“SIDIK JARI”
Nama Kelompok IV
Rizky Fauzan
Ramzy Muharam
M. Zidane
Surya Falah
Pramana Wahyu
Dimas Setyowardana
M. Fitra Adias
I.PENDAHULUAN
TUJUAN :
Mencoba menetapkan genotip dirinya sendiri berdasarkan sidik jari .
Menentukan tipe pewarisan apa tentang sidik jari mahasiswa
berdasarkan data yang terkumpul.
LANDASAN TEORI
Sidik jari dibentuk sejak lahir. Pola whorl mempunyai genotip LL, pola
Arch adalah ll , sedangkan pola heterozigot adalah looped Ll.
Dermatoglifik adalah rigi epidermis (epidermal ridge) pada kulit
permukaan telapak tangan, jari tangan, telapak kaki, dan jari kaki pada
primata dan mamalia. Dermatoglifik juga merupakan istilah yang
dipakai untuk menyatakan ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk
rigi epidermis itu sendiri. Dermatoglifik sudah sejak lama digunakan di
kepolisian dan kedokteran kehakiman sebagai alat identifikasi.
Masyarakat pada umumnya lebih banyak mengenal dermatoglifik
sebagai alat identifikasi. Padahal dermatoglifik bukan hanya alat
identifikasi semata. Dermatoglifik sangat kuat ditentukan secara
genetik. Para ilmuwan mencoba mengembangkan dermatoglifik
sebagai alat dalam mendiagnosis penyakit genetik
Dermatoglifik sebagai alat identifikasi sudah sejak lama
digunakan di kepolisian dan kedokteran kehakiman. Sidik jari sebagai
alat identifikasi lebih umum dikenal masyarakat daripada
dermatoglifik. Sidik jari adalah bagian dari dermatoglifik itu sendiri.
Selain sebagai alat identifikasi dermatoglifik juga digunakan dalam
melihat hubungan kekerabatan antara kelompok masyarakat tertentu.
Akhir-akhir ini dermatoglifik banyak dikembangkan sebagai alat bantu
diagnosis penyakit genetik. Hal ini terkait dengan beberapa bukti
bahwa pada orang-orang yang mengalami kelainan genetik ternyata
memiliki dermatoglifik yang khas dan berbeda dengan orang normal.
Publikasi dermatoglifik pertamakali oleh Nehemiah Grew pada
tahun 1648. Masyarakat Cina diduga yang pertamakali menggunakan
dermatoglifik sebagai bagian dari acara ritual). Dermatoglifik sebagai
alat identifikasi diperkenalkan pertama kali di India pada tahun 1870-an
oleh Sir William Herschel. Pada tahun 1880 Herschel dan Henry Faulds
memperkenalkan dermatoglifik kepada masyarakat Inggris sebagai
metoda yang sangat potensial untuk mengidentifikasi kejahatan.
Francis Galton kemudian berupaya keras menggunakan dermatoglifik
yang didasari kaidah ilmiah. Istilah dermatoglifik diperkenalkan
pertama kali oleh Cummin dan Midloo pada tahun 1926. Pada awalnya
dermatoglifik hanya diketahui keberadaannya pada manusia. Namun
kemudian dermatoglifik ditemukan pula pada semua jenis primata.
Pada primata yang menggunakan ekornya sebagai alat penggantung,
dermatoglifik juga ditemukan pada ekornya (Supriyo, 1989).
Dermatoglifik juga ditemukan pada telapak kaki tikus. Secara anatomis
dermatoglifik akan membuat permukaan kasar pada telapak tangan jari
tangan, telapak kaki, dan jari kaki yang berfungsi dalam membantu
proses memegang atau berpijak sehingga tidak tergelincir.
Komponen pola dermatoglifik ada tiga yaitu garis tipe (type line), delta
dengan tri radii-nya, dan pusat (core). Garis tipe adalah dua buah garis
yang paling dalam di daerah pola, yang berjalan sejajar, divergen,
mengelilingi atau cenderung mengelilingi daerah pola. Daerah pola
adalah cetakan dermatoglifik yang mengandung pola dermatoglifik
yang difinitif. Delta merupakan daerah yang berbentuk segitiga dengan
pusat yang disebut tri radii. Titik tengah dari tri radii disebut triradiant
point. Triradial point merupakan titik dari mana garis-garis rigi
epidermis dihitung. Sedangkan pusat (core) adalah pusat dari pola
dermatoglifik.
CARA KERJA