BAB II Demak
BAB II Demak
2.1.2 Hidrologi
Sumber-sumber air di wilayah Demak berupa sumber air di permukaan tanah dan air tanah.
Sumber air di permukaan tanah berasal dari sungai-sungai, laut dan pantai.
Sungai-sungai utama yang terdapat di wilayah Demak adalah sebagai berikut:
- Sungai Jragung, Kali Jragung berhulu di G. Ungaran dan mengalir menuju timur laut
bermuara di Laut Jawa. Anak sungai Jragung yang berada di wilayah Kabupaten Semarang
adalah Kali Klampok, K. Sililin, dan K. Trima.
- Sungai Tuntang, Hulu sungai ini berasal dari G.Ungaran di sebelah barat dan G.Merbabu
di sebelah selatan menuju timur laut. Salah satu anak sungai Tuntang adalah Kali Senjoyo
yang merupakan sungai terpanjang di Kabupaten Semarang (+35 km), dengan anak
sungainya yaitu K. Tlogo, K. Taman, dan K. Macanan. Anak Sungai Tuntang yang lain adalah
K. Kurmo, K. Bade, K. Ngromo/Bancak. Sungai ini dimanfaatkan oleh penduduk sebagai
saluran pengairan terutama di daerah hilir di Kabupaten Demak.
- Sungai Serang, Kali Serang merupakan sungai utama yang berhulu di sekitar G. Merbabu
dengan beberapa anak sungai yang terletak di wilayah Kabupaten Semarang, yaitu K. Gading,
K. Regunung, K. Ngadirejo, K. Pepe. K. Klatak, dan K. Bandung.
Tabel 2.2.
Jenis Air Tanah di Kabupaten/Kota
No. Jenis Air Tanah Debit
1 Air tanah dangkal 166,2 juta m³/th
2 Air tanah dalam 4,1 juta m³/th
Sumber : RTRW Kabupaten Demak Tahun 2011-2031
2.1.3 Administratif
Secara administrasi Kabupaten Demak terdiri dari 14 kecamatan, 243 desa, dan 6 kelurahan, 512
dusun, 6.326 Rukun Tetangga (RT) dan 1.262 Rukun Warga (RW), dengan luas wilayah 89.743 ha
(Peta 2.4. terlampir). Jarak Ibukota Kabupaten Demak dan Ibukota Kabupaten lain di sekitarnya :
Demak – Semarang : 26 km
Demak – Kudus : 25 km
Demak – Jepara : 45 km
Demak – Grobogan : 38 km
Tabel 2.3.
Tabel Luas Wilayah Menurut Kecamatan
Di Kabupaten Demak Tahun 2010
Luas Wilayah
No. Kecamatan Kelurahan Desa Jumlah %
Ha
Thd Total
1. Mranggen 0 19 19 7.222 8,06
2. Karangawen 0 12 12 6.695 7,46
3. Guntur 0 20 20 5.753 6,41
4. Sayung 0 20 20 7.869 8,77
5. Karangtengah 0 17 17 5.155 5,74
6. Bonang 0 21 21 8.324 9,27
7. Demak 6 13 13 6.113 6,81
8. Wonosalam 0 21 21 5.788 6,46
9. Dempet 0 16 16 6.161 6,85
10. Gajah 0 18 18 4.783 5,33
11. Karanganyar 0 17 17 6.776 7,56
12. Mijen 0 15 15 5.029 5,60
13. Wedung 0 20 20 9.876 11
14. Kebonagung 0 14 14 4.199 4,68
Jumlah 6 243 249 89.743 100
Sumber: Demak Dalam Angka Tahun 2011
2.1.6 Iklim
Sebagaimana musim di Indonesia pada umumnya, di Kabupaten Demak hanya dikenal dua musim
yaitu musim kemarau dan penghujan. Pada bulan Juni sampai dengan September arus angin
berasal dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim
kemarau. Sebaliknya pada bulan Desember sampai dengan Maret arus angin banyak mengandung
uap air yang berasal dari Asia dan Samudera Pasifik, sehingga terjadi musim penghujan. Keadaan
seperti itu berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April – Mei
dan Oktober – November.
Menurut Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Pertambangan dan Energi (DPUPPE) Kabupaten
Demak, selama tahun 2010 di wilayah Demak telah terjadi sebanyak 29 sampai dengan 135 hari
hujan dengan curah hujan antara 223 mm sampai dengan 3.112 mm. Jumlah hari hujan terbanyak
Tabel 2.4.
Banyaknya Hari Hujan dan Curah Hujan di Kabupaten Demak menurut Stasiun Hujan
Tahun 2010
2.2. Demografi
2.2.1. Kependudukan
Jumlah penduduk Kabupaten Demak berdasarkan hasil sensus penduduk pada tahun 2010
sebanyak 1.063.768 jiwa terdiri dari 528.925 laki-laki (49,72 persen) dan 534.843 perempuan
(50,28 persen). Jumlah penduduk ini naik sebanyak 79.819 orang atau sekitar 0,74 persen dalam
kurun waktu sepuluh tahun dari tahun 2000.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, seakan-akan terjadi penurunan jumlah penduduk di
tahun 2010. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan metodologi antara data tahun 2010 dengan
tahun sebelumnya. Jumlah penduduk tahun sebelumnya merupakan jumlah penduduk hasil
Gambar 2.1.
Piramida Penduduk Kabupaten Demak Tahun 2010
Menurut kelompok umur, sebagian besar penduduk Kabupaten Demak termasuk dalam usia
produktif (15-64 tahun) sebanyak 716.641 orang (67,09 persen), dan selebihnya 351.367 orang
(27,86 persen) berusia dibawah 15 tahun dan 43.258 orang (5,05 persen) berusia 65 tahun keatas.
Sedangkan besarnya Angka ketergantungan (dependency ratio) Kabupaten Demak adalah 490,62.
Hal ini berarti bahwa setiap 1.000 orang berusia produktif menanggung sebanyak 490 orang lebih
penduduk usia dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas.
Dilihat dari kepadatan penduduknya, pada tahun 2010 kepadatan penduduk Kabupaten Demak
mencapai 1.185 orang/Km2. Penduduk terdapat di Kecamatan Mranggen dengan kepadatan 2.200
orang/Km2, sedang penduduk paling jarang berada di Kecamatan Wedung dengan kepadatan
hanya 724 orang/Km2.
Selama tahun 2010 terdapat 13.944 orang (7.428 laki-laki dan 6.516 perempuan) yang datang dan
menjadi penduduk Kabupaten Demak. Jumlah ini turun dari tahun sebelumnya yang sekitar 18.081
orang. Sedang penduduk yang pergi mencapai 9.455 orang (4.351 laki-laki dan 5.104 perempuan)
turun dari tahun sebelumnya yang berjumlah 11.159 orang.
Tabel 2.6.
Rata-rata Jumlah Penduduk per Desa/Kelurahan dan per Rumah Tangga
Di Kabupaten Demak Tahun 2010
Keterangan :
Pn = Jumlah Penduduk Tahun Proyeksi
Po = Jumlah Penduduk Tahun Dasar
r = Laju Rata-rata Pertumbuhan Penduduk
n = Selisih Tahun Proyeksi dengan Tahun Awal
Melalui proyeksi penduduk dengan rumus perhitungan tersebut di atas, akan didapatkan angka-
angka proyeksi jumlah penduduk untuk masing-masing kecamatan. Proyeksi penduduk ini
selanjutnya dapat digunakan untuk mengetahui tingkat perkembangan penduduk di masa yang
akan datang dan juga untuk mengetahui tingkat kebutuhan fasilitas dan utilitas umumnya.
Tabel 2.10.
Rekapitulasi Belanja Modal Sanitasi per Subsektor untuk Periode 5 Tahun
Tabel 2.11.
Rekapitulasi Retribusi Sanitasi per Subsektor untuk Periode 5 Tahun
Tabel 2.12.
Rekapitulasi Retribusi Sanitasi per Subsektor untuk Periode 5 Tahun
Gambar 2.2.
Laju Inflasi Kabupaten DemakTahun 2006 - 2010
Tabel 2.13.
Data mengenai Ruang Fiskal Kabupaten Demak 5 tahun terakhir
Tabel 2.14.
Data Perekonomian Umum Daerah Kabupaten Demak 5 tahun terakhir
Gambar 2.3.
Kawasan Perbatasan di Kabupaten Demak
Sedang jumlah guru berturut-turut 6.085 untuk SD, 1.932 untuk SLTP dan 908 untuk SLTA. Dari
jumlah guru dan murid diatas dapat dihitung rasio murid terhadap guru, dimana rasio murid
terhadap guru untuk SD adalah 17,21 untuk SLTP 13,08 dan untuk SLTA 13,25. Ini berarti bahwa
setiap guru SD harus menangani sedikitnya 17 orang, begitu juga untuk SLTP dan SLTA.
Tabel 2.15.
Fasilitas Pendidikan yang tersedia di Kabupaten Demak
Dari sumber yang sama didapat jumlah anak putus sekolah (drop-out) selama tahun 2010 menurut
tingkat pendidikan adalah untuk tingkat SD 128 orang, SLTP 69 orang dan SLTA 47 orang,
sehingga jumlah seluruhnya mencapai 244 orang.
2.5.2 Kesehatan
Kesehatan merupakan masalah kita bersama, baik pemerintah maupun masyarakat, dan oleh
karena itu kesehatan perlu mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak. Salah satu peran
pemerintah dalam pembangunan kesehatan adalah menyediakan sarana kesehatan yang dapat
dijangkau oleh masyarakat luas baik dari segi finansial maupun lokasinya. Sarana kesehatan
tersebut antara lain berupa Rumah Sakit, puskesmas, puskesmas pembantu dan tenaga
kesehatan.
Selama ini Kabupaten Demak telah memiliki sarana kesehatan yang memadai di hampir pelosok
desa, namun kualitasnya masih di bawah standar terutama untuk penyediaan sarana kesehatan
dasar. Pada tahun 2010, di Kabupaten Demak terdapat 3 RSU, 26 puskesmas, 53 puskesmas
pembantu dan 40 balai pengobatan.
Tabel 2.16.
Banyaknya Prasarana Kesehatan
di Kabupaten Demak
Selain itu, sarana kesehatan lain yang berupa tenaga kesehatan adalah 8 dokter spesialis, 65
dokter umum, 13 dokter gigi, 4 apoteker, 28 sarjana kesehatan, 115 sarjana muda kesehatan, 168
perawat, 24 perawat khusus gigi, dan 352 bidan. Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Demak
masih kurang memadai. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya jumlah tenaga kesehatan
dibandingkan dengan jumlah penduduk mengacu pada Kepmenkes No 1202/Menkes/SK/VIII/2003
tentang Indikator Indonesia Sehat 2010. Kondisi ini perlu mendapat perhatian sehingga pelayanan
kesehatan menjadi lebih baik.
Banyaknya tersangka penderita TBC berkurang pada tahun 2010, jika dibandingkan dengan
jumlah tersangka penderita tahun sebelumnya (2009). Jika pada tahun 2009 tersangka penderita
TBC berjumlah 5.014 orang dan yang positip menderita 645 orang, maka tahun 2010 tersangka
penderita berkurang menjadi 1.180 orang dengan yang positip menderita 772 orang.
b. Agama
Mayoritas penduduk Kabupaten Demak merupakan pemeluk agama Islam. Pada tahun 2010
pemeluk agama Islam sebesar 99.45%, Kristen 0.36%, Katholik 0.16%, Budha dan Hindu 0.03%.
Namun dalam kehidupan bermasyarakat, toleransi antar umat beragama cukup harmonis.
Keharmonisan tersebut salah satunya dapat dilihat dari banyaknya tempat ibadah yang ada
disekitar warga yang majemuk. Jumlah tempat ibadah yang tercatat pada tahun 2010 adalah :
masjid sebanyak 712 buah, mushola 3.843 buah, gereja kristen 24 buah, gereja katholik 1 buah,
serta vihara/klentheng sebanyak 1 buah. Kabupaten Demak merupakan salah satu daerah yang
memiliki pondok pesantren yang cukup banyak. Pada tahun 2010 jumlah pondok pesantren
sebanyak 222 dengan jumlah santri 32.784 orang.
Tabel 2.19.
Banyaknya Sarana Tempat Ibadah di Kabupaten Demak
Tabel 2.20.
Banyaknya Pondok Pesantren, Santri dan Guru Santri di Kabupaten Demak
BUPATI
: Tupoksi langsung
: Tupoksi tidak langsung
Sumber: Hasil Analisa Pokja Sanitasi