Anda di halaman 1dari 9

Volume XVI Nomor 1, April 2021 (halaman 01 - 09) https://ojs.unm.ac.

id/supremasi 1

PANDEMI COVID-19, MEMULUSKAN BISNIS PENIPUAN


BERKEDOK JASA PINJAMAN UANG

Oleh:
Fatimah Aulia Rahma , Agus Machfud Fauzi2, Muh. Rizal S3
1
1
FISH Universitas Negeri Surabaya; fatimah.20081@mhs.unesa.ac.id
2
FISH Universitas Negeri Surabaya; agusmfauzi@unesa.ac.id
3
FISH Universitas Negeri Makassar; rizalsuyuti@unm.ac.id

ABSTRAK: Pandemi covid-19 telah melumpuhkan segala aspek kehidupan mulai dari
aspek ekonomi, politik, hingga hukum. Dampak pandemi Covid-19 sudah dialami
khususnya pada bidang ekonomi yang mengakibatkan terjadinya terjadinya kriminalitas
yang terkait erat dengan kebutuhan finansial manusia. Hubungannya dengan pandemi
covid-19 adalah tentang kebijakan pemerintah yang terkesan mendadak dan kurang
memperdulikan rakyat kecil dan menengah, sehingga sebagian masyarakat melakukan
segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa memikirkan resikonya. Mengingat
kebijakan pemerintah dalam mengatasi pandemi covid-19 adalah pembatasan kegiatan
masyarakat, larangan berkumpul dan melarang masyarakat beraktivitas di malam hari,
membuat masyarakat kelabakan karena efek dari pembatasan sosial tersebut salah satunya
adalah pengurangan tenaga kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
seberapa besar dampak yang ditimbulkan oleh perubahan kebijakan pemerintah di masa
pandemi dengan tingkat kriminalitas yang terjadi. Pendekatan yang digunanakan adalah
penelitian deskriptif kualitatif dengan memfokuskan pada jenis kejahatan yang jarang
dilakukan dan mudah untuk dikerjakan yaitu penipuan bisnis jasa pinjaman uang. Sasaran
utama adalah masyarakat desa yang berprofesi sebagai pedagang, karena pedagang pada
masa pandemi merosotnya penghasilan yang disebabkan oleh sepinya pasaran hingga
habisnya modal untuk esok hari, hal tersebuat membuat pelaku kejahatan penipuan jasa
simpan pinjam membidik para pedagang pasar, dengan dalih mereka akan meminjami
modal usaha untuk membeli bahan pokok. Cara yang digunakan awalnya sangat halus
dan meyakinkan sehingga membuat banyak yang percaya, namun pada akhirnya saat
hutang tersebut jatuh tempo, para pelaku pinjaman online sangat berbeda tidak seperti
pada saat menawarkan, mereka sangat memaksa untuk menagih hutang dengan bunga
yang tinggi dan terkadang tidak segan-segan melalukan perampasan barang berharga dari
korbannya untuk jaminan hutang. Sampai saat ini kasus tersebut belum ada yang
melaporkan ke polisi, karena masyarakat masih belum paham prosedur dalam membuat
laporan kepolisian.
KATA KUNCI: Covid-19, kriminalitas, kebijakan pemerintah, jasa pinjaman uang,
modal usaha

ABSTRACT: Pandemic covid-19 has crippled all aspects of life ranging from economic,
political, to legal aspects. The impact of the Covid-19 pandemic has been experienced,
especially in the economic sector, resulting in criminality that is closely related to human
financial needs. The relationship with the covid-19 pandemic is about government
policies that seem sudden and less concerned with small and medium-sized people, so
that some people do everything possible to meet the needs of life without thinking about

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
2 __Pandemi Covid-19, Memuluskan Bisnis Penipuan berkedok Jasa Pinjam Uang, Fatimah Aulia Rahma, dkk

the risks. Given the government's policy in overcoming the covid-19 pandemic is the
restriction of community activities, the ban on gathering and prohibiting people from
doing activities at night, making the community a club because of the effects of social
restrictions, one of which is the reduction of labor. The purpose of this study is to find out
how much impact the government policy changes in the pandemic with the level of
criminality that occurs. The approach used is qualitative descriptive research by focusing
on the type of crime that is rarely done and easy to do, namely the fraud of money loan
services business. The main target is the villagers who work as traders, because traders
during the pandemic slumped income caused by the quiet market until the end of capital
for tomorrow, it is done to make the perpetrators of fraudulent lending services target
market traders, on the pretext that they will lend business capital to buy basic materials.
The method used initially is so subtle and convincing that it makes many believe, but in
the end when the debt is due, the online loan actors are very different unlike when
offering, they are very forced to collect debts with high interest and sometimes do not
hesitate to take out valuables from their victims for debt guarantees. Until now, no one
has reported to the police, because the public still does not understand the procedure in
making a police report.

KEYWORDS: Covid-19, criminality, government policy, money lending services,


business capital

PENDAHULUAN tikar, mereka memanfaatkan keadaan


tersebut karena tahu bahwa banyak
Tindak kriminal merupakan salah masyarakat yang hampir menyerah karena
satu bentuk kegiatan menyimpang dalam keadaan finansial saat pandemi seperti ini.
masyarakat, dan perilaku kriminal juga Namun perlu diketahui bahwa usaha yang
merupakan ancaman yang dianggap serius mereka jalankan sebenarnya malah
oleh masyarakat karena semua tindakan merugikan masyarakat sendiri, memang
kriminal pasti akan selalu menyalahi nilai dan awalnya masyarakat terbantu dengan adanya
norma dalam masyarakat dan merusak pinjaman uang dari pihak yang
keteraturan sosial. Jika kriminalitas tidak mengatasnamakan dirinya sebagai koperasi
segera diberantas maka akan menimbulkan simpan pinjam (KSP) ini, namun saat jatuh
ketegangan individu maupun ketegangan tempo masyarakat yang meminjam uang
sosial. pada koperasi tersebut tidak dibri
Salah satu kejahatan yang menjadi kelonggaran waktu dan wajib
pokok kajian saya pada masa pandemi saat ini mengembalikan uangnya dengan bunga
adalah kejahatan penipuan di kampung hingga dua kali lipat hingga perampasan
peneliti sendiri yang berada di Kabupaten barang berharga secara paksa.
Wonogiri, di mana banyak masyarakat Indonesia sebenarnya sudah
sekitar tempat tinggal peneliti banyak yang memiliki sanksi pidana terhadap kasus
mengalami kegagalan ekonomi salah satunya seperti ini, karena nasabah dari koperasi
adalah berhentinya sektor usaha perdagangan tersebut jelas tidak mendapatkan
karena faktor kekurangan modal usaha. Hal perlindungan dari pihak manapun. OJK
tersebut menjadi celah untuk orang-orang dalam kasus ini telah tegas memberi sanksi
yang tidak bertanggung jawab. Banyak orang kepada layanan usaha pinjaman uang yang
yang datang ke daerah peneliti untuk tidak terdafdar dan melanggar aturan OJK
memulai bisnisnya yaitu usaha pinjaman sendiri. Hal tersebut diatur dalam aturan OJK
modal, sasaran utama dari agen bisnis ini Nomor 77/POJK.01/2016. Kasus yang
adalah para pedagang yang hampir gulung menimpa masyarakat sekitar tempat tinggal
saya sudah sempat dilaporkan kepada pihak

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
Volume XVI Nomor 1, April 2021 (halaman 01 - 09) https://ojs.unm.ac.id/supremasi 3

yang berwajib, namun belum ada kejelasan agar masyarakat merasa aman dan tidak
dari kasusnya dan kegiatan tagih menagih mudah diperdaya.
hutang pun tetap berjalan. Sudah seharusnya
perhatian dari banyak pihak terkait hal METODE PENELITIAN
tersebut perlu digalakkan, terutama aparat
penegak hukum sudah harus melaksanakan Jenis penelitian yang digunakan
tugas dengan baik dan adil serta transparan. dalam penelitian ini adalah bersifar deskriptif
Pemerintah daerah dalam hal ini benar-benar kualitatif, dimana penelitian ini nantinya
dibutuhkan perannya dalam mengatur akan memperdalam deskripsi dan
kebijakan usaha yang berizin serta tidak berlandaskan pada filsafat positivisme,
menguntungkan diri sendiri saja, misalnya digunakan untuk meneliti objek yang bersifat
pemerintah mengatur pembatasan akses alamiah yaitu peneliti menjadi instrument
usaha yang masuk ke suatu daerah atau kunci. Metode yang digunakan dalam
perkampungan,jika ada yang melanggar dan penelitian ini menggunakan metode
tetap nekat untuk mencari nasabah maka deskriptif kualitatif dikarenakan peneliti akan
konsekuensi yang didapatkan juga harus mendeskripsikan bagaimana kejahatan
memberikan efek jera. Sudah banyak kasus mengenai penipuan terjadi di sekitar
seperti ini yang terjadi di sekitar tempat lingkungan tempat tinggalnya.
tinggal saya di Kabupaten Wonogiri, korban Pada penelitian ini pula memiliki
hanya bisa kaget dan terdiam saat sang karakteristik alami (natural setting) sebagai
penaggih hutang menyebutkan dana yang sumber data langsung, pada penelitian ini
harus dibayar saat jatuh tempo. Cukup miris nantinya proses analisis lebih diutamakan
sebenarnya rakyat miskin yang sedang daripada hasil penelitian. Analisis dalam
kesulitasn ekonomi malah dibebani bunga penelitian kualitatif cenderung dilakukan
pinjaman yang hampir dua kali lipat, bahkan secara analisa induktif serta makna
ketika korban tidak mampu melunasi merupakan hal yang esensial.
hutangnya saat jatuh tempo rentenir tidak Dalam penelitian menggunalan studi
segan-segan merampas barang berharga kasus dimana penelitian akan dilaksanakan
korban seperti sepeda motor, padahal harga untuk mempelajari latar belakang keadaan
sepeda motor tidak sebanding dengan uang sekarang secara intensif, serta lingkungan
yang telah dipinjam korban, namun itulah suatu unit sosial maupun kelompok.
kondisi yang saat ini terjadi di Kabupaten
Wonogiri. Bahkan pelaku penipuan buang HASIL DAN PEMBAHASAN
pinjaman ini ternyata bukan berasal dari
Pulau Jawa melainkan berasal dari luar Jawa, Teori yang digunakan dalam
itu artinya ada pihak yang membawa pelaku penelitian ini berorientasi pada tempat
hingga ke Kabupaten Wonogiri, Hal yang kejahatan dan jenis kejahatan yang terjadi di
terlupakan oleh pihak yang berwenang Kabupaten Wonogiri selama masa pandemic
adalah sosialisasi dan perlindungan terhadap covid-19. Dalam penelitian ini jumlah teori
para korban, masyarakat di Kabupaten yang digunakan sebanding dengan variabel
Wonogiri tidak mengerti tentang manajemen yang diteliti yaitu dari pelaku kejahatan
uang yang baik maka hal tersebut membuat penipuan dan korban penipuan. Teori yang
masyarakatnya mudah dibuai dengan akan digunakan juga harus disesuaikan
jaminan-jaminan yang semu dan mudah dengan fenomena yang berkembang di
ditipu daya. Namun beberapa korban sudah lapangan.
ada yang melaporkan kasus ini baik ke polisi, Teori lensa sering juga disebut teori
dinas sosial maupun langsung pada sekertaris prespektif (Cresswell: 2009), hal tersebut
bupati, namun hingga sekarang hasilnya mengandung artian bahwa lensa dalam
nihil, sang rentenir terus berkeliaran perspektif teoritis dalam penelitian kualitatif
mengintai orang yang sedang terpuruk memberikan orientasi keseluruhan yang
ekonominya. Maka dari itu sebisa mungkin digunakan untuk mempelajari pertanyaan
aparat penegak hukum melakukan patrol ke masalah-masalah sosial dari kelompok
daerah-daerah yang rawan dimasuki rentenir,

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
4 __Pandemi Covid-19, Memuluskan Bisnis Penipuan berkedok Jasa Pinjam Uang, Fatimah Aulia Rahma, dkk

marjinal yang membentuk jenis pertanyaan secara massal, ruang gerak pedagang yang
apa yang bisa diajukan sebagai dasar dibatasi dan penerapan jam malam. Padahal
informasi bagaimana fenomena sosial sebagian dari masyarakat kelurahan
dikumpulkan dan dianalisis untuk Wonoharjo, Kabupaten Wonogiri adalah
mengetahui tentang apa yang sebenarnya bekerja sebagai buruh pabrik dan pedagang,
terjadi di lapangan. jika terjadi pemecatan secara masal maka
Perjanjian dalam hutang piutang penghasilan sebagian mayarakat Wonogiri
adalah suatu hal yang penting dalam jelas tidak ada, disamping itu banyak pabrik
mencapai perlindungan hukum yang sah di yang tutup dan sudah tidak menerima
negara Indonesia baik pada pihak yang karyawan lagi. Untuk pedagang yang ruang
berhutang atau pada pihak yang memberi geraknya dibatasi juga merasakan hal yang
hutang.Maka dari itu ada beberapa syarat sama, penghasilan yang menurun derastis
yang harus dipenuhi dalam perjanjian hutang dikarenakan sepinya pasar dan tidak ada uang
piutang ini yan melibatkan kedua belah pihak yang diputar untuk modal usaha. Masalah
yaitu pihak yang berhutang dan pihak yang sosial tersebut jelas menyulitkan bagi
memberi hutang. Syarat tersebut sebagian masyarakat, banyak orang yang
diantarannya adalah pasal 1320 KUHPerdata melakukan segala cara untuk bertahan hidup
yaitu: (1) Kesepakatan yang mengikat kedua ditengah kondisi pandemi covid-19. Banyak
belah pihak. (2) Kecakapan dalam membuat cara yang dilakukan masyarakat mulai dari
suatu perikatan. (3) Suatu pokok persoalan merambah bisnis yang masih bisa di jalankan
tertentu. (4) Suatu sebab yang tidak terlarang. seperti berjualan masker namun tidak semua
Pasal tersebut di atas merupakan pasal yang orang bisa melakukannya dikarenakan tidak
menjadi acuan dalam berdirinya sebuah semua orang memiliki cukup modal untuk
perjanjian yang sah menurut undaang- memulai usaha tersebut .
undang.
Terbentuknya sebuat kesepakatan Sejarah Singkat Masuknya Rentenir di
atau akad dalam sebuah perjanjian adalah Kelurahan Wonoharjo
suatu hal yang penting, maka dari itu
landasan hukum negara yang sah memegang Yang akan saya bahas pada
kendali yang kuat dalam perjanjian ini. penelitian ini adalah tindak penipuan yang
Namun pada kenyataan di lapangan dilakukan dilakukan oleh jasa pinjaman uang
terkadang masih ada yang berbeda, karena yang menamai dirinya sebagai koperasi
kesepakatan yang dibuat masih berupa simpan pinjam, penelitian ini dilakukan di
penipuan, paksaan dan kekerasan. Dalam Kelurahan, Wonoharjo, Kabupaten Wonogiri
beberapa kasus kecacatan dalam Provinsi Jawa Tengah, tepatnya di sekitar
pembentukan kesepakatan perjanjian sudah tempat tinggal peneliti. Pada tahun-tahun
lama berkembang di Indonesia, hal ini setara sebelumnya telah banyak rentenir yang
dengan kasus yang seringkali menjerat rakyat memasuki wilayah pasar di Kabupaten
menengah kebawah dan melindungi bagi Wonogiri bahkan sebelum pandemi covid-19
pemilik kekuasaan. Dianalogikan pada ini melanda. Pada kasusnya diawali dengan
pernyataan tersebut rakyat menengah ke pembagian selebaran yang dilakukan oleh
bawah adalah seorang yang berhutang dan orang yang tidak dikenal yang memasuki
rakyat memegang kekuasaan adalah orang wilayah pasar dan perkampungan warga.
yang memberi hutang. Penelitian Selebaran tersebut berisikan penawaran
memfokuskan kajian pada kasus jasa pinjaman tunai bagi siapa saja yang sedang
pinjaman uang di Kabupaten Wonogiri yang terhimpit masalah ekonomi dan disertai
memiliki suku bunga hingga lebih dari dua buanga cicilan pembayaran per bulan, yang
kali lipat. peneliti lakukan saat itu adalah meminta
Yang terjadi saat masa pandemi selebaran dari warga yang menerima
covid-19 adalah masalah ekonomi yang kemudian dianalisis, hasilnya rata-rata bunga
mencekik masyarakat miskin, diantara pinjaman pertahun adalah sebesar 10% dan
masalah-masalah tersebut adalah syarat untuk melakukan pinjaman adalah
penghapusan hubungan kerja dari perusahaan dengan BPKB motor.

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
Volume XVI Nomor 1, April 2021 (halaman 01 - 09) https://ojs.unm.ac.id/supremasi 5

Kemudian peneliti bertanya pada pinjaman uang kepada para tetangganya yang
salah satu warga yang pernah meminjam menurut beliau sedang terhimpit masalah
uang kepada jasa pinjaman uang yang yang ekonomi dan tidak cukup kebranian untuk
ada pada brosur, menurut salah satu warga meminjam uang ke bank dikarenakan tidak
meminjam uang dengan jaminan BPKB ada yang bisa untuk dijadikan jaminan ke
bukanlah suatu yang sulit, karena jika hanya bank.
BPKB yang diserahkan pada pihak koperasi
simpan pinjam, namun motor dari penerima Masyarakat Kelurahan Wonoharjo
hutang tidak diberikan dan masih bisa yang Mudah Terhasut Rayuan
digunakan oleh pemiliknya. Celakanya hal Pinjaman Uang
tersebut semakin lama semakin membuat
masyarakat lengah dan menjadi kebiasaan Mayarakat Kelurahan Wonogarjo
baru di kalangan masyarakat, doktrin dari rata-rata adalah masyarakat menegah
luar menjadikan masyarakat mudah terhasut kebawah yang tingkat pendidikannya tidak
oleh tawaran hutang piutang dengan jaminan terlalu menjadi perhatian, menurut bapak
BPKB motor. Masyarakat merasa terbantu Parmin selaku kepala desa wonoharjo, beliau
dengan adanya hutang yang mudah menjelaskan bahwa rata-rata penduduk Desa
didapatkan dengan syarat yang tidak ribet. Wonoharjo yang berusia 18-35 tahun
Semakin lama banyak jasa pinjaman hutang sebanyak 85% hanya menyelesaikan
yang mendatangi pemukiman warga dan pendidikan hingga tingkat SMA/SMK
lingkungan pasar. Karena tidak dapat tidak sederajat, sedangkan sisanya sebanyak 15%
dapat dipungkiri bahwa masyarakat di penduduk usia tersebut mampu
Kelurahan Wonoharjo telah terpengaruh oleh menyelesaikan pendidikan hingga tingkat
mudahnya meminjam uang dari jasa diploma/sarjana. Pendidikan adalah suatu hal
pinjaman uang yang belun tentu berstatus yang penting dalam majunya sebuah wilayah,
hukum resmi. semakin banyak penduduk dalam suatu
Setelah peneliti mengamati setiap wilayah berhasil menempuh pendidikan
transaksi yang terjadi di lingkungan pasar tinggi maka akan semakin maju wilayahnya
Wonoharjo, akan selalu ada orang baru yang begitu pun sebaliknya. Salah satu pencapaian
hampir datang setiap hari untuk menagih dari penduduk yang cerdas dalam suatu
cicilan, dan orang-orang yang datang tersebut wilayah adalah masyarakat yang kritis dan
berasal dari perusahaan jasa pinjaman yang ingin memiliki rasa ingin tahu yang lebih
berbeda. Hal ini mengartikan bahwa ada satu dalam setiap perubahan yang terjadi dalam
prang yang memiliki hutang di lebih dari satu masyarakat, artinya masyarakat tidak mudah
jasa pinjaman uang. Peneliti mencoba terhasut dengan apapun yang secara tiba-tiba
mewawancarai salah salah satu warga yang masuk ke dalam lingkungan masyarakat.
meminjam uang di perusahaan jasa pinjaman, Dalam hal ini peneliti akan menekankan pada
berawal dari kisah beliau yang bernama Ibu kasus masuknya rentenir ke dalam wilayah
Sumiarti warga Desa Wonoharjo, beliau pedesaan khususnya di Kelurahan
mengaku telah memiliki hutang kepada tiga Wonoharjo.
perusahaan pinjaman uang. Mendengar Masyarakat Kelurahan Wonoharjo
jawaban dari ibu Sumiarti tersebut selama pandemi banyak yang terhimpit
menandakan bahwa pihak perusahaan masalah ekonominya, hal tersebut
pinjaman uang tidak mempermasalahkan menyebabkan masyarakat harus memutar
meminjamkan uang kepada seseorang yang otak untu bisa makan sehari-harinya,
telah memiliki hutang pada pihak lain. Dan Kehadiran Jasa pinjaman uang atau jasa
diakhir wawancara ibu Sumiarti juga kredit pinjaman menjadi penyelamat di balik
mengatakan bahwa dirinya telah memberi di balik selimut saat masa pandemi covid-19
tahu tetangganya untuk melakukan hal yang saat ini, masyarakat merasa tenang setelah
sama dengannya, yaitu meminjam uang berhasil meminjam yang kepada jasa
kepada jasa pinjaman uang yang berbeda- pinjaman uang, karena mudahnya syarat
beda, dalam hal ini ibu sumiarti secara tidak untuk meminjam uang yaitu hanya dengan
langsung tekah melalukan promosi jasa

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
6 __Pandemi Covid-19, Memuluskan Bisnis Penipuan berkedok Jasa Pinjam Uang, Fatimah Aulia Rahma, dkk

jaminan BPKB kendaraan bermotor. Selama disosialisasikan. Seksi bagian pemberdayaan


pandemi telah banyak Karyawan dari masyarakat hanya fokus terhadap
berbagai perusahaan jasa pinjaman uang pengembalian kondisi ekonomi tanpa
yang datang ke Kelurahan Wonoharjo, cara memperhatikan masyarakt yang sudah
mereka untuk promosi beragam, mulai dari terlanjur berhutang ke banyak pihak. Padahal
menyebar selebaran brosur, menawarkan dari kebijakan pemerintahan desa bisa
rumah ke rumah warga, bahkan ada yang mengendalikan hal tersebut agar tidak lagi
dengan membawa langsung uang yang akan terjadi di Kelurahan Wonoharjo. Seperti yang
ditawarkan kepada nasabah yang menjadi dilansir dari harian kompas ada sebuah dusun
target. Mudahnya masyarakt terhasut oleh di Yogyakarta yang melarang adanya praktik
bujuk rayu semacam itu membuat para rentenir, larangan tersebut telah disampaikan
perusahaan pinjaman uang menjadikan langsung oleh Kepala Desa Ngoro-oro,
masyarakat Kelurahan Wonoharjo menjadi Gunung Kidul, Yogyakarta, bahkan di setiap
sasaran empuk dalam bisnisnya yang berliku gang untuk masuk ke desa ini telah dipasang
ini. Pertama hanya ada satu hingga dua orang spanduk bertuliskan “Rentenir dilarang
yang benar-benar berniat meminjam uang Masuk”. Berkaca dari Desa Ngoro-oro
pada jasa pinjaman uang ini, namun salah tersebut seharusnya bisa dijadikan
satu dari masyarakat tersebut kemudian pembelajaran pagi Pemerintahan Kelurahan
menawarkan pada tetangganya yang Wonoharjo, mengingat warga masyarakat
menurutnya sedang terhimpit masalah yang meminjam uang atau berhuutang
ekonomi, kemudian semakin lama kepada jasa pinjaman uang semakin banyak
masyarakat semakin percaya bahwa dan mengkhawarirkan.
meminjam uang pada jasa pinjaman uang Minimal kepala desa bisa memberi
aman-aman saja dan tidak pernah ada kasus himbauan kepada masyarakatnya untuk tidak
yang merugikan nasabah. asal menerima tamu yang berusaha
Di Kelurahan Wonoharjo sendiri, menawarkan dana atau hutang, hal tersebut
belum ada sosialisasi dari pihak berwenang adalah yang paling minimal bisa dilakukan
yang menanggani kasus ini, padahal jika oleh kepala desa jika sosialisasi memang
dibiarkan akan menjadi kebiasaan baru benar-benar bisa dilakukan. Di pihak lain
masyarakat yang tidak dapat dihindarkan, juga dibutuhkan kerja sama bahu membahu
pihak terkait yang dimaksud adalah kaur atau dalam mengatasi masalah ini, pihak lain yang
sekertaris desa bagian Pemberdayaan dimaksud adalah perangkat desa setempat
Masyarakat dan seksi bagian Kesejagteraan dan warga masyarakat. Maka ketegasan dari
sosial. Menurut Ketua Seksi Pemberdayaan seorang pemimpin sangat diperlukan dalam
masyarakat yaitu bapak Muh Sulistyo, beliau melumpuhkan usaha rentenir atau jasa
menjelaskan bahwa selama pandemi pinjaman uang dengan bunga yang tinggi,
sekertaris desa telah melakukan agar masyarakat merasa aman dan tidak
pemberdayaan dalam bidang ekonomi dan dirugikan oleh siapapun.
pengajaran bisnis rumahan terpadu.
Ketika peneliti menanyakan prihal Masuknya Rentenir Luar Pulau yang
sosialisasi mengenai banyaknya masyarakat Membawa serta Anak Buahnya Bak
yang berhutang pada Koperasi simpan Preman
pinjam atau jasa pinjaman lain, beliau Yang paling menarik perhatian di
mengatakan bahwa hanya sebagian kecil saja Kelurahan Wonoharjo ini adalah Jasa
masyarakat kelurahan wonoharjo yang Pinjaman uang yang awalnya mengaku
meminjam uang pada koperasi simpan sebagai Perusahaan Multifinance. Rentenir
pinjam atau jasa pinjaman lain. Sosialisasi kali ini merupakan rentenir asal Pulau
tentang cara meminjam uang yang aman Sumatra yang datang ke Kelurahan
merupakan suatu hal yang penting yang harus Wonoharjo, Rentenir ini dibawa oleh salah
disampaikan pada masyarakat, namun pada seorang warga Kelurahan Wonoharjo yang
kenyataannya yang terjadi di Kelurahan bernama Heny, Heny tersebut merupakan
Wonoharjo sosialisasi tentang cara seorang Buruh Pabrik, menurut keterangan
meminjam uang yang aman belun dari Ibu Daryatmi salah satu warga yang

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
Volume XVI Nomor 1, April 2021 (halaman 01 - 09) https://ojs.unm.ac.id/supremasi 7

mengenal sosok Heny, beliau menjelaskan Perampasan Barang penah dilakukan oleh
bahwa Henny dengan sengaja menghubungi Rentenir asal Sumatra.
rentenir asal pulau Sumatra untuk bisa
menjalankan bisnisnya di sekitar pasar dan Kisah ini berawal dari salah seorang
sekitar Kelurahan Wonoharjo, karena Heny warga bernama Ibu Giyatun, warga kelurahan
melihat bahwa warga masyarakat Kelurahan Wonoharjo yang sedang kebingungan
Wonoharjo adalah orang-orang yang gemar dikarenakan beliau memiliki banyak hutang
berhutang dan orang-orang yang mudah pada lembaga pinjaman uang bukan bank,
termakan bujuk rayu. Pada akhirnya tibalah menurut pengakuannya beliau telah memiliki
tim rentenir asal Sumatera tersebut ke pasar hutang pada lebih dari empat rentenir yang
Kelurahan Wonoharjo, satu tim rentenir wara-wiri di Kelurahan Wonoharjo, Dan
berasal kurang lebih ada lima orang, orang- yang terahir beliau meminjam uang pada
orang yang datang Ini berpenampilan rentenir asal Sumatra yang seluruh timnya
layaknya mafia dan menggunakan motor berpenampilan layaknya preman. Ibu
gede. Sumiarti mengaku meminjam uang sebesar
Tim Rentenir asal Sumatra ini lima juta rupiah kepada rentenir asal Sumatra,
awalnya mendatangi lokasi pasar dan namun ketika jatuh tempo Ibu Giyatun
mendangi kios Ibu Sumiarti, Kios ibu diharuskan membayar sebesar Sembilan juta
sumiarti ini memang kerap dijadikan rupiah, mendengar hal tersebut membuat ibu
basecamp bagi tim rentenir asal Sumatra sumiarti kaget dan kelabakan, kemudian ibu
tersebut, Setiap hari Rabu akan selalu ada Giyatun meminta pada pihak rentenir untuk
banyak ibu-ibu yang mendatangi kios ibu memberi tambahan waktu untuk
sumiarti, bukan untuk membeli barang mengembalikan uangnya, permintaan
daganggannya melainkan untuk menemui tim tersebut dikabulkan oleh pihak rentenir asal
rentenir asal Sumatra dengan tujuan untuk Sumtera tersebut dan ibu Giyatun diberi
meminjam uang atau membayar cicilan tambahan waktu seminggu untuk melunasi
hutang. Yang menjadi perhatian dari segi hutangnya.
ranah kriminalitas adalah suku Bunga yang Tibalah waktu seminggu setelah
diberikan tim rentenir asal Sumatra tersebut perpanjangan waktu Ibu Giyatun dihubungi
sangat mencekik leher, untuk hutang jangka pihak rentenir tersebut di salah satu rumah
waktu satu tahun penerima hutang bisa makan di Kabupaten Wonogiri lokasinya di
dibebankan suku bungga 80% hingga 100%, pusat kota, Ibu Giyatun menggunakan
artinya bungga yang dibayarkan sangat sepeda motor sendirian untuk mendatangi
mungkin hampir sama bahkan sama persis lokasi yang ditentukan pihak rentenir, Ibu
nominalnya dengan jumlah uang yang Giyatun juga membawa sejumlah uang sesuai
dipinjam, padahal aturan mengenai suku perjanjian sebelumnya, ternyata Ibu Giyatun
bunga telah diatur di dalam Peraturan hanya membawa uang sejumlah delapan juta
Pemerintah No. 89 Tahun 2014 tentang suku rupiah dan masih kurang satu juta rupiah agar
bungga pinjaman atau imbal hasil hutangnya terlunasi, ibu Giyatun memohon
pembiayaan dan luas cakupan wilayah usaha keringanan pada bos rentenir asal Sumatra
lembaga keuangan mikro yang menjelaskan lagi dan kali ini usahanya untuk memperoleh
tentang kewajaran penerapan suku bunga. keringanan tidak dikabulkan, Ibu Giyatun
Dan yang lebih penting adalah jasa rentenir sudah menangis di tempat namun air matanya
asal Sumatra ini tidak dinaungi oleh Otoritas sia-sia dan tidak bisa meluluhkan hati dari
Jasa Keuangan (OJK), dan itu berarti bos rentenir asal Sumatera tersebut. Alhasil
keamanan nasabah sangat diragukan, padahal sepeda motor yang yang digunakan ibu
segala perusahaan yang memfasilitasi Giyatun untuk mendatangi lokasi tadi disita
aktivitas hutang piutang harus terdaftar di oleh pihak rentenir beserta surat-suratnya,
OJK, namun nyatanya rentenir asal Sumatera padahal motor tersebut bukan motor milik ibu
ini bukan merupakan sebuah perusahaan jasa Giyatun melainkan motor milik kekasih
melainkan hanya bisnis pribadi, yang jelas- anaknya yang sedang dipinjamkan kepada
jelas tidak terdaftar di badan hukum. beliau, karena motor pribadi ibu Giyatun
ternyata sudah digadaikan ke pihak lain. Ibu

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
8 __Pandemi Covid-19, Memuluskan Bisnis Penipuan berkedok Jasa Pinjam Uang, Fatimah Aulia Rahma, dkk

Giyatun pulang dengan diantar anak buah denda sekurang- kurangnya Rp 10 miliar dan
rentenir asal Sumatra tersebut, sesampainya paling banyak Rp 200 miliar”.
di rumah ibu Giyatun kebingungan dan Dari pasal di atas jelas menghimpun
segera mencari bantuan kepada para dana dari masyarakat seperti yang dilakukan
tetangganya untuk meminjam uang, namun para rentenir adalah perbuatan yang dilarang
tidak ada satupun tetangga yang mau negara. Syarat mutlak rentenir bila
meminjaminya uang dikarenakan ibu dilaporkan pada pihak berwajib adalah ketika
Giyatun sudah sering meminjam uang kepada memberi suku bunga pinjaman sebesar lebih
rentenir dan hanya untuk menggali lubang dari 10%. Kasus rentenir asal Sumatra yang
menutup lubang saja. Keesokan harinya ibu telah dijelaskan sudah pasti melanggar pasal
sumarti melaporkan kejadian yang 46 ayat (1) UU No 10/1998. Karena dari
menimpanya kepada kepala desa Kelurahan kasus yang sudah terjadi rentenir asal
Wonoharjo dan kepada ketua ibu-ibu PKK, Sumatra tersebut menarik suku bungga
bahkan ibu Giyatun sempat meminjam berkisar 80% hingga 100% atau setara
bantuan hutang kepada PKK, namun hasilnya dengan dua kali lipat.
tidak dikabulkan, dan saat ini ibu Giyatun
hanya mengandalkan perlindungan dari PENUTUP
pemerintahan kelurahan agar dirinya tidak
diganggu oleh pihak rentenir asal Sumatra Penyalahgunaan keadaan benar-
terlebih dahulu. benar terjadi di Indonesia, terlebih saat masa
Hal yang menjadi titik kriminalitas pandemi covid-19 seperti ini yang
rentenir asal Sumatra ini selain suku bungga melumpuhkan kegiatan ekonomi, politik dan
yang diluar batas kewajaran adalah pihak pendidikan pada masyarakat Indonesia.
rentenir memanjangkan secara otomatis Kasus pinjam meminjam uang antara rentenir
hutang nasabahnya, salah satu warga yang dengan nasabahnya merupakan kasus nyata
berhutang pada rentenir asal Sumatera ini penyalahgunaan keadaan pada saat pandemi
mengaku jika hutangnya sudah lunas, namun covid-19 ini. Terdapat beberapa masalah
diperpanjang oleh pihak rentenir atau yang ditimbulkan dengan adanya rentenir
dibutakan kembali hutangan yang baru tanpa masuk ke dalam perkampungan warga dan
manawarkannya terlebih dahulu pada pihak mempengaruhi masyarakat yang melemah
yang bersangkutan. Hal ini jelas-jelas secara ekonomi. Maka setelah dilakukan
membuat masyarakat resah akan kehadiran penelitian ini diharapkan para tokoh
rentenir asal Sumatra tersebut karena telah masyarakat ataupun akademisi hukum dan
melakukan penipuan dan memeras warga sosiologi dapat membantu menghilangkan
masyarakat Kelurahan Wonoharjo. praktik-praktik ilegal yang mengatas-
namakan bantuan uang agar masyarakat tidak
Dasar Hukum yang Bisa Menjerat semakin terpuruk keadaannya dengan
Hadirnya Rentenir di Indonesia tanggungan bunga yang melewati batas
aturan undang-undang.
Pada dasarnya yang disebut bank Layanan transaksi pinjaman modal
gelap adalah pihak-pihak yang menjalankan dapat dilakukan oleh pihak penyedia jasa,
kegiatan seolah-olah menyetarai bank, apabila mengikuti aturan, salah satunya
sebagaimana diatur dalam UU No. 10 Tahun adalah perusahaan telah terdaftar di OJK.
1998 tentang perubahan atas UU No. 7 Taun Bunga yang dibebankan pada nasabah juga
1992 tentang perbankan. tidak lebih dari 10% dari total pinjaman.
Pasal 46 ayat(1) UU No 10/1998, Dampak positif dari hadirnya penyedia jasa
berbunyi ” Barang siapa yang menghimpun pinjaman uang adalah membantu masyarakat
dana dari masyarakat dalam bentuk yang membutuhkan dana cepat, sepanjang
simpanan tanpa izin dari pimpinan bank jasa pinjamannya tidak ilegal, dan dampak
Indonesia sebagaimana yang dimaksud negatifnya hal tersebut bisa menjadikan
dalam pasal 16, diancam dengan pidana warga masyarakat terbiasa berhutang dan
penjara sekurang-kurangnya 5(lima) tahun memunculkan budaya gali lubang tutup
dan paling lama 15 (lima belas) tahun serta lubang. Jika kebiasaan masyarakat akan

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
Volume XVI Nomor 1, April 2021 (halaman 01 - 09) https://ojs.unm.ac.id/supremasi 9

berhutang telah menjadi trend, maka semua


pihak harus membantu menyelesaikan
permasalahan ini, terlebih jika dari awal
memang tidak ada edukasi mengenai aturan
hutang piutang.

DAFTAR PUSTAKA

Maidin, Sabir, and Rifka Tunnisa


“JAMINAN FINDUSA DALAM
TRANSAKSI PERBANKAN
(Studi Komparatif Hukum Positif
dan Hukum Islam)” Mazaibuna;
Jurnal Perbandingan Mahzab 2,
No.01 (2020).
Amiruddin, Muhammad Majdy,
Nasrullah bin Sapa, and Abdul
Syatar. “Uncovering
Wastathiyah Values on Sharia
Banking” Al-Mashrafiyah: Jurnal
Ekonomi, Keuangan dan
Perbankan Syariah 4, No.2
(2020): 15- 21
Ahmad Arif, Syarif, “Penyalahgunaan
Keadaan Dalam Perjanjian
Pinjam Meminjam
Uang Rentenir” . Lex
Renaissance No. 2 Vol. 2 Juli
2017
Buku KUH Perdata (Burgerlijk Wetboek)
hal.144. Cetakan Pustakan Baru
Press
Wawancara dengan seksi bidang
pemberdaaan masyarakat
Kelurahan Wonogarjoh, Bapak
Muh Sulistyo, Wonoharjo : 21
Februari 2021 pukul 10.10
Wawancara dengan Ibu Sumiarti,
Wonoharjo: 21 Februari 2021
pukul 12.30
Wawancara dengan Ibu Daryarmi,
Wonoharjo: 23 Februari 2021
pukul 08.30
Wawancara dengan Ibu Giyatun,
Wonoharjo: 23 Februari 2021
pukul 17.53

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369

Anda mungkin juga menyukai