Keterangan:
1. Verifikasi dan validasi dilakukan di Dinas Sosial melalui Tenaga Kesejahteraan Sosial
Kecamatan (TKSK). Hasil verifikasi dan validasi diteruskan ke Dinas Sosial Propinsi, kemudian
diteruskan ke unit kerja pengolah data dan informasi kesejahteraan sosial Kementerian
Sosial.
2. Verifikasi dan validasi dilakukan dengan pengecekan langsung ke RT dan atau musyawarah
desa menggunakan tabel instrumen
3. Penetapan hasil verifikasi dan validasi data PBI JK setiap 1 bulan sekali.
Jenis Pelayanan
Ambulans hanya diberikan utk pasien rujukan dari Faskes dg kondisi tertentu yg ditetapkan oleh
BPJS Kes.
A. Provider harus melakukan upaya pencegahan kecurangan JKN terhadap seluruh Klaim yang
diajukan BPJS Kesehatan dengan cara:
1. Peningkatan kemampuan dokter dan petugas lain yang berkaitan dengan klaim
2. Peningkatan manajemen dalam upaya deteksi dini kecurangan JKN
B. BPJS Kesehatan harus membangun sistem pencegahan kecurangan melalui:
1. Penyusunan kebijakan dan pedoman pencegahan kecurangan
2. Pengembangan budaya pencegahan kecurangan sebagai bagian dari tata kelola
organisasi
3. Pembentukan tim pencegahan kecurangan di BPJS K
C. Dinas Kesehatan harus membangun sistem pencegahan kecurangan melalui:
1. Penyusunan kebijakan dan pedoman pencegahan kecurangan jKN
2. Pengembangan pelayanan kesehatan berorientasi pada kendali mutu dan biaya
3. Pengembangan budaya pencegahan kecurangan
D. Kementerian Kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan melalukan fungsi pembinaan dan
pengawasan melalui :
1. advokasi, sosialisasi dan bimbingan teknis
2. Pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM
3. Monev
SUPPLY AND DEMAND LAYANAN KESEHATAN
EKONOMI
Di dalam dunia perekonomian, terbagi menjadi 2 jenis yaitu barang inferior dan barang superior.
Kedua jenis barang tersebut dapat dibedakan berdasarkan rendah atau tingginya nilai jual dari jenis
barang tersebut
1. Barang Inferior
Barang yang jumlah permintaannya akan turun seiring dengan peningkatan pendapatan
masyarakat. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketika tingkat pendapatan masyarakat rendah
maka tingkat atau jumlah permintaan barang akan tinggi atau meningkat. Sebaliknya, ketika
tingkat pendapatan masyarakat meningkat maka tingkat atau jumlah permintaan barang
akan rendah atau menurun karena masyarakat atau konsumen akan lebih memilih untuk
membeli barang yang kualitasnya lebih bagus meskipun harganya relatif lebih mahal.
Contoh :
barang-barang bekas baik barang bekas dari lokal maupun barang bekas yang diimpor dari
luar negeri dan juga contoh lainnya seperti baju, sepatu, tas, dan barang lainnya yang
memiliki bahan dengan kualitas rendah dan tentunya juga dijual dengan harga yang murah
di pasaran
2. Barang Superior
Barang superior mempunyai pengertian yaitu barang yang jumlah permintaannya akan naik
seiring dengan pendapatan masyarakat yang juga meningkat. Jadi dapat disimpulkan bahwa
ketika tingkat pendapatan masyarakat rendah maka tingkat atau jumlah permintaan barang
akan rendah pula atau menurun
Contoh :
mobil mewah seperti mobil Ferrari dan juga baju, sepatu, dan tas mewah yang memiliki
merek yang terkenal dengan harga yang relatif mahal atau dapat disebut juga dengan
pakaian atau barang-barang branded.
Handphone dengan harga yang mahal dan disertai juga dengan merek atau brand yang
terkenal di kalangan masyarakat seperti Iphone juga dapat dikatakan sebagai barang
superior jika dibandingkan dengan handphone seperti brand Xiaomi yang memang sengaja
diproduksi untuk orang-orang dengan ekonomi kelas bawah atau menengah.
Perbedaan dari Barang Inferior dan Barang Superior adalah sebagai berikut:
a. Barang Inferior bisa digunakan oleh semua kalangan masyarakat baik dari masyarakat
kalangan bawah, menengah, maupun kalangan atas.
b. Kualitas pada Barang Superior lebih bagus jika dibandingkan dengan kualitas pada Barang
Inferior. Ada kualitas ada harga..
c. Barang Inferior dikatakan sebagai pemuas kebutuhan jasmani bagi masyarakat..
d. Barang Inferior merupakan pilihan yang tepat disaat dalam keadaan mendesak
Jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga,
selama jangka waktu tertentu, dengan anggapan berbagai hal lain tetap sama (ceteris
paribus).
Mau dan mampu disini memiliki arti betapapun orang berkeinginan atau membutuhkan
sesuatu, kalau ia tidak mempunyai uang atau tidak bersedia mengeluarkan uang sebanyak
itu untuk membeli, maka keinginan tersebut belum disebut permintaan.
Namun ketika keinginan atau kebutuhan disertai dengan kemauan dan kemampuan untuk
membeli dan didukung oleh uang yang cukup untuk membayar maka akan disebut
permintaan.
Dengan demikian permintaan adalah kebutuhan dan keinginan yang didukung oleh daya
beli.
Menurut Michael Grossman dalam Health Care Economics Second Edition, Konsumen memiliki 2
alasan dalam hal permintaan terhadap kesehatan yaitu:
Variasi didalam permintaan terhadap pelayanan medis dapat dikatagorikan menjadi faktor
dari pasien sendiri dan dari faktor pemberi layanan medis.
Permintaan pasien terhadap pelayanan medis antara lain adalah permintaan dalam hal
pelayanan (treatment), tipe pengobatan, dan hasil dari banyaknya jumlah pengobatan dan
tipe pengobatan yang dilakukan serta kualitas dari pengobatan medis itu sendiri.
Sedangkan faktor dari pihak medis adalah bagaimana memberikan pelayanan yang
memuaskan bagi pasien dan memberikan kualitas pelayanan yang baik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen terhadap pelayanan medis baik dari segi
pasien maupun dari pihak pemberi layanan medis:
DEFINISI AKTUARIA
Ilmu yang mengaplikasikan metode matematika dan ilmu statistika untuk menaksir risiko
dalam industri asuransi dan keuangan.
Orang yang mendalami profesi ini dikenal dengan nama Aktuaris.
Untuk mengukur risiko yang berhubungan dengan kondisi keuangan seseorang, seorang
Aktuaris menggunakan berbagai metode pengukur risiko yang umum digunakan oleh para
perusahaan Asuransi seperti Morbidity Table, Annuity Table, Mortality Table, dan model-
model statistika lainnya.
Asuransi
Asuransi adalah salah satu mekanisme bentuk pengalihan Resiko dari Tertanggung (individu
atau badan usaha) kepada pihak Penanggung (perusahaan Asuransi) dengan membayar
sejumlah premi.
Resiko adalah ketidakpastian akan terjadinya peristiwa yang menimbulkan kerugian
ekonomis
Premi merupakan kewajiban yang harus dibayarkan tertanggung kepada penanggung atas
jasa pengalihan risiko
Polis asuransi merupakan surat kontrak/ perjanjian sebagai bukti pengalihan risiko dari
tertanggung kepada penanggung
Penanggung berkewajiban untuk mengganti rugi
Risiko merupakan suatu akibat atau konsekuensi buruk – terhadap proses yang sedang
berlangsung – yang bisa terjadi di masa yang akan datang.
Karena baik Bisnis Asuransi maupun Bisnis keuangan sejatinya merupakan bisnis yang profit
oriented, risiko dapat diartikan sebagai sesuatu yang bisa menyebabkan lembaga tersebut
merugi.
Sehingga di dalam dunia Asuransi, Risiko dikaitkan dengan keadaan yang dialami oleh objek
yang diasuransikan.
Tugas Aktuaria
Membuat dan menetapkan sebuah harga produk asuransi menggunakan tingkat mortalita,
Tingkat investasi, skala biaya, klasifikasi risiko, Tingkat Morbidita, dan Skala Penjualan.
Membuat estimasi atas risiko yang menjamin kesehatan keuangan dan memastikan
kecukupan kewajiban.
Membuat proyeksi dan analisis teknis perkembangan perusahaan seperti : membuat analisis
kecukupan pemasukan dan kewajiban, meninjau ulang kecukupan tingkat mortalita dan
morbidita, meninjau ulang kecukupan tingkat investasi, meninjau ulang kecukupan dan
kewajaran biaya-biaya, meninjau ulang risiko yang ada dengan kewajarannya serta meninjau
ulang harga atas penjualan dengan volume penjualan.