Bencana dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Untuk mengatasi
terjadinya bencana membutuhkan teknik khusus untuk menolong korban. Oleh
karena itu diperlukan sebuah mekanisme pemindahan yang berupa pengangkatan
dan perpindahan korban. Dalam melakukan mekanisme tersebut penting bagi
penolong untuk memastikan keamanannya terlebih dahulu, dengan memakai alat
pelindung diri yang lengkap serta posisi tubuh yang tepat saat memberikan
pertolongan. Posisi tubuh yang benar adalah dengan memberikan tumpuan pada
kaki penolong yang bertujuan untuk menjaga berat objek atau korban yang ingin
dipindahkan agar tetap dekat dengan tubuh penolong, dan mengurangi jarak yang
dibutuhkan sesuai dengan keinginan untuk memindahan korban tersebut.
Teknik transportasi dari lifting dan moving terbagi menjadi dua macam
yang dikelompokan berdasarkan situasi yang dihadapi. Situasi yang dihadapi
adalah berupa situasi gawat darurat dan juga non gawat darurat (Susilowati,
2015). Berikut penjelasan lebih lanjut terkait situasi gawat darurat dan non gawat
darurat:
Menurut Hilmy (2014) Peralatan yang dibutuhkan untuk menolong korban adalah
sebagai berikut:
1. Standard strectcher
2. Pole strectcher
3. Basket stretcher
4. Scoop stretcher
5. Backboards
Mengingat prinsip diawal yaitu aman bagi penolong, maka dari itu
terdapat beberapa alat pelindung diri yang dapat kenakan oleh penolong.
Beberapa alat pelindung diri seperti google, penutup rambut, masker,
jubah khusus, apron plastik, sarung tangan tebal, dan sepatu boot tahan air
(Modul Bencana RIK, 2016).
Daftar Pustaka