Anda di halaman 1dari 15

BAB III

DERMATOGLIFI

 Pengantar Dermatoglifi
DERMATOGLIFI : Merupakan gambaran rigi-rigi (crista crustanea) yang terdapat
pada permukaan kulit yang tidak berbulu, pada anggota badan
yang dapat untuk menggenggam
Contoh :
- Jari dan telapak tangan manusia
- Jari dan telapak kaki
- Jari dan telapak tangan kera
- Ekor kera

Dalam pencetakan (print) (Alur / sulcus) – tidak tergambar


(rigi) (ridge) – tergambar

Gambaran dermatoglifi tiap individu tidak sama


(1) Bersifat poligenis
Dalam pembentukan rigi-rigi tetap mulai umur 6 bulan banyak gen yang
mempengaruhi.
(2) Gambaran Dermatoglifi
Tidak dipengaruhi oleh faktor luar (obat-obatan & lingkungan)
Lingkungan post-natal (umur, makanan, iklim) tidak dapat merubah gambaran
dermatoglifi  tetap seumur hidup
Manfaat Dermatoglifi
1) Identifikasi bidang kriminologi
2) Identifikasi bayi (kasus bayi tertukar)
3) Mengetahui macam kekembaran (mono/dizygotik)
4) Mengetahui kelainan kromosom (autosom/sex kromosom) atau membantu
diagnosa penyakit genetis
Pola dermatologlifi dapat hilang atau terganggu :
- Pada luka-luka kulit yang dangkal (kurang 1 mm)
pola dermatoglifi akan kembali
- Pola luka luka kulit yang lebih dalam dari 1 mm
pola dermatoglifi dapat hilang atau terganggu.

Ingat anatomi kulit :


- Epidermis
 Stratum corneum
yang mati & selalu mengelupas
 Stratum lusidum
 Stratum granulosum  mengandung pigmen
 Stratum Germinativum / Stratum Basal  menempel pada
membran basal, terus menerus membentuk sel-sel baru kearah luar.

- Dermis
 Kelenjar minyak (glandula sebaceous)
 Kelenjar keringat (glandula sudoriferae)

Dermatoglifi
Secara philogeni

Secara ontogeni
- Secara philogeni – perbandingan pola dermatoglifi dalam ordo primates
- Secara ontogeni embriologi
 Perbandingan pola dermatoglifi dalam ordo Primata
Primates mempunyai hubungan kekerabatan yang dekat dengan insektivora
karena mempunyai tingkat perkembangan mental & kedekatan tangan yang
tinggi dalam dermatoglifi –insektivora (misalnya landak&tikus pohon)
mempunyai gambaran rigi-rigi kulit pada jari & telapak kaki walaupun masih
sederhana

Primates : - sub ordo (prosimii), contoh : lemur, tarsus


- sub ordo antropoidea, contoh : macaca, orang utan, simphanse
Pembentukan formasi rigi-rigi
- Pada sub.ordo Prosimii
Seluruh permukaan telapak, kecuali bagian tengah telapak
- Pada sub. Ordo Anthropoidea
Penyebaran rigi-rigi lebih sempit dari pada prosimii, tetapi strukturnya lebih
komplit
Jumlah rigi-rigi per cm pada bagian hipotenar tangan
Panjang tangan (cm) Jumlah rigi
Lemur (Prosimii) 8,3 36
Macaca (Anthropoidea) 10,7 20,6
Simphanse (Anthropoidea) 20,8 21,3
Orang Utan (Anthropoidea) 23,9 18,6
Homo (Anthropoidea) 19,2 18,2
Embriologi
- Volar pada (penonjolan & penebalan kulit)
Tangan :
6 minggu fetus  muncul volar pad
8 minggu fetus  panjang fetus 2,5 cm , volar pad mulai terjadi perkembangan
(memanjang & terpisah)
13 minggu fetus  volar pad telah berkembang dengan baik

Kaki :
Perkembangan lebih lambat dari tangan ± 2 minggu
Tahapan pembentukan rigi-rigi
 Mulai terbentuk panjang tangan 3,5 mm
 Fetus umur 3-4 bulan pola dermatoglifi mulai tetap
 Fetus umur 5-6 bulan rigi-rigi sekunder terbentuk & tak berubah sampai fetus
lahir

Dermatoglifi dibagi menjadi 3 bagian :


I. Cetak/sidik jari (Finger Print)
II. Cetak/sidik telapak tangan (Palm Print)
III. Cetak/sidik telapak kaki (Foot Print)

I. Cetak/sidik jari (Finger Print)


Menurut Galton pola dasar sidik jari dibagi menjadi 3 :
(1) Arcus ( Arca = busur)
Terdiri atas garis-garis lengkung pada ujung jari, dari sisi ulnar ke sisi
radikal kecembungan ke arah ujung jari dan tidak terdapat bangunan
triradius
Berbagai bentuk arcus :

(2) Sinus (loop = jerat)


Mempunyai bentuk seperti terdapat satu bangunan triradius.
Mulut jerat membuka ke radial ---------- sinus radialis
Mulut jerat membuka ke ulnar ---------- sinus ulnaris
Berbagai bentuk sinus :
(3) Vortex (Whorl = pusar)
Mempunyai bentuk pusar dan terdiri atas spiral lingkaran konsentris,
Terdapat 2 triradius
Berbagai bentuk vortex :

- Distribusi pola dasar sidik jari


- Pola dasar sidik jari pada tangan
 Pada tangan kanan  lebih banyak vortex dan sinus radialis
 Pada tangan kiri  lebih banyak arcus dan sinus ulnaris
 Pada Jari pola dasar yang terbanyak adalah :
Jari I : vortex
Jari II : arcus dan sinus radialis
Jari III : sinus ulnaris
Jari IV : vortex
Jari V : sinus ulnaris
- Pola dasar sidik jari pada ras
Pola dasar pada ke 3 ras (Mongoloid, Caucasid dan Negrid) mempunyai
frekuensi yang tidak sama.
Arcus : frekuensi paling banyak ras Negroid
Sinus : frekuensi paling banyak ras Caucasid
Vortex : frekuensi paling banyak ras Mongoloid

Distribusi pola dasar pada ras

Arcus (A) Sinus (S) Vortex (V)


(%) (%) (%)
Mongoloid 0-2 35-60 40-65
Caucasid 3-7 35-70 20-35
Negrid 6-7 55-65 30-40

Banyaknya pola dasar sidik jari (arcus, sinus, vortex) dalam populasi dapat
dibuat index, yaitu menurut Furuhata, Dankmeijen dan Cummins, rumusnya
ialah :
V
Index Furuhata : x 100
S
A
Index Dankmeijer : x 100
V
2V + S
Index Cummins :
n
n : Jumlah sampel
Pada ke 2 ras mempunyai frekuensi index yang berbeda :

Caucasid Negrid Mongoloid

I. Furuhata 25-70 30-80 60-120

II. Dankmeijer 10-20 10-25 0-10

III. Cummins 12-14 11-13,5 13-16

Hitung rigi jari total (Total Finger Ridges Count = TFRC)


Guna : untuk menentukan hubungan kekeluargaan dan macam kekembaran
Cara : menarik garis lurus dari triradius ke inti, kemudian ,,,,,,, banyaknya garis
yang terpotong garis tersebut yang dapat dihitung jumalh riginya hanya
sinus dan vortex, sedang arcus tidak dapat karena tidak mempunyai
triradius
Sinus : Inti pola

garis utama

Triradius

Menurut hasil penelitian ternyata hubungan antara rata-rata hitung rigi jari anak
dengan orang tuanya merupakan grafik linear :

mean
Child RC

Mid Parent RC
Hasil penelitian TFRC pada beberapa hubungan kekeluarga dinyatakan dalam
korelasi (hasil perhitungan statistik) :

Hubungan Korelasi

Ibu – anak 0,48

Bapak – anak 0,40

Orang Tua - anak 0,49

Kembar dizygotik 0,49

Kembar Monozygotik 0,05


II. Cetak atau sidik telapak tangan
- Dibagi menjadi 14 regio
- Terdapat 5 triradius : a, b, c, d, t

Gb. Garis-garis utama pada telapak tangan

TIPE-TIPE POLA GARIS UTAMA TELAPAK TANGAN


1. Tipe Alfa (α)

2. Tipe Beta (β)


3. Tipe Gamma (γ)

4. Tipe Epsilon (ε)

III. Cetak atau Sidik telapak kaki


Guna : Untuk pengambilan sidik telapak kaki pada identifikasi di rumah sakit
besar, menghindari bayi tertukar
Pembagian daerah telapak kaki :
- Dibagi menjadi 15 regio
- Terdapat 5 triradius : a, b, c, d, e, dan p
- Kadang-kadang di daerah thenar distal terdapat 1 triradius (f), maka
terdapat 7 triradius

Pengamatan sidik telapak kaki

Pola telapak kaki ditentukan oleh pola-pola yang terdapat pada daerah :

1. Hallucal
2. Calcar
3. Interdigital I, II, III, dan IV
4. Hipothenar
5. Thenar proximal
Contoh-contoh pola yang terdapat pada sidik telapak kaki antara lain : vortex, sinus, vestige,
open field, twin loop, dan tented arches.
 METODE PEMBUATAN POLA DERMATOGLIFI
(Sidik jari, telapak tangan dan kaki)
Misal :
1. Bantalan stempel dan tinta stempel
(pada kantor-kantor untuk ijasah, SIM, dll)
2. Lifting tape untuk bayi dan mayat
Caranya : Sepotong pita dilekatkan pada telapak tangan atau kaki hingga
seluruh permukaan tersentuh, dilepas hati-hati sampai pada potongan pita
sudah ada gambaran dermatoglifi, kemudian disimpan dan ditempel pada
kertas atau plastik.
3. Dicetak dengan Latex atau plastisin
4. Dengan kertas yang sudah dibubuhi dengan zat kimia, sehingga bila tangan
ditekankan pada kertas sudah tercetak gambaran dermatoglifinya.
5. Dengan radiografi atau radiodermatoglifi dapat melihat letak rigi-rigi terhadap
tulang.

IV. Aplikasi Klinis


Pengamatan :
1. Pola telapak tangan ditentukan oleh arah garis-garis pada telapak tangan
tersebut.
2. Pola dasar terdapat di thenar, hipothenar dan interdigital
3. Penyakit genetis mempunyai pola yang berbeda dengan yang normal.
Contoh-contoh :
1. Mongolism Syndrome (Downs syndrom)
Ciri : mempunyai 47 kromosom, gejala umur, gangguan pertumbuhan dan
terdapat anomali ganda pada badan, cacat mental dengan tangan besar
dan pendek.
Ciri pada telapak tangan :
- Triradius terletak pada t” (lebih ke atas), sehingga sudut ATD
membesar.
- Pola hypoyhenar besar (85%), normal 12%
- Sinus ulnaris besar (80%), normal 60%
- Sinus radialis sering terdapat pada jari ke 4 dan 5

2. Klinefelters Syndrome
Ciri umum :
- Kelainan kromosom pada laki-laki karena kelebihan kromosom x
xxy paling sering terdapat
xxxy dan xxxxy paling sering terdapat
xxyy jarang terdapat
Gejala umum :
Cacat mental, perkembangan sexual abnormal, terdapat kelainan tulang
pada sendi siku, olinodacytylla jari v, kelainan-kelainan epiphyseal.
Pada telapak tangan :
- Jumlah rigi rata-rata menurun menjadi 114 (normal 0:145)
- Triradius t letaknya normal
- Jumlah arcus meningkat

Karyotipe xxy

3. Turner Syndrome :
Ciri umum : aberasi kromosom sex, tidak terdapat kromosom y, jadi
kariotypenya xo, terdapat 45 kromosom.
Gejala klinis : perempuan bertubuh pendek, ovarium tidak tumbuh (dys-
genesis), leher lebar, anomalia tulang-tulang panjang.
Pada telapak tangan :
- Meningkat jumlah vortex
- Sinus besar, jumlah rigi pada O antara 168-178 (normal 126)
- Triradius t pada t”, triradius o menghilang
- Garis A berakhir di basis ibu jari

Gambar. Dermatologi telapak tangan penderita sindrom turner

4. Trisomi
Ciri umum : keadaan normal tiap sel badan terdapat 46 kromosom yang
abnormal dapat lebih atau kurang.
Trisomi adalah terdapat 3 kromosomyang sejenis, terjadi dalam kelompok
kromosom D, E, F dan G.
Misal :
a. Trisomi kelompok D (13-15)
Gejala umum, cacat mental, palatoschisis, deformitas mata dan
telinga dan kelebihan jari/polidactily.
Kelainan dermatoglifi :
- Letak triradius t pada t”
- Sudut ATD membesar menjadi 108º (normal 48 º)
- Pola di daerah thenar dan interdigital sampai 50%
- Sinus radialis jari 4 dan 5 melekat.
b. Trisomi kelompok kromosom E (17-18)
Gejala umur, cacat mental, kepala panjang, kelainan bentuk telinga
dan umumnya sangat pendek.
Kelainan dermatoglifi :
- Arcus jumlahnya meningkat
- Sudut ATD membesar
- Terdapat garis simian di telapak tangan
 Penutup
Dari materi di atas dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain : selain penting
dalam proses identifikasi, kasus bayi tertukar dan manfaat dermatoglifi yang lain,
maka dermatoglifi juga penting dalam diagnosa penyakit, karena waktu lahir pola
dermatoglifi sudah berkembang penuh, tidak berubah seumur hidup, merekam dan
membacanya tidak sukar dan memeriksanya dapat dengan mata biasa atau kaca
pembesar.

 SUMBER KEPUSTAKAAN
1. Comas, J.1960. Manual of Physical Anthropology. Charles C Thomas Pub.,
Springfield
2. Hot .1968. The Genetic of Dermal Ridge. Charles C. Thomas Pub., Springfield.
3. Oliver, G.1969. Practical Anthropology. Charles C Thomas Pub., Springfield.

 Latihan-Latihan
1. Tuliskan definisi dermatoglifi !
2. Sebutkan 5 metode pembuatan pola dasar dermatoglifi !
3. Mengapa gambaran pola dermatoglifi tiap individu tidak sama !
4. Sebutkan manfaat mempelajari dermatoglifi !
5. Jelaskan perbedaan pembentukan formasi rigi-rigi antara ordo Prosimii dan
Anthropoidea !
6. Tuliskan 3 pola dasar dermatoglifi beserta ciri-cirinya !
7. Terangkan kegunaan hitung rigi jari total (TFRC) disertai caranya !
8. Sebutkan pembagian daerah pada sidik telapak tangan !
9. Sebutkan 4 tipe pola garis utama sidik telapak tangan !
10. Mengapa sidik telapak tangan perlu dipelajari dalam kedokteran ?
11. Tuliskan pembagian daerah pada sidik telapak kaki !
12. Mengapa pola dermatoglifi penting dalam diagnosa penyakit ?
13. Sebutkan ciri-ciri telapak tangan pada penderita Mongolism Syndrome !

Anda mungkin juga menyukai