Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

MENGIDENTIFIKASI CIRI DAN KARAKTERISTIK


RUMINANSIA

DISUSUN:
ERLANGGA AGUNG SAPUTRA
23746009

TEKNOLOGI PAKAN TERNAK


JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan
jasmani dan rohani sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum kali
ini. Tidak lupa pula sholawat teriring salam penulis sanjung tinggikan kepada
junjungan besar Nabi Muhammad SAW. Berkat limpahan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan praktikum yang berjudul Praktikum
karakteristik Ruminansia Besar Dan Ruminansia Kecil ini tepat pada waktunya.
Dan penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak
dosen sehingga laporan Penulis dapat diselesaikan dengan baik dan benar.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari kata sempurna
dan masih banyak kekurangan dalam hal penulisan maupun isi. Untuk itu
penulis sangatmengharapkan kritik serta sarannya yang bersifat membangun
guna untuk memperbaiki isi laporan ini dan untuk membuat makalah
selanjutnya agar lebih baik lagi.

Bandar Lampung , September 2023


PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Secara etimologi, kata “ruminansia” berasal dari bahasa Latin, yakni
“Ruminae” yang berarti mengunyah kembali. Dalam ilmu peternakan dan ilmu
hewan, hewan ruminansia adalah hewan pemamah biak, yang mana merupakan
hewan pemakan tumbuhan (herbivora) dengan sistem pencernaan dalam dua
langkah. Meskipun demikian, semua hewan herbivora itu tidak termasuk pada
kelompok ruminansia ini. Hal tersebut karena ciri utama dari hewan ruminansia
adalah memiliki dua fase mengunyah sebelum makanannya dapat dicerna di
perut.

Contoh dari hewan ruminansia ini sebagian besar adalah hewan ternak yakni
sapi, domba, kambing, kerbau, kijang, bison, banteng, anoa rusa, dan jerapah.

Perlu diperhatikan bahwa semua hewan herbivora itu belum tentu juga termasuk
dalam hewan ruminansia ini, begitu pula dengan hewan mamalia yang belum
tentu termasuk dalam kelompok hewan ini. Nah, berikut adalah ciri-ciri hewan
ruminansia:
 Di dalam perutnya terdapat empat bilik dan kaki dengan jumlah hanya dua jari
saja.
 Memiliki gigi seri atas berkurang atau bahkan tidak ada.
 Biasanya makan atau memamah rumput secara cepat, kemudian
memuntahkannya kembali dan memakannya kembali.
 Di dalam perutnya memiliki empat kompartemen, yakni rumen, retikulum,
omasum, dan abomasum.

Pencernaan adalah proses penguraian atau pemecahan bahan makanan yang


telah dikunyah sebelumnya ke dalam bentuk bentuk zat-zat makanan yang
dibutuhkan oleh makhluk hidup. Pada hewan ruminansia, sistem pencernaannya
disebut unik sebab di dalam perut mereka memiliki lambung ganda, sehingga
prosesnya lebih panjang dan kompleks.

Perbedaan yang mendasar antara sistem pencernaan hewan ruminansia dengan


hewan lain adalah kelompok hewan ini memiliki struktur gigi yakni pada
geraham belakang (molar) berukuran besar dan berfungsi untuk mengunyah
rerumputan yang sulit dicerna. Lambung ganda yang dimaksud adalah bukan
berjumlah dua,tetapi empat bagian yakni rumen (perut besar), retikulum (perut
jala), omasum (perut kitab), dan abomasum (perut masam).

B.TUJUAN
Mahasiswa mampu memecahkan masalah penyediaan pakan, proses nutrisi
dan dampaknya terhadap lingkungan untuk produksi ternak yang efisein , sehat dan
ramah lingkungan. Mengetahui karakteristik ternak ruminasian besar dan ruminansia
kecil, serta mengetahui tipe ternak ruminansia besar dan ruminnasia.
MATRI DAN METODE
A.Teori
Jenis-jenis sapi terdapat di Indonesia saat ini adalah sapi asli Indonesia dan
sapi yang di impor. Masaing-masiang mempunyai sifat-sifat yang khas, baik
ditinjau dari bentuk luarnya (ukuran tubuh, warna bulu) maupun dari genetiknya
(lanjut pertumbuhaan).

sapi-sapi Indonesia yang dijadikan sumber daging adalah sapi bali, sapi ongole,
sapi PO(peranakan ongole) dan sapi madura. Selain itu juga sapi aceh yang
banyak di ekspor ke Malaysia (pinang). Dari populasi sapi potong yang ada,
yang penyebarannya dianggap merata masiang-masiang adalah sapi bali, sapi
PO, sapi madura dan brahman sapi potong memiliki ciri yang berbeda dengan
sapi perah.

Ternk kambing dan domba merupakan ruminansia kecil yang memiliki potensi
ekonomi yang cukup baik. Kambing dan domba memiliki ciri morfologis yang
hampir sama. saat ini ternak kambing dan domba selain diupayakan sebagai
penghasil daging dan susu, juga dapat dimanfaatkan sebagai mohair dan wolnya.

B.AlAT DAN BAHAN


Alat:Bolpoint dan kertas
Bahan:Sapi PO, Sapi angos, Sapi bali, Sapi simental, Sapi brahman cross, Sapi
fries holland.

C.Prosedur Kerja
Pada ruminansia besar
1. Setiap mahasiswa mengamati morfologis dan anatomi ternak sapi.
2. Catat ciri-ciri atau karakteristik pada ternak sapi.
3. Setiap mahasiswa mengamati ciri-ciri pada sapi potong, perah, dwiguna, dan
kerja.
4. Catat ciri-ciri atau karakteristik pada sapi ternak potong dan perah.

Pada ruminansia kecil


1. Setiap mahasiswa mengamati morfologis dan anatomi ternak kambing dan
domba.
2. Catat ciri-ciri atau karakteristik pada ternak kambing dan domba.
3. Setiap mahasiswa mengamati ciri-ciri pada kambing dan domba.
4. Catat ciri-ciri atau karaktersistik pada ternak kambing Pedaging, perah, dan
domba pedaging.
HASIL PENGAMATAN
A.Ciri-ciri dan karakteristik Ternak Ruminansia besar
Berdasarkan hasil pengamatan berikut adalah klasifikasi dari ciri-ciri pada
ternak ruminansia besar (sapi) yang berbentuk tabel:

1.Tabel Morfologis dan anatomi sapi.


A.Sapi Bali

Sapi bali (nama ilmiah: Bos javanicus domesticus) adalah jenis sapi peliharaan yang
merupakan bentuk domestik dari banteng (Bos javanicus). Sapi bali dimanfaatkan
sebagai sapi potong untuk diambil dagingnya dan sapi pekerja untuk membajak
sawah. Mereka diperkirakan berasal dari Pulau Bali.

No Bagian Tubuh Karakteristik


1 Kepala Kepala lebar dan pendek dengan dahi datar, telinga berukuran
sedang dan berdiri.
2 Tanduk Mempunyai tanduk berwarna hitam, meruncing dan
melengkung kearah tengah.
3 Hidung Berwarna hitam
4 Telinga Bentuk telinga tegak keatas
5 Mata Bulat, kecil dan berwarna hitam
6 Mulut Berwarna hitam di bagian luar
7 Susunan gigi Susunan gigi terdapat pada rahang bawah dan pada rahang
atas tidak memiliki gigi
8 Leher Padat, sintal dan seolah-olah tidak memiliki glambir
9 Punggung Tumbuh bulu berwarna hitam dan membentuk garis yang
disebut garis belut
10 Dada Badan padat dengan dada yang dalam
11 Ekor Bagian ujung ekor berwarna hitam
12 Kaki Keempat kaki bagian bawah, mulai dari tarsus/carpus
kebawah berwarna putih.
13 Perut Kompak, padat, sintal, dan tidak berpunuk, seolah-olah tidak
bergelambir

B.Sapi PO (Peranakan ongole)

Sapi Peranakan Ongole (sapi PO) sering disebut sebagai Sapi Lokal atau Sapi Jawa
atau Sapi Putih. Sapi PO ini merupakan hasil persilangan antara pejantan sapi
Sumba Ongole (SO) dengan sapi betina Jawa yang berwarna putih. Sapi Ongole
(Bos Indicus) sebenarnya berasal dari India, termasuk tipe sapi pekerja dan pedaging
yang disebarkan di Indonesia sebagai sapi Sumba Ongole (SO).

No Bagian Tubuh Karakteristik


1 Kepala Lonjong
2 Tanduk Pendek tumpul
3 Hidung Panjang menggantung
4 Telinga Panjang menggantung
5 Mata Disekeliling mata hitam
6 Mulut Berwarna kecoklatan
7 Susunan gigi Yang bawah rapat tidak mempunyai gigi atas
8 Leher Bergelambir lebar bergantung
9 Punggung Memiliki punuk
10 Dada Padat
11 Ekor Panjang Berwarna putih,bulu ekor berwarna hitam
12 Kaki Panjang dan kuat
13 Perut Bulat mempunyai gelampir di bawahnya dan besar
C.Sapi angus

Sapi angus adalah salah satu spesies sapi eropa yang berasal dari Skotlandia.
Ciri khas tubuhnya adalah bulu keriting berwarna hitam dan tidak
memiliki tanduk. Penyebaran sapi angus telah sampai ke Ameriak, Australia dan
Selandia Baru. Sapi angus dimanfaatkan sebagai sapi potong karena masa
pertumbuhan yang cepat, mutu karkas yang tinggi dan umur pemotongan yang
tidak lama. Hasil persilangan sapi angus menghasilkan dua variasi sapi yaitu
sapi brangus dan sapi botak hitam.

No Bagian Tubuh Karakteristik


1 Kepala Panjang dan lebar besar
2 Tanduk Tidak mempunyai tanduk
3 Hidung Berwarna hitam
4 Telinga Sedikit kecil di banding sapi lain
5 Mata Bulat hitam
6 Mulut Berwarna hitam
7 Susunan gigi Gigi atas tidak ada
8 Leher Besar dan bergelambir
9 Punggung Besar dan padat
10 Dada Lebar dan berotot
11 Ekor Panjang dan hitam
12 Kaki Pendek dan besar
13 Perut Bulat dan besar

D.Sapi Simental
Simmental atau Swiss Fleckvieh adalah salah satu ras sapi. Ras ini mengambil nama
Simmental, nama sebuah lembah dari Sungai Simme di Bernese Oberland, Kanton
Bern, Swiss. Simmental memiliki warna bulu kemerahan dengan corak warna putih,
dan diternakkan untuk diambil susu dan dagingnya.

No Bagian Tubuh Karakteristik


1 Kepala Warna kepala dominan putih dengan ada variasi warna merah
sampai krem
2 Tanduk Ada yang bertanduk dan tidak bertanduk,warna krim
3 Hidung Ada yang merah dan putih
4 Telinga Besar dan tegak kesamping
5 Mata Berwarna putih dan di tengah hitam
6 Mulut Ada yang hitam dan putih
7 Susunan gigi Tidak memiliki gigi atas
8 Leher Besar dan padat
9 Punggung Lebar dan Panjang
10 Dada Bergelambir dan besar
11 Ekor Panjang ke coklatan dan putih
12 Kaki Tinggi besar mulai dari tarsus/carpus kebawah berwarna
putih.
13 Perut Panjang dan lebar

E.Sapi Brahman Cross

Sapi Brahman Cross (BX) merupakan sapi yang dihasilkan dari persilangan sapi
Brahman dengan sapi luar yaitu sapi Eropa. Sapi Brahman Cross merupakan salah
satu jenis sapi pedaging yang di manfaatkan dagingnya sebagai protein hewani. Sapi
Brahman Cross salah satu sapi potong yang memiliki produktivitas tinggi dan
mempunyai daya tahan terhadap suhu tinggi, tahan terhadap lingkungan tropis yang
relatif kering, dan memiliki kualitas daging yang baik.

No Bagian Tubuh Karakteristik


1 Kepala Panjang
2 Tanduk Ukuran tanduk sedang, lebar, dan besar.
3 Hidung Sedikit menonjol kedepan
4 Telinga Telinganya bergantung
5 Mata Berwarna hitam
6 Mulut Lebar
7 Susunan gigi Tidak memiliki gigi di rahang atas
8 Leher Panjan dan bergelambir
9 Punggung Pada jantan punuk lebih tinggi
10 Dada Lebar dan berotot
11 Ekor Lebih kecil dan Panjang
12 Kaki Tinggi dan kuat
13 Perut Bulat dan besar,Panjang

F.Sapi Fries holland

Salah satu sapi perah yang paling terkenal ialah Sapi perah Fries Holland (FH). Sapi
ini berasal dari Eropa, yaitu Belanda (Nederland), tepatnya di Provinsi Holland
Utara dan Friesian Barat, sehingga sapi bangsa ini memiliki nama resmi Fries
Holland dan sering disebut Holstein atau Friesian saja.

No Bagian Tubuh Karakteristik


1 Kepala Panjang dan sempit
2 Tanduk Tidak memiliki tanduk
3 Hidung Berwarna hitam dan ada juga berwarna putih
4 Telinga Berwarna hitam
5 Mata Hitam dibagian tengah dan dipinggirnya berwarna putih
6 Mulut Lebar dan berwarna putih ada juga yang berwarna coklat dan
putih
7 Susunan gigi Memiliki gigi dibagian rahang bawah dan tidak ada gigi di
rahang atas
8 Leher Lebih kecil dan tidak bergelambir
9 Punggung Tidak memiliki punauk dan punggunya Panjang ramping
10 Dada Ramping dan memiliki sedikit gelambir
11 Ekor Ujung ekor berwarna putih
12 Kaki Berwarna Putih
13 Perut Panjang dan ramping

2.Tabel ciri-ciri berbagai tipe sapi potong, perah, Dwiguna, dan kerja
No Tipe Sapi Ciri-ciri
1 Sapi Pedaging Perototan, tubuh padat, dada dalam lebar, Kepala pendek dan
lebar pada bagian dahi, Leher dan bahu tebal, Punggung dan
pinggang lebar, laju pertumbuhannya cepat dan badan
seluruhnya berisi daging
2 Sapi Perah Bentuk Ambing besar, Produksi susu tinggi, bentuk tubuh
seperti baji, Tulang rusuk berada diatas Kaki belakang lebar.
3 Sapi Dwiguna Bentuk Badan besar dan sedikit panjang, tinggi badan rata-
rata 150-160 cm, bobotnya 800-1150 kg, kompak berisi padat
ambing yang sedikit lebih besar.
4 Sapi Kerja Gelambirnya Panjang dan lebar, punuknya yang besar, bobot
dengan maksimal 600kg telinga Panjang menggantung, kaki
Panjang dan kuat

B.Ciri-ciri dan karakteristik ternak ruminansia kecil.


Berdasarkan hasil pengamatan berikut adalah klasifikasi dari ciri-ciri pada
ternak ruminansia kecil (kambing/Domba) yang berbentuk table:

1. Tabel Morfologis dan anatomi ternak


a. Kambing

Kambing ternak merupakan salah satu subspesies yang dipelihara atau


dijinakkan dari kambing liar Asia Barat Daya dan Eropa Timur. Kambing
merupakan anggota dari keluarga Bovidae dan bersaudara dengan biri-
biri karena keduanya tergolong dalam sub famili Caprinae. Terdapat lebih
300 jenis kambing yang berbeda-beda.[1] Kambing adalah salah satu di
antara spesies yang paling lama diternakkan, yaitu untuk susu, daging, bulu,
dan kulit di seluruh dunia.

No Bagian Tubuh Karakteristik


1 Kepala Memiliki janggut dibagian dagu
2 Tanduk Memiliki sepasang tanduk di kepalanya
3 Hidung Kecil berwarna krem kecoklatan, pitih dan hitam
4 Telinga Panjang serta lebar
5 Mata Berwarna hitam di bagian tengah dan berwarna coklat
dibagian samping,
6 Mulut Kecil dan ramping
7 Susunan gigi Memiliki gigi geraham dan gigi seri
8 Leher Ramping dan panjang
9 Punggung Memiliki corak garis dari tubuh bagian depan sampai ekor
10 Dada Dada dalam lebar
11 Ekor Ekornya lebih pendek dibandingkan dengan domba
12 Kaki Kaki tumit tinggi
13 Perut Kecil atau ramping

b. Domba

Domba atau biri-biri (Ovis) adalah salah satu ruminansia berkaki empat dengan
rambut tebal yang dikenal oleh banyak orang. Domba adalah salah satu jenis hewan
pertama yang dijinakkan untuk keperluan agrikultural dan dipelihara untuk
dimanfaatkan rambut (disebut wol), daging, dan susunya.
No Bagian Tubuh
1 Kepala Pipih
2 Tanduk Panjang melengkung jika memiliki tanduk
3 Hidung Pipih sedikit menonjol kedepan
4 Telinga Kecil keatas
5 Mata Kecil coklat dengan hitam ditengah
6 Mulut Pendek pippih dan melengkung
7 Susunan gigi Gigi bawah lebih maju
8 Leher Panjang ramping
9 Punggung Pendek dan lurus
10 Dada Mencondong ke bewah
11 Ekor Pendek dan berbulu
12 Kaki Kecil agak pendek
13 Perut Buncit

2. Tabel ciri-ciri berbagai tipe kambing dan domba


No Tipe Ciri-ciri
Kambing/Domba
1 Kambing Pedaging Perototan, tubuh padat, dada dalam lebar, Kepala pendek dan
lebar pada bagian dahi, Leher dan bahu tebal, Punggung dan
pinggang lebar, laju pertumbuhannya cepat dan badan
seluruhnya berisi daging
2 Kambing Perah Memiliki bulu yang pendek dominan warna putih, hidungnya
lurus, muka berupa segitiga, memiliki telinga tegak lurus
kedepan, ekornya tipis dan pendek serta jantan dan
betinannya bertanduk
3 Domba Pedaging bentuk Memiliki tubuh yang panjang, lebar serta dalam,
lebih berbentuk balok, Mempunyai karakteristik sebagai
domba tipe dwiguna, Domba dewasa jantan dapat
mencapai bobot antara 100 kg sementara yang betina
antara 80 kg.
4 Domba Perah Berwarna putih dengan kepala berwarna coklat dengan
keempat kaki berwarna coklat, Kepala panjang, sempit
dan profil muka cembungc, Telinga panjang dan
menggantungd, Berat Dewasa : Jantan 60 -90 kg, betina
30– 50 kg, Kakinya panjangf, Badannya tinggi dan tidak
gemuk, Ambing tidak menggantung dan pertautannya
kuat.
5 Domba Wol Domba Merino warna bulunya bermacam-macam dari putih
susu ke coklat gelap dan hitam. Ekornya berukuran sedikit
besar dan digunakan sebagai cadangan lemak, seluruh badan
tertutup wool yang cukup tebal dan merata dan domba jantan
bertanduk besar dan membelit, tetapi domba betina tidak
bertanduk.

PENUTUP

A.Kesimpulan
Ruminansia terbagi menjadi 2 yaitu ruminansia besar dan ruminansia kecil.
Pada pengamatan morfologis dan anatomi hewan ternak dikandang terdapat
beberapa jenis hewan ternak ruminansia besar contohnya Sapi, dan hewan ternak
ruminansia kecil contohnya Kambing dan domba. Mereka memiliki ciri dan
karakteristik tersendiri. Karena setiap sapi dan kambing/domba yang ada dikandang
berbeda jenisnya. Sapi terbagi menjadi 4 tipe yaitu pedaging, perah, dwiguna, dan
kerja, sedangkan kambing/domba memiliki 5 tipe yaitu kambing pedaging, perah,
domba pedaging, perah, dan wol.

Anda mungkin juga menyukai