Aulia Febriando - Laporan Kegiatan Program Penyuluhan Hukum Di Desa Cilengkrang
Aulia Febriando - Laporan Kegiatan Program Penyuluhan Hukum Di Desa Cilengkrang
Abstrak
Kesadaran hukum dapat diartikan sebagai suatu kesadaran seseorang atau
masyarakat terhadap aturan-aturan atau hukum yang berlaku. Dari hasil temuan dan
analisa penulis di lapangan mendapati bahwa kesadaran hukum masryarakat di desa
Cilengkrang masih terbilang cukup rendah sehingga perlu diadakannya kegiatan-
kegiatan yang dapat menumbuhkan kesadaran hukum kepada masyarakat desa
Cilengkrang.
Sebagaimana kita ketahui bahwa kesadaran hukum merupakan sebuah elemen
yang sangat penting dan diperlukan dalam suatu tatanan kehidupan masyarakat. Hal
tersebut bertujuan agar ketertiban, kedamaian, ketenteraman, dan keadilan dapat
diwujudkan dalam pergaulan antar sesama masyarakat. Tanpa memiliki kesadaran
hukum yang tinggi, tujuan tersebut tentu akan sangat sulit dicapai. Dalam kehidupan
masyarakat seringkali kita jumpai perbedaan antara pola-pola perilaku atau tata
kelakuan yang berlaku di masyarakat dengan pola-pola perilaku yang dikehendaki oleh
norma-norma atau kaidah hukum. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya suatu
masalah berupa kesenjangan sosial sehingga pada waktu tertentu cenderung dapat
menimbulkan suatu konflik dan ketegangan-ketegangan sosial yang tentunya dapat
mengganggu keharmonisan masyarakat.
Kesadaran hukum dalam masyarakat perlu dipupuk dan ditanamkan agar
masyarakat akan lebih patuh terhadap hukum yang ada, baik itu merupakan hukum
tertulis maupun hukum yang memang tumbuh dan berkembang di masyarakat dan
keberadaannya pun diakui oleh masyarakat. Pembentukan masyarakat sadar hukum
dan taat akan hukum merupakan cita-cita dari adanya norma-norma yang
menginginkan suatu masyarakat yang berkeadilan sehingga sendi-sendi dari budaya
masyarakat akan berkembang menuju terciptanya suatu sistem masyarakat yang
menghargai antar satu sama lainnya, membuat masyarakat sadar hukum dan taat
hukum bukanlah sesuatu perkara yang mudah seperti membalik telapak tangan,
banyak yang harus diupayakan dan harus menggunakan teknik-teknik yang dapat
diterima oleh masyarakat sehingga masyarakat dapat dengan suka rela mentaati dan
mematuhi baik peraturan hukum maupun norma-norma yang ada. Maka daripada itu
penulis memfokuskan pengabdian di desa Cilengkrang untuk mengenalkan dan
menumbuhkan sikap sadar hukum bagi semua kalangan masyarakat desa Cilengkrang
baik dari usia dini, remaja maupun usia dewasa.
1
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang
Dengan pembagian wilayah 6 Ha lahan (PUSKESMAS) yang ada di Wilayah Kp. Pasir
Angin RT. 02 RW. 05.
digunakan Sawah dengan penghasilan ditiap Tahun
sebesar 26 Ton Padi, 2 Ha digunakan untuk 2. Khalayak Sasaran dan Identifikasi Masalah.
2
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang
di Desa Cilengkrang yang putus sekolah tersebut dengan cara membakarnya. Dengan membakar
lebih memilih bekerja untuk membantu orang tua sampah-sampah tersebut tentu menambah persoalan
mereka di ladang ataupun di kandang untuk lain terhadap lingkungan salah satunya yaitu polusi
mengurus hewan-hewan ternak. Rata-rata warga desa udara.
Cilengkrang putus sekolah pada saat SD-SMP. Hal Hal-hal tersebut menggambarkan bahwa
ini menunjukan bahwasanya kesadaran masryarakat kesadaran akan hukum warga desa Cilengkrang
akan pentingnya pendidikan itu masih rendah. masih rendah, padahal sebagaimana kita ketahui
Faktor pendidikan yang rendah tersebut tentu hukum merupakan salah satu aspek penting dalam
mempengaruhi berbagai sektor lain yang ada pada masyarakat karena tujuan dibentuknya hukum itu
Desa Cilengkrang, termasuk pada sektor sendiri adalah untuk merelealisasikan terbentuknya
pengehtahuan masyarakat akan hukum yang sebuah masyarakat yang nyaman dan berkeadilan.
menyebabkan rendahnya kesadaran hukum pada Kesadaran hukum adalah kesadaran diri sendiri
masyarakat. Contoh kecil rendahnya pengehtahuan tanpa tekanan, paksaan, atau perintah dari luar untuk
dan kesadaran hukum tersebut adalah penulis tunduk pada hukum yang berlaku. Dengan
mendapati anak-anak pelajar SMP yang mengendarai berjalannya kesadaran hukum di masyarakat maka
motor ke sekolah yang tentu sudah dapat dipastikan hukum tidak perlu menjatuhkan sanksi. Sanksi hanya
mereka belum mempunyai SIM. Padahal dijatuhkan pada warga yang benar-benar terbukti
sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang melanggar hukum. Hukum berisi perintah dan
Nomor 22 Tahun 2009 pasal 77 ayat (1) bahwa larangan. Hukum memberitahukan kepada kita mana
setiap pengendara kendaraan bermotor wajib perbuatan yang bertentangan dengan hukum yang
mempunyai SIM. Hal lain yang makin membuat bila dilakukan akan mendapat ancaman berupa
penulis prihatin adalah anak-anak pelajar SMP sanksi hukum. Terhadap perbuatan yang
tersebut membawa motor tanpa menggunakan helm bertentangan dengan hukum tentu saja dianggap
dan pada satu motor itu rata-rata ada tiga orang yang melanggar hukum sehingga mendapat ancaman
berboncengan. Selain itu info yang penulis dapatkan hukuman1.
dari ketua RW bahwa masih ada remaja yang balapan Konsep kesadaran hukum itu sendiri
sering balapan liar didaerah desa Cilengkrang. mengandung unsur nilai yang tentunya sudah
Contoh lain permasalahan yang ada pada desa dihayati oleh warga masyarakat semenjak kecil dan
Cilengkrang adalah persoalan sampah dan cara sudah melembaga beserta mendarah daging. Proses
masyarkat menanggulanginya yang tidak bersesuaian pelembagaan ini yang akhirnya akan menjadi suatu
dengan Undang No. 32 tahun 2009 pasal 1 ayat (2) pedoman yang dipertahankan oleh masyarakat dan
Tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan ditanamkan melalui suatu proses sosialisasi.
hidup. Dari hasil pengamatan penulis masih banyak Selanjutnya apa yang sudah dihayati dan
warga yang membuang sampah sembarangan dan dilembagakan itu diwujudkan kedalam suatu bentuk
rata-rata warga menanggulangi sampah tersebut norma-norma yang menjadi patokan bagi warga
1
Saifullah, Refleksi Sosiologi Hukum, Bandung : Refika Aditama, 2007, hlm. 33.
3
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang
masyarakat dalam bertingkah laku. Jadi sebenarnya tertarik dan tidak jenuh. Poin-poin yang dibahas pada
tingkah laku warga masyarakat mengandung unsur kegiatan ini yang pertama adalah apa itu hukum dan
nilai yang sudah lama dihayati, dan ini pulalah yang nilai-nilai yang mendasari hukum yaitu kebenaran
mempengaruhi bekerjanya hukum di dalam dan keadilan. Untuk menumbuhkan kesadaran
masyarakat2. Maka daripada itu penulis merasa perlu hukum bagi anak-anak tentu anak-anak harus
untuk menumbuhkan kesadaran hukum kepada mengehtahui apa itu hukum dan kenapa hukum itu
masyarakat mulai baik kepada anak-anak maupun ada. Agar anak-anak lebih tertarik, proses kegiatan
usia dewasa. dilakukan dengan membaca buku yang berkaitan
dengan hukum baik itu seperti buku-buku pendidikan
METODOLOGI PENGABDIAN
kewarganegaraan, hukum islam, Undang-Undang
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dsb,
dipaparkan bahwa daerah Desa Cilengkrang yang anak-anak dibebaskan untuk memilih buku yang
menjadi tempat KKN penulis terdapat berbagai mereka ingin baca dan penulis membuka sesi Tanya
masalah yang kompleks salah satunya masalah jawab untuk anak-anak yang ingin menanyakan hal-
rendahnya kesadaran hukum pada masyrakat. Penulis hal yang belum mereka pahami dari buku-buku yang
selaku mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum, mereka baca. Buku tersebut merupakan donasi dari
Jurusan Ilmu Hukum merasa perlu untuk para pelajar Pesantren Fajrul Islam kota Tasikmalaya
2
Esmi Warrasih, Pranata Hukum sebagai Telaah Sosiologis, Semarang :Suryadaru Utama, 2005, hlm. 115
4
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang
mendengarkan perintah guru di sekolah. Selanjutnya Penulis meminta mereka untuk melihat
mereka harus mematuhi peraturan-peraturan yang pembukaan UUD 1945 yang tentunya mereka sudah
ada dilingkungan masyarakat seperti; tidak boleh tidak asing karena pembukaan UUD 1945 sering
membuang sampah sembarangan, tidak boleh main dibacakan ketika upacara bendera. Penulis
hakim sendiri, tidak boleh melanggat peraturan lalu menjelaskan bahwa didalam pembukaan UUD 1945
lintas dll. Dengan pengenalan dengan mengambil tersebut terkandung nilai-nilai yang dijunjung tinggi
contoh-contoh peraturan yang ada dilingkungan oleh bangsa Indonesia. Pembukaan UUD 1945
terdekat mereka diharapkan anak-anak tersebut dapat mengandung pedoman, falsafah, dasar-dasar
dengan mudah mengerti dan memahami materi- kebangsaan dan kenegaraan beserta kepribadian
materi yang penulis sampaikan. bangsa Indonesia itu sendiri. .
Selanjutnya penulis berkesempatan untuk
Selanjutnya anak-anak dikenalkan dengan mengajar anak-anak mengaji di RW.07 di Desa
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Cilengkrang. Setelah semua anak-anak selesai
tahun 1945. Pada kegiatan ini anak-anak tidak di mengaji penulis memberikan sedikit materi
minta untuk membaca pasal demi pasal yang ada pengenalan norma kepada anak-anak.
pada UUD 1945, pada kegiatan ini terlebih dahulu
penulis memberikan penjelasan bagaimana dengan
sejarah bangsa Indonesia dari masa penjanjahan
sampai merdeka sehingga terciptanya Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia yang
merupakan sumber hukum tertinggi dari keseluruhan
produk hukum di Indonesia. UUD 1945 berisi
norma-norma dan aturan-aturan yang harus ditaati Gambar 1.3 Foto bersema setelah kegiatan mengaji dan
pengenalan norma kepada anak-anak
oleh seluruh masyarakat Indonesia. UUD 1945
mengandung isi yang mewajibkan kita untuk
Disini Penulis mengenalkan norma-norma yang
memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur.
ada seperti norma agama yaitu peraturan hidup
manusia yang berisi perintah dan larangan yang
berasal dari Allah SWT , norma hukum yaitu
peraturan yang dicipkatan oleh lembaga yang
berwenang dan bersifat memaksa, norma susila yang
merupakan kaidah hidup yang bersumber dari hati
nurani dan merupakan nilai-nilai moral yang
mengikat manusia, norma kesopanan yang
merupakan peraturan yang bersummber dari
pergaulan antar manusia.
Pengenalan norma bagi anak-anak diperlukan
Gambar 1.2 Pengenalan UUD 1945
karena anak-anak merupakan generasi penerus yang
5
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang
akan membawa desa Cilengkrang menjadi lebih baik isu-isu tersebut di analisis/review sehingga
kedepannya. Sebagaimana kita ketahui fungsi dan menghasilkan rekomendasi untuk penyusunan
peranan norma bagi masyarakat adalah sebagai regulasi baru terkait dengan desa dan perubahan
pedoman bagi masyarakat untu berperilaku dalam regulasi terhadap peraturan desa.
kehidupan bermasyarakat untuk menciptakan
Tujuan diadakannya pembahasan rancangan
ketertiban, keterlibatan dan keadilan dalam
peraturan desa ini adalah untuk menciptakan
bermasyarakat sehingga memudahkan masyarakat
peraturan desa yang lebih baik kedepannya, yaitu
dalam mencapai tujuan bersama.
peraturan desa yang memberikan pengakuan dan
penghormatan terhadap berbagai keberagaman desa,
2. Turut Serta Dalam Musyawarah Desa Perihal
peraturan desa yang menghormati adat istiadat yang
Membahas Peraturan Desa Cilengkrang
berkembang di desa serta peraturan desa yang
Seperti Penyusunan Perkades, RPJMDes,
membuka peluang bagi masyarakat untuk lebih
APBDes, RKPDes dan Pemilhan
berkembang dan memiliki skill sebagai subyek
Kepengurusan BUMDes yang Baru.
pembangunan desa.
Pada tanggal 28 Agustus 2019 penulis beserta
mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Secara umum hasil dari kajian partisipasif
Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung di tersebut menghasilkan konsep-konsep sebagai
undang Bapak Entis Sutisna selaku kepala desa berikut :
Cilengkrang untuk turut serta dalam musyawarah
desa dalam hal pembentukan Peraturan Desa 1.Terlaksananya pembangunan secara merata
Cilengkrang seperti penyusunan Perkades, 2.Meningkatnya perekonomian masyarakat
RPJMDes, APBDes, RKPDes dan Pemilhan melalui penyelenggaraan pelatihan dan
Kepengurusan BUMDes yang baru di kantor kepala penambahan modal kerja serta tersedianya jalur
desa Cilengkrang. Sebagaimana kita ketahui pemasaran yang jelas serta sehat.
mengenai perancangan peraturan desa telah diatur 3.Tersedianya lembaga-lembaga pendidikan baik
dalam Permendagri Nomor 111 tahun 2014 tentang formal maupun informal yang dapat
pedoman teknis peraturan desa. menampung warga masyarakat baik yang
Pada kegiatan ini penulis berbincang-bincang termasuk usia wajib belajar maupun usia diluar
dengan Bapak Kades dan Staff untuk usia wajib belajar.
mengidentifikasi beberapa masalah/isu utama yang 4.Dihidupkannya kembali kembali wadah-wadah
dijadikan fokus advokasi seperti masalah organisasi kemasyarakatan sebagai wahana bagi
kewenangan desa, pengelolaan asset desa baik penyaluran kreatifiatas generasi muda pada
berupa aset fisik maupun non fisik, kerja sama khusunya serta masyarakat pada umumnya.
beserta implementasi perencanaan dan pembangunan Pembahasan mengenai peraturan desa ini akan
partisipatif di desa Cilengkrang yang mana isu-isu dilanjutkan pada bulan Oktober dan akhir tahun.
tersebut di jadikan acuan untuk penyusunan
peraturan desa. Setelah isu-isu tersebut diketahui,
6
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang
Selanjutnyaa kegiatan dilanjutkan dengan pengurus BUMDes masih sangat terbatas baik dari
musyawarah untuk menentukan kepengurusan segi kuantitas maupun dari segi kualitas.
BUMDes yang baru. Pada kegiatan ini Bapak Kades
juga mengundang Ketua RT, Ketua RW beserta
masryakat desa Cilengkrang untuk membahas
kepengurusan BUMDes yang baru. Pada berbagai
kesempatan masyarakat memberikan pendapat yang
berkaitan dengan kepngurusan BUMDes yang serta
harapan-harapan mereka untuk pengurus BUMDes
yang baru.
Gambar 2.2 Kegiatan Musywarah Desa
3. Ikut Serta Dalam Kegiatan Sabilulungan
Bersih (SaBer).
Sebagaimana yang dijelaskan pada Undang-
Undang No. 32 tahun 2009 pasal 1 ayat (2), yang
dimaksud perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang
Gambar 2.1 Kegiatan Musyawarah Desa dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan
Namun untuk pemilihan kepengurusan BUMDes hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan,
yang baru harus di undur karena dari semua pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan
masyarakat yang berkeinginan untuk menjadi pengakan hukum.
pengurus BUMDes yang baru tidak ada yang Salah satu upaya tersebut adalah dengan adanya
memenuhi syarat sebagai mana yang diatur dalam program SaBer atau sabilulungan bersih yang
Perbup Nomor 10 Tahun 2017 dimana pengurus dipelopori oleh DLH atau Dinas Lingkungan Hidup.
BUMDes minimal pendidikan terakhir adalah Desa Cilengkrang merupakan salah satu Desa yang
SMA/sederajat, sedangkan yang berkeinginan untuk dipilih untuk melaksanakan program kampung SaBer
menjadi pengurus semuanya berpendidikan terkahir tersebut.
SMP dan putus sekolah. Hal tersebut Kegiatan SaBer atau Sabilulungan Bersih
menggambarkan bahwa SDM yang dibutuhkan tersebut dilaksanakan pada setiap hari minggu.
dalam pengelolaan BUMDes harus SDM yang Namun partisipasi masyarakat dalam program
berkualitas dikarenakan baik pengelola, menejemen sabilulungan bersih ini terbilang masih cukup minim
maupun karyawan merupakan penggerak kegiatan sehingga kami merasa perlu untuk menjadi
usaha yang akan dilakukan oleh BUMDes sehingga penggerak untuk mengajak masyarakat agar mau dan
mereka dituntut untuk memiliki wawasan yang luas kembali berpastisipasi untuk melaksanakan program
serta professional. Sedangkan SDM di desa sabilulungan bersih dikarenakan kegiatan tersebut
Cilengkrang yang berkeinginan untuk menjadi merupakan kegiatan positif yang bisa menjadi salah
satu solusi dalam menanggulangi masalah sampah.
7
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang
Salah satu tujuan dari Kampung SaBer itu sendiri 4. Kegiatan Penyuluhan GenRe (Generasi
adalah melahirkan kader-kader yang menjadi pelopor Berencana)
dalam kegiatan pemeliharaan, penjagaan lingkungan
Kegiatan ini di lakukan secara kelompok dan
hidup serta menciptakan kebiasaan swadaya dan
bekerjasama dengan BKKBN (Badan Kependudukan
budaya gotong royong dalam kegiatan masyarakat
dan Keluarga Berencana Nasional) dimana pada
seperti pengeleloaan sampah dengan prinsip 3R.
kegiatan ini menghadirkan ibu Enti Hayati, S.Pd,
M.M selaku Kader UPT KB Kec. CIlengkrang dan
Efriyanti Sembadra selaku Duta GenRe Kecamatan
Cilengkrang.
8
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang
Gambar 3.2 Foto Bersama Setelah Acara dan mempelajari UUD 1945 dan sejarah yang
9
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang
anak-anak akan menyadari bahwa perjuangan regulasi terhadap peraturan desa yang lebih baik
bangsa Indonesia menuju pintu gerbang kedepannya, yaitu peraturan desa yang
kemerdekaan bukanlah suatu proses yang mudah, memberikan pengakuan dan penghormatan
melainkan melaui suatu proses yang panjang, oleh terhadap berbagai keberagaman desa, peraturan
karena penulis memberikan motivasi bahwa anak- desa yang menghormati adat istiadat yang
anak sebagai generasi penerus harus melanjutkan berkembang di desa serta peraturan desa yang
semangat perjuangan dengan memaknai nilai- membuka peluang bagi masyarakat untuk lebih
nilai luhur yang ada pada pembukaan UUD 1945 berkembang dan memiliki skill sebagai subyek
sehingga tumbuhnya sikap akan sadar hukum bagi pembangunan desa. Penulis sangat berterima
generasi penerus bangsa yang berkualitas dan kasih kepada bapak Entis Sutisna selaku kepala
lebih baik kedepannya. desa sudah mengijinkan dan sangat mengapresiasi
kami untuk ikut serta dalam kegiatan desa.
2. Turut serta dalam musyawarah desa dalam
hal membahas Peraturan Desa Cilengkrang 3. Penggerak Kegiatan Sabilulungan Bersih
seperti penyusunan Perkades, RPJMDes, (SaBer)
APBDes, RKPDes dan Pemilhan Kurangnya partisipasi masyarkat yang
Kepengurusan BUMDes yang baru. menjadi kendala berjalannya program SaBer atau
Sebagaimana kita ketahui tujuan Sabilulunngan Bersih ini secara maksimal. Faktor
diadakannya peraturan desa adalah untuk penghambat tersebut diatasi dengan mengajak
memperkuat posisi desa dalam kerangka Negara secara langsung masyrakat untuk berpastisipasi
Kesatuan Republik Indonesia, serta memperjelas dalam kegiatan Sabilulungan Bersih ini. Dengan
tugas, fungsi dan peran desa dalam mengelola melakukan pendekatan kepada masyarakat
desa dan memberikan pelayanan bagi masyarakat akhirnya masyarakat mau berpastisipasi bersama-
guna tercapainya cita-cita bersama yaitu sama untuk melaksanakan program ini.
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Alhamdulilah sampah-sampah yang berserakan
Pada kegiatan ini penulis berhasil disepanjang jalan dan selokan dapat kami atasi
mengidentifikasi beberapa masalah/isu utama bersama warga masyarakat desa Cilengkrang.
yang dijadikan fokus advokasi seperti masalah Sampah-sampah tersebut kami kumpulkan di satu
kewenangan desa, pengelolaan asset desa baik tempat yaitu di dekat tempat KWT dan kami
berupa aset fisik maupun non fisik, kerja sama membahas bagaimana penanggulangan sampah
beserta implementasi perencanaan dan tersebut agar tidak lagi dibakar. Kami berencana
pembangunan partisipatif di desa Cilengkrang untuk mengaktifkan kembali Bank Sampah yang
yang mana isu-isu tersebut di jadikan acuan untuk ada pada Desa Cilengkrang yang selama ini tidak
penyusunan peraturan desa. , setelah itu isu-isu aktif. Kegiatan kami sangat di apresiasi oleh
tersebut di analisis/review sehingga Bapak Entis Sutisna selaku Kepala Desa
menghasilkan rekomendasi untuk penyusunan Cilengkrang.
regulasi baru terkait dengan desa dan perubahan
10
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang
1. Faktor Pendukung
a. Semua Pihak-pihak yang telibat sangat
mendukung dan mengapresiasi semua
kegiatan yang kami lakukan, mulai dari
Kepala Desa, Ketua RT, Ketua RW,
Ketua Karang Taruna, warga desa
Cilengkrang dll.
b. Dukungan tersebut mempermudah kami
dalam memperoleh informasi dan data-
data yang diperlukan untuk
11
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang
Secara umum kegiatan Kuliah Kerja Nyata aktif juga dalam kegiatan gotong-royong maupun
Berbasis Pemberdayaan Mayarakat (KKN segala macam bentuk kegiatan yang positif untuk
mereka menanggapi dan merespon dengan positif Semoga kedepannya KKN dilaksanakan
dengan persiapan yang lebih baik dan matang
program tersebut. Anak-anak aktif bertanya dan
dengan mengadakan training-training yang lebih
sangat antusias terhadap materi-materi yang
mendalam tentang bagaimana menjalin
diberikan. Begitu juga dengan progam penyuluhan
komunikasi efektif dengan berbagai pihak,
GenRe, para remaja aktif berpatisipasi dalam
Bagaimana mengelola koneksi dan jaringan
kegiatan tersebut, diharapkan program-program dengan masyarakat, pengusaha, birokrat, politis,
tersebut benar-benar dapat megedukasi dan dan seterusnya sehingga hambatan-hambatan
memberikan perubahan yang lebih baik bagi yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan
masyarkat desa Cilengkrang. pengbabdian lebih bisa diminimalisir.
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
a. Rekomendasi untuk Masyarakat Sasaran
Semoga setelah masyarakat khusunsnya Esmi Warassih, Pranata Hukum Sebagai Telaah
anak-anak dan reamaja di desa Cilengkrang Sosiologis, Semarang : Suryadaru Utama, 2005
diberikan penyuluhan seperti penyuluhan Munir Fuady, Sosiologi Hukum Kontemporer
pengenelan dan peningkatan kesadaran hukum, Interaksi Hukum,Kekuasaan, dan Masyarakat,
penyuluhan GenRe dapat mewujudkan generasi Bandung : Citra Aditya Bakti, 2007
penerus desa Cilengkrang yang sadar akan
12
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang
13
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang
LAMPIRAN
Bimbingan berupa Pengenalan 20 Agustus 2019 Posko KKN 345 dan Pengenalan dan
Pukul 16.20-17.20. Mesjid An- Nuur. pendalaman menganai
Hukum dan Norma terhadap
hukum dengan tujuan
anak-anak di Desa Cilengkrang untuk menumbuhkan
kesadaran hukum kepada
anak-anak di desa
Cilengkrang.
Turut serta dalam musyawarah 28 Agustus 2019 Kantor Kepala desa Untuk mengidentifikasi
desa dalam hal membahas Pukul 10.00–13.30 Cilengkrang. masalah-masalah yang
Peraturan Desa Cilengkrang ada pada desa
seperti penyusunan Perkades, Cilengkrang yang
RPJMDes, APBDes, RKPDes nantinya akan di carikan
dan Pemilhan Kepengurusan solusi dalam rancangan
BUMDes yang baru. peraturan desa dan
memilih anggota
pengurus BUMDes yang
baru.
Kegiatan Sabilulungan Bersih Setiap hari Minggu Desa Cilengkrang, Meningkatkan kesadaran
(SaBer) mulai pukul 07.00 yang menjadi fokus masyarakat akan
kegiatan ini adalah di pentingnya menjaga
RW 07. lingkungan hidup dan
mengatasi permasalahan
sampah yang ada pada
desa Cilengkrang.
Penyuluhan Generasi Berencana 27 Agustus 2019 Mesjid Asy Syiroj Mengedukasi remaja
(GenRe) Pukul 08.00-12.50 desa Cilengkrang untuk menghindari
pernikahan dibawah
umur, penyalahgunaan
Narkotika dan
menghindari seks bebas
karena beresiko untuk
terkena penyakit menular
seperti Hiv/Aids
sehingga remaja didesa
Cilengkrang memiliki
kecakapan hidup baik
secara fisik maupun
mental, mereka disiapkan
untuk bisa berkarir dalam
pekerjaan dan
merencanakan
pendidikan mereka
secara terencana yang
pada akhirnya para
remaja yang nantinya
menjadi penerus generasi
bangsa yang memiliki
kualitas dan daya saing
yang tinggi.
14
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang
15
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang
BIODATA PENULIS
Aulia Febriando yang lebih akrab dengan panggilan Ando dilahirkan pada 11 Februari 1997 di
Payakumbuh, Sumatera Barat oleh orang tua yang luar biasa bernama bernama Zulfa Adrianes, SH dan Reni
Sazanti SH. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Penulis menempuh pendidikan di SDN 06
Batusangkar, SMPN 1 Batusangkar dan SMAN 1 Batusangkar dan saat ini sedang menempuh pendidikan S1
di Jurusan Ilmu Hukum , Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
angkatan 2016. Selain menyukai Hukum, penulis juga memiliki passion dalam dunia desain, arsitek dan desain
interior.
16