Proposal Skripsi
Disusun Oleh :
Ahyar Rosidi
20130220050
A. Latar belakang
dan memiliki banyak lahan dan perkebunan yang subur, yang artinya sebagian
dari penduduk Indonesia bekerja sebagai petani baik disubsektor tanaman pangan,
seperti padi, tanaman holtikultura yaitu sayuran, tanaman industri seperti karet
dan sawit. Namun yang menjadi andalan hasil pertanian Indonesia setelah
banyak jenis seperti sayuran kubis, kool, sawi, wortel, tomat, timun, bawang
Dengan keadaan sumber daya alam yang subur dan cocok untuk budidaya
sector industri pengolahan, menurut badan pusat statistik (BPS), pada triwulan II
2017. Pertanian Indonesia semakin maju dan berkontribusi lebih baik pada
semakin kurang dan sempitnya lahan pertanian diakibatkan oleh alih fungsi lahan
pertanian menjadi non pertanian yaitu pendirian bangunan seperti rumah, hotel,
gedung perkantoran dan pasar pasar modern. Menurut nyak ilham dkk dalam
sawah serta dampak ekonominya. mengatakan Secara nasional sawah tadah hujan
paling banyak mengalami konservasi (319 ribu hektar), Di pulau jawa seperti
Lahan sawah tadah hujan 310 ribu hektar, lahan sawah irigasi teknis 234 ribu
hektar, sawah irigasi semi teknis 194 ribu hektar dan sawah irigasi sederhana 167
ribu hektar. Dan keonservasi lahan di luar jawa pada lahan sawah beirigasi
lengas tanah melalui rekayasa lingkungan pada lahan pasir beririgasi teknis di
Istimewa Yogyakarta sangat terlihat jelas, pada tahun 1999 terdapat penguranga
330 ha, dan ditahun 2000 pengurangan seluas 126 ha lawan sawah, dan dalam
kurun waktu 2 tahun terahir rata rata pergeseran luas lahan di wilayah DIY
mungkin di lakukan pada daerah DIY yang memiliki luas wilayah sangat sempit.
Karena hutan yang ada hanya berupa kawasan persapan dilereng gunung merapi.
Oleh karena itu lahan pasir pantai selatan sepanjang pantai bantul sampai
tidak sebagus lahan sawah yang bisa ditanamai semua jenis tanaman, namun bisa
dimanfaatkan untuk berusahatani dan tanaman yang bisa ditanami dilahan pasir
pantai yaitu cukup banyak seperti cabai, bawang merah, jagung, semangka. Dan
yang paling banyak di budidayakan oleh petani lahan pasir pantai adalah tanaman
senyawa yang bermampaat bagi kesehatan tubuh manusia. Cabai adalah tanaman
musiman, tanaman perdu berkayu atau berbatang bisa mencapai tinggi satu meter,
daun berwarna hijau tua, berbentuk bujur telu dan bunga soliter dengan daun
bunga putih dan tumbuh didaerah ber iklim tropis. Cabai bisa tumbuh dengan baik
pada dataran tinggi dan dataran rendah. Namun biasanya cabai banyak ditanam di
dataran rendah sampai pegunungan 2000 meter diatas permukaan laut yang
membutuhkan iklim tidak terlalu lembab, sayarat tumbuh tanaman cabai yaitu
dengan kondisi tanah yang subur, gembur, kaya unsur organik, tidak banyak
lempung, bebas cacing (nematode) dan penyakit ular tanah. Dengan pH tanah
meningkat pesat dua kali lipat dari harga biasanya, karena cabe merupakan produk
yang fluktuatif, Seperti pada bulan januari sampai bulan April kemarin terjadi
kenaikan yang sangat drastis pada harga cabai merah untuk semua varietas namun
yang paling mahal jenis cabe rawit merah mencapai Rp 140 /kg. Kenaikan harga
tersebut disebabkan karena kurangnya pasokan cabai merah dari petani, karena
keadaan cuaca yang tidak mendukung sehingga banyak petani yang gagal panen.
anggota kelompok tani yang aktip membudidayakan tanaman cabai merah varietas
kriting dengan memanfaatkan lahan pasir pantai untuk menanam cabai. Jika
dilihat dari sayarat tumbuh tanaman cabai maka kemungkinan untuk tumbuhnya
cabai dilahan pasir pantai sangat lah rendah, karena kondisi lahan pasir pantai
yang miskin dengan unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti unsur organik,
struktur tanah lepas, kemampuan menampung hara dan air rendah, dan salinitas
atau kandungan garam tinggi. Dari segi iklim dilahan pasir pantai rawan dengan
kenaikan air laut yang menyebabkan abrasi dan erosi pada pesisir pantai. Dan
berdampak pada pasir pantai bertekstur kasar dan bersifat lepas, butiran pasir yang
Walaupun cabai atau tanaman lainya tumbuh dilahan pasir pantai maka akan
membutuhkan adaya tindakan dalam memenuhi unsur hara yang dibutuhkan pada
tanaman seperti menambahkan atau pemberian pupuk dan air yang lebih banyak.
Maka usahatani lahan pasir pantai akan mengelaurkan biaya lebih banyak untuk
mengolah lahan nya dari usaha tani yang dilahan sawah. Dengan kondisi lahan
pasir seperti itu maka perlu diteliti apakah usahatani cabe merah dilahan pasir
merah
pengentahuan yang bermamfaat baik secara teoritis dan praktis. Baik bagi
mahasiswa dan para membaca khusunya para petani dan kelompok tani.
usahanya.
A. Landasan Teori
debu dan unsur hara yang miskin. Sehingga tanah tidak bisa menampung air
dengan baik, air akan terus mengalir sekitar 150 cm per jam. Dan kemampuan
daya simpan air pada lahan pasir pantai 1,6-3 % dari total air yang tersedia. Dan
biasanya kondisi angina didekat pantai sangat tinggi, dengan kecepatan angina
yang tinggi kemungkinan bisa merusak tanaman seperti robohnya tanaman dan
angin juga bisa membawa partikel partikel garam yang bisa mengganggu
pertumbuhan tanaman. Kondisi suhu yang ada pada lahan pasir pantai sangat
panas dan puncak paling panas pada saat siang hari dengan tingginya suhu
tersebut bisa mengakibatkan kurang nya kadar air pada tanah lahan pasir pantai
karena akibat penguapan yang sangat tinggi prapto dkk, (2000) dalam Tendi Eko
Sautro (2015).
Kesuburan tanah pada lahan pasir pantai rendah karena termpratur dan
infiltrasi yang tinggi yang memungkinkan tingkat retensi air tanah pasir pantai
menjadi rendah. Stabilitas agregat dan kandungan liat tanah yang dimiliki oleh
lahan pasir pantai rendah, jika pada saat hujan maka air dan unsur hara akan cepat
hilang atau larut melalui pergerakan air kebawah (gunawan budiyanto, 2009).
selain kurangnya unsur hara lahan pasir pantai juga dihadapkan dengan
bertekstur kasar dan bersifat lepas sehingga mudah terjadinya erosi angina, hasil
erosi seperti endapan pasir bisa menunutup lahan usahatani pasir pantai dan
pemukiman yang dekat dengakn pesisir pantai, butiran pasir yang mengandung
garam akibat erosi angin bisa menyebabkan turunnya prodtivitas dan merusak
tanaman, peristiwa tersebut mengakibatkan lahan pasir pantai sangat kritis yang
Hariadi B, 2009, Suryato, 1996, Dudiyanto, dkk 2005 dalam Aris Slamet widodo
dkk 2013)
Curah hujan Lahan pasir pantai selatan DIY sangat tinggi, 2061,9 mm
pertahun (BPP Sanden, 2001) tapi dengan kondisi hujan tidak merata, 7,32 mm
hari per bulan dengan intensitas mencapai 47,3 mm hari (suparso, 2001)
Dengan kondisi lahan pasir pantai yang rendah akan unsur hara, kemungkinan
banyak berbagai kendala yang akan dihadapi oleh petani dilahan pasir pantai.
Maka petani harus menggunakan factor produksi yang lebih baik dalam kuantitas
ataupun kualitas, dengan tujuan mendapatkan hasil produksi yang tinggi dan
bagus.
Menurut (Chalifah 2006 dalam Aris Slamet widodo dkk 2013) Salah satu
usaha yang bisa dilakukan petani untuk mengatasi masalah atau upaya konesrvasi
Tanaman pemecah angin bisa mengurangi dampak tiupan angin yang membawa
Tanaman cemara laut dan gamal adalah tanaman pemecah angin yang sekaligus
berfungsi ganda untuk konservasi lahan (Balai Penelian Kehutanan Solo 2010
Faktor kendala diluar lahan yaitu jumlah produksi dan harga cabai
dipengaruhi oleh musim. Misalnya pada saat musim hujan resiko gagal panen
sangat besar dan petani yang membudidayakan tanaman cabai sedikit sehingga
dipasaran. Dan begitupun sebaliknya pada musim kemarau resiko gagal panen
pasokan cabai banyak dan harga cabai akan turun dipasaran seperti saaat ini.
2. Cabai Merah
Cabai merah (capsicum annum L) yaitu tanaman perdu yang mengandung
persyaratan teknis yang optimal agar menghasilkan hasil panen yang baik dan
dapat di produksi secara teratur setiap tahun dengan produksi dan mutu yang
optimal.
Cabai merah jenis tanaman dengan kemapuan adaptasi yang luas, oleh karena
itu bisa dibudidayakan hampir diseluruh Indonesia termasuk provinsi aceh. Cabai
merah cocok atau bisa tumbuh didataran rendah dan dataran tinggi sampai
ktinggian 1.400 mdpl. suhu yang cocok untuk tanaman cabai merah mulai dari 25 0
- 270 C pada siang hari dan 180 – 200 C jika dimalam hari. Untuk proses
panjangnya hari. Dan tanaman cabai merah akan lebih baik pertumbuhannya pada
pada dataran tinggi, tanah yang ideal untuk budidaya tanaman cabai adalah tanah
dengan kriteria mengandung bahan organik minimal 1,5 % dan pH antara 6.0 -6.5.
kandungan pH pada tanah sangat penting karena akan berpengaruh dengan unsur
hara, jika cabai ditanama pada tanah dengan ph lebih dari 7 maka akan mengalami
gejala klorosis, atau cabai akan mengalami masalah pada pertumbuhan dan daun
akan menguning yang di sebabkan oleh kurangnya unsur hara besi (fe) (sumarni,
Pertumbuhan tanaman cabai akan optimal jika semua unsur hara terpenuhi
dengan kriteria yang seharusanya seperti suhu, ketersedian CO2, suhu yang ideal
untuk tanaman cabai antara 24 – 28 0C, dengan kelembaban udara 80 %. dan sinar
buadan pematangan bunga, lama penyiraan matahari kurang lebih 10-12 jam
sehari. Jika tanaman cabai kurang penyirana sinar matahari maka tanaman cabai
akan mengalami waktu panen yang lama dan tanaman cabai tumbuh tinggi yang
mudah di serang penyakit seperti serangan bakteri dan cendawan (wiryanto 2006
cara tradisional sampai dengan intensif hingga saat ini. Seperti pengunaan input
oleh petani. Akibatnya produktivitas yang di capai sangat bervariasi dan cendrung
belum optimal.
3. Biaya, pendapatan, penerimaan, keuntungan, kelayakan
a. Biaya
Biaya secara umum, dapat dikatakan bahwa biaya yang telah di keluarkan
Menurut Soekartawi dkk 1986 dalam penelitian Nining Mayanti Siregar 2011
biaya yaitu pengorbanan yang ditangung pada sumber ekonomi dalam bentuk
satuan uang yang di gunakan untuk sarana produksi, upah tenaga kerja dan yang
lainnya yang di bebankan untuk proses produksi, Maupun yang akan dikeluarkan
bibit, puuk, petisida. Tenaga kerja, biaya alat atau mesin. (Sadam Fadli
2014)
3. Biaya implisit
secara tidak nyata seperti upah tenaga kerja dalam kelaurga, nilai modal
pestisida dan biaya tak terduga selama proses produksi. Adapaun rumus
untuk menegtahui besarnya biaya eksplisit dengan rumus (A. Kasim 1995
5. Biaya total
Tota biaya adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk
proses pproduksi, yang terdiri dari penjumlahan biaya implisit dan biaya
TC = TEC + TIC
Keterangan
TC = Total Biaya (Total Cost)
TEC = Total Biaya Eksplisit (Total Explicit Cost)
TIC = Total Biaya Implisit (Total Implicit Cost)
b. Penerimaan
Menurut soekartawi et. al. (2011) dalam Retno Wisti Gupito dkk (2014)
usahatanidalam jangka waktu tertentu, baik yang sudah terjual maupun yang
belum terjual ke pasaran. Dalam jangka waktu pembukuan biasanya dalam waktu
satu tahun dan mencakup semua produk yang sudah terjual dikonsumsi oleh
TR = P x Q
Keterangan:
c. Pendapatan
penerimaan dengan total biaya. Menurut Suratiyah (2009) dalam yusuf effendi
(2016) besar kecilnya biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang diterima oleh
petani dipengaruhi oleh faktor, faktor internal dan eksternal, faktor manajamen.
Faktor internal dan eksternal akan bersama sama mempengaruhi besanya biaya
luas lahan dan modal. Kalau pengaruh dari eksternal dari segi input adalah
ketersediaan harga input, kalau dari segi aoutputnya yaitu dipengaruhi oleh
permintaan dan harga jual. Adapun rumus untuk mencari atau menghitung
pendapatan.
NR = TR – TEC
Keterangan:
NR = Total Pendapatan (Net Revenue)
TR = Total Penerimaan (Total Revenue)
TEC = Total Biaya Eksplisit (Total Explisit Cost)
d. keuntungan
penerimaan total dengan biaya total, semua biaya yang telah di keluarkan selama
proses produksi sampai panen, baik biaya eksplisit maupun implisit. Dan dapat di
II = TR-TC
Keterangan;
II = Keuntungan
TR = Total Penerimaan (Total Revenue)
TC = Biaya Total (Total Cost)
e. Kelayakan
1. R/C Ratio
dikeluarkan revenue cost ratio R/C ratio. Analisis return cost (R/C) ratio
R/C = TR/TC
Keterangan:
TR = Total Penerimaan
TC = Total Biaya
Suatu usaha dapat dikatakan layak apabila R/C > 1 dan dikatakan tidak
2. Produktivitas Lahan
yang luas. Jika luas lahan semakin sempit maka semakin tidak efisien
dengan hectare (ha) atau are. Tapi di pedesaan petani biasanya masih
Jika produktivitas lahan lebih besar dari biaya sewa lahan maka
produktivitas lahan lebih kecil dari biaya sewa lahan maka ushatani
Keterangan:
NR = Pendapatan
TKDK = Tenaga Kerja Dalam Keluarga
2010).
2009 dalam Teddy Adhika dkk 2014). Dan tingkat pendidikan bisa
biaya tenaga kerja dalam keluarga dan dibagi jumlah tenaga kerja
dalam keluarga. Jika hasilnya lebih besar dari upah tenaga upah kerja
jika hasil atau produktivitas tenaga kerja lebih rendah dari upah tenaga
Keterangan:
PTK = Prodktivitas Tenaga Kerja
NR = Pendapatan
TKDK = Tenaga Kerja Dalam Kerluarga
HKO = Hari Kerja Orang
4. Produktivitas Modal
persen.
Keterangan:
NR = Pendapatan
TKDK = Tenaga Kerja Dalam Keluarga
TEC = Total Biaya Eksplisit
Adapun penelitian terdahulu yang meneliti dengan kasus dengan model yang
sama. Hasil penelitian (Eni istiyanti dkk 2015) berjudul Pengembangan Usahatani
kecamtan temon tiap 0,38 ha adalah sebesar Rp 9.278.430 per musimtanam dan
factor produksi luas lahan, benih,tenaga kerja, pupuk kotoran ayam, pupuk
kotoran sapi, pupuk ZA, pupuk phonska, pupuk SP36, pupuk NPK Mutiara,
jenis benih dan pengunaan mulsa mempegaruhi produksi cabai merah di lahan
pasir pantai. Penggunaan benih pada usahatani cabai merah di lahan pasir pantai
sudah efisiean.
Namun dengan kondisi lahan pantai yang miskin akan unsur harannya, maka
sebaiknya petani harus melakukan penangan pada lahan pantai dengan cara
menamhkan pemberian pupuk organik atau pupuk kandang yang dari kotoran
ternak dan hewan yang cocok untuk meningkatkan poduktivitas tanah seperti
kotoran sapi, kotoran kambing, kotoran ayam, kotoran burung puyuh, dengan
Tatanga Kota Palu. Total penerimaan rata rata yang dterima oleh petani tomat di
dengan harga cabai pada saat itu sebesar Rp 3.000.00 dan jumlah produksi
sebanyak 13.486.99 kg. total dan biaya yang di keluarkan petani tomat di
keluarhan boyaoge sebanyak Rp 22. 977.700.17/ha ada satu musim tanam. Dan
dengan nilai R/C ratio sebanyak 1,76 yang artinya bawah R/C > 1 yang
Menurut hasil penelitian (Dely Yanti 2014) dengan judul Studi Kelayakan
lempeke kecamatan samarinda pada satu kali musim tanam ditahun 2012 secara
Samarinda Utara Kota Samarinda. Usahatani sudah dikatakan layak dan sudah
efisien jika di lihat dari nilai R/C ration nya dengan rata rata 2.39 yang berarti
dan pendapatan yang di terima oleh petani sampel yang membudidayakan wortel,
sebesar Rp 7.456.350,40 per Ha nya. Dan hasil dari analisis R/C Ratio nya adalah
sebesar 2,75 yang artinya usahatani wortel yang di budidayakan sudah efisien dan
dikatakan layak.
Kelayakan Usahatani Cabai di Lahan Pantai (Study Kasus di Pantai Pandan Simo,
tentang usahatani lahan pantai di desa ponco sari, kecamatan srandakan kabupaten
bantul yaitu layak untuk diusahakan atau usahatani cabai merah di lahan pasir
jika dalam luas lahan 0,93 ha maka pendapatan yang diterima sebesar Rp
volume produksi sebesar 608 kg, BEP harga produksi sebesar Rp 2.135,
sedangkan analisi R/C ration nya lebih dari 1 yaitu sebsar 3.89 yang artina usaha
tersebut layak.
C. Kerangka Pemikiran
Usahatani cabai merah pada lahan pasir pantai yaitu sama saja dengan
produksi cabe merah dilahan sawah. Membutuhkan biaya produksi cabe merah
mulai dari sewa lahan dan biaya perawatan sampe panen atau disebut juga dengan
istilah biaya ekplisit yaitu biaya yang benar atau nyata dikeluarkan untuk proses
produksi. Dan adapun biaya biaya lainya seperti sewa lahan milik sendiri, biaya
tenaga kerja dalam keluarga dan biaya modal sendiri yang secara tidak nyata
dikeluarkan atau tidak masuk hitungan pencatatan biaya oleh pelaku usaha kecil
pengaruhi dengan harga cabe merah dipasaran, jika harga cabe merah rendah
maka penerimaannya juga akan rendah dan apakah bisa menutupi biaya biaya
Biaya Produksi
Produksi
Harga
Output
Penerimaan
Implisit Eksplisi
Pendapatan
Kelayakan
R/C ratio
Produktivitas
lahan
Produktivitas
tenaga kerja
Produktivitas
modal
III. METODOLOGI PENELITIAN
populasi atau aktivitas yang dilakukan dalam bidang tertentu, dengan subjek
penelitian menggunakan data variabel yang didapatkan dari kelompok tani subjek
yang sedang di teliti, Atau berdasarkan fakta yang sedang terjadi dilapangan.
A. Pengambilan sampel
1. Sampel lokasi
Lokasi atau tempat pengambilan data dalam penelitian ini berada di Kecamatan
Kabupaten Bantul memiliki lahan pasir pantai yang luas dengan luas 6.446 ha
Kabupaten Bantul (2007) dalam Aris Slamet Widodo (2008). Pengambilan data
merah terbanyak kedua dari kecamatan lainya sebanyak 4.388 kw (Bantul dalam
angka 2014 bps). Dan desa Srigading juga paling banyak memproduksi cabe
merah sebanyak 1.605 kw. Walaupun jumlah kelompok tani di Desa Srigading
sangat banyak namun kelompok Tani Manungal sudah dikelas madya. Dan sudah
2. Petani
Dalam penelitian ini akan menggunakan metode simple random sampling untuk
penentuan respondennya, karena anggota Kelompok Tani Manunggal adalah
Homogen atau luas lahan dari setiap anggota tidak jauh beda rata rata 1000 - 2000
meter. Jumlah anggota kelompok tani manunggal sebanyak 100 orang petani
namun yang aktif hanya berjumlah 65 orang petani, maka untuk penentuan
responden ditentukan dengan cara acak dari jumlah anggota kelompok tani yang
aktif saja, dengan menggunakan rumus slovin maka jumlah resonden yang akan
di jadikan sampel dalam penelitian ini sebnayak 30 orang
N
n=
1+ N ( e )2
65
maka n=
1+65 ¿ ¿
Keterangan
n = jumlah responden
N= jumlah populasi
e = standar eror atau batas kelasalahan
B. Jenis dan teknik pengambilan data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan mengunakan data
primer dan sekunder. Data primer yaitu data yang didapat dengan cara turun
tani manunggal dan mengunakan daftar pertanyaan tertulis atau kuisioner, dengan
cara simple random sampling yaitu metode pengambilan sampel anggota populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata pada populasi tersebut. Atau
hanya mengambil sebagian dari jumlah anggota tani yang mewakili untuk
Untuk melengkapi data dalam penelitian ini akan menggunakan data sekunder
yaitu data yang sudah jadi dalam bentuk file dan dokumen yang diperoleh dari
kelompok tani seperti dokumen dokumen tertulis yang berisi tentang kelompok
tani tersebut dan dari pihak kedua yaitu BPS (Badan Pusat Statistik), website
1. Asumsi
2. Pembatasan Masalah
a. Data yang diambil pada kelompok Tani Manunggal yang budidaya cabe
merah
D. Definisi oprasional
1. Luas lahan pasir pantai adalah yang ditanami dalam satu musim yang di ukur
4. Pestisida adalah zat kimia yang diberikan untuk mengatasi hama dan penyakit
5. Peralatan adalah jumlah dan jenis alat yang digunakan untuk proses produksi
6. Tenaga kerja adalah jumlah jasa orang yang bekerja pada produksi baik
tenaga kerja dalam keluarga (TKDK) dan tenaga luar kerluaga (TKLK).
7. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar benih, pupuk,
tenaga kerja dan biaya lain lainya selama proses produksi berlangsung.
8. Biaya eksplisit adalah jumlah biaya yang dikeluarkan dengan nyata untuk
9. Biaya imlisit adalah jumlah biaya yang dikelaurkan dengan tidak nyata
namun tetap di perhitungkan, seperti sewa lahan sendiri, modal sendiri dan
10. Produksi adalah jumlah hasil panen cabai merah pada lahan pasir pantai yang
11. Harga adalah nilai pcabe merah yang di hitung dengan satuan kilogram (Kg)
12. Penerimaan adalah hasil panen cabai merah yang didapatkan oleh petani di
13. Pendapatan adalah jumlah penerimaan yang diterima oleh petani di kurangi
dengan biaya eksplisit dan baiay implisit dinyatakan dalam nilai (Rp)
15. Revenue Cost Ratio (R/C Ratio) perbandingan antara total penerimaan dengan
total biaya
E. Analisis Data
Data yang sudah didapatkan kemudian akan dianalisis atau diolah menjadi
sebuah informasi dalam bentuk angka. Data akan diolah dengan mengunakan teori
1. Biaya
TC = TEC + TIC
Keterangan:
TC = Total Biaya (Total Cost)
TEC = Total Biaya Eksplisit (Total Explisit cost)
TIC = Total Biaya Implisit (Total Implisit Cost)
2. Penerimaan
TR = Q. P
Keterangan:
TR = Total Penerimaan (Total Reveue)
Q = Jumlah Produksi (Quantity)
P = Harga Jual Produk (Price)
3. Pendapatan
NR = TR – TEC
Keterangan:
NR = Pendapatan (Net Revenue)
TR = Total Penerimaan (Total Revenue)
TEC = Potal Biaya Eksplisit (Total Eksplisit Cost)
4. Keuntungan
π=TR−TC
Keterangan:
II = Keuntungan
TR = Penerimaan (Total Revenue)
TC = Total Biaya (Total Cost)
5. Kelayakan
teori yaitu Return Cost Ratio (R/C Ratio), produktivitas modal dan produktivitas
tenaga kerja.
TR
R/C Ratio ¿
TC
Keterangan:
TR = Total Penerimaan (Total Revenue)
TC = Total Biaya (Total Cost)
Jika R/C Ratio > 1 maka usahatani cabe merah layak untuk diusahakan
Jika R/C Ratio < 1 maka usahatani cabe masih tidak layak untuk
diusahakan
b. Produktivitas lahan
Keterangan:
NR = Pendapatan (Net Return)
TKDK = Tenaga Kerja Dalam Keluarga
Jika produktivitas lahan > dari sewa lahan maka usahatani cabe merah
dikatakan tidak layak. Jika produktivitas lahan < sewa lahan maka
produktivitastenaga kerja=¿
Keterangan:
Jika produktivitas tenaga kerja > upah minimum harian maka usahatani
< upah minimum harian maka usahatani cabe merah dikatakan tidak
d. Produktivitas modal
Keterangan:
NR = Pendapatan (Net Return)
TKDK = Tenaga Kerja Dalam Keluarga
TEC = Total Biaya Eksplisit (Total Explisit Cost)
Jika produktivitas modal > tingkat suku bunga tabungan bank pada
untuk diusahakan.