Sapi murrah adalah salah satu jenis kerbau perah India. Sapi murrah sudah ada di Indonesia sejak
abad 19, tepatnya pada tahun 1840. Sapi murrah banyak diternakkan di Indonesia, khususnya di
daerah sekitar Medan Sumatera Utara. Kegiatan beternak ini dilakukan oleh para pekerja
perkebunan dan bekas pekerja perkebunan yang didatangkan dari India selama masa penjajahan
Belanda. Selain di Medan, sapi murrah juga diternakkan di Brebes dan Ngawi.
Karakteristik :
1. Tanduk pendek melengkung, mula-mula ke arah caudolateral, kemudian membelok dorso-medial
dan terus ke mediocranial.
2. Kepala kecil jika dibandingkan dengan badannya yang besar.
3. Telinga kecil menggantung,
4. Leher panjang,
5. Kaki lurus, pendek kuat berkuku hitam besar,
6. Kerangka tubuh kompak, bentuk betina trapesium (seperti sapi perah),
7. Ambing kerbau betina besar, bentuknya baik serta memiliki pembuluh balik (vena) yang
menonjol. Puting ambing bentuknya simetris dan panjang serta jaraknya baik.
8. Ekor panjang dan ramping sampai mencapai persendian tarsus (pergelangan kaki) dan biasanya
ujung rambut berwarna putih.
9. Badannya besar dan kulitnya berwarna hitam atau kelabu kehitam-hitaman
10. Bobot badan ternak kerbau jantan dewasa rata-rata 544 kg, sedangkan bobot badan betina
dewasa rata-rata 450 kg.
Kerbau rawa (Bubalus bubalis) memiliki ciri spesifik berupa tanduk melingkar panjang ke
belakang, warna abuabu, bentuk tubuh yang gempal padat dan berisi yang membuktikan bahwa
kerbau ini mampu mengubah pakan yang berkualitas rendah berupa rumput dan pakan lainnya
menjadi daging
Berat Lahir 27Kg
Berat Sapih 130Kg
Berat Dewasa Jantan 430Kg, Betina 425Kg