OLEH:
NAMA :STEVE GHANY
NIM : 1182111045
KELAS: PGSD REG C
Penulis
IDENTITAS BUKU
1.3 MANFAAT
1. Agar mahasiswa dapat menerapkan pendidikan yang baik
2. Agar Mahasiswa lebih mengetahui dan memahami hakikat kependidikan
3. Mengetahui kriteria pendidikan
4. Mengetahui peranan seorang yang berpendidikan
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
BAB 1:
PANDANGAN UMUM TENTANG POLITIK DAN
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NASIOANAL
Politik pendidikan bukan hanya suatu bagian dari politik colonial atau
tetapi menurut brugmans. Merupakan inti politik kolonial. Luas dan jenis
pendidikan yang di sediakan oleh pemerintah Belanda bagi anak-anak
Indonesia banyak di tentukan oleh tujuan-tujuan politik belanda yang terutama
di pengaruhi oleh pertimbangan ekonomis.
Bangsa portugis memperlihatkan semangat yang tinggi untuk koloniasi
dan usaha misi. Berlainan dengan orang Belanda, mereka lebih ingin untuk
menyebarkan agama, bahasa,dan kebudayaan mereka di kalangan orang
Indonesia.Berkenaan dengan bahasa mereka, orang portugis mencapai lebih
banyak dalam beberapa dekade daripada orang belanda dalam beberapa abad.
Agama katolik segera di terima di beberapa pulau dibagian timur Indonesia
akan tetapi pada zaman Belanda ada yng kembali ke agama islam. Bahasa
portugis mempertahankan kedudukannya selama dua abad setelah mereka
diusir dari kepulauan Indonesia.
Voc sekalipun suatu perkumpulan dagang, melibatkan diri dalam
kegiatan misi terutama di wilayah-wilayah di mana orang portugis telah
menyebarkan agama katolik.orang Belanda berhasil meniadakan agama katolik
di pulau ini, akan tetapi tidak ada minat untuk menarik orang Indonesia lainnya.
Khusus orang islam, kedalam agama mereka.Dijawa mereka tiadak langsung
mencampuri soal rakyat biasa dan mereka puas dengan pemerintahan tak
langsung melalui raja masing-masing.
Sekolah yang didirikan oleh voc juga tidak berkembang menjadi sistem
pendidikan yang lengkap, akan tetapi tetap bersifat elementer dan bercirikan
agama. Diskriminasi rasial tampaknya tidak menumbuhkan masalah
pendidikan selama periode voc karena sedikitnya jumlah anak belanda . lagi
pula sekolah lebih banyak di selenggarakan dalam bahasa melayu dan portugis
yang hingga batas tertentu meniadakan perbedaan antara orang belanda dengan
Indonesia.
Setelah permulaan yang aktif,perkembangan pendidikan hamper lenyap
sewaktu voc di bubarkan pada tanggal 31 desember 1799.pendidikan selama
masa kolonial tidak berkembang menurut garis yang kontiniu akan tetapi
menunjukkan suatu kekosongan dalam permulaan abad ke 18. Pemerintah baru
yang menggatikan voc harus mulai dari mulanya.
Selama setengah abad pertama pada abad ke 18 pendidikan hanya di
sediakan hanya untuk anak belanda ,terutama anak Indobelanda agar antara lain
memberikan kesadaran akan kebangsaannya sebagai orang belanda. Pada akhir
abad itu, tercapai lah taraf pendidikan universal bagi anak mereka dengan
kesempatan dan memasuki pendidikan di negeri belanda sebaliknya, hampit tak
sesuatu pun dilakukan bagi anak anak Indonesia selama setengah abad pertama
walaupun maksud-maksud baik dinyatakan dalam berbagai peraturan
Sistem tanam paksa, suatu metode eksploitas besar-besaran akhirnya
mendorong belanda untuk memberikan pendidikan kepada anak Indonesia
terutama bagi golongan atas, untuk mendidik pegawai, utuk mengawasi
perkebunnan pemerintah.
Pendidikan cepat berkembang di bawah menteri jajahan yang lebih
berat,fransen van de putte.Perluasan daerah jajahan yang liberal kependudukan
di luar jawa dan perkembangan perusahaan-perusahaan swasta sebagai akibat
undang-undang Agraria pada tahun 1870, disamping menolaknya ekonomi
memungkinkan perluasan pendidikan.
BAB 2 :
SEKOLAH UNTUK ANAK INDONESIA SEBELUM REORGANISASI
1892
KURIKULUM
Kurikulum sekolah ini,seperti ditentukan dalam peraturan tahun 1893
terdiri atas mata pelajaran yang berikut:
1.membaca dan menulisdalam bahasa daerah dalam huruf daerah dan latin,
2.membaca dan menulis dalam bahasa melayu
3.berhitung
4.ilmu bumi indonesia
5.ilmu alam
6.sejarah pulau tempat tinggal,
7.menggambar
8.mengukur tanah
BAB 4:
SEKOLAH KELAS DUA
Sekolah kelas dua timbul karena pemerintah Belanda tidak mampu secara
finansial untuk menyajikan pendidikan yang sama bagi semua anak indonesia.
orang belanda enggan mempercepat perkembangan pendidikan yang melampaui
kemampuan pemerintah dan pihak swasta untuk menyerap lulusan sekolah dan
karena takut kalau terbentuk kelompok intelektual yang mengalami frustasi
yang dapat menggangu pax neerlandica.
sekolah kelas dua yang mempuyai kurikulum yang sedeharna harus
dijaga agar tetap lebih rendah dari pada sekolah kelas satu.Pendidikan harus
dikaitkan dengan golongan sosial dan bertujuan bukan untuk meniadakan atau
mengaburkan penggolongan melainkan untuk lebih menegaskan perbedaan
golongan itu.
bahasa belanda tidak di ajarkan di sekolah kelas 2 merupakan halangan untuk
melanjutkan pelajaran, kecuali ke sekolah normal yang di buka tahun 1914,
yaitu sekolah Guru untuk sekolah kelas 2 atau sekolah desa dan sekolah
sambungan. Setelah sekolah kelas satu diganti menjadi HIS(hollands inlandse
school) pada tahun 1914 , maka tidak ada lagi alasan menggunakan nama
sekolah kelas dua.
Perkembangan sekolah kelas dua menunjukkan bahwa pemerintah
belanda tidak mempuyai rencana yang komprenhensif tentang sistem
pendidikan di indonesia.
BAB 5:
SEKOLAH DESA (VOLKSSCHOOL)
Sekolah desa adalah perwujudan hasratpemerintah untuk menyebarkan
pendidikan seluas mungkin dengan biaya serendah mungkin di kalangan
penduduk untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Dengan mengikuti
prinsip-prinsip sekolah percobaan DE BRUYN PRIENCE, sekolah yang
dairencanakan oleh gubernur jenderal VAN HEUTS.
Sekolah desa menjadi usaha pendidikan terbesar yang pernah di jalankan
oleh belanda untuk memberi kesempatan kepada rakyat banyak untuk belajar
membaca. menulis,dan berhitung.Jumlah murid senantiasa bertambah sampai
mencapai 1,5 juta murid pada saat pendudukan jepang.untuk mencegah agar
sekolah desa tidak menjadi tak populer dan dianggap sebagai suatu bentuk
pajak maka tidak di ijinkan penggunaan kekerasan atau paksaan, namun campur
tangan pegawai pemerintah saja sudah merupakan himbauan halus yang
mempunyai efek yang sama dengan perintah.Angka putus sekolah yang
demikian tinggi pada mulanya sekolah desa didirikan yang di paksakan oleh
atasan ini yang tidak akan merupakan suatu bagian integral dari kehidupan
masyarakat.
Kurikulum ditentukan dan dikuasai oleh pemerintah yang mengiginkan
kurikulum yang sederhana sehingga lulusannya tidak mampu melakukan
pekerjaan administrasi di kantor dan karena itu tidak akan meninggalkan
desanya.Maka tujuan utama sekolah ini adalah memberantas buta huruf, tujuan
ini pun tiadak tercapai karena jumlah kelahiran senantiasa melebihi jumlah
lulusan.
sekolah desa sering di kecam karena kurikulumnya yang sederhana dan
mutu guru dan pendidikannya yang rendah.Namun sekolah ini juga
mengandung keuntungan dalam menambah orang melek huruf dan kampung
atau juru tulis desa yang tidak dapat membaca dan menulis menjadi sesuatu
yang langka. Sekolah desa membawa pendidikan formal sampai ke tiap desa
kecil dan terpencil dan menjadi badan penyebar buah pikiran dan pengetahuan
barat,mendorong rakyat agar menjadi lebih sadar akan pendidikan sekolah dan
meletakkan dasar untuk pendidikan universal.
BAB 6:
EUROPESE LAGERE SCHOOL (ELS)
Tujuan utama, setidaknya pada taraf permulaan,ialah mengembangkan
dan memperkuat kesadaran nasional dikalangan keturunan belanda,termasuk
anak-anak yang lahir dari hubungan yang tak legal.
Tujuan ELS bukan lagi mendidik orang atau taat beragama,melainkan
menjadikan anak warga Negara yang baik.Kurikulum terdiri atas mata pelajaran
membaca ,menulis,berhitung,bahasa belanda,sejarah,ilmu bumi dan mata
pelajaran lain.Agama yang dulunya merupakan alasan utama pendidikan
sekolah,kini tindakan dan merupakan pokok diskusi yang hangat dalam
perlemen belanda selama mata pelajaran yang lebih tinggi seperti ilmu
alam,dasar-dasar bahasa prancis,inggris,jerman,sejarah umum aatau sejarah
dunia,matematika,pertanian,menggambar tangan,pendidikan jasmani,pekerjaan
tangan dan menjahit bagi anak wanita.Murid-murid ELS dapat menempuh dua
macam ujian yakni pegawai rendah (klein Ambtenaars examen)setelah kelas 6
ujian masuk HBS (hogore Burgershchool,sekolah menengah,setaraf dengan
SMP dan SMA sekarang) Setelah lulus kelas 7.Memiliki ijasah pegawai rendah
belum menjamin pekerjaan.Ujian ini kemudian dihapuskan setelah didirikan
HCS DAN HIS.
HBS merupakan jalan satu-satunya ke universitas di negeri belanda
.Mereka yang tidak meneruskan pelajarannya telah dapat mengharapkan yang
baik bila memiliki ijasah HBS.Dengan membatasi jumlah anak Indonesia ke
ELS maka orang belanda dapat memonopoli pekerjaan –perkerjaan yang lebih
tinggi dalam pemerintahan. Dalam periode 1900 -1940 sekitar sepertiga lulusan
ELS yang melanjutkan lebih dari segalanya dan antara 1915-1919 jumlah ini
menjadi 80% memperoleh pendidikan umum 3 tahun ,anak Belanda telah
menuju pendidikan universal setinggi lebih dari 7 tahun.Jurang antara taraf
pendidikan penjajah dan di jajah kian lama kian melebar.
Semua anak eropa dan mereka yang secara legal dipersamakan dengan
oran Eropa berhak untuk memasuki sekolah ini,asal salah satu orangtuanya
orang Eropa.Bahkan bila ibunya saja yang orang barat,anaknya yang
sebenarnya tidak sah orang barat,masih diberi kesempatan memsukinya.juga
orang Afrika ,selama mereka beragama mereka beragama Kristen diterima
sebagai murid.
Kelompok lain yang memasuki sekolah ini adalah anak-anak serdadu dari
Manado,Ambon,Ternate,Tidore,asal mereka beragama Kristen dan berada
diluar daerahnya.Anak serdadu golongan rendah bahkan dibebaskan dari uang
sekolah.Loyalitas kepada pemerintah belanda dianggap fktor yang menentukan
disamping pertimbangan agama dan rasial.
Europese lagere school (ELS) yang sedianya di peruntukkan bagi orang
Eropa dan mereka yang disamakan statusnya kemudian dirumuskan sebagai
sekolah untuk pendidikan Eropa yang membuka jalan bagi anak Indonesia
untuk memasukinya.
BAB 7:
HOLLANDS CHINESE SCHOOL (HCS)
Di Indonesia berdiri perkumpulan cina ,Tung Hoa Hwee Kuan (THHK)
pada tahun 1900 yang mula-mula mendirikan gedung pertemuan untuk
menyebarkan kebiasaan dan moral cina menurut ajaran Kong Fu Tse.perhatian
mereka tertuju pada pendidikan dengan mendirikan sekolah.
Pada mulanya bahasa belanda termasuk dalam kurikulum akan tetapi
ternyata orang belanda yang kurang suka menggunakan bahasanya terhadap
orang bukan Belanda.
Karena sukar memasuki ELS mereka menggaji guru Belanda dengan
biaya tinggi untuk meminta bantuan pemerintah bantuan pemerintah.Mereka
kecewa sewaktu pemerintahan itu ditolak.Karena itu mereka meminta bantuan
dari cina dan mengganti guru belanda dengan guru Inggris.
HCS mempunyai dasar yang sama dengan ELS bahasa prancis biasanya
diajarkan pada sore hari seperti halnya dengan bahasa inggris yang sebenarnya
tidak diberikan pada ELS namun diajarkan terhubung dengan kepentingan bagi
perdangangan.
Kebanyakan HCS mempunyai kelas persiapan untuk anak –anak berusia
5 tahun agar lebih mudah mengikuti pelajaran di kelas satu.Fasilitas serupa ini
tidak pernah disediakan bagi anak-anak Indonesia.
BAB 8:
HOLLANDS INLANDSE SCHOOL (HIS)
Kurikulum HIS seperti tercantum dalam statuta 1914 no.764 meliputi
semua masa pelajaran ELS bukan lebih kelas satu dengan perbedaan bahwa
juga diajarkan membaca dan menulis bahwa daerah dalam aksara lati dan bahsa
melayu dalam tulisan Arab dan Latin.
Kurikulum 1915 tidak meliputi sejarah,bernyanyi dan pendidikan
jasmani.Sejarah dianggap sensitif dari segala politik dan untuk bernanyi dan
pendidikan jasmani belum ada guru-guru yang kompeten.
Membaca di kelas satu bertujuan untuk menguasai keterampilan
membaca.Ilmu bumi diberikan sejak kelas 3. Pada umumnya diberika 3 bahasa
yaitu; bahasa daerah,melayu,dan belanda.
keberhasialan sekolah.Selanjutnya lulusannya diterima di STOVIA dan MULO.
Sebagai kepala sekolah ditunjuk orang belanda yang mempuyai
HOOFDACTE ijasah kepala sekolah.Akan tetapi tiadak ada keberatan
menjadikan orang Indonesia sebagai kepala HIS asal ia memilki H.A dan untuk
itu diadakan H.A.
Kelemahan HIS adalah bahwa sekolah ini tidak ada lanjutannya ke
HBS,satu-satunya tangga ke universitas.Akan tetapi sejak didirikannya AMS
pada tahun 1918 maka HIS-MULO-AMS menjadi tangga-tangga menuju
perguruan tinggi.
BAB 9:
MEER UITGEBREID LAGER ONDERWIJS (MULO)
Berbagai faktor mempengaruhi didirikannya MULO ;
1. Murid –murid Indonesia yang ouluhan ribuan jumlahnya pada sekolah
kelas satu tak mungkin dibiarkan begitu saja tanpa memberi kesempatan
untuk melanjutkan pelajarannya.padahal anak cina yang sebenarnya
Asing,telah terlebh dahulu diberikan kesempatan serupa itu .
2. Berbagai kursus persiapan bagi calon-calon pendidikan pegawai,ahli
hukum,dokter,dan sebagainya,ternyata tidak serasi dan harus diganti
dengan Mulo.sebelumnya hanya lulusan ELS yang diterima untuk
berbagai sekolah latihan itu yang menyebabkan membanjirkannya anak-
anak Indonesia ke ELS.jadi MULO didirikan sebagai lambing
pendidikan nonrasial.
4.1 KESIMPULAN
Pendidikan adalah proses awal usaha unutuk menumbuhkan kesadaran
sosial pada setiap manusia sebagai pelaku sejarah.jadi pendidikan adalah
media mencerdaskan kehidupan bangsa dan membawa bagsa ini ke era
pencerahan.pendidikan bertujuan untuk membangun tatanan bangsa yang
berbalut dengan nilai–nilai kepintaran,kepekaan,dan kepedulian terhadap
kehidupan berbangsa dan bernegara.menata ulang konsep pendidikan
melalui jalan menghadirkan pola pendidikan demokratis dalam
penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan demokratis yang dimaksud
adalah sebagai pembebasan pendidikan dan manusia dari struktur dan
sistem perundangan yang menundukkan manusia sebagai komponen.
Pendidikan demokratis mampu memahami kebutuhan manusia untuk
selalu bersikap maju, karena pola pendidikan seperti ini tetap
memperhatikan nilai-nilai lama sebagai pijakan pendidikan masa depan
yang lebih berkeadilan dan beradab. Disamping pola tersebut menurut Ki
Hajar Dewantara, pendidikan harus menghargai kebudayaan yang
dimiliki oleh manusia dan bangsa tempat manusia itu tinggal. Karena
dalam pendidikan, ada kebudayaan yang berproses di dalamnya guna
menyatakan identitas sebuah bangsa dan melahirkan peserta didik yang
cerdas dan berbudaya. Ketika manusia mampu menghargai budaya
sendiri, maka keadilan dan kesamaan hak akan tercipta dalam perjalanan
bangsa ini. Maka, pendidikan sangat berguna dalam kehidupan kita, jadi
hargailah pendidikan agar tidak ada pejesalan dikemudian hari, serta
belajarlah karna belajar tidak mengenal usia dan pendidikan juga tidak
mengenal batas
4.2 SARAN
Buku ini akan jauh lebih baik apabila mengunakan kata-kata yang lebih
sederhana mungkin guna memudahkan seseorangdalam memahami dan
mengerti dengan baik isi dalam pembahasan buku tersebut.
DAFTAR PUSTAKA