dwiwanto bentuk material.
Kepala Laboratorium : Dr.Sutarno, Ir., MT. Berbagai macam pengujian simulasi sheet metal
AsistenWali : Fredi Nur Ilham forming dimaksudkan untuk mendapatkan koreksi
Laboran : Joko Purwanto (gambaran) antara kenyataan proses sheet metal
Hari/Tanggal : 20 Mei 2019 forming dengan pengujian simulasi tersebut. Proses
Waktu : 13.30 WIB – selesai sheet metal forming yang dapat dipandang sebagai
Tempat : Laboratorium Teknik gabungan proses bending, stretching dan deep drawing.
Produksi Oleh karena itu banyak dikembangkan metoda uji yang
Jurusan : Teknik Metalurgi diharapkan dapat mengungkapkan secara cepat sifat
Fakultas : Teknologi Manufaktur mampu bentuk dalam proses proses sheet metal
Universitas : Universitas Jenderal forming tersebut.
Achmad Yani
LAPORAN MODUL VII DEEP DRAWING
Laboratorium Teknik Produksi Johanes Roberto Pasaribu_2613161078_Kel 11
Program Studi Teknik Metalurgi Asisten :Fredi Nur Ilham_2613151043
Fakultas Teknologi Manufaktur Senin, 20 Mei 2019

I. METODOLOGI PENELITIAN
3.1.3. Penjelasan Skema Proses
3.1. Prosedur Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang
3.1.1. Skema Proses dibutuhkan.
3.1.2. 2. Diukur tebal dan diameter awal
Siapkan alat dan bahan spesimen menggunakan jangka
sorong.
3. Diletakkan spesimen kedalam dies.
Ukur tebal dan diameter awal spesimen 4. Diukur t0 dan beban awal pada pada
mesin UTM.
5. Dilakukan proses deep drawing pada
Letakan spesimen kedalam dies material.
6. Diukur t1 dan beban akhir spesimen
pada mesin
7. Diukur diameter akhir spesimen
Ukur t0 dan beban awal pada mesin
menggunakan jangka sorong.
8. Diamati cacat yang terjadi pada hasil
proses deep drawing.
Lakukan proses deep drawing 9. Diulangi proses dengan menggunakan
material yang berbeda.
10. Dianalisa dan dilakukan pembahasan.
Ukur t1 dan beban akhir pada mesin 11. Diberi kesimpulan.

3.2. Peralatan dan Bahan


Ukur diameter akhir spesimen 3.2.1. Peralatan
1. Universal testing machine : 1 buah
2. Penggaris : 1 buah
Amati cacat yang terjadi 3. Jangka sorong : 1 buah
3.2.2. Bahan
1. Plat baja ST-37 : 3 buah
Ulangi proses dengan material berbeda 2. Plat galvanis : 3 buah
3. Plat aluminium : 3 buah

Analisa dan pembahasan

Kesimpulan

Gambar 4. Pengujian penarikan kawat


LAPORAN MODUL VII DEEP DRAWING
Laboratorium Teknik Produksi Johanes Roberto Pasaribu_2613161078_Kel 11
Program Studi Teknik Metalurgi Asisten :Fredi Nur Ilham_2613151043
Fakultas Teknologi Manufaktur Senin, 20 Mei 2019

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

Cacat yang

Sobek
4.1. Pengumpulan Data
1. Data Awal

Plat Aluminium

Nilai LDR

1.621

1.621

1.621
Teridentifikas
Spesime
Diameter Awal (D0) Tebal
n

i
1 0.78 mm

Beban Awal Beban Akhir

3880

3860

3870
2 6 cm 0.80 mm

(kg)
3 0.74 mm
Plat Galvanis
Spesime

(kg)

340

260

300
Diameter Awal (D0) Tebal
n Plat Aluminium

1 0.26 mm
2 6 cm 0.24 mm

7
ta
3 0.20 mm
Plat ST-37
Kedalaman (mm)

Spesime
Diameter Awal (D0) Tebal
300

301

300
ti

n
1 0.79 mm
2 6 cm 0.74 mm
294

293

293
t0

3 0.77 mm
Akhir (D0)
Diameter

3.7 cm
Spesimen

2. Data Akhir
Plat Galvanis

Kedalaman (mm) Cacat yang


Diameter Beban Awal Beban Akhir
Teridentifikas
Spesimen Nilai LDR
Laboratorium Teknik Produksi

Akhir (D0) (kg) (kg) i


Fakultas Teknologi Manufaktur
Program Studi Teknik Metalurgi

t0 ti ta

1 293 302 9 280 3800 1.621

2 3.7 cm 293 302 9 300 3750 1.621 Tidak ada

3 294 300 6 280 3760 1.621

Plat ST-37
Senin, 20 Mei 2019

Kedalaman (mm) Cacat yang


Asisten :Fredi Nur Ilham_2613151043

Diameter Beban Awal Beban Akhir


Teridentifikas
Spesimen Nilai LDR
LAPORAN MODUL VII DEEP DRAWING

Akhir (D0) (kg) (kg) i


t0 ti ta
Johanes Roberto Pasaribu_2613161078_Kel 11

1 292 300 8 560 4020 1.621

2 3.7 cm 295 300 5 460 3590 1.621 Tidak ada

3 293 302 9 540 3620 1.621


LAPORAN MODUL VII DEEP DRAWING
Laboratorium Teknik Produksi Johanes Roberto Pasaribu_2613161078_Kel 11
Program Studi Teknik Metalurgi Asisten :Fredi Nur Ilham_2613151043
Fakultas Teknologi Manufaktur Senin, 20 Mei 2019

4.2. Pengolahan Data


1. Perhitungan LDR
=
ln( 3870
300 )
D0 300
ln (
LDR =
D1 293 )
6 = 108.31
=
3.7 b. Plat Galvanis
= 1.621 1) Spesimen 1
2. Perhitungan Plastic Strain Ratio (R- w1
Value)
R=
ln ( )
w0
a. Plat Aluminium t1
1) Spesimen 1
ln
()
t0
w1

R=
ln ( )
w0 ln( 3800
280 )
=
t 302
ln 1
t0 () ln (
293 )
3880 = 86.20

=
ln
300 ( ) 2) Spesimen 2
300 w1
ln
294 ( ) ln ( )
w0
R=
= 125.67 t1
2) Spesimen 2
ln
()
t0
w1

R=
ln ( )
w0 ln( 3750
300 )
=
t 302
ln 1
t0 () ln (
293 )
3860 = 83.48

=
ln
260 ( )
301 3) Spesimen 3
ln
293 ( ) w1
= 100.14
R=
ln ( )
w0
3) Spesimen 3 t1
w1
ln
()
t0
ln ( )
w0
R=
t
ln( 3760
280 )
ln 1
t0 () =
ln (
300
294 )
LAPORAN MODUL VII DEEP DRAWING
Laboratorium Teknik Produksi Johanes Roberto Pasaribu_2613161078_Kel 11
Program Studi Teknik Metalurgi Asisten :Fredi Nur Ilham_2613151043
Fakultas Teknologi Manufaktur Senin, 20 Mei 2019

= 128.56 140
c. Plat ST-37 120
100 Plat Al
1) Spesimen 1
80

LDR
w1 Plat

R=
ln ( )
w0
60
40
20
Galvanis

Plat ST-
t 37
ln 1
t0 () 0
Average Normal Anisotropy

=
ln( 4020
560 ) 4.3 Pembahasan
300 Pada praktikum kali bertujuan bertujuan untuk
ln (
292 ) membentuk lembaran atau plat menjadi bentuk yang
diinginkan yang dimana dipraktikum kali ini
= 72.92 diberbentuk menjadi bentuk tabung. Pada umumnya
2) Spesimen 2 berbebagai jenis material logam dalam bentuk
lembaran dapat digunakan untuk proses drawing
w1

R=
ln ( )
w0
seperti stainless stell, alumunium, tembaga, perak,
emas, baja.Maupun titanium.Deep drawing ini Proses
t1 drawing dilakukan dengan menekan material benda
ln
()
t0
kerja yang berupa lembaran logam yang disebut
dengan blank sehingga terjadi peregangan mengikuti
bentuk dies, bentuk akhir ditentukan oleh punch

=
ln( 3590
460 )
sebagai penekan dan die sebagai penahan benda
kerja saat di tekan oleh punch
300 Pada saat praktikum proses compression
ln (
295 ) terjadi ketika punch bergerak kebawah, akibatnya
blank tertarik untuk mengikuti gerakan dari punch,
= 122.25
daerah blank yang masih berada pada blankholder
3) Spesimen 3 akan mengalami compression arah radial mengikuti
w1 bentuk dari die.

R=
ln ( )
w0
t1 V. KESIMPULAN
ln
()
t0 1. Pada praktikum kali bertujuan bertujuan untuk
membentuk lembaran atau plat menjadi bentuk

=
ln( 3620
540 )
yang diinginkan.
2. Pada proses Proses compression terjadi ketika
punch bergerak kebawah, akibatnya blank
302
ln (
293 )
tertarik untuk mengikuti gerakan dari punch.

= 62.88 VI. SARAN


1. Pada saat dilakukan pengujian harus diperhatikan
3. Kurva LDR
terlebih dahulu prosedurnya.
2. Perhatikan APDnya.
VII. DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN MODUL VII DEEP DRAWING
Laboratorium Teknik Produksi Johanes Roberto Pasaribu_2613161078_Kel 11
Program Studi Teknik Metalurgi Asisten :Fredi Nur Ilham_2613151043
Fakultas Teknologi Manufaktur Senin, 20 Mei 2019

https://ardra.biz/sain-
teknologi/metalurgi/pembentukan-logam-metal-
forming/deep-drawing-penarikan-dalam/

Anda mungkin juga menyukai