Anda di halaman 1dari 10

PENUNTUN PRAKTIKUM

PARASITOLOGI KEDOKTERAN
BLOK DMS

TIM PENYUSUN
DEPARTEMEN PARASITOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN”
JAKARTA
MIKOLOGI

TEHNIK I : MEMBUAT KEROKAN KULIT


Kerokan kulit adalahbahanklinik yang diperlukan untuk pemeriksaan mikosis superficialis. Alat-
alat yang diperlukan adalah scalpel, kapas dan alkohol 70%.
Cara Kerja :
- Hapuslah beberapa kali bagian kulit yang akan di kerok dengan kapas yang dibasahi alkohol
- Bagian yang dikerok sebaiknya pinggir bagian lesi,yang aktif dan tertutup dengan sisik
- Keroklah bagian tersebut dengan scalpel
- Kerokan kulit ditampung di dalam cawan petri

TEHNIK II : MEMBUAT SEDIAAN LANGSUNG KEROKAN KULIT


Alat – alat yang diperlukan adalah kaca benda, kaca tutup, jarum atau sengkelit dan larutan
KOH 10%
Cara Kerja :
- Taruhlah 1 tetes KOH 10% pada kaca benda
- Ujung jarum dibasahi dengan larutan KOH , lalu dikenakan pada kerokan kulit, sehingga
kerokan tersebut menempel pada ujung jarum
- Kerokan kulitdan sisik diletakkan pada tetesan larutan KOH, lalu ditutup dengan kaca tutup.
- Tunggu 10 menit, atau lewatkan sediaan tersebut beberapa kali diatas nyala api.
- Periksa dibawah mikroskop dengan kondensor rendah, mula- mula dengan pembesaran 10 X
10 untuk mencari bagian kulit yang akan diperiksa , kemudian dengan pembesaran 10 x 40

TEHNIK III :MEMBUAT SEDIAAN DARI BIAKAN JAMUR


Alat-alat yang diperlukan ialah kaca benda, kaca tutup, 2 buah jarum, alkohol 70% dan larutan
lactophenol – cotton blue
Cara Kerja :
- Ambil sedikit koloni jamur dari biakan, dengan menggunakan jarum yang ujungnya
dibengkokkan. Letakkan koloni tersebut diatas kaca benda dalam 1 tetes alkohol 70% (untuk
mencegah terbentuknya gelembung udara )
- Teteskan larutan lactophenol – cotton blue
- Uraikan jamur tersebut dengan menggunakan 2 jarum secara hati–hati. Bila koloni ragi,
buatlah emulsi dengan jarum atau sengkelit
- Lalu sediaan ditutup dengan kaca tutup
- Lihat dan pelajari di bawah mikroskop dengan pembesaran kecil, kemudian dengan
pembesaran besar.

PRAKTIKUM MIKOLOGI
Morfologi jamur dan jamur pada kulit
Tujuan Instruksi Umum (TIU) Tujuan Perilaku Khusus (TPK)
1.Memahami mofologi spora aseksual 1.1.Menjelaskan contoh macamTalospora
2.Memahami kulit yang dihinggapi jamur 2.1. Menjelaskan kulit yang sehat
2.2. Menjelaskan kulit yang di hinggapi hifa
2.3. Menjelaskan kulit yang di hinggapi hifa
dan spora

A. DEMONTRASI GAMBAR
1. Biakan Geotricum atau Oidium
Sediaan lactophenol cotton blue (l.p.c.b)
Arthospora
Perhatikan :
- Arthospora yang terbentuk dari fragmentasi hifa
- Sporadan hifa berdiameter sama besar
- Dinding spora tebal
2.Biakan Trichophyton atau Epidermophyton
Sediaanl.p.c.b
Klamidospora
Perhatikan :
- Bentuk
- Diameter spora lebih besar dari diameter hifa
- Dinding spora tebal
- Letak klamido spora
2. Sediaan Candida albicans
Sediaanl.p.c.b
Blasto spora dan klamidospora terminal
Perhatikan :
Bentuk,besar, letak, dan tebal dinding kedua macam
spora

4. Kerokan kulit
Sediaan langsung KOH 10%

Kulit sehat
Perhatikan
- Sel epithel
- Batas sel epithel merupakan garis lurus
- Setelah lisis sel-sel hancur

5. Kerokan kulit penderita Dermatofitosis


Sediaan langsung KOH 10%

Hifa pada kulit

Perhatikan :
- Sel epithel telah lisis
- Hifa panjang bersekat dan bercabang
- Dapat terbentuk arthrospora

6. Kerokan kulit penderita Panu (TV)


Sediaan langsung KOH 10%

Hifa dan spora pada kulit

Perhatikan :
- Sel epithel telah lisis
- Jamur berupa hifa pendek berkelompok dan spora
berkelompok
PRAKTIKUM ENTOMOLOGI
Morfologi serangga penyebab kelainan pada kulit

Tujuan instruksi umum


1. Mengenal serangga penyebab alergi / gatal
( contoh : Tungaudebu /Dermatophagoides pteronyssinus )
2. Mengenal penyakit yang disebabkan oleh ektoparasit
( contoh : Tungau kudis dan tuma )
A. DEMONSTRASI GAMBAR
1. Dermatophagoides pteronyssinus
( Fam. Pyrogliphidae, ordo. Acari )
TungauDebu

- Ukuran : - betina : 0,34 mm


- jantan : 0,28 mm
- Bagian badan :
Kapitulum dan badan berupa kantong
- Tanda :
4 pasang kaki ; 2 kedepan , 2 kebelakang

2. Sarcoptesscabiei
( Fam. Sacoptidae, Ordo. Acari )
- Ukuran : - betina : 0,35 mm
- Jantan : 0,20 mm
- Bagian badan :
Kapitulum dan badan berupa kantong
- Tanda :
4 pasang kaki, pendek,
( 2 ps. Ke depan, 2 ps. Ke belakang )

3. Pediculushumanuscorporis
( tuma badan )
- Bentuk badan :
Pipih dorso ventral
- Sayap : tidak ada
- Bentuk badan dan ukuran :
lonjong, 3-4 mm
- Otot thoraks : jelas
- Kuku : kecil
Gambarlah tanda khas
4. Pediculus humanus capitis
( Tuma kepala )

- Bentuk badan :
Pipih dorso ventral
- Sayap : tidak ada
- Bentuk badan dan ukuran :
Lonjong, 2-3 mm
Otot thoraks : tidak jelas
Kuku : kecil

Gambarlah tanda khas

5. Phthirus pubis
(Tuma kemaluan)

- Bentuk badan :
Pipih dorso ventral
- Sayap : tidak ada
- Bentuk badan dan ukuran :
Bulat : 1,5-2mm
- Otot thoraks : tidak jelas
- Kuku : besar

Gambarlah tanda khas

6. Centruroides suffuses/ Kalajengking


( Fam. Scorpionidae, Ordo. Aranea )

- Ukuran : 7-10 cm
- Bagian tubuh :
Sefalo thoraks, pre dan post abdomen
4 pasang kaki
1 pasang pedipalp

Gambarlah : kaki, pedipalp dan telson


PRAKTIKUM HELMINTOLOGI
Morfologi Cacing Penyebab Kelainan pada Kulit

Tujuan Intruksi Umum


1. Mengenal larva cacing penyebab Creeping eruption/ Cutaneus larva migrans
( Cacing tambang : Ancylostoma brazilliense dan Ancylostoma caninum)
2. Mengenal larva cacing penyebab ground itch
( Cacing tambang Necator americanus dan Ancylostoma duodenale )
3. Mengenal larva penyebab penyakit Visceral larva migrans
( Toxocara canis dan Toxocara cati )
A. DEMONSTRASI GAMBAR
1. Necator americanus
Cacing dewasa dalam cawan patri

Perhatikan :
- Bentuk : bulat lonjong, silindris kecil
- Badan melengkung membentuk huruf S
- Panjang ± 1 cm
- Cacing betina lebih besar dari pada cacing
jantan
- Ekor : cacing betina runcing
Cacing jantan mempunyai bursa
kopulatriks

2. Ancylostoma duodenale
Cacing dewasa dalam cawan patri

Perhatikan :
- Bentuk : silindris kecil
- Badan : melengkung membentuk huruf C
- Panjang ± 1 cm
- Ekor : cacing betina runcing
Cacing jantan mempunyai bursa
kopulatriks

3. Ancylostomaduodenale
Mulut
Perhatikan :
- Mempunyai dua pasang gigi
4. Ancylostomacaninum
Mulut
Perhatikan :
- Mempunyai 3 pasang gigi

5. Cacing tambang
Larva filariform
Perhatikan :
- Bentuk : halus panjang
- Panjang : 600 mikron
- Esofagus : kira-kira ¼ panjang badan
- Mulut : tertutup
- Ekor : lancip

6. Toxocara sp
Cacing dewasa
( dalam cawan petri )
Perhatikan :
- Mirip Ascaris lumbricoides tetapi lebih
kecil
- Bentuk : bulat panjang ( silindris)
- Ekor :Cacing jantan melingkar,
mempunyai spikulum
- Ekor : cacing betina lurus runcing
- Cacing betina mempunya icincin kopulasi
terletak kira-kira 1/3anterior panjang
badan
B. PEKERJAAN SENDIRI( MIKOLOGI )

1. Membuatkerokankulitsendiri
2. Melakukanpemeriksaankerokankulit normal, panudandermatofitosis yang telahdibuat
Denganmikroskop
3. Menggambarhasilpengamatan

Gambarhasilpenga Gambarhasilpengamatankulitden Gambarhasilpengamatankulitdengander


matan ganpanu matofitosis
Kulit normal
2. PEKERJAAN SENDIRI ( ENTOMOLOGI )

Anda mungkin juga menyukai