DOSEN PENGAMPU
Disusun Oleh:
Nur Fitriani (011191042)
KELAS PSIK 2B
A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan masyarakat Desa Blotongan
memahami tentang Virus Corona
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, remaja mampu menjelaskan:
a. Pengertian virus corona
b. Penyebab infeksi virus corona
c. Tanda dan gejala orang yang terpapar virus corona
d. Diagnosis virus corona
e. Orang yang beresiko terkena virus corona
f. Pencegahan virus corona
g. Pengobatan virus corona
h. Bahaya virus corona
b.
H. Evaluasi
1. Sebutkan penyebab dari penularan Virus Corona?
2. Apa saja tanda-tanda dari orang yang terkena Virus Corona?
3. Bagaiman cara pencegahn dari Virus Corona?
4. Apa saja bahaya Virus Corona?
Contoh Evaluasi :
100% responden mengikuti penyuluhan dan saat pemateri menyampaikan
pendidikan kesehatan
80% responden memperhatikan pemateri pada saat menyampaikan
pendidikan kesehatan
90 % responden mengerti tentang materi atau penyuluhan yang
disampaikan
I. Hasil
Dari hasil penyuluhan yang dilakukan 90% masyarakat di Desa Blotongan memahami
mengenai bahaya Virus Corona,bagaiman cara pencegahannya , bagaimana cara
menganali orang yang terpapar Virus Corona
J. Setting Tempat
LCD
AUDIENCE AUDIENCE
PENYAJI
AUDIENCE
Lampiran
Materi Penyuluhan
Daftar Hadir
Dokumentasi
MATERI PENYULUHAN COVID-19 ATAU VIRUS CORONA
Hari ke 1-3
Hari ke-4
berbeda-beda)
4. Mulai anoreksia
6. Diare ringan
Hari Ke-5
Hari Ke-6
4. Kelelahan, mual
6. Jari sakit
7. Diare, bisa muntah
Hari ke-7
6. Muntah
Hari ke-8
3. Batuk terus-menerus
Hari Ke-9
Sebagian penderita virus corona baru atau Covid-19 ada yang hanya
mengalami gejala ringan. Bahkan, tak sedikit pula yang justru tidak
mengalami gejala sama sekali walaupun sudah positif terinfeksi virus
corona.
Salah satu kelompok yang paling rentan terinfeksi virus corona adalah
orang lanjut usia (lansia) berusia 60 tahun ke atas. Mengapa lansia lebih
rentan terhadap paparan virus corona?
Kemudian, sistem imun sebagai pelindung tubuh pada lansia pun tidak
dapat bekerja dengan maksimal layaknya saat masih muda. Akibatnya, sulit
bagi orang lansia untuk melawan berbagai macam bakteri atau virus
penyebab penyakit, termasuk terinfeksi virus corona COVID-19.
Gejala berat dan komplikasi serius akibat Covid-19 juga dialami oleh
orang dengan riwayat penyakit tertentu, seperti orang-orang yang menderita
penyakit tidak menular kronis. Risiko penyakit kronis dapat meningkat
secara bertahap mulai dari usia 40 tahun.
Selain itu, perokok, penderita HIV atau AIDS, orang yang melakukan
transplantasi organ atau sumsum tulang, serta orang yang mengonsumsi obat
kortikosteroid dosis tinggi atau obat penekan kekebalan lainnya juga rentan
terinfeksi virus corona.
4. Anak-anak
Meski kondisi mereka mungkin tidak terlalu parah seperti pada pasien
orang dewasa, tetapi risiko anak-anak, terutama bayi, terinfeksi virus corona
tetap tidak boleh disepelekan. Terlebih jika anak-anak tersebut sebelumnya
mengidap pneumonia yang berisiko memperburuk infeksi Covid-19.
Para ahli kesehatan sendiri belum bisa menemukan efek tidak terlalu
parahnya dampak penularan virus corona pada anak-anak. Akan tetapi,
kemungkinan ada dua teori yang melandasi hal ini, yaitu:
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona
atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah
dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi
virus ini, yaitu:
Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter
dari orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan
mendesak.
Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian,
termasuk saat pergi berbelanja bahan makanan.
Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di
luar rumah atau di tempat umum.
Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai
positif terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam,
batuk, atau pilek.
Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian
buang tisu ke tempat sampah.
Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan
lingkungan, termasuk kebersihan rumah.
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada
beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya
dan mencegah penyebaran virus, yaitu:
Bahaya virus corona atau Covid-19 yaitu transmisi yang cepat dan lebih
mudah dibandingkan wabah SARS yang pernah melanda dunia pada tahun
2003, dikutip dari Financial Times. Penyebaran yang cepat ini membuat
kasus positif corona di dunia mencapai 935.957 per Kamis (2/4/2020) atau
dalam kurun waktu 5 bulan atau sejak kasus pertama ditemukan pada
November 2019. Virus corona menyerang saluran pernapasan manusia.
Seseorang dapat terinfeksi dari penderita Covid-19.
Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung
atau mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada
benda di sekitarnya. Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang
sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh
mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi
Covid-19. Bisa juga seseorang terinfeksi Covid-19 ketika tanpa sengaja
menghirup droplet dari penderita. Inilah sebabnya mengapa kita penting
untuk menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter dari orang yang sakit.
Virus baru ini memiliki gejala awal seperti demam, batuk, pilek, gangguan
pernapasan, sakit tenggorokan, letih, dan lesu.
Dikutip dari BBC, pemeriksaan data oleh Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) dari 56.000 pasien menunjukkan 6 persen memiliki gejala kritis
seperti gangguan pada paru, septic shock hingga risiko kematian. Sebanyak
14 persen mengalami gejala berat yaitu kesulitan bernapas dan sesak napas.
Sementara 80 persen lainnya memiliki gejala ringan seperti demam, batuk
dan beberapa memiliki pneumonia.
Meski pasien yang memiliki risiko meninggal hanya sekitar 6 persen,
proporsi ini tak dapat disepelehkan. Kasus meninggal karena Covid-19 di
seluruh dunia mencapai 47.245 dengan jumlah tertinggi berasal dari Italia
yakni 13.155. Kasus meninggal terbanyak kedua terdapat di Spanyol dengan
jumlah 9.387. Cina, sebagai negara pertama yang mendeteksi virus baru uni
mencapat kasus meninggal sebanyak 3.312. Sementara di Indonesia, kasus
meninggal mencapai 157, menurut data Worldometers. Lansia disebut
menjadi salah satu kelompok yang sangat rentan dengan virus baru ini,
termasuk mereka yang menderita penyakit lain misalnya asma, diabetes,
penyakit jantung hingga tekanan darah tinggi.
Kelompok ini berpotensi memiliki gejala berat hingga kritis jika
terinfeksi Covid-19. Data dari Cina juga menunjukkan bahwa pria berisiko
sedikit lebih tinggi meninggal akibat virus daripada wanita. Baca juga:
Update Kasus Positif Corona, ODP dan PDP di Jabar 2 April 2020 Negara-
Negara G20 Diprediksi Bakal Masuk Resesi Gara-gara Corona Yang
membuat virus ini lebih berbahaya karena tak semua yang terinfeksi
menunjukkan gejala serius. Bahkan ada yang mengalami gejala ringan
bahkan tanpa gejala atau silent carrier. Silent carrier ini sulit dideteksi sebab
hanya bisa diketahui hanya melalui pemeriksaan.
Sementara mereka yang tidak menunjukkan gejala, bisa saja berpikir
bahwa dirinya sehat dan beraktivitas seperti biasa. Padahal ia dapat
menularkan virus corona ini pada orang lain, baik di rumahnya maupun
masyarakat umum lainnya, sehingga penyebaran makin meluas. Sebanyak
enam dari sepuluh kasus coronavirus mungkin disebabkan oleh orang yang
mengalami gejala ringan atau tidak samasekali.
DAFTAR PUSTAKA
Tri, Faozan Nugroho.Kenali Tanda –Tanda Terinfeksi Virus Corona Covid-19 Dari Hari ke Hari.
https://www.liputan6.com/bola/read/4220087/kenali-tanda-tanda-terinfeksi-virus-corona-covid-19-
dari-hari-ke-hari (diakses tanggal 5 April 2020)