Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SEMINAR ORTODONTI

Faktor Eksogenik

Sumber : Color Atlas of Dental Medicine, Orthodontic - Diagnosis


Penulis : Thomas Rakosi, Irmtrud Jonas and Thomas M. Graver
Halaman : 79-85
Pembimbing : Dr. Avi Laviana, drg., Sp. Ort (K)
drg. Endang Setiowati
Seminaris : Syarifah Fatimah (160112160023)
Luqman Hanafi (16011216113)
Sovia Latifah Putri (160112160063)
Hari / tanggal : Jumat, 27 April 2018

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
BANDUNG
2018
Faktor Fisik

Faktor-faktor berikut, yang dapat meningkatkan resiko anomali perkembangan,

atau secara langsung menyebabkan anomali:

- Pemberian makan bayi


- Konsistensi diet
- Kehilangan prematur gigi sulung
- Bernafas melalui mulut

Metode menyusui pada bayi dianggap penting berkaitan dengan etiologi posisi

retrusi mandibula pada periode gigi sulung. Keuntungan utama menyusui secara

langsung dibandingkan dengan pemberian susu botol dari sudut pandang ortodonti

adalah bayi harus mengaktifkan dan memprotraksi otot rahang jauh lebih banyak

untuk menekan susu keluar dari payudara ibu (Gbr.198).

Gambar 198. Pemberian Makan Bayi. Menyusui secara langsung lebih dianjurkan
dibandingkan dengan yang lain karena memiliki manfaat untuk
perkembangan gigi yang lebih baik. Kanan: Jika bayi harus diberi susu
botol, puting dot NUK memiliki kelebihan dibandingkan dengan puting
dot konvensional karena bentuk fisiologisnya cocok dengan anatomi
bayi. (Sumber: color atlas of dental medicine orthodontic
diagnosis).
Beban fungsional yang lebih tinggi ini selama beberapa bulan pertama

membantu menggerakkan mandibula ke arah anterior dan mengkompensasi retrusi

fisiologis hubungan antero-posterior rahang yang ada pada saat lahir. Meskipun

dot berbentuk puting telah dibuat khusus untuk menyusui, namun tidak

sepenuhnya dapat menandingi keuntungan menyusui secara langsung.

Anak sudah bisa mengunyah setelah gigi molar sulung pertama erupsi. Hal ini

penting untuk perkembangan normal gigi-gigi bahwa anak dapat diberi makanan

padat mulai dari usia ini (Gbr. 199).

Gambar 199. Mengganti dari Makanan Cair Menjadi Makanan Padat. Setelah molar
sulung pertama erupsi, yaitu pada saat gigitan pertama kali naik secara
fisiologis (pada sekitar usia 14 bulan), anak seharusnya hanya diberikan
makanan padat untuk memastikan bahwa pertumbuhan gigi sulung
berkembang secara normal. Atas: Deep overbite sebelum erupsi molar
sulung. Prosesus alveolar posterior bersentuhan satu sama lain. Bawah:
erupsi molar sulung pertama yang menaikkan gigitan dan mengurangi
overbite. (Sumber : color atlas of dental medicine orthodontic
diagnosis).
Jika anak tetap berlanjut diberi makanan lunak setelah usia ini, anak dapat

menjadi "temporalis chewer," yaitu hanya akan melakukan gerakan memotong

(Gambar. 202), secara keseluruhan bukan "masseter chewer" yang melakukan

siklus penggilingan makanan selama pengunyahan (Gbr. 200). Beban fungsional

yang tidak adekuat yang berhubungan dengan "temporal chewer" berdampak

buruk pada pembentukan struktur tulang, sehingga konsistensi bahan makanan

secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan rahang.

Gambar 200. Keuntungan dari "Masseter Chewing" untuk Perkembangan Gigi


Sulung. Gerakan pengunyahan terutama dilakukan oleh masseter, yang
memberikan gaya protusif pada pertumbuhan mandibula, sehingga
membantu untuk mengkompensasi posisi mandibula retrusi secara
fisiologis. (Sumber : color atlas of dental medicine orthodontic
diagnosis).
Tabel 1 Karakteristik dari “Masseter chewing”

"Masseter chewing" dan perkembangan gigi-gigi sulung


1. Beban fungsional tinggi, kerangka tulang kuat
2. Makanan digiling
3. Gigi sulung yang terabrasi
4. Lengkung gigi bawah bergeser ke depan
5. Molar pertama berada pada posisi yang baik
6. Pengurangan overbite

Gambar 201. Gigi Sulung "Masseter Chewing" yang Sudah Matur dan Normal.
Oklusi anak perempuan usia 5 tahun saat awal tanggalnya gigi anterior.
Karakteristik umum dari jenis pengunyahan ini adalah: Pembentukan
jarak fisiologis di antara gigi sulung anterior, penggantian gigi anterior
mandibula dan sedikit overbite dikarenakan abrasi gigi sulung. (Sumber:
color atlas of dental medicine orthodontic diagnosis).
Gambar 202. Kekurangan dari “Temporalis Chewing” untuk Perkembangan Gigi-
gigi Sulung. Otot temporalis memiliki kerja yang paling banyak saat
gerakan pengunyahan. Ia memberi tekanan secara kranial, utamanya
secara kranioposterior, dan cenderung meningkatkan pembentukan
overbite yang dalam. Otot ini tidak memberikan tekanan protusif.
(Sumber : color atlas of dental medicine orthodontic diagnosis).

Tabel 2. Karakteristik dari “Temporalis chewing”

“Temporalis chewing” dan perkembangan gigi-gigi sulung


1. Beban fungsional rendah, perkembangan kerangka tulang tidak

sempurna
2. Makanan dikunyah superfisialis
3. Gigi sulung yang terabrasi sedikit
4. Lengkung gigi bawah tidak bergeser ke depan
5. Molar pertama dalam posisi oklusal yang tidak stabil
6. Overbite berlebihan
Gambar 203. Gigi Sulung “Temporalis Chewer” yang Abnormal setelah Gigi
Anterior Tanggal. Gejala umum dari jenis pengunyahan ini adalah:
Overbite yang dalam menghambat fungsi pengunyahan, gigi sulung tidak
abrasi ,dan mandibula retrognatik. (Sumber : color atlas of dental
medicine orthodontic diagnosis).

Kehilangan Gigi Sulung secara Prematur

Kehilangan gigi sulung secara prematur juga memiliki efek fisik terhadap

etiologi dari berbagai abnormalitas rahang dan gigi-gigi. Efek utama adalah

pengurangan potensial pengunyahan setelah kehilangan satu atau beberapa gigi

lebih awal dari seharusnya. Pengurangan potensial pengunyahan ini akan

menyebabkan proses fungsional yang tidak memadai dan dapat menghambat

perkembangan rahang di sepanjang bidang sagital, transversal, dan vertikal.

Istilah "prematur" berlaku untuk setiap kehilangan gigi sulung yang terjadi

lebih dari 6 bulan sebelum tanggal perkiraan erupsi benih gigi permanen yang

berada di bawahnya.

Mahkota gigi sulung yang telah hancur tidak dapat berfungsi sebagai gigi atau

menjaga ruangan untuk benih gigi permanen. Ada juga risiko bahwa infeksi
periapikal dari gigi sulung berkaries akan membahayakan pembentukan mahkota

benih gigi yang sehat.

Makanan Kariogenik dan Kehilangan Gigi Sulung secara Prematur

Gambar 204. Lengkung Gigi Sulung Atas. Kehilangan semua mahkota gigi sulung
secara prematur dikarenakan efek sugar-saturated infants’ tea. (Sumber:
color atlas of dental medicine orthodontic diagnosis).

Gambar 205. Oklusi. Hubungan oklusi pasien terlihat pada gambar 204 Sejak fungsi
pengunyahan berkurang, rahang tidak dapat berfungsi dengan baik.
(Sumber: color atlas of dental medicine orthodontic diagnosis).
Gambar 206. Overbite yang Dalam bersamaan dengan Hilangnya Gigi Sulung secara
Prematur. Gingivally supported overbite terjadi setelah kehilangan gigi
sulung secara prematur dengan jumlah besar dalam jangka waktu yang
lama. Kurangnya dukungan gigi telah menyebabkan mandibula berotasi
ke depan dan ke atas, mengakibatkan gigitan tertutup atau overbite yang
berlebihan. (Sumber: color atlas of dental medicine orthodontic
diagnosis).

Bernafas

Pada kasus pernafasan hidung yang terhambat, sinus paranasal tidak

terventilasi dengan baik dan efek peningkatan pertumbuhan pada matriks kapsular

seperti yang dijelaskan oleh Moss berkurang.

Gangguan kronis pada pernafasan hidung, atau kebiasaan bernafas melalui

mulut berhubungan dengan terhambatnya pertumbuhan rahang atas. Kegagalan

pertumbuhan pada rahang atas menghasilkan rahang yang sempit dengan palatum

yang tinggi dan gigi berjejal serta rahang bawah mengalami retrognati atau

prognati. Kurangnya pertumbuhan maksila berhubungan dengan respirasi oronasal

sehingga terjadi perubahan pada posisi lidah pada orang yang bernafas melalui

mulut. Saat lidah berada pada posisi datar di dasar mulut, ia tidak akan berfungsi

secara normal terhadap perkembangan rahang atas. Saat lidah berpindah ke


bawah, tekanan sentrifugal dan sentripetal menekan pada rahang atas sehingga

menjadi tidak seimbang. Hiperaktivitas fungsi pada otot ekspresi wajah,

khususnya buksinator, menghambat perkembangan rahang atas.

Gambar 207. Hubungan Tekanan saat Bernafas Melalui Hidung (bagian space
paramedian melewati kepala dan bagian atas tubuh). Agar dapat
bernafas secara normal, hidung harus menerima udara yang cukup untuk
masuk dan jalan masuk oral anterior harus tertutup. Saat menarik nafas,
daerah tekanan rendah mengembang antara lidah dan palatum keras
karena adanya tarikan tekanan yang sedikit lebih besar yang berlawanan
dengan tekanan udara. Tarikan tekanan elastis pada sistem trakeobronkial
yang berhubungan dengan lidah melalui laring dan hyoid, merupakan hal
yang sangat penting. Gambar tersebut menunjukkan pergerakan laring
dan diafragma ke bawah selama inspirasi, sebagai hasil dari sistem
trakeobronkial yang elastik dan menarik tekanan (setelah Ekker-Mobius,
1962). (Sumber: color atlas of dental medicine orthodontic
diagnosis).
Gambar 208. Pernafasan Oronasal yang Berhubungan dengan Crossbite Anterior.
Kiri : relasi oklusal. Kanan : kebiasaan posisi istirahat rahang bawah pada
pasien usia 5 tahun agar dapat bernafas melalui mulut, lidah dalam posisi
rendah dan rahang bawah terbuka dan jauh lebih bawah daripada normal
saat istirahat. Perubahan pada keseimbangan orofasial dan otot mastikasi
memberikan efek yang kurang baik pada perkembangan normal gigi-gigi
(dorsum lidah ditandai dengan medium kontras). (Sumber: color atlas
of dental medicine orthodontic diagnosis).

Pernafasan Oronasal yang Berhubungan dengan Maloklusi Kelas II

Gambar 209. Temuan Ekstra Oral. Gambaran profil pasien berusia 7 tahun,
menunjukkan posisi retrusi rahang bawah. Kanan: Pasien memiliki
stenosis di sisi kiri hidung, yang menghambat pernafasan normal
hidung. (Sumber: color atlas of dental medicine orthodontic
diagnosis).
Gambar 210. Oklusi. Terdapat crowding anterior pada rahang atas dan bawah .
(Sumber: color atlas of dental medicine orthodontic diagnosis).

Gambar 211. Morfologi Kraniofasial dan Hubungan Rahang Anteroposterior.


Sefalogram lateral menunjukkan posisi lidah kebawah dan retraksi lidah,
tipikal kasus gangguan pernafasan hidung dan maloklusi Kelas II. Kanan:
mandibula berada dalam posisi retrusi, overjet secara klinis meningkat.
(Sumber: color atlas of dental medicine orthodontic diagnosis).
Kebiasaan Buruk – Disfungsi Orofasial

- Mengisap dot (Pacifier sucking)


- Menghisap jempol (Thumb sucking)
- Menghisap jari (Finger sucking)
- Menyelipkan lidah (Tongue-thrust)
- Menghisap atau menggigit bibir (Lip sucking atau biting)
- Menghisap pipi (Cheek sucking)
- Menggigit kuku atau pensil

Fungsi sistem orofasial yang terhambat merupakan penyebab yang paling

banyak pada anomali yang didapat. Kebiasaan buruk yang paling banyak sudah

tercantum di atas. Meskipun perbedaan kebiasaan menghisap dapat menghasilkan

abnormalitas yang bervariasi, tidak selalu ada hubungan kausal secara langsung.

Terlepas dari predisposisi genetik, hubungan antara disfungsi orofasial dan

maloklusi ditentukan oleh tiga faktor penting: intensitas, durasi, dan tipe

kebiasaan menghisap.

Kebiasaan Menghisap dan Maloklusi


Gambar 212 Efek dari Kebiasaan Menghisap pada Perkembangan Dentofasial. Kiri:
lateral sefalogram pada anak perempuan usia 6 tahun sebelum memiliki
kebiasaan menghisap. Anak ini memiliki kelas 2 skeletal dan pada fase
geligi campuran awal. Kanan: konfigurasi morfologi kraniofasial saat usia
7 tahun. anak ini mulai memiliki kebiasaan menghisap saat mulai masuk
sekolah, yang mempengaruhi kedua gigi permanen insisif atas dan bawah
selama gigi tersebut erupsi. (Sumber: color atlas of dental medicine
orthodontic diagnosis).
Gambar 213. Penemuan Rontgensefalometrik. Penelusuran sefalometrik pada lateral
headplates ditunjukkan pada gambar 212. Kiri : keadaan awal. Kanan :
keadaan 1 tahun setelah memulai kebiasaan menghisap. Saat
dibandingkan dengan keadaan awal, kebiasaan menghisap menyebabkan
tipping ke labial pada insisif rahang atas dan rahang bawah dan openbite
anterior. Secara simultan, kebiasaan tersebut menyebabkkan rahang atas
rotasi ke atas pada anterior selama perkembangannya. (menambah sudut
inklinasi berdasarkan A.M. Schwarz). (Sumber: color atlas of dental
medicine orthodontic diagnosis).

Anda mungkin juga menyukai