Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fauzan Rifa’i

Nim : I0118055
Tugas ISBD 2

A. BELAKANG
Virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau radang paru-
paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan
Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak
biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus. Kasus infeksi
pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar hewan tersebut. Virus
Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan lain yang dimakan manusia
hingga terjadi penularan. Corona virus sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan
hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi
penyakit radang paru.

Jumlah kasus corona (Covid-19) di sejumlah negara menyebar luas dengan cepat dan
mengalami lonjakan yang tinggi dalam waktu dekat. Alhasil, beberapa negara sudah
menerapkan lockdown untuk memperlambat penyebaran virus corona. Hal ini juga
membuat wabah virus corona tak lagi sebagai darurat kesehatan dunia, tapi kini World
Health Organization (WHO) menyebutnya sebagai pandemi global. Dikutip dari laman
Worldometer, per hari ini (17/03/2020) kasus Covid-19 sudah menyebar ke 162 negara
dengan jumlah 183,737 kasus, 7.177 orang meninggal dan 79.911 orang dinyatakan
sembuh.

Indonesia sendiri masih bergelut melawan virus Corona hingga saat ini, sama dengan
negara lain di dunia. Kasus Corona di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak
pengumuman kasus Covid-19 pertama pada awal Maret 2020. Menguitip laporan di
https://www.worldometers.info/coronavirus/, kasus Covid-19 di Indonesia sudah
mencapai 172 kasus yang tersebar di beberapa wilayah seperti Banten, Jawa Tengah,
Jawa Berat, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara dan Jakarta sebagai wilayah terbanyak
kasus corona. Dengan total tersebut, jumlah kematian 5 orang dan pasien sembuh
sejumlah 8 orang. Jumlah kasus virus Corona terus bertambah dengan beberapa
melaporkan kesembuhan, tapi tak sedikit yang meninggal. Usaha penanganan dan
pencegahan terus dilakukan demi melawan COVID-19 dengan gejala mirip flu.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaima pendapat masyarakat indonesia jika menerapkan lockdown.
2. Bagaimana dampak sosial dan budaya bagi masyarakat indonesia jika menerapakan
lockdown.
3. Bagaimana dampak sosial dan budaya bagi masyarakat di derah kampung halaman
anda jika menerapkan lockdown.

C. DESKRIPSI
1. pendapat masyarakat indonesia jika menerapkan lockdown.
Maman, pria berusia 29 tahun, asal Garut, Jawa Barat yang berprofesi sebagai barber
(tukang cukur) dan membuka jasa di Jalan Ciater Raya, Ciputat, Tangerang Selatan.
--Tentang lockdown: “Saya juga sering dengar tentang lockdown. Kota Jakarta ditutup
kan ya? Bisa-bisa saja ditutup, tapi sudah pikirkan belum akibatnya? Kan kasihan yang
cari makan di Jakarta. Apa mau diganti?”

Anwar, berusia 32 tahun, tinggal di Grogol, Jakarta, berprofesi sebagai awak feeder bus
Transjakarta. Pria ini asal Subang, Jawa Barat.
--Tentang lockdown: “Lockdown? Apa kuat tanggung semua penghasilan orang? Harus
dipikirkan masak-masak. Mau jamin semuanya? Kalau ada jaminan ganti penghasilan,
silakan saja.”

Hendra, pria umur 53 tahun, penjaga ruko dan tukang parkir di Pos Pengumben, Jakarta
Barat. Pria ini berasal dari Rangkasbitung, Lebak, Banten. Saat ini tinggal dan
mengontrak di kawasan Joglo, Jakarta Barat.
--Tentang lockdown: “Buat apa? Saya tidak setuju. Sekarang saja semuanya sepi. Saya
biasanya dapet Rp 70.000. Sekarang boro-boro, dapat Rp 30.000 saja sudah syukur.
Terus, ya, sesame manusia sekarang jadi jauh. Sekarang orang kasih duit parker pake
dilempar, tidak mau sentuhan. Seolah-olah saya penyakitan. Kalau lockdown, bisa
berantem antar orang. Lockdown itu menguntungkan yang kaya. Mereka bisa borong
sembako, kita tidak. Padahal yang banyak kena sakit golongan kaya. Jadi tolonglah,
jangan kita yang kecil-kecil dibawa-bawa.”
2. dampak sosial dan budaya bagi masyarakat indonesia jika menerapakan lockdown.
Situasi di Indonesia berbeda dengan negara maju. Jumlah pekerja harian/informal masih
dominan dibandingkan pekerja formal. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sektor
informal mendominasi pekerjaan di Indonesia. Situasi di Indonesia saat ini budaya
disiplinnya belum kuat, tingkat kesejahteraannya juga belum baik. Hal tersebut tentu
akan menjadi masalah jika dilakukan lockdown. Masyarakat yang bekerja secara
informal akan kehilangan pendapatan dan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya. Jika hal itu terjadi maka potensi terjadinya kriminalitas cukup tinggi.
Jika ingin membatasi pergerakan orang secara ekstrim maka yang harus dilakukan adalah
pemerintah menyiapkan kebutuhan dasar terutama kepada masyarakat yang bekerja di
sektor informal. Tujuannya adalah supaya mereka tidak perlu beraktifitas untuk mencari
pendapatan. Jika aktifitas masyarakat dikunci tanpa adanya suplai kebutuhan dasar maka
bisa memicu suatu geraka perlawanan yang dampaknya bisa sistemik.
3. Bagaimana dampak sosial dan budaya bagi masyarakat di derah kampung halaman
anda jika menerapkan lockdown.
Desa saya terletak di daerah pegunungan, umumnya masyarakat masih memegang erat
silaturahmi antar tetangga. Masyarakat masih menjunjung tinggi adat dan istiadat di di
desa. Masyarakat umumnya bekerja sebagai peteni dan peternak hewan. Beberapa
masayarakat memiliki sawah atau ladang di luar desa. Jika lockdown di lakukan maka
masyarakat akan kesulitan untuk pergi mengurus sawah mereka, hasilnya mereka tidak
akan mempunyai penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Rasa tenggang rasa
terhadap tetangga akan berkurang.
D. KESIMPULAN
Dari beberapa survey yang dilakukan terhadap mayarakat Indonesia, mayarakat belum
siap jika pemerintah melakukan lockdown. Masyarakat yang pekerjaannya harian akan
kesulitan mendapatkan uang jika lockdown di berlakukan. Jika pemerintah ingin
melakukan lockdown Pemerintah Indonesia harus mempertimbangkan segala aspek
kehidupan masyarakat indonesia. Sehingga masyarakat akan terkurangi dampak akibat
belakunya lockdown.
E. DAFTAR PUSTAKA
https://news.detik.com/berita/d-4978172/data-corona-terkait-indonesia-15-april-2020-
pukul-1630-wib
https://nasional.kontan.co.id/news/lockdown-dan-pandemi-corona-di-mata-orang-jelata
https://amp.wartaekonomi.co.id/berita277174/apa-saja-dampak-penerapan-lockdown

Anda mungkin juga menyukai