Anda di halaman 1dari 5

Resume Lifting and Moving

Oleh, Meilani Velvina Loss, 1806265141, PB-22


Mekanika pada saat pengangkatan yaitu tulang yang paling kuat ditubuh manusia
adalah tulang panjang, dan yang paling kuat diantaranya adalah tulang paha (femur). Otot-
otot yang yang beraksi pada tulang tulang tersebut juga paling kuat. Dalam UU no 24 tahun
2007 yang dimaksud dengan status keadaan darurat bencana adalah suatu keadaan yang
ditetapkan oleh Pemerintah untuk jangka waktu tertentu atas dasar rekomendasi Badan yang
diberi tugas untuk menanggulangi bencana.

Contoh mekanika pengangkatan sebagai berikut :


 Gunakan kaki anda bukan tas anda
 Jaga agar berat benda tetap dekat dengan anda
 Stack
 Kurangi ketinggian atau jarak yang Anda butuhkan
pindahkan objek
Menurut kamus Besar Indonesia Daya angkat adalah kekuatan/ Kemampuan dalam
mengangkat beban tertentu dimana bukan hanya benda-benda melainkan manusia dll.
Pemindahan penderita dapat secara:

a) Emergensi/ keadaan darurat


b) Non emergensi/ keadaan tidak darurat

Emergensi/ Keadaan darutat adalah situasi atau kondisi atau kejadian yang tidak normal atau
terjadi tiba – tiba, menggangu kegiatan atau organisasi atau komunitas serta perlu segera
ditanggulangi. Keadaan darurat dapat berubah menjadi bencana (disaster) yang
mengakibatkan banyak korban atau kerusakan. Contoh: Api, ledakan, ketidakmampuan untuk
melindungi pasien dari tidak stabil bangunan, mobil terguling, bensin tumpah,
ketidakmampuan untuk mengakses pasien lain yang membutuhkan perawatan
menyelamatkan hidup, ketika perawatan menyelamatkan jiwa bias diberikan karena posisi
pasien atau lokasi. Pemindahan darurat, walaupun perawatan emergensi untuk
mempertahankan jalan nafas, pernafasan dan peredaran darah belum dilakukan, jika di lokasi
tidak aman untuk memberikan pertolongan, terpaksa korban dipindahkan terlebih dahulu
sebelum tindakan A-B-C dilakukan. 
1. Kebakaran atau ancaman kebakaran. 
2. Ledakan atau ancaman dari ledakan.
3. Ketidakmampuan untuk melindungi korban dari bahaya lain di tempat kejadian: 
- Bangunan yang tidak stabil. 
- Mobil terguling, bensin tumpah. 
- Adanya bahan berbahaya (Hazardous Material).
- Orang sekitar yang berperilaku mengancam.
- Kondisi cuaca yang buruk. 
- Terpaksa memindahkan satu korban agar dapat mencapai korban yang lain,
Misalnya: pada kecelakaan bis.
- Ketika pertolongan gawat darurat tidak dapat diberikan karena lokasi atau posisi
korban.
Langkah darurat yang haus dilakukan terhadap pasien yang mengalami bahaya yaitu
1. Seret baju korban dengan tangan memegang bahu korban
2. Seret korban menggunakan selimut
3. Tarik bahu dan lengan depan korban
4. Merangkak korban
5. Sampir Pundak korban
6. Memopong korban
7. Mengendong korban

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memindahkan korban: 


a) Ada korban yang dapat langsung diangkat dan dipindahkan, ada korban tertentu yang
membutuhkan proses pemindahan yang rumit. 
b) Pada saat memindahkan jangan sampai cedera pada korban bertambah atau semakin
parah. 
c) Ragu-ragu Hubungi bantuan medis    Mengangkat korban 
d) Syarat utama dalam mengangkat korban yaitu  keadaan fisik yang baik, terlatih dan
dijaga dengan baik.  
e) Nyeri pinggang (low back pain) merupakan hal yang paling sering dikeluhkan oleh
tenaga medis di lapangan.  
f) Saat mengangkat dengan tangan, telapak tangan menghadap ke arah depan.  
g) Jaga titik berat beban sedekat mungkin ke tubuh anda.  
h) Gunakan alat bantu.  
i) Jarak antara kedua lengan dan tungkai adalah selebar bahu. Jarak terlalu rapat dapat
mengurangi stabilitas, dan Jarak terlalu lebar dapat mengurangi tenaga.   
Alat – alat dalam keadaan non darurat diantaranya yaitu:
1. Tandu standar
2. Tandu tiang
3. Tandu keranjang
4. Tandu sendok
5. Papan belakang

Referensi
Dr. Hamidie Ronald, Mpd. Pertolongan Pertama di

http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/P
ODI._KEPERAWATAN/197011022000121HAMIDIE_RONALD_DANIEL_RAY
Bahan_Kuliah/pertolongan_pertama.pdf (di akses pada tanggal 3 April)
BNPB.2011.Darurat Bencana dan Kebakaran di

https://multisite.itb.ac.id/che/wp
content/uploads/sites/304/2017/06/SOP-Darurat-Bencana-dan-Kebakaran-7-Nov
2011.pdf (diakses pada tanggal 3 April)

Anda mungkin juga menyukai