Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fakhri Nur D.

Kelas : XI IPS 1

Maraknya Kriminalitas Pada Masa Pandemi

Menurunnya aktivitas masyarakat karena wabah Covid-19 malah membuka peluang


kejahatan bagi para pencuri dan perampok. Kejahatan jalanan pun tetap marak. Pengamatan
Kepolisian Daerah Metro Jaya, lingkungan permukiman di Jakarta dan sekitarnya memang
relatif lebih aman dari penjahat karena warga menghabiskan waktu lebih banyak di rumah,
sesuai dengan anjuran pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19. Namun minimarket-
minimarket yang ada di pinggir jalan semakin lama sepi menjadi salah satu sumber harta
benda yang difavoritkan pencuri selama masa Pandemi seperti ini. Para perampok ini
mencuri bahan-bahan pokok. Aktifnya para perampok spesialis minimarket ini seakan
menunjukkan mereka tidak ingin ikut arus umum pelaku kejahatan di negara-negara lain
dalam pandemi Covid-19. kejahatan yang ada dalam situasi pandemi, seperti pencurian di
rumah hingga kejahatan jalanan. Hal ini terjadi karena aktivitas orang lebih banyak dilakukan
di rumah,

Jenis kejahatan yang kemungkinan mengalami peningkatan di antaranya penyebaran hoaks,


kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan kejahatan siber, seperti penipuan daring.
Namun, menurut saya kejahatan terkait harta benda atau kejahatan properti (property related
crimes), seperti pencurian dan perampokan, berpotensi naik lagi dengan asumsi situasi
kesulitan ekonomi yang merupakan kondisi kriminogenik. Faktor kriminogen adalah faktor
yang menyebabkan munculnya tindak pidana.

Di Jakarta dan sekitarnya terdapat banyak keluarga yang terdata memerlukan bantuan social
untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Mereka ini dalam kondisi normal pun sudah
kesusahan. Jumlah orang yang kesulitan hidup bertambah dengan adanya warga yang
kehilangan pekerjaannya. Berdasarkan laporan yang masuk ke Dinas Tenaga Kerja,
Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta,Sebanyak 323.224 pekerja di Jakarta terkena
pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan tanpa upah (unpaid leave) akibat wabah
Covid-19.
Terkait dengan maraknya pencurian di minimarket-minimarket di tengah pandemi Covid-19,
Menurut saya kecenderungan kejahatan pencurian atau perampokan terjadi karena tiga hal,
yaitu adanya pelaku yang memiliki motivasi atau karena keterpaksaan faktor eknomi, adanya
target yang menguntungkan, dan lemahnya pengawasan. Karena itu, perampok dan pencuri
cenderung tidak melakukan kejahatan secara acak atau tiba-tiba. Target yang berposisi lemah,
misalnya jauh dari keramaian atau dari jangkauan pengawasan kepolisian, tentu
menguntungkan bagi pencuri. Dalam situasi Pandemi saat ini dimana pemerintah
memperlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), minimarket punya posisi lemah
karena biasanya berlokasi di jalan yang lebih sepi, mengingat aktivitas masyarakat di luar
rumahberkurang.

Salah satunya cara untuk mengurangi angka pencurian atau perampokan yang ada pada saat
masa pandemic seperti ini adalah dengan memperketat atau menjaga frekuensi penjagaan
guna mengurangi resiko kejahatan terhadap minimarket serta kejahatan-kejahatan lainnya.
Dan pemerintah juga dapat memberi bantuan terhadap para pekerja-pekerja yang terkena
PHK guna menekan angka kejahatan yang dikarenakan keterpaksaan keadaan ekonomi yang
rendah.

Anda mungkin juga menyukai