Anda di halaman 1dari 2

PELUANG SUATU KEJADIAN

Peluang merupakan ilmu yang mempelajari tentang sesuatu hal yang berkaitan
dengan kemungkin. Sehingga, peluang suatu kejadian dapat diartikan sebagai
kemungkinan dari sebuah kejadian. Kemungkinan tersebut bisa terjadi atau tidak
terjadi, bisa sukses atau gagal. Materi tentang peluang masih erat kaitannya
dengan materi statistika. Pembahasan materi peluang suatu kejadian meliputi
mendaftar ruang sampel, peluang komplemen suatu kejadian, peluang kejadian
majemuk, peluang kejadian majemuk saling lepas, peluang kejadian majemuk
saling bebas, peluang kejadian bersyarat, peluang pengambilan tanpa
pengembalian, dan peluang pengambilan dengan pengembalian.

Peluang berada dikisaran antara 0 sampai dengan satu. Sebuah kejadian yang
memiliki nilai peluang 1 (satu) artinya kejadian tersebut pasti terjadi.
Sedangkan kejadian dengan nilai peluang 0 (nol), kejadian tersebut tidak akan
mungkin terjadi (mustahil terjadi). Semakin tinggi nilai peluang dari suatu
kejadaian, kemungkinan terjadinya juga akan semakin besar.

Bilangan peluang menyimbolkan persentase kemungkian sebuah kejadian yang


akan terjadi. Frekuensi harapan memberikan perhitungan berapa banyaknya
kemungkinan dari suatu kejadian bakal terjadi. Nilai frekuensi harapan
diperoleh dari perkalian antara peluang dengan banyaknya percobaan.
Misalkan diketahui peluang munculnya angka dari pelemparan sebuah mata
uang logam adalah  . Percobaan pelemparan mata uang logam dilakukan
sebanyak 310 kali. Maka, frekuensi harapan munculnya angka dalam kejadian
tersebut adalah  . Secara umum, frekuensi harapan terjadinya A
dalam m kali percobaan dituliskan dalam rumus berikut.

    

Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses
pendidikan. Kurikulum bertujuan sebagai arah, pedoman, atau sebagai rambu-
rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran (belajar mengajar). Kurikulum mengarahkan
segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.

Pertumbuhan penduduk yang pesat


Hal inilah yang menyebabkan perubahan kurikulum dengan mengubah cara atau
pendekatan kegiatan belajar mengajar yang selama ini digunakan perlu ditijau kembali
dan diubah menjadi lebih baik dan efektif bagi banyak orang.
Sementara itu, ada kelemahan bahan ajar yang digunakan di SD, diantaranya adalah salah
konsep, tidak memadainya cakupan materi yang disajikan, penggunaan ilustrasi yang kurang
tepat, penyajian evaluasi yang tidak sesuai dengan aturan pengembangan alat evaluasi, dan
penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

Anda mungkin juga menyukai