Anda di halaman 1dari 4

Laporan Praktikum Modul Pengecoran – Kelompok III

Reza Aditya F120360075

Praktikum Teknik Material II – TA 2021/2022


Prodi Teknik Material, JTPI, Institut Teknologi Sumatera

LATAR BELAKANG METODOLOGI PENELITIAN

Pengecoran (casting) adalah suatu proses manufaktur Dalam praktikum pengecoran ini menggunakan
yang pada dasarnya ialah sebuah teknik penuangan beberapa alat, bahan, dan komposisi yang di gunakan
material logam yang dileburkan dan kemudian seperti :
masukkan kedalam cetakan yang telah terlebih dahulu 1. Alat
dibuat pola, hingga logam cair tersebut membeku a. Cetakan
didalam cetakan tersebut. Dalam praktikum b. Sekop
pengecoran (casting) kali ini menggunakan salah satu c. Ember
metode expandable mold yaitu sand casting (cetakan d. Sarung tangan
pasir) jenis pengecoran ini paling sering dipakai karena e. Tungku
ketahanannya terhadap temperature tinggi sangat baik. f. Crusible
Tujuan praktikum pengecoran (casting) dengan metode g. Kacamata pelindung
sand casting adalah agar dapat mengetahui proses h. Kuas
peleburan material logam serta dapat memahami i. Gelas ukur
prosesing dalam pengecoran (casting), menganalisa j. Timbangan
proses penuangan dan pembekuann material logam k. Bricket
yang telah dileburkan dalam pengecoran (casting). l. Gergaji besi
m. Termokopel

TINJAUAN PUSTAKA 2. Bahan


a. Alumunium (seri 4)
Sand casting merupakan suatu proses manufaktur yang b. Pasir juwono
menggunakan logam cair dan cetakan untuk c. Bentonite
menghasilkan bentuk yang mendekati bentuk geometri d. Kapur
akhir produk jadi. Pengecoran dengan cetakan pasir e. Air
adalah yang tertua dari segala macam metoda
pengecoran[1]. Cetakan pasir merupakan cetakan yang 3. Komposisi
paling banyak digunakan, karena memiliki beberapa a. Pasir 4000 gram
keunggulan yakni melekat tanpa kendala ukuran dan b. Bentonite 7%
bentuk serta ketahanannya yang baik terhadap c. Air 7-8%
tempratur yang tinggi. Dalam sand casting dapat d. Piston aluminium seri 4 (Al-Si) 360 gram
diidentifikasikan terjadi cacat hasil akan tetapi e. Kapur secukupnya
parameter proses dan desain sistem gating dapat
menyelesaikan masalah ini. Konfigurasi mekanisme Adapun langkah langkah dalam percobaan kali ini
gating atau riser memainkan peran yang sangat adalah sebagai berikut :
signifikan dalam meningkatkan efisiensi casting, 90% 1. Desain bentuk cetakan yang akan di buat
cacat casting hanya diperoleh karena desain sistem 2. Membuat cetakan pasir dengan bentuk yang telah
gating dan feeding yang tidak tepat[2]. dibuat
3. Mencampur pasir, perekat, dan air dengan
Pemilihan pasir cetak harus sesuai beberapa kriteria komposisi yang telah di tentukan
agar dapat digunakan sebagai bahan pembuat cetakan. 4. Siapkan logam yang akan di lebur
Pasir cetak pada pengecoran logam tidak semua nya 5. Lakukan peleburan logam menggunakan tungku
dapat digunakan sebagai media cetakan[3]. Cetakan 6. Tuangkan logam cair ke dalam cetakan
pasir merupakan bagian yang menerima panas dan 7. Lalukan proses pendinginan dan pembekuan
tekanan dari logam cair yang dituangkan sebagai bakal 8. Bongkar cetakan pasir yang telah jadi
produk. Pasir cetak sebagai bahan cetakan harus dipilih 9. Bersihkan dan periksa hasil coran yang telah jadi
sesuai dengan kebutuhan karakteristik bahan yang akan
dicetak baik sifat penuangannya maupun ukuran benda
yang akan dibuat[4]. HASIL DAN DISKUSI

Dari praktikum pengecoran ini, hasil pengamatan yang


di dapat adalah sebagai berikut :
Praktikum Teknik Material III – Institut Teknologi Sumatera
1. Perancangan Getting System
Wo (Berat awal material) : 360 gram 2. Peleburan dan Pemaduan
Raw Material : Piston Tm ( Temperatur leleh) : 700oC (Warna : dull red)
Spesifik Material : Alumunium seri 4 (Al- tm (Waktu leleh) : 40 menit
Si) Flux/ Dross :-
Bahan Bakar : Bricket & Gas Diagram fasa Al-Si :
Desain Produk :

Gambar 5. Diagram Fasa


Diagram ini menjelaskan bahwa dengan T m 700o C
Gambar 1. Desain Produk dan tm 40 menit serta terdapat warna dull red,
mendapatkan diagram fasa dengan Si disini sebesar
2% sedangkan Al 98% dengan fasa α + Liquid.

3. Penuangan dan pembekuan


Tp (Temperatur Puring) : 840oC
Tp ( Waktu Puring) : 27,24
Foto produk :

Gambar 2. Desain 3D

Gambar 6. Isometri

Gambar 3. Desain 2D

Gambar 7. 2D Samping
Gambar 4. Desain riser dan spure

Praktikum Teknik Material III – Institut Teknologi Sumatera


Bisa terjadi cacat seperti keropos pada permukaan ini
terjadi karena adanya gas dalam alumunium cair yang
ada dalam rongga – rongga dalam cetakan selama
proses peleburan.

Tabel 1. Kenaikan suhu tiap 1 menit


Waktu/menit Suhu/celcius
20 380oC
40 700oC
Gambar 8. 2D Atas

KESIMPULAN

Dari praktikum pengecoran ini, dapat di simpulkan


bahwa :

1. Terdapat kecacatan porositas dan ketidak


sempurnaan bentuk.

2. Kecacatan dan ketidak sempurnaan bentuk yang


terlihat seperti keropos ini bisa terjadi karena
adanya gas dalam alumunium cair saat proses
peleburan yang ada dalam rongga cetakan.
Gambar 9. 2D Bawah
3. Cacat produk terjadi karena adanya kesalahan
dalam jarak penuangan yang terlalu jauh antara
tungku dan cetakan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Simanjuntak, Rissetridarma. “Penggunaan Metode


Sandcasting pada pengecoran Logam.” Vol. 4, no.
1. Universitas Tridharma, Oktober 20221, hal 7.
[2] Sudiyanto, Anton. “Proses Pengecoran Logam dan
Analisa Cacat Pada Produk B3x6.” Vol. 13, no. 3.
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Gambar 10. Foto Cacat Produk Yogyakarta, April 2016, hal 22

[3] Budiman, Haris. “Analisa Proses Pengecoran FCD


Cacat produk ini bisa terjadi karena adanya kesalahan
450 Dengan Metode Cetakan Pasir Kering (Dry-
dalam penuangan, banyak alumunium yang terbuang,
jarak tungku terlalu jauh dari cetakan. Sand Molds) pada produk sprocket.” Vol 2, no. 1.
Universitas Majalengka, April 2019, hal 37.

[4]

Gambar 11. Foto cacat permukaan

Praktikum Teknik Material III – Institut Teknologi Sumatera


Bhirawa, W. “Proses Pengecoran Logam Dengan Menggunakan Sand Casting.” Vol. 2, no. 3. Universitas
Suryadharma, Oktober 2021, hal 33.

LAMPIRAN

Gambar 14. Pemanasan Logam

Gambar 12. Proses Penyaringan Pasir

Gambar 15. Penuangan Logam

Gambar 13. Pemberian Bentonit

Praktikum Teknik Material III – Institut Teknologi Sumatera

Anda mungkin juga menyukai