(KEGIATAN MANDIRI)
Semester Ganjil 2021/2022
Praktikum X
C. Materi
Dermatoglifi merupakan gambaran rigi-rigi kulit (Crista cutanea), yang
terdapat pada permukaan kulit yang tidak berbulu. Dermatoglifi terdapat pada jari,
telapak tangan dan telapak kaki. Sidik jari terbentuk dimulai dari embrio minggu ke
8 sampai minggu ke 16. Perbedaan pola sidik jari dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu hormon, jenis kelamin, lingkungan dan kromosom. Pola sidik jari ditentukan
oleh banyak gen (poligen) sehingga secara genetik tidak pernah berubah seumur
hidup.
Dermatoglifi kita dapat mengetahui pola sidik jari, jumlah sulur dan sudut
ATD. Pola dasar sidik jari ada tiga yaitu Arch, Whorl, dan Loop. Pada pola sidik jari
terdapat bagian penting yaitu delta dan core. Pola Arch tidak memiliki Delta dan
core, pola whorl memiliki dua atau tiga delta dan memiliki core, pada pola loop
terdiri dari satu delta dan memiliki core.
Core
Core
Delta
Delta Delta
Pola Sidik Jari Arch Pola Sidik Jari Whorl Pola Sidik Jari Loop
1. Plain arch adalah bentuk sidik jari dimana garis-garis datang dari sisi lukisan yang
satu mengalir ke arah sisi yang lain, dengan sedikit bergelombang naik di tengah.
2. Tented arch (tiang busur) adalah bentuk sidik jari yang memiliki garis tegak. Tented
arch memiliki beberapa tipe yaitu tipe punggung bukit di tengah membentuk sudut
antara 45º-90º, karakteristik dasar seperti loop akan tetapi tidak memiliki delta.
4. Plain Whorl
Pola plain whorl memiliki dua delta dan setidaknya memiliki satu ridge (garis)
yang berbentuk putaran penuh (sirkuit) bisa berbentuk oval, spiral, melingkar atau
varian lingkaran apapun.
7. Accidental Loop
Merupakan pola yang kompleks berbeda dengan subtipe di atas. Terdiri dari
kombinasi dari dua tipe pola sidik jari yang berbeda seperti loop dan tented arch,
loop dan whorl dan kombinasi lainnya. Accidental loop memiliki dua atau lebih
delta.
Core
Core
Ada 12 Sulur
Ada 7 Sulur
Triradius Triradius
Sudut ATD adalah sudut yang dibentuk garis hubung dari triradius “a” ke
triradius “t” dan dari triradius “t” ke triradius “d”. rata-rata sudut ATD pada populasi
normal adalah antara 35°-50° (Aida, Roesma, & Tjong, 2014). sudut ATD memiliki
kelemahan untuk berubah seiring bertambahnya usia karena pertumbuhan tangan.
Sudut ATD juga dapat sedikit berbeda ketika tekanan yang diterapkan dalam
menghasilkan cetakan telapak tangan. Berikut ini adalah contoh gambar sudut ATD.
E. Prosedur Kerja
1. Jari-jari tangan terlebih dahulu dibersihkan dari debu atau kotoran dengan alkohol
atau air.
2. Tekan dengan perlahan ibu jari pada bantalan Trodat Fingerprint Pad.
3. Selanjutnya, tekankan kembali jari yang telah bertinta tersebut pada kertas putih
yang berisi tabel yang telah dibuat. Ulangi pengecapan jari sampai ditemukan pola
sidik jari terlihat jelas.
4. Amati sidik jari yang paling jelas. Tentukan polanya berdasarkan pengamatan
jumlah triradiusnya menggunakan kaca pembesar.
5. Lakukan hal yang sama untuk semua jari baik pada tangan kanan maupun tangan
kiri.
6. Amati apakah pola sidik jari setiap orang memiliki bentuk yang identik atau
berbeda-beda dan hitung sulurnya.
F. Tabel Hasil
Nama Pemilik Sidik Jari :
- Tangan Kanan
No Jenis Jari Tangan ulangan 1 ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4
Telunjuk
2
Tipe Pola:
3 Jari Tengah
Tipe Pola:
4 Jari Manis
Tipe Pola:
Jari Kelingking
5
Tipe Pola:
- Tangan Kiri
No Jenis Jari Tangan ulangan 1 ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4
2 Telunjuk
Tipe Pola:
Jari Tengah
3
Tipe Pola:
Jari Manis
4
Tipe Pola:
Jari Kelingking
5
Tipe Pola:
G. Pertanyaan Pasca Praktikum
1. Apa yang terjadi apabila manusia tidak memiliki sidik jari?
2. Berikan dua contoh Penyakit turunan/kelainan kromosom yang mempengaruhi
perubahan pola sidik jari disertai dengan sumber yang relevan! Jelaskan hasil
penelitian dari sumber tersebut.
3. Apakah ada seseorang yang tidak memiliki sidik jari? Jelaskan.
4. Jika anda diminta untuk melakukan penelitian (riset) tentang sidik jari
(dermatoglifi), apakah judul penelitian yang ingin dibuat?
5. Mengapa ingin melakukan penelitian dengan judul tersebut? Jelaskan secara
ilmiah.
6. Jelaskan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui atau memprediksi
penyakit genetik yang dimiliki oleh seseorang selain menggunakan dermatoglifi!