Anda di halaman 1dari 16

Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang

LAPORAN INDIVIDUAL KKN SISDAMAS 2019


SOSIALISASI DAN PENGENALAN HUKUM DALAM RANGKA PENINGKATAN
KESADARAN HUKUM BAGI MASYARAKAT DI DESA CILENGKRANG
Aulia Febriando / NIM.1163050015 / Kel. 345
Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
aulia.febriando@gmail.com

Abstrak
Kesadaran hukum dapat diartikan sebagai suatu kesadaran seseorang atau
masyarakat terhadap aturan-aturan atau hukum yang berlaku. Dari hasil temuan dan
analisa penulis di lapangan mendapati bahwa kesadaran hukum masryarakat di desa
Cilengkrang masih terbilang cukup rendah sehingga perlu diadakannya kegiatan-
kegiatan yang dapat menumbuhkan kesadaran hukum kepada masyarakat desa
Cilengkrang.
Sebagaimana kita ketahui bahwa kesadaran hukum merupakan sebuah elemen
yang sangat penting dan diperlukan dalam suatu tatanan kehidupan masyarakat. Hal
tersebut bertujuan agar ketertiban, kedamaian, ketenteraman, dan keadilan dapat
diwujudkan dalam pergaulan antar sesama masyarakat. Tanpa memiliki kesadaran
hukum yang tinggi, tujuan tersebut tentu akan sangat sulit dicapai. Dalam kehidupan
masyarakat seringkali kita jumpai perbedaan antara pola-pola perilaku atau tata
kelakuan yang berlaku di masyarakat dengan pola-pola perilaku yang dikehendaki oleh
norma-norma atau kaidah hukum. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya suatu
masalah berupa kesenjangan sosial sehingga pada waktu tertentu cenderung dapat
menimbulkan suatu konflik dan ketegangan-ketegangan sosial yang tentunya dapat
mengganggu keharmonisan masyarakat.
Kesadaran hukum dalam masyarakat perlu dipupuk dan ditanamkan agar
masyarakat akan lebih patuh terhadap hukum yang ada, baik itu merupakan hukum
tertulis maupun hukum yang memang tumbuh dan berkembang di masyarakat dan
keberadaannya pun diakui oleh masyarakat. Pembentukan masyarakat sadar hukum
dan taat akan hukum merupakan cita-cita dari adanya norma-norma yang
menginginkan suatu masyarakat yang berkeadilan sehingga sendi-sendi dari budaya
masyarakat akan berkembang menuju terciptanya suatu sistem masyarakat yang
menghargai antar satu sama lainnya, membuat masyarakat sadar hukum dan taat
hukum bukanlah sesuatu perkara yang mudah seperti membalik telapak tangan,
banyak yang harus diupayakan dan harus menggunakan teknik-teknik yang dapat
diterima oleh masyarakat sehingga masyarakat dapat dengan suka rela mentaati dan
mematuhi baik peraturan hukum maupun norma-norma yang ada. Maka daripada itu
penulis memfokuskan pengabdian di desa Cilengkrang untuk mengenalkan dan
menumbuhkan sikap sadar hukum bagi semua kalangan masyarakat desa Cilengkrang
baik dari usia dini, remaja maupun usia dewasa.

Kata Kunci: Kesadaran, norma, konflik.

1
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang

sebagiannya lagi adalah lahan Perhutani yang masuk


PENDAHULUAN
ke Wilayah Kerja di Desa Cilengkrang.
1. Analisis Situasi Desa Cilengkrang
Wilayah Desa Cilengkrang Kecamatan
Desa Cilengkrang adalah sebuah desa yang
Cilengkrang Kabupaten Bandung mempunyai
terletak di Kecamatan Cilengkrang, Kab. Bandung,
karakteristik wilayah yang berbukit yang dikelilingi
Jawa Barat dengan luas daerah mencapai 436.877
oleh gunung Manglayang. Masyarakat Desa
ha. Jumlah penduduk di Desa Cilengkrang mencapai
Cilengkrang pada umumnya masih menjunjung adat
4134 orang.
istiadat dan tradisi leluhur selain itu pula masyarakat
Jenis Kelamin Jumlah Desa Cilengkrang masih melestarikan Seni
Laki-Laki 2098 tradisional adat sunda diantaranya seni benjang Gulat
1287 KK
Perempuan 2036 dan benjang kuda lumping.
Total 4134 Untuk menunjang pendidikan formal di Desa
Tabel 1.1 Jumlah penduduk berdasarkan Jenis Kelamin. Cilengkrang terdapat Yayasan NURUZZAMAN
Secara umum, 60% dari penduduk desa Pendidikan yang berbesik pada pendidikan SLTP dan
Cilengkrang tidak memiliki pekerjaan tetap. SLTA,dan terdapat Pendidikan MI yang dilengkapi
Mayoritas mata pencaharian penduduk didesa dengan pendidikan Agama Islam, untuk Sekolah
Cilengkrang bergerak di bidang pertanian dan Negerinya di Desa Cilengkrang mempunyai Sekolah
peternakan. Berikut tabel jumlah penduduk menurut SDN Mekarlaksana yang terdapat di Wilayah Kp.
mata pencaharian : Garung

Mata Pencaharian Jumlah Wilayah Desa Cilengkrang juga di tiap Rukun


Petani 602 Warga mempunyai Masjid atau Mushola yang dapat
Peternak 520
menampung masyarakat untuk melaksanakan
Pengerajin 250
Ibadahnya, mayoritas masyarakat Desa Cilengkrang
Buruh Tani 192
Buruh Peternakan 112 memeluk Agama Islam.
Pedagang 120 Dalam segi kesehatan masyarakat Desa
Karyawan Swasta 122
Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang Kabupaten
PNS 10
Bandung mempunyai sarana Kesehatan Masyarakat
Tabel. 1.2. Tabel Mata Pencaharian Warga desa Cilengkrang.

Dengan pembagian wilayah 6 Ha lahan (PUSKESMAS) yang ada di Wilayah Kp. Pasir
Angin RT. 02 RW. 05.
digunakan Sawah dengan penghasilan ditiap Tahun
sebesar 26 Ton Padi, 2 Ha digunakan untuk 2. Khalayak Sasaran dan Identifikasi Masalah.

penanaman umbi-umbian dengan penghasilan Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan


pertahun 8 Ton (Jagung,Ketela Pohon dan ketela dilapangan, persentase jumlah warga/masyarakat
rambat); sisa lahan digunakan untuk pemukiman dan yang putus sekolah di desa Cilengkrang menunjukan
angka yang cukup tinggi. Sebagian besar masyarakat

2
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang

di Desa Cilengkrang yang putus sekolah tersebut dengan cara membakarnya. Dengan membakar
lebih memilih bekerja untuk membantu orang tua sampah-sampah tersebut tentu menambah persoalan
mereka di ladang ataupun di kandang untuk lain terhadap lingkungan salah satunya yaitu polusi
mengurus hewan-hewan ternak. Rata-rata warga desa udara.
Cilengkrang putus sekolah pada saat SD-SMP. Hal Hal-hal tersebut menggambarkan bahwa
ini menunjukan bahwasanya kesadaran masryarakat kesadaran akan hukum warga desa Cilengkrang
akan pentingnya pendidikan itu masih rendah. masih rendah, padahal sebagaimana kita ketahui
Faktor pendidikan yang rendah tersebut tentu hukum merupakan salah satu aspek penting dalam
mempengaruhi berbagai sektor lain yang ada pada masyarakat karena tujuan dibentuknya hukum itu
Desa Cilengkrang, termasuk pada sektor sendiri adalah untuk merelealisasikan terbentuknya
pengehtahuan masyarakat akan hukum yang sebuah masyarakat yang nyaman dan berkeadilan.
menyebabkan rendahnya kesadaran hukum pada Kesadaran hukum adalah kesadaran diri sendiri
masyarakat. Contoh kecil rendahnya pengehtahuan tanpa tekanan, paksaan, atau perintah dari luar untuk
dan kesadaran hukum tersebut adalah penulis tunduk pada hukum yang berlaku. Dengan
mendapati anak-anak pelajar SMP yang mengendarai berjalannya kesadaran hukum di masyarakat maka
motor ke sekolah yang tentu sudah dapat dipastikan hukum tidak perlu menjatuhkan sanksi. Sanksi hanya
mereka belum mempunyai SIM. Padahal dijatuhkan pada warga yang benar-benar terbukti
sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang melanggar hukum. Hukum berisi perintah dan
Nomor 22 Tahun 2009 pasal 77 ayat (1) bahwa larangan. Hukum memberitahukan kepada kita mana
setiap pengendara kendaraan bermotor wajib perbuatan yang bertentangan dengan hukum yang
mempunyai SIM. Hal lain yang makin membuat bila dilakukan akan mendapat ancaman berupa
penulis prihatin adalah anak-anak pelajar SMP sanksi hukum. Terhadap perbuatan yang
tersebut membawa motor tanpa menggunakan helm bertentangan dengan hukum tentu saja dianggap
dan pada satu motor itu rata-rata ada tiga orang yang melanggar hukum sehingga mendapat ancaman
berboncengan. Selain itu info yang penulis dapatkan hukuman1.
dari ketua RW bahwa masih ada remaja yang balapan Konsep kesadaran hukum itu sendiri
sering balapan liar didaerah desa Cilengkrang. mengandung unsur nilai yang tentunya sudah
Contoh lain permasalahan yang ada pada desa dihayati oleh warga masyarakat semenjak kecil dan
Cilengkrang adalah persoalan sampah dan cara sudah melembaga beserta mendarah daging. Proses
masyarkat menanggulanginya yang tidak bersesuaian pelembagaan ini yang akhirnya akan menjadi suatu
dengan Undang No. 32 tahun 2009 pasal 1 ayat (2) pedoman yang dipertahankan oleh masyarakat dan
Tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan ditanamkan melalui suatu proses sosialisasi.
hidup. Dari hasil pengamatan penulis masih banyak Selanjutnya apa yang sudah dihayati dan
warga yang membuang sampah sembarangan dan dilembagakan itu diwujudkan kedalam suatu bentuk
rata-rata warga menanggulangi sampah tersebut norma-norma yang menjadi patokan bagi warga

1
Saifullah, Refleksi Sosiologi Hukum, Bandung : Refika Aditama, 2007, hlm. 33.

3
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang

masyarakat dalam bertingkah laku. Jadi sebenarnya tertarik dan tidak jenuh. Poin-poin yang dibahas pada
tingkah laku warga masyarakat mengandung unsur kegiatan ini yang pertama adalah apa itu hukum dan
nilai yang sudah lama dihayati, dan ini pulalah yang nilai-nilai yang mendasari hukum yaitu kebenaran
mempengaruhi bekerjanya hukum di dalam dan keadilan. Untuk menumbuhkan kesadaran
masyarakat2. Maka daripada itu penulis merasa perlu hukum bagi anak-anak tentu anak-anak harus
untuk menumbuhkan kesadaran hukum kepada mengehtahui apa itu hukum dan kenapa hukum itu
masyarakat mulai baik kepada anak-anak maupun ada. Agar anak-anak lebih tertarik, proses kegiatan
usia dewasa. dilakukan dengan membaca buku yang berkaitan
dengan hukum baik itu seperti buku-buku pendidikan
METODOLOGI PENGABDIAN
kewarganegaraan, hukum islam, Undang-Undang

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dsb,

dipaparkan bahwa daerah Desa Cilengkrang yang anak-anak dibebaskan untuk memilih buku yang

menjadi tempat KKN penulis terdapat berbagai mereka ingin baca dan penulis membuka sesi Tanya

masalah yang kompleks salah satunya masalah jawab untuk anak-anak yang ingin menanyakan hal-

rendahnya kesadaran hukum pada masyrakat. Penulis hal yang belum mereka pahami dari buku-buku yang

selaku mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum, mereka baca. Buku tersebut merupakan donasi dari

Jurusan Ilmu Hukum merasa perlu untuk para pelajar Pesantren Fajrul Islam kota Tasikmalaya

menumbuhkan kesadaran hukum bagi masryakat


Cilengkrang mulai dari usia anak-anak sampai usia
dewasa. Adapun metode yang penulis gunakan
dalam pelaksanaan program tersebut adalah
pemberian bimbingan dan penyuluhan kepada anak-
anak serta metode partisipatif dalam kegiatan-
kegiatan yang ada di masryakat baik secara individu
maupun kelompok.
Gambar 1.1 Anak-anak membaca buku dalam kegiatan
Bimbingan dan Pengenalan Hukum.
PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Bimbingan berupa Pengenalan Hukum, Selanjutnya untuk menumbuhkan kesadaran


Pengenalan terhadap UUD 1945 dan Norma- hukum sedari dini bagi anak-anak penulis meminta
norma kepada anak-anak di Desa anak-anak untuk mematuhi peraturan-peraturan yang
Cilengkrang. ada di lingkungan terdekat mereka terlebih dahulu
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah seperti peraturan-peraturan yang ada di lingkungan
mengenalkan apa itu hukum bagi anak-anak dengan sekolah seperti: tidak boleh datang terlambat ke
pembahasan-pembahasan yang ringan dan sekolah, tidak boleh berpakaian yang tidak sesuai ke
mengasyikkan bagi anak-anak sehingga anak-anak sekolah, tidak boleh mencontek dan tidak

2
Esmi Warrasih, Pranata Hukum sebagai Telaah Sosiologis, Semarang :Suryadaru Utama, 2005, hlm. 115

4
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang

mendengarkan perintah guru di sekolah. Selanjutnya Penulis meminta mereka untuk melihat
mereka harus mematuhi peraturan-peraturan yang pembukaan UUD 1945 yang tentunya mereka sudah
ada dilingkungan masyarakat seperti; tidak boleh tidak asing karena pembukaan UUD 1945 sering
membuang sampah sembarangan, tidak boleh main dibacakan ketika upacara bendera. Penulis
hakim sendiri, tidak boleh melanggat peraturan lalu menjelaskan bahwa didalam pembukaan UUD 1945
lintas dll. Dengan pengenalan dengan mengambil tersebut terkandung nilai-nilai yang dijunjung tinggi
contoh-contoh peraturan yang ada dilingkungan oleh bangsa Indonesia. Pembukaan UUD 1945
terdekat mereka diharapkan anak-anak tersebut dapat mengandung pedoman, falsafah, dasar-dasar
dengan mudah mengerti dan memahami materi- kebangsaan dan kenegaraan beserta kepribadian
materi yang penulis sampaikan. bangsa Indonesia itu sendiri. .
Selanjutnya penulis berkesempatan untuk
Selanjutnya anak-anak dikenalkan dengan mengajar anak-anak mengaji di RW.07 di Desa
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Cilengkrang. Setelah semua anak-anak selesai
tahun 1945. Pada kegiatan ini anak-anak tidak di mengaji penulis memberikan sedikit materi
minta untuk membaca pasal demi pasal yang ada pengenalan norma kepada anak-anak.
pada UUD 1945, pada kegiatan ini terlebih dahulu
penulis memberikan penjelasan bagaimana dengan
sejarah bangsa Indonesia dari masa penjanjahan
sampai merdeka sehingga terciptanya Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia yang
merupakan sumber hukum tertinggi dari keseluruhan
produk hukum di Indonesia. UUD 1945 berisi
norma-norma dan aturan-aturan yang harus ditaati Gambar 1.3 Foto bersema setelah kegiatan mengaji dan
pengenalan norma kepada anak-anak
oleh seluruh masyarakat Indonesia. UUD 1945
mengandung isi yang mewajibkan kita untuk
Disini Penulis mengenalkan norma-norma yang
memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur.
ada seperti norma agama yaitu peraturan hidup
manusia yang berisi perintah dan larangan yang
berasal dari Allah SWT , norma hukum yaitu
peraturan yang dicipkatan oleh lembaga yang
berwenang dan bersifat memaksa, norma susila yang
merupakan kaidah hidup yang bersumber dari hati
nurani dan merupakan nilai-nilai moral yang
mengikat manusia, norma kesopanan yang
merupakan peraturan yang bersummber dari
pergaulan antar manusia.
Pengenalan norma bagi anak-anak diperlukan
Gambar 1.2 Pengenalan UUD 1945
karena anak-anak merupakan generasi penerus yang

5
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang

akan membawa desa Cilengkrang menjadi lebih baik isu-isu tersebut di analisis/review sehingga
kedepannya. Sebagaimana kita ketahui fungsi dan menghasilkan rekomendasi untuk penyusunan
peranan norma bagi masyarakat adalah sebagai regulasi baru terkait dengan desa dan perubahan
pedoman bagi masyarakat untu berperilaku dalam regulasi terhadap peraturan desa.
kehidupan bermasyarakat untuk menciptakan
Tujuan diadakannya pembahasan rancangan
ketertiban, keterlibatan dan keadilan dalam
peraturan desa ini adalah untuk menciptakan
bermasyarakat sehingga memudahkan masyarakat
peraturan desa yang lebih baik kedepannya, yaitu
dalam mencapai tujuan bersama.
peraturan desa yang memberikan pengakuan dan
penghormatan terhadap berbagai keberagaman desa,
2. Turut Serta Dalam Musyawarah Desa Perihal
peraturan desa yang menghormati adat istiadat yang
Membahas Peraturan Desa Cilengkrang
berkembang di desa serta peraturan desa yang
Seperti Penyusunan Perkades, RPJMDes,
membuka peluang bagi masyarakat untuk lebih
APBDes, RKPDes dan Pemilhan
berkembang dan memiliki skill sebagai subyek
Kepengurusan BUMDes yang Baru.
pembangunan desa.
Pada tanggal 28 Agustus 2019 penulis beserta
mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Secara umum hasil dari kajian partisipasif
Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung di tersebut menghasilkan konsep-konsep sebagai
undang Bapak Entis Sutisna selaku kepala desa berikut :
Cilengkrang untuk turut serta dalam musyawarah
desa dalam hal pembentukan Peraturan Desa 1.Terlaksananya pembangunan secara merata
Cilengkrang seperti penyusunan Perkades, 2.Meningkatnya perekonomian masyarakat
RPJMDes, APBDes, RKPDes dan Pemilhan melalui penyelenggaraan pelatihan dan
Kepengurusan BUMDes yang baru di kantor kepala penambahan modal kerja serta tersedianya jalur
desa Cilengkrang. Sebagaimana kita ketahui pemasaran yang jelas serta sehat.
mengenai perancangan peraturan desa telah diatur 3.Tersedianya lembaga-lembaga pendidikan baik
dalam Permendagri Nomor 111 tahun 2014 tentang formal maupun informal yang dapat
pedoman teknis peraturan desa. menampung warga masyarakat baik yang
Pada kegiatan ini penulis berbincang-bincang termasuk usia wajib belajar maupun usia diluar
dengan Bapak Kades dan Staff untuk usia wajib belajar.
mengidentifikasi beberapa masalah/isu utama yang 4.Dihidupkannya kembali kembali wadah-wadah
dijadikan fokus advokasi seperti masalah organisasi kemasyarakatan sebagai wahana bagi
kewenangan desa, pengelolaan asset desa baik penyaluran kreatifiatas generasi muda pada
berupa aset fisik maupun non fisik, kerja sama khusunya serta masyarakat pada umumnya.
beserta implementasi perencanaan dan pembangunan Pembahasan mengenai peraturan desa ini akan
partisipatif di desa Cilengkrang yang mana isu-isu dilanjutkan pada bulan Oktober dan akhir tahun.
tersebut di jadikan acuan untuk penyusunan
peraturan desa. Setelah isu-isu tersebut diketahui,

6
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang

Selanjutnyaa kegiatan dilanjutkan dengan pengurus BUMDes masih sangat terbatas baik dari
musyawarah untuk menentukan kepengurusan segi kuantitas maupun dari segi kualitas.
BUMDes yang baru. Pada kegiatan ini Bapak Kades
juga mengundang Ketua RT, Ketua RW beserta
masryakat desa Cilengkrang untuk membahas
kepengurusan BUMDes yang baru. Pada berbagai
kesempatan masyarakat memberikan pendapat yang
berkaitan dengan kepngurusan BUMDes yang serta
harapan-harapan mereka untuk pengurus BUMDes
yang baru.
Gambar 2.2 Kegiatan Musywarah Desa
3. Ikut Serta Dalam Kegiatan Sabilulungan
Bersih (SaBer).
Sebagaimana yang dijelaskan pada Undang-
Undang No. 32 tahun 2009 pasal 1 ayat (2), yang
dimaksud perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang
Gambar 2.1 Kegiatan Musyawarah Desa dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan
Namun untuk pemilihan kepengurusan BUMDes hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan,
yang baru harus di undur karena dari semua pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan
masyarakat yang berkeinginan untuk menjadi pengakan hukum.
pengurus BUMDes yang baru tidak ada yang Salah satu upaya tersebut adalah dengan adanya
memenuhi syarat sebagai mana yang diatur dalam program SaBer atau sabilulungan bersih yang
Perbup Nomor 10 Tahun 2017 dimana pengurus dipelopori oleh DLH atau Dinas Lingkungan Hidup.
BUMDes minimal pendidikan terakhir adalah Desa Cilengkrang merupakan salah satu Desa yang
SMA/sederajat, sedangkan yang berkeinginan untuk dipilih untuk melaksanakan program kampung SaBer
menjadi pengurus semuanya berpendidikan terkahir tersebut.
SMP dan putus sekolah. Hal tersebut Kegiatan SaBer atau Sabilulungan Bersih
menggambarkan bahwa SDM yang dibutuhkan tersebut dilaksanakan pada setiap hari minggu.
dalam pengelolaan BUMDes harus SDM yang Namun partisipasi masyarakat dalam program
berkualitas dikarenakan baik pengelola, menejemen sabilulungan bersih ini terbilang masih cukup minim
maupun karyawan merupakan penggerak kegiatan sehingga kami merasa perlu untuk menjadi
usaha yang akan dilakukan oleh BUMDes sehingga penggerak untuk mengajak masyarakat agar mau dan
mereka dituntut untuk memiliki wawasan yang luas kembali berpastisipasi untuk melaksanakan program
serta professional. Sedangkan SDM di desa sabilulungan bersih dikarenakan kegiatan tersebut
Cilengkrang yang berkeinginan untuk menjadi merupakan kegiatan positif yang bisa menjadi salah
satu solusi dalam menanggulangi masalah sampah.

7
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang

Salah satu tujuan dari Kampung SaBer itu sendiri 4. Kegiatan Penyuluhan GenRe (Generasi
adalah melahirkan kader-kader yang menjadi pelopor Berencana)
dalam kegiatan pemeliharaan, penjagaan lingkungan
Kegiatan ini di lakukan secara kelompok dan
hidup serta menciptakan kebiasaan swadaya dan
bekerjasama dengan BKKBN (Badan Kependudukan
budaya gotong royong dalam kegiatan masyarakat
dan Keluarga Berencana Nasional) dimana pada
seperti pengeleloaan sampah dengan prinsip 3R.
kegiatan ini menghadirkan ibu Enti Hayati, S.Pd,
M.M selaku Kader UPT KB Kec. CIlengkrang dan
Efriyanti Sembadra selaku Duta GenRe Kecamatan
Cilengkrang.

Sasaran dari kegiatan ini sendiri adalah remaja


usia 10-24 tahun dan belum menikah, mahasiswa/I
Gambar 4.1 Kegiatan SaBer
yang belum menikah serta masryakat yang peduli
Untuk membantu mewujudkan tujuan dari
terhadap remaja. Poin dari masalah yang dibahas
kampung SaBer itu Kami mengajak warga untuk
pada penyuluhan ini adalah permasalahan kerap kali
berpastisipasi agar membersihkan sampah-sampah
terjadi pada remaja. Sebagaimana kita ketahui
yang berserakan disepanjang jalan dan selokan. Kami
perkembangan dunia dengan arus globalisasi yang
menemukan banyak sekali sampah plastik yang
cenderung mengakibatkan perubahan-perubahan
dibuang oleh warga diselokan. Selain itu sampah-
terhadap prilaku remaja yang lebih cenderung
sampah yang dibuang warga di selokan sudah mulai
mengarah keperubahan negatif dibanding perubahan
menimbulkan bau yang kurang sedap sehingga harus
kesisi positifnya. Salah satu permasalahan yang
segera ditindak lanjuti dengan membersihkan
kerap terjadi pada remaja adala pernikahan dibawah
sampah-sampah tersebut. Sebagaiamana kita ketahui
umur. Sebagaimana kita ketahui batas usia nikah
permasalahan sampah dan pengelolaannya
sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang
merupakan salah satu masalah utama di desa
Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan, usia nikah
Cilengkrang. Alhamdulilah kegiatan yang kami
bagi perempuan adalah 16 tahun dan 19 tahun bagi
lakukan dalam menjalankan kembali program SaBer
laki-laki. Dalam penyuluhan ini para remaja diminta
mendapatkan apresiasi yang sangat baik oleh Bapak
agar sebisa mungkin untuk menghindari pernikahan
Entis Sutisna selaku kepala desa Cilengkrang.
dibawah umur dan menunda dulu perkawinan dan
kehamilan pertama sampai semua persiapan benar-
benar matang dan sesuai dengan siklus kesehatan
reproduksi. Selanjutnya adalah materi mengenai
penyalahgunaan Narkotika. Sebagaimana kita
ketahui dasar hukum bagi penyalahgunaan narkotika
di Indonesia adalah Undang-undang nomor 35 tahun
Gambar 4.2 Foto bersama kepala desa 2009. Dalam pasal 111, 112, 113 114 sanksi penjara
Cilengkrang setelah program SaBer.
dalam kasus penyalahgunaan narkotika adalah

8
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang

minimal 4 tahun dan maksimal hukuman mati, HASIL DAN PEMBAHASAN


sedangkan sanksi pada pasal 127 adalah rehabilitasi
1. Bimbingan berupa Pengenalan Hukum dan
atau maksimal penjara 4 tahun. Narkotika memiliki
Norma terhadap anak-anak di Desa
dampak yang berbahaya bagi tubuh dan merupakan
Cilengkrang
pembunuh nomor 1 di dunia dan kebanyakan korban
dari narkotika tersebut adalah remaja produktif. Pada
Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya
penyuluhan ini remaja dituntut untuk tidak
bahwa kesadaran hukum bagi masyarakat desa
terjerumus kedalam narkotika. Materi terakhir yaitu
Cilengkrang masih sangat minim sehingga perlu
mengenai prilaku seksualitas remaja dan penyuluhan
diadakannya kegiatan-kegiatan yang dapat
mengenai HIV/AIDS. Disini remaja harus
menumbuhkan kesadaran hukum kepada
menghindari prilaku seks bebas dan tanpa pengaman
masyarakat desa Cilengkrang. Disini penulis
karena sangat beresiko menularkan berbagai
memulai kegiatan pengenalan dan bimbingan
penyakit termasuk HIV/Aids.
hukum kepada anak-anak. Dengan melakukan
bimbingan kepada anak-anak yang merupakan
generasi penerus desa Cilengkrang diharapakan
kedepannya kesadaran akan hukum bagi
masyarakat desa Cilengkrang akan menjadi lebih
baik.
Gambar 3.1 Penyuluhan Genre Dalam kegiatan bimbingan berupa
pengenalan hukum dan norma, Respon dari anak-
Pada penyuluhan GenRe para remaja dibekali
anak dalam setiap kegiatan sangat baik, anak-
untuk memiliki kecakapan hidup baik secara fisik
anak juga cukup aktif bertanya terhadap hal-hal
maupun mental, mereka disiapkan untuk bisa
belum mereka ketahui. Anak-anak yang
berkarir dalam pekerjaan dan merencanakan
sebelumnya tidak mengehtahui apa itu hukum,
pendidikan mereka secara terencana yang pada
untuk apa hukum itu ada, apa itu norma dan
akhirnya para remaja yang nantinya menjadi penerus
fungsinya, norma-norma yang berlaku di
generasi bangsa yang memiliki kualitas dan daya
masyarakat dan nilai luhur yang terkandung
saing yang tinggi.
didalam Undang-Undang dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 beserta sejarahnya menjadi
mengehtahui, memahami menerapkan nilai-nilai
hukum, norma dan UUD 1945 tersebut dalam
kehidupan sehari-hari. Bahkan sudah ada
beberapa anak yang sudah mampu menghafal
pembukaan UUD 1945. Dengan mengehtahui

Gambar 3.2 Foto Bersama Setelah Acara dan mempelajari UUD 1945 dan sejarah yang

Penyuluhan GenRe. melatarbelakangi lahirnya UUD 1945 tersebut

9
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang

anak-anak akan menyadari bahwa perjuangan regulasi terhadap peraturan desa yang lebih baik
bangsa Indonesia menuju pintu gerbang kedepannya, yaitu peraturan desa yang
kemerdekaan bukanlah suatu proses yang mudah, memberikan pengakuan dan penghormatan
melainkan melaui suatu proses yang panjang, oleh terhadap berbagai keberagaman desa, peraturan
karena penulis memberikan motivasi bahwa anak- desa yang menghormati adat istiadat yang
anak sebagai generasi penerus harus melanjutkan berkembang di desa serta peraturan desa yang
semangat perjuangan dengan memaknai nilai- membuka peluang bagi masyarakat untuk lebih
nilai luhur yang ada pada pembukaan UUD 1945 berkembang dan memiliki skill sebagai subyek
sehingga tumbuhnya sikap akan sadar hukum bagi pembangunan desa. Penulis sangat berterima
generasi penerus bangsa yang berkualitas dan kasih kepada bapak Entis Sutisna selaku kepala
lebih baik kedepannya. desa sudah mengijinkan dan sangat mengapresiasi
kami untuk ikut serta dalam kegiatan desa.
2. Turut serta dalam musyawarah desa dalam
hal membahas Peraturan Desa Cilengkrang 3. Penggerak Kegiatan Sabilulungan Bersih
seperti penyusunan Perkades, RPJMDes, (SaBer)
APBDes, RKPDes dan Pemilhan Kurangnya partisipasi masyarkat yang
Kepengurusan BUMDes yang baru. menjadi kendala berjalannya program SaBer atau
Sebagaimana kita ketahui tujuan Sabilulunngan Bersih ini secara maksimal. Faktor
diadakannya peraturan desa adalah untuk penghambat tersebut diatasi dengan mengajak
memperkuat posisi desa dalam kerangka Negara secara langsung masyrakat untuk berpastisipasi
Kesatuan Republik Indonesia, serta memperjelas dalam kegiatan Sabilulungan Bersih ini. Dengan
tugas, fungsi dan peran desa dalam mengelola melakukan pendekatan kepada masyarakat
desa dan memberikan pelayanan bagi masyarakat akhirnya masyarakat mau berpastisipasi bersama-
guna tercapainya cita-cita bersama yaitu sama untuk melaksanakan program ini.
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Alhamdulilah sampah-sampah yang berserakan
Pada kegiatan ini penulis berhasil disepanjang jalan dan selokan dapat kami atasi
mengidentifikasi beberapa masalah/isu utama bersama warga masyarakat desa Cilengkrang.
yang dijadikan fokus advokasi seperti masalah Sampah-sampah tersebut kami kumpulkan di satu
kewenangan desa, pengelolaan asset desa baik tempat yaitu di dekat tempat KWT dan kami
berupa aset fisik maupun non fisik, kerja sama membahas bagaimana penanggulangan sampah
beserta implementasi perencanaan dan tersebut agar tidak lagi dibakar. Kami berencana
pembangunan partisipatif di desa Cilengkrang untuk mengaktifkan kembali Bank Sampah yang
yang mana isu-isu tersebut di jadikan acuan untuk ada pada Desa Cilengkrang yang selama ini tidak
penyusunan peraturan desa. , setelah itu isu-isu aktif. Kegiatan kami sangat di apresiasi oleh
tersebut di analisis/review sehingga Bapak Entis Sutisna selaku Kepala Desa
menghasilkan rekomendasi untuk penyusunan Cilengkrang.
regulasi baru terkait dengan desa dan perubahan

10
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang

4. Kegiatan Penyuluhan GenRe (Generasi melaksanakan pengabdian di desa


Berencana. Cilengkrang.
Sebagaimana yang telah penulis jabarkan c. Kepala Desa Cilengkrang sangat
bahwa pada kegiatan ini yang menjadi fokus membantu dalam menyediakan sarana
utamanya adalah mengedukasi remaja untuk dan prasarana dalam melaksanakan
menghindari pernikahan dibawah umur, kegiatan pengabdian seperti
penyalahgunaan Narkotika dan menghindari seks meminjamkan Aula Ciamik,
bebas karena beresiko untuk terkena penyakit meminjamkan Proyektor dan layar serta
menular seperti Hiv/Aids keperluan-keperluan lain yang
Hasil dari kegiatan ini adalah remaja-remaja menunjang kegiatan pengabdian di Desa
jadi mengehtahui kenapa harus menghindari Cilengkrang.
pernikahan dibawah umur, serta mengehtahui
kapan waktu usia ideal untuk menikah. Selain itu 2. Faktor Penghambat
pada materi penyalahgunaan Narkotika mereka a. Partisipasi masyrakat usia dewasa di
menjadi mengehtahui apa-apa saja jenis narkotika Desa Cilengkrang masih kurang
dan bahayanya sehinnga mereka memahami dikarenakan kesibukan warga dalam
dampak buruk dan menjauhi narkotika tersebut. bekerja. Sebagian besar warga desa
Para remaja-remaja yang mengikuti kegiatan Cilengkrang yang berprofesi di sektor
ini juga cukup aktif dan partisipatif, mereka aktif pertanian, perkebunan dan peternakan
bertanya kepada pemateri dan juga aktif pulang pada menjelang malam dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kondisi fisik yang sudah letih dan lelah
oleh pemateri sehingga penulis dapat menarik dan membutuhkan istirahat sehingga
kesimpulan bahwa program ini berjalan sukses yang lebih sering berpatisipasi dalam
dan sesuai dengan rencana. skegiatan adalah Ibu-ibu dan anak-anak.

FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR


PENGHAMBAT

1. Faktor Pendukung
a. Semua Pihak-pihak yang telibat sangat
mendukung dan mengapresiasi semua
kegiatan yang kami lakukan, mulai dari
Kepala Desa, Ketua RT, Ketua RW,
Ketua Karang Taruna, warga desa
Cilengkrang dll.
b. Dukungan tersebut mempermudah kami
dalam memperoleh informasi dan data-
data yang diperlukan untuk

11
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang

PENUTUP hukum, berkualitas, memiliki rencana dan


menjauhi narkoba dan seks bebas. Semoga
1. Kesimpulan
kedepannya masyarakat desa Cilengkrang lebih

Secara umum kegiatan Kuliah Kerja Nyata aktif juga dalam kegiatan gotong-royong maupun

Berbasis Pemberdayaan Mayarakat (KKN segala macam bentuk kegiatan yang positif untuk

SISDAMAS) 2019 UIN Sunan Gunung Djati desa.

Bandung di Desa Cilengkrang, kecamatan b. Rekomendasi untuk Peserta KKN Berikutnya


Untuk peserta KKN SISDAMAS berikutnya
Cilengkrang, kabupaten Bandung berjalan lancar dan
penulis menghararapkan agar peserta berikutnya
sesuai dengan rencana pelaksanaan. Adapun
dapat mempersiapkan diri dari berbagai aspek
berbagai hambatan dalam pelaksanaan KKN
baik secara moral ataupun moril, meningkatkan
SISDAMAS bisa dijadikan bahan pembelajaran dan kemampuan dalam bersosialisasi serta
evaluasi pada kegiatan KKN berikutnya. meningkatkan kemampuan team work agar dapat
melaksanakan kegiatan KKN dengan baik dan
Dari berbgai kegiatan yang dilaksanakan
matang sehingga dapat mengurangi hambatan
seperti bimbingan pengenalan hukum, pengenalan yang akan terjadi saat di lapangan ketika
dan pendalaman sejarah, makna dan nilai luhur yang berlangsungnya kegiatan KKN.
terkandung pada UUD 1945 yang mana kegiatan c. Rekomendasi untuk Pusat Pengabdian Kepada
tersebut ditujukan untuk menumbuh kesadaran akan Masyarakat LP2M UIN Sunan Gunung Djati
hukum kepada anak-anak di desa Cilengkrang Bandung

mereka menanggapi dan merespon dengan positif Semoga kedepannya KKN dilaksanakan
dengan persiapan yang lebih baik dan matang
program tersebut. Anak-anak aktif bertanya dan
dengan mengadakan training-training yang lebih
sangat antusias terhadap materi-materi yang
mendalam tentang bagaimana menjalin
diberikan. Begitu juga dengan progam penyuluhan
komunikasi efektif dengan berbagai pihak,
GenRe, para remaja aktif berpatisipasi dalam
Bagaimana mengelola koneksi dan jaringan
kegiatan tersebut, diharapkan program-program dengan masyarakat, pengusaha, birokrat, politis,
tersebut benar-benar dapat megedukasi dan dan seterusnya sehingga hambatan-hambatan
memberikan perubahan yang lebih baik bagi yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan
masyarkat desa Cilengkrang. pengbabdian lebih bisa diminimalisir.

2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
a. Rekomendasi untuk Masyarakat Sasaran
Semoga setelah masyarakat khusunsnya Esmi Warassih, Pranata Hukum Sebagai Telaah
anak-anak dan reamaja di desa Cilengkrang Sosiologis, Semarang : Suryadaru Utama, 2005
diberikan penyuluhan seperti penyuluhan Munir Fuady, Sosiologi Hukum Kontemporer
pengenelan dan peningkatan kesadaran hukum, Interaksi Hukum,Kekuasaan, dan Masyarakat,
penyuluhan GenRe dapat mewujudkan generasi Bandung : Citra Aditya Bakti, 2007
penerus desa Cilengkrang yang sadar akan

12
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang

Sabian Utsman, Dasar-dasar Sosiologi Hukum


Makna Dialog antar Hukum dan Masyarakat.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009
Saifullah, Refleksi Sosiologi Hukum, Bandung :
Refika Aditama, 2007
Satjipto Rahardjo, Sosiologi Hukum Perkembangan
Metode & Pilihan masalah , Yogyakarta : Genta
Publishing, 2010
Soejono Soekanto, Kesadaran Hukum dan
Kepatuhan Hukum, Edisi Pertama, Jakarta :
Rajawali, 1982
Sudikno Mertokusumo, Meningkatkan Kesadaran
Hukum Masyarakat, Edisi Pertama, Yogyakatra :
Liberti, 1981
Sunaryati Hartono, Peranan Kesadaran Hukum
Rakyat dalam Pembaharuan Hukum, Kertas
Kerja pada Simposium Kesadaran Hukum
Masyarakat dalam Masa Transisi, Jakarta :
BPHN-Bina Cipta, 1975

13
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang

LAMPIRAN

Lampiran 1. Deskripsi Kegiatan

Kegiatan Waktu Tempat Sasaran Kegiatan

Bimbingan berupa Pengenalan 20 Agustus 2019 Posko KKN 345 dan Pengenalan dan
Pukul 16.20-17.20. Mesjid An- Nuur. pendalaman menganai
Hukum dan Norma terhadap
hukum dengan tujuan
anak-anak di Desa Cilengkrang untuk menumbuhkan
kesadaran hukum kepada
anak-anak di desa
Cilengkrang.
Turut serta dalam musyawarah 28 Agustus 2019 Kantor Kepala desa Untuk mengidentifikasi
desa dalam hal membahas Pukul 10.00–13.30 Cilengkrang. masalah-masalah yang
Peraturan Desa Cilengkrang ada pada desa
seperti penyusunan Perkades, Cilengkrang yang
RPJMDes, APBDes, RKPDes nantinya akan di carikan
dan Pemilhan Kepengurusan solusi dalam rancangan
BUMDes yang baru. peraturan desa dan
memilih anggota
pengurus BUMDes yang
baru.
Kegiatan Sabilulungan Bersih Setiap hari Minggu Desa Cilengkrang, Meningkatkan kesadaran
(SaBer) mulai pukul 07.00 yang menjadi fokus masyarakat akan
kegiatan ini adalah di pentingnya menjaga
RW 07. lingkungan hidup dan
mengatasi permasalahan
sampah yang ada pada
desa Cilengkrang.
Penyuluhan Generasi Berencana 27 Agustus 2019 Mesjid Asy Syiroj Mengedukasi remaja
(GenRe) Pukul 08.00-12.50 desa Cilengkrang untuk menghindari
pernikahan dibawah
umur, penyalahgunaan
Narkotika dan
menghindari seks bebas
karena beresiko untuk
terkena penyakit menular
seperti Hiv/Aids
sehingga remaja didesa
Cilengkrang memiliki
kecakapan hidup baik
secara fisik maupun
mental, mereka disiapkan
untuk bisa berkarir dalam
pekerjaan dan
merencanakan
pendidikan mereka
secara terencana yang
pada akhirnya para
remaja yang nantinya
menjadi penerus generasi
bangsa yang memiliki
kualitas dan daya saing
yang tinggi.

14
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang

Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan

Gambar. 1 Kegiatan Pengenalan Hukum, pengenalan UUD 1945 dalam rangka


penumbuhan kesadaran akan hukum kepada anak-anak.

Gambar. 2 Kegiatan Musyawarah Desa dalam rangka perencanaan peraturan desa


Cilengkrang dan pemelihan kepengurusan BUMDes yang baru.

Gambar. 3 Penyuluhan GenRe

15
Sosialisasi dan Pengenalan Hukum dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Hukum bagi Masyarakat Cilengkrang

BIODATA PENULIS

Aulia Febriando yang lebih akrab dengan panggilan Ando dilahirkan pada 11 Februari 1997 di

Payakumbuh, Sumatera Barat oleh orang tua yang luar biasa bernama bernama Zulfa Adrianes, SH dan Reni

Sazanti SH. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Penulis menempuh pendidikan di SDN 06

Batusangkar, SMPN 1 Batusangkar dan SMAN 1 Batusangkar dan saat ini sedang menempuh pendidikan S1

di Jurusan Ilmu Hukum , Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

angkatan 2016. Selain menyukai Hukum, penulis juga memiliki passion dalam dunia desain, arsitek dan desain

interior.

16

Anda mungkin juga menyukai