Anda di halaman 1dari 16

Stabilitas dan dinamika kendaraan bermotor

Anggota Kelompok

1. Binaryo Adhinugroho A (18.01.0482)


2. Farhan afif zuhrianto (18.01.0488)
3. Hamda arfan fauza (18.01.0491)
4. Hanif yusfaula z (18.01.0493)
5. Shaula fidilia (18.01.0503)
6. Yuliana maria s.k fono (18.01.0506)

MKTJ A Semester 5

DIV KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN

POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN

TAHUN 2020

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ban adalah bagian penting dari suatu kendaraan darat, yang berfungsi untuk mengurangi getaran
yang disebabkan ketidak atruran permukaan jalan, memberikan kestabilan antara kendaraan dan
permukaan jalan untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan. Seiring
berkembangnya jenis-jenis ban berbagai produsen ban bermunculan mereka saling bersaing
untuk menghasilkan ban yang berkualitas baik dari segi campuran bahan, model ban, performa
maupun kenyamanan saat digunakan (Wikipedia, 2015).

Ban berkerja dengan memanfaatkan gaya gesek permukaanya dengan permukaan jalan, gaya
gesek ini disebut dengan istilah grip. Ada banyak faktor yang mempengaruhi grip yaitu gaya
vertical dari ban terhadap jalan, koefisien gesek antara permukaan yang saling bersinggungan,
tread pattern (batikan ban), tekanan udara pada ban dan jenis bahan karet. Grip dapat
ditingkatkan dengan memperbaiki koefisien gesek antara ban dengan jalan karena permukaan
jalan merupakan besaran konstan yang tidak bisa diubah maka untuk memperbaiki koefisien
geseknya dengan cara memperbaiki kualitas kompon pada ban (Anonim, 2012).

Komponen karet adalah campuran karet mentah dengan bahanbahan kimia yang belum
divulkanisasi. Proses pembuatan kompon adalah pencampuran antara karet mentah dengan bahan
kimia karet (bahan aditif). Karet untuk kompon terdiri dari dua jenis ,yaitu karet alam dan karet
sintetis. Pola batikan pada ban berfungsi untuk meningkatkan gaya gesek antara ban dengan
permukaan jalan yang disebut dengan istilah koefisien grip. Pola batikan dibedakan sesuai
dengan kebutuhan operasional, contohnya ban harus mempunyai daya traksi yang baik di
permukaan jalan basah, mampu mengalirkan air dan terhindar dari slip ke samping jika
dilakukan pengereman, ban seperti ini membutuhkan pola tread yang berbeda. Salah satu
komponen yang menunjang koefisen grip adalah permukaan jalan (lintasan) yang dilalui ban,
semakin baik permukaan jalan yang dilalui maka gripnya akan semakin baik. Di Indonesia
lintasan aspal masih menjadi pilihan utama di banding dengan beton. Llintasan aspal banyak
digunakan karena lintasan aspal umumnya lebih nyaman untuk dilalui, warnanya yang hitam
tidak memberikan efek silau pada siang hari, jarak pengereman kendaraan di atas lintasan aspal
cukup baik, karena nilai kekesatan permukaan (skid resistance) hanya turun sedikit atau hampir
konstan (Sjahdanulirwan, M, 2003).

ISI
TYRE AND WHEEL
Ban yang sudah selama ini kita ketahui merupakan salah satu komponen dari kendaraan yang
penting mengingat tanpa ban mustahil kendaraan dapat berjalan dengan nyaman, oleh sebab itu
ban sangatlah penting untuk menyerap getaran dari jalan sehingga getaran tidak sampai ke
pengemudi. Ban kendaraan dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu ban bias, radial dan
tubeless (tanpa ban dalam).

Ban Bias

Untuk ban bias, ban jenis ini terbuat dari lapisan serat yang dibuat dengan arah yang miring.
Selain itu, ban jenis bias ini memiliki tapak atau juga disebut dengan tread yang memiliki daya
serap terhadap benturan yang baik sehingga akan memberikan kenyamanan pada pengemudi saat
berkendara. Tetapi kelemahan dari ban bias ini untuk ketahanan terhadap keausan dan
guncangan kurang baik dan tidak sebaik ban jenis radial.

Ban Radial

Untuk ban radial, ban jenis ini terbuat dari lapisan serat dan lapisan serat tersebut dibuat
menyilang pada lingkar ban. Selain itu, pada ban jenis radial ini lapisan seratnya ditambah
dengan lapisan sabuk dengan arahnya yang searah lingkar ban.

Untuk ban radial yang sabuknya terbuat dari bahan serat baja, ban ini disebut dengan ban radial
baja. Untuk kelebihan ban radial baja ini adalah untuk ketahanan terhadap guncangan serta
keausan lebih baik dibandingkan dengan tipe bias. Sedangkan kelemahan ban radial baja ini
sendiri adalah untuk tapaknya lebih kaku sehingga kurang nyaman saat dikendarai pada jalan
bergelombang atau tidak rata.

Ban Tubeless
Untuk ban tubeless, ban jenis tubeless ini dirancang agar memungkinkan ban dapat menahan
udara langsung didalamnya tanpa adanya ban dalam didalam ban luarnya.

Ban jenis tubeless ini dibuat dengan lapisan serat dan didalamnya juga dilengkapi dengan lapisan
dalam yang berfungsi berfungsi untuk menghambat tekanan udara yang keluar pada saat ban
tertusuk oleh benda tajam, sehingga ketika ban tertusuk ban tidak langsung kempes. Ban jenis
tubeless ini memiliki tingkat keamanan yang cukup baik.

Cara kerja ban tubeless ini ketika tertusuk benda tajam yaitu saat ban tertusuk benda tajam, maks
tread dan liner akan mencengkeram dengan kuat pada benda tajam yang menusuk ban. Karena
tread dan liner mencengkram rapat benda tajam tersebut sehingga tekanan udara dalam ban
tersebut tidak akan langsung keluar. Oleh sebab itu ban jenis tubeless ini tidak akan langsung
kempes ketika tertusuk benda tajam dengan catatan benda tajam tersebut tidak dicabut dari ban.

Kelebihan ban jenis tubeless lainnya adalah proses radiasi panas akan lebih baik dikarenakan
udara langsung berhubungan dengan rim karena ban jenis tubeless tidak memakai ban dalam.
Selain itu, dengan tidak memakai ban dalam maka flap dan side ring pada ban akan menjadi
lebih ringan

BAHAN BAKU BAN


Karet Natural

karet natural terbuat dari pohon. Berdasarkan elastisitasnya karet alami ini memiliki daya
elastisitas yang lebih baik dan sempurna daripada karet buatan. Kita bisa menilai daya tahannya
bagus atau tidak dari kondisi ban kendaraan tersebut. Ketika ban tersebut gampang retak-
retak,maka karet yang digunakan pada ban kendaraan tersebut adalah karet buatan.
Berbeda lagi jika ban tersebut tidak retak-retak atau tidak gampang retak. Berarti ban kendaraan
tersebut memakai bahan karet alami

Karet Sintetis

Sedangkan ban yang sifatnya untuk kecepatan seperti ban kendaraan roda dua atau mobil
penumpang itu menggunakan komposisi antara karet natural dan karet sintetis yang
persentasenya kurang lebih sama. Perbandingan bisa dari 35 hingga 50 persen. Namun
tergantung kebutuhannya.

Komposisi karet sintetis, menurut dia, lebih banyak berfungsi untuk meningkatkan kecepatan
dan efisiensi bahan bakar hingga 25 persen.

Itu berkat rolling resistance yang baik dari komposisi karet sintetis sehingga lebih hemat energi
dan daya cengkram meningkat. Jadi fungsi keduanya berbeda antara karet natural dan karet
sintetik tapi sama-sama dibutuhkan, hanya komposisinya saja yang berbeda.

KONTRUKSI BAN

1. Carcass (Casing)

Carcass merupakan rangka ban yang keras, cukup kuat untuk menahan udara yang bertekanan
tinggi dan juga cukup fleksibel untuk meredam perubahan beban dan benturan. Carcass terdiri
dari ply (layer) dari tire cord (lembaran anyaman pararel dari bahan yang kuat) yang direkatkan
menjadi satu dengan karet. Cord pada ban-ban bus atau trucuk biasanya dibuat dari nylon atau
baja, sedangkan untuk mobil-mobil penumpang kecil biasanya terbuat dari Polyester atau nylon.
Ban diklasifikasikan menurut arah Cord yaitu ban tipe radial dan bias ply.

2. Tread
Tread adalah lapisan karet luar yang melindungi Carcass terhadap kepuasan dan kerusakan
disebabkan oleh permukaan jalan. Tread adalah bagian yang langsung berhubungan dengan
permukaan jalan dan menghasilkan tahanan akibat gesekan yang memindahkan gaya gerak dan
gaya pengereman kendaraan ke permukaan jalan.

Pola tread terdiri dari alur yang terdapat pada permukaan tread, dan dirancang untuk
memperbaiki kemampuan ban dalam memindahkan gaya ke permukaan jalan sesuai kebutuhan
jalanan.

3. Sidewall

Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan melindungi Carcass
terhadap kerusakan dari luar ban. Sebagai bagian ban yang paling besar dan paling fleksibel,
sidewall secara terus-menerus melenturkan di bawah beban yang dipikul oleh kendaraan selama
berjalan.

Di sidewall tercantum informasi nama pabrik pembuat, ukuran ban, tanggal dibuatnya dan
informasi lainnya.

4. Breaker

Breaker adalah lapisan yang terletak diantara Carcass dengan tread yang memperkuat daya rekat
antara keduanya. Breaker meredam kejutan yang timbul dari permukaan jalan ke Car ada dan
biasanya digunakan pada ban dengan bias-ply.

Ban untuk bus dan truk serta trucuk ringan menggunakan breaker yang terbuat dari nylon,
sedangkan untuk mobil penumpang menggunakan bahan Polyester.

5. Belt (rigit breaker)

Belt atau rigit breaker adalah tipe breaker yang digunakan pada ban radial-ply dan diletakkan
seperti sarung mengelilingi ban diantara Carcass dan karet tread untuk menahan Car ada dengan
kuat. Rigit breaker yang tersusun dari kawat baja, rayon atau polyester digunakan untuk ban
mobil penumy, sedangkan rigit breaker dari kawat baja digunakan untuk ban bus dan truk.

6. Bead

Bead terbuat dari kawat baja yang berfungsi untuk mencegah robeknya ban dari rim(pelek) dari
berbagai gaya yang bekerja pada sisi bebas atau bagian samping ply yang disebut kawat bead.
Tekanan udara di dalam ban mendorong bead keluar pada rim (pelek) dan tertahan kuat. Bead
dilindungi dari kerusakan karena gesekan dengan pelek dengan jalan memberinya lapisan karet
keras yang disebut Chafer strip, kontruksi, flipper beard toe, bead heel, bead base, chafer, and
bear wire.
Kontruksi Bead

Flipper : pembungkus bead wire yang memiliki bentuk sedemikian rupa yang cocok dengan
bentuk ban pada bead (memakai karet pengisi bead yang berbentuk segitiga) dengan tujuan
untuk menjaga posisi bead agar tidak bergeser saat digunakan maupun penggantian ban.

Bead toe : bagian bead sebelah dalam.

Bead heel : bagian bead yang kontak dengan rim (pelek) pada flens.

Bead base : bagian bead yang berada diantara bead toe dan bead heel yang berbentuk datar.

Chafer : merupakan lapisan terluar yang membungkus bead untuk mencegah kerusakan karena
gesekan dengan rim (pelek).

Bead wire : kawat baja yang mengandung kadar karbon tinggi menjamin pemasangan ban ke rim
(pelek).

Bead chipper : berfungsi untuk melindungi area sidewall paling bawah.

POLA BAN
Tread dibuat dengan berbagai macam pola dengan tujuan yang berbeda-beda, salah satunya
yakni untuk membuang air. Perbedaan ini dapat mempengaruhi banyak hal dalam berbagai
faktor yang timbul akibat kondisi permukaan jalan serta jenis kendaraan yang menggunakannya.

1. Pola Rib
Pola Rib berbentuk beberapa alur zig-zag pararel yang mengelilingi ban. Pola ini sangat cocok
untuk berjalan di jalan dengan permukaan yang rata pada kecepatan tinggi (highway).
Pola Rib

Pola Rib memiliki karakteristik sebagai berikut :

 Mempunyai tahanan gelinding (rolling resistance) yang kecil bagi ban.

 Side-slipping resistance lebih besar sehingga kendaraan lebih mudah dikendalikan.

 Suara yang ditimbulkan oleh ban kecil.

 Tenaga tariknya kurang baik bila dibandingkan dengan ban yang menggunakan pola lug.

2. Pola Lug
Pola Lug memiliki alur tegak lurus terhadap garis keliling ban. Pola ini banyak dipakai pada ban
mesin kontruksi dan truk. Pola tread ini cocok digunakan untuk berjalan pada jalan yang tidak
rata dan lunak (jalan tanah).

Pola Lug
Pola Lug memiliki karakteristik sebagai berikut ini :

 Mempunyai tenaga tarik yang baik.

 Tahanan gelinding (Rolling resistance) ban cukup tinggi.

 Tread pada daerah Lug lebih mudah aus tidak mmerata.


 Suara yang ditimbulkan oleh ban lebih besar.

3. Pola Rib dan Lug


Pola Rib and Lug merupakan gabungan antara pola ini dan Lug dengan tujuan untuk
memperbaiki kestabilan dalam menghadapi dan banyak dipakai pada ban-ban bus dan truck, dan
cocok dijalankan pada jalan yang rata maupun tidak rata ( jalan berpasir dan berbatu).

Pola Rib dan Lug

Pola Rib dan Lug memiliki karakteristik sebagai berikut ini :

 Pola Rib yang melingkar pada keliling ban dapat menstabilkan kendaraan dengan
mengurangi kemungkinan sidr-slipping, sedangkan pola Lug pada tepi ban dapat
memperbaiki kemampuan pengendaraan dan pengereman.

 Bagian pola Lug pada pola ini lebih mudah aus tidak merata.

4. Bola Block
Pola Block memiliki tread yang berbentuk dari block yang berdiri sendiri. Pola ini banyak
digunakan para ban-ban salju, dan sekarang pola Block mulai digunakan pada ban radial-ply
untuk mobil-mobil penumpang.

Pola Block
Pola Block memiliki karakteristik sebagai berikut ini :
 Mempunyai kemampuan pengendaraan dan pengereman lebih baik.

 Dapat mengurangi slipping dan skidding pada jalan yang tertutup lumpur atau bersalju.

 Ban cenderung lebih cepat aus jika dibanding dengan Pola Rib dan Lug.

 Rolling resistance sedikit lebih besar.

 Tread lebih mudah aus tidak beraturan, terutama pada permukaan jalan yang keras.

Perhatian!
Ban-ban dengan pola unidirectional dimana ban-ban mempunyai pola tread disesuaikan
dengan arah putaran ban. Alur kesamping pada ban dibuat searah untuk dapat
meningkatkan kemampuan ban pada jalan yang basah. Karena ban lebih mudah
membuang air. Jika pemasangan ban arahannya terbalik maka dapat membuat
kemampuan ban ini di jalan basah menjadi tidak baik.

BAN CADANGAN
Ban cadangan sementara ini bentuknya lebih kecil, tujuannya untuk menghemat tempat dalam
bagasi. Penggunaannya bersifat sementara ketika ban standarnya bocor.

Ban tipe T ini adalah ban tubeless dengan carcass model bias. Diameter luarnya hampir sama
dengan ban standar, tetapi lebar tread dan keseluruhan lebih kecil, tread dan carcass lebih tipis.
Untuk mengimbangi beban dan kemampuannya, maka tekanan udaranya dibuat lebih besar yaitu
4,2 kg/cm2 (60 psi)
Sistem Kode Spesifikasi Ban dan Pelek

Ban

1. Penggunaan Sementara

2. Lebar (milimeter)

3. Aspect Ratio (%)

4. Ban bias (diagonal)

5. Diameter pelek (inch)

Pelek Roda (Wheel Rim)

1. Lebar pelek (inch)

2. Bentuk flens pelek (untuk ban pemakaian sementara)

3. Diameter pelek (inch)

Sistem Kode Spesifikasi Ban

Pada side wall ban biasanya terdapat kode yang menunjukan lebar ban, diameter dalam (diameter
pelek), dan ply rating. Untuk ban kecepatan tinggi terdapat kode tanbahan misalnya H,S, dan
seterusnya, pada ban radial, terdapat huruf R. Diantarannya ada pula yang mencantumkan aspect
ratio.

Ban Bias

Ban Radial
Sistem Kode Ban ISO (Internasional Standardization Organization)

1. Lebar ban dalam inci (ban bias) atau mili meter (ban radial)

2. Kecepatan maksimum yang diizinkan

3. Diameter pelek dalam inci

4. Kapasitas maksimum membawa beban dalam satuan ply rating (kekuatan ban A 4PR sama
dengan kekuatan ban yang menggunakan 4 lapis benang katun.)

5. Aspect ratio (tinggi/lebar ban) dalam persen

6. Ban radial

7. Kapasitas mengangkut beban (load index)

PERAWATAN BAN
Ban adalah bagian mobil yang bersinggungan langsung dengan permukaan jalan. Karena itu
harus ditangani dan dirawat dengan benar agar dapat diperoleh pengendaraan aman, nyaman
dan ekonomis.
Tekanan Udara Ban

Tekanan Udara Ban adalah faktor penting bagi kemampuan dan keselamatan berkendaraan.
Meskipun ban dibuat dari bahan yang rapat, udara masih dapat bocor walaupun sedikit

Oleh karena itu tekanan udara pada ban harus diperiksa secara teratur dan disesuaikan dengan
spesifikasinya.

1. Tekanan Udara ban yang berlebihan

Tekanan udara ban yang berlebihan dari yang ditentukan dapat mengakibatkan problema berikut

(a) Bidang gesek tread menjadi berkurang sehingga menurunkan kemampuan pengereman dan
stabilitas berkendaraan

(b) Kenyamanan berkendaraan berkurang

(c) Bagian tengah tread aus lebih cepat

(d) Lapisan benang ban terlalu tegang dan mudah rusak karena adanya tumbukan dari luar

(e) Lapisan karet tread mudah terkelupas karena panas gesekan yang terkonsentrasi dibagian
tengah tread

2. Tekanan udara ban yang kurang

Tekanan udara ban yang kurang dapat menyebabkan

(a) Gesekan ban dengan jalan bertambah sehingga menyerap tenaga dan menghabiskan bahan
bakar lebih banyak

(b) Kemudi bertambah berat


(c) Tepi ban aus lebih cepat

(d) Ban menjadi terlalu lentur sehingga temperature dalamnya bertambah. Bila tekanan udara
ban rendah sekali dan kecepatan kendaraan tinggi, ban dapat pecah sehingga dapat
membahayakan

(e) Pada kecepatan tinggi cenderung terjadi standing wave dan mengalami hydroplaning

3. Memeriksa tekanan udara ban

(a) Ban harus dalam keadaan dingin sebelum melakukan pemeriksaan dan penambahan udara

(b) Pergunakan selalu pengukur tekanan (tire pressure gauge) dan jangan hanya diperiksa secara
visual

(c) Sesuaikanlah dengan spesifikasi dalam pedoman reparasi, lembaran data service, atau
pedoman pemilik kendaraan untuk mengetahui tekanan udara ban yang benar untuk bermacam-
macam tingkat beban

ROTASI BAN
Sebaiknya keempat ban (lima termasuk ban cadangan) mengalami keausan yang sama.
Penggunaan ban pada satu posisi (misalnya depan kiri, belakang kanan, dan seterusnya) dalam
waktu yang lama akan menghasilkan bentuk keausan tertentu. Umumnya ban depan pada
kendaraan yang berpenggerak roda belakang, keausannya lebih cepat 10-20% daripada ban
belakang. Keausan pada tepi bagian luar lebih cepat, penyebabnya adalah

a. Pada umumnya beban bekerja lebih besar pada roda depan di bandingkan dengan roda
belakang

b. Pada saat membelok beban terbesar bekerja pada roda depan bagian luar

c. Pada roda depan terdapat camber dan toe in. Ban harus dirotasi secara teratur (mengganti dari
satu posisi ke posisi lainnya), sehingga keausannya akan merata dan penggunaan menjadi lebih
lama.

PELEK RODA
Ban tidak dapat dipasang langsung pada mobil, tetapi dipasang pada roda-roda, biasanya pelek
(disc wheel). Karena roda merupakan bagian penting yang menyangkut keselamatan mengemudi,
maka harus cukup kuat untuk menahan beban vertical dan horizontal, beban pengendaraan dan
pengereman dan berbagai macam tenaga yang tertumpu pada ban.
Di samping itu roda harus seringan mungkin. Tambahan pula ban harus dibalance dengan baik,
dengan demikian dapat berputar lembut pada putaran tinggi, dan pelek harus dibuat akurat agar
dapat mengikat ban dengan baik.

Tipe Pelek Roda

Pelek roda dapat dibedakan menurut metode pembuatan dan bahannya. Ada dua tipe yang
umumnya digunakan sekarang : yaitu baja press dan campuran besi tuang(cast light alloy)

Pelek Baja Press

Pelek tipe (pressed-steel disc wheel) ini terdiri dari rim yang dilas ke disc. Disc dibuat dari
lembaran baja yang dipres. Konstruksi seperti ini mudah untuk diproduksi dalam jumlah yang
banyak. Pada umumnya mobil menggunakan tipe ini karena tahan lama dan kualitasnya merata.

Pelek Dari Bahan Campuran Besi Tuang

Pelek (cast ligh-alloy disc wheel) ini terbuat dari bahan campuran terutama dari aluminium atau
magnesium. Pada umumnya digunakan untuk mengurangi berat dan menambah penampilan
kendaraan
Sistem Kode Spesifikasi Pelek

Ukuran pelek tercetak pada permukaan pelek itu sendiri. Biasanya meliputi lebar, bentuk dan
diameter pelek.

KESELAMATAN BAN DALAM BERKENDARA


Ban menjadi instrumen keselamatan berkendara lewat tiga faktor utama, yakni pemilihan ban
yang tepat atau Right Tire, tekanan udara ban yang tepat (Right Inflation Pressure) serta tingkat
keausan pemakaian ban yang tepat (Right Tread Wear Depth). Serta faktor lain yang perlu
diperiksa dan diperhatikan dari sebuah ban adalah kondisi yang tidak rusak (No Crack or Cut)
serta kerataaan permukaan ban (No Irregular Wear).

Dengan ini dapat mengurangi jumlah angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia, lewat betapa
pentingnya peranan ban untuk keselamatan berkendara.

KESIMPULAN
Roda adalah obyek berbentuk lingkaran, yang bersama dengan sumbu, dapat menghasilkan suatu
gerakan dengan gesekan kecil dengan cara bergulir. Contoh umum ditemukan dalam penerapan
dalam transportasi.

Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu . Ban adalah bagian penting dari kendaraan darat,
dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan,
melindungi roda dari aus dan kerusakan,serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah
untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai