DI KAMAR OPERASI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
RSUD TAMIANG 01/03
LAYANG Jl. Nansarunai No. 62 Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh: 7 Juli 2020 Direktur RSUD TAMIANG LAYANG STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) dr. JIMMI WS HUTAGALUNG,.M.M.Kes Adalah usaha-usaha yang dilakukan di kamar operasi untuk mencegah PENGERTIAN terjadinya penularan infeksi HIV, MRSA dan Hepatitis kepada petugas dan penderita operasi lainnya. 1. Meminimalkan risiko terjadinya infeksi silang dari penderita ke petugas dan penderita lainnya. 2. Mengetahui cara yang tepat untuk melakukan perawatan kepada TUJUAN penderita HIV, MRSA dan Hepatitis. 3. Agar petugas mengetahui cara-cara pencegahan dan penanganan kepada penderita HIV, MRSA dan Hepatitis. Keputusan Direktur Nomor : / /SPO-OK/ /2020 tentang KEBIJAKAN Penanganan Pasien HIV, MRSA dan Hepatitis di Kamar Operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Tamiang Layang. PERSIAPAN 1. Hibisrub 5 % dalam kom. 2. Sikat steril. 3. Duk streil. 4. Instrumen + nierbekken, kassa steril. 5. Betadine 10 %, yodium 5 %, alkohol 96 %, hibitan 5 %. 6. Chlorhxidine 5 %. 7. Larutan hypochloride 0,5 %. 8. Plastik pembungkus. 9. Kaleng sampah. 10.Kacamata khusus. PROSEDUR 11.APD lengkap: a. Gown steril berlengan panjang yang tertutup rapat (plastik apron yang cukup panjang). b. Sepatu boot setingi betis yang kedap air. c. Handscun steril. d. Head cup (penutup kepala). e. Masker. f. Pelindung wajah (full face). PENANGANAN PASIEN HIV, MRSA DAN HEPATITIS DI KAMAR OPERASI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : RSUD TAMIANG 02/03 LAYANG Jl. Nansarunai No. 62 PELAKSANAAN 1. Pakaian luar harus diganti dengan pakaian kerja operasi yang bersih. 2. Petugas yang menangani penderita harus memakai gown steril berlengan panjang yang tertutup rapat atau memakai plastik apron yang cukup panjang daripada sepatu pelindung. 3. Tidak memakai sepatu terbuka, harus tertutup, model sepatu boot setinggi betis yang kedap air. 4. Mengenakan sarung tangan yang steril. Apabila sarung tangan robek atau tertusuk jarum, harus segera dilepas dan tangan dicuci bila prosedur keselamatan telah mengijinkan. Jarum dipindahkan dari daerah steril, dan laporkan kepada panitia pengendalian infeksi nosokomial. 5. Pelindung rambut harus menutup kepala dengan rapat. 6. Bila mempunyai luka pada kulit terutama pada tangan, tutuplah dengan pembalut kedap air (water proof). 7. Masker, kacamata khusus, pelindung wajah (full face) atau sistem pelindung kepala untuk pembedahan harus selalu dikenakan di kamar bedah. 8. Apabila terkena cairan tubuh ‘menembus”, harus segera mandi. 9. Petugas yang menangani pasien dilarang meninggalkan ruang bedah. 10. Sebelum melepaskan gown luar, sarung tangan, penutup dan PROSEDUR pelindung muka. 11. Pakaian bedah dilarang dipakai di luar kamar bedah. 12. Diathermy dan mesin suction harus ditempatkan berlawanan dengan dokter bedah. 13. Pengiriman specimen ke laboratorium agar digunakan tabung dengan dibungkus plastic double dan diberi label “hati-hati” bahan menular. 14. Peralatan tajam tidak boleh diberikan dengan tangan, harus pakai bengkok. 15. Semua jenis alat-alat tajam yang sudah dipergunakan seperti jarum suntik dan silet cukur, jarum infus, scalpel disposible dimasukkan dalam safety box yang tahan terhadap barang tajam, ditutup dan selanjutnya dimusnahkan. 16. Tidak diperbolehkan memegang jarum dengan menggunakan jari, harus memakai forceps atau penjepit jarum. 17. Perawat yang membantu operasi tidak boleh memakai tangan untuk membuka luka selama pembedahan, sebagai ganti self retraktor atau tongkat yang dibalut kain penyeka. 18. Harus diperhatikan spon penghisap darah dan kain penyeka ditaruh dalam mangkuk steril yang telah disiapkan dan dihitung ketika sudah terkumpul 10 buah/lembar. PENANGANAN PASIEN HIV, MRSA DAN HEPATITIS DI KAMAR OPERASI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : RSUD TAMIANG 03/03 LAYANG Jl. Nansarunai No. 62 19. Troley, meja operasi dan peralatan lain, dibersihkan dengan larutan hypochloride 0,5 % dan dikeringkan. 20. Lantai yang tercemar darah, cairan tubuh (ekresi tubuh) dibersihkan PROSEDUR dengan desinfektan 2 %, tutup dengan lap pel sekali lagi dan ulangi dengan desinfektan sampai kering. 21. Lakukan bongkaran kamar operasi, dengan menggunakan larutan hypochloride 0,5 %. UNIT TERKAIT Petugas IBS.