Anda di halaman 1dari 142

KURIKULUM

“PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS PERIKANAN DAN KELAUTAN”

SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM


Jl. Busung Lama, Kuala Sempang, Kec. Seri Kuala Lobam, Kab. Bintan

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahNya, dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum SMK
Negeri 1 Seri Kuala Lobam dengan lancar tanpa mengalami hambatan dan
rintangan apapun.
Kurikulum SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam yang telah disahkan,
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran pada SMK
Negeri 1 Seri Kuala Lobam yang berlaku pada tahun pelajaran 2019/2020.
Penyusunan Kurikulum SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam tahun pelajaran
2019/2020 masih perlu dikembangkan dan direview terus menerus. Tim
Pengembang Kurikulum SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan Dokumen Kurikulum SMK
Negeri 1 Seri Kuala Lobam pada masa yang akan datang.
Semoga Kurikulum SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam tahun pelajaran
2019/2020 bermanfaat bagi perkembangan pendidikan. Kepada semua pihak
yang telah membantu semoga dicatat sebagai amalan yang sholih oleh Allah
SWT. Amin

Seri Kuala Lobam, 16 Juli 2019


WAKA Kurikulum SMKN 1 Seri Kuala Lobam

SRI YURMIYANTY, S.Pd


DAFTAR ISI

Hal
Cover .................................................................................................................................
i
Lembar Pengesahan ..............................................................................................................
ii
Kata Pengantar.......................................................................................................................
iii
Daftar Isi................................................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN …………………………………….. 1
A. Latar Belakang 1
1. Pengertian Kurikulum 1
2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 1
3. Karakter Kurikulum 2013 5
4. Tujuan Kurikulum 2013 6
5. Kondisi Nyata Berdasarkan Hasil PMP 6
6. Kondisi Ideal SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam 7
7. Potensi dan Karakteristik SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam 13
8. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013 20
B. Prinsip Pengembangan Kurikulum 23
C. Landasan 25
1. Landasan Filosofis 25
2. Landasan Sosiologis 27
3. Landasan Psikopedagogis 28
4. Landasan Teoritis 28
5. Landasan Yuridis 29
BAB II TUJUAN, VISI DAN MISI SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM 31
A. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan 31
B. Visi SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam 32
C. Misi SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam 32
D. Tujuan SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam 32
E. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam 33
F. Profil Lulusan SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam 36
G. Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Keahlian Agribisnis 38
Perikanan Air Payau dan Air Laut
H. Deskripsi Kerangka Kualifikasi Nasional (KKNI) Level 2 40
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMK NEGERI 1 SERI 44
KUALA LOBAM
A. Struktur Kurikulum 44
B. Muatan KTSP 47
a) Mata Pelajaran 48
1.Deskripsi KI dan KD Mata Pelajaran Muatan Nasional (A) 48
2.Deskripsi KI dan KD Mata Pelajaran Muatan Kewilayahan (B)

3.Deskripsi KI dan KD Mata Pelajaran Muatan Dasar Bidang


Keahlian (C1)
4.Deskripsi KI dan KD Mata Pelajaran Muatan Dasar Bidang
Keahlian (C1)
5.Deskripsi KI dan KD Mata Pelajaran Muatan Dasar Program
Keahlian (C2)
6.Deskripsi KI dan KD Mata Pelajaran Muatan Kompetensi
Keahlian (C3)
b) Program Muatan Lokal 180
c) Bimbingan Konseling 185
d) Kegiatan Pengembangan Diri (Ekstrakurikuler) 206
e) Pengaturan Beban Belajar 220
f) Pengaturan Jam Pembelajaran 222
C. Peraturan Akademik 223
a. Mekanisme Penilaian 223
b. Prosedur Penilaian 225
c. Teknik Penilaian 227
d. Kriteria Kenaikan Kelas 230
e. Pelaksanaan Penilaian 231
f. Pelaporan Hasil Belajar 234
g. Kelulusan 236
h. Mekanisme / Prosedur PKL (Praktik Kerja Lapangan) 242
i. Mutasi Peserta Didik 243
j. Penumbuhan Karakter 244
k. Gerakan Literasi Sekolah 257
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 266
BAB V PENUTUP 267
LAMPIRAN :
1. SK Kepala Sekolah Tentang Pembentukan Tim Penjamin Mutu Sekolah

2. SK Tim Pelaksana Supervisi dan Penilaian Kinerja Tendik


3. SK Tim Pengembang Kurikulum
4. SK Tentang Kalender Pendidikan Sekolah
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Pengertian Kurikulum
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian
tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang
kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014
memenuhi kedua dimensi tersebut.

2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tantangan Internal
Tantangan internal yang dihadapi SMK Negeri 1 Seri Kuala
Lobam saat ini adalah :
1) Keterbatasan tenaga guru tertentu pada mata pelajaran produktif
menjadi kendala besar untuk mencapai proses pembelajaran
yang maksimal. Sebagai contoh terdapat guru honorer (GTT)
yang harus mengajar mata pelajaran yang tidak sesuai dengan
kompetensinya sebagai akibat kekurangan tenaga pengajar yang
memiliki kompetensi, sebagai contoh pada kurikulum terdapat
guru Kimia mengajar produktif khususnya mata pelaaran Produk
Kreatif dan Kewirausahaan adalah 8 jam/minggu.

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 1
2) Dari 26 orang guru, 17 orang adalah Guru Tidak Tetap / Honorer
3) Pedoman penilaian juga terus mengalami perubahan sejak 2013
hingga 2018 yang mengharuskan guru untuk dapat terus belajar
atas perubahan-perubahan tersebut sedangkan disisi lain beban
mengajar yang Sudah sangat tinggi
4) Kurangnya sarana dan prasana pendukung proses pembelajaran.

b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi
dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup,
kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan Revolusi Industri 4.0
yang ditandai dengan digitalisasi, otomatisasi, pemanfaatan aplikasi-
aplikasi, robot-robot yang dapat menggantikan profesi dan mengambil
alih pekerjaan manusia, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Era revolusi
industri 4.0 tersebut telah terbukti menggeser pola hidup masyarakat
dari agraris dan perniagaan tradisional / konvensional menjadi
masyarakat industri dan perdagangan modern (online).
Pada tahun pelajaran 2019/2020 SMK Negeri 1 Seri Kuala
Lobam terdiri atas 2 bidang keahlian yakni Bidang Kemaritiman dan
Bidang Teknologi dan Rekayasa. Pada Bidang kemaritiman terdiri
atas 3 kompetensi keahian yakni Nautika Kapal Penangkap Ikan
(NKPI), Teknika Kapal Penangkap Ikan (TKPI) dan Agribisnis
Perikanan Air Payau dan Laut (APAPL). Sedangkan pada bidang
teknologi dan rekayasa terdapat 2 kompetensi keahlian yakni Teknik
Kendarangan Ringan Otomotif (TKR) dan Teknik Pemesinan Kapal
(TPK).
Untuk menawab tantangan reveosi industri 4.0, pada tahun
pelajaran 2019/2020 SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam melaksanakan
pembelajaran Kurikulum 2013 berbasis TEFA ( Teaching Factory ).

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 2
Penerapan Teaching Factory  di SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam
merupakan salah satu tujuan revitalisasi SMK yang diluncurkan oleh
Presiden Joko Widodo pada Inpres No.9 Tahun 2016, yaitu
Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia (SDM)
Indonesia. Sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar
Nasional Pendidikan Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliah Kejuruan
bahwa Pembelajaran Industri (teaching factory) adalah model
Pembelajaran yang bernuansa industri melalui sinergi SMK/MAK
dengan dunia usaha/industri untuk menghasilkan lulusan yang
kompeten sesuai dengan kebutuhan pasar.

c. Penyempurnaan Pola Pikir


Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola
pikir sebagai berikut.
1) Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari dan gaya belajarnya (learningstyle) untuk memiliki
kompetensi yang sama;
2) Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta
didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3) Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat
menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat
dihubungi serta diperoleh secara online melalui jaringan internet);
4) Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif
mencari semakin diperkuat dengan pendekatan pembelajaran
saintifik);
5) Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);
6) Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 3
7) Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan
tetap memperhatikan pengembangan potensi khusus yang dimiliki
setiap peserta didik;
8) Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak
(multidisciplines); dan
9) Penguatan pola pembelajaran kritis.

d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum


Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut :
1) Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif;
10) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan
manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan
(educational leader); dan
11) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen
dan proses pembelajaran.

e. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi
yang tidak relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang
relevan bagi peserta didik.

d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum


Penyusunan kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan
pendidikan nasional, dan kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan
kejuruan sesuai kompetensi keahlian yang ada di SMK Negeri 1 Seri
Kuala Lobam. Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan
kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 4
kurikulum. SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam dan pendidik diberikan
kewenangan menyusun silabus berdasarkan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar yang disusun pada tingkat nasional sesuai
kompetensi keahlian masing-masing. Pendidik lebih diberikan
kesempatan mengembangkan proses pembelajaran berdasarkan
silabus yang telah disusun berdasarkan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar yang disusun pada tingkat nasional tersebut.
Pendekatan Kurikulum 2013 untuk sekolah diubah menjadi
kurikulum sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan, sehingga
disusun dan dikembangkanlah Kurikulum SMK Negeri 1 Seri Kuala
Lobam. Oleh karena itu Kurikulum 2013 yang dilaksana-kan di
SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam dilakukan penguatan tata kelola
sebagai berikut :
1) Tata kerja pendidik dan tenaga kependidikan yang bersifat
individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif;
12) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan
manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan
(educational leader);
13) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen
dan proses pembelajaran;
14) Penguatan sistem informasi dengan Information Technology yang
terkoneksi dengan dunia global.
15) Penguatan model pembelajaran dengan mendorong
keterlaksanaan berbagai model pembelajaran yang direkomendasi
dalam kurikulum 2013 antara lain Inquery learning, discovery
learning, problem base learning, product base learning, Teaching
Factory.

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 5
3. Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut :
a. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,
pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai
situasi di sekolah dan masyarakat;
b. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar, agar peserta didik mampu
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
c. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
d. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk
kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar
mata pelajaran;
e. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti;
f. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-
mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan
vertikal).

4. Tujuan Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warganegara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta
mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia.

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 6
3. Kondisi Nyata Berdasarkan Hasil PMP (Pemetaan Mutu Pendidikan)
Berdasarkan hasil Rapor Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP)
tahun 2017 dan 2018 dapat diketahui bahwa SMK Negeri 1 Seri Kuala
Lobam mendapatkan peningkatan nilai. Pada tahun 2017 pencapaian
sekolah 1,23 dan 2018 nilai capaian sekolah meningkat menjadi 5,54.
Kuala Lobam masih harus meningkatkan pada ketercapaian standar
Pendidik dan Tenaga Kepedidikan dan standar Sarana dan prasarana
pendidikan.

4. Kondisi Ideal SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam


Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 34 Tahun 2018 Lampiran 6 Tentang Standar Sarana dan
Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan disebutkan bahwa :
a. Standar Lahan
1) Luas lahan minimum dapat menampung sarana dan prasarana untuk
melayani minimum 3 (tiga) rombongan belajar.
2) Koefisien Dasar Bangunan maksimum 30% (tiga puluh persen).
3) Lokasi lahan sesuai peruntukan yang diatur dalam peraturan daerah
tentang rencana tata ruang wilayah kota/kabupaten, rencana detail
tata ruang kota/kabupaten, atau peraturan zonasi yang mengikat dan
mendapatkan izin pemanfaatan tanah dari pemerintah daerah
setempat.
4) Lahan relatif datar untuk didirikan bangunan, tidak berbukit atau
kontur naik turun secara mencolok/garis kontur terlalu rapat.
5) Lahan tidak berada di dalam garis sempadan sungai/danau/laut,
jalur kereta api, atau yang dapat membahayakan/berpotensi
merusak sarana dan prasarana, dan mempunyai akses memadai
untuk mobilitas peralatan pemadam kebakaran.

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 7
6) Status kepemilikan/pemanfaatan hak atas tanah tidak dalam
sengketa, dan memiliki sertifikat tanah atau izin pemanfaatan dari
pemegang hak atas tanah sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku untuk jangka waktu minimum 10 (sepuluh)
tahun.

b. Standar Bangunan
1) Penentuan luas bangunan SMK/ MAK mengacu pada beberapa hal
sebagai berikut :
a) Proyeksi jumlah peserta didik,
b) Jenis ruang pembelajaran dan ruang penunjang pembelajaran,
dan
c) Luas area sirkulasi beratap termasuk lobi, koridor, dan tangga
minimum 30% (tiga puluh persen) dari total luas bangunan.
2) Bangunan memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a) Koefisien Lantai Bangunan maksimum, Koefisien Dasar Hijau
minimum, dan ketinggian maksimum bangunan yang ditetapkan
dalam peraturan daerah.
b) Jarak bebas bangunan yang ditetapkan dalam peraturan daerah,
meliputi Garis Sempadan Bangunan dengan batas persil, tepi
sungai, tepi pantai, jalan kereta api, dan/atau saluran udara
tegangan tinggi/ekstra tinggi.
3) Bangunan memenuhi persyaratan keselamatan sebagai berikut :
a) Memiliki konstruksi yang stabil dan kokoh, untuk daerah/zona
tertentu, guna menahan gempa dan kekuatan alam lainnya.
b) Dilengkapi penangkal petir dan peralatan untuk mencegah dan
menanggulangi bahaya tersambar petir.
c) Dilengkapi peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar
dengan lebar minimum 1,2m (satu koma dua meter) untuk

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 8
memudahkan evakuasi ke tempat berkumpul jika terjadi
bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya.
d) Akses evakuasi dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi
penunjuk arah yang jelas.
4) Bangunan memenuhi persyaratan kesehatan sebagai berikut:
a) Tersedia fasilitas untuk ventilasi udara dan pencahayaan yang
memadai.
b) Tersedia saluran air hujan, dan sanitasi di dalam dan di luar
bangunan meliputi saluran air bersih, tempat cuci tangan,
saluran/ instalasi air kotor dan/atau air limbah, dan tempat
sampah. Sumber air bersih dapat berasal dari sumur atau dari
sumber air olahan lainnya, serta dapat menjangkau ke seluruh
ruangan.
c) Bahan bangunan yang dipakai aman bagi kesehatan dan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
5) Bangunan memenuhi persyaratan kemudahan dan kenyamanan
sebagai berikut:
a) Menyediakan fasilitas dan aksesibilitas horizontal dan vertikal
antar ruang dalam bangunan gedung yang mudah, aman, dan
nyaman, termasuk fasilitas bagi penyandang disabilitas.
d) Mampu meredam getaran dan kebisingan yang mengganggu
kegiatan pembelajaran.
6) Bangunan bertingkat memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) Dilengkapi tangga dengan jumlah, dimensi, dan jarak yang
mempertimbangkan keselamatan, kemudahan, dan kenyamanan.
d) Bangunan dengan panjang lebih dari 30m (tiga puluh
meter)dilengkapi dengan minimum 2 (dua) buah tangga.
e) Lokasi tangga terdekat dapat dicapai tidak lebih dari 15m (lima
belas meter).

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 9
f) Bangunan 5 (lima) lantai ke atas wajib menyediakan elevator
dan tangga kebakaran.
g) Halaman bermain di lantai atas bangunan harus dilengkapi pagar
yang menjamin keselamatan pengguna/peserta didik.
7) Bangunan dilengkapi instalasi listrik yang memenuhi Peraturan
Umum Instalasi Listrik, dengan daya listrik sesuai dengan
kebutuhan.
1) Pembangunan gedung atau ruang baru harus dirancang,
dilaksanakan, dan diawasi dengan melibatkan tenaga profesional.
2) Kualitas bangunan disesuaikan kondisi dan potensi setempat
dengan mengacu pada ketentuan tentang kualitas bangunan yang
ditetapkan oleh kementerian terkait.
3) Bangunan baru SMK/MAK dapat bertahan minimum 20 (dua
puluh) tahun.
4) Perawatan bangunan merujuk pada ketentuan peraturan perundang-
undangan tentang pemeliharaan berkala bangunan gedung.
5) Bangunan dilengkapi Izin Mendirikan Bangunan.

c. Standar Ruang Pembelajaran Umum


Standar Ruang Pembelajaran Umum di SMK Negeri 1 Seri Kuala
Lobam memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut:
1) Ruang kelas teori sebanyak 6 ruang
2) Ruang perpustakaan
3) Ruang TIK
4) Ruang Bengkel
5) Keramba Jaring Apung
6) Ruang/Lahan/Ruang bermain/berolahraga/berkesenian/upacara.

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 10
c. Ruang Kelas
7) Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori,
praktik yang tidak memerlukan peralatan khusus atau praktik
dengan alat khusus yang mudah disediakan.
8) Ruang kelas memiliki jendela untuk mendapatkan pencahayaan
alami yang memadai pada saat membaca, dan untuk dapat
memandang ke luar ruangan.
9) Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan
guru dapat segera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan pintu
dapat dikunci dengan baik saat tidak digunakan.

Bangunan di SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam juga sudah memenuhi


persyaratan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan. Termasuk akses
evakuasi yang dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi penunjuk arah
yang jelas, alat pemadam kebakaran pada area yang rawan kebakaran,
dan setiap ruangan dapat dikunci dengan baik saat tidak digunakan.
SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam memiliki sarana ruangan yang
dikelompokkan dalam ruang pembelajaran umum, ruang penunjang, dan
ruang pembelajaran khusus.
1. Kelompok Ruang Pembelajaran Umum terdiri dari: Ruang Kelas,
Ruang Perpustakaan, Ruang Bengkel, Tempat parkir, dan Gasebo
tempat literasi peserta didik.
2. Kelompok Ruang Penunjang terdiri dari: Ruang Kepala Sekolah,
Ruang Wakil Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang Tata Usaha,
Tempat Beribadah, Ruang UKS, Ruang Ketua Program, Toilet,
Tempat Bermain/ Berolahraga.
3. Kelompok Ruang Pembelajaran Khusus meliputi ruang praktik yang
disesuaikan dengan program keahlian, diantaranya: Ruang bengkel

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 11
disetiap Paket keahlian, Kompleks Keramba Jaring Apung, Teaching
Factory, dan sebagainya.

SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam juga memiliki sarana untuk media
pembelajaran yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Media
Pembelajaran Umum: Komputer/ Laptop, LCD Projector, Alat Peraga
pembelajaran sesuai Mata Pelajaran dan Media Pembelajaran Khusus
sesuai dengan Kompetensi Keahlian masing-masing. Pengadaan Media
Pembelajaran bisa dari sekolah atau kreativitas pendidik yang
bersangkutan.

7. Potensi dan Karakteristik SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam


SMKN 1 Seri Kuala Lobam mempunyai potensi yang baik untuk
melaksanakan pendidikan menengah kejuruan bidang kemaritiman dan,
teknologi rekayasa. Hal ini didukung dengan potensi daerah yang ada
disekitar SMKN 1 Seri Kuala Lobam, sehingga diperukan perhatian lebih
dari pihak pemerintah terkait untuk memenuhi sarana dan prasana
penunjang pembelaaran sehingga dapat memaksimalkan pembelajaran
yang memadai berdasarkan Kurikulum yang telah dirancang. Kondisi
Ideal yang diharapkan tercapai di SMKN 1 Seri Kuala Lobam adalah
terpenuhinya 8 (delapan) standar nasional pendidikan, sehingga
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan hasil pendidikan yang
bermutu pula dapat tercapai. Namun demikian, kondisi nyata saat ini
SMKN 1 Seri Kuala Lobam masih harus terus berbenah dan
mengupayakan pemenuhan delapan standar pendidikan sebagai berikut :

a. Standar Isi
1) Pelaksanaan KTSP sudah terlaksana 9 (sembilan) komponen.

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 12
2) Pengembangan KTSP sudah dilakukan oleh guru, dengan
melibatkan berbagai pihak, yaitu: dunia usaha/dunia industri dan
komite sekolah.
3) Pengembangan muatan lokal sudah dilakukan oleh guru, dengan
melibatkan unsur-unsur lain yang memiliki kompetensi
mengembangkan muatan lokal.
4) Pengembangan diri terus diupayakan secara optimal
dilaksanakan sekolah.
5) Semua guru terus berupaya memberikan pembelajaran yang
optimal.

b. Standar proses
1) Silabus dan RPP terus diupayakan untuk dikembangkan secara
mandiri oleh guru
2) Silabus dan RPP yang terus diupayakan disusun guru memenuhi
kaidah-kaidah/rambu-rambu penyusunan silabus dan RPP
3) Proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik
4) Pelaksanaan supervisi kelas (class visit) terus diupayakan berjalan
optimal
5) Pelaksanaan evaluasi KBM terus diupayakan secara baik dan benar
terlaksana.

c. Standar Kompetensi Lulusan


1) Ketuntasan belajar ditentukan mengacu kepada pedoman penilaian
SMK tahun 2018 yaitu Kriteria Pencapaian Kompetensi (KPK)
yang dirumuskan oleh guru sesuai dengan Kompetensi Dasar pada
setiap mata pelajaran.
2) Sebagai batas ketuntasan/ Skor Ketuntasan Minimal (SKM) sesuai
yang Sudah ditentukan oleh Direktorat PSMK adalah 60 untuk

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 13
kelompok mata pelajaran muatan nasional (A) dan kewilayahan (B)
serta 65 untuk kelompok mata pelajaran kejuruan.
3) Pengalaman peserta didik dalam diskusi, pemecahan masalah dan
memanfaatkan sumber belajar terus diupayakan secara optimal
4) Pengalaman peserta didik dalam melakukan kunjungan dan
penggunaan internet untuk mendapatkan berbagai informasi terus
ditingkatkan
5) Pengalamam peserta didik dalam mengekpresikan diri dan
karyanya melalui seni dan budaya terus diupayakan secara optimal
6) Sekolah terus mengupayakan mendapatkan penghargaan dan
medali dalam berbagai kejuaraan
7) Terus diupayakan secara optimal lulusan yang dapat bekerja,
berwirausaha, atau melanjutkan ke perguruan tinggi.

d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


1) Sudah banyak guru yang telah memiliki pengalaman mengajar
lebih dari 20 tahun dan terus ditingkatkan kompetensinya
2) Kepala sekolah mampu menggalang dana secara mandiri untuk
menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler
3) Sekolah sudah memiliki pustakawan dan laboran dan terus
mengupayakan yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya
4) Sekolah memiliki tenaga tata adminstrasi sekolah dan terus
ditingkatkan kompetensinya dan mutu pelayanan terhadap
pendidik dan peserta didik

e. Standar Sarana Prasarana


1) Luas lahan terus diupayakan dan dipertahankan keseimbangannya
sesuai dengan ketentuan yang ada dalam standar

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 14
2) Memiliki ruang Laboratorium Kimia, Fisika, bismen, percetakan
yang terpisah, namun terus diupayakan agar isi dan fasilitasnya
sesuai standar
3) Terus mengupayakan tersedianya Laboratorium komputer yang
sesuai standar dan memenuhi kebutuhan belajar untuk seluruh
rombongan belajar sesuai karaktersitik kompetensi keahlian
4) Terus mengupayakan tersedianya gudang dengan ukuran yang
sesuai standar

f. Standar Pengelolaan
1) Misi terus diupayakan untuk sepenuhnya mendukung tercapainya
Visi sekolah yang telah ditetapkan secara bersama-sama warga
sekolah.
2) Struktur organisasi terus diupayakan dilengkapi dengan uraian
tugas yang lengkap dan jelas sehingga tidak terjadi overlapping.
3) Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang pembagian tugas
mengajar guru dan juga tugas tambahan lain ditetapkan secara
rutin per semester.

g. Standar Pembiayaan
1) Penggalian dana terus dilakukan sesuai dengan peraturan yang
berlaku, antara lain berasal dari BOS SMK, Hibah Pemerintah
Kabupaten, Subsidi dari Pemerintah Provinsi, juga terus
diupayakan melalui program-program khusus Direktorat PSMK.
2) Insentif terhadap tugas-tugas tambahan guru dan staf terus
diupayakan berjalan dan terealisasi sesuai peraturan yang berlaku.
3) Laporan keuangan disampaikan kesemua yang berkepentingan.

h. Standar Penilaian

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 15
1) Guru terus mengembangkan instrumen penilaian sesuai dengan
pedoman penilaian SMK tahun 2018
4) Guru terus mengupayakan penggunaan teknik penilaian HOTs
(Higher Order Thinking Skils) yang beragam yang mengukur
aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Pada tahun ajaran 2019-2020, SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam


menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
berdasarkan Kurikulum 2013 (K-13). Hal ini berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 61 Tahun
2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan
Dasar Dan Pendidikan Menengah. Di dalam pasal 1 menyatakan bahwa:
”Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang selanjutnya disingkat KTSP
adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan”. Sehingga yang menyusun kurikulum
ini adalah SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam yang memperhatikan Standar
Nasional Pendidikan (SNP) dan Kurikulum 2013.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 jo PP Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan tentang Standar Nasional Pendidikan, maka SMK Negeri 1
Seri Kuala Lobam menyusun dokumen Kurikulum SMK Negeri 1 Seri
Kuala Lobam sebagai acuan untuk mewujudkan target kompetensi
peserta didik yang menjadi targetnya. Pengembangan Kurikulum SMK
Negeri 1 Seri Kuala Lobam dalam merealisasikan tujuan pelaksanaan
kurikulum 2013 sesungguhnya merupakan bagian dari strategi
penjaminan pencapaian tujuan pendidikan nasional yang mengacu pada

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 16
pemenuhan delapan standar nasional. Sasaran dari kedelapan standar
adalah mewujudkan keunggulan mutu lulusan.
Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah
memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah.
Kurikulum sebagai jantung pendidikan perlu dikembangkan dan
diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah,
satuan pendidikan, dan peserta didik di masa kini dan masa mendatang.
Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
• Pasal 36 ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua
jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan
peserta didik.
• Pasal 36 ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai
dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman
dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi,
kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah
dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f)
tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global;
dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
• Pasal 38 ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap
kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di
bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan
provinsi untuk pendidikan menengah.

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 17
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan:
• Pasal 77A ayat (1) menyebutkan bahwa Kerangka Dasar Kurikulum
berisi landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis, dan yuridis
sesuai Standar Nasional Pendidikan.
• Pasal 77A ayat (2) menyebutkan bahwa Kerangka Dasar Kurikulum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai: a. acuan
Pengembangan Struktur Kurikulum pada tingkat nasional; b. acuan
Pengembangan muatan lokal pada tingkat daerah; dan c. pedoman
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Penegasan dari amanat undang-undang dan peraturan pemerintah adalah :


a. Kurikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi, untuk
melakukan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan
dengan kondisi dan ciri khas potensi yang ada di daerah serta peserta
didik;
b. Kurikulum dikembangkan dan diimplementasikan pada tingkat satuan
pendidikan.
c. Kurikulum operasional yang dikembangkan dan diimplementasikan
oleh satuan pendidikan diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP).

Penyusunan dokumen kurikulum ini bertujuan menyediakan


panduan yang berfungsi mengarahkan pemangku kewenangan
pelaksanaan kurikulum 2013 dengan melengkapi dokumen dengan
rasional pengembangan Kurikulum SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam
yang fokus kepada pemenuhan kebutuhan peserta didik mengembangkan
kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-21; juga dalam era

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 18
Revolusi Industri 4.0, merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah untuk
mengembangkan keunggulan; mengelola program peminatan; menata
struktur kurikulum, memetakan beban belajar peserta didik, dan
menyusuan pedoman penyelenggaraan pembelajaran yang meliputi
pelaksanaan kegiatan intra dan ekstrkurikuler, pedoman akademik, dan
instrumen evaluasi penyelenggaraan kurikulum. Untuk mendukung
pembuatan dokumen kurikulum, SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam
membentuk tim perumus Kurikulum SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam.
Kurikulum ini berdasarkan Kurikulum 2013 yang ditandai dengan
penerbitan surat keputusan sekolah tentang Tim Pengembang Kurikulum
SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam.
Diharapkan dengan adanya Kurikulum SMK Negeri 1 Seri Kuala
Lobam ini, semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan kurikulum akan
lebih mudah menjalankan dan mengembangkan kurikulum serta
mengevaluasi untuk perbaikan nantinya

8. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013


a. Tujuan Pengembangan
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)
aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan
(4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinam bungan serta menunjukkan sikap

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 19
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah,
dengan mem-perhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.

b. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


1) Acuan Konseptual
a) Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan
kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar
semua mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan
akhlak mulia.
b) Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan
meningkatkan toleransi dan kerukunan interumat dan antarumat
beragama.
c) Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi
upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 20
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
wilayah NKRI.
d)Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai
dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik
untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang
memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu,
kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat,
minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual,
emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
e)Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang holistik dan berkeadilan
dengan memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh
pendidikan bermutu.
f)Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir
kritis dan membuat keputusan, memecahkan masalah yang
kompleks secara lintas bidang keilmuan, berpikir kreatif dan
kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi,
menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif,
mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga
negara.
g)Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh
kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan
dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum
perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 21
hidup untuk membekali peserta didik dalam melanjutkan studi
dan/atau memasuki dunia kerja. Melalui penerapan model
pembelajaran Teaching Factory (TeFa) peningkatan dan
penjaminan kompetensi lulusan dapat dicapai.
h)Perkembangan Iptek
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang
membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana Ipteks
sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian
terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan
kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum
harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan Ipteks di era Revolusi Industri
4.0.
i)Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkunga
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan
pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu
memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan
lingkungan.
j)Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah
satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang
dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap
mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan
nasional.

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 22
k) Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian,
baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika
dunia digerakkan oleh pasar bebas..
l) Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya
setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
m)Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas
satuan pendidikan.

B. Prinsip Pengembangan Kurikulum


1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan
datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus
berpusat pada peserta didik.

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 23
2) Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
3) Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran
yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarjenjang
pendidikan.
4) Prosedur Operasional
Prosedur operasional pengembangan KTSP sekurang-kurangnya meliputi :
a) Analisis mencakup:
(1) analisis ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai Kurikulum;
(1) analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan
lingkungan; dan
(2) analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
b) Penyusunan mencakup:
(1)perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
(1)pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;
(2)pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik
tingkat kelas;
(3)penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;
(4)penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal;
dan

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 24
(5)penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan
pembelajaran.
(6)Penetapan dilakukan kepala sekolah/madrasah berdasarkan hasil
rapat dewan pendidik satuan pendidikan dengan melibatkan
komite sekolah/madrasah.
c) Pengesahan dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya.

C. Landasan
Kurikulum merupakan inti dari bidang pendidikan dan memiliki pengaruh
terhadap seluruh kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya kurikulum
dalam pendidikan dalam kehidupan manusia, maka penyusunan kurikulum
tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Penyusunan kurikulum
membutuhkan landasan- landasan yang kuat, yang didasarkan pada hasil-hasil
pemikiran dan penelitian yang mendalam. Penyusunan kurikulum yang tidak
didasarkan pada landasan yang kuat dapat berakibat fatal terhadap kegagalan
pendidikan itu sendiri. Dengan sendirinya, akan berakibat pula terhadap
kegagalan proses pengembangan manusia. Landasan utama dalam
pengembangan kurikulum yaitu:
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari
kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil
belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam
di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik
menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional.

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 25
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat
digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat
menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut,
Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut :
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini
menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya
bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan
bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum,
hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan
pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa.
Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa
menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan
kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013
mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan
luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai
pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan
masyarakat dan bangsa masa kini.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan
di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi
kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah
suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 26
terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan
budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya
dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan
fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam
kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya,
dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual
dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.
Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan
pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).
Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual
dan kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan
berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa
yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).
Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam
berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan
untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih
baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi
sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta
didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 27
dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan
diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.

2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan
perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi
dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana
termaktub dalam tujuan pendidikan nasional. Dewasa ini perkembangan
pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan karena
berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia
ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum
secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat
menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian
keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi secara optimal
dalam upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-
based society).

3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan
konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik
beserta konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi
pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus
didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan
perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis
sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya. Kebutuhan ini terutama
menjadi prioritas dalam merancang kurikulum untuk jenjang pendidikan
menengah khususnya SMK. Oleh karena itu implementasi pendidikan di
SMK yang selama ini lebih menekankan pada pengetahuan, perlu

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 28
dikembangkan menjadi kurikulum yang menekankan pada proses
pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kejuruan peserta didik
melalui berbagai pendekatan yang mencerdaskan, mendidik dan
memandirikan. Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan
pada pemahaman konsep yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan
pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran otentik. Dengan
demikian kurikulum dan pembelajaran selain mencerminkan muatan
pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga mewujudkan
proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.

4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan
standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal
warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang
untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru
(taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa
kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2)
pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai
dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 29
bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil
kurikulum.

5. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. UU No 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
c. PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
d. Peraturan Presiden No 8 Tahun 2012 tentang KKNI
e. Pemendikbud Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasardan Pendidikan Menengah
f. Permedikbud. No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
g. Pemendikbud Nomor 63 tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan
sebagai ekstra Kurikuler Wajib
h. Permendikbud nomor 79 tahun 2014 tentang implementasi Mulok
Kurikulum 2013
i. Pemendikbud Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan
Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
j. Permendikbud No 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
sebagai dasar pengembangan GLS
k. Pemendikbud Nomor 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar
oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
l. Permendikbud No. 34 Tahun 2018 tantang Standar Nasional
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK)

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 30
m. Peraturan Dirjen Dikdasmen nomor 06/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni
2018 tentang Spektrum Keahlian
n. Peraturan Dirjen Dikdasmen nomor 07/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni
2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
o. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan
Nasional (A), muatan kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1),
Dasar Program Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian (C3)
p. Permendikbud Nomor 15 tahun 2018 tentang pemenuhan beban kerja
guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah
q. Permendikbud Nomor 20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter pada Satuan Pendidikan Formal
r. Panduan Penilaian SMK oleh Direktorat Pembinaan SMK Th. 2017

=====)()()()()(=====

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 31
BAB II
TUJUAN, VISI DAN MISI SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM

A. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan


Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal
15, menyatakan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk menyiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
1. Tujuan umum, sebagai bagian dari sistem pendidikan menengah kejuruan
SMK bertujuan :
1. menyiapkan peserta didik agar dapat menjalani kehidupan secara
layak,
2. meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik,
3. menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang mandiri
dan bertanggung jawab,
4. menyiapkan peserta didik agar memahami dan menghargai
keanekaragaman budaya bangsa Indonesia, dan
5. menyiapkan peserta didik agar menerapkan dan memelihara hidup
sehat, memiliki wawasan lingkungan, pengetahuan dan seni.
1. Tujuan khusus :
a. Mengacu UU No.20 Th 2003 tentang Pendidikan Nasional dan PP
No.32 th 2013 Tentang SNP, yaitu untuk meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta
didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
sesuai dengan program kejuruannya,
b. menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri
atau mengisi lapangan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan
industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan
bidang dan program keahlian yang diminati,

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 32
c. membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih
dalam berkompetensi dan mampu mengembangkan sikap profesional
dalam bidang keahlian yang diminati, dan
d. membekali peserta didik dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) agar mampu mengembangkan diri sendiri melalui jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.

B. VISI SATUAN PENDIDIKAN


Visi Sekolah
”Terwujudnya Insan terampil, kompetitif, berjiwa wirausaha,berbudaya
lingkungan, berwawasan Nasionalisme dan Global dilandasi Iman dan
Takwa”

Visi Kompetensi Keahlian Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut


“Terciptanya SMK SKL sebagai sekolah unggulan bertaraf Internasional
yang menghasilkan Sumber Daya Manusia di bidang Agribisnis perikanan
yang professional, berakhlak luhur dan mampu bersaing secara global
dilandasi iman dan Taqwa serta menjadi asset unggulan bangsa.”

B. MISI SATUAN PENDIDIKAN


Misi Sekolah
1. Melaksanakan proses belajar dan mengajar secara efektif dan efisien
2. Menciptakan lingkungan indah, rindang dan menyenangkan, suasana
belajar dan mengajar yang kondusif, nyaman dan aman
3. Melengkapi peralatan pembelajaran modern yang dapat menunjang
prestasi
4. Menciptakan komunikasi yang baik antar warga sekolah (guru, tenaga
kependidikan, peserta didik, orang tua siswa dan masyarakat yang
tergabung dalam komite sekolah).
5. Melaksanakan aktifitas kegiatan keagamaan sesuai dengan agama
masing- masing.

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 33
6. Melaksakan pembinaan dan pemberian reward (penghargaan ) kepada
semua komponen baik siswa, guru dan karyawan sekolah yang
mempunyai prestasi yang baik.
7. Urutan mutu 10 besar SMK se- provensi Kepulauan Riau
8. Menuju pelayanan prima dan KBM dengan E- Learning.
9. Peningkatan disiplin dan etos kerja berwawasan industri.
10. Pencapaian nilai UN rata-rata 6,5.

Misi Kompetensi Keahlian Agribisnis Perikanan Air Payau dan Air


Laut

1. Menghasilkan sumber daya yang berkualitas berorientasi pada


Bidang Keahlian Perikanan
2. Menghasilkan tenaga kerja profesional untuk memenuhi kebutuhan
industri khususnya Bidang Keahlian Kemaritiman
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan
pendidikan,bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan
yang ada didunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat
menengah
4. Menyelenggarakan pendidikan bidang kompetensi keahlian
Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut
5. Memberikan pelayanan yang baik kepada siswa, orang tua dan
mitra sekolah
6. Membangun mitra kerja

D. Tujuan SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan
dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai
berikut ini :

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 34
a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas.
b. Melahirkan siswa yang cerdas, terampil, menghormati orang tua
dan guru.
c. Terciptanya lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih, asri dan
nyaman
d. Melahirkan siswa yang berakhlak dan berbudi pekerti mulia
e. Terciptanya pergaulan yang harmonis.
f. Mampu mengembangkan nilai-nilai kekeluargaan.
g. Semua kelas melaksanakan pendekatan “pembelajaran aktif” pada
semua mata pelajaran.
h. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas
berbasis pendidikan budaya dan karakter bangsa.
i. Mengembangkan budaya sekolah yang kondusif untuk mencapai
tujuan pendidikan dasar.
j. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial yang menjadi bagian
dari pendidikan budaya dan karakter bangsa.
k. Memanfaatkan dan memelihara fasilitas untuk sebesar-besarnya
dalam proses pembelajaran.

Tujuan Kompetensi Keahlian Agribisnis Perikanan Air Payau dan Air


Laut
a) Memberikan pendidikan dan pelatihan untuk program keahlian perikanan,
kepada lulusan SMP (Sekolah Menengah Pertama) agar memiliki
kompetensi Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut
b) Menjadi wirausaha di bidang perikanan setelah lulus dari SMK SKL
c) Menjadi pekerja kelas menegah di sector industri perikanan
d) Mengutamakan penyiapan siswa untuk memenuhi lapangan kerja serta
mengembangkan sikap professional
e) Agar tamatan Sekolah Menegah Kejuruan mempunyai bekal yang kuat
untuk berhasil dalam melakukan usaha mandiri

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 35
f) Agar tamatan Sekolah Menegah Kejuruan mempunyai peluang besar
untuk memasuki lapangan kerja di dalam maupun diluar negeri
g) Menyiapkan tenaga kerja tingkat menegah untuk mengisi kebutuhan dunia
usaha dan dunia industry pada saat ini mapun masa yang akan dating
h) Menyiapkan tamatan agar menjadi warga Negara yang produktif, adaftif
dan kreatif

E. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam


Standar kompetensi lulusan SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam dirumuskan
seperti ditunjukkan pada matriks berikut.
No Area Kompetensi Standar Kompetensi Lulusan

A1 Keimanan dan • memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran


Ketakwaan kepada dalam mengamalkan ajaran agama yang dianut
Tuhan Yang Maha
Esa • memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran
dalam berperilaku yang menggambarkan akhlak
mulia

• memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran


dalam hidup berdasarkan nilai kasih dan sayang

A2 Kebangsaan dan • meyakini Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan


Cinta Tanah Air Republik Indonesia

• memiliki kesadaran sejarah, rasa cinta, rasa bangga,


dan semangat berkorban untuk tanah air, bangsa,
dan negara

• menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga


negara yang demokratis dan warga masyarakat
global

• bekerjasama dalam keberaga man suku, agama, ras,


antargolongan, jender, dan baha sa dengan
menjunjung hak asasi dan martabat manusia

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 36
No Area Kompetensi Standar Kompetensi Lulusan

• memiliki pemahaman, penghaya tan, dan kesadaran


untuk patuh terhadap hukum dan norma sosial

• memiliki kebiasaan, pemaham an, dan kesadaran


untuk menjaga dan melestarikan lingkungan alam,
kepedulian sosial dalam konteks pembangunan
berkelanjutan

A3 Karakter Pribadi dan • memiliki kebiasaan, pemaham an, dan kesadaran


Sosial untuk bersikap dan berperilaku jujur  

• memiliki kemandirian dan bertanggungjawab


dalam me laksanakan tugas pekerjaannya

• memiliki kemampuan berinterak si dan bekerja


dalam kelompok secara santun, efektif, dan
produktif dalam melaksanakan tugas pekerjaannya

• memiliki kemampuan menye suaikan diri dengan


situasi dan lingkungan kerja secara efektif

• memiliki rasa ingin tahu untuk mengembangkan


keahliannya secara berkelanjutan

• memiliki etos kerja yang baik dalam menjalankan


tugas keahliannya

A4 Kesehatan Jasmani • memiliki pemahaman dan kesadaran berperilaku


dan Rohani hidup bersih dan sehat untuk diri dan lingkungan
kerja

• memiliki kebugaran dan ketahanan jasmani dan


rohani dalam menjalankan tugas keahliannya

• menyadari potensi dirinya, tangguh mengatasi


tekanan pekerjaan, dapat bekerja produktif, dan
bermanfaat bagi lingkungan kerja

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 37
No Area Kompetensi Standar Kompetensi Lulusan

A5 Literasi • memiliki kemampuan berkomunikasi dengan


menggunakan Bahasa Indonesia yang baik untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai keahliannya

• memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Inggris


dan bahasa asing lainnya untuk menunjang
pelaksanaaan tugas sesuai keahliannya

• memiliki pemahaman matematika dalam


melaksanakan tugas sesuai keahliannya

• memiliki pemahaman konsep dan prinsip sains


dalam melaksanakan tugas sesuai keahliannya

• memiliki pemahaman konsep dan prinsip


pengetahuan sosial dalam melaksanakan tugas
sesuai keahliannya

• memiliki kemampuan menggunakan teknologi


dalam melaksanakan tugas sesuai keahliannya

• memiliki kemampuan mengekspresikan dan


mencipta karya seni budaya lokal dan nasional

A6 Kreativitas • memiliki kemampuan untuk mencari dan


menghasilkan gagasan, cara kerja, layanan, dan
produk karya inovatif sesuai keahliannya

• memiliki kemampuan bekerjasama menyelesaikan


masalah dalam melaksanakan tugas sesuai
keahliannya secara kreatif

A7 Estetika memiliki kemampuan mengapresiasi, mengkritisi, dan


menerapkan aspek estetika dalam menciptakan layanan
dan/atau produk sesuai keahliannya

A8 Kemampuan Teknis • memiliki kemampuan dasar dalam bidang keahlian


tertentu sesuai dengan kebutuhan dunia kerja

• memiliki kemampuan spesifik dalam program

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 38
No Area Kompetensi Standar Kompetensi Lulusan

keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan dunia


kerja dan menerapkan kemampuannya sesuai
prosedur/kaidah dibawah pengawasan

• memiliki pengalaman dalam menerapkan keahlian


spesifik yang relevan dengan dunia kerja

• memiliki kemampuan menjalankan tugas


keahliannya dengan menerapkan prinsip
keselamatan, kesehatan, dan keamanan lingkungan

A9 Kewirausahaan • memiliki kemampuan mengidentifikasi dan


memanfaatkan peluang usaha dengan mendaya
gunakan pengetahuan dan keterampilan dalam
keahlian tertentu

• memiliki kemampuan memperhitungkan dan


mengambil resiko dalam mengembangkan dan
mengelola usaha

• memiliki keinginan kuat dan kemampuan


mengelola usaha dengan mendayagunakan
pengetahuan dan keterampilan dalam keahlian
tertentu

F. Profil Lulusan SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam


Standar kompetensi lulusan SMK dikembangkan dari tujuan
pendidikan nasional dan profil lulusan dalam rumusan area kompetensi.
SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam merupakan bagian dari sistem pendidikan
nasional yang memiliki tujuan pendidikan kejuruan yaitu menghasilkan
tenaga kerja terampil yang memiliki kemampuan sesuai dengan tuntutan
kebutuhan dunia usaha/industri, serta mampu mengembangkan potensi

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 39
dirinya dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan kejuruan di atas diperlukan
standar kompetensi lulusan SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam yang
dijabarkan dari profil lulusan sebagai berikut:
1. beriman, bertakwa, dan berbudi pekerti luhur;
2. memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan dirinya secara
berkelanjutan;
3. menguasai ilmu pengetahuan teknologi dan seni serta memiliki
keterampilan sesuai dengan kebutuhan pembangunan;
4. memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik
untuk bekerja atau berwirausaha; dan
5. berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif
menghadapi pasar global.

Penyusunan Area Kompetensi lulusan SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam


didasarkan pada tujuan pendidikan nasional dengan mempertimbangkan :
a. karakter dan budaya Indonesia yang memiliki keimanan dan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta nilai-nilai Pancasila;
b. pembelajaran dan keterampilan abad 21 (dua puluh satu) dan era
Revolusi Industri 4.0, seperti berfikir kritis dan mampu menyelesaikan
masalah, kreatif, mampu bekerja sama, dan berkomunikasi;
c. peningkatan kompetensi lulusan melalui literasi bahasa, matematika,
sains, teknologi, sosial, budaya, dan kemampuan dasar lainnya yang
dibutuhkan dalam menghadapi tantangan masa depan;
d. penyiapan sumber daya manusia agar memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sebagai tenaga terampil tingkat menengah; dan
e. ketentuan kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI) dan standar
kerja yang berlaku baik nasional maupun internasional.

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 40
Berdasarkan kriteria tersebut dirumuskan 9 (sembilan) area kompetensi
lulusan SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam sebagai berikut:
a. keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. kebangsaan dan cinta tanah air;
c. karakter pribadi dan sosial;
d. literasi;
e. kesehatan jasmani dan rohani;
f. kreativitas;
g. estetika;
h. kemampuan teknis; dan
i. kewirausahaan.

G. Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Keahlian Agribisnis


Perikanan Air Payau dan Air Laut
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria minimal tentang
kualifikasi kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan.
Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Keahlian pada Kurikulum SMK
Negeri 1 Seri Kuala Lobam mengacu pada tuntutan DU/DI yaitu disiplin,
jujur, dan kompetensi keahlian yang harus dikuasai oleh peserta didik.
Agribisnis Perikanan Air Payau dan Air laut adalah kompetensi
keahlian yang mempelajari n Dasar-dasar Budidaya Perikanan, Kualitas Air
dan Hama Penyakit, Produksi Pakan Alami dan Buatan.

H. Deskripsi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Level 2


Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), adalah kerangka
penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan,
menyetarakan, dan meng-integrasikan antara bidang pendidikan dan

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 41
bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai
sektor. KKNI terdiri atas 9 (sembilan) jenjang kualifikasi, dimulai dari
jenjang 1 (satu) sebagai jenjang terendah sampai dengan jenjang 9
(sembilan) sebagai jenjang tertinggi. Setiap jenjang kualifikasi pada KKNI
memiliki kesetaraan dengan capaian pembelajaran yang dihasilkan melalui
pendidikan, pelatihan kerja atau pengalaman kerja. Jenjang kualifikasi
KKNI terdiri dari:
a. jenjang 1 sampai dengan jenjang 3 dikelompokkan dalam jabatan
operator;
b. jenjang 4 sampai dengan jenjang 6 dikelompokkan dalam jabatan
teknisi atau analis;
c. jenjang 7 sampai dengan jenjang 9 dikelompokkan dalam jabatan
ahli.

Penyusunan Kurikulum SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam


mencakup pengembangan program pembelajaran program pendidikan 3
(tiga) tahun sesuai spektrum pendidikan menengah kejuruan. Penyusunan
Kurikulum SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam memperhatikan jenjang KKNI
minimal kualifikasi 2 atau level 2.
Deskripsi Jenjang Kualifikasi 2 atau level 2 KKNI sebagai berikut:
1. Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat,
dan informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta
menunjukkan kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan
langsung atasannya;
2. Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual bidang
kerja yang spesifik, sehingga mampu memilih pemecahan yang tersedia
terhadap masalah yang lazim timbul;

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 42
3. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab membimbing orang lain
4. Deskripsi Kompetensi Inti Program Pendidikan SMK Negeri 1 Seri
Kuala Lobam.

Uraian Kompetensi Inti untuk program pendidikan 3 tahun pada SMK


Negeri 1 Seri Kuala Lobam disajikan dalam tabel berikut :

DESKRIPSI KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
3 Tahun
Sikap Spritual Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
(KI-1) dianutnya.
Sikap Sosial  Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
(KI-2) santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaul an dunia.

Pengetahuan Memahami, menerapkan, menganalisis, dan


(KI-3) mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakog nitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kom pleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 43
DESKRIPSI KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
3 Tahun
Keterampilan Melaksanakan tugas spesifik, dengan meng gunakan alat,
(KI-4) informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan
bidangkerja.

Menampilkan kinerja di bawah bimbingan de ngan mutu


dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.

Menunjukkanketerampilan menalar, meng olah, dan


menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kri tis, mandiri,
kolaboratif, komunika tif, dan solu tif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengem bangan dari yang
dipelajari nya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesia pan,


meniru, membiasakan, gerak mahir, menja dikan gerak
alami, dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 44
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMK NEGERI 1 SERI
KUALA LOBAM

A. Struktur Kurikulum
Menurut Permendikbud Republik Indonesia No. 61 Tahun 2014 bahwa:
terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Kurikulum sebagai
jantung pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara
kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta
didik di masa kini dan masa mendatang. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 36 ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang
dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
Pada Tahun Pelajaran 2019/2020 SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam
menerapkan Struktur Kurikulum sesuai dengan Peraturan Dirjen Dikdasmen
No. 7/D.D5/KK/2018, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor
111 tahun 2014 tentang Guru Bimbingan dan Konseling serta Peraturan
Gubernur nomor 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran Muatan Lokal, yaitu :

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 44
Bidang Keahlian : Kemaritiman
Program Keahlian : Agribisnis
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Perikanan Air Payau dan Air Laut

KELAS
N MATA PELAJARAN X XI XII
O
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4
Jumlah 19 1 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
7 Seni Budaya 3 3 - - - -
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2 2 - -
Jumlah 7 7 4 4 2 2
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
9 Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
10 Fisika 2 2 - - - -
11 Bioloogi 3 3
12 Kimia 2 2 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
13 Dasar-dasar Budidaya Perikanan 4 4 - - - -
14 Kualitas Air dan Hama Penyakit 4 4 - - - -
15 Produksi Pakan Alami dan Buatan 4 4 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 45
16 Teknik Pengembangbiakan Komoditas Perikanan - - 7 7 8 8
Air Payau dan Laut
17 Teknik Pendederan Komoditas Perikanan Air - - 7 7 7 7
Payau dan Laut
18 Teknik Pembesaran Komoditas Perikanan Air - - 6 6 6 6
Payau dan Laut
19 Teknik Penanganan Pascapanen - - 4 4 4 4
20 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah 22 2 31 31 33 33
TOTAL 46 4 46 48 48 48

B. Muatan KTSP
a) Mata Pelajaran Pelajaran,
1) Deskripsi KI dan KD Mata Pelajaran Muatan Nasional (A)
2) Deskripsi KI dan KD Mata Pelajaran Muatan Kewilayahan (B)
3) Deskripsi KI dan KD Mata Pelajaran Peminatan Kejuruan C1
(Dasar Bidang Keahlian)
4) Deskripsi KI dan KD Mata Pelajaran Peminatan Kejuruan C2
(Dasar Program Keahlian)
5) Deskripsi KI dan KD Mata Pelajaran Peminatan Kejuruan C3
(Kompetensi Keahlian)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH


KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN Bidang Keahlian : Semua
Bidang Keahlian Program Keahlian : Semua Program Keahlian Kompetensi
Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian Mata Pelajaran : Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti (A) Jam Pelajaran : 318 JP (@ 45 Menit) Tujuan
kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 46
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi
sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut. KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2
(SIKAP SOSIAL) 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 47
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 48
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 49
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 50
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 51
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 52
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 53
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 54
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 55
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 56
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 57
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 58
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 59
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 60
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 61
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 62
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 63
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 64
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 65
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 66
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 67
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 68
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 69
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 70
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 71
b) Kegiatan Pengembangan Diri (Ekstrakurikuler)
Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokkan
berdasarkan kaitan kegiatan tersebut dengan kurikulum, yakni
ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan
1. Ekstra Kurikuler Wajib
Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang
harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik
dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Ekstrakurikuler yang
wajib diikuti oleh seluruh siswa adalah Pramuka, yang dalam
pelaksanakan dilakukan secara blok yaitu pada kelas X dan
dilaksanakan secara klasikal serta bekerjasama dengan organisasi
kepramukaan sesuai jenjangnya yaitu Kwartir dan Kwarcab.

2. Ekstra Kurikuler Pilihan / Tambahan


Ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang
dapat dipilih oleh siswa sesuai dengan bakat dan minat siswa.
Adapun jenis dan macam kegiatan ekstrakurikuler disesuaikan
dengan minat siswa berdasarkan angket yang diedarkan setiap
awal tahun pelajaran, yaitu sebagaimana yang tersebut pada
bagian E di atas.

Uraian Ekstra kurikuler yang ada di SMK Negeri 1 Seri Kuala


Lobam
1. Definisi Operasional
Beberapa istilah yang perlu dijelaskan dalam Program Kerja ini
adalah sebagai berikut :
i. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang
dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar sebagai
perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di
bawah bimbingan Guru Pembina Ekstrakurikuler dan
Pelatih dengan tujuan untuk mengembangkan
kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik
yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan
oleh kurikulum. Berdasarkan definisi tersebut, maka
kegiatan di sekolah atau pun di luar sekolah yang terkait
dengan tugas belajar suatu mata pelajaran bukanlah
kegiatan ekstrakurikuler.
ii. Ekstrakurikuler wajib merupakan program
ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta
didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi
tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
iii. Ekstrakurikuler pilihan merupakan program
ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.

1. Komponen Kegiatan Ekstrakurikuler


1. Visi
Mewujudkan berkembangnya potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, dan kemandirian peserta didik
secara optimal melalui kegiatan-kegiatan di luar kegiatan
intrakurikuler.

2. Misi
a. Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih dan
diikuti sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat
peserta didik.
a. Menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk dapat
mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri secara
optimal melalui kegiatan mandiri dan atau berkelompok.

1. Fungsi dan Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler


Fungsi
Kegiatan ekstrakurikuler pada SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam
memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Fungsi pengembangan, yaitu mendukung perkembangan
personal peserta didik melalui perluasan minat,
pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan untuk
pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan.
b. Fungsi sosial, yaitu mengembangkan kemampuan dan rasa
tanggung jawab sosial peserta didik. Kompetensi sosial
dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktek
keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai
sosial.
c. Fungsi rekreatif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dilakukan dalam suasana rileks, menggembirakan, dan
menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan
peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat
menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih
menantang dan lebih menarik bagi peserta didik.
d. Fungsi persiapan karir, yakni mengembangkan kesiapan karir
peserta didik melalui pengembangan kapasitas.
Tujuan
Tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada SMK Negeri 1
Seri Kuala Lobam adalah:
a. Meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor
peserta didik.
b. Mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya
pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya.

4. Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler


Kegiatan ekstrakurikuler pada SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam
dikembangkan dengan prinsip sebagai berikut :
a. Bersifat individual, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dikembangkan sesuai dengan potensi, bakat, dan minat
peserta didik masing-masing.
b. Bersifat pilihan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dikembangkan sesuai dengan minat dan diikuti oleh peserta
didik secara sukarela.
c. Keterlibatan aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai
dengan minat dan pilihan masing-masing.
d. Menyenangkan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dilaksanakan dalam suasana yang menggembirakan bagi
peserta didik.
e. Membangun etos kerja, yakni bahwa kegiatan
ekstrakurikuler dikembangkan dan dilaksanakan dengan
prinsip membangun semangat peserta didik untuk berusaha
dan bekerja dengan baik dan giat.
f. Kemanfaatan sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dikembangkan dan dilaksanakan dengan tidak melupakan
kepentingan masyarakat.
5. Jenis dan Diskripsi Kegiatan Pembinaan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler mempunyai peran penting dalam
mengembangkan watak dan kepribadian siswa. Cakupan
kompetensi siswa yang dikembangkan dalam kegiatan ini meliputi
: bakat, minat, kreativitas, kompetensi dan kebiasaan dalam
kehidupan, kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir,
kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian. Dari beberapa
uraian ini maka kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan
pola pendidikan karakter pada anak didik dapat disalurkan melalui
bidang dan jenis kegiatan sebagai berikut :
1. Bidang Keimanan dan Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang
Maha Esa :
1. Rohani Islam (ROIS)

Adalah suatu aktivitas yang dilakukan diluar jam pelajaran


sekolah dalam bidang rohani Islam untuk meningkatkan
keyakinan, keimanan, penghayatan dan pengamalan siswa
tentang pengetahuan agama Islam sehingga menjadi
muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

Tujuan ekstrakurikuler ROIS di SMK Negeri 1 Seri Kuala


Lobam adalah :

a) Untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan


kepada Allah SWT.
b) Memberikan pemahaman lebih tentang wawasan
keislaman
c) Meningkatkan ukhuwah islamiyah antara siswa SMK
Negeri 1 Seri Kuala Lobam
d) Melatih siswa untuk berorganisasi khususnya
dalam Islam
e) Melatih siswa dalam berbagai kesenian Islam
seperti Al-Banjari, Qiro’ah, Kaligrafi dan
sebagainya.

1. Bidang Prestasi Akademik dan Olahraga :


a. Olah raga
Ekstrakurikulet olahraga yang diselenggarakan meliputi :
i. Bola Volly,
ii. Sepak Bola/Futsal,
iii. Badminton
iv. Gulat (rintisan)

2. Bidang Kualitas Jasmani, Kesehatan dan Gizi Berbasis Sumber


Gizi Yang Terdiversifikasi :
a. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

3. Bidang Apresiasi Seni dan Budaya :


Ekstrakurikuler dalam bidang ini yang diselenggarakan yaitu :
a. Pengembangan Seni Tari
b. Paduan Suara

2. Format Kegiatan
Kegiatan ekstrakurikuler dapat diselenggarakan dalam berbagai
bentuk.
a. Individual; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan
dalam format yang diikuti oleh peserta didik secara
perorangan.
b. Kelompok; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan
dalam format yang diikuti oleh kelompok-kelompok peserta
didik.
c. Klasikal; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan
dalam format yang diikuti oleh peserta didik dalam satu
kelas.
d. Gabungan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan
dalam format yang diikuti oleh peserta didik antarkelas.
e. Lapangan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan
dalam format yang diikuti oleh seorang atau sejumlah peserta
didik melalui kegiatan di luar sekolah atau kegiatan
lapangan.

7. Mekanisme Kegiatan Ekstrakurikuler


Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokkan
berdasarkan kaitan kegiatan tersebut dengan kurikulum, yakni
ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan.
i. Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler
yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali
peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler tersebut. Ekstrakurikuler yang wajib diikuti
oleh seluruh siswa adalah Pramuka, yang dalam
pelaksanakan dilakukan secara blok yaitu pada kelas X dan
dilaksanakan secara klasikal serta bekerjasama dengan
organisasi kepramukaan sesuai jenjangnya yaitu Kwartir
dan Kwarcab.
ii. Ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler
yang dapat dipilih oleh siswa sesuai dengan bakat dan
minat siswa. Adapun jenis dan macam kegiatan
ekstrakurikuler disesuaikan dengan minat siswa
berdasarkan angket yang diedarkan setiap awal tahun
pelajaran, yaitu sebagaimana yang tersebut pada bagian E
di atas.

8. Peranan dan Tugas Guru / Wali Kelas / Ketua Program Keahlian /


Kepala Sekolah
Dalam kegiatan ekstrakurikuler tugas guru/wali kelas/Ketua
Program keahlian/kepala sekolah antara lain memberikan
rangsangan dan motivasi serta arahan - arahan /pembinaan mulai
dari persiapan, pelaksanaan, penilaian dan upaya pengembangan.
Selama kegiatan ekstrakurikuler berlangsung, peranan guru/wali
kelas/ketua Program Keahlian/kepala sekolah adalah sebagai
berikut :
a. Sebagai Motivator
Memberikan rangsangan dan dorongan bagi siswa agar dapat
mau melakukan sesuatu secara perorangan, berpasangan,
kelompok maupun menurut rombongan belajar (klasikal)
a. Sebagai fasilitator/tutor
Berperan memberikan materi dan membantu kesulitan-
kesulitan yang dihadapi siswa dalam melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler
b. Sebagai Dinamisator/akselelator
Mendorong aktifitas siswa agar dapat melakukan kegiatan
yang lebih banyak dan lebih bervariasi dari segi kualitas dan
kreatifitas siswa.
c. Sebagai konselor
Memberikan bimbingan dan menjadi nara sumber, tempat
berkonsultasi untuk kegiatan dari tahap persiapan,
pelaksanaan, penilaian, tidak lanjut dan pengembangannya.

5. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Dilaksanakan setelah atau sesudah jam pelajaran (KBM)
berlangsung dan atau pada saat jam KBM sesuai kebutuhan
dan dengan persetujuan WK Kurikulum.
b. Ekstrakurikuler Wajib (Pramuka) harus diikuti oleh seluruh
siswa kelas X secara klasikal sesuai dengan jadwal yang
ditentukan oleh Pembina dan Pelatih.
c. Seluruh siswa kelas X dan XI dapat memilih salah satu dari
kegiataan ekstrakurikuler pilihan sesuai dengan bakat dan
minatnya.
d. Siswa kelas XII tidak diwajibkan mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler.
e. Kegiatan ekstrakurikuler wajib dihentikan untuk melaksanakan
sholat pada saat waktu sholat tiba.
1) Setiap kegiatan ekstrakurikuler harus mendapat
persetujuan pembina bidang dan WK Kesiswaan serta
Kepala Sekolah.
2) Kegiatan ekstrakurikuler di liburkan satu minggu
menjelang Ulangan Akhir Semester, dan Ujian
Nasional.
3) Kegiatan ekstrakurikuler wajib didampingi oleh
pembina/pelatih.
3. Prosedur Kerja

JENIS WAKTU
URAIAN
KEGIATAN PELAKSANAAN

Kepala sekolah dan WK Kesiswaan


menyusun program ekstrakulikuler yang
didalamnya terdapat jenis-jenis
Penyusunan ekstrakulikuler yang ditawarkan, Sebelum awal tahun
Program Pembina ekstrakulikuler, Jadwal pelajaran
ekstrakulikuler, dan program pengadaan
sarana dan prasarana ekstrakulikuler
seluruh jenis ekstrakulikuler
Promosi jenis kegiatan ekstrakurikuler
dilakukan kepada peserta didik baru
pada saat Masa Orientasi Sekolah
(MOS), dan diikuti dengan penyebaran
Pengumuman
angket kepada siswa untuk menentukan Awal tahun
Jenis
pilihan jenis ekstra yang akan diikuti. pelajaran
ektrakulikuler
Hasil pengumpulan angket disusun
berdasarkan jenis ekstrakurikuler dan
selanjutnya diberikan kepada para
pembina eksrakurikuler.
Penandatanganan Komitmen siswa dalam mengikuti Awal tahun
surat pernyataan kegiatan ekstrakulikuler yang di pilih. pelajaran
Pembina Ekstrakulikuler wajib mendata
Penyusunan kehadiran peserta (presensi) dan Awal tahun
Absen melaporkan kepada Pembina bidang dan pelajaran
atau WK Kesiswaan secara periodik
Pembina menyusun program kegiatan
Penyusunan ekstrakulikuler masing-masing sebagai Awal
Program panduan dalam melaksanakan tahunpelajaran
ekstrakulikuler.
Siswa melaksanakan ekstrakulikuler
Pelaksanaan sesuai dengan jadwal dan didampingi Tahunpelajaran.
ekstrakulikuler oleh pembina/pelatihnya masing- (Diluar KBM)
masing.
Program kegiatan yang dilakukan diluar
sekolah dimaksudkan untuk sarana
Tahunpelajaran.
Kegiatan Keluar promosi sekolah dan telah mendapatkan
(Diluar KBM)
persetujuan dari Pembina Bidang dan
WK Kesiswaan/Kepala Sekolah.
JENIS WAKTU
URAIAN
KEGIATAN PELAKSANAAN

Pembina ekstrakurikuler wajib


memberikan penilaian secara kualitatif
kepada peserta berikut diskripsi capaian
dan menyerahkan kepada pembina Akhir Semester /
Pengawasan dan
bidang dan atau WK Kesiswaan untuk Akhir Tahun
Evaluasi
diteruskan ke Pokja Kurikulum dan Wali Pelajaran
Kelas pada saat pelaksanaan Ujian Akhir
Semester, dan selanjutnya akan
dituliskan pada Buku Raport siswa

4. Pendanaan
Sumber pendanaan kegiatan ekstrakurikuler adalah berasal dari
Pemerintah melalui RAPB sekolah (BOS, BOSDA, dll), RAPB Pokja
Kesiswaan, Iuran siswa, iuran peserta maupun sumber-sumber lain
yang relevan (hadiah, sponsorship).

5. Pembina Ekstrakurikuler
Adalah orang yang diberti tanggung jawab mengendalikan jalannya
kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan bidang ekstrakurikuler yang
diberikan kepadanya serta mengontrol kehadiran anak/siswa/peserta
dan pelatih agar kegiatan tersebut berjalan dengan baik untuk itu perlu
dilakukan sebagai berikut :
1. Melakukan pengecekan siswa dan pelatih dan melaporkan
kepada koordinator ekstrakurikuler
2. Membuat rencana program kegiatan jangka pendek dan jangka
panjang selama 1 tahun yang dibicarakan dengan pelatih
kegiatan
3. Menentukan target-target yang akan dicapai bersama pelatih
dalam satu tahun, seperti target juara dll
4. Menentukan jadwal kegiatan latihan rutin maupun yang
sifatnya tidak rutin (seperti kunjungan, eksebisi atau lainnya)
dan atau pertandingan persahabatan
5. Mengadakan evaluasi internal bidangnya bersama pelatih dan
dilaporkan kepada koordinator
6. Membuat plan A (pokok) dan plan B (alternatif) sesuai bidang
ekstrakurikuler masing-masing

6. Pelatih Ekstrakurikuler
Adalah orang yang ditunjuk berdasarkan surat tugas dari Kepala
Sekolah dan memberikan kemampuannya kepada anak didik sesuai
dengan rencana programnya dan kepadanya diberikan kewenangan
melatih sesuai bidangnya masing-masing, untuk itu perlu melakukan
hal berikut ini :
1. Membuat program kerja selama satu tahun bersama pembina
kegiatan
1. Membuat target-target yang akan dicapai bersama pembina
selama satu tahun berjalan
2. Memberikan latihan secara baik dan benar sesuai dengan kaidah
ekstrakurikuler masing-masing
3. Mengenal peserta didiknya dan menjaga hubungan emosional
dan keakraban dengan peserta didiknya dengan pembina dan
semua yang termasuk dalam kepengurusan kegiatan
ekstrakurikuler sesuai dengan norma dan kaidah yang berlaku
4. Memberikan laporan kegiatan kepada pembinanya baik diminta
maupun tidak diminta satu bulan sekali
5. Bertanggung jawab penuh terhadap anak didiknya
6. Bila pelatih berhalangan hadir diharapkan memberitahu
pembina sehari sebelum dan atau ada pengganti yang ahli
dibinganya
7. Membuat plan A (pokok) dan plan B (alternatif sesuai bidang
ekstrakurikulernya masing-masing
8. Menjaga tata kesopanan sesuai dengan budaya dan nilai-nilai
yang dikembangkan di SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam
9. Bila ada pembelian kostum atau atribut lainnya yang
dibebankan kepada peserta didik harus sepengetahuan pembina
dan koordinator ekstrakurikuler

7. Penilaian dan Tindak Lanjut Kegiatan Ekstrakurikuler


Penilaian dilakukan oleh Pembina Esktrakurikuler bersama Pelatih
setiap akhir semester dan diserahkan kepada Wali Kelas dan atau
Pokja Kurikulum bersamaan dengan pelaksanaan Ujian Akhir
Semester.
Bentuk nilai adalah Nilai Kualitatif dengan kategori sebabagi berikut :

PREDIKAT KRITERIA

A Sangat Baik

B Baik

C Cukup

D Kurang

Peserta Didik wajib meperoleh nilai minimal “Baik” pada


Ekstrakurikuler Wajib yaitu Pramuka pada setiap semesternya dan
Nilai yang diperoleh berpengaruh terhadap kenaikan kelas Peserta
Didik. Bagi Peserta Didik yang belum mencapai nilai minimal
perlu mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapainya.
e) Pengaturan Beban Belajar
Adapun pengaturan beban mengajar di SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam
adalah sebagai berikut:
1) Beban belajar kegiatan tatap muka dinyatakan dalam jumlah jam
pelajaran per-minggu, dengan durasi setiap satu jam pelajaran adalah
45 (empat puluh lima) menit.
2) Beban belajar satu minggu adalah 48 (lima puluh) jam pelajaran
dengan rincian :
(1) Kelas X - XI:
➢ 46 Jam Pelajaransesuai struktur kurikulum K-13 (Revisi
2018)
➢ 2 jam kegiatan ekstrakulikuler

(2) Kelas XII :


➢ 48 Jam Pelajaran sesuai Struktur Kurikulum K-13
1) Beban Belajar yang dimaksud ayat 3 diatas disamakan antara kelas X
- XI (kurikulum K-13 revisi) dengan kelas XII (kurikulum K-13)
dimaksudkan untuk menciptakan dan menjaga kondusifitas proses
pembelajaran di sekolah
3) Beban belajar satu semester di Kelas X dan Kelas XI masing-masing
paling sedikit 18 (delapan belas) minggu efektif, paling banyak 20
(dua puluh) minggu efektif.
4) Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil paling sedikit 18
(delapan belas) minggu efektif, paling banyak 20 (dua puluh)
Minggu efektif dan pada semester genap paling sedikit 14 (empat
belas) minggu efektif, paling banyak 16 (enam belas) minggu efektif.
Beban pelajaran dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu
dan paling banyak 40 minggu.
c) Pengaturan Jam Pembelajaran

C. Peraturan Akademik
a. Mekanisme Penilaian
Pelaksanaan penilaian terintegrasi dengan proses pembelajaran. Hasil
penilaian digunakan untuk perbaikan pembelajaran, peningkatkan
pemahaman, dan memantau perkembangan belajar peserta didik
melalui berbagai metode penilaian. Mekanisme penilaian dijabarkan
dalam uraian sebagai berikut :
1. Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh pendidik merupakan
penilaian proses pembelajaran (assessment for learning), penilaian
capaian pembelajaran (assessment of learning), dan penilaian
sebagai pembelajaran (assessment as learning), yang dilakukan
melalui mekanisme Penilaian Pembelajaran sebagai berikut :
a) Pendidik menetapkan lingkup penilaian meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
b) Pendidik menyusun perencanaan penilaian dan melaksanakan
penilaian.
c) Pendidik memanfaatkan hasil penilaian untuk pengambilan
keputusan berkaitan dengan peserta didik, perbaikan proses
pembelajaran, membuat pelaporan, dan kegunaan lain yang
sesuai.
d) Penilaian terkait RPL dilakukan oleh pendidik sesuai
kompetensi yang dipelajari peserta didik melalui pengalaman
kerja (tacit knowledge) dengan kriteria unjuk kerja atau
indikator pencapaian kompetensi yang tercantum dalam silabus.
e) Penilaian perkembangan karakter peserta didik dilakukan oleh
pendidik secara khusus melalui pengamatan sikap peserta didik
berdasarkan butir-butir sikap yang dikelompokkan dalam nilai-
nilai pengembangan karakter.

1. Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh Sekolah merupakan


penilaian capaian hasil belajar (assessment of learning), yang
dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut :
a) Penilaian oleh sekolah meliputi ranah pengetahuan dan
keterampilan.
b) Penilaian Hasil Belajar dalam bentuk Ujian Sekolah
diselenggarakan pada akhir jenjang pendidikan (kelas XII).
c) Penilaian Hasil Belajar dalam bentuk UPK dilaksanakan sekolah
sebagai tempat uji kompetensi pada akhir periode pembelajaran
dalam bentuk semester dan/atau tingkat.
d) Pelaporan hasil penilaian UPK dilakukan bekerja sama dengan
mitra dunia usaha/industri dan/atau Lembaga Sertifikasi Profesi
dalam bentuk paspor keterampilan dan/atau sertifikat paket
kompetensi yang telah dicapai.
e) Laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester, akhir
tahun, dan kelulusan peserta didik ditetapkan dalam rapat dewan
pendidik.

3. Penilaian Haisl Belajar peserta didik oleh Pemerintah Daerah


(Provinsi) dilakukan dalam bentuk Ujian Sekolah Berstandar Nasional
(USBN), mengacu pada POS USBN dan Pedoman Teknis yang
ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudyaan Provinsi Jawa
Timur.

2. Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh Pemerintah Pusat


merupakan penilaian capaian pembelajaran (assessment of learning),
yang dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut :
a) Penilaian oleh Pemerintah Pusat dapat meliputi ranah
pengetahuan dan keterampilan.
b) Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah Pusat dalam bentuk
Ujian Nasional
diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan.
c) Ujian Nasional diselenggarakan 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun.
d) Pemerintah Pusat dapat menyelenggarakan Penilaian Hasil
Belajar dalam bentuk lain yang hasilnya dapat digunakan untuk
peningkatan, pemerataan, dan penjaminan mutu pendidikan.

3. Pengujian Kompetensi peserta didik oleh Lembaga Sertifikasi


Profesi dan atau bersama mitra dunia usaha/industri dan atau Asosiasi
Profesi merupakan pengukuran capaian kompetensi berdasarkan skema
okupasi dan atau skema kualifikasi. Hasil pengujian untuk memperoleh
sertifikat kompetensi. Mekanisme pengujian dilakukan sesuai
ketentuan Lembaga Sertifikasi Profesi atau bersama mitra dunia
usaha/industri/Asosiasi Profesi.

a. Prosedur Penilaian
Berdasarkan mekanisme penilaian yang telah dijelaskan sebelumnya,
prosedur penilaian dijabarkan sebagai berikut :
1) Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan melalui tahapan
sebagai berikut :
a) Perencanaan metode dan teknik penilaian oleh pendidik mengacu
kepada Standar Kompetensi Lulusan dan turunannya.
b) Penyusunan instrumen penilaian disesuaikan dengan
perencanaan metode dan teknik penilaian serta
ditelaah/divalidasi oleh sejawat pendidik mata pelajaran yang
sama.
c) Pelaksanaan kegiatan penilaian bersifat fleksibel, menggunakan
strategi, bentuk, dan teknik yang sesuai.
d) Pendidik memfasilitasi pelaksanaan penilaian mandiri oleh
peserta didik pada setiap penyelesaian proses belajar pada setiap
unit kompetensi. Hasil penilaian mandiri diverifikasi oleh
pendidik untuk membantu memastikan kesesuaiannya.
e) Analisis hasil penilaian untuk mengetahui level capaian
kompetensi dan/atau ketuntasan belajar, kelebihan, dan
kekurangan pembelajaran baik tingkat peserta didik maupun
tingkat kelas.
f) Pemanfaatan hasil analisis untuk merancang pembelajaran
remedial, meningkatkan mutu pembelajaran dan lulusan.
g) Pelaporan berbentuk profil pencapaian kompetensi peserta didik
dan profil kelas serta angka dan/atau deskripsi capaian belajar.
2) Penilaian Hasil Belajar peserta didik dilakukan melalui tahapan
sebagai berikut :
a) Penilaian Hasil Belajar peserta didik dilakukan mengacu kepada
Standar Kompetensi Lulusan dan turunannya.
b) Penyusunan instrumen penilaian disesuaikan dengan
perencanaan metode dan teknik penilaian serta
ditelaah/divalidasi oleh tim Pokja Kurikulum bersama Tim
Penjamin Mutu Pendidikan Internal. (TPMPS)
c) Pelaksanaan kegiatan penilaian bersifat fleksibel, menggunakan
strategi, bentuk, dan teknik yang sesuai.
d) Analisis hasil penilaian untuk mengetahui daya serap materi
pembelajaran pada tingkat peserta didik maupun tingkat kelas.
e) Pemanfaatan hasil analisis untuk meningkatkan mutu sekolah
dibidang akademik.
f) Pelaporan berbentuk profil kelas, profil sekolah yang berupa
angka dan/atau deskripsi.

1. Prosedur Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah Pusat dilakukan


dengan mengikuti peraturan yang berlaku yang ditetapka oleh
pemerintah pusat.
2. Prosedur pengujian meliputi perencanaan, penyusunan instrumen,
pelaksanaan kegiatan, analisis, dan penerbitan sertifikat kompetensi.
Prosedur pengujian dilakukan sesuai ketentuan Lembaga Sertifikasi
Profesi atau asosiasi profesi bersama mitra dunia usaha/industri.
Secara umum prosedur pengujian melalui Uji Kompetensi Kehalian
dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Perencanaan metode dan teknik penilaian oleh Lembaga
Sertifikasi Profesi (LSP), asosiasi profesi, atau bersama mitra
dunia usaha/industri mengacu kepada skema sertifikasi.
b) Pembukaan pendaftaran untuk penetapan peserta uji kompetensi
dilanjutkan dengan penilaian mandiri dan atau oleh LSP bersama
Ketua Program Keahlian.
c) Penyusunan materi uji kompetensi sesuai dengan skema
sertifikasi kemasan okupasi atau kemasan kualifikasi dengan
memperhatikan perencanaan metode dan teknik penilaian.
d) Validasi materi uji kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi
(LSP), asosiasi profesi atau bersama mitra dunia usaha/industri.
e) Penunjukan asesor kompetensi oleh LSP sesuai dengan skema
sertifikasi yang akan diujikan.
f) Penetapan Tempat Uji Kompetensi yang telah terverifikasi
g) Penilaian mandiri peserta, bila sudah dilakukan selama proses
pembeajaran, maka dapat digunakan dalam UKK.
h) Pelaksanaan kegiatan sertifikasi kompetensi menggunakan
strategi, bentuk, dan teknik yang sesuai dengan tujuan sertifikasi
kompetensi.
i) Pelaporan hasil asesmen kepada lembaga sertifikasi untuk
dirapatkan oleh LSP
j) Penerbitan sertifikat kompetensi bagi peserta uji yang dinyatakan
kompeten.
k) Pemanfaatan hasil analisis sertifikasi kompetensi dapat
digunakan untuk pemetaan mutu program, dan perumusan
kebijakan satuan pendidikan.

b. Teknik Penilaian
1) Penilaian Siap
Penilaian sikap merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku peserta didik
sesuai norma dan program keahlian yang diampu. Penilaian sikap
dimaksud pada akhirnya akan bermuara pada pelaporan
perkembangan karakter peserta didik. Untuk ini teknik dan

instrumen penilaian sikap akan berkaitan dengan butir nilai- nilai


karakter.

Penilaian sikap yang utama dilakukan dengan menggunakan teknik


observasi selama periode satu semester oleh guru mata pelajaran,
guru bimbingan konseling (BK), dan wali kelas selama proses
(jam) pembelajaran dan di luar pembelajaran yang ditulis dalam
buku jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal), yang mencakup
catatan anekdot (anecdotal record), catatan kejadian tertentu
(incidental record), dan informasi lain yang valid dan relevan.
Jurnal tidak hanya didasarkan pada apa yang dilihat langsung oleh
guru, wali kelas, dan guru BK, tetapi juga informasi lain yang
relevan dan valid yang diterima dari berbagai sumber.

Penilaian sikap oleh guru dapat diperkuat dengan penilaian diri dan
penilaian antarteman. Teknik ini dapat dilakukan dalam rangka
pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik, yang hasilnya
dapat dijadikan sebagai salah satu data konfirmasi dari hasil
penilaian sikap oleh pendidik.
Selanjutnya, wali kelas mengumpulkan data/informasi dari hasil
penilaian sikap yang dilakukan oleh guru mata pelajaran, guru BK,
dan/atau penilaian diri dan antar teman kemudian merangkumnya
menjadi deskripsi (bukan angka atau predikat) yang
mengambarkan perilaku peserta didik.

2) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dimaksudkan untuk mengukur ketercapaian
aspek kemampuan pada Taksonomi Bloom dan revisinya.
Kemampuan yang dimaksud adalah mulai dari kemampuan
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi,
dan mengkreasi pada tiap KD. Penilaian pengetahuan dimulai
dengan perencanaan yang dilakukan pada saat menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Perencanaan metode dan teknik
penilaian pengetahuan oleh pendidik mengacu kepada KD. Oleh
karena itu, guru diharapkan mampu mengidentifikasi setiap KD
dan/atau materi pembelajaran untuk selanjutnya memilih teknik
penilaian yang sesuai dengan karakteristik yang akan dinilai.

Penilaian pengetahuan dilakukan tidak semata-mata untuk


mengetahui apakah peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar
(mastery learning), tetapi penilaian juga ditujukan untuk
mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan (diagnostic) proses
pembelajaran. Untuk itu, pemberian umpan balik (feedback)
kepada peserta didik dan guru merupakan hal yang sangat penting,
sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan
mutu pembelajaran. Hasil penilaian pengetahuan dinyatakan dalam
bentuk angka rentang 0-100.
Berbagai teknik penilaian dapat digunakan pada penilaian
pengetahuan sesuai dengan karakteristik masing-masing KD.
Meskipun teknik yang biasa digunakan adalah tes lisan, tes tertulis,
dan penugasan, namun tidak menutup kemungkinan digunakan
teknik lain misalnya portofolio.

3) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan adalah suatu penilaian yang dilakukan
untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam
mengaplikasikan pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu di
dalam berbagai macam konteks sesuai dengan indikator
pencapaian kompetensi. Dalam pelaksanaannya, penilaian
keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik, seperti
penilaian kinerja, proyek, portofolio, Teaching Factory atau teknik
lain yang sesuai. Teknik penilaian keterampilan yang digunakan
dipilih sesuai dengan karakteristik KD. Hasil penilaian kompetensi
keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran dinyatakan
dalam bentuk angka rentang 0- 100.

Penilaian kinerja digunakan untuk mengukur capaian pembelajaran


yang berupa keterampilan proses dan/atau hasil (produk). Aspek
yang dinilai dalam penilaian kinerja adalah proses pengerjaannya
atau kualitas produknya atau kedua-duanya. Sebagai contoh: (1)
keterampilan untuk menggunakan alat dan/atau bahan serta
prosedur kerja dalam menghasilkan suatu produk; (2) kualitas
produk yang dihasilkan berdasarkan kriteria teknis dan estetik.
Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian
(rating scale) yang dilengkapi rubrik.
a. Kriteria Kenaikan Kelas
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester
pada tahun pelajaran yang diikuti.
2. Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya
3. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya
BAIK.
4. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing
nilai kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi
keterampilannya di bawah Skor Ketuntasan Minimal (SKM).
5. Apabila ada mata pelajaran yang nilainya pada salah satu semester
kurang dari SKM maka nilai pada kedua semester dirata-rata.
6. Kehadiran peserta didik tidak kurang dari 85%, keterangan tidak
masuk sekolah karena Sakit atau Ijin dianggap hadir.
7. Kenaikan kelas ditetapkan melalui rapat pleno/sidang kenaikan
kelas yang dihadiri oleh wali kelas dan guru mata pelajaran
dipimpin oleh Kepala Sekolah dan atau oleh Wakil Kepala Sekolah
Bagian Kurikulum.
8. Peserta didik yang dinyatakan naik kelas mempunyai hak untuk
mengikuti pembelajaran ditingkat selanjutnya;
9. Peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas dapat mengulang
pada tingkat yang sama dan wajib mengikuti seluruh pelajaran di
kelas tersebut.
10. Kriteria kenaikan kelas dapat berubah sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan oleh Kepala Sekolah melalui Surat Keputusan.

b. Pelaksanakan Penilaian
Penilaian Harian (PH)
1. Penilaian Harian (PH) merupakan kegiatan yang dilakukan secara
periodik untuk menilai kompetensi peserta didik setelah
menyelesaikan 1 (satu) Kompetensi Dasar (KD) atau lebih
2. Penilaian Harian (PH) meliputi kompetensi pengetahuan dan atau
kompetensi keterampilan yang dilaksanakan secara terpisah atau
dalam waktu yang bersamaan.
3. Penilaian harian dilaksanakan oleh guru mata pelajaran pada saat
jam pelajaran (intrakurikuler) atau melalui kegiatan kokurikuler

Ujian Tengah Semester (UTS)


1. Naskah soal UTS disusun oleh guru mata pelajaran atau oleh
kelompok guru mata pelajaran.
2. UTS dilaksanakan oleh sekolah/Panitia yang ditetapkan dengan
Surat Keputusan Kepala Sekolah secara bersama-sama untuk
seluruh mata pelajaran atau dilaksanakan oleh guru mata pelajaran
dalam Pekan UTS 1 (satu) kali tiap semester dengan jadwal yang
ditentuan oleh Pokja Kurikulum.
3. Cakupan UTS meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan
seluruh KD pada periode tersebut.
4. Nilai UTS menjadi bagian dari Nilai Rapor.
5. Hasil UTS dapat diinformasikan kepada orang tua/wali peserta
didik.
6. Peserta didik harus mengikuti UTS yang dilaksanakan oleh
sekolah.
7. Peserta didik yang tidak mengikuti UTS sesuai dengan jadwal
karena suatu alasan yang dapat dipertanggungjawabkan berhak
mengikutiUTS susulan atau dapat diganti dengan penugasan oleh
guru mata pelajaran.
Ujian Akhir Semester (UAS)
1. Naskah soal UAS disusun oleh guru mata pelajaran atau oleh
kelompok guru mata pelajaran.
2. UAS dilaksanakan oleh sekolah/Panitia yang ditetapkan dengan
Surat Keputusan Kepala Sekolah secara bersama-sama untuk
seluruh mata pelajaran di akhir semester pada semester gasal
maupun genap dengan jadwal yang ditentukan oleh Pokja
Kurikulum.
3. Cakupan materi UASmeliputi seluruh indikator yang
mempresentasikan semua KD pada semester tersebut.
4. Nilai UAS menjadi bagian dari Nilai Rapor
5. Hasil UAS dapat diinformasikan kepada orang tua/wali peserta
didik
6. Peserta didik harus mengikuti UAS yang dilaksanakan oleh sekolah
7. Peserta didik yang tidak mengikuti UAS sesuai dengan jadwal
karena suatu alas an yang dapat dipertangungjawabkan berhak
mengikuti UAS susulan atau dapat diganti dengan penugasan oleh
guru mata pelajaran

Remedial dan Pengayaan


1. Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar pada
Penilaian Harian, UjianTengah Semester (UTS), dan atau Ujian
Akhir Semester (UAS) diharuskan mengikuti remedial.
2. Remedial diberikan setelah dilakukan analisis terhadap hasil
penilaian baik pengetahuan maupun ketrampilan dari peserta didik
yang belum mencapai ketuntasan belajar.
3. Remedial dapat dilakukan dengan cara:
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda, menyesuaikan dengan gaya belajar siswa
b. Pemberian bimbingan secara perseorangan
c. Pemberian tugas-tugas atau latihan khusus, dimulai dengan
tugas-tugas atau latihan sesuai dengan kemampuannya
d. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu siswa dibantu teman sekelas
yang telah mencapai ketuntasan belajar.
4. Nilai remedial maksimal sama dengan SKM atau Ketuntasan
Belajar
5. Pembelajaran remedial dapat dilakukan sebelum semester berakhir
atau batas akhir memasukan nilai ke dalam Rapor oleh guru mata
pelajaran.
6. Mekanisme remedial ditentukan oleh guru mata pelajaran dan
dilakukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
7. Bagi peserta didik yang nilai pengetahuan dan
ketrampilannyamencapai atau melampaui ketuntasan belajar dapat
diberikan pengayaan (enrichment).
1. Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok siswa diberi tugas
pengayaan untuk dikerjakan bersama pada dan/atau di luar jam-
jam pelajaran sekolah
b. Belajar mandiri, yaitu siswa diberi tugas pengayaan untuk
dikerjakan sendiri/individual
c. Pemadatan materi, yaitu pemberian pembelajaran hanya untuk
kompetensi/materi yang belum diketahui siswa.
2. Penilaian pembelajaran remedial dan pengayaan dapat dilakukan
melalui:
a. Nilai remedial yang diperoleh diolah menjadi nilai akhir
b. Nilai akhir setelah remedial untuk ranah pengetahuan dihitung
dengan mengganti nilai indikator yang belum tuntas dengan
nilai indikator hasil remedial, yang selanjutnya diolah
berdasarkan rerata nilai seluruh KD
c. Nilai akhir setelah remedial untuk ranah keterampilan diambil
dari nilai optimal KD

Ujian Susulan
1. Peserta didik yang dengan alasan tertentu tidak dapat mengikuti
ujian dapat mengajukan permohonan ujian susulan.
2. Peserta didik yang berhak mengikuti ujian susulan:
a. Sedang mengalami sakit parah atau harus menjalani rawat inap.
Kondisi tersebut harus segera dilaporkan secara tertulis dengan
surat pemberitahuan yang ditujukan kepada Kepala Sekolah
melalui wali kelas dan harus disertai dengan surat keterangan
dokter/rumah sakit/keterangan rawat inap atau profesional dari
laboratorium.
b. Ada anggota keluarga inti/dekat (orang tua, kakek/nenek,
kakak/adik) meninggal dunia. Kondisi tersebut harus segera
dilaporkan secara tertulis dengan surat pemberitahuan yang
ditujukan kepada Kepala Sekolah melalui wali kelas.
c. Mengalami situasi yang tidak dapat dihindarkan (force majeur)
seperti kecelakaan lalu lintas, kebakaran, bencana alam, atau
kerusuhan. Kondisi tesebut harus segera dilaporkan secara
tertulis dengan surat pemberitahuan yang ditujukan kepada
Kepala Sekolah melalui wali kelas.
d. Peserta didik yang terpaksa belum dapat mengikuti ujian karena
mendapat tugas dari sekolah (dispensasi) berhak diberikan
kesempatan mengikuti ujian tanpa pengajuan permohonan
tertulis dari peserta didik yang bersangkutan.

Persyaratan Mengikuti Ujian


1. Peserta didik dapat mengikuti UTS, UAS atau Ujian Akhir bila
sudah memenuhi persyaratan administrasi sekolah dan telah
memenuhi tugas-tugas akademik yang telah ditentukan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
2. Peserta didik yang karena suatu hal dapat dipertanggungjawabkan
tidak/belum mengikuti UTS, UAS atau Ujian Akhir pada saatnya,
dapat melakukan ujian susulan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

f. Pelaporan Hasil belajar


Laporan kemajuan hasil belajar peserta didik berdasarkan hasil
penilaian yang dilakukan oleh guru dalam waktu satu semester dibuat
dalam bentuk Buku Rapor. Buku Rapor merupakan buku hasil penilaian
yang dilaporkan meliputi pencapaian kompetensi sikap (sikap spiritual
dan sikap sosial), pengetahuan, dan keterampilan. Laporan kompetensi
sikap diberikan dalam bentuk deskripsi, sedangkan pengetahuan dan
keterampilan diberikan dalam bentuk bilangan bulat (skala 0 – 100),
predikat dan dilengkapi dengan deskripsi. Seluruh hasil penilaian yang
dilakukan guru dijadikan bahan untuk penyusunan buku rapor dan
disimpan dalam bentuk portofolio perkembangan peserta didik yang
dapat ditunjukkan pada peserta didik dan orang tua/wali. Format Buku
Rapor dan cara pengisiannya terdapat di dalam lampiran Panduan
Penilaian SMK oleh Direktorat Pembinaan SMK tahun 2018.
Buku Laporan Pendidikan atau Rapor
1. Setiap peserta didik berhak mendapat Buku Laporan Pendidikan
atau Rapor secara daring (online) dan atau cetakan :
a. Raport Tengah Semester
b. Rapor Akhir Semester
2. Rapor dicetak oleh Wali kelas melalui system E-Rapor secara
daring (online) dan selanjutnya diserahkan kepada orang tua/wali
dan didampingi peserta didik yang bersangkutan.
3. Orang tua/wali diharuskan hadir pada pengambilan Buku Laporan
Pendidikan/Rapor pada akhir tahun pembelajaran.
4. Buku Laporan Pendidikan atau Rapor yang telah diterima oleh
orang tua/wali peserta didik diharuskan ditandatangani sebelum
dikembalikan ke sekolah selambat-lambatnya satu minggu setelah
awal pelajaran baru dimulai atau sesuai dengan yang
diinformasikan oleh sekolah.
5. Kerusakan Buku Raporatau hilang adalah tanggungjawab peserta
didik/wali/orang tua yang bersangkutan.
6. Penggantian Buku Rapor yang hilang harus disertai surat
keterangan dari kepolisian.
7. Tidak ada penggantian Buku Laporan Pendidikan atau Rapor,
kecuali berbentuk duplikat dan dikenakan biaya administrasi dalam
pembuatannya.

Pengolahan Hasil Penilaian dan Skor Ketuntasan Minimal (SKM)


1. Sistem penilaian menggunakan Penilaian Acuan Kriteria (PAK).
2. Penilaian pengetahuan menggunakan rerata dengan skala 0-100.
3. Penilaian ketrampilan menggunakan nilai rerata optimum dengan
skala 0-100.
4. Nilai Sikap dinyatakan dengan deskripsi Karakter
5. Nilai pengetahuan dan nilai ketrampilan dinyatakan dengan bentuk
angka bulat.
7. Skor Ketuntasan Minimal (SKM) ditetapkan sesuai dengan
ketentuan mengacu pada Pedoman Penilaian SMK 2018 sebagai
berikut :
a. Mata Pelajaran muatan Nasional (A) dan muatan Kewilayahan
(B) adalah 60 (enampuluh)
b. Mata Pelajaran muatan Kejuruan : Dasar Bidang Keahlian (C1),
Dasar Program Keahlian (C2) dan Kejuruan (C3) adalah 65
(enampuluh lima).
6. Nilai Rapor dalam setiap semester adalah penjumlahan dengan
pembobotan sebagai berikut :
a. Nilai Sikap/karakter berupa diskripsi yang disusun oleh Wali
Kelas.
b. Nilai Pengetahuan adalah rerata nilai Penilaian Harian dikali 4
ditambah dengan Nilai UTS dikali 2 dan Nilai UAS dikali 1
dibagi 7
NR = (PH x 4) + (UTS x 2) + (UAS x 1)
7
c. Nilai Keterampilan ada rerata nilai optimum
d. Pembototan Nilai Pengetahuan adalah 40% dan Nilai
Keterampilan adalah 60%.
7. Pengolahan Nilai Rapor dilakukan menggunakan system aplikasi
E-Rapor
8. Guru Mata Pelajaran wajib memasukkan (entry) nilai harian setiap
KD dalam semester tersebut, nilai UTS dan Nilai UAS kedalam
system E-Rapor secara online.
c. Kelulusan
1) Kriteria Kelulusan
Kriteria Kelulusan akan diatur tersendiri dalam Pedoman Operasional
Prosedur (POS) Ujian Akhir yang ditetapkan sesuai
perundangan/peraturan yang berlaku pada Akhir Tahun Pelajaran.

Ujian Sekolah, Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), dan Ujian


Nasional (UN)
1. Pendaftaran peserta ujian dilakukan oleh sekolah untuk diajukan
sebagai nominator ujian akhir dengan syarat peserta didik sudah
duduk di kelas XII dan menyerahkan foto kopi SKHUN/ ijazah
SMP/MTs yang telah dilegalisasi.
2. Setiap peserta ujian diharuskan menempuh semua mata ujian yang
diselenggarakan oleh sekolah dan atau oleh pemerintah (USBN dan
Ujian Nasional).
3. Pelaksanaan Ujian Sekolah berpedoman pada Peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan atau POS yang diterbitkan oleh
sekolah.
4. Pelaksanaan USBN dan UN berpedoman pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan atau pada POS yang
diterbitkan oleh BSNP dan atau berpedoman pada Pedoman Teknis
yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan.

Penilaian Unit Kompetensi (LSP)


1. UTK dilakukan oleh satuan pendidikan dan bekerja sama dengan
institusi pasangan atau LSP-P1 atau LS-P2.
2. UTKdilakukan pada akhir semester dengan menggunakan skema
kompetensi yang disesuaikan dengan unit kompetensi yang telah
diberikan.
3. Kisi-kisi yang digunakanberasal dari skema kompetensi standar
yang telah ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan yang merujuk pada Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI), Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) atau Standar Kualifikasi Nasional (SKN).
4. Penilaian dilakukan oleh asesor kompetensi sesuai persyaratan
yang ditetapkan secara nasional oleh pemerintah
1. Hasil Uji Tingkat Kompetensi dijadikan portofolio/skill passport
sebagai bukti siswa tersebut telah kompeten pada klaster atau
kualifikasi tertentu.

Penilaian Ujian Kompetensi Keahlian (UKK)


1. Uji Kompetensi Keahlian (UKK) dilaksanakan Sekolah dan atau
bersama dengan Institusi pasangan/Asosiasi Profesi dan atau oleh
LSP-PI yang telah memenuhi kriteria yang ditetapkan Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebagai Tempat Uji
Kompetensi (TUK),dimana sertifikat kompetensi yang dikeluarkan
diakui secara nasional dan atau internasional.
2. Kompetensi yang diujikan merujuk pada kualifikasi jenjang 2 atau
3 KKNI.
3. Hasil UKK dijadikan portofolio/skill passport sebagai bukti siswa
tersebut telah kompeten pada kualifikasi lulusan SMK.

Surat Tanda Lulus (STL) atau Ijazah


1. Peserta didik yang telah mengikuti prosedur tertentu berhak
mendapat Surat Tanda Lulus (STL) atau Ijazah pada akhir studi di
SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam.
2. Surat Tanda Lulus (STL) atau Ijazah yang hilang atau kotor atau
rusak yang telah diserahkan kepada peserta didik adalah
tanggungjawab peserta didik yang bersangkutan.
3. Penggantian Surat Tanda Lulus (STL) atau Ijazah yang hilang
harus disertai surat keterangan dari kepolisian.
4. Tidak ada penggantian Surat Tanda Lulus (STL) atau Ijazah,
kecuali berbentuk duplikat.

1) Target Kelulusan.
Tingkat kelulusan pada tahun pelajaran 2019/2020 terus dipertahankan
100% dengan peningkatan nilai USBN dan juga nilai UN.

2) Program Sukses Ujian Nasional


Sebagai upaya mempertahankan prestasi dan sekaligus peningkatan
capaian nilai Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian
Nasional akan dilaksanakan program-program sebagai berikut :
a) Pembinaan Materi
(1) Pembinaan materi dilakukan mulai dari penataan pola
pembagian tugas guru mengajar sejak awal tahun pelajaran
membagi rata beban mengajar pada guru mata pelajaran UN
per program keahlian, sehingga semua guru mengajar mata
pelajaran mulai dari kelas X hingga kelas XII per program
keahlian, dengan demikian tanggungjawab dan beban guru
untuk membina siswa menjadi lebih merata.
(2) Penyusunan Rencana Program Pengajaran (RPP)
dilaksanakan secara bersama-sama per kelompok mata
pelajaran.
(3) Penyelesaian Materi Ujian Nasional (Matematika, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris,dan Kejuruan). Materi Ujian
Nasional direncanakan bisa dituntaskan pada semester gasal,
atau selambat-lambatnya akhir januari 2020.
(4) Bedah kisi-kisi UN 2019/2020, setelah secara resmi BSNP
mengeluarkan kisi-kisi Ujian Nasioal 2020 maka dilakukan
koordinasi bersama seluruh guru mata pelajaran UN yang
selanjutnya mengundang nara sumber dari LP2IP Jogjakarta
yang kompeten dibidangnya untuk membedah kisi-kisi UN
2020. Kegiatan ini dilakukan untuk mata pelajaran Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika Teknik dan semua
guru mata pelajaran tersebut sebagai peserta diikuti
perwakilan siswa dari semua kelas XI sebagai calon peserta
UN 2020.
(5) Les/tambahan jam pelajaran untuk Mata Pelajaran UN yaitu
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan Kejuruan.
Kegiatan ini dilaksanakan mulai bulan September 2019
berupa tambahan jam pada pagi hari pukul 06.00-06.45 (jam
ke-0) setiap hari Senin-Kamis sesuai dengan jadwal dan
diasuh oleh seluruh guru Mata Pelajaran tersebut sesuai
dengan kelas/program keahlian masing-masing.
(6) Re-Fresh Materi Ujian Nasional. Mengulang kembali materi
kelas X-XII, fokus materi sesuai SKL Ujian Nasional dan
kisi-kisi UN 2020, dilaksanakan pada jam pelajaran reguler
mulai bulan Februari oleh guru Mata Pelajaran masing-
masing.
(7) Klinik Ujian Nasional, pendampingan anak-anak
berkebutuhan khusus, dengan waktu fleksibel, ataupun
sepulang sekolah oleh guru Mata Pelajaran
(8) Pembentutakan Tutor Sebaya, di setiap kelas dibentuk tutor
sebaya sesuai dengan mata pelajaran yang di-UN-kan.
Misalkan di satu kelas berjumlah 30 siswa, lalu ada 4 siswa
yang mampu/memiliki kelebihan di mata pelajaran
Matematika, maka 26 siswa yang lain akan dibagi merata
pada ke-4 siswa tadi untuk menjadi bimbingannya. Begitu
juga dengan mata pelajaran lain. Tidak tertutup kemungkinan
siswa yang menjadi tutor Matematika, dia menjadi peserta di
mata pelajaran lain. Siswa yang menjadi tutor diutamakan
siswa yang telah mengikuti kegiatan bedah kisi- kisi UN.
Setelah terbentuk , kemudian wali kelas dibantu guru mata
pelajaran memantau perkembangan hasil belajar kelompok
(tutor sebaya) dari siswa kelas tersebut
(9) Bank soal, siswa mengerjakan minimal 2 soal prediksi UN
setiap hari dan dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran.
(10) Tryout / Uji Coba Ujian Nasional, dilakukan sebanyak 4 kali
yaitu pada bulan Desember setelah kegiatan UAS semester
ganjil, bulan Januari, Pebruari dan Maret 2020.
(11) Simulasi UNBK, dilakukan dengan mengikuti jadwal dari
puspendik sebagai tim pelaksanan UNBK yaitu dilaksanakan
pada bulan Desember, Pebruari dan gladi bersih di bulan
Maret 2020.
b) Pembinaan Mental Spiritual
(1) Program Bimbingan dan Konseling, dilaksanakan oleh Guru
BK sesuai dengan cakupan siswa bimbingannya dan
dilaksanakan baik di dalam kelas maupun diluar kelas baik
secara individu maupun kelompok.
(2) Program Motivasi UN dilaksanakan bekerjasama dengan
beragai lembaga bimbingan belajar.
(3) Program keagamaan, dilaksanakan dengan mengundang nara
sumber/ penceramah dibidang agama dalam peringatan hari
Maulid Nabi guna memberikan motivasi kepada siswa kelas
XII khususnya.
(4) Program do’a bersama siswa dan orang tua, berupa kegiatan
Istighosah dengan menghadirkan nara sumber / mubaligh,
dilaksanakan di bulan Pebruari 2020.
c) Penyiapan Sarana Prasarana
(1) Inventarisir kebutuhan dan Penyiapan sarana prasara
Laboratorium komputer.
(2) Verifikasi peralatan, dilakukan oleh tim verifikator Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jatim.
(3) Pembentukan Proktor dan Teknisi
(4) Sosialisasi, koordinasi dan pelatihan proktor dan teknisi
(5) Instalasi server dan sinkronisasi

3) Program Pasca Ujian Nasional


Sebagaimana prosedur yang biasanya ditetapkan oleh pemerintah
pusat (Puspendik) yang terkait dengan ketidaklulusan dari Ujian
Nasional atau perolehan Nilai Ujian Nasional dibawah batas kelulusan
(55), maka akan dilakukan sosialisasi secara terus menerus kepada
siswa bahwa siswa yang dinyatakan belum lulus Ujian Nasional dapat
mengikuti Ujian Nasional Perbaikan (UNP).

d. Mekanisme / Prosedur PKL (Praktik Kerja Lapangan)


Prosedur PKL di SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam adalah
sebagai berikut :
1. PKL dilaksanakan di kelas XI atau awal kelas XII.
2. PKL dilaksanakan dalam rentang waktu 6 (enam).
3. PKL dilaksanakan pada Dunia Usaha dan Industri (DU/DI) yang
relevan dengan Paket/Kompetensi Keahlian.
4. Penilaian PKL dilakukan oleh Pembimbing dari Du/Di tempat
pelaksanaan PKL meliputi kompetensi Sikap, dan Keterampilan
5. Peserta didik wajib membuat dan menyusun Laporan PKL.
6. Ujian Laporan PKL dilaksanakan oleh Pokja PKL bersama dengan
Pokja Program Keahlian/Kompetensi Keahlian
7. Nilai PKL dinyatakan dalam angka 0-100 pada setiap Kompetensi
Dasar dan akan diintegrasikan kedalam nilai keterampilan pada
setiap mata pelajaran yang relevan.
8. Hasil penilaian PKL di-input kedalam system E-rapor oleh guru
mata pelajaran yang terkait
9. Konsultasi dan layanan tentang PKL dapat dilaksanakan melalui
Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat/Industri dan
atau Pokja PKL.

e. Mutasi Peserta Didik


1. Setiap peserta didik kelas X berhak menentukan
Program/Kompetensi Keahlian sesuai prestasi akademik dan minat
pada saat pendaftaran melalui konsultasi dengan orang tua maupun
sekolah.
2. Peserta didik kelas X yang naik ke kelas XI dapat pindah ke
Kompetensi Keahlian dalam Program Keahlian yang sama
(peminatan) dengan terlebih mendapatkan ijin dari Ketua Program
Keahlian, Waka Kurikulum dan diputuskan oleh Kepala Sekolah.
3. Peserta didik kelas XI yang naik ke kelas XII tidak dapat pindah ke
kompetensi keahlian lainnya.
4. Mutasi keluar:
Mekanisme :
· SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam menerima surat pernyataan
siap menerima dari sekolah yang dituju peserta didik.
· SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam menerbitkan surat pindah/
mutasi ke sekolah yang dituju.
· SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam mengeluarkan data peserta
didik dari Buku Induk Sekolah.

5. Mutasi masuk:
Syarat :
· Peserta didik berasal dari Sekolah dengan status sama (Negeri)
· Berasal dari Kompetensi Keahlian yang sama (dengan yang
dituju).
· Bila peserta didik berasal dari kabupaten/ propinsi lain, maka
wajib membawa surat rekomendasi dari dinas pendidikan
kabupaten/propinsi tempat asal.
Mekanisme :
· Setelah melakukan penelitian berkas dan ketersediaan tempat
maka SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam menerbitkan surat siap
menerima peserta didik tersebut.
· Sekolah lama menerbitkan surat pindah/mutasi atas nama
peserta didik yang bersangkutan.
· SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam menerima surat pindah
tersebut.
· Memasukkan data peserta didik tersebut secara administrasi
dalam Buku Induk Sekolah dan kekelas dan kompetensi
keahlian yang sesuai.
f. Penumbuhan Karakter

1. Rasional
Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan
bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelec)
dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita
dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita. Demikian
dinyatakan oleh Kihajar Dewantara. Oleh karena itu, transformasi
pendidikan nasional Indonesia harus menempatkan karakter sebagai
ruh atau dimensi terdalam pendidikan nasional berdampingan dengan
intelektualitas yang tercermin dalam kompetensi yang dapat
diwujudkan. Dengan karakter yang kuat-tangguh beserta kompetensi
yang tinggi, yang dihasilkan oleh pendidikan yang baik, pelbagai
kebutuhan, tantangan, dan tuntutan baru dapat dipenuhi atau diatasi.
Oleh karena itu, selain pengembangan intelektualitas, pengembangan
karakter peserta didik sangatlah penting menempatan potensi-potensi
intelektual dan karakter peserta didik sebagai tujuan. Pendidikan abad
XXI bersandar pada lima tiang pembelajaran sejagat (five pillar of
learning), yaitu learning to know, learning to do, learning to live
together, dan learning to transform for oneself and society. Selain itu,
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional telah menegaskan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2. Lima Nilai Utama Karakter
Lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk
jejaring nilai yang perlu dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK.
Kelima nilai utama karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1) Religius Nilai karakter religius mencerminkan
keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang
diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama
dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan
agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup
rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Nilai
karakter religius ini meliputi tiga dimensi relasi sekaligus,
yaitu hubungan individu dengan Tuhan, individu dengan
sesama, dan individu dengan alam semesta (lingkungan).
2) Nasionalis; Nilai karakter nasionalis merupakan cara
berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,
dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Subnilai
nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri,
menjaga kekayaan budaya bangsa,rela berkorban, unggul,
dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan,taat
hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku,dan
agama.
3) Mandiri, Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan
perilaku tidak bergantung pada orang lain dan
mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk
merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Subnilai
mandiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan
banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan
menjadi pembelajar sepanjang hayat.
4) Gotong Royong; Nilai karakter gotong royong
mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama
dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama,
menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi
bantuan/pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan.
Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerja
sama, inklusif, komitmen atas keputusan bersama,
musyawarah mufakat, tolongmenolong, solidaritas, empati,
anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
5) Integritas Nilai karakter integritas merupakan nilai yang
mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan
kesetiaan pada nilai.

3. Sembilan Prinsip Penumbuhan Karaker


Penumbuhan karakter di sekolah menerapakan
sembilan prinsip berikut;
1) Nilai-nilai Moral Universal, penumbuhan karakter berfokus
pada penguatan nilai-nilai moral universal dapat didukung
oleh segenap individu dari berbagai macam latar belakang
agama, keyakinan, kepercayaan, sosial, dan budaya.
2) Holistik Gerakan PPK, penumbuhan dilaksanakansecara
holistik, dalam arti pengembangan fisik (olah raga),
intelektual (olah pikir), estetika (olah rasa), etika dan
spiritual (olah hati) dilakukan secara utuh-menyeluruh dan
serentak, baik melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler, berbasis pada
pengembangan budaya sekolah maupun melalui kolaborasi
dengan komunitas-komunitas di luar lingkungan
pendidikan.
3) Terintegrasi; pelaksanaan di SMK Negeri 1 Seri Kuala
Lobam dikembangkan dan dilaksanakan dengan
memadukan, menghubungkan, dan mengutuhkan berbagai
elemen pendidikan, bukan program tambahan dalam proses
pelaksanaan pendidikan.
4) Partisipasi; penumbuhan karakter dilakukan dengan
mengikutsertakan dan melibatkan publik seluas-luasnya
sebagai pemangku kepentingan pendidikan sebagai
gerakan. Kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan,
komite sekolah, dan pihak-pihak lain yang terkait
menyepakati prioritas nilai-nilai utama karakter dan
kekhasan sekolah yang diperjuangakan, menyepakati
bentuk dan strategi pelaksanaan Gerakan.
5) Kearifan Lokal, gerakan bertumpu dan responsif pada
kearifan lokal nusantara yang beragam dan majemuk agar
pergerakan menjadi kontekstual dan membumi.
6) Kecakapan Abad XXI; gerakan penumbuhan karakter
merupakan usaha mengembangkan kecakapan-kecakapan
yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk hidup pada abad
XXI, antara lain kecakapan berpikir kritis (critical
thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kecakapan
berkomunikasi (communication skill), termasuk penguasaan
bahasa internasional, dan kerja sama dalam pembelajaran
(collaborative learning).
7) Adil dan Inklusif; penumbuhan dikembangkan dan
dilaksanakan berdasarkan prinsip keadilan, non-
diskriminasi, non-sektarian, menghargai kebinekaan dan
perbedaan (inklusif), dan menjunjung harkat dan martabat
manusia.
8) Selaras dengan Perkembangan Peserta Didik; Gerakan
dikembangkan dan dilaksanakan selaras dengan
perkembangan peserta didik baik perkembangan biologis,
psikologis, maupun sosial, agar tingkat kecocokan dan
keberterimaannya tinggi dan maksimal.
9) Terukur; gerakan dikembangkan dan dilaksanakan agar
dapat dimati dan diketahui proses dan hasilnya secara
objektif. Dalam hubungan ini komunitas sekolah
mendeskripsikan nilai-nilai utama karakter yang menjadi
prioritas pengembangan di sekolah dalam sebuah sikap dan
perilaku yang dapat diamati dan diukur secara objektif;
mengembangkan programprogram penguatan nilai-nilai
karakter bangsa yang mungkin dilaksanakan dan dicapai
oleh sekolah; dan mengerahkan sumber daya yang dapat
disediakan oleh sekolah dan pemangku kepentingan
pendidikan.

Pembangunan pendidikan tidak hanya untuk


mengembangkan aspek intektual saja melainkan juga watak,
moral, sosial dan fisik peserta didik, atau dengan kata lain
menciptakan manusia Indonesia seutuhnya. Upaya ini
dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya
manusia Indonesia dan mutu pendidikan. Untuk melaksanakan
hal ini, maka semua jenjang lembaga pendidikan formal
(sekolah) mempunyai tugas untuk melaksanakan hal ini
termasuk SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam.
Pengembangan aspek watak merupakan salah satu
bentuk pembangunan pendidikan. Terjadinya degradasi moral
pada remaja telah menjadi tantangan bagi dunia pendidikan.
Kasus kenakalan remaja banyak yang muncul akhir-akhir ini
memberikan gambaran betapa buruknya perilaku remaja
Indonesia saat ini. Pendidikan karakter merupakan kunci yang
sangat penting di dalam membentuk kepribadian anak. Selain
di rumah, pendidikan karakter juga perlu diterapkan di sekolah
dan lingkungan sosial. Pada hakekatnya, pendidikan memiliki
tujuan untuk membantu manusia menjadi cerdas dan tumbuh
menjadi insan yang baik. Dalam rangka mempersiapkan
Generasi Emas 2045, pemerintah menguatkan karakter
generasi muda agar memiliki keunggulan dalam persaingan
global abad 21. Selain lima nilai utama karakter, melalui
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), pemerintah mendorong
peningkatan literasi dasar, kompetensi berpikir kritis, kreatif,
komunikatif, dan kolaborasi generasi muda.
SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam merupakan lembaga
pendidikan yang menghasilkan lulusan generasi muda siap
kerja, memiliki kewajiban menghasilkan lulusan yang siap
kerja. Lulusan SMK dituntut tidak hanya memiliki hard skill,
akan tetapi juga soft skill. Hard skill dapat dibentuk pada diri
peserta didik melalui masing-masing bidang keahlian pada
SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam. Soft skill merupakan
keterampilan kepribadian yang terbentuk karena penanaman
nilai kebajikan melalui pendidikan karakter. Pendidikan
karakter adalah pembentukan diri manusia secara utuh yang
dilakukan oleh pendidik terhadap peserta didiknya, yang mana
pembentukan diri tersebut menjadi sudah menjadi tabiat atau
kebiasaan yang tertanam pada diri seseorang.
Beberapa hal berikut ini merupakan Enam Pilar
Pendidikan Berkarakter, yaitu:
1. Trustworthiness (Kepercayaan)
Kepercayaan secara umum merupakan pengakuan akan
benarnya terhadap sesuatu perkara. Kepercayaan adalah
keyakinan orang lain terhadap seseorang. Bahkan
mengisyaratkan bahwa orang tersebut akan percaya orang
lain tanpa bukti atau pertanyaan. Oleh karena itu agar
kepercayaan bisa terbentuk, maka perilaku-perilaku bijak
harus menjadi kebiasaan dan terbentuklah watak,
diantaranya: jujur, jangan menipu, menjiplak atau mencuri,
menjadi orang yang handal dalam melakukan apa yang
dikatakan dan akan melakukannya. Berani melakukan hal
yang benar, membangun reputasi yang baik, patuh terhadap
norma-norma yang berlaku di sekolah dan di masyarakat.
2. Recpect (Respek)
Bersikap toleran terhadap perbedaan, menggunakan sopan
santun, menggunakan bahasa yang baik,
mempertimbangkan perasaan orang lain. Tidak
mengancam, memukul atau menyakiti orang lain. Bersikap
damai dengan kemarahan, hinaan dan perselisihan.
3. Responsibility (Tanggungjawab)
Selalu melakukan yang terbaik, menggunakan kontrol diri
dan disiplin. Berpikir sebelum bertindak,
mempertimbangkan konsekuensi, bertanggung jawab atas
pilihan yang telah diambil.
4. Fairness (Keadilan)
Bermain sesuai aturan, mengambil seperlunya dan berbagi,
berpikiran terbuka, mendengarkan orang lain. Tidak
mengambil keuntungan dari orang lain dengan cara yang
tidak baik dan tidak menyalahkan orang lain sembarangan.
5. Caring (Peduli)
Bersikap penuh kasih sayang dan menunjukkan kepedulian,
mengungkapkan rasa syukur, maafkan orang lain, dan
membantu orang yang membutuhkan.
6. Citizenship (Kewarganegaraan)
Menjadikan sekolah dan masyarakat menjadi lebih baik,
bekerja sama, melibatkan diri dalam urusan masyarakat,
menjadi tetangga yang baik, mentaati hukum dan aturan,
menghormati otoritas, dan melindungi lingkungan hidup.

Isi pendidikan karakter adalah nilai-nilai dalam bentuk


pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diberikan oleh pendidik
dalam proses pembelajaran dalam rangka membentuk karakter peserta
didik. Delapan belas nilai-nilai dalam pendidikan karakter menurut
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah:
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama
yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,
dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
peraturan yang ada.
5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku semangat bekerja dengan etos
kerja tinggi.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil
baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui dan
menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui dan
menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya agar berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati perbedaan dan
keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan
yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan
pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-
upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang
lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan
Tuhan Yang Maha Esa.

Pendidikan karakter tidak dapat berdiri sendiri, melainkan


pendidikan yang terintegrasi secara total oleh seluruh komponen
sekolah.
1) Pendidik (Guru)
Pemberian materi pendidikan karakter yang berupa
norma-norma dan kearifan lokal tidak dapat diajarkan secara
paksa, melainkan melalui bimbingan secara persuasif dan
terintegrasi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kejenuhan
pada peserta didik yang menjadi penyebab tidak dapat
tersampaikannya materi moral yang diberikan. Guru
hendaknya memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk memahami, merasakan, menimbang situasi serta
tanggung jawab pada dirinya. Pemberian kesempatan semacam
ini, akan memberikan kesan yang lebih mengena pada diri
peserta didik. Dengan demikian, penyampaian nilai moral dan
kearifan lokan akan lebih bermanfaat dan dapat diwujudkan
secara nyata.
Guru di SMK terbagi menjadi tiga golongan, yaitu guru
mata pelajaran kelompok A (Muatan Nasional), guru mata
pelajaran kelompok B (Muatan Kewilayahan) dan guru mata
pelajaran kelompok C (Muatan Kejuruan). Dikarenakan sifat
muatan materi yang berbeda, maka diperlukan metode yang
berbeda pula dalam penyampaian materi pendidikan karakter
tersebut.
2) Guru Mata Pelajaran Kelompok Muatan Nasional
Mata pelajaran kelompok muatan nasional yang
bersifat menanamkan dan mengambangkan nilai-nilai secara
konstruktif yang berlaku secara nasional. Pengembangan
metode pembelajaran yang dapat dilakukan oleh pendidik
adalah:
(1) Memberikan keteladanan kepada siwa dengan pribadi
yang baik.
(2) Mengingatkan peserta kepada agar ingat bahwa mereka
adalah makhluk Tuhan YME (kembali kepada fitrah). Hal
ini dilakukan untuk membangun pengertian yang
mendalam bahwa manusia hidup di dunia ini dengan
aturan Tuhan, tidak boleh hidup dengan seenaknya.
(3) Memusatkan kebutuhan peserta didik akan nilai-nilai
kehidupan, dan apa-apa yang dibutuhkan sebagai lulusan
SMK.
(4) Membangun motivasi yang kuat pada diri peserta didik.

3) Guru Mata Pelajaran Kelompok Muatan Kewilayahan


Mata pelajaran kelompok muatan kewilayahan yang
memerlukan pendekatan integral dalam memadukan antara
kemampuan kognitif dan kemapuan afektif pada peserta didik.
Pengembangan metode pembelajaran yang dapat dilakukan
oleh pendidik adalah :
(1) Memberikan teladan untuk memberikan kesan keyakinan
peserta didik.
(2) Mengklarifikasi nilai karakter/kepribadian yang harus
dimiliki kepada peserta didik.
(3) Mengidentifikasi dan membangun minat serta
pengalaman peser ta didik
(4) Memberikan peserta didik untuk belajar kelompok
bersama, diskusi, bermain peran, atau yang lainnya.

4) Guru Mata Pelajaran Kelompok C


Mata pelajaran kelompok C merupakan mata pelajaran
muatan kejuruan yang hanya dipelajari oleh peserta didik di
SMK sesuai kompetensi keahliannya. Peserta didik akan
memiliki keingintahuan yang tinggi terhadap materi
kompetensi keahlian yang dimiliki. Oleh karena itu, kesabaran
dari sang pendidik dalam memberikan materi
kepribadian/karakter yang menyatu dalam mata pelajaran
kejuruan.
Mata pelajaran kejuruan, terdiri dari mata pelajaran
teori dan praktik. Oleh karena itu, pendidik harus dapat
memilah dalam memberikan metode penyampaian kepribadian
pada peserta didik. Adapun metode yang dapat dilakukan oleh
guru adalah:
a) Memberikan teladan yang baik pada peserta didik
b) Mengklarifikasi karakter/kepribadian apasajakah yang
harus dimiliki oleh perserta didik setelah memiliki
keahlian dalam mapel produktif
c) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memecah kan masalah yang diberikan.
d) Memberikan kepada para peserta didik untuk berlatih
dan bekerja secara tim selama melaksanakan praktik.
e) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menarik kesimpulan atas pelajaran yang telah diberikan.
f) Menasihati peserta didik agar bekerja sesuai dengan
prosedur yang ada.
g) Menasihati peserta didik untuk mengunpulkan tugas
tepat pada waktunya.

5) Peserta Didik (Peserta didik)


a) Mentaati peraturan yang ada. Peraturan tersebut adalah
peratur an tata tertib peserta didik di sekolah, tata tertib
peserta didik di kelas, tata tertib peserta didik di luar
sekolah, serta tata tertib lain yang dibuat oleh sekolah.
b) Mendengarkan dan mengamalkan pesan moral yang
disampai kan oleh guru
c) Berperan aktif dalam menciptakan lingkungan sekolah
yang baik
d) Membawa buku saku peserta didik setiap hari.

6) Sekolah
a) Memberlakukan norma-norma di sekolah,
b) Memberikan kearifan lokal kepada peserta didik lewat
kegiatan intra dan ekstrakulikuler,
c) Mengadakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan
karakter peserta didik secara berkala, seperti :
(1)Kegiatan Keagamaan untuk meningkatkan
akhlak yang mulia,
(2)Kegiatan Out Bond untuk meningkatkan rasa
kebersamaan dan kerja tim,
(3)Kegiatan Latihan Kepemimpinan untuk
meningkatkan rasa kedisiplian ,
kepemimpinan, serta jiwa mandiri
d) Mengadakan pendidikan dan pelatihan guru-guru dalam
pelaksanaan pendidikan karakter. Pelatihan tersebut
berisi tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh guru
dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan karakter.
e) Melakukan pengontrolan terhadap perkembangan
pemberian nilai-nilai karakter
f) Mewajibkan penggunaan batik pada salah satu hari bagi
guru dan peserta didik.
g) Mewajibkan peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan
pada jam pertama pelajaran akan dimulai.

Pendidikan karakter ini merupakan sesuatu yang sangat penting


dalam pendidikan dalam rangka mewujudkan bangsa yang berbudaya
melalui penguatan nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja
keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan
bertanggung jawab. Atas dasar pertimbangan tersebut Presiden telah
menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor: 87 Tahun 2017
tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Dalam Perpres ini disebutkan,
Penguatan Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah
gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab SMK Negeri 1 Seri
Kuala Lobam untuk memperkuat karakter peserta didik melalui
harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan kerja
sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai
bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Pendidikan karakter memiliki tujuan:
a. membangun dan membekali Peserta Didik sebagai generasi emas
Indonesia Tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan pendidikan
karakter yang baik guna menghadapi dinamika perubahan di masa
depan;
b. mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan
pendidikan karakter sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan
pendidikan bagi Peserta Didik dengan pelibatan publik yang
dilakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal, dan informal
dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia;
c. merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi pendidik,
tenaga kependidikan, peserta Didik, masyarakat, dan lingkungan
keluarga dalam mengimplementasikan PPK.
Kunci kesuksesan pendidikan karakter terletak pada peran
pendidik atau guru. Sebagaimana ajaran Ki Hajar Dewantara, “ing
ngarso sung tuladho, ing madyo mbangun karso, tut wuri handayani”,
maka seorang pendidik idealnya memiliki kedekatan dengan anak
didiknya. Guru hendaknya dapat melekat dengan anak didiknya
sehingga dapat mengetahui perkembangan anak didiknya. Tidak hanya
dimensi intelektualitas saja, namun juga kepribadian setiap anak
didiknya. Tidak hanya sebagai pengajar mata pelajaran saja, namun
guru mampu berperan sebagai fasilitator yang membantu anak didik
mencapai target pembelajaran. Guru juga harus mampu bertindak
sebagai selektor yang membantu anak didik menyaring berbagai
pengaruh negatif. Seorang guru juga mampu berperan sebagai
konektor anak didik dengan berbagai sumber-sumber belajar yang
tidak hanya ada di dalam kelas atau sekolah. Dan sebagai katalisator,
guru juga mampu menggali dan mengoptimalkan potensi setiap anak
didik.

g. Gerakan Literasi Sekolah


a. Pengertian
Pengertian literasi adalah kemampuan seseorang dalam
mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca
dan menulis. Literasi memerlukan serangkaian kemampuan kognitif,
pengetahuan bahasa tulis dan lisan, pengetahuan tentang genre dan
kultural. Istilah literasi atau dalam bahasa Inggris literacy berasal dari
bahasa Latin literatus, yang berarti "a learned person" atau orang yang
belajar. Dalam bahasa Latin juga dikenal dengan istilah littera (huruf)
yang artinya melibatkan penguasaan sistem-sistem tulisan dan
konvensi-konvensi yang menyertainya. Serbuan teknologi informasi
yang semakin gencar, dalam dunia pendidikan menggunakan istilah
multiliterasi. Literasi dianggap merupakan inti kemampuan dan modal
utama bagi peserta didik maupun generasi muda dalam belajar dan
menghadapi tantangan-tantangan masa depan. Pembelajaran literasi
yang bermutu adalah kunci dari keberhasilan peserta didik di masa
depan. Untuk itu dibutuhkan pembelajaran literasi yang bermutu pada
semua mata pelajaran oleh semua guru yang dianggap sebagai guru
literasi (teachers of literacy).
Dalam perkembangan waktu, pengertian literasi bukan hanya
berkaitan dengan keaksaraan atau bahasa, namun berkembang menjadi
konsep yang berkaitan dengan berbagai fungsi dan keterampilan hidup.
Konsep Literasi dipahami sebagai seperangkat kemampuan mengolah
informasi, jauh di atas kemampuan menganalisa dan memahami bahan
bacaan. Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun
mencakup moral (moral literacy) dan keterampilan berpikir
menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual,
digital, dan auditori. Di abad 21 ini, kemampuan ini disebut sebagai
literasi informasi.

b. Model / Komponen Program literasi informasi sebagai berikut :


i. Literasi Dasar (Basic Literacy), yaitu kemampuan untuk
mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan
menghitung. Dalam literasi dasar, kemampuan untuk
mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan
menghitung (counting) berkaitan dengan kemampuan
analisis untuk memperhitungkan (calculating),
mempersepsikan informasi (information perceiving),
mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi
(information drawing) berdasar pemahaman dan
pengambilan kesimpulan pribadi.

SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam merupakan jenjang


pendidikan menengah, sehingga siswa telah memiliki
kemampuan literasi dasar yang sudah dan terus
diintegrasikan dalam kehidupan dan budaya belajar
sehari-hari di sekolah.

ii. Literasi Perpustakaan (Library Literacy), yaitu kemampuan


lanjutan untuk bisa mengoptimalkan Literasi Perpustakaan
yang ada. Maksudnya, pemahaman tentang keberadaan
perpustakaan sebagai salah satu akses mendapatkan
informasi. Pada dasarnya literasi perpustakaan, antara lain,
memberikan pemahaman cara membedakan bacaan fiksi
dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi dan
periodikal, memahami penggunaan katalog dan
pengindeksan, hingga memiliki pengetahuan dalam
memahami informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah
tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah.
Perpustakaan SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam adalah
masih perlu ditingkatkan lagi sarana dan prasarana untuk
meningkatkan bahan bacaan literasi.

iii. Literasi Media (Media Literacy), yaitu kemampuan untuk


mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda, seperti
media cetak, media elektronik (media radio, media televisi),
media digital (media internet), dan memahami tujuan
penggunaannya. Secara gamblang saat ini bisa dilihat di
masyarakat kita bahwa media lebih sebagai hiburan semata.
Kita belum terlalu jauh memanfaatkan media sebagai alat
untuk pemenuhan informasi tentang pengetahuan dan
memberikan persepsi positif dalam menambah
pengetahuan.

iv. Literasi Teknologi (Technology Literacy), yaitu


kemampuan memahami kelengkapan yang mengikuti
teknologi seperti peranti keras (hardware), peranti lunak
(software), serta etika dan etiket dalam memanfaatkan
teknologi. Berikutnya, dapat memahami teknologi untuk
mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet.
Dalam praktiknya, juga pemahaman menggunakan
komputer (Computer Literacy) yang di dalamnya mencakup
menghidupkan dan mematikan komputer, menyimpan dan
mengelola data, serta menjalankan program perangkat
lunak. Sejalan dengan membanjirnya informasi karena
perkembangan teknologi saat ini, diperlukan pemahaman
yang baik dalam mengelola informasi yang dibutuhkan
masyarakat.
v. Literasi Visual (Visual Literacy), adalah pemahaman
tingkat lanjut antara literasi media dan literasi teknologi,
yang mengembangkan kemampuan dan kebutuhan belajar
dengan memanfaatkan materi visual dan audio-visual secara
kritis dan bermartabat. Tafsir terhadap materi visual yang
setiap hari membanjiri kita, baik dalam bentuk tercetak, di
televisi maupun internet, haruslah terkelola dengan baik.
Bagaimanapun di dalamnya banyak manipulasi dan hiburan
yang benar-benar perlu disaring berdasarkan etika dan
kepatutan.

a. Pentahapan Kegiatan dan Penilaian


i. Pembiasaan.
Penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit
membaca (Permendikbud No. 23 Tahun 2015). Tujuan
kegiatan literasi di tahap pembiasaan adalah:
(1) Meningkatkan rasa cinta baca di luar jam
pelajaran;
(2) Meningkatkan kemampuan memahami bacaan;
(3) Meningkatkan rasa percaya diri sebagai
pembaca yang baik; dan
(4) Menumbuhkembangkan penggunaan berbagai
sumber bacaan.
(5) Kegiatan membaca ini didukung oleh
penumbuhan iklim literasi sekolah yang baik.
Dalam tahap pembiasaan, iklim literasi sekolah
diarahkan pada pengadaan dan pengembangan
lingkungan fisik, seperti: buku-buku
nonpelajaran (novel, kumpulan cerpen, buku
ilmiah populer, majalah, komik, dsb.); sudut
baca kelas untuk tempat koleksi bahan bacaan;
dan poster-poster tentang motivasi pentingnya
membaca.
i. Pengembangan.
Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan
menanggapi buku pengayaan. Pada prinsipnya, kegiatan
literasi pada tahap pengembangan sama dengan kegiatan
pada tahap pembiasaan namun yang membedakan adalah
bahwa kegiatan 15 menit membaca diikuti oleh kegiatan
tindak lanjut pada tahap pengembangan. Dalam tahap
pengembangan, peserta didik didorong untuk menunjukkan
keterlibatan pikiran dan emosinya dengan proses membaca
melalui kegiatan produktif secara lisan maupun tulisan.
Perlu dipahami bahwa kegiatan produktif ini tidak dinilai
secara akademik. Mengingat kegiatan tindak lanjut
memerlukan waktu tambahan di luar 15 menit membaca,
sekolah didorong untuk memasukkan waktu literasi dalam
jadwal pelajaran sebagai kegiatan membaca mandiri atau
sebagai bagian dari kegiatan kokurikuler. Bentuk,
frekuensi, dan durasi pelaksanaan kegiatan tindak lanjut
disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah. Tujuan
kegiatan literasi di tahap pengembangan adalah sebagai
tindak lanjut dari kegiatan di tahap pembiasaan, kegiatan 15
menit membaca di tahap pengembangan diperkuat oleh
berbagai kegiatan tindak lanjut yang bertujuan untuk:
(1) Mengasah kemampuan peserta didik dalam
menanggapi buku pengayaan secara lisan dan
tulisan;
(2) Membangun interaksi antarpeserta didik dan
antara peserta didik dengan guru tentang buku
yang dibaca;
(3) Mengasah peserta didik untuk berpikir kritis,
analitis, kreatif, dan inovatif;
(4) Mendorong peserta didik untuk selalu mencari
keterkaitan antara buku yang dibaca dengan diri
sendiri dan lingkungan sekitarnya.
Prinsip-prinsip kegiatan Literasi di tahap pengembangan
dalam melaksanakan kegiatan tindak lanjut, beberapa
prinsip yang perlu dipertimbangkan dipaparkan sebagai
berikut :
1. Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku selain
buku teks pelajaran. Buku yang dibaca/dibacakan
adalah buku yang diminati oleh peserta didik.
Peserta didik diperkenankan untuk membaca buku
yang dibawa dari rumah.
2. Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini
dapat diikuti oleh tugas-tugas presentasi singkat,
menulis sederhana, presentasi sederhana, kriya,
atau seni peran untuk menanggapi bacaan, yang
disesuaikan dengan jenjang dan kemampuan
peserta didik.
3. Tugas-tugas presentasi, menulis, kriya, atau seni
peran dapat dinilai secara nonakademik dengan
fokus pada sikap peserta didik selama kegiatan.
Tugas-tugas yang sama nantinya dapat
dikembangkan menjadi bagian dari penilaian
akademik bila kelas/sekolah sudah siap
mengembangkan kegiatan literasi ke tahap
pembelajaran.
4. Kegiatan membaca/membacakan buku
berlangsung dalam suasana yang menyenangkan.
Untuk memberikan motivasi kepada peserta didik,
guru sebaiknya memberikan masukan dan
komentar sebagai bentuk apresiasi.
5. Terbentuknya Tim Literasi Sekolah (TLS)
bertugas untuk merancang, mengelola, dan
mengevaluasi program literasi sekolah. Kegiatan
ini dilaksanakan langsung oleh Guru Bahasa
Indonesia yang ditugasi sebagai Koordinator
Perpustakaan dan dibantu oleh seorang
Pustakawan dan dua orang staf petpustakaan.
ii. Pembelajaran.
Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran
dengan menggunakan buku pengayaan dan strategi
membaca di semua mata pelajaran. Kegiatan berliterasi
pada tahap pembelajaran bertujuan:
(1) Mengembangkan kemampuan memahami teks
dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi
sehingga terbentuk pribadi pembelajar
sepanjang hayat;
(2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis;
dan
(3) Mengelola kemampuan komunikasi secara
kreatif (verbal, tulisan, visual, digital) melalui
kegiatan menanggapi teks buku bacaan dan
buku pelajaran.
(1) Melaksanakan berbagai strategi untuk
memahami teks dalam semua mata pelajaran
(misalnya, dengan menggunakan graphic
organizers).
(2) Menggunakan lingkungan fisik, sosial afektif,
dan akademik disertai beragam bacaan (cetak,
visual, auditori, digital) yang kaya literasi di
luar buku teks pelajaran untuk memperkaya
pengetahuan dalam mata pelajaran.

=====()()()()=====
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam diselenggarakan dengan


mengikuti kalender pendidikan. Kalender pendidikan adalah pengaturan
waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran
yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif, dan hari libur.

1. Permulaan Waktu Pelajaran


Permulaan waktu pelajaran di setiap satuan pendidikan dimulai pada
setiap awal tahun pelajaran.
2. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
a. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran di luar waktu libur untuk setiap tahun pelajaran pada
setiap satuan pendidikan.
b. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal (kurikulum tingkat daerah),
ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting
oleh satuan pendidikan.
3. Pengaturan Waktu Libur
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah.
Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester,
libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum
termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

=====()()()()====
BAB V
PENUTUP

Dokumen 1 Kurikulum SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam merupakan panduan


bagi keterlaksanaan program pembelajaran dalam mencapai visi dan misi sekolah.

Semoga Dokumen ini dapat bermanfaat, Amin

Anda mungkin juga menyukai