Rakosi 9 Etiologi Maloklusi
Rakosi 9 Etiologi Maloklusi
Faktor Eksogenik
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
BANDUNG
2018
Faktor Fisik
Metode menyusui pada bayi dianggap penting berkaitan dengan etiologi posisi
retrusi mandibula pada periode gigi sulung. Keuntungan utama menyusui secara
langsung dibandingkan dengan pemberian susu botol dari sudut pandang ortodonti
adalah bayi harus mengaktifkan dan memprotraksi otot rahang jauh lebih banyak
Gambar 198. Pemberian Makan Bayi. Menyusui secara langsung lebih dianjurkan
dibandingkan dengan yang lain karena memiliki manfaat untuk
perkembangan gigi yang lebih baik. Kanan: Jika bayi harus diberi susu
botol, puting dot NUK memiliki kelebihan dibandingkan dengan puting
dot konvensional karena bentuk fisiologisnya cocok dengan anatomi
bayi. (Sumber: color atlas of dental medicine orthodontic
diagnosis).
Beban fungsional yang lebih tinggi ini selama beberapa bulan pertama
fisiologis hubungan antero-posterior rahang yang ada pada saat lahir. Meskipun
dot berbentuk puting telah dibuat khusus untuk menyusui, namun tidak
Anak sudah bisa mengunyah setelah gigi molar sulung pertama erupsi. Hal ini
penting untuk perkembangan normal gigi-gigi bahwa anak dapat diberi makanan
Gambar 199. Mengganti dari Makanan Cair Menjadi Makanan Padat. Setelah molar
sulung pertama erupsi, yaitu pada saat gigitan pertama kali naik secara
fisiologis (pada sekitar usia 14 bulan), anak seharusnya hanya diberikan
makanan padat untuk memastikan bahwa pertumbuhan gigi sulung
berkembang secara normal. Atas: Deep overbite sebelum erupsi molar
sulung. Prosesus alveolar posterior bersentuhan satu sama lain. Bawah:
erupsi molar sulung pertama yang menaikkan gigitan dan mengurangi
overbite. (Sumber : color atlas of dental medicine orthodontic
diagnosis).
Jika anak tetap berlanjut diberi makanan lunak setelah usia ini, anak dapat
Gambar 201. Gigi Sulung "Masseter Chewing" yang Sudah Matur dan Normal.
Oklusi anak perempuan usia 5 tahun saat awal tanggalnya gigi anterior.
Karakteristik umum dari jenis pengunyahan ini adalah: Pembentukan
jarak fisiologis di antara gigi sulung anterior, penggantian gigi anterior
mandibula dan sedikit overbite dikarenakan abrasi gigi sulung. (Sumber:
color atlas of dental medicine orthodontic diagnosis).
Gambar 202. Kekurangan dari “Temporalis Chewing” untuk Perkembangan Gigi-
gigi Sulung. Otot temporalis memiliki kerja yang paling banyak saat
gerakan pengunyahan. Ia memberi tekanan secara kranial, utamanya
secara kranioposterior, dan cenderung meningkatkan pembentukan
overbite yang dalam. Otot ini tidak memberikan tekanan protusif.
(Sumber : color atlas of dental medicine orthodontic diagnosis).
sempurna
2. Makanan dikunyah superfisialis
3. Gigi sulung yang terabrasi sedikit
4. Lengkung gigi bawah tidak bergeser ke depan
5. Molar pertama dalam posisi oklusal yang tidak stabil
6. Overbite berlebihan
Gambar 203. Gigi Sulung “Temporalis Chewer” yang Abnormal setelah Gigi
Anterior Tanggal. Gejala umum dari jenis pengunyahan ini adalah:
Overbite yang dalam menghambat fungsi pengunyahan, gigi sulung tidak
abrasi ,dan mandibula retrognatik. (Sumber : color atlas of dental
medicine orthodontic diagnosis).
Kehilangan gigi sulung secara prematur juga memiliki efek fisik terhadap
etiologi dari berbagai abnormalitas rahang dan gigi-gigi. Efek utama adalah
Istilah "prematur" berlaku untuk setiap kehilangan gigi sulung yang terjadi
lebih dari 6 bulan sebelum tanggal perkiraan erupsi benih gigi permanen yang
berada di bawahnya.
Mahkota gigi sulung yang telah hancur tidak dapat berfungsi sebagai gigi atau
menjaga ruangan untuk benih gigi permanen. Ada juga risiko bahwa infeksi
periapikal dari gigi sulung berkaries akan membahayakan pembentukan mahkota
Gambar 204. Lengkung Gigi Sulung Atas. Kehilangan semua mahkota gigi sulung
secara prematur dikarenakan efek sugar-saturated infants’ tea. (Sumber:
color atlas of dental medicine orthodontic diagnosis).
Gambar 205. Oklusi. Hubungan oklusi pasien terlihat pada gambar 204 Sejak fungsi
pengunyahan berkurang, rahang tidak dapat berfungsi dengan baik.
(Sumber: color atlas of dental medicine orthodontic diagnosis).
Gambar 206. Overbite yang Dalam bersamaan dengan Hilangnya Gigi Sulung secara
Prematur. Gingivally supported overbite terjadi setelah kehilangan gigi
sulung secara prematur dengan jumlah besar dalam jangka waktu yang
lama. Kurangnya dukungan gigi telah menyebabkan mandibula berotasi
ke depan dan ke atas, mengakibatkan gigitan tertutup atau overbite yang
berlebihan. (Sumber: color atlas of dental medicine orthodontic
diagnosis).
Bernafas
terventilasi dengan baik dan efek peningkatan pertumbuhan pada matriks kapsular
pertumbuhan pada rahang atas menghasilkan rahang yang sempit dengan palatum
yang tinggi dan gigi berjejal serta rahang bawah mengalami retrognati atau
sehingga terjadi perubahan pada posisi lidah pada orang yang bernafas melalui
mulut. Saat lidah berada pada posisi datar di dasar mulut, ia tidak akan berfungsi
Gambar 207. Hubungan Tekanan saat Bernafas Melalui Hidung (bagian space
paramedian melewati kepala dan bagian atas tubuh). Agar dapat
bernafas secara normal, hidung harus menerima udara yang cukup untuk
masuk dan jalan masuk oral anterior harus tertutup. Saat menarik nafas,
daerah tekanan rendah mengembang antara lidah dan palatum keras
karena adanya tarikan tekanan yang sedikit lebih besar yang berlawanan
dengan tekanan udara. Tarikan tekanan elastis pada sistem trakeobronkial
yang berhubungan dengan lidah melalui laring dan hyoid, merupakan hal
yang sangat penting. Gambar tersebut menunjukkan pergerakan laring
dan diafragma ke bawah selama inspirasi, sebagai hasil dari sistem
trakeobronkial yang elastik dan menarik tekanan (setelah Ekker-Mobius,
1962). (Sumber: color atlas of dental medicine orthodontic
diagnosis).
Gambar 208. Pernafasan Oronasal yang Berhubungan dengan Crossbite Anterior.
Kiri : relasi oklusal. Kanan : kebiasaan posisi istirahat rahang bawah pada
pasien usia 5 tahun agar dapat bernafas melalui mulut, lidah dalam posisi
rendah dan rahang bawah terbuka dan jauh lebih bawah daripada normal
saat istirahat. Perubahan pada keseimbangan orofasial dan otot mastikasi
memberikan efek yang kurang baik pada perkembangan normal gigi-gigi
(dorsum lidah ditandai dengan medium kontras). (Sumber: color atlas
of dental medicine orthodontic diagnosis).
Gambar 209. Temuan Ekstra Oral. Gambaran profil pasien berusia 7 tahun,
menunjukkan posisi retrusi rahang bawah. Kanan: Pasien memiliki
stenosis di sisi kiri hidung, yang menghambat pernafasan normal
hidung. (Sumber: color atlas of dental medicine orthodontic
diagnosis).
Gambar 210. Oklusi. Terdapat crowding anterior pada rahang atas dan bawah .
(Sumber: color atlas of dental medicine orthodontic diagnosis).
banyak pada anomali yang didapat. Kebiasaan buruk yang paling banyak sudah
abnormalitas yang bervariasi, tidak selalu ada hubungan kausal secara langsung.
maloklusi ditentukan oleh tiga faktor penting: intensitas, durasi, dan tipe
kebiasaan menghisap.