Anda di halaman 1dari 3

PROTRUSI

Mekanisme
Protrusi dapat terjadi karena kebiasaan buruk yang menyebabkan ketidakseimbangan otot
orofasial sehingga mempengaruhi posisi gigi dalam lengkung rahang. Keseimbangan otot
dipengaruhi oleh kestabilan dan posisi gigi. Kekuatan otot orbicularis oris dan buccinator
diseimbangan oleh kekuatan yang berlawanan dari lidah.
1. Protrusi anterior
Gigi anterior lebih maju ke depan (lebih dari 4 mm, overjet normal sebesar 2-4 mm).
overjet berlebihan terutama pada gigi insisivus maksila yang terlalu ke anterior sehingga
insisivus maksila tidak mengenai insisivus mandibula dan menyebabkan terjadinya
kontak premature antara insisivus atas dan bawah.

Gambar 1. Protrusi anterior maksila akibat menghisap jempol dan bibir


2. Protrusi bimaksiler
Rahang atas dan rahang bawah terlalu maju ke depan disertai seluruh gigi yang maju
pada kedua rahang namun hubungan oklusi giginya kelas I. pada kasus protrusi
bimaksiler dento-alveolar biasanya ada kelainan pada system neuromuskularnya yaitu lip
incompetence (relasi bibir yang terbuka). Otot-otot lidah relative hiperaktif yang
menyebabkan inklinasi gigi anterior ke labial sehingga dapat mengganggu penampilan.
Kasus protrusi bimaksiler umumnya terjadi pada orang Asia. Ciri dari protrusi ini antara
lain:
 Sudut nasolabial menurun akibat proklinasi anterior dari maksila (Gambar 2A)
 Sulkus mentolabial dangkal akibat proklinasi anterior mandibula (Gambar 2B)
 Bibir inkompeten (Gambar 2C)
 Profil wajah konveks (Gambar 2D)

Gambar 2. Protrusi bimaksiler

Akibat Protrusi
Berikut merupakan akibat dari protrusi:
1. Mengurangi rasa percaya diri
2. Protrusi berpengaruh terhadap fungsi mastikasi karena posisi gigi akan mempengaruhi
gerakan pembukaan dan penutupan rahang

Chewing Reflex
Chewing reflex adalah gerakan ritmik dari pengunyahan akibat adanya gerakan reflek. Berikut
merupakan gerakan reflek yang terjadi:
1. Reflek pembukaan rahang: dipicu stimulus akibat tekanan kontak gigi atau rangsang
taktil pada daerah mulut dan bibir
2. Reflek penutupan rahang: dipicu stimulus peregangan otot penutupan (otot elevator)
rahang
Mekanisme  Chewing Reflex
 Kehadiran bolus makanan pada mulut
 Inisiasi (stimulasi) refleks inhibisi otot – otot mastikasi (oral dan periodontal
mechanoreseptor) sehingga mandibula bergerak kebawah
 Rahang terbuka
 Inisiasi (stimulasi) refleks peregangan (stretch receptors) pada otot rahang membangun
kembali kontraksi otot sehingga rahang terangkat
 Rahang tertutup
 Bolus akan tertekan kembali dan menyebabkan inhibisi otot mastikasi yang menyebabkan
rahang terbuka kembali

Anda mungkin juga menyukai