DERMATOGLIFI
Pengantar Dermatoglifi
DERMATOGLIFI : Merupakan gambaran rigi-rigi (crista crustanea) yang terdapat
pada permukaan kulit yang tidak berbulu, pada anggota badan
yang dapat untuk menggenggam
Contoh :
- Jari dan telapak tangan manusia
- Jari dan telapak kaki
- Jari dan telapak tangan kera
- Ekor kera
- Dermis
Kelenjar minyak (glandula sebaceous)
Kelenjar keringat (glandula sudoriferae)
Dermatoglifi
Secara philogeni
Secara ontogeni
- Secara philogeni – perbandingan pola dermatoglifi dalam ordo primates
- Secara ontogeni embriologi
Perbandingan pola dermatoglifi dalam ordo Primata
Primates mempunyai hubungan kekerabatan yang dekat dengan insektivora
karena mempunyai tingkat perkembangan mental & kedekatan tangan yang
tinggi dalam dermatoglifi –insektivora (misalnya landak&tikus pohon)
mempunyai gambaran rigi-rigi kulit pada jari & telapak kaki walaupun masih
sederhana
Kaki :
Perkembangan lebih lambat dari tangan ± 2 minggu
Tahapan pembentukan rigi-rigi
Mulai terbentuk panjang tangan 3,5 mm
Fetus umur 3-4 bulan pola dermatoglifi mulai tetap
Fetus umur 5-6 bulan rigi-rigi sekunder terbentuk & tak berubah sampai fetus
lahir
Banyaknya pola dasar sidik jari (arcus, sinus, vortex) dalam populasi dapat
dibuat index, yaitu menurut Furuhata, Dankmeijen dan Cummins, rumusnya
ialah :
V
Index Furuhata : x 100
S
A
Index Dankmeijer : x 100
V
2V + S
Index Cummins :
n
n : Jumlah sampel
Pada ke 2 ras mempunyai frekuensi index yang berbeda :
garis utama
Triradius
Menurut hasil penelitian ternyata hubungan antara rata-rata hitung rigi jari anak
dengan orang tuanya merupakan grafik linear :
mean
Child RC
Mid Parent RC
Hasil penelitian TFRC pada beberapa hubungan kekeluarga dinyatakan dalam
korelasi (hasil perhitungan statistik) :
Hubungan Korelasi
Pola telapak kaki ditentukan oleh pola-pola yang terdapat pada daerah :
1. Hallucal
2. Calcar
3. Interdigital I, II, III, dan IV
4. Hipothenar
5. Thenar proximal
Contoh-contoh pola yang terdapat pada sidik telapak kaki antara lain : vortex, sinus, vestige,
open field, twin loop, dan tented arches.
METODE PEMBUATAN POLA DERMATOGLIFI
(Sidik jari, telapak tangan dan kaki)
Misal :
1. Bantalan stempel dan tinta stempel
(pada kantor-kantor untuk ijasah, SIM, dll)
2. Lifting tape untuk bayi dan mayat
Caranya : Sepotong pita dilekatkan pada telapak tangan atau kaki hingga
seluruh permukaan tersentuh, dilepas hati-hati sampai pada potongan pita
sudah ada gambaran dermatoglifi, kemudian disimpan dan ditempel pada
kertas atau plastik.
3. Dicetak dengan Latex atau plastisin
4. Dengan kertas yang sudah dibubuhi dengan zat kimia, sehingga bila tangan
ditekankan pada kertas sudah tercetak gambaran dermatoglifinya.
5. Dengan radiografi atau radiodermatoglifi dapat melihat letak rigi-rigi terhadap
tulang.
2. Klinefelters Syndrome
Ciri umum :
- Kelainan kromosom pada laki-laki karena kelebihan kromosom x
xxy paling sering terdapat
xxxy dan xxxxy paling sering terdapat
xxyy jarang terdapat
Gejala umum :
Cacat mental, perkembangan sexual abnormal, terdapat kelainan tulang
pada sendi siku, olinodacytylla jari v, kelainan-kelainan epiphyseal.
Pada telapak tangan :
- Jumlah rigi rata-rata menurun menjadi 114 (normal 0:145)
- Triradius t letaknya normal
- Jumlah arcus meningkat
Karyotipe xxy
3. Turner Syndrome :
Ciri umum : aberasi kromosom sex, tidak terdapat kromosom y, jadi
kariotypenya xo, terdapat 45 kromosom.
Gejala klinis : perempuan bertubuh pendek, ovarium tidak tumbuh (dys-
genesis), leher lebar, anomalia tulang-tulang panjang.
Pada telapak tangan :
- Meningkat jumlah vortex
- Sinus besar, jumlah rigi pada O antara 168-178 (normal 126)
- Triradius t pada t”, triradius o menghilang
- Garis A berakhir di basis ibu jari
4. Trisomi
Ciri umum : keadaan normal tiap sel badan terdapat 46 kromosom yang
abnormal dapat lebih atau kurang.
Trisomi adalah terdapat 3 kromosomyang sejenis, terjadi dalam kelompok
kromosom D, E, F dan G.
Misal :
a. Trisomi kelompok D (13-15)
Gejala umum, cacat mental, palatoschisis, deformitas mata dan
telinga dan kelebihan jari/polidactily.
Kelainan dermatoglifi :
- Letak triradius t pada t”
- Sudut ATD membesar menjadi 108º (normal 48 º)
- Pola di daerah thenar dan interdigital sampai 50%
- Sinus radialis jari 4 dan 5 melekat.
b. Trisomi kelompok kromosom E (17-18)
Gejala umur, cacat mental, kepala panjang, kelainan bentuk telinga
dan umumnya sangat pendek.
Kelainan dermatoglifi :
- Arcus jumlahnya meningkat
- Sudut ATD membesar
- Terdapat garis simian di telapak tangan
Penutup
Dari materi di atas dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain : selain penting
dalam proses identifikasi, kasus bayi tertukar dan manfaat dermatoglifi yang lain,
maka dermatoglifi juga penting dalam diagnosa penyakit, karena waktu lahir pola
dermatoglifi sudah berkembang penuh, tidak berubah seumur hidup, merekam dan
membacanya tidak sukar dan memeriksanya dapat dengan mata biasa atau kaca
pembesar.
SUMBER KEPUSTAKAAN
1. Comas, J.1960. Manual of Physical Anthropology. Charles C Thomas Pub.,
Springfield
2. Hot .1968. The Genetic of Dermal Ridge. Charles C. Thomas Pub., Springfield.
3. Oliver, G.1969. Practical Anthropology. Charles C Thomas Pub., Springfield.
Latihan-Latihan
1. Tuliskan definisi dermatoglifi !
2. Sebutkan 5 metode pembuatan pola dasar dermatoglifi !
3. Mengapa gambaran pola dermatoglifi tiap individu tidak sama !
4. Sebutkan manfaat mempelajari dermatoglifi !
5. Jelaskan perbedaan pembentukan formasi rigi-rigi antara ordo Prosimii dan
Anthropoidea !
6. Tuliskan 3 pola dasar dermatoglifi beserta ciri-cirinya !
7. Terangkan kegunaan hitung rigi jari total (TFRC) disertai caranya !
8. Sebutkan pembagian daerah pada sidik telapak tangan !
9. Sebutkan 4 tipe pola garis utama sidik telapak tangan !
10. Mengapa sidik telapak tangan perlu dipelajari dalam kedokteran ?
11. Tuliskan pembagian daerah pada sidik telapak kaki !
12. Mengapa pola dermatoglifi penting dalam diagnosa penyakit ?
13. Sebutkan ciri-ciri telapak tangan pada penderita Mongolism Syndrome !