Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRATIKUM

Pengaruh metabolisme obat pada hewan uji

Disusun Oleh :

Nama : Indah Febriana

NIM : 201904052

Semester 2

STIKES CEDEKIA UTAMA KUDUS

Tahun 2019-2020
PENGARUH METABOLISME OBAT PADA HEWAN UJI

I. Tujuan
1. Menganalisis pengaruh metabolisme obat terhadap konsentrasi obat di dalam
darah dengan mengamati kecepatan efek yang terjadi (onset) dan lama efek
obat tersebut bertahan pada hewan uji (durasi).
2. Untuk menganalisis efek metabolisme alprazolam yang diberikan secara
bersamaan dengan famotidine

II. Dasar Teori


Metabolisme, sering pula disebut biotransformasi atau perubahan kimiawi
obat dalam tu buh. Metabolisme dapat terjadi diseluruh tubuh ( kecuali di tulang
atau jaringan lemak). Organ utama tubuh yang memetabolisme obat adalah di hati.
Metabolisme adalah upaya tubuh untuk mengeluarkan senyawa asing diantaranya
dengan mengubah senyawa tersebut menjadi lebih hidrofilik sehingga mudah
diekskresikan. Proses ini belangsung dengan melibatkan reaksi-reaksi biokimia
fase-1 (oksidasi, reduksi, hidrolisis dan hidroksilasi), dilanjutkan fase-2
(konyugasi sulfat, asetat, glukoronat, glisin dan glutation). Enzim utama yang
banyak berperan dalam dalam metabolisme obat adaah sitokrom P450 (CYP).
Kerja enzim ini dalam memetabolisme suatu obat dapat mengalami inhibisi
(penghambatan) daninduksi (peningkatan) kerja oleh suatu senyawa lain, sehingga
dapat mengubah ketersediaan hayati obat, yang pada akhirnya dapat mengubah
kadar obat dalam darah.
Pada umumnya metabolisme akan mengurangi kadar obat di dalam tubuh
(kecuali untuk obat jenis prodrug). Sehingga peningkatan kemampuan enzim
dalam metabolisme (induksi) akan menyebabkan kadar obat didalam tubuh akan
berkurang, begitu pula sebaliknya penghambatan kemampuan enzim dalam
metabolisme (inhibisi) akan menyebabkan kadar obat meningkat. Induksi dan
inhibisi enzim sering terjadi bila obat diberikan secara bersamaan. Jika suatu obat
diberikan secara bersamaan dan salah satu dari obat tersebut dapat mempengaruhi
kerja enzim dalam me-metablisme obat yang lainnya maka, kadar obat yang
dimetabolisme oleh enzim tersebut akan berubah pula, yang dapat diamati pada
efek yang terjadi.
Famotidine

Famotidine adalah obat yang bermanfaat untuk mengatasi gejala sakit maag dan
heartburn (rasa panas dan nyeri di ulu hati), dan penyakit refluks asam lambung
(GERD). Selain itu, obat ini juga dapat mengobati kondisi lain yang disebabkan oleh
produksi asam lambung yang berlebihan, seperti sindrom Zollinger-Ellison, tukak
lambung, serta ulkus duodenum.

Famotidine bekerja dengan menghambat zat histamin pada reseptor H2 (di


lambung), sehingga mengurangi produksi asam lambung. Ini akan membantu
pemulihan apabila terjadi kerusakan pada dinding lambung.

Alprazolam

Alprazolam adalah obat untuk mengatasi gangguan kecemasan dan gangguan


panik. Obat ini dapat mengurangi ketegangan psikologis yang dirasakan, sehingga
membuat orang yang mengonsumsinya dapat merasa lebih tenang. 

Alprazolam bekerja di dalam saraf otak untuk menghasilkan efek menenangkan


dengan meningkatkan aktivitas zat kimia alami dalam tubuh yang disebut asam
gamma-aminobutirat (GABA).

III. Alat dan Bahan


A. Alat
1. Batang pengaduk
2. Beaker
3. Gelas ukur
4. Hot Plate
5. Mixer
6. Spoit Oral
7. Stop Watch
8. Timbangan Berat Badan
B. Bahan yang digunakan
1. Tablet Alprazolam
2. Tablet Famotidine
3. Alkohol 70%
4. Aqua Destillata
5. Natrium CMC

IV. Prosedur kerja


1. Pembuatan Natrium CMC
a. Panaskan kurang lebih air 200 ml hingga mendidih
b. Timbang Natrium CMC sebanyak 1 gram
c. Masukan Natrium CMC kedalam beaker glass 300 ml lalu tambahkan 50
ml air panas
d. Aduk campuran tersebut dengan mixer hingga homogen, ditandai dengan
tidak nampaknya lagi serbuk berwarna putih dan campuran berupa seperti
gel
e. Tambahkan air panas sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga volume
larutan tersebut menjadi 100 ml, dinginkan.

2. Cara pembuatan suspensi oral Alprazolam


a. Ambil 2 tablet Alprazolam
b. Masukan serbuk Alprazolam yang sudah ditimbang lumpang, tambahkan
sekitar 50 ml larutan Natrium CMC, aduk hingga homogen
c. Pindahkan ke suspensi Alprazolam tersebut kedalam erlenmeyer lalu
cukupkan volumenya hingga 100 ml dengan larutan Natrium CMC 1%

3. Cara pembuatan suspensi famotidine


a. Ambil 2 tablet famotidine lalu gerus hingga halus, lalu timbang sebanyak
yang dibutuhkan sesuai dengan perhitungan.
b. Masukan serbuk famotidine yang sudah ditimbang lumpang, tambahkan
sekitar 50 ml larutan Natrium CMC aduk hingga homogen.
4. Pelaksanaan
a. Gunakan mencit jantan sebanyak 9 ekor
b. Ditimbang berat badan tiap mencit lalu catat
c. Mencit kemudian dikelompokan secara rawu kedalam 3 kelompok, tiap
kelompok terdiri dari 3 ekor, dimana kelompok I sebagai kelompok
kontrol diberi natrium CMC 1%, kelompok II sebagai oral di beri suspensi
alprazolam, kelompok III sebagai famotidine yang diberikan suspensi
alprazolam dan suspensi famotidine.
d. Semua pemberian dilakukan secara oral dengan dosis 0,2 ml/30 gram BB
mencit
e. Setiap pemberian obat dicatat waktunya, kemudian mencit diamati berapa
lama waktu yang dibutuhkan mulai tertidur (onset) berapa lama waktu
tidur mencit tersebut (durasi), dengan mengamati reflek balik badan
mencit

V. Perhitungan

Perhitungan Alprazolam 0.5 mg

 0,5x 0,0026 = 0,0013mg


 Dibuat 100 ml larutan
 100x 0,0013: 1ml = 0,13 mg
 0,13 mg alprazolam dilarutkan dalam 100 ml natrium CMC
 % kadar alprazolam= 0,00013%

Perhitungan famotidine 40mg

 40 x 0,0026 =0,104 mg
 Dibuat 100 ml larutan
 100x 0,104 :1ml =10,4 mg
 10,4 mg famotidine dilarutkan dalam 100 ml natrium CMC
 % kadar famotidine = 0,0104%

VI. Tabel Hasil Pengamatan


Alprazolam+
Natrium CMC Alprazolam
Mencit Famotidine
Onset Durasi Onset Durasi Onset Durasi
Kel I 15:00 15:16 02:30 20:15 04:10 25:47
Kel II 04:24 34:42 03:29 24:54 04:44 35:49
Kel III 08:56 18:02 01:35 17:06 03:06 37:11

VII. Pembahasan

Pengaruh metabolisme obat pada hewan uji, pada percobaan metabolisme


obat kepada hewan percobaan yaitu mencit. Hewan pada percobaan sebanyak 9
ekor mencit yang di bagi menjadi tiga kelompok dimana kelompok tersebut terdiri
dari tiga mencit yang akan diberi obat yang berbeda dengan cara pemberian obat
yang sama yaitu per oral. Obat yang diberikan untuk mencit pertama adalah
natrium CMC, untuk mencit kedua adalah Alprazolam, dan untuk mencit ketiga
adalah Alprazolam + Famotidine.

Metabolisme merupakan proses perubahan struktur kimia obat yang terjadi


dalam tubuh dan dikatalis oleh enzim. Pada proses metabolisme molekul obat
diubah menjadi lebih polar, artinya lebih mudah larut dalam air dan kurang larut
dalam lemak sehingga lebih mudah diekresikan melalui ginjal.

Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh beberapa senyawa kimia


terhadap enzim pemetabolisme obat dengan mengukur efek farmakologinya
berdasarkan hasil pengolahan dan interpretasi data secara statistika. Pada
percobaan ini, yang menjadi objek pengamatan adalah hilangnya efek sedatif
hipnotik dari alprazolam yang ditandai dengan kembalinya efek balik badan
mencit setelah tertidur sebagai tanda telah terjadi metabolisme.

Kerja suatu inhibitor yaitu berikatan dengan enzim sehingga ketika ada obat
lain masuk obat tersebut tidak akan dimetabolisme, lalu obat akan terakumulasi
dalam plasma dan akan menyebabkan efek toksik. Akibatnya durasi efek terapi
yang lama dan bahkan kematian hewan uji. Secara garis besar kerja inhibitor yaitu
menghambat metabolisme suatu obat.
Kerja suatu inductor yaitu membantu meningkatkan enzim pemetabolisme,
ketika ada obat lain yang masuk obat tersebut akan langsung dimetabolisme dan di
ekskesikan sehingga mengurangi kadarnya dalam plasma dan diperoleh durasi
obat yang pendek.

VIII. Kesimpulan
 Metabolisme atau biotransformasi adalah proses perubahan struktur kimia
obat yang terjadi dalam tubuh dan di katalis oleh enzim.
 Pada percobaan ini digunakan hewan mencit sebanyak 9 ekor dimana
hewan tersebut di bagi menjadi 3 kelompok dan di beri perlakuan yang
berbeda.
 Obat yang digunakan dalam praktikum ini ialah alprazolam 0.5mg dan
famotidine 40 mg yang diberikan secara peroral.

IX. Daftar pustaka


 https://ninonk93.wordpress.com/2013/11/06/metabolisme-obat
 https://asikcoratcoret.wordpress.com/2017/06/15/laporan-farmakologi
 https://id.scribd.com/document/394585709/Laporan-Farmakologi-
Metabolisme-Obat-pada-hewan-uji

Anda mungkin juga menyukai