Anda di halaman 1dari 2

Analisis Pont 

Analisis yang dikemukakan oleh Pont pada tahun 1909.  Analisis ini memungkinkan
seseorang untuk memprediksi lebar lengkung rahang atas di regio premolar dan molar dengan
mengukur lebar mesio-distal keempat gigi seri permanen.

1. Dasar:
a. Lengkung gigi/dental arch pada susunan gigi teratur, terdapat hubungan antara
jumlah lebar mesio distal keempat gigi insisivi RA dgn lebar lengkung inter
P1 dan inter M1.
2. Susunan normal, idealnya gigi lebar membutuhkan lengkung yg lebar.
3. Gigi-gigi yg kecil membutuhkan lengkung kecil.
4. Kemungkinan keadaan lengkung gigi:
a. Kontraksi/ penyempitan lengkung:
i. Sebagian/ seluruh lengkung gigi lebih mendekati bidang mid sagital.
b. Distraksi/ pelebaran lengkung:
i. Sebagian/ seluruh lengkung gigi lebih menjauhi bidang mid sagital.

Derajat kontraksi atau distraksi :

1. Mild degree: kontraksi/ distraksi hanya 5 mm

2. Medium degree: kontraksi/ distraksi 5-10 mm

3. Extreem degree: kontraksi/ distraksi lebih dari 10 mm

Indeks Premolar: 80

Indeks Molar: 64

Contoh perhitungan :

Diketahui :

 Jumlah lebar mesio-distal 12,11,21,22 = 33 mm

 Jarak interpremolar pada model (MPV) = 39 mm


 Jarak intermolar pada model (MMV) = 44 mm

MPV : Fossa distal oklusal P1 kanan RA ke fossa distal P1 kiri

MMV : Fossa mesial M1 kanan RA ke Fossa mesial M1 kiri

Diskrepansi :

Inter Premolar = Jarak P model – Jarak P perhitungan

= 39 mm - 41,3 mm = -2,3 mm

 Rahang kontraksi minus mild degree

InterMolar = Jarak P model – Jarak P perhitungan

= 44 mm – 51,6 mm = -7,6 mm

à Rahang kontraksi minus medium degree

Rahardjo Pambudi. 2008. Diagnosis ortodontik. Surabaya. Airlangga university press

Anda mungkin juga menyukai