Disusun oleh :
Tendi Eko Saputro
D 300 110 025
Abstrak
Sumber daya tanah merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk
kelangsungan hidup manusia karena sumber daya tanah merupakan masukan yang
diperlukan untuk setiap bentuk aktivitas manusia seperti untuk pertanian, daerah
industri, daerah pemukiman, jalan-jalan untuk transportasi, daerah-daerah rekreasi atau
daerah-daerah yang dipelihara kondisi alamnya untuk maksud ilmiah.
Ketersediaan lahan pertanian semakin menurun dengan terjadinya alih fungsi
lahan dari pertanian ke non pertanian. Sektor pertanian di Pulau Jawa dihadapkan pada
masalah konversi lahan untuk industri atau pemukiman dan masalah pasar bagi produk
pertanian, mengingat Pulau Jawa telah menjadi pasar yang baik untuk produk-produk
impor. Oleh karena itu, tantangan bagi pertanian di Pulau Jawa adalah bagaimana
memperbesar produktivitas seiring menyempitnya lahan, meningkatkan daya saing
produk seiring derasnya arus impor dan kuatnya tuntutan untuk promosi ekspor,
membangun citra pertanian serta meningkatkan kesejahteraan petani.
Salah satu alternatif yang dapat ditempuh dalam upaya penyediaan lahan untuk
pertanian yaitu dengan memanfaatkan lahan marginal pasir pantai sebagai lahan
bercocok tanam. Lahan pasir pantai merupakan lahan bermasalah kedua setelah tanah
masam, dimana lahan marginal pasiran pantai sangat potensial untuk dimanfaatkan
menjadi lahan budidaya yang produktif terutama untuk budidaya tanaman hortikultura.
Mengingat Indonesia adalah negara kepulauan yang 60% luas wilayahnya berupa
perairan, sehingga di seluruh Indonesia terdapat kesediaan lahan pasir pantai yang
sangat luas yang bisa dimanfaatkan untuk sector salah satu lahan alternatif pertaniaan
seperti. Padi, Cabei, Melon, Buah Naga, Bawang Merah, Kubis.
Lahan pasir pantai merupakan tanah yang mengandung lempung, debu, dan zat
hara yang sangat minim. Akibatnya, tanah pasir mudah mengalirkan air, sekitar 150 cm
per jam. Sebaliknya, kemampuan tanah pasir menyimpan air sangat rendah, 1,6-3% dari
total air yang tersedia. Angin di kawasan pantai selatan itu sangat tinggi, sekitar 50 km
per jam. Angin dengan kecepatan itu mudah mencerabut akar dan merobohkan
tanaman.
Dari proses perencanaan Tugas Akhir ini memiliki beberapa permasalahan,
yaitu:
1. Bagaimana mencari dan menentukan lokasi yang sesuai untuk pusat
penelitian pertanian pasir pantai yang tepat?
2. Bagaimana merancang suatu kawasan bangunan yang dapat menampung
kegiatan pusat penelitian pertanian pasir pantai dan fasilitas-fasilitas
pendukung di Yogyakarta.
3. Bagaimana penerapan konsep Green Architecture dalam perancangan
Agriculture Research Center di Lahan Pasir Pantai Baru Yogyakarta
Maka dari itu penulis mempunyai inisiatif untuk membuat sebuah tempat yang
nantinya akan dijadikan sebagai pusat penelitian pertanian (tanaman) di lahan pasir
pantai. Dinama di dalamnya terdapat lahan pasir yang di tanami berbagai jenis
2
tanaman budidaya, pusat riset, pusat studi tanaman budidaya, perpustakaan,
laboratorium, auditorium, gallery, balai pelatihan, wisata edukasi, menara pandang,
wisma ekspatriat/tamu dan sebagainya.
Tempat tersebut diharapkan akan menambah pengetahuan kepada masyarakat
pesisir pantai mengenai pertanian di lahan pasir pantai di Indonesia. Selain itu tempat
tersebut digunakan sebagai tempat wisata edukatif yang fokus kepada tanaman di
lahan pasir pantai dan balai pelatihan. Jadi pada intinya adalah tempat tersebut
sebagai pusat penelitian tanaman di lahan pasir pantai dan tempat wisata edukatif
tanaman pasir pantai.
3
lahan pesisir, dengan luas ± 8.250 ha, sekitar penelitian tentang tanaman apa saja yang bisa
3.408 ha merupakan lahan pasir yang di tanam dilahan pasir pantai yang lebih
membentang sepanjang ± 33 km melintasi mendetail dan terfokus guna memperoleh hasil
bagian selatan Kecamatan Temon, Wates, budidaya sang sangat memuaskan baik dari
Panjatan, dan Galur Kulon Progo, Kecamatan sektor kuantitas maupun kualitas.
Srandakan, Sanden, dan Kretek Bantul.
Lahan pasir pantai merupakan tanah 1.2 Identifikasi masalah:
yang mengandung lempung, debu, dan zat Berdasarkan uraian latar belakang
hara yang sangat minim. Akibatnya, tanah diatas, untuk mengatasi permasalahan tersebut
pasir mudah mengalirkan air, sekitar 150 cm perlu adanya suatu tempat pusat penelitian
per jam. Sebaliknya, kemampuan tanah pasir pertanian di lahan pasir pantai yang bisa
menyimpan air sangat rendah, 1,6-3% dari menjadikan lahan pasir menjadi salah satu
total air yang tersedia. Angin di kawasan alternatif lahan prioritas penghasil tanaman
pantai selatan itu sangat tinggi, sekitar 50 budidaya unggulan di Indonesia sekaligus
km per jam. Angin dengan kecepatan itu menjadi tempat wisata edukatif. Selanjutnya
mudah mencerabut akar dan merobohkan dalam kaitannya dengan dunia arsitektur,
tanaman. Angin yang kencang di pantai bisa permasalahannya adalah bagaimana
membawa partikel-partikel garam yang menemukan konsep perencanaan dan
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. perancangan “Agriculture Research Center di
Suhu di kawasan pantai siang hari sangat Lahan Pasir Pantai Baru Yogyakarta (dengan
panas. Ini menyebabkan proses kehilangan Pendekatan Green Architecture).
air tanah akibat proses penguapan sangat Permasalahannya adalah :
tinggi (Prapto dkk., 2000). mengatasi lahan a. Bagaimana mencari dan menentukan lokasi
marginal agar dapat dikondisikan sebagai yang sesuai untuk pusat penelitian
lahan pertanian yang subur memerlukan pertanian pasir pantai yang tepat?
motivasi, permodalan dan teknologi spesifik. b. Bagaimana merancang suatu kawasan
Penerapan teknologi pengelolaan lahan pasir
bangunan yang dapat menampung
pantai ameliorasi dengan bahan ameliorant
pupuk kandang, zeolit, lempung dan pupuk kegiatan pusat penelitian pertanian pasir
organik bertujuan untuk mencapai pantai dan fasilitas-fasilitas pendukung di
pengkodisian tanah sebagai syarat Yogyakarta.
tumbuhnya tanaman untuk berproduksi c. Bagaimana penerapan konsep Green
secara optimal (Lestari, 2004 dan Sudiarjo, Architecture dalam perancangan
2004). Agriculture Research Center di Lahan Pasir
Menurut Wijaya (1997) dalam Dimyati
Pantai Baru Yogyakarta.
(1998), potensi lahan kering untuk
pengembangan pertanian masih cukup besar
meskipun berbagai kendala yang 2. STUDI PUSTAKA
menyebabkan kelas kemampuannya sangat 2.1. Studi Literature
rendah. Untuk itu perbaikan kesuburan tanah 2.1.1. Pengertian Penelitian
terutama kandungan bahan organic Penelitian adalah suatu penyelidikan
merupakan persyaratan dalam pemanfaatan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan
lahan kering untuk pertanian berkelanjutan. secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta-
Melihat beberapa peristiwa di atas Lahan fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunkan
pasir pantai menunjukkan bahwa lahan pasir langkah-langkah tertentu. Dalam mencari fakta-
pantai mampu memberikan manfaat bagi fakta ini diperlukan usaha yang sistematis untuk
sektor pertanian. Namun untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu
mendapatkan hasil budidaya yang maksimal masalah.
perlu adanya suatu penelitian tentang
manfaat zat-zat kandungan pasir pantai dan 2.1.2. Laboatorium Penelitian
tambahan unsur apa saja yang perlu Mengacu artikel karya wahyuni suryanita
dicampurkan ke lahan pasir pantai, yang dimuat dalam
pembenah tanah maupun pemupukan dan http://wahyunisuryanita.blogspot.com
pembibitan. Selain itu perlu adanya laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset
ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun
4
pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium panas. Ini menyebabkan proses kehilangan air
biasanya dibuat untuk memungkinkan tanah akibat proses penguapan sangat tinggi
dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut (Prapto dkk., 2000).
secara terkendali (Anonim, 2007). Sementara
menurut Emha (2002), laboratorium diartikan
sebagai suatu tempat untuk mengadakan
percobaan, penyelidikan, dan sebagainya
yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia,
dan biologi atau bidang ilmu lain. Pengertian
lain menurut Sukarso (2005), laboratorium
ialah suatu tempat dimana dilakukan
kegiatan kerja untuk mernghasilkan sesuatu Gambar 2.1: Lahan Pasir Pantai.
yang baru. Tempat ini dapat merupakan Sumber: Dokumen penulis, 2015.
suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan
terbuka, misalnya kebun atau lainnya. 2.1.5. Penggunaan Mulsa
Berdasarkan definisi tersebut, laboratorium Penggunaan mulsa pada permukaan
adalah suatu tempat yang digunakan untuk tanah bertujuan untuk mengurang kehilangan
melakukan percobaan maupun pelatihan air dari tanah. Mulsa permukaan tanah dapat
yang berhubungan dengan ilmu fisika, menggunakan lembaran plastik, jerami padi
biologi, dan kimia atau bidang ilmu lain, atau sisa-sisa tanaman lainnya. Pemasangan
yang merupakan suatu ruangan tertutup, mulsa plastik di lahan pasir pantai berbeda dari
kamar atau ruangan terbuka seperti kebun pemasangan mulsa di lahan sawah.
dan lain-lain. Pemasangan mulsa di lahan pasir dengan
bentuk cekung ditengah. Bentuk cekung
2.1.3. Pengertian pertanian dalam arti bertujuan agar air hujan atau penyiraman
luas (Agriculture) masuk ke dalam tanah. Penggunaan mulsa ini
Pertanian dalam arti luas sangat penting dilahan pantai karena dapat
(Agriculture), dari sudut pandang bahasa menghemat lengas tanah sehngga kebutuhan
(etimologi) terdiri atas dua kata, yaitu agri lengas untuk tanaman terutama pada musim
atau ager yang berarti tanah dan culture kemarau diharapkan dapat tercukupi. Dari hasil
atau colere yang berarti pengelolaan. Jadi penelitian pemberian mulsa glerecidea dan
pertanian dalam arti luas (Agriculture) jerami padi sebanyak 20-30 ton dapat
diartikan sebagai kegiatan pengelolaan meningkatkan hasil pada tanaman jagung di
tanah. Pengelolaan ini dimaksudkan untuk lahan pantai, selain itu pemberian mulsa berupa
kepentingan kehidupan tanaman dan hewan, pangkasan tanaman ternyata juga lebih efektif
sedangkan tanah digunakan sebagai wadah sebagai mulsa dibadingkan dengan pemerian
atau tempat kegiatan pengelolaan tersebut, pupuk hijau (Putri, 2011).
yang kesemuanya itu untuk kelangsungan
hidup manusia.
5
pembelajaran agar peserta didik secara aktif cara membaca buku – buku sendiri) langsung
mengembangkan potensi dirinya untuk praktek / melihat (dengan melihat langsung
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pada obyek yang dipelajari), out kondisi (belajar
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dengan cara magang pada tempat – tempat
akhlak mulia, serta keterampilan yang dengan studi yang dipelajari).
diperlukan dirinya dan masyarakat. Macam –
macam kegiatan edukasi /pendidikan sangat 2.1.7. Pengertian Green Architecture
banyak antara lain: In door (dalam ruangan), Arsitektur yang berwawasan lingkungan
out door (di luar ruangan), di sekolah, di luar dan berlandaskan kepedulian tentang
sekolah, formal, informal. Di dalam Islam konservasi lingkungan global alami dengan
juga disebutkan bahwa belajar / menurut penekanan pada efesiensi (energy efficient),
ilmu termasuk ibadah, jadi pendidikan itu pola berkelanjutan (sustainable), dan
kalau bisa dilakukan seumur hidup. Seperti pendekatan holistik (holistic- approach). Bertitik
yang terdapat dalam Hadist Nabi tolak dari pemikiran desain ekologi yang
Muhammad SAW yang artinya sebagai menekankan pada pola saling ketergantungan
berikut: ”Tuntutlah ilmu dari buaian hingga (interdependencies) dan keterkaitan (inter
meninggal dunia”. Sehingga segala sesuatu conectedness) antara semua sistem (artificial
seharusnya mengakomodir kegiatan maupun natural) dengan lingkungan lokalnya
pendidikan. dan biosfer. Credo form follows energy
Cara–cara belajar juga ada berbagai diperluas menjadi form followenviroment yang
cara, misalnya: belajar aktif (belajar dengan berdasarkan pada prinsip recycle, reuse,
cara membaca – baca buku sendiri), reconfigure (Jimmy Priatman, Dosen dan Staf
langsung praktek /melihat (dengan melihat Lab. Sains Lingkungan Jurusan Arsitektur UK
langsung pada obyek yang dipelajari), out Petra).
bound (belajar dengan cara magang pada
tempat – tempat yang berhubungan dengan
studi yang dipelajari). Untuk mempertebal
rasa cinta terhadap tanah air maka
diperlukan suatu pendidikan yang dapat
melestarikan lingkungan sekitarnya, agar
bisa bermanfaat untuk masa depan. Kegiatan
edukasi meliputi:
a. In door (dalam ruangan)
Kegiatan edukasi yang dilakukan didalm Gambar 2.3: Eco Tower.
ruangan Misalnya: Membaca di Sumber: http:// www.eeca.govt.n2.com /2015.
perpustakaan, melihat – lihat hasil pameran
penelitian, dan lain – lain. Untuk mencapai tujuan arsitektur
b. Out door (luar ruangan) berwawasan lingkungan, arsitek mempunyai
Pendidikan yang dilakukan diluar ruangan / peranan yang sangat besar untuk
pada tempat khusus (di alam terbuka). mempengaruhi dampak lingkungan melalui
Misalnya: mengadakan penelitian, observasi hasil karyanya. Banyak maslah-masalah
hal–hal tertentu di darat, air atau tempat– lingkungan yang bersumber polusi yang
tempat tertentu yang memperoleh disebabkan oleh bangunan-bangunan, proses
pengetahuan. produksi, penggunaan hasil produksi dan
c. Formal penunjangnya. Untuk mengurangi hal tersebut,
Pendidikan yang mempunyai bentuk arsitek sewajarnya mempertimbangkan dampak
program yang jelas dan resmi. Misalnya: lingkungan dalam proses desain. Salah satu
Pendidikan di lembaga–lembaga pendidikan. cara adalah dengan mengoptimalkan
d. Informal penggunaan green architecture yang dipakai
Pendidikan yang tidak mempunyai bentuk dalam proses desain. Meskipun kepentingan
program yang jelas dan resmi. Misalnya: untuk membangun, pertimbangan dampak
Pendidikan dalam keluarga. lingkungan dalam proses desain merupakan
Cara–cara belajar juga ada berbagai suatu tantangan yang besar bagi seorang
cara,misalnya belajar aktif (belajar dengan arsitek, namun hal itu dapat digunakan sebagai
6
pemacu untuk kreatifitas dan penemuan- Mekarsari bertujuan menciptakan kebun
penemuan baru (Jimmy Priatman, Dosen dan hortikultura yang terdiri dari kebun buah-
Staf Lab. Sains Lingkungan Jurusan Arsitektur buahan, sayuran, bunga dan tanaman hias yang
UK Petra). berfungsi sebagai kebun koleksi dan sebagai
Green architecture merupakan konsep sumber plasma nutfah, dan diharapkan dapat
arsitektur yang berusaha meminimalkan menjadi taman rekreasi hortikultura yang kelak
pengaruh buruk terhadap lingkungan dapat dikembangkan menjadi pusat studi
alam maupun manusia, dan hortikultura terutama untuk tanaman buah-
menghasilkan tempat hidup yang lebih buahan dan sayuran dataran rendah.
baik dan sehat, yang dilakukan dengan Mekarsari Taman Buah dirancang dengan pola
cara memanfaatkan sumber energi dan Lamtoro Gung sebagai tema utamanya karena
sumber daya alam secara efisien dan tanaman tersebut merupakan simbol tanaman
optimal (Brenda & Robert Vale, Green yang serbaguna, sebagai pelestari lingkungan
Architecture, Design for Sustainable hidup dan pemenuhan kebutuhan hidup.
Architecture).
4. PEMBAHASAN
Gambar 2.4: Office.
Sumber: http://cahnrs.wsu.edu /2015. 4.1. Gagasan Perancangan
Agriculture Research Center di Lahan
b. Obyek Wisata Taman Mekarsari Pasir Pantai Baru Yogyakarta adalah sebagai
Kabupaten Bogor pusat Kegiatan penelitian di Daerah Istimewa
Mekarsari Taman Buah merupakan Yogyakarata yang berada di pesisir pantai
salah satu pusat pelestarian keanekaragaman selatan kabupaten Bantul dan di Indonesia.
hayati buah-buahan tropika terbesar di Sebagai pusat penelitian tanaman pertanian di
dunia, khususnya jenis buah-buahan unggul lahan marginal/lahan pasir yang selama ini
yang dikumpulkan dari seluruh daerah di dianggap lahan yang susah untuk ditanami
Indonesia, sekaligus merupakan tempat beberapa komoditas pertanian. Selain sebagai
penelitian budidaya (agronomi), pemuliaan pusat penelitian di dalamnya juga dilengkapi
(breeding) dan perbanyakan bibit unggul berbagai fasilitas penunjang seperti, lahan pasir
untuk kemudian disebarluaskan kepada yang di Tanami berbagai jenis tanaman
petani dan masyarakat umum.
7
budidaya pertanian, pusat riset, pusat studi kemudian menghilang tanpa bekas. Dari
tanaman budidaya, balai benih, filosofi di atas diharapkan juga seperti
perpustakaan, laboratorium tanah, bangunan Agriculture Research Center agar
laboratorium bibit, laboratorium pupuk, dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di
auditorium, gallery, balai pelatihan, wisata Yogyakarta dan di Indonesia tentang ilmu-ilmu
edukasi, menara pandang, wisma pekerja yang bisa di sebarkan dan di manfaatkan oleh
ekspatriat/tamu dan sebagainya. masyarakat tentang perkembangan pertanian di
Tempat tersebut diharapkan akan lahan pasir pantai.
menambah pengetahuan kepada masyarakat Konsep layout massa kawasan Seperti
pesisir pantai mengenai pertanian di lahan yang dijelaskan di atas konsep layout massa
pasir pantai di Indonesia yang mempunyai kawasan mengambil dari bentuk daun.
beribu-ribu pulau sehingga mempunyai
lahan pasir yang sangat luas. Selain itu
tempat tersebut digunakan sebagai tempat
wisata edukatif yang focus kepada tanaman
di lahan pasir pantai dan balai pelatihan. Jadi Gambar 4.1: Sketsa ide layout massa kawasan.
Sumber: Dokumen penulis, 2015.
pada intinya adalah tempat tersebut sebagai
pusat penelitian tanaman di lahan pasir
b. Konsep Massa Bangunan Utama
pantai, Balai pelatihan dan tempat wisata
edukatif tanaman pasir pantai. Konsep filosofi untuk bangunan utama
Pendekatan bangunan berkonsep menggunakan konsep filosofi 4 element, yaitu
green Architecture pada perancangan ini
tanah, air, udara dan api. Tidak ada yang
diharapkan mampu mengurangi Global
sempurna atau superior dari masing – masing
warming atau pemanasan global yang elemen karena masing – masing elemen
selama ini menjadi isu hangat dalam
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dalam
perbincangan permasalahan lingkungan di
kehidupan nyata, kehadiran masing – masing
dunia. Sehingga tercipta suatu bangunan elemen saling melengkapi satu sama lain
kawasan yang hemat energi dan selaras sehingga akan dihasilkan suatu keharmonisan,
dengan alam serta ramah lingkungan. keseimbangan dalam melakukan segala hal.
8
juga memakai elemen air di beberapa titik
lokasi seperti kolam luar maupun di dalam.
9
dikarenakan dalam kawasan ini terdiri lebih dari
Konsep desain kawasan lahan 5 massa bangunan utama yang difungsikan
Agricultural di lahan pasir ini mengambil untuk beristirahat, menikmati suasana luar dan
filosofi daun lamtoro gung yang dianggap duduk santai.
sebagai tanaman serba guna dan sebagai
pelestari lingkungan hidup.
10
5. KESIMPULAN menampilkan karakter bangunan sebagai
fasilitas dari kawasan Agriculture
Agriculture Research Center di Lahan Research Center di Lahan Pasir Pantai
pasir Adalah sebuah terobosan tempat Baru Yogyakarta yang dapat
penelitian yang dapat menjadi salah satu mendukung lancarnya proses aktifitas di
alternatife untuk meningkatan produktifitas kawasan ini.
di Indonesia khususnya di sektor pertanian. g. Sistem utilitas bangunan yang
Model yang disarankan adalah dengan difungsikan untuk mendukung
a. Tata massa terkonsep pada pola radial kelangsungan bangunan harus
dengan bundaran di site sebagai titik
direncanakan sehemat dan sefisien
center dan massa bangunan di
sekelilingnya untuk memudahkan mungkin sesuai dengan prinsip green
mobiltas pengguna. architecture yang menekankan reuse,
b. Menggunakan Automatic System Control recycle dan reconfigure.
of Greenhouse adalah sebuah konsep
sistem pengontrol otomatis dari bangunan 6.SARAN
Kebun Agriculture (Greenhouse). Sistem
pengontrol ini terdiri dari sistem a. Semakin pesatnya pertumbuhan ekonomi
penyiraman tanaman, sistem penangkal di negara Indonesia maka hal tersebut juga
hama tanaman dari luar, sistem ruang di iringi dengan semakin berkurangnya
isolasi, sistem buka tutup panel kaca atau lahan pertanian karena peralihan lahan
jendela, Ruang Sarang Lebah. menjadi kawasan industry, pertokoan,
c. Konsep pedestriaan sendiri di buat perkantoran, perumahan dan masih banyak
menyesuaikan dengan Bagian-bagian lagi. Sehingga diharapkan pemerintah
lansekap berupa street furniture, shelter, dapat mencari jalan keluar dengan mencari
pedestrian, jalan adalah suatu kesatuan alternatif-alternatif lahan pertanian yang
yang unity. Konsep ini juga masih cukup luas dan bisa dimanfaatkan
menyesuaikan fasilitas public dan konsep oleh para petani khussunya masyarakat
modern serta ramah lingkungan melalui pesisir pantai. Maka dari itu perlu adanya
penggunanaan materialnya. suatu penelitian yang bisa menjadikan
d. Plasa di Research Center ini di tanah-tanah marjinal menjadi salah satu
tempatkan di beberapa titik di sekitar
sektor lahan unggulan.
kawasan. Konsep ini bertujuan sebagai
b. Perlu adanya sosialisasi mengenai cara
penunjang aktifitas di beberapa lokasi
penanaman dan budidaya di lahan pasir
yang dikarenakan dalam kawasan ini
pantai.
terdiri lebih dari 5 massa bangunan c. Lebih banyak mengembangkan berbagai
utama yang difungsikan untuk
macam varietas yang bisa di budidayakan
beristirahat, menikmati suasana luar di lahan pasir pantai.
dan duduk santai. d. Kekayaan alam di Indonesia sangatlah
e. Untuk area lobby akan terlihat elegan
besar hal tersebut menjadikan pekerjan
dan nyaman akan dipadukan unsur rumah untuk masyarakat Indonesia agar
lantai marmer, selubung kayu daur
bisa lebih menggali kakayaan tersebut
ulang dan unsur aluminium di dalam dengan cara melakukan segala hal yang
balutan dinding nya, dengan interior terbaik buat alam dan masyarakat.
berkonsep modern yang tanpa
ornamen tambahan maka ruangan
akan semakin terlihat luas.
f. Sistem struktur yang digunakan
adalah sistem struktur yang dapat
DAFTAR PUSTAKA
12
sck7kaa01onrrs050t43rb195m352c/1429156800000/05438081680144428870/*/0B7y
eec4YClI3ZVJXdUxxaGoyNTg, diakses tanggal 06 Maret 2015).
(http://hortikultura.litbang.pertanian.go.id/jurnal_pdf/193/saparso_kubis.pdf, diakses 09
Maret 2015).
(http://www.bantulkab.go.id/, diakses tanggal 09 Maret 2015).
(http://www.bantulkab.go.id/datapokok/0412_rencana_tata_ruang_wilayah.html, diakses
tanggal 09 Maret 2015).
(http://kbbi.web.id/pasir, diakses tanggal 17 Maret 2015) (http://kbbi.web.id/pusat,
diakses tanggal 17 Maret 2015)
13