2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahNya, dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum SMK
Negeri 1 Seri Kuala Lobam dengan lancar tanpa mengalami hambatan dan
rintangan apapun.
Kurikulum SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam yang telah disahkan,
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran pada SMK
Negeri 1 Seri Kuala Lobam yang berlaku pada tahun pelajaran 2019/2020.
Penyusunan Kurikulum SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam tahun pelajaran
2019/2020 masih perlu dikembangkan dan direview terus menerus. Tim
Pengembang Kurikulum SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan Dokumen Kurikulum SMK
Negeri 1 Seri Kuala Lobam pada masa yang akan datang.
Semoga Kurikulum SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam tahun pelajaran
2019/2020 bermanfaat bagi perkembangan pendidikan. Kepada semua pihak
yang telah membantu semoga dicatat sebagai amalan yang sholih oleh Allah
SWT. Amin
Hal
Cover .................................................................................................................................
i
Lembar Pengesahan ..............................................................................................................
ii
Kata Pengantar.......................................................................................................................
iii
Daftar Isi................................................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN …………………………………….. 1
A. Latar Belakang 1
1. Pengertian Kurikulum 1
2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 1
3. Karakter Kurikulum 2013 5
4. Tujuan Kurikulum 2013 6
5. Kondisi Nyata Berdasarkan Hasil PMP 6
6. Kondisi Ideal SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam 7
7. Potensi dan Karakteristik SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam 13
8. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013 20
B. Prinsip Pengembangan Kurikulum 23
C. Landasan 25
1. Landasan Filosofis 25
2. Landasan Sosiologis 27
3. Landasan Psikopedagogis 28
4. Landasan Teoritis 28
5. Landasan Yuridis 29
BAB II TUJUAN, VISI DAN MISI SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM 31
A. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan 31
B. Visi SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam 32
C. Misi SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam 32
D. Tujuan SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam 32
E. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam 33
F. Profil Lulusan SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam 36
G. Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Keahlian Agribisnis 38
Perikanan Air Payau dan Air Laut
H. Deskripsi Kerangka Kualifikasi Nasional (KKNI) Level 2 40
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMK NEGERI 1 SERI 44
KUALA LOBAM
A. Struktur Kurikulum 44
B. Muatan KTSP 47
a) Mata Pelajaran 48
1.Deskripsi KI dan KD Mata Pelajaran Muatan Nasional (A) 48
2.Deskripsi KI dan KD Mata Pelajaran Muatan Kewilayahan (B)
A. Latar Belakang
1. Pengertian Kurikulum
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian
tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang
kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014
memenuhi kedua dimensi tersebut.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 1
2) Dari 26 orang guru, 17 orang adalah Guru Tidak Tetap / Honorer
3) Pedoman penilaian juga terus mengalami perubahan sejak 2013
hingga 2018 yang mengharuskan guru untuk dapat terus belajar
atas perubahan-perubahan tersebut sedangkan disisi lain beban
mengajar yang Sudah sangat tinggi
4) Kurangnya sarana dan prasana pendukung proses pembelajaran.
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi
dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup,
kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan Revolusi Industri 4.0
yang ditandai dengan digitalisasi, otomatisasi, pemanfaatan aplikasi-
aplikasi, robot-robot yang dapat menggantikan profesi dan mengambil
alih pekerjaan manusia, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Era revolusi
industri 4.0 tersebut telah terbukti menggeser pola hidup masyarakat
dari agraris dan perniagaan tradisional / konvensional menjadi
masyarakat industri dan perdagangan modern (online).
Pada tahun pelajaran 2019/2020 SMK Negeri 1 Seri Kuala
Lobam terdiri atas 2 bidang keahlian yakni Bidang Kemaritiman dan
Bidang Teknologi dan Rekayasa. Pada Bidang kemaritiman terdiri
atas 3 kompetensi keahian yakni Nautika Kapal Penangkap Ikan
(NKPI), Teknika Kapal Penangkap Ikan (TKPI) dan Agribisnis
Perikanan Air Payau dan Laut (APAPL). Sedangkan pada bidang
teknologi dan rekayasa terdapat 2 kompetensi keahlian yakni Teknik
Kendarangan Ringan Otomotif (TKR) dan Teknik Pemesinan Kapal
(TPK).
Untuk menawab tantangan reveosi industri 4.0, pada tahun
pelajaran 2019/2020 SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam melaksanakan
pembelajaran Kurikulum 2013 berbasis TEFA ( Teaching Factory ).
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 2
Penerapan Teaching Factory di SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam
merupakan salah satu tujuan revitalisasi SMK yang diluncurkan oleh
Presiden Joko Widodo pada Inpres No.9 Tahun 2016, yaitu
Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia (SDM)
Indonesia. Sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar
Nasional Pendidikan Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliah Kejuruan
bahwa Pembelajaran Industri (teaching factory) adalah model
Pembelajaran yang bernuansa industri melalui sinergi SMK/MAK
dengan dunia usaha/industri untuk menghasilkan lulusan yang
kompeten sesuai dengan kebutuhan pasar.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 3
7) Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan
tetap memperhatikan pengembangan potensi khusus yang dimiliki
setiap peserta didik;
8) Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak
(multidisciplines); dan
9) Penguatan pola pembelajaran kritis.
e. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi
yang tidak relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang
relevan bagi peserta didik.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 4
kurikulum. SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam dan pendidik diberikan
kewenangan menyusun silabus berdasarkan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar yang disusun pada tingkat nasional sesuai
kompetensi keahlian masing-masing. Pendidik lebih diberikan
kesempatan mengembangkan proses pembelajaran berdasarkan
silabus yang telah disusun berdasarkan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar yang disusun pada tingkat nasional tersebut.
Pendekatan Kurikulum 2013 untuk sekolah diubah menjadi
kurikulum sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan, sehingga
disusun dan dikembangkanlah Kurikulum SMK Negeri 1 Seri Kuala
Lobam. Oleh karena itu Kurikulum 2013 yang dilaksana-kan di
SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam dilakukan penguatan tata kelola
sebagai berikut :
1) Tata kerja pendidik dan tenaga kependidikan yang bersifat
individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif;
12) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan
manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan
(educational leader);
13) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen
dan proses pembelajaran;
14) Penguatan sistem informasi dengan Information Technology yang
terkoneksi dengan dunia global.
15) Penguatan model pembelajaran dengan mendorong
keterlaksanaan berbagai model pembelajaran yang direkomendasi
dalam kurikulum 2013 antara lain Inquery learning, discovery
learning, problem base learning, product base learning, Teaching
Factory.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 5
3. Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut :
a. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,
pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai
situasi di sekolah dan masyarakat;
b. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar, agar peserta didik mampu
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
c. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
d. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk
kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar
mata pelajaran;
e. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti;
f. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-
mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan
vertikal).
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 6
3. Kondisi Nyata Berdasarkan Hasil PMP (Pemetaan Mutu Pendidikan)
Berdasarkan hasil Rapor Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP)
tahun 2017 dan 2018 dapat diketahui bahwa SMK Negeri 1 Seri Kuala
Lobam mendapatkan peningkatan nilai. Pada tahun 2017 pencapaian
sekolah 1,23 dan 2018 nilai capaian sekolah meningkat menjadi 5,54.
Kuala Lobam masih harus meningkatkan pada ketercapaian standar
Pendidik dan Tenaga Kepedidikan dan standar Sarana dan prasarana
pendidikan.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 7
6) Status kepemilikan/pemanfaatan hak atas tanah tidak dalam
sengketa, dan memiliki sertifikat tanah atau izin pemanfaatan dari
pemegang hak atas tanah sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku untuk jangka waktu minimum 10 (sepuluh)
tahun.
b. Standar Bangunan
1) Penentuan luas bangunan SMK/ MAK mengacu pada beberapa hal
sebagai berikut :
a) Proyeksi jumlah peserta didik,
b) Jenis ruang pembelajaran dan ruang penunjang pembelajaran,
dan
c) Luas area sirkulasi beratap termasuk lobi, koridor, dan tangga
minimum 30% (tiga puluh persen) dari total luas bangunan.
2) Bangunan memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a) Koefisien Lantai Bangunan maksimum, Koefisien Dasar Hijau
minimum, dan ketinggian maksimum bangunan yang ditetapkan
dalam peraturan daerah.
b) Jarak bebas bangunan yang ditetapkan dalam peraturan daerah,
meliputi Garis Sempadan Bangunan dengan batas persil, tepi
sungai, tepi pantai, jalan kereta api, dan/atau saluran udara
tegangan tinggi/ekstra tinggi.
3) Bangunan memenuhi persyaratan keselamatan sebagai berikut :
a) Memiliki konstruksi yang stabil dan kokoh, untuk daerah/zona
tertentu, guna menahan gempa dan kekuatan alam lainnya.
b) Dilengkapi penangkal petir dan peralatan untuk mencegah dan
menanggulangi bahaya tersambar petir.
c) Dilengkapi peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar
dengan lebar minimum 1,2m (satu koma dua meter) untuk
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 8
memudahkan evakuasi ke tempat berkumpul jika terjadi
bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya.
d) Akses evakuasi dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi
penunjuk arah yang jelas.
4) Bangunan memenuhi persyaratan kesehatan sebagai berikut:
a) Tersedia fasilitas untuk ventilasi udara dan pencahayaan yang
memadai.
b) Tersedia saluran air hujan, dan sanitasi di dalam dan di luar
bangunan meliputi saluran air bersih, tempat cuci tangan,
saluran/ instalasi air kotor dan/atau air limbah, dan tempat
sampah. Sumber air bersih dapat berasal dari sumur atau dari
sumber air olahan lainnya, serta dapat menjangkau ke seluruh
ruangan.
c) Bahan bangunan yang dipakai aman bagi kesehatan dan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
5) Bangunan memenuhi persyaratan kemudahan dan kenyamanan
sebagai berikut:
a) Menyediakan fasilitas dan aksesibilitas horizontal dan vertikal
antar ruang dalam bangunan gedung yang mudah, aman, dan
nyaman, termasuk fasilitas bagi penyandang disabilitas.
d) Mampu meredam getaran dan kebisingan yang mengganggu
kegiatan pembelajaran.
6) Bangunan bertingkat memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) Dilengkapi tangga dengan jumlah, dimensi, dan jarak yang
mempertimbangkan keselamatan, kemudahan, dan kenyamanan.
d) Bangunan dengan panjang lebih dari 30m (tiga puluh
meter)dilengkapi dengan minimum 2 (dua) buah tangga.
e) Lokasi tangga terdekat dapat dicapai tidak lebih dari 15m (lima
belas meter).
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 9
f) Bangunan 5 (lima) lantai ke atas wajib menyediakan elevator
dan tangga kebakaran.
g) Halaman bermain di lantai atas bangunan harus dilengkapi pagar
yang menjamin keselamatan pengguna/peserta didik.
7) Bangunan dilengkapi instalasi listrik yang memenuhi Peraturan
Umum Instalasi Listrik, dengan daya listrik sesuai dengan
kebutuhan.
1) Pembangunan gedung atau ruang baru harus dirancang,
dilaksanakan, dan diawasi dengan melibatkan tenaga profesional.
2) Kualitas bangunan disesuaikan kondisi dan potensi setempat
dengan mengacu pada ketentuan tentang kualitas bangunan yang
ditetapkan oleh kementerian terkait.
3) Bangunan baru SMK/MAK dapat bertahan minimum 20 (dua
puluh) tahun.
4) Perawatan bangunan merujuk pada ketentuan peraturan perundang-
undangan tentang pemeliharaan berkala bangunan gedung.
5) Bangunan dilengkapi Izin Mendirikan Bangunan.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 10
c. Ruang Kelas
7) Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori,
praktik yang tidak memerlukan peralatan khusus atau praktik
dengan alat khusus yang mudah disediakan.
8) Ruang kelas memiliki jendela untuk mendapatkan pencahayaan
alami yang memadai pada saat membaca, dan untuk dapat
memandang ke luar ruangan.
9) Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan
guru dapat segera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan pintu
dapat dikunci dengan baik saat tidak digunakan.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 11
disetiap Paket keahlian, Kompleks Keramba Jaring Apung, Teaching
Factory, dan sebagainya.
SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam juga memiliki sarana untuk media
pembelajaran yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Media
Pembelajaran Umum: Komputer/ Laptop, LCD Projector, Alat Peraga
pembelajaran sesuai Mata Pelajaran dan Media Pembelajaran Khusus
sesuai dengan Kompetensi Keahlian masing-masing. Pengadaan Media
Pembelajaran bisa dari sekolah atau kreativitas pendidik yang
bersangkutan.
a. Standar Isi
1) Pelaksanaan KTSP sudah terlaksana 9 (sembilan) komponen.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 12
2) Pengembangan KTSP sudah dilakukan oleh guru, dengan
melibatkan berbagai pihak, yaitu: dunia usaha/dunia industri dan
komite sekolah.
3) Pengembangan muatan lokal sudah dilakukan oleh guru, dengan
melibatkan unsur-unsur lain yang memiliki kompetensi
mengembangkan muatan lokal.
4) Pengembangan diri terus diupayakan secara optimal
dilaksanakan sekolah.
5) Semua guru terus berupaya memberikan pembelajaran yang
optimal.
b. Standar proses
1) Silabus dan RPP terus diupayakan untuk dikembangkan secara
mandiri oleh guru
2) Silabus dan RPP yang terus diupayakan disusun guru memenuhi
kaidah-kaidah/rambu-rambu penyusunan silabus dan RPP
3) Proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik
4) Pelaksanaan supervisi kelas (class visit) terus diupayakan berjalan
optimal
5) Pelaksanaan evaluasi KBM terus diupayakan secara baik dan benar
terlaksana.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 13
kelompok mata pelajaran muatan nasional (A) dan kewilayahan (B)
serta 65 untuk kelompok mata pelajaran kejuruan.
3) Pengalaman peserta didik dalam diskusi, pemecahan masalah dan
memanfaatkan sumber belajar terus diupayakan secara optimal
4) Pengalaman peserta didik dalam melakukan kunjungan dan
penggunaan internet untuk mendapatkan berbagai informasi terus
ditingkatkan
5) Pengalamam peserta didik dalam mengekpresikan diri dan
karyanya melalui seni dan budaya terus diupayakan secara optimal
6) Sekolah terus mengupayakan mendapatkan penghargaan dan
medali dalam berbagai kejuaraan
7) Terus diupayakan secara optimal lulusan yang dapat bekerja,
berwirausaha, atau melanjutkan ke perguruan tinggi.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 14
2) Memiliki ruang Laboratorium Kimia, Fisika, bismen, percetakan
yang terpisah, namun terus diupayakan agar isi dan fasilitasnya
sesuai standar
3) Terus mengupayakan tersedianya Laboratorium komputer yang
sesuai standar dan memenuhi kebutuhan belajar untuk seluruh
rombongan belajar sesuai karaktersitik kompetensi keahlian
4) Terus mengupayakan tersedianya gudang dengan ukuran yang
sesuai standar
f. Standar Pengelolaan
1) Misi terus diupayakan untuk sepenuhnya mendukung tercapainya
Visi sekolah yang telah ditetapkan secara bersama-sama warga
sekolah.
2) Struktur organisasi terus diupayakan dilengkapi dengan uraian
tugas yang lengkap dan jelas sehingga tidak terjadi overlapping.
3) Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang pembagian tugas
mengajar guru dan juga tugas tambahan lain ditetapkan secara
rutin per semester.
g. Standar Pembiayaan
1) Penggalian dana terus dilakukan sesuai dengan peraturan yang
berlaku, antara lain berasal dari BOS SMK, Hibah Pemerintah
Kabupaten, Subsidi dari Pemerintah Provinsi, juga terus
diupayakan melalui program-program khusus Direktorat PSMK.
2) Insentif terhadap tugas-tugas tambahan guru dan staf terus
diupayakan berjalan dan terealisasi sesuai peraturan yang berlaku.
3) Laporan keuangan disampaikan kesemua yang berkepentingan.
h. Standar Penilaian
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 15
1) Guru terus mengembangkan instrumen penilaian sesuai dengan
pedoman penilaian SMK tahun 2018
4) Guru terus mengupayakan penggunaan teknik penilaian HOTs
(Higher Order Thinking Skils) yang beragam yang mengukur
aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 16
pemenuhan delapan standar nasional. Sasaran dari kedelapan standar
adalah mewujudkan keunggulan mutu lulusan.
Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah
memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah.
Kurikulum sebagai jantung pendidikan perlu dikembangkan dan
diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah,
satuan pendidikan, dan peserta didik di masa kini dan masa mendatang.
Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
• Pasal 36 ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua
jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan
peserta didik.
• Pasal 36 ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai
dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman
dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi,
kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah
dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f)
tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global;
dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
• Pasal 38 ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap
kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di
bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan
provinsi untuk pendidikan menengah.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 17
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan:
• Pasal 77A ayat (1) menyebutkan bahwa Kerangka Dasar Kurikulum
berisi landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis, dan yuridis
sesuai Standar Nasional Pendidikan.
• Pasal 77A ayat (2) menyebutkan bahwa Kerangka Dasar Kurikulum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai: a. acuan
Pengembangan Struktur Kurikulum pada tingkat nasional; b. acuan
Pengembangan muatan lokal pada tingkat daerah; dan c. pedoman
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 18
Revolusi Industri 4.0, merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah untuk
mengembangkan keunggulan; mengelola program peminatan; menata
struktur kurikulum, memetakan beban belajar peserta didik, dan
menyusuan pedoman penyelenggaraan pembelajaran yang meliputi
pelaksanaan kegiatan intra dan ekstrkurikuler, pedoman akademik, dan
instrumen evaluasi penyelenggaraan kurikulum. Untuk mendukung
pembuatan dokumen kurikulum, SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam
membentuk tim perumus Kurikulum SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam.
Kurikulum ini berdasarkan Kurikulum 2013 yang ditandai dengan
penerbitan surat keputusan sekolah tentang Tim Pengembang Kurikulum
SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam.
Diharapkan dengan adanya Kurikulum SMK Negeri 1 Seri Kuala
Lobam ini, semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan kurikulum akan
lebih mudah menjalankan dan mengembangkan kurikulum serta
mengevaluasi untuk perbaikan nantinya
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 19
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah,
dengan mem-perhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 20
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
wilayah NKRI.
d)Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai
dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik
untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang
memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu,
kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat,
minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual,
emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
e)Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang holistik dan berkeadilan
dengan memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh
pendidikan bermutu.
f)Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir
kritis dan membuat keputusan, memecahkan masalah yang
kompleks secara lintas bidang keilmuan, berpikir kreatif dan
kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi,
menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif,
mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga
negara.
g)Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh
kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan
dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum
perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 21
hidup untuk membekali peserta didik dalam melanjutkan studi
dan/atau memasuki dunia kerja. Melalui penerapan model
pembelajaran Teaching Factory (TeFa) peningkatan dan
penjaminan kompetensi lulusan dapat dicapai.
h)Perkembangan Iptek
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang
membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana Ipteks
sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian
terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan
kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum
harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan Ipteks di era Revolusi Industri
4.0.
i)Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkunga
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan
pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu
memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan
lingkungan.
j)Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah
satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang
dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap
mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan
nasional.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 22
k) Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian,
baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika
dunia digerakkan oleh pasar bebas..
l) Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya
setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
m)Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas
satuan pendidikan.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 23
2) Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
3) Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran
yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarjenjang
pendidikan.
4) Prosedur Operasional
Prosedur operasional pengembangan KTSP sekurang-kurangnya meliputi :
a) Analisis mencakup:
(1) analisis ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai Kurikulum;
(1) analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan
lingkungan; dan
(2) analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
b) Penyusunan mencakup:
(1)perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
(1)pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;
(2)pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik
tingkat kelas;
(3)penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;
(4)penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal;
dan
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 24
(5)penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan
pembelajaran.
(6)Penetapan dilakukan kepala sekolah/madrasah berdasarkan hasil
rapat dewan pendidik satuan pendidikan dengan melibatkan
komite sekolah/madrasah.
c) Pengesahan dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya.
C. Landasan
Kurikulum merupakan inti dari bidang pendidikan dan memiliki pengaruh
terhadap seluruh kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya kurikulum
dalam pendidikan dalam kehidupan manusia, maka penyusunan kurikulum
tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Penyusunan kurikulum
membutuhkan landasan- landasan yang kuat, yang didasarkan pada hasil-hasil
pemikiran dan penelitian yang mendalam. Penyusunan kurikulum yang tidak
didasarkan pada landasan yang kuat dapat berakibat fatal terhadap kegagalan
pendidikan itu sendiri. Dengan sendirinya, akan berakibat pula terhadap
kegagalan proses pengembangan manusia. Landasan utama dalam
pengembangan kurikulum yaitu:
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari
kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil
belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam
di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik
menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 25
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat
digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat
menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut,
Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut :
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini
menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya
bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan
bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum,
hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan
pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa.
Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa
menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan
kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013
mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan
luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai
pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan
masyarakat dan bangsa masa kini.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan
di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi
kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah
suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 26
terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan
budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya
dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan
fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam
kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya,
dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual
dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.
Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan
pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).
Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual
dan kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan
berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa
yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).
Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam
berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan
untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih
baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi
sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta
didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 27
dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan
diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan
perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi
dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana
termaktub dalam tujuan pendidikan nasional. Dewasa ini perkembangan
pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan karena
berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia
ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum
secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat
menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian
keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi secara optimal
dalam upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-
based society).
3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan
konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik
beserta konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi
pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus
didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan
perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis
sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya. Kebutuhan ini terutama
menjadi prioritas dalam merancang kurikulum untuk jenjang pendidikan
menengah khususnya SMK. Oleh karena itu implementasi pendidikan di
SMK yang selama ini lebih menekankan pada pengetahuan, perlu
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 28
dikembangkan menjadi kurikulum yang menekankan pada proses
pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kejuruan peserta didik
melalui berbagai pendekatan yang mencerdaskan, mendidik dan
memandirikan. Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan
pada pemahaman konsep yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan
pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran otentik. Dengan
demikian kurikulum dan pembelajaran selain mencerminkan muatan
pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga mewujudkan
proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.
4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan
standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal
warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang
untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru
(taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa
kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2)
pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai
dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 29
bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil
kurikulum.
5. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. UU No 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
c. PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
d. Peraturan Presiden No 8 Tahun 2012 tentang KKNI
e. Pemendikbud Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasardan Pendidikan Menengah
f. Permedikbud. No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
g. Pemendikbud Nomor 63 tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan
sebagai ekstra Kurikuler Wajib
h. Permendikbud nomor 79 tahun 2014 tentang implementasi Mulok
Kurikulum 2013
i. Pemendikbud Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan
Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
j. Permendikbud No 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
sebagai dasar pengembangan GLS
k. Pemendikbud Nomor 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar
oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
l. Permendikbud No. 34 Tahun 2018 tantang Standar Nasional
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK)
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 30
m. Peraturan Dirjen Dikdasmen nomor 06/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni
2018 tentang Spektrum Keahlian
n. Peraturan Dirjen Dikdasmen nomor 07/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni
2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
o. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan
Nasional (A), muatan kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1),
Dasar Program Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian (C3)
p. Permendikbud Nomor 15 tahun 2018 tentang pemenuhan beban kerja
guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah
q. Permendikbud Nomor 20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter pada Satuan Pendidikan Formal
r. Panduan Penilaian SMK oleh Direktorat Pembinaan SMK Th. 2017
=====)()()()()(=====
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 31
BAB II
TUJUAN, VISI DAN MISI SMK NEGERI 1 SERI KUALA LOBAM
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 32
c. membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih
dalam berkompetensi dan mampu mengembangkan sikap profesional
dalam bidang keahlian yang diminati, dan
d. membekali peserta didik dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) agar mampu mengembangkan diri sendiri melalui jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 33
6. Melaksakan pembinaan dan pemberian reward (penghargaan ) kepada
semua komponen baik siswa, guru dan karyawan sekolah yang
mempunyai prestasi yang baik.
7. Urutan mutu 10 besar SMK se- provensi Kepulauan Riau
8. Menuju pelayanan prima dan KBM dengan E- Learning.
9. Peningkatan disiplin dan etos kerja berwawasan industri.
10. Pencapaian nilai UN rata-rata 6,5.
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan
dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai
berikut ini :
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 34
a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas.
b. Melahirkan siswa yang cerdas, terampil, menghormati orang tua
dan guru.
c. Terciptanya lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih, asri dan
nyaman
d. Melahirkan siswa yang berakhlak dan berbudi pekerti mulia
e. Terciptanya pergaulan yang harmonis.
f. Mampu mengembangkan nilai-nilai kekeluargaan.
g. Semua kelas melaksanakan pendekatan “pembelajaran aktif” pada
semua mata pelajaran.
h. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas
berbasis pendidikan budaya dan karakter bangsa.
i. Mengembangkan budaya sekolah yang kondusif untuk mencapai
tujuan pendidikan dasar.
j. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial yang menjadi bagian
dari pendidikan budaya dan karakter bangsa.
k. Memanfaatkan dan memelihara fasilitas untuk sebesar-besarnya
dalam proses pembelajaran.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 35
f) Agar tamatan Sekolah Menegah Kejuruan mempunyai peluang besar
untuk memasuki lapangan kerja di dalam maupun diluar negeri
g) Menyiapkan tenaga kerja tingkat menegah untuk mengisi kebutuhan dunia
usaha dan dunia industry pada saat ini mapun masa yang akan dating
h) Menyiapkan tamatan agar menjadi warga Negara yang produktif, adaftif
dan kreatif
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 36
No Area Kompetensi Standar Kompetensi Lulusan
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 37
No Area Kompetensi Standar Kompetensi Lulusan
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 38
No Area Kompetensi Standar Kompetensi Lulusan
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 39
dirinya dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan kejuruan di atas diperlukan
standar kompetensi lulusan SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam yang
dijabarkan dari profil lulusan sebagai berikut:
1. beriman, bertakwa, dan berbudi pekerti luhur;
2. memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan dirinya secara
berkelanjutan;
3. menguasai ilmu pengetahuan teknologi dan seni serta memiliki
keterampilan sesuai dengan kebutuhan pembangunan;
4. memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik
untuk bekerja atau berwirausaha; dan
5. berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif
menghadapi pasar global.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 40
Berdasarkan kriteria tersebut dirumuskan 9 (sembilan) area kompetensi
lulusan SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam sebagai berikut:
a. keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. kebangsaan dan cinta tanah air;
c. karakter pribadi dan sosial;
d. literasi;
e. kesehatan jasmani dan rohani;
f. kreativitas;
g. estetika;
h. kemampuan teknis; dan
i. kewirausahaan.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 41
bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai
sektor. KKNI terdiri atas 9 (sembilan) jenjang kualifikasi, dimulai dari
jenjang 1 (satu) sebagai jenjang terendah sampai dengan jenjang 9
(sembilan) sebagai jenjang tertinggi. Setiap jenjang kualifikasi pada KKNI
memiliki kesetaraan dengan capaian pembelajaran yang dihasilkan melalui
pendidikan, pelatihan kerja atau pengalaman kerja. Jenjang kualifikasi
KKNI terdiri dari:
a. jenjang 1 sampai dengan jenjang 3 dikelompokkan dalam jabatan
operator;
b. jenjang 4 sampai dengan jenjang 6 dikelompokkan dalam jabatan
teknisi atau analis;
c. jenjang 7 sampai dengan jenjang 9 dikelompokkan dalam jabatan
ahli.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 42
3. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab membimbing orang lain
4. Deskripsi Kompetensi Inti Program Pendidikan SMK Negeri 1 Seri
Kuala Lobam.
DESKRIPSI KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
3 Tahun
Sikap Spritual Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
(KI-1) dianutnya.
Sikap Sosial Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
(KI-2) santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaul an dunia.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 43
DESKRIPSI KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
3 Tahun
Keterampilan Melaksanakan tugas spesifik, dengan meng gunakan alat,
(KI-4) informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan
bidangkerja.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 44
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMK NEGERI 1 SERI
KUALA LOBAM
A. Struktur Kurikulum
Menurut Permendikbud Republik Indonesia No. 61 Tahun 2014 bahwa:
terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Kurikulum sebagai
jantung pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara
kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta
didik di masa kini dan masa mendatang. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 36 ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang
dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
Pada Tahun Pelajaran 2019/2020 SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam
menerapkan Struktur Kurikulum sesuai dengan Peraturan Dirjen Dikdasmen
No. 7/D.D5/KK/2018, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor
111 tahun 2014 tentang Guru Bimbingan dan Konseling serta Peraturan
Gubernur nomor 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran Muatan Lokal, yaitu :
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 44
Bidang Keahlian : Kemaritiman
Program Keahlian : Agribisnis
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Perikanan Air Payau dan Air Laut
KELAS
N MATA PELAJARAN X XI XII
O
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4
Jumlah 19 1 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
7 Seni Budaya 3 3 - - - -
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2 2 - -
Jumlah 7 7 4 4 2 2
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
9 Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
10 Fisika 2 2 - - - -
11 Bioloogi 3 3
12 Kimia 2 2 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
13 Dasar-dasar Budidaya Perikanan 4 4 - - - -
14 Kualitas Air dan Hama Penyakit 4 4 - - - -
15 Produksi Pakan Alami dan Buatan 4 4 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 45
16 Teknik Pengembangbiakan Komoditas Perikanan - - 7 7 8 8
Air Payau dan Laut
17 Teknik Pendederan Komoditas Perikanan Air - - 7 7 7 7
Payau dan Laut
18 Teknik Pembesaran Komoditas Perikanan Air - - 6 6 6 6
Payau dan Laut
19 Teknik Penanganan Pascapanen - - 4 4 4 4
20 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah 22 2 31 31 33 33
TOTAL 46 4 46 48 48 48
B. Muatan KTSP
a) Mata Pelajaran Pelajaran,
1) Deskripsi KI dan KD Mata Pelajaran Muatan Nasional (A)
2) Deskripsi KI dan KD Mata Pelajaran Muatan Kewilayahan (B)
3) Deskripsi KI dan KD Mata Pelajaran Peminatan Kejuruan C1
(Dasar Bidang Keahlian)
4) Deskripsi KI dan KD Mata Pelajaran Peminatan Kejuruan C2
(Dasar Program Keahlian)
5) Deskripsi KI dan KD Mata Pelajaran Peminatan Kejuruan C3
(Kompetensi Keahlian)
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 46
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi
sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut. KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2
(SIKAP SOSIAL) 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 47
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 48
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 49
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 50
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 51
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 52
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 53
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 54
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 55
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 56
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 57
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 58
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 59
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 60
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 61
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 62
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 63
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 64
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 65
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 66
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 67
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 68
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 69
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 70
Dokumen I KTSP APAL SMK N 1 Seri Kuala Lobam TP. 2019 - 2020 71
b) Kegiatan Pengembangan Diri (Ekstrakurikuler)
Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokkan
berdasarkan kaitan kegiatan tersebut dengan kurikulum, yakni
ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan
1. Ekstra Kurikuler Wajib
Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang
harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik
dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Ekstrakurikuler yang
wajib diikuti oleh seluruh siswa adalah Pramuka, yang dalam
pelaksanakan dilakukan secara blok yaitu pada kelas X dan
dilaksanakan secara klasikal serta bekerjasama dengan organisasi
kepramukaan sesuai jenjangnya yaitu Kwartir dan Kwarcab.
2. Misi
a. Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih dan
diikuti sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat
peserta didik.
a. Menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk dapat
mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri secara
optimal melalui kegiatan mandiri dan atau berkelompok.
2. Format Kegiatan
Kegiatan ekstrakurikuler dapat diselenggarakan dalam berbagai
bentuk.
a. Individual; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan
dalam format yang diikuti oleh peserta didik secara
perorangan.
b. Kelompok; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan
dalam format yang diikuti oleh kelompok-kelompok peserta
didik.
c. Klasikal; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan
dalam format yang diikuti oleh peserta didik dalam satu
kelas.
d. Gabungan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan
dalam format yang diikuti oleh peserta didik antarkelas.
e. Lapangan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan
dalam format yang diikuti oleh seorang atau sejumlah peserta
didik melalui kegiatan di luar sekolah atau kegiatan
lapangan.
5. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Dilaksanakan setelah atau sesudah jam pelajaran (KBM)
berlangsung dan atau pada saat jam KBM sesuai kebutuhan
dan dengan persetujuan WK Kurikulum.
b. Ekstrakurikuler Wajib (Pramuka) harus diikuti oleh seluruh
siswa kelas X secara klasikal sesuai dengan jadwal yang
ditentukan oleh Pembina dan Pelatih.
c. Seluruh siswa kelas X dan XI dapat memilih salah satu dari
kegiataan ekstrakurikuler pilihan sesuai dengan bakat dan
minatnya.
d. Siswa kelas XII tidak diwajibkan mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler.
e. Kegiatan ekstrakurikuler wajib dihentikan untuk melaksanakan
sholat pada saat waktu sholat tiba.
1) Setiap kegiatan ekstrakurikuler harus mendapat
persetujuan pembina bidang dan WK Kesiswaan serta
Kepala Sekolah.
2) Kegiatan ekstrakurikuler di liburkan satu minggu
menjelang Ulangan Akhir Semester, dan Ujian
Nasional.
3) Kegiatan ekstrakurikuler wajib didampingi oleh
pembina/pelatih.
3. Prosedur Kerja
JENIS WAKTU
URAIAN
KEGIATAN PELAKSANAAN
4. Pendanaan
Sumber pendanaan kegiatan ekstrakurikuler adalah berasal dari
Pemerintah melalui RAPB sekolah (BOS, BOSDA, dll), RAPB Pokja
Kesiswaan, Iuran siswa, iuran peserta maupun sumber-sumber lain
yang relevan (hadiah, sponsorship).
5. Pembina Ekstrakurikuler
Adalah orang yang diberti tanggung jawab mengendalikan jalannya
kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan bidang ekstrakurikuler yang
diberikan kepadanya serta mengontrol kehadiran anak/siswa/peserta
dan pelatih agar kegiatan tersebut berjalan dengan baik untuk itu perlu
dilakukan sebagai berikut :
1. Melakukan pengecekan siswa dan pelatih dan melaporkan
kepada koordinator ekstrakurikuler
2. Membuat rencana program kegiatan jangka pendek dan jangka
panjang selama 1 tahun yang dibicarakan dengan pelatih
kegiatan
3. Menentukan target-target yang akan dicapai bersama pelatih
dalam satu tahun, seperti target juara dll
4. Menentukan jadwal kegiatan latihan rutin maupun yang
sifatnya tidak rutin (seperti kunjungan, eksebisi atau lainnya)
dan atau pertandingan persahabatan
5. Mengadakan evaluasi internal bidangnya bersama pelatih dan
dilaporkan kepada koordinator
6. Membuat plan A (pokok) dan plan B (alternatif) sesuai bidang
ekstrakurikuler masing-masing
6. Pelatih Ekstrakurikuler
Adalah orang yang ditunjuk berdasarkan surat tugas dari Kepala
Sekolah dan memberikan kemampuannya kepada anak didik sesuai
dengan rencana programnya dan kepadanya diberikan kewenangan
melatih sesuai bidangnya masing-masing, untuk itu perlu melakukan
hal berikut ini :
1. Membuat program kerja selama satu tahun bersama pembina
kegiatan
1. Membuat target-target yang akan dicapai bersama pembina
selama satu tahun berjalan
2. Memberikan latihan secara baik dan benar sesuai dengan kaidah
ekstrakurikuler masing-masing
3. Mengenal peserta didiknya dan menjaga hubungan emosional
dan keakraban dengan peserta didiknya dengan pembina dan
semua yang termasuk dalam kepengurusan kegiatan
ekstrakurikuler sesuai dengan norma dan kaidah yang berlaku
4. Memberikan laporan kegiatan kepada pembinanya baik diminta
maupun tidak diminta satu bulan sekali
5. Bertanggung jawab penuh terhadap anak didiknya
6. Bila pelatih berhalangan hadir diharapkan memberitahu
pembina sehari sebelum dan atau ada pengganti yang ahli
dibinganya
7. Membuat plan A (pokok) dan plan B (alternatif sesuai bidang
ekstrakurikulernya masing-masing
8. Menjaga tata kesopanan sesuai dengan budaya dan nilai-nilai
yang dikembangkan di SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam
9. Bila ada pembelian kostum atau atribut lainnya yang
dibebankan kepada peserta didik harus sepengetahuan pembina
dan koordinator ekstrakurikuler
PREDIKAT KRITERIA
A Sangat Baik
B Baik
C Cukup
D Kurang
C. Peraturan Akademik
a. Mekanisme Penilaian
Pelaksanaan penilaian terintegrasi dengan proses pembelajaran. Hasil
penilaian digunakan untuk perbaikan pembelajaran, peningkatkan
pemahaman, dan memantau perkembangan belajar peserta didik
melalui berbagai metode penilaian. Mekanisme penilaian dijabarkan
dalam uraian sebagai berikut :
1. Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh pendidik merupakan
penilaian proses pembelajaran (assessment for learning), penilaian
capaian pembelajaran (assessment of learning), dan penilaian
sebagai pembelajaran (assessment as learning), yang dilakukan
melalui mekanisme Penilaian Pembelajaran sebagai berikut :
a) Pendidik menetapkan lingkup penilaian meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
b) Pendidik menyusun perencanaan penilaian dan melaksanakan
penilaian.
c) Pendidik memanfaatkan hasil penilaian untuk pengambilan
keputusan berkaitan dengan peserta didik, perbaikan proses
pembelajaran, membuat pelaporan, dan kegunaan lain yang
sesuai.
d) Penilaian terkait RPL dilakukan oleh pendidik sesuai
kompetensi yang dipelajari peserta didik melalui pengalaman
kerja (tacit knowledge) dengan kriteria unjuk kerja atau
indikator pencapaian kompetensi yang tercantum dalam silabus.
e) Penilaian perkembangan karakter peserta didik dilakukan oleh
pendidik secara khusus melalui pengamatan sikap peserta didik
berdasarkan butir-butir sikap yang dikelompokkan dalam nilai-
nilai pengembangan karakter.
a. Prosedur Penilaian
Berdasarkan mekanisme penilaian yang telah dijelaskan sebelumnya,
prosedur penilaian dijabarkan sebagai berikut :
1) Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan melalui tahapan
sebagai berikut :
a) Perencanaan metode dan teknik penilaian oleh pendidik mengacu
kepada Standar Kompetensi Lulusan dan turunannya.
b) Penyusunan instrumen penilaian disesuaikan dengan
perencanaan metode dan teknik penilaian serta
ditelaah/divalidasi oleh sejawat pendidik mata pelajaran yang
sama.
c) Pelaksanaan kegiatan penilaian bersifat fleksibel, menggunakan
strategi, bentuk, dan teknik yang sesuai.
d) Pendidik memfasilitasi pelaksanaan penilaian mandiri oleh
peserta didik pada setiap penyelesaian proses belajar pada setiap
unit kompetensi. Hasil penilaian mandiri diverifikasi oleh
pendidik untuk membantu memastikan kesesuaiannya.
e) Analisis hasil penilaian untuk mengetahui level capaian
kompetensi dan/atau ketuntasan belajar, kelebihan, dan
kekurangan pembelajaran baik tingkat peserta didik maupun
tingkat kelas.
f) Pemanfaatan hasil analisis untuk merancang pembelajaran
remedial, meningkatkan mutu pembelajaran dan lulusan.
g) Pelaporan berbentuk profil pencapaian kompetensi peserta didik
dan profil kelas serta angka dan/atau deskripsi capaian belajar.
2) Penilaian Hasil Belajar peserta didik dilakukan melalui tahapan
sebagai berikut :
a) Penilaian Hasil Belajar peserta didik dilakukan mengacu kepada
Standar Kompetensi Lulusan dan turunannya.
b) Penyusunan instrumen penilaian disesuaikan dengan
perencanaan metode dan teknik penilaian serta
ditelaah/divalidasi oleh tim Pokja Kurikulum bersama Tim
Penjamin Mutu Pendidikan Internal. (TPMPS)
c) Pelaksanaan kegiatan penilaian bersifat fleksibel, menggunakan
strategi, bentuk, dan teknik yang sesuai.
d) Analisis hasil penilaian untuk mengetahui daya serap materi
pembelajaran pada tingkat peserta didik maupun tingkat kelas.
e) Pemanfaatan hasil analisis untuk meningkatkan mutu sekolah
dibidang akademik.
f) Pelaporan berbentuk profil kelas, profil sekolah yang berupa
angka dan/atau deskripsi.
b. Teknik Penilaian
1) Penilaian Siap
Penilaian sikap merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku peserta didik
sesuai norma dan program keahlian yang diampu. Penilaian sikap
dimaksud pada akhirnya akan bermuara pada pelaporan
perkembangan karakter peserta didik. Untuk ini teknik dan
Penilaian sikap oleh guru dapat diperkuat dengan penilaian diri dan
penilaian antarteman. Teknik ini dapat dilakukan dalam rangka
pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik, yang hasilnya
dapat dijadikan sebagai salah satu data konfirmasi dari hasil
penilaian sikap oleh pendidik.
Selanjutnya, wali kelas mengumpulkan data/informasi dari hasil
penilaian sikap yang dilakukan oleh guru mata pelajaran, guru BK,
dan/atau penilaian diri dan antar teman kemudian merangkumnya
menjadi deskripsi (bukan angka atau predikat) yang
mengambarkan perilaku peserta didik.
2) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dimaksudkan untuk mengukur ketercapaian
aspek kemampuan pada Taksonomi Bloom dan revisinya.
Kemampuan yang dimaksud adalah mulai dari kemampuan
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi,
dan mengkreasi pada tiap KD. Penilaian pengetahuan dimulai
dengan perencanaan yang dilakukan pada saat menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Perencanaan metode dan teknik
penilaian pengetahuan oleh pendidik mengacu kepada KD. Oleh
karena itu, guru diharapkan mampu mengidentifikasi setiap KD
dan/atau materi pembelajaran untuk selanjutnya memilih teknik
penilaian yang sesuai dengan karakteristik yang akan dinilai.
3) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan adalah suatu penilaian yang dilakukan
untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam
mengaplikasikan pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu di
dalam berbagai macam konteks sesuai dengan indikator
pencapaian kompetensi. Dalam pelaksanaannya, penilaian
keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik, seperti
penilaian kinerja, proyek, portofolio, Teaching Factory atau teknik
lain yang sesuai. Teknik penilaian keterampilan yang digunakan
dipilih sesuai dengan karakteristik KD. Hasil penilaian kompetensi
keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran dinyatakan
dalam bentuk angka rentang 0- 100.
b. Pelaksanakan Penilaian
Penilaian Harian (PH)
1. Penilaian Harian (PH) merupakan kegiatan yang dilakukan secara
periodik untuk menilai kompetensi peserta didik setelah
menyelesaikan 1 (satu) Kompetensi Dasar (KD) atau lebih
2. Penilaian Harian (PH) meliputi kompetensi pengetahuan dan atau
kompetensi keterampilan yang dilaksanakan secara terpisah atau
dalam waktu yang bersamaan.
3. Penilaian harian dilaksanakan oleh guru mata pelajaran pada saat
jam pelajaran (intrakurikuler) atau melalui kegiatan kokurikuler
Ujian Susulan
1. Peserta didik yang dengan alasan tertentu tidak dapat mengikuti
ujian dapat mengajukan permohonan ujian susulan.
2. Peserta didik yang berhak mengikuti ujian susulan:
a. Sedang mengalami sakit parah atau harus menjalani rawat inap.
Kondisi tersebut harus segera dilaporkan secara tertulis dengan
surat pemberitahuan yang ditujukan kepada Kepala Sekolah
melalui wali kelas dan harus disertai dengan surat keterangan
dokter/rumah sakit/keterangan rawat inap atau profesional dari
laboratorium.
b. Ada anggota keluarga inti/dekat (orang tua, kakek/nenek,
kakak/adik) meninggal dunia. Kondisi tersebut harus segera
dilaporkan secara tertulis dengan surat pemberitahuan yang
ditujukan kepada Kepala Sekolah melalui wali kelas.
c. Mengalami situasi yang tidak dapat dihindarkan (force majeur)
seperti kecelakaan lalu lintas, kebakaran, bencana alam, atau
kerusuhan. Kondisi tesebut harus segera dilaporkan secara
tertulis dengan surat pemberitahuan yang ditujukan kepada
Kepala Sekolah melalui wali kelas.
d. Peserta didik yang terpaksa belum dapat mengikuti ujian karena
mendapat tugas dari sekolah (dispensasi) berhak diberikan
kesempatan mengikuti ujian tanpa pengajuan permohonan
tertulis dari peserta didik yang bersangkutan.
1) Target Kelulusan.
Tingkat kelulusan pada tahun pelajaran 2019/2020 terus dipertahankan
100% dengan peningkatan nilai USBN dan juga nilai UN.
5. Mutasi masuk:
Syarat :
· Peserta didik berasal dari Sekolah dengan status sama (Negeri)
· Berasal dari Kompetensi Keahlian yang sama (dengan yang
dituju).
· Bila peserta didik berasal dari kabupaten/ propinsi lain, maka
wajib membawa surat rekomendasi dari dinas pendidikan
kabupaten/propinsi tempat asal.
Mekanisme :
· Setelah melakukan penelitian berkas dan ketersediaan tempat
maka SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam menerbitkan surat siap
menerima peserta didik tersebut.
· Sekolah lama menerbitkan surat pindah/mutasi atas nama
peserta didik yang bersangkutan.
· SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam menerima surat pindah
tersebut.
· Memasukkan data peserta didik tersebut secara administrasi
dalam Buku Induk Sekolah dan kekelas dan kompetensi
keahlian yang sesuai.
f. Penumbuhan Karakter
1. Rasional
Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan
bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelec)
dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita
dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita. Demikian
dinyatakan oleh Kihajar Dewantara. Oleh karena itu, transformasi
pendidikan nasional Indonesia harus menempatkan karakter sebagai
ruh atau dimensi terdalam pendidikan nasional berdampingan dengan
intelektualitas yang tercermin dalam kompetensi yang dapat
diwujudkan. Dengan karakter yang kuat-tangguh beserta kompetensi
yang tinggi, yang dihasilkan oleh pendidikan yang baik, pelbagai
kebutuhan, tantangan, dan tuntutan baru dapat dipenuhi atau diatasi.
Oleh karena itu, selain pengembangan intelektualitas, pengembangan
karakter peserta didik sangatlah penting menempatan potensi-potensi
intelektual dan karakter peserta didik sebagai tujuan. Pendidikan abad
XXI bersandar pada lima tiang pembelajaran sejagat (five pillar of
learning), yaitu learning to know, learning to do, learning to live
together, dan learning to transform for oneself and society. Selain itu,
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional telah menegaskan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2. Lima Nilai Utama Karakter
Lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk
jejaring nilai yang perlu dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK.
Kelima nilai utama karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1) Religius Nilai karakter religius mencerminkan
keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang
diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama
dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan
agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup
rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Nilai
karakter religius ini meliputi tiga dimensi relasi sekaligus,
yaitu hubungan individu dengan Tuhan, individu dengan
sesama, dan individu dengan alam semesta (lingkungan).
2) Nasionalis; Nilai karakter nasionalis merupakan cara
berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,
dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Subnilai
nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri,
menjaga kekayaan budaya bangsa,rela berkorban, unggul,
dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan,taat
hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku,dan
agama.
3) Mandiri, Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan
perilaku tidak bergantung pada orang lain dan
mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk
merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Subnilai
mandiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan
banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan
menjadi pembelajar sepanjang hayat.
4) Gotong Royong; Nilai karakter gotong royong
mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama
dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama,
menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi
bantuan/pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan.
Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerja
sama, inklusif, komitmen atas keputusan bersama,
musyawarah mufakat, tolongmenolong, solidaritas, empati,
anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
5) Integritas Nilai karakter integritas merupakan nilai yang
mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan
kesetiaan pada nilai.
6) Sekolah
a) Memberlakukan norma-norma di sekolah,
b) Memberikan kearifan lokal kepada peserta didik lewat
kegiatan intra dan ekstrakulikuler,
c) Mengadakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan
karakter peserta didik secara berkala, seperti :
(1)Kegiatan Keagamaan untuk meningkatkan
akhlak yang mulia,
(2)Kegiatan Out Bond untuk meningkatkan rasa
kebersamaan dan kerja tim,
(3)Kegiatan Latihan Kepemimpinan untuk
meningkatkan rasa kedisiplian ,
kepemimpinan, serta jiwa mandiri
d) Mengadakan pendidikan dan pelatihan guru-guru dalam
pelaksanaan pendidikan karakter. Pelatihan tersebut
berisi tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh guru
dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan karakter.
e) Melakukan pengontrolan terhadap perkembangan
pemberian nilai-nilai karakter
f) Mewajibkan penggunaan batik pada salah satu hari bagi
guru dan peserta didik.
g) Mewajibkan peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan
pada jam pertama pelajaran akan dimulai.
=====()()()()=====
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
=====()()()()====
BAB V
PENUTUP