(Aida, 2014).
• Dermatoglifi poligenik
• Tidak dipengaruhi oleh umur, pertumbuhan dan
perubahan lingkungan.
• Pola dasar dermatoglifi manusia loop ulnar.
• Variasi pola dermatoglifi
• Dermatoglifi dapat dipengaruhi oleh keadaan
lingkungan prenatal
(Chastanti, 2009).
• Beberapa penyakit genetik bersifat spesifik, baik
pada kelainan kromosom autosom maupun
kromosom seks Sindrom Down, thalassemia,
dan skizofrenia.
(Raden, 2006).
Pola:
1. Arch: Simple, tented
2. Loop: Ulnar, radial, pheripheral dan central
3. Whorl: Konsentris, double loop, spiral,
komplek, lateral pocket, central
pocket
Beberapa pola, yait :
1. Busur (arch) dibentuk oleh rigi epidermis yang berupa
garis-garis sejajar melengkung seperti busur.
2. Busur tertutup (tented arch) pola sidik jari yang memiliki
garis tegak
3. Putaran kanan (loop ulna) garis memasuki pokok lukisan
dari sisi yang searah dengan kelingking.
4. Putaran kiri (loop radial) garis memasuki pokok lukisan
dari sisi yang searah dengan jempol.
5. Putaran ganda (double loop)
6. Ulir (whorl) dibentuk oleh garis-garis rigi epidermis yang
memutar berbentuk pusaran
(Ainur, 2009).
Gambar 1: Pola-Pola Sidik Jari (a) arch, (b) tented arch, (c) loop ulna, (d) loop
radial, (e) double loop, (f) whorl
Sumber: Ainur (2009)
Sudut Axial Triradius Digital (ATD):
a. Palmar
b. Triradius ; A = 0 L = 1 W = 2; a, b, c, d dan t
c. Sudut atd : normal 0-14,9, 39,9 (besar)
d. Tinggi t D = h/l X 100%
h = t basis palmar
l = t basis digital
e. Rata-rata sudut ATD adalah antara 30o – 45o
(Iriane, 2003).
Abnormalitas alur :
aplasia, hypoplasia, disosiasi,(parsial/complete),
distorsi.
Secara genetik setiap individu perbedaan pola
palmar dan besaran sudut triradius pada telapak
tangan
(Farha, 2015).
Gambar 2: Sudut ATD pada Telapak Tangan
Sumber : Farha (2015)
Palmar crease
1. 3 alur mayor : distral transversal, proximal
transversal dan thenar.
2. SIMIAN CREASE (< 6%)
3. SYDNEY CREASE (<11%)
4. Transisional (1 dan 2)
Hallucal :
Distal loop, whorl, tibial loop, fibular loop, proximal
arch, tibiar arch, fibular arch.
Probabilitas Keturunan
1. Banyaknya macam gamet 2n
2. Banyaknya kombinasi (2n)2
3. Banyak individu homozygotik ½n
4. Banyaknya kombinasi :
Laki-laki
1. Tidak memiliki seks kromatin
2. Seks kromatin negatip
Hipotesa Lyon:
1. Lyon, ahli genetika, 1962 seks kromatin
terdiri dari 2 kromosom X di dalam inti sel
tubuh perempuan