Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS NASIONAL
SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

MATA KULIAH : Teknologi Berbahan Alam


HARI/TANGGAL : Sabtu/21 Juli 2020
WAKTU KELAS : 08.00 – 10.40 WIB
SIFAT UJIAN : B6
DOSEN : Closed book
PENGUJI : Bunga Tiara Carolin, SST., M.Bmd

Petunjuk Soal.
 Jawablah pertanyaan berikut dengan benar.
 File dibuat dalam bentuk Ms. Word dengan nama file: No Absen_Nama_NPM

1. Jelaskan apa saja yang anda ketahui tentang simplisia !


2. Jelaskan bagaimana pengolahan simplisia pasca panen !
3. Jelaskan apa saja yang anda ketahui tentang ekstrak dan proses ekstraksi !
4. Sebutkan salah satu contoh tanaman yang dimanfaatkan dalam ilmu kebidanan, kemudian
jelaskan kandungannya, kegunaannya, dan cara menggunakannya !

Telah Diperiksa Tim Prodi Dosen Pengampu/Koordinator

(Dr.Vivi Silawati, SST.,SKM.,MKM) (Bunga Tiara Carolin, SST., M.Bmd)


NAMA : WINA NUR FATIMAH
KELAS : B6
NPM : 195401426468
MATA KULIAH : TEKNOLOGI BERBAHAN ALAM
DOSEN PENGUJI : BUNGA TIARA CAROLIN, SST., M.BmD
HARI / TANGGAL : SABTU / 21 JULI 2020

1. Jelaskan apa saja yang anda ketahui tentang simplisia !


Jawab:
Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami
pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan.
Jenis-jenis Simplisia
a. Simplisia Nabati
1) Simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman.
2) Eksudat tanaman ialah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel yang
dengan cara tertentu (disengaja) di keluarkan dari selnya, atau zat nabati lainnya yang
dengan cara tertentu di pisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.
3) Contoh : Folium, Herba, Flos, Cortex, Radix, Lignum, Fructus. Eksudat: Gummi
arabicum, tragacan.
b. Simplisia Hewani
1) simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan
oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
2) Contoh : hormon, enzym, tulang dan lain-lain.
c. Simplisia Mineral
1) simplisia yang berupa bahan pelikan (mineral) yang belum diolah atau telah diolah
dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
2) Contoh : CaCO3, kaolin

2. Jelaskan bagaimana pengolahan simplisia pasca panen !


Jawab:
a. Pengumpulan bahan baku
Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbeda-beda antara lain tergantung pada :
1) Bagian tanaman yang digunakan.
2) Umur tanaman yang digunakan.
3) Waktu panen.
4) Lingkungan tempat tumbuh.
Waktu panen sangat erat hubungannya dengan pembentukan senyawa aktif di dalam
bagian tanaman yang akan dipanen. Waktu panen yang tepat pada saat bagian tanaman
tersebut mengandung senyawa aktif dalam jumlah yang terbesar.
Beberapa simplisia dapat dikumpulkan :
1) Sembarangan dari tumbuhan liar tanpa keahlian,
Contoh : Ipecae Radix, tumbuhan liar yang ada di hutan yang digunakan masyarakat
daerah secara empiris.
2) Cara yang kedua yaitu cara pengumpulan yang memerlukan keahlian berdasarkan ilmu
pengetahuan dan biasanya dari tanaman yang penanamannya teratur di kebun-kebun
atau tanaman yang di kultivasikan.
Contohnya : yang memerlukan keahlian yang berdasarkan ilmu pengetahuan ialah
Digitalis Folium, dan Belladonna Folium.
b. Sortasi Basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing
lainnya dari bahan simplisia. Misalnya pada simplisia yang dibuat dari akar suatu tanaman
obat, bahan-bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak,
serta pengotoran lainnya harus dibuang. Tanah mengandung bermacam-macam mikroba
dalam jurnlah yang tinggi, oleh karena itu pembersihan simplisia dari tanah yang terikut
dapat mengurangi jumlah mikroba awal.
c. Pencucian
1) Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotoran lainnya yang
melekat pada bahan simplisia.
2) Cara sortasi dan pencucian sangat mempengaruhi jenis dan jumlah rnikroba awal
simplisia. Misalnya jika air yang digunakan untuk pencucian kotor, maka jumlah
mikroba pada permukaan bahan simplisia dapat bertambah dan air yang terdapat pada
permukaan bahan tersebut dapat menipercepat pertumbuhan mikroba.
3) Pada siinplisia akar, batang atau buah dapat pula dilakukan pengupasan ku. lit luamya
untuk mengurangi jumlah mikroba awal karena sebagian besar jumlah mikroba
biasanya terdapat pada permukaan bahan simplisia.
d. Perajangan
Beberapa jenis bahan simplisia perlu mengalami proses perajangan. Perajangan bahan
simplisia dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan, pengepakan dan
penggilingan. Tanaman yang baru diambil jangan langsung dirajang tetapi dijemur dalam
keadaan utuh selama 1 hari. Perajangan dapat dilakukan dengan pisau, dengan alat mesin
perajang khusus sehingga diperoleh irisan tipis atau potongan dengan ukuran yang
dikehendaki.
Semakin tipis bahan yang akan dikeringkan, semakin cepat penguapan air, sehingga
mempercepat waktu pengeringan. Akan tetapi irisan yang terlalu tipis juga dapat
menyebabkan berkurangnya atau hilangnya zat berkhasiat yang mudah menguap. Sehingga
mempengaruhi komposisi bau dan rasa yang diinginkan. Oleh karena itu bahan simplisia
seperti temulawak, temu giring, jahe, kencur dan bahan sejenis lainnya dihindari
perajangan yang terlalu tipis untuk mencegah berkurangnya kadar minyak atsiri. Selama
perajangan seharusnya jumlah mikroba tidak bertambah. Penjemuran sebelum perajangan
diperlukan untuk mengurangi pewarnaan akibat reaksi antara bahan dan logam pisau.
Pengeringan dilakukan dengan sinar matahari selama satu hari.
e. Pengeringan
1) Tujuan Pengeringan:
 Untuk membantu pengawetan bahan. Mencegah tumbuhnya mikroorganisme.
 Untuk mengurangi volume berat bahan.
 Untuk mempermudah pembuatan, bentuk-bentuk yang umum digunakan dalam
perdagangan.
 Untuk mencegah reaksi enzimatik
 Untuk mencegah perubahan-perubahan kimiawi
2) Cara Pengeringan
Secara alami
Dengan sinar matahari. Bisa dilakukan langsung dan tidak langsung.
 Langsung : di udara terbuka pada cuaca baik. Contoh : Caryophylli Flos,
Cinnamomi Cortex, Cardamomi Fructus.
 Tidak Langsung : Pengeringan dilakukan dalam ruangan kecuali :
Mentha piperitae Folium : mula-mula pengeringan dilakukan di ladang-ladang,
Bunga dan buah dapat pula digunakan tempat dalam ruangan yang dasarnya berupa
anyaman kayu yang kemudian dialasi dengan kertas penyerap (koran).
Secara Buatan
 Pengeringan dengan penaikan suhu  lebih cepat dan sesuai untuk tempat dalam
udara dingin daripada udara terbuka.
 Dengan menaikkan suhu : 400-600C tanpa pengurangan tekanan : menggunakan
lemari pengering. Contoh : untuk simplisia tahan panas (termostabil).
 Untuk bahan obat yang dikeringkan dalam jumlah sangat sedikit sangat sesuai bila
dikeringkan menggunakan pengurangan tekanan (ruang vakum) dengan suhu
serendah mungkin. Contoh : untuk simplisia mengandung minyak atsiri.
 Kering sudah cukup bila daun diremas cukup rapuh.
Secara kimia
Dengan menggunakan penambahan zat-zat pengering. Digunakan untuk bahan-bahan
termolabil.
Secara fisik
Dengan sinar inframerah dan cara gelombang radiasi.
f. Sortasi Kering
Sortasi setelah pengeringan sebenarnya merupakan tahap akhir pembuatan simplisia.
Tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman yang
tidak diinginkan dan pengotoran-pengotoran lain yang masill ada dan tertinggal pada
sirnplisia kering. Proses ini dilakukan sebelum sirnplisia dibungkus untuk kernudian
disimpan. Seperti halnya pada sortasi awal, sortasi disini dapat dilakukan dengan atau
secara mekanik. Pada simplisia bentuk rimpang sering jurnlah akar yang melekat pada
rimpang terlampau besar dan harus dibuang. Demikian pula adanya partikel-partikel pasir,
besi dan benda-benda tanah lain yang tertinggal harus dibuang sebelum simplisia
dibungkus.
g. Penyimpanan dan Pengepakan
1) Penyimpanan
 Tempat penyimpanan : tempat/gudang, dingin, di aliri udara kering.
 Untuk jumlah sedikit : dalam wadah tertutup rapat dan tahan sinar yang terbuat dari
gelas, kaleng timah, gelas coklat dll, suhu rendah.
 Bila di simpan dalam kotak kayu dan kantong kertas – akan mengabsorbsi kembali
uap air udara 10-12% (>12%), menyebabkan simplisia dapat cepat rusak, selain itu
akan dapat dirusak oleh serangga, tikus, bau simplisia akan campur aduk.
2) Pengepakan
Pengepakan simplisia yang telah dibuat lebih baik disimpan dalam wadah yang
higroskopik yang kedap udara dan lebih baik terbuat dari kaca, agar simplisia yang ada
didalamnya tidak cepat mengalami pembusukan/ ditumbuhi mikroba.
h. Pemeriksaan Mutu
cara pemeriksaan untuk menilai simplisia
1) Secara Organoleptik
Adalah cara pemeriksaan dengan pancaindera dan meliputi pemeriksaan terhadap
bentuk, bau, rasa pada lidah dan tangan, kadang- kadang pengamatan dengan
pendengaran, dalam hal ini diperhatikan bentuk, ukuran, warna bagian luar dan bagian
dalam, retakan- retakan atau gambaran–gambaran dan susunan bahannya (berserat-
serat, bergumpal,dan lain sebagainya). Pemeriksaan secara organoleptik harus
dilakukan lebih dahulu sebelum dilakukan pemerikaan dengan cara lain, karena pada
umumnya pemeriksaan baru dilanjutkan jika penilaian organoleptik memberikan hasil
baik . Pada simplisia bentuk serbuk, pemeriksaan secara mikroskopik dapat dilakukan
secara serentak dengan cara organoleptik .
2) Secara Mikroskopik
Umumnya meliputi pengamatan terhadap irisan melintang dan terhadap serbuk.
3) Secara Fisika
Meliputi penetapan daya larut , bobot jenis, rotasi optik, titik lebur, titik beku, kadar
air, sifat-sifat simplisia di bawah sinar ultra violet, pengamatan mikroskopik dengan
sinar polarisasi dan lain sebagainya.
4) Secara Kimia
Yang bersifat kwalitatif disebut identifikasi dan pada umumnya berupa reaksi warna
atau pengendapan. Sebelum reaksi-reaksi tersebut dilakukan terlebih dahulu diadakan
isolasi terhadap zat yang dikehendaki , misalnya isolasi dengan cara pelarutan,
penyaringan dan mikrosublimasi. Pemeriksaan secara kimia yang bersifat kwantitatif
5) Secara Hayati / Biologi
Pada umumnya bersifat penetapan potensi zat berkhasiat.

3. Jelaskan apa saja yang anda ketahui tentang ekstrak dan proses ekstraksi !
Jawab:
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat atau beberapa dari suatu padatan atau cairan dengan
bantuan pelarut. Ekstraksi merupakan proses pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu
campuran homogen menggunakan pelarut cair (solven) sebagai separating agent. Pemisahan
berdasarkan prinsip beda kelarutan. Ekstraksi ini biasa digunakan untuk memisahkan dua zat
bedasarkan perbedaan kelarutan.
Adapun tujuan ekstraksi antara lain bahan diperiksa untuk menemukan kelompok senyawa kimia
tertentu, contohnya seperti alkaloid, flavanoid atau saponin. Organisme tanaman atau hewan
digunakan dalam pengobatan tradisional. Sifat senyawa yang akan diisolasi belum ditentukan
sebelumnya dengan cara apapun.
Proses Ekstrasi
Proses ektraksi khususnya untuk bahan yang berasal dari tumbuhan adalah sebagai berikut :
1) Pengelompokan bagian tumbuhan (daun, bungan dll), pengeringan dan penggilangan bagian
tumbuhan
2) Pemilihan pelarut
3) Pelarut polar : air, etanol, metanol dsb.
4) Pelarut semipolar : etil asetat, diklorometan, dsb.
5) Pelarut non polar : n-heksan petroleumeter chloroform dsb
Metode Ekstraksi
Ektraksi dengan pelarut
1) Destilasi
2) Maserasi
Maserasi adalah teknik ekstraksi dengan cara merendam bahan baku ke dalam pelarut pada suatu
bejana dan ditempatkan pada suhu ruang (ekstraksi dingin) selama beberapa waktu.
3) Perlokasi
Perkolasi adalah teknik ekstraksi dengan melarutkan senyawa metabolit dengan cara mengalirkan
pelarut yang sesuai pada matriks bahan atau sampel yang telah ditempatkan pada alat perkolator
4) Reflux
Ekstraksi dengan reflux adalah teknik ekstraksi panas yang dilakukan dengan menguapkan
pelarut dan mendinginkannya (kondensasi) lagi untuk diulang secara kontinyu sehingga volume
pelarut dalam sistem akan terjaga.
4) Soxhlet
Ekstraksi dengan soxhlet adalah pengembangan teknik perkolasi dan refluks dengan
menggabungkan dua prinsip tersebut dengan cara menguapkan pelarut dan menyiramkan atau
melewatkannya pada sampel bahan yang terbungkus.
5) Hasil dari proses ektraksi akan diperoleh ekstrak cair.
Ekstrak cair ini diperoleh setelah pemisahan serbuk simplisia dengan penyari.
Ektrak cair ini akan dilanjutkan menjadi ektrak kental dengan penguapan menggunakan alat
rotary evavorator
4. Sebutkan salah satu contoh tanaman yang dimanfaatkan dalam ilmu kebidanan, kemudian jelaskan
kandungannya, kegunaannya, dan cara menggunakannya !
Jawab:
Contoh tanamannya yaitu Daun Bayam
a. Pengertian Daun Bayam
Bayam adalah tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran
hijau. Tumbuhan yang berasal dari amerika tropik namun sekarang sudah tersebar ke
seluruh dunia ini relatif tahan terhadap pencayaan langsung karena merupakan
tumbuhan yang memiliki proses fotosintesis C4, yang mampu mengikat gas CO2 secara
efesien. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber ber zat besi. Mengonsumsi
sayuran daun bayam dapat meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil yang
dikonsumsi teratur (Abdul Qolik,2014: 9). Ibu hamil dengan anemia dapat juga ditangani
dengan mengonsumsi sayuran daun bayam karena sayur bayam banyak mengandung zat
besi. Berdasarkan hasil penelitian Dheny Rohmatika (2017) Zat besi ditemukan pada
sayur-sayuran, antara lain bayam (Amaranthus tricolor). Mengonsumsi sayur bayam hijau
selama 7 hari dapat meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan rata-rata
peningkatan sebesar 0,541gr/dl. Bayam yang telah dimasak mengandung zat besi sebanyak
8,3mg/100 gram menambahkan kandungan zat besi pada bayam berperan untuk
pembentukan hemoglobin. Bayam hijau merupakan salah satu sumber makanan yang
menggantung senyawa yang diperlukan dalam sintesis hemoglobin seperti zat besi dan
vitamin B komplek. Bayam kaya akan garam mineral seperti kalsium, fosfor, dan besi.
Bayam juga mengandung beberapa macam vitamin, seperti vitamin A, B, dan C
b. Kandungan Daun Bayam
1) Kandungan Vitamin
Vitamin dalam sayur bayam sangat berpengaruh bagi metabolisme dalam proses dan
pengaturan kegiatan tubuh. Lingga (2010) “Bayam mengandung vitamin yang
lengkap”. Kandungan vitamin pada bayam sangatlah banyak diantara kandungan
vitamin pada bayam adalah vitamin A, B2, B6, B12, C, K, mangan, magnesium, zat
besi, kalsium, kalium, dan fosfor. Berikut adalah manfaat dari masing-masing manfaat
vitamin tersebut:
 Vitamin A berfungsi untuk: menjaga penglihatan, mencegah hingga memulihkan
penyakit rabun, ini juga bagus untuk kesehatan mata agar semakin bagus.
 Vitamin B2 berfungsi untuk pembentukan sel darah merah, penghasilan antibodi,
pernafasan sel, terutama yang menghasilkan energi dan metabolisme asam amino.
 Vitamin B6 befungsi sebagai metabolisme tubuh serta meningkatkan kekebalan
tubuh. Ini baik untuk tumbuh kembang anak agar anak menjadi sehat dan kuat.
 Vitamin C berfungsi sebagai pembentuk dan pengekal kolagen, mempercepat
proses penyembuhan luka, memperkuat tulang dan gigi, mempercepat proses
metabolisme, serta menjadi antioksidan yang sangat baik untuk menangkal radikal
bebas.
 Vitamin K sangat berperan dalam pembekuan darah dan juga berperan penting
dalam proses pembentukan tulang.
 Magnesium adalah salah satu mineral makro yang banyak mempunyai manfaat
bagi kesehatan kita yang berperan penting dalam sistem enzim dalam tubuh.
Magnesium berfungsi sebagai mencegah pembekuan darah, kerusakan gigi dengan
cara menahan kalsium gigi didalam email gigi
 Kandungan zat besi pada bayam berfungsi untuk pembentukan sel darah merah
dalam tubuh sehingga mengurangi resiko kurang darah. Zat besi juga berperan
dalam produksi hemoglobin dan menyokong sistem kekebalan tubuh.
 Kandungan mineralnya seperti kalsium dan fosfor sangat bagus untuk kesehatan
tulang tubuh dan gigi agar tetap sehat dan kuat. Mineral ini juga baik untuk
menghindari msalah osteoporosis dan tulang keropos.
2) Kandungan Gizi
Di dalam daun tanaman bayam terdapat cukup banyak kandungan protein, mineral,
kalsium, zat besi dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Pada tabel di bawah
ini diuraikan mengenai komposisi gizi yang terkandung tiap 100g pada daun tanaman
bayam, yaitu :
Zat Gizi Bayam Hijau

No Zat Gizi Bayam hijau

1 Kalori (kal) 36 kal


2 Karbohidrat 6,5 gram
3 Lemak (g) 0,5 gram
4 Protein (g) 3,5gram
5 Kalsium (mg) 267 mg
6 Posfor (mg) 6,7 mg
7 Besi (mg) 3,9 mg
8 Vitamin A (SI) 6090 SI
9 Vitamin B 1 (mg) 0,08 mg
10 Vitamin C (mg) 80 mg
11 Air (g) 86,9 gram

c. Kegunaan Daun Bayam


Beberapa kegunaan bayam bagi tubuh manusia diantaranya yaitu:
1) Merangsang Pertumbuhan Anak
Bayam sangat bagus untuk dikonsumsi, terutama bagi anak- anak, karena zat besi
dalam bayam berguna untuk menstimulasi pertumbuhan anak remaja atau balita. Zat
besi dan mineral yang terkandung dalam bayam sangat baik untuk pertumbuhan anak
anak dan remaja. Selain itu, byam juga baik untuk wanita yang sedang menstruasi.
Dibandingkan dengan daging merah, bayam mengandung lebih banyak kalori seperti
rendah lemak dan bebas kolesterol.
2) Menjaga Pencernaan
Sayuran bayam mengandung vitamin C dan beta karote yang sangat bagus untuk
menjaga sel-sel tubuh dari efek buruk radikal bebas. Selain itu, bayam juga
mengandung kandungan serat tinggi sangat efektif untuk menyehatkan organ pada
pencemaran dalam tubuh.
3) Menjaga Kesehatan Tulang dan Sendi
Kandungan kalsium yang terdapat dalam bayam mampu menguatkan tulang pada
tubuh sehingga bisa meminimalisir terjadinya pengeroposan pada tulang atau
osteoporosis sedini mungkin dengan rutin mengonsumsi bayam. Dalam satu cangkir
bayam mengandung 1000% AKG vitamin K yang berguna untuk mencegah
kerusakan sel-sel tulang.
4) Mencegah Anemia
Bayam merupakan sumber zat besi yang baik. Zat besi diperlukan untuk mencegah
anemia atau kekurangan sel darah merah. Zat besi bermanfaat untuk memperbanyak
(meregenerasi) sel darah yang membawa oksigen keseluruh tubuh sehingga dapat
mencegah terkena anemia (Abdul Qolik. 2014 :23)
d. Cara menggunakan
Berikut cara memilih dan mengonsumsi sayuran bayam :
1) Mengolah dan memilih sayuran bayam yang baik dan benar. Memilih sayuran yang
masih segar
2) Mencuci terlebih dahulu sebelum dipotong-potong, hal ini dapat mengurangi zat gizi
terutama vitamin yang larut dalam air (Vitamin C da B).
3) Tidak menyimpan sayur bayam lebih dari ± 4 jam
4) Hindari memasak terlalu lama baik direbus maupun ditumis karena zat bermanfaat
yang dikandungnya akan hilang karena panas. Dan ada baiknya tidak mennggunakan
suhu api yang terlalu besar sehingga merusak kandunngan gizi dari sayuran tersebut.
5) Segera mengkonsumsi sayur bayam sebaiknya masih dalam keadaan masih hangat,
karena jika dikonsumsi dalam keadaan yang sudah didiamkan lebih dari beberapa
jam dapat menyebabkan keracunan pada tubuh. Selain itu bayam yang sudah dimasak
tidak boleh dipanaskan dalam hal ini dihangatkan kembali untuk dikonsumsi, karena
bayam hanya bisa untuk satu kali konsumsi.

Anda mungkin juga menyukai