DISUSUN:
ERLANGGA AGUNG SAPUTRA
23746009
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan
jasmani dan rohani sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum kali
ini. Tidak lupa pula sholawat teriring salam penulis sanjung tinggikan kepada
junjungan besar Nabi Muhammad SAW. Berkat limpahan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan praktikum yang berjudul Praktikum
karakteristik Ruminansia Besar Dan Ruminansia Kecil ini tepat pada waktunya.
Dan penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak
dosen sehingga laporan Penulis dapat diselesaikan dengan baik dan benar.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari kata sempurna
dan masih banyak kekurangan dalam hal penulisan maupun isi. Untuk itu
penulis sangatmengharapkan kritik serta sarannya yang bersifat membangun
guna untuk memperbaiki isi laporan ini dan untuk membuat makalah
selanjutnya agar lebih baik lagi.
A.Latar Belakang
Secara etimologi, kata “ruminansia” berasal dari bahasa Latin, yakni
“Ruminae” yang berarti mengunyah kembali. Dalam ilmu peternakan dan ilmu
hewan, hewan ruminansia adalah hewan pemamah biak, yang mana merupakan
hewan pemakan tumbuhan (herbivora) dengan sistem pencernaan dalam dua
langkah. Meskipun demikian, semua hewan herbivora itu tidak termasuk pada
kelompok ruminansia ini. Hal tersebut karena ciri utama dari hewan ruminansia
adalah memiliki dua fase mengunyah sebelum makanannya dapat dicerna di
perut.
Contoh dari hewan ruminansia ini sebagian besar adalah hewan ternak yakni
sapi, domba, kambing, kerbau, kijang, bison, banteng, anoa rusa, dan jerapah.
Perlu diperhatikan bahwa semua hewan herbivora itu belum tentu juga termasuk
dalam hewan ruminansia ini, begitu pula dengan hewan mamalia yang belum
tentu termasuk dalam kelompok hewan ini. Nah, berikut adalah ciri-ciri hewan
ruminansia:
Di dalam perutnya terdapat empat bilik dan kaki dengan jumlah hanya dua jari
saja.
Memiliki gigi seri atas berkurang atau bahkan tidak ada.
Biasanya makan atau memamah rumput secara cepat, kemudian
memuntahkannya kembali dan memakannya kembali.
Di dalam perutnya memiliki empat kompartemen, yakni rumen, retikulum,
omasum, dan abomasum.
B.TUJUAN
Mahasiswa mampu memecahkan masalah penyediaan pakan, proses nutrisi
dan dampaknya terhadap lingkungan untuk produksi ternak yang efisein , sehat dan
ramah lingkungan. Mengetahui karakteristik ternak ruminasian besar dan ruminansia
kecil, serta mengetahui tipe ternak ruminansia besar dan ruminnasia.
MATRI DAN METODE
A.Teori
Jenis-jenis sapi terdapat di Indonesia saat ini adalah sapi asli Indonesia dan
sapi yang di impor. Masaing-masiang mempunyai sifat-sifat yang khas, baik
ditinjau dari bentuk luarnya (ukuran tubuh, warna bulu) maupun dari genetiknya
(lanjut pertumbuhaan).
sapi-sapi Indonesia yang dijadikan sumber daging adalah sapi bali, sapi ongole,
sapi PO(peranakan ongole) dan sapi madura. Selain itu juga sapi aceh yang
banyak di ekspor ke Malaysia (pinang). Dari populasi sapi potong yang ada,
yang penyebarannya dianggap merata masiang-masiang adalah sapi bali, sapi
PO, sapi madura dan brahman sapi potong memiliki ciri yang berbeda dengan
sapi perah.
Ternk kambing dan domba merupakan ruminansia kecil yang memiliki potensi
ekonomi yang cukup baik. Kambing dan domba memiliki ciri morfologis yang
hampir sama. saat ini ternak kambing dan domba selain diupayakan sebagai
penghasil daging dan susu, juga dapat dimanfaatkan sebagai mohair dan wolnya.
C.Prosedur Kerja
Pada ruminansia besar
1. Setiap mahasiswa mengamati morfologis dan anatomi ternak sapi.
2. Catat ciri-ciri atau karakteristik pada ternak sapi.
3. Setiap mahasiswa mengamati ciri-ciri pada sapi potong, perah, dwiguna, dan
kerja.
4. Catat ciri-ciri atau karakteristik pada sapi ternak potong dan perah.
Sapi bali (nama ilmiah: Bos javanicus domesticus) adalah jenis sapi peliharaan yang
merupakan bentuk domestik dari banteng (Bos javanicus). Sapi bali dimanfaatkan
sebagai sapi potong untuk diambil dagingnya dan sapi pekerja untuk membajak
sawah. Mereka diperkirakan berasal dari Pulau Bali.
Sapi Peranakan Ongole (sapi PO) sering disebut sebagai Sapi Lokal atau Sapi Jawa
atau Sapi Putih. Sapi PO ini merupakan hasil persilangan antara pejantan sapi
Sumba Ongole (SO) dengan sapi betina Jawa yang berwarna putih. Sapi Ongole
(Bos Indicus) sebenarnya berasal dari India, termasuk tipe sapi pekerja dan pedaging
yang disebarkan di Indonesia sebagai sapi Sumba Ongole (SO).
Sapi angus adalah salah satu spesies sapi eropa yang berasal dari Skotlandia.
Ciri khas tubuhnya adalah bulu keriting berwarna hitam dan tidak
memiliki tanduk. Penyebaran sapi angus telah sampai ke Ameriak, Australia dan
Selandia Baru. Sapi angus dimanfaatkan sebagai sapi potong karena masa
pertumbuhan yang cepat, mutu karkas yang tinggi dan umur pemotongan yang
tidak lama. Hasil persilangan sapi angus menghasilkan dua variasi sapi yaitu
sapi brangus dan sapi botak hitam.
D.Sapi Simental
Simmental atau Swiss Fleckvieh adalah salah satu ras sapi. Ras ini mengambil nama
Simmental, nama sebuah lembah dari Sungai Simme di Bernese Oberland, Kanton
Bern, Swiss. Simmental memiliki warna bulu kemerahan dengan corak warna putih,
dan diternakkan untuk diambil susu dan dagingnya.
Sapi Brahman Cross (BX) merupakan sapi yang dihasilkan dari persilangan sapi
Brahman dengan sapi luar yaitu sapi Eropa. Sapi Brahman Cross merupakan salah
satu jenis sapi pedaging yang di manfaatkan dagingnya sebagai protein hewani. Sapi
Brahman Cross salah satu sapi potong yang memiliki produktivitas tinggi dan
mempunyai daya tahan terhadap suhu tinggi, tahan terhadap lingkungan tropis yang
relatif kering, dan memiliki kualitas daging yang baik.
Salah satu sapi perah yang paling terkenal ialah Sapi perah Fries Holland (FH). Sapi
ini berasal dari Eropa, yaitu Belanda (Nederland), tepatnya di Provinsi Holland
Utara dan Friesian Barat, sehingga sapi bangsa ini memiliki nama resmi Fries
Holland dan sering disebut Holstein atau Friesian saja.
2.Tabel ciri-ciri berbagai tipe sapi potong, perah, Dwiguna, dan kerja
No Tipe Sapi Ciri-ciri
1 Sapi Pedaging Perototan, tubuh padat, dada dalam lebar, Kepala pendek dan
lebar pada bagian dahi, Leher dan bahu tebal, Punggung dan
pinggang lebar, laju pertumbuhannya cepat dan badan
seluruhnya berisi daging
2 Sapi Perah Bentuk Ambing besar, Produksi susu tinggi, bentuk tubuh
seperti baji, Tulang rusuk berada diatas Kaki belakang lebar.
3 Sapi Dwiguna Bentuk Badan besar dan sedikit panjang, tinggi badan rata-
rata 150-160 cm, bobotnya 800-1150 kg, kompak berisi padat
ambing yang sedikit lebih besar.
4 Sapi Kerja Gelambirnya Panjang dan lebar, punuknya yang besar, bobot
dengan maksimal 600kg telinga Panjang menggantung, kaki
Panjang dan kuat
b. Domba
Domba atau biri-biri (Ovis) adalah salah satu ruminansia berkaki empat dengan
rambut tebal yang dikenal oleh banyak orang. Domba adalah salah satu jenis hewan
pertama yang dijinakkan untuk keperluan agrikultural dan dipelihara untuk
dimanfaatkan rambut (disebut wol), daging, dan susunya.
No Bagian Tubuh
1 Kepala Pipih
2 Tanduk Panjang melengkung jika memiliki tanduk
3 Hidung Pipih sedikit menonjol kedepan
4 Telinga Kecil keatas
5 Mata Kecil coklat dengan hitam ditengah
6 Mulut Pendek pippih dan melengkung
7 Susunan gigi Gigi bawah lebih maju
8 Leher Panjang ramping
9 Punggung Pendek dan lurus
10 Dada Mencondong ke bewah
11 Ekor Pendek dan berbulu
12 Kaki Kecil agak pendek
13 Perut Buncit
PENUTUP
A.Kesimpulan
Ruminansia terbagi menjadi 2 yaitu ruminansia besar dan ruminansia kecil.
Pada pengamatan morfologis dan anatomi hewan ternak dikandang terdapat
beberapa jenis hewan ternak ruminansia besar contohnya Sapi, dan hewan ternak
ruminansia kecil contohnya Kambing dan domba. Mereka memiliki ciri dan
karakteristik tersendiri. Karena setiap sapi dan kambing/domba yang ada dikandang
berbeda jenisnya. Sapi terbagi menjadi 4 tipe yaitu pedaging, perah, dwiguna, dan
kerja, sedangkan kambing/domba memiliki 5 tipe yaitu kambing pedaging, perah,
domba pedaging, perah, dan wol.