Anda di halaman 1dari 6

ABSTRAK

Sanitasi adalah hal terpenting dalam sebuah kondisi lingkungan. Sanitasi


dapat membawa dampak positif jika dapat berfungsi dengan sebagai mestinya.
Namun, jika sanitasi tidak dapat berfungsi dengan sebagai mestinya maka akan
membawa dampak yang buruk bagi makhluk hidup di lingkungan sekitarnya.
Seperti kasus sanitasi buruk yang terjadi di Papua. Sebagian besar masyarakat di
Provinsi Papua terkena diare yang berdampak pada kematian. Hal ini diakibatkan
oleh tidak berfungsinya sanitasi dengan baik. Selain itu perilaku yang buruk juga
menyumbang angka kematian yang tinggi akibat diare.

Kata kunci : sanitasi, sanitasi buruk, Papua, diare

PENDAHULUAN

Sanitasi lingkungan sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia.


Kehidupan manusia pun tak luput dari kebersihan tempat tinggalnya Sanitasi
lingkungan akan sangat berpengaruh pada kualitas hidup suatu individu. Jika
sanitasi lingkungannya tidak baik dapat menyebabkan beberapa permasalahan
yang berdampak pada kehidupan makhluk hidup di sekitarnya. Jika sanitasi yang
buruk ini dibiarkan secara terus menerus, maka dapat diprediksi tingkat kesehatan
di suatu daerah tersebut akan menurun akibat beberapa wabah penyakit yang
dapat berkembang pada kondisi lingkungan yang buruk

Salah satu penyakit akibat sanitasi yang buruk adalah diare. Diare
merupakan sebuah kondisi dimana feses yang dikeluarkan oleh tubuh berwujud
lembek atau mungkin bisa saja cair. Hal ini jika dibiarkan terus maka dapat
menyebabkan tubuh menjadi lemas karena kekurangan cairan tubuh atau
dehidrasi. Dehidrasi akan berdampak buruk jika tidak segera tertangani. Dampak
terburuknya adalah kematian.
Salah satu kasus sanitasi buruk yang berdampak menyebarnya wabah
penyakit diare adalah diwilayah Papua. Buruknya sanitasi adalah penyebab utama
wabah ini meluas di hampir seluruh wilayah Papua. Menurut data dari penelitian
pustaka yang saya lakukan, hampir setiap tahunnya terjadi 30 ribu kasus kematian
akibat diare di wilayah Papua. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi
sanitasi yang buruk di wilayah Papua. Dengan ini dapat diketahui apa yang
menyebabkan sanitasi buruk sehingga wabah penyakit diare dapat berkembang di
Papua serta bagaimana cara mengantisipasinya.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan pada artikel ini adalah penelitian


kepustakaan. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan
berdasarkan karya tulis dan hasil penelitian baik yang sudah dipublikasikan
maupun belum dipublikasikan.

Data yang dituliskan pada artikel ini ditulis berdasarkan penelitian dari
beberapa jurnal atau karya tulis yang sudah dipublikasikan maupun yang belum
dipublikasikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Faktor penyebab

Beberapa faktor yang menyebabkan penyakit diare yang terjadi di wilayah


Papua adalah :

1. Sanitasi yang buruk


Saluran pembuangan yang tidak optimal atau bahkan tersumbat
akan menyebabkan penumpukan limbah yang bisa menjadi sarang bakteri.
Bakteri ini yang menyebabkan beberapa wabah penyakit seperti diare.
Selain saluran pembuangan, adanya vektor seperti tikus juga bisa
menyebabkan penyakit diare karena tikus bisa menyebabkan kondisi

[Type text]
tempat sekitar menjadi kotor atau kumuh. Tidak menjaga kebersihan
lingkungan sekitar seperti mebuang sampah sembarangan juga bisa
menyebabkan bakteri ini berkembang dengan cepat
2. Perilaku yang menyebabkan sanitasi buruk

Beberapa masyarakat Indonesia ternyata juga masih belum bisa


hidup dengan higienis, terutama di wilayah Papua. Tidak adanya kamar
mandi yang layak membuat warga melakukan Buang Air Besar
Sembarangan (BABS) di pinggir sungai atau tempat lainnya yang
membuat feses menjadi menumpuk sehingga beberapa bakteri dapat
berkembang disana. Selain itu perilaku buruk lainnya adalah tidak
mencuci tangan setelah Buang Air Besar (BAB) dan sebelum makan.
Bakteri yang ada dalam feses bisa masuk kedalam makanan jika tidak
mencuci tangan sehingga dapat menyebabkan diare yang parah bahkan
hingga berdampak pada kematian.

B. Dampak yang terjadi

Dampak utama yang akan terjadi apabila sanitasi di suatu wilayah


buruk adalah terjadinya wabah penyakit yang berdapak pada tingkat
kesehatan masyarakat di suatu wilayah tersebut, dalam hal ini adalah
penyakit diare. Diare yang tidak segera diobati akan menyebabkan
kematian. Hal ini terjadi karena tubuh kekurangan cairan sehingga cairan
dalam tubuh yang dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk feses yang tidak
segera diganti akan menyebabkan tubuh menjadi dehidrasi. Namun
sebelum terjadi kematian, dapat diatasi dengan mengganti cairan tubuh
dengan air ataupun cairan infuse yang dapat mengembalikan kondisi tubuh
seperti semula.

C. Cara memperbaiki sanitasi yang buruk

Setelah melihat faktor penyebab dan dampak yang akan terjadi, ada
beberapa cara yang dapat dilakukan oleh beberapa komponen demi
memperbaiki sanitasi lingkungan yang buruk di wilayah Papua agar wabah
penyakit diare tidak semakin meluas.

[Type text]
Cara yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan masyarakat
adalah dengan melakukan sosialisasi masyarakat di wilayah terdampak
wabah penyakit diare tentang pentingnya sanitasi lingkungan yang baik.
Selain itu, juga memberikan pendampingan kepada para pengurus
sehingga perilaku yang buruk seperti Buang Air Besar Sembarangan
(BABS) dapat diantisipasi. Tenaga kesehatan masyarakat juga dapat
melakukan pemeriksaan sanitasi lingkungan setempat dan memberikan
pengertian jika kondisi sanitasi lingkungan setempat tidak baik dan harus
segera dilakukan pembenahan agar tidak menimbulkan dampak yang
buruk

Cara yang dapat dilakukan masyarakat sekitar tersebut adalah


dengan lebih memperhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggalnya.
Dengan pengetahuan yang diberikan oleh tenaga kesehatan masyarakat
ataupun dari informasi yang mereka dapat sendiri, sebaiknya diterapkan
pada lingkungan tempat tinggalnya. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah
dengan membersihkan lingkungan sekitar agar saluran pembuangan dapat
berjalan lancar tanpa ada sumbatan. Membangun kamar mandi yang layak
juga harus dilakukan agar masyarakat tidak buang air sembarangan. Selain
itu, masyakarakat sekitar harus membiasakan untuk mencuci tangan
setelah BAB dan sebelum makan. Pemerintah juga harus turut ambil
bagian dalam pengawasan agar masyarakat dapat hidup bersih serta sehat

[Type text]
SIMPULAN

Sanitasi lingkungan menjadi hal yang sangat penting diperhatikan dalam


rangka mencapai tingkat kesehatan yang baik pada suatu wilayah. Sanitasi penting
dilakukan agara higienis dan kualitas suatu tempat tinggal dapat menjadi baik
serta bebas dari penyakit. Sanitasi lingkungan yang buruk dapat menyebabkan
wabah penyakit diare atau penyakit lainnya yang dapat berakibat fatal. Sanitasi
lingkungan harus menjadi salah satu fokus perhatian bagi pemerintah sekitar,
sehingga kualitas tempat tinggal di daerah tersebut menjadi baik. Sanitasi yang
baik juga dapat membuat tempat tinggal menjadi nyaman serta aman dari berbagai
jenis wabah penyakit yang jika dibiarkan akan berakibat fatal seperti diare yang
berdampak kematian. Cara menangani hal ini dapat dilakukan oleh berbagai
komponen baik dari pihak pemerintah sekitar yang bertugas sebagai pengawas
agar masyarakat tidak buang air besar sembarangan serta peran masyarakat sendiri
untuk membiasakan hidup bersih dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar
dan sanitasi agar tidak terkena penyakit yang ditimbulkan akibat lingkungan yang
kumuh atau kotor.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI., 2011. Buku Saku Petugas Kesehatan


Lima Langkah Tuntaskan Diare. Jakarta :Direktorat Jenderal Pengendalian
Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan. pp.288-390.

Puspandari, Nelly (2007). Identifikasi Penyebab Kejadian Luar Biasa

Kolera di Papua Terkait Kontak Jenazah dan Sanitasi. Jurnal


Sanitasi Lingkungan. , 1-6

[Type text]
KLB. 2009. Diare, Efektifitas Turun Kampung Dipertanyakan.
(www.sanitasi.or.id., diakses  tanggal 9 Desember 2018).

[Type text]

Anda mungkin juga menyukai