Makalah Biologi
Dibuat Oleh :
Jl. Raya Narogong No. 202, Kemang Pratama, Bojong Rawalumbu, Rawa Lumbu, Bojong
Rawalumbu, Kota Bks, Jawa Barat 17116
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat yang
diberikan saya dapat menulis Makalah yang berjudul “Kuda”. Makalah ini saya susun secara
sederhana.
Makalah ini dibuat berdasarkan pengetahuan dari informasi yang berada di internet, Semoga
Makalah ini dapat menjadi sarana bagi generasi muda untuk mengetahui tentang jenis dan ciri-
ciri dari hewan kuda ini .
Saya menyadari bahwa penulisan Makalah ini belum sempurna dan masih banyak
kekurangannya. Untuk itu demi kesempurnaan Makalah ini saya sangat mengharapkan adanya
saran, kritik, dan masukan yang bersifat membangun.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada guru dan teman yang telah memberikan saran
yang baik kepada saya dalam menyusun Makalah ini, tak lupa saya juga mengucapkan banyak
terima kasih kepada guru Ibu Dewi selaku sebagai guru Biologi yang telah memberi
kesempatan dan kepercayaan kepada saya untuk membuat Makalah ini.
DAFTAR ISI
Cirinya :
a. Tinggi antar 110 cm-130 cm.
b. Bentuk tubuh cukup serasi.
c. Tubuh bagian tengah agak pendek.
d. Dada cukup besar dan dalam.
e. Mata bersinar riang
f. Telinga agak kecil.
g. Suri dan kumba agak tebal.
h. Pangakal leher pendek.
i. Kedudukan ekor tinggi.
j. Bentuk kuku kecil.
k. Tipe kuda penarik ringan.
l. Kulit tipis.
m. Warna macam-macam.
n. Langkah pendek.
Kuda Sumbawa
Cirinya :
Cirinya :
a. Tinggi antara 1,11-1,39 m.
b. Kepala besar dan lebar.
c. Kesan umum adalah kuat, sabar, tapi lebih kasar dari pada kuda Sumba.
d. Leher kencang dan cukup besar.
e. Kumba cukup baik.
f. Kumudi agak lebar.
g. Punggung dan pinggang cukup lebar.
h. Dada cukup lebar dan dalam.
i. Kaki agak tegak dan pendek.
j. Sifat-sifat tenang.
k. Warna kebanyakan merah.
Kuda Sabu
Cirinya :
a. Tinggi rata-rata 1-1,35 m.
b. Tubuh panjang sedang.
c. Bentuknya halus sekali.
d. Kepala agak kecil pendek, banyak “SNOEKS HOOFD”
e. Lubang hidung lebar.
f. Mata menonjol kedepan.
g. Telinga kecil.
h. Dahi lebat.
i. Kumba rendah.
j. Kemudi lebar.
Kuda Timor
Cirinya :
a. Tinggi antara 1-1,35 m.
b. Lubang hidung luas.
c. Rahang agak sempit.
d. Muka halus.
e. Telinga sedang dan gagah.
f. Mata jernih dan menonjol ke depan.
g. Kuncung agak pendek.
h. Kumba cukup tinggi, kadang-kadang pendek.
Kuda Lombok
Cirinya :
a. Tinggi antara 1-1,32 m.
b. Kepala agak besar, panjang diba-gian muka.
c. Dada kurang dalam dan sempit.
d. kaki panjang.
e. Leher kurang baik.
f. Pungung dan pinggang kuat.
g. Kemudi condong sedikit runcing.
h. Kuku agak terlampau besar.
i. Kuku kurang tagak.
j. Kualitas kuku kurang baik.
Kuda Bali
Cirinya :
a. Kepala besar-leher besar.
b. Bahu tegak.
c. Punggung terlampau panjang sedikit.
d. Kemudi condong.
e. Anggota kecil, urat-urat kurang baik
Kuda Batak
Cirinya :
a. Tinggi antara 1,10-1,18 m.
b. tubuh cukup dalam dan lebar.
c. Anggota cukup besar.
d. Dada lebar dan dalam.
e. Kumba agak rendah dan pendek.
f. Punggung pendek dan kencang.
g. Urat-urat kemudi kebanyakan kurang baik.
h. Kuku biasanya kecil akan tetapi kualitasnya cukup baik.
i. cara berdiri biasanya baik.
j. Kebanyakan sendi loncat tegak.
k. Warna bermacam-macam.
3. Lambung (Gastrium)
Lambung kuda memiliki ukuran relatif kecil dibandingkan dengan ternak ruminansia.
Lambung kuda dewasa, memiliki panjang 38.5 cm, lebar 28 cm dan berat mencapai 1 kg.
Lambung berbentuk, seperti parutan kelapa, isi lambung berwarna kuning dan memiliki
tekstur kasar serta kering. Fungsi utama lambung digunakan untuk tempat penyimpanan
makanan sementara, dan tempat fermentatif (asam laktat).
5. Pankreas
Pankreas pada kuda sangat berbeda dengan ternak ruminansia. Kuda spesifik memiliki
konsentrasi enzim dan kadar HC03 rendah. Fungsi utama pankreas untuk memecah enzim
polimer hati, lemak dan protein, seperti amylase, lipase dan tripsin.
6.Usus Halus
Usus halus atau usus kecil pada kuda terdiri dari 3 bagian, yaitu duedenum, jejenum dan
ileum. Secara umum, usus halus memiliki panjang 11, 33 cm, lebar 6 cm dan berat 3.3
kg. Secara anatomi, usus halus bagian dudenum mempunyai lebar 3 cm, jejenum 8 cm dan
ileum 5 cm. Fungsi utama usus halus digunakan sebagai tempat mencerna karbohidrat, protein
dan lemak serta tempat absorbsu vitamin dan mineral. Adapun fungsi 3 bagian dari usus halus
diantara yaitu:
Duedenum berfungsi untuk mencerna makanan secara kimiawi dengan bantuan enzim-
enzim pencernaan yang sebagian berasal dari pankreas.
Jejenum berfungsi untuk melakukan proses penyerapan nutrisi dari pakan yang dicerna.
Ileum berfungsi untuk menyerap pakan yang belum diserap sebelumnya, dan mengatur
katup ileosekal dari usus besar ke usus halus
7. Usus Besar
Usus kasar (usus besar) terdiri dari caecum, colon dan rektum. Secara umum berat usus besar
kuda 2.5 kg, panjang 165 cm dan lebar 14.5 cm, dengan tekstur kering serta berwarna hijau
gelap.
Caecum berfungsi sebagai tempat fermentasi, dan terdapat gerakan penduler (mencampur)
penyerapan dengan maksimal.
Colon berfungsi sebagai tempat proses fermentasi , absorbsi air dan elektrolit intensif.
Rectum berfungsi sebagai tempat pembentukan feses dan penyimpanan sementara sebelum
dikeluarkan ke anus.
8. Anus
Anus adalah organ akhir dari sistem pencernaan. Sisa makanan setelah semua sisa makanan
diserap, akan dikeluarkan dari tubuh ternak kuda. Fungsi utama anuas adalah tempat
pembuangan sisa makanan atau keluarnya feses, dan tempat proses defekasi.
5. Reproduksi Kuda
a) Ovarium
Ovarium adalah suatu organ primer reproduksi pada betina. Ovarium dapat bersifat endokrin
atau sitogenik karena mempunyai kemampuan menghasilkan hormone yang akan disalurkan
ke dalam peredaran darah, dan juga penghasil ovum (sel telur) yang diovulasikan oleh
ovarium. Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum
(Hafez, 2000).
b) Tuba Fallopii
Tuba Fallopii pada kuda terdapat sepasang dengan panjang 25-30 cm, berhubungan
langsung dengan cornua uteri. Tuba Fallopii dapat
dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu isthmus yang paling dekat dengan cornua uteri
berdiameter 2-5 mm, ampula yang berdekatan dengan ovarium berdiameter 5-
10 mm dan infundibulum yang
berhubungan langsung dengan ovarium. Fertilisasi terjadi di ampula, yang memiliki
daerah mukosa dengan
permukaan bersruktur seperti rambut untuk mentransportasikan telur yang telah dibuahi
menuju utero tuba junction (Morel, 2002 dalam Jamalia, 2006).
c) Uterus
Uterus kuda merupakan sruktur memanjang yang menghubungkan cervix dengan
tuba Fallopii. Uterus dibagi menjadi dua bagian
yaitu bagian badan atau corpus dan tanduk
atau cornua. Corpus uteri pada kuda normal panjangnya 18-20 cm dan diameter 8-
12 cm. Bagian cornua panjangnya 25 cm dengan diameter 4-
6 cm pada pangkal cornua 1-2 cm pada saat mendekati tuba Fallopii. Ukuran
uterus dipengaruhi oleh usia dan seringnya partus. Tipe uterus kuda disebut uterus
simpleks bipartitus karena ukuran corpus uteri lebih
besar dari cornua uteri dengan perbandingan 60 : 40 (Morel, 2002 dalam Jamalia, 2006)
d) Cervix
Cervix terletak di belakang corpus uteri, berupa dinding yang tebal, dan kuat. Cervix
berfungsi mengisolasi uterus dari lingkungan
luar selama kebuntingan dengan membentuk barrier berupa mucus yang sangat kental. Pada
stadium diestrus kuda dewasa yang tidak aktif, cervix berkontraksi sangat kuat, berwarna
putih dengan panjang 6-8 cm dan diameter 4-5
cm, sekresi cervix sedikit dengan konsistensi
kental. kondisi otot dan ukuran cervix sangat dipengaruhi oleh perubahan homonal (Mo
rel, 2002 dalam Jamalia, 2006).
e) Vagina
Vagina kuda mempunyai panjang 18-23 cm dan diameter 10-15 cm.
Pada bagian dalam tubuh vagina diselimuti oleh peritoneum
dan dikelilingi jaringan ikat longgar, lemak dan buluh darah. Vulva merupakan organ
paling luar dalam saluran reproduksi. Bagian
dalam dilapisi membran mukous dan berhubungan dengan vagina. Bagian atas vulva
(dorsal comissure) berjarak 7 cm dari anus, sedangkan bagian bawah (ventral comissure)
terdapat clitoris (Morel, 2002 dalam Jamalia, 2006).
digunakan dalam transportasi sejak zaman dahulu sebagai kendaraan penarik kereta
kuda
Daging kuda belakangan juga dimanfaatkan sebagai daging yang dapat dikonsumsi
manusia
Susu kuda juga bermanfaat untuk Menyembuhkan penyakit TBC, asma, lumpuh,
reumatik, diabetes, ginjal, talesemia, anemia, types, kanker darah, menurunkan
kolesterol dan paru - paru basah.
Susu kuda liar juga berguna Meningkatkan vitalitas, keguguran dan kejantanan pria.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://anitassignments.blogspot.co.id/2011/07/peranan-dan-manfaat-kuda.html
2. http://kotakmipa.blogspot.co.id/2017/01/makalah-reproduksi-vertebrata-kuda.html
3. http://fredikurniawan.com/sistem-pencernaan-kuda-beserta-fungsinya/
4. https://www.kaskus.co.id/thread/54ca30aa12e25703778b4573/jenis---jenis-kuda-di-
indonesia/
5. https://www.kaskus.co.id/thread/54ca30aa12e25703778b4573/jenis---jenis-kuda-di-
indonesia/