ASAL USUL NAMA “NIAS”

Oleh: Arozokhӧ Bago

NIAS adalah sebutan terhadap: a. Etnis atau suku yang menyebut diri
sebagai ONO NIHA (ANAK MANUSIA), yaitu orang2 pribumi yang
mendiami pulau atau gugusan pulau yg terletak di Samudra Hindia di sebelah
Barat Pulau Sumatra dan hingga kini termasuk dalam wilayah Provinsi
Sumatera Utara. b. Pulau yang terletak di Samudra Hindia di sebelah
Barat Pulau Sumatra yang oleh penduduk setempat menyebutnya sebagai
TANÖ NIHA (TANAH MANUSIA) dan dalam bahasa Indonesia lazim disebut
sebagai Pulau Nias.
Nama NIAS tersebut telah melekat kepada ONO NIHA dan TANÖ NIHA,
tetapi nama NIAS tersebut tidak diketahui digunakan sejak kapan dan siapa
yang pertama-tama menyebut kepada ONO NIHA atau TANÖ NIHA itu
sebagai NIAS.
Konon katanya, pada zaman dahulu, entah tahun berapa dan pada abad ke
berapa, di suatu tempat pantai TANÖ NIHA (entah di daerah mana) ada orang
asing (entah dari mana, namun kemudian diduga sebagai para penjelajah) yang
merapat dan dilihat oleh seseorang pribumi ONO NIHA yang kebetulan berada
di sekitar lokasi itu. Karena baru kali itu melihat orang asing seperti itu, sang
pribumi ONO NIHA itu merasa ketakutan ia berlari sambil berteriak-terik
(maksudnya untuk meminta tolong kepada orang-orang sesama pribumi guna
mengusir orang asing itu), "Niha asi! Niha asi!" maksudnya, "Niha ba nasi"
yang artinya, "Orang di laut" atau "ada orang asing di laut/ di pantai." Teriakan
sang pribumi ONO NIHA itu di dengar oleh orang asing itu. Ketika orang asing
itu kembali dan menceritakan peristiwa yang dialaminya di TANÖ NIHA itu,
hanya satu kata pribumi yang terekam dalam ingatannya yaitu "NIAS" yang
sebenarnya teriakan sang pribumi ONO NIHA itu adalah "NIHA ASI."
Istilah "NIAS" itulah yang kemudian oleh orang-orang dari luar menyebut
TANÖ NIHA sebai PULAU NIAS, dan orang-orang suku atau etnik ONO
NIHA disebut sebagai ORANG NIAS.
Nama "NIAS" itu kemudian dalam pidato-pidato dan sambutan-sambutan
diplomstis sering dipanjangkan sebagai ”Nusa Indah Aman Sentosa (NIAS).”