Disusun Oleh:
Kelompok 5 (R002)
Dosen Pengampu:
• Dr. Drs. Jodion Siburian, M.Si.
• Dr. Afreni Hamidah, S.Pt., M.Si.
• Dian Arisandy Eka Putra Sembiring, M.Pd.
Dibersihkan tangan dari debu atau kotoran dengan alkohol dan air.
Ditekan ibu jari ke bantalan Trodat finger print, dan dilanjutkan dengan jari
berikutnya.
Kertas hvs
Ditempelkan salinan jari yang telah ditekan ke bantalan Trodat finger print
ke kertas hvs yang telah digarisi dalam bentuk tabel.
Diamati sidik jari yang paling jelas, dan tentukan pola jari berdasarkan
pengamatan jumlah tri radiusnya menggunakan kaca pembesar.
Kaca pembesar
Diamati apakah pola sidik jari setiap orang memiliki bentuk yang identik
atau berbeda-beda dan hitung sulurnya.
Hasil
C. Hasil Praktikum
Hasil dari praktikum ini menunjukkan bahwa tipe pola tangan pada setaip jari
berbeda-beda, mau itu dari tangan kanan ataupun tangan kiri.
2. Pembahasan
Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui manfaat dan pentingnya dermatoglifi, dan
mengetahui keunikan sidik jari manusia. Dermatoglifi adalah ilmu bentuk atau pola
sidik jari. Dermatoglifi adalah ilmu bentuk atau pola sidik jari. Dermatoglifi diturunkan
secara poligenik. Pola dermatoglifi yang terbentuk tidak akan berubah seiring dengan
bertambahnya umur, pertumbuhan, dan perubahan lingkungan. Ada tujuh gen yang
berperan yang dapat menyebabkan variasi pola dermatoglifi. Dermatoglifi hanya
mengalami perubahan pada ukuran sulur, yang berlangsung sesuai dengan
perkembangan tangan dan kaki. Variasi pada dermatoglifi satu spesies berbeda dengan
spesien lainnya dan menunjukkan ciri khas dari masing-masing spesies (Siburian, et.al.,
2010). Pola sidik jari secara umum dibedakan ke dalam 3 bentuk yaitu Arch, Loop, dan
Whorl. Pola Arch merupakan pola lengkungan yang tidak memiliki triradius, pola Loop
berbentuk lengkung dan memiliki triradius, pola Whorl berbentuk lingkaran yang
memiliki 2 triradius. Pada praktikum Variasi Pada Manusia (Berdasarkan Dermatoglifi)
ini, alat dan bahan yang digunakan adalah, Trodat Fingerprint Pad, Kertas putih (A4),
Kaca Pembesar, Pensil/Pena,Penggaris, Air/Alkohol.
Cara kerja dari praktikum ini adalah, dimulai dengan mensterilkan semua jari dari
tangan kanan mauoun tangan kiri. Selanjutnya, jari demi jari ditempelkan/ditekan jari
ke bantalan Trodat finger print. Lalu ditempelkan ke kertas hvs yang telah digarisi
dengan pembagian beberapa tabel. Perlakuan atau penempelam atau penekanan ibu jari
dilakukan dengan empat kali pengulangan, dengan tujuan agar mendapatkan bentuk/
pola tangan yang sempurna. Setelah semua jari mengalami perlakuan yang sama, maka
ditentukan lagi tipe pola apa yang ada pada setiap jari dan berapa core yang didapati
pada setiap jari dari tangan kanan atau tangan kiri.
Dari tiga pola dasar Dermatoglifi, ketiganya mengalami perkembamgan menjadi tujuh,
yaitu:
1. Plain arch adalah bentuk sidik jari dimana garis-garis datang dari sisi lukisan yang
satu mengalir ke arah sisi yang lain, dengan sedikit bergelombang naik di tengah.
2. Tented arch (tiang busur) adalah bentuk sidik jari yang memiliki garis tegak. Tented
arch memiliki beberapa tipe yaitu tipe punggung bukit di tengah membentuk sudut
antara 45 derajat-90 derajat, karakteristik dasar seperti loop akan tetapi tidak memiliki
delta.
3. Ulnar Loop dan Radial Loop Patterns
Ulnar loop dan radial loop polanya bergantung kepada letaknya apakah terdapat di
tangan kanan atau tangan kiri. Penentuan sidik jari ulnar dan radial dapat dibedakan
berdasarkan tulang telapak tangan yang terdiri dari tulang radius berada pada sisi
jempol dan tulang ulnar berada pada sisi jari kelingkung. Jadi, ulnar garisnya
memasuki pokok lukisan dari sisi yang searah dengan kelingking sedangkan radial
garisnya memasuki pokok lukisan yang searah dengan jempol.
4. Plain Whorl
Pola plain whorl memiliki dua delta dan setidaknya memiliki satu ridge (garis)
yang berbentuk putaran penuh (sirkuit) bisa berbentuk oval, spiral, melingkar atau
varian lingkaran apapun.
5. Central Pocket Loop
Pola sidik jari ini termasuk ke dalam whorl. Central pocket loop merupakan loop
yang di dalamnya terdapat whorl yang lebih kecil. Central pocket loop memiliki
dua delta. Ada beberapa bentuk loop yang mirip dengan pola sidik jari ini akan
tetapi memiliki satu delta, ada juga yang memiliki dua delta tetapi arah garis (ridge)
mengarah ke kanan atau ke kiri sehingga tetap termasuk ke kategori loop.
6. Double Loop
Pola ini merupakan dua loop yang terpisah dan keduanya berbentuk spiral
mengelilingi inti dengan araph yang berlawanan. Double loop termasuk variasi
dari pola sidik jari whorl yang memiliki dua delta.
7. Accidental Loop
Merupakan pola yang kompleks berbeda dengan subtipe di atas. Terdiri dari
kombinasi dari dua tipe pola sidik jari yang berbeda seperti loop dan tented
arch, loop dan whorl dan kombinasi lainnya. Accidental loop memiliki dua
atau lebih delta.
Sidik jari terbentuk sejak awal perkembangan embrio yang dimulai pada minggu ke 13
sampai minggu ke 24 (Misbach, 2010). Sidik jari saat ini sudah banyak dimanfaatkan
untuk identitas diri dan dalam bidang forensic karena sidik jari manusia tidak ada yang
sama di dunia ini walaupun lahir dalam keadaan kembar. Ciri khas sidik jari dapat
memudahkan untuk melakukan identifikasi. Penelitian penyakit genetika sudah banyak
dikembangkan dengan melihat tipe dan pola sidik jari dari masing-masing penderita.
Penelitian yang telah terangkum mengenai dermatoglifi sidik jari pada pendetita autis
yang memiliki pola yang khas, Chastanti (2009) sidik jari pada penderita obesitas, Wati
et.al., (2015) menemukan pola sidik jari pada anak-anak penderita tuna netra.
Tanpa sidik jari, akan memengaruhi beberapa hal pada seseorang, seperti
keterbatasan identifikasi identitas. Sidik jari yang tidak dimiliki seseorang juga
bisa memengaruhi sedikit kemampuan orang itu dalam berkeringat.
Dikutip dari MedlinePlus, tes DNA adalah salah satu pengujian genetik yang
dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada gen, kromosom, dan
protein seseorang. Biasanya, tes ini sering digunakan untuk mencocokan
hubungan keluarga dan garis keturunannya.v
E. Simpulan
F. Daftar Pustaka
Chastanti. I. Pola Multifaktor Sidik Jari pada Penderita Obesitas di Daerah Medan dan
Sekitarnya. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Marpaung, T. D., & Jaya, H. (2015). Hubungan Pola Dermatoglifi dengan Diabetes Mellitus
Tipe II di RSUP Dr Mohammad Hoesin. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan: Publikasi
Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 2(3), 297-304.
Misbach. I.H. 2010. Dahsyatnya Sidik Jari : Menguak Bakat dan Potensi untuk Merancang
Masa Depan Melalui Fingerprint Anallysis. Jakarta: Visi Media
Siburian J., Anggraeni E., Hayati. S.F. 2010. Analisis Pola Sidik Jari Tangan dan Jumlah
Sulur Serta Besar Sudut ATD Penderita Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum
Jambi. Biospesies. Vol. 2: (2).
Wati. M., Megahati., Sari. W.N. 2015. Pola Khas yang Ditemukan pada Sidik Jari dan
Telapak Tangan pada Anak-anak Tuna Netra di Kota Padang. Bioconcetta. Vol 1: (2).