alfaizallino@gmail.com
ABSTRAK
Kota Bandung merupakan kota terpadat di Provinsi Jawa Barat. Setiap tahunnya
pertambahan penduduk semakin meningkat berbanding lurus dengan kebutuhan tempat
tinggal namun hal tersebut tidaklah sebanding dengan ketersediaan lahan yang semakin
terbatas dan daya beli masyarakat menengah ke bawah. Pembangunan rumah susun
sederhana milik di kawasan Kiaracondong merupakan salah satu solusi permasalahan
kebutuhan tempat tinggal dan kemampuan membeli masyarakat menengah ke bawah.
Pembangunan Rusunami Bumi Parahyangan Kiaracondong diperuntukan bagi warga RW. 08,
Kelurahan Kebon Waru, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung serta masyarakat
menengah ke bawah di Kota Bandung. Rusunami Bumi Parahyangan Kiaracondong
menerapkan sistem tunnel formwork. Penggunaan bekisting yang berbentuk terowongan,
memungkinkan pekerjaan dinding dan plat lantai dikerjakan dalam satu waktu pengecoran.
Tunnel formwork dapat digunakan hingga lima ratus kali pemakaian, dan membutuhkan
tenaga kerja lebih sedikit. Penggunaan tunnel formwork diharapkan dapat menekan biaya
pembangunan sehingga harga jual menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat menengah ke
bawah.
ABSTRACT
Bandung is the most populous city in West Java Province. Each year the bulge of the
population is increasing relatable to the needs of residency, but it is not relatable to the
availability of land which is limited and the mid low societies’ purchasing potency. The
construction of the flat in kiaracondong area is one solution to the problem of housing and
mid low societies' financial. The development of Rusunami Bumi Parahyangan Kiaracondong
is designed for society of RW 08, Kebon waru, Batununggal, Bandung and mid low societies
in bandung. Rusunami Bumi Parahyangan Kiaracondong applies tunnel formwork system.
The using of tunnel shaped formwork can possibly cast flooring plat and wall in one time.
The tunnel can be used up to five hundred times, and less labour needed. The using of
tunnel formwok hopefully can press the construction cost so the price can be more
affordable to mid low society.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan perumahan dengan konsep vertikal seperti rumah susun merupakan salah
satu solusi akan terbatasnya ketersediaan lahan permukiman di Kota Bandung. Perencanaan
Rusunami Bumi Parahyangan Kiaracondong berada di Jalan Ibrahim Adjie RW. 08,
Kelurahan Kebon Waru, Kecamatan Batununggal yaitu berada di daerah dengan kepadatan
penduduk yang cukup tinggi dengan status kepemilikan tanah pemerintah. Berdasarkan
analisis proyeksi pertumbuhan penduduk pada Kelurahan Kebon Waru tahun 2015-2031
yang disesuaikan dengan kenaikan jumlah penduduk menurut Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Bandung di Kecamatan Batununggal [1] mengalami kenaikan jumlah jiwa dengan rata-
rata 1,78% pertahunnya (Lihat tabel 1).
Tabel
Tabel 1 Analisis
Analisa PertumbuhanProyeksi
Penduduk danPertumbuhan
KK RW 08 KelurahanPenduduk 2015-2031
Kebon Waru Berdasarkan Kel. Penduduk
Pertumbuhan KebonKecamatan
Waru Batununggal
Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031
Jumlah Jiwa
159990 163286 166583 169880 173177 176474 179770 183067 186364 189661 192958 196254 199551 202848 206145 209442 212738
Kecamatan Batununggal
Kenaikan Jumlah
2,06% 2,02% 1,98% 1,94% 1,90% 1,87% 1,83% 1,80% 1,77% 1,74% 1,71% 1,68% 1,65% 1,63% 1,60% 1,57% 1,55%
Jiwa / Tahun
Jumlah Jiwa RW 08
yang Direlokasi 1021 1045 1069 1093 1117 1141 1165 1189 1213 1237 1261 1285 1309 1333 1357 1381 1405
Berdasarkan Jumlah Penduduk
Jumlah KK RW 08
yang Direlokasi 292 299 306 313 320 327 334 341 348 355 362 369 376 383 390 397 404
Berdasarkan Jumlah Penduduk
(Sumber: RTRW Kota Bandung untuk Kecamatan Batununggal)
Warga RW. 08 Kelurahan Kebon Waru yang akan direlokasi memiliki jumlah penduduk pada
tahun 2015 sebanyak 1021 jiwa akan mengalami peningkatan hingga tahun 2031 menjadi
1405 jiwa, dan jumlah Kepala Keluarga pada tahun 2015 sebanyak 292 Kepala Keluarga
menjadi 404 Kepala Keluarga pada tahun 2031 (Lihat tabel 1) sehingga dibutuhkan
pembangunan rumah susun.
2. METODOLOGI PERANCANGAN
Keuntungan pada penggunaan metode ini, antara lain; a) Waktu, dari segi waktu menjadi
lebih singkat karena pengerjaan pengecoran dinding dan lantai dikerjakan dalam waktu
bersamaan, b) Kekakuan, bangunan dengan tunnel formwork memberikan kinerja seismik
yang lebih unggul dibandingkan dengan pengerjaan konvensional, c) Biaya, bekisting dapat
digunakan hingga ratusan kali sehingga dapat mengurangi biaya investasi. Karena
permukaan yang halus, dinding tidak perlu diberi tambahan seperti plester [2].
Berdasarkan penjelasan PT. Mesa Formwork Asia untuk penerapan sistem tunnel formwork
dibebankan biaya sebesar USD 250 - 300/m² atau berkisar Rp 3.393.752,05 – Rp
4.072.502,46/m2. Harga tersebut sudah termasuk kepada keseluruhan sistem. Pertimbangan
harga dipengaruhi oleh kesulitan desain bangunan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
sistem ini menjadi lebih murah dibandingkan struktur rangka adalah; a) Sistem ini
memungkinkan pengecoran dinding beton dan plat lantai beton dalam satu waktu, b)
Pemakaian bekisting yang berulang hingga lima ratus kali pemakaian, c) Tenaga kerja yang
lebih sedikit, 15-25 orang per 500-600 m², d) Pekerjaan struktur perlantai dihasilkan hanya
dalam waktu enam hari.
Adapun kerugiannya, antara lain; a) Biaya sistem bekisting menjadi lebih mahal jika
diterapkan pada proyek kecil, b) Pengeluaran biaya yang terus menerus harus diimbangi
dengan kecepatan produksi, c) Cepatnya produktivitas maka fungsi manajemen pihak yang
3. HASIL PERANCANGAN
Utara
Keterangan
: Publik
: Semi Publik
: Privat
: Servis
Pola penataan massa bangunan dirancang mengikuti bentuk site, dengan dua buah massa
bangunan yang berada di sisi utara dan sisi selatan site yang memanjang ke arah timur dan
barat dengan sebuah ruang terbuka yang ada di antara dua massa bangunan tersebut
memungkinkan terjadinya perputaran udara, sehingga temperatur ruangan yang awalnya
panas karena terkena cahaya matahari langsung menjadi lebih dingin. Kedua massa
bangunan dihubungkan dengan lantai dasar yang merupakan lantai dengan zona-zona
fasilitas umum dan fasilitas sosial Rusunami Bumi Parahyangan Kiaracondong.
Penataan bangunan dikonsentrasikan di tengah sehingga menciptakan ruang terbuka di
sekeliling tapak hal ini bertujuan agar bangunan rusunami tidak menutupi cahaya matahari
ke bangunan di sekitar site, terutama permukiman warga di sisi barat site. (Lihat gambar 6
dan 7).
Keterangan
: Sirkulasi Kendaraan
: Sirkulasi Pejalan Kaki
: Sirkulasi Servis
ZONA ZONA
SERVIS SERVIS
ZONA SEMI
PUBLIK
RUANG
KOMUNAL
ZONA
PUBLIK
ZONA
PUBLIK ZONA
PUBLIK
Pada lantai hunian terdiri dari zona semi publik dan privat. Zona semi publik meliputi lobby
lift, dan ruang duduk di setiap lantai hunian. Sedangkan zona privat yaitu seluruh unit
hunian di setiap lantai tipikal. (Lihat gambar 10).
Pada Rusunami Bumi Parahyangan Kiaracondong hunian terdiri dari 13 lantai yang dimulai
dari lantai 2 hingga lantai 14, sedangkan lantai yang bersifat lebih publik adalah lantai semi
basement, dan lantai 1 (Lihat gambar 11).
Keterangan
: Lantai 1
: Lantai Tipikal Hunian
Pada empat contoh penerapan terdapat jumlah modul tunnel formwork yang digunakan.
Pada denah unit hunian tipe 36 A dan unit hunian tipe 36 B dibutuhkan dua modul bekisting
untuk bisa memenuhi luasan unit hunian, sedangkan pada unit hunian tipe 27 pada
dasarnya hanya membutuhkan dua modul bekisting, namun karena unit hunian tipe 27 A
dan 27 B tidak dapat dipisahkan karena bentuk ruangnya maka dibutuhkan 3 modul
bekisting. Pada unit hunian tipe 18 untuk memenuhi luas unit hunian hanya membutuhkan
satu bekisting modul tunnel formwork (Lihat gambar 13).
secara berulang hingga satu segmen selesai dan dilanjutkan kepada pembesian plat lantai
pada lantai 3 serta pembesian dinding, apabila terdapat lubang shaft maka dibutuhkan slab
boxout (Lihat gambar 20).
Setelah seluruh komponen tunnel formwork terpasang pada satu segmen pengerjaan maka
pangecoran sudah dapat dilakukan. Pengecoran terlebih dahulu dilakukan pada sela-sela
dinding dan dilanjutkan ke seluruh permukaan bekisting lantai. Beton yang digunakan pada
pengecoran ini menggunakan K-500. Pada tahapan pengecoran plat lantai hunian dilakukan
secara bersama untuk lantai koridor. Setelah proses pengecoran yang pengeringannya
dibantu dengan pemanasan menggunakan api gas LPG dan beton cair yang sebelumnya
ditambahkan zat additive dan admixture memungkinkan hanya dalam 3 hari bekisting sudah
dapat dicabut. Mekanisme kerja tersebut dilakukan secara berulang hingga pada bagian
akhir pengerjaan.
Skema pekerjaan konstruksi tunnel
formwork dimulai dari tower A di bagian
tipe unit 36, dilanjutkan pada hari ke dua
pengerjaan pada tahap ke dua di tower B
bagian tipe unit 36. Setelah menginjak hari
ke tiga pengecoran pada tahap pertama
bekistingnya sudah dapat dibongkar dan di-
aplikasikan pada tahap ke tiga di tower A
bagian tipe unit 27 dan unit 18. Pada hari
ke lima pengecoran pada tahap ke dua bisa
dibongkar dan dipasang kembali pada tahap
ke empat di tower B bagian tipe unit 27 dan
tipe unit 18. Maka pada hari ke enam
pengerjaan di tahap ke tiga bisa dilanjutkan
Gambar 21 Tahap-Tahap Pengerjaan di lantai selanjutnya di bagian tahap
pertama dan pada hari ke tujuh pengerjaan pada tahap ke empat bisa diterapkan pada
lantai selanjutnya di bagian tahap ke dua. Semua dilakukan secara berulang (Lihat gambar
21 dan 22).
3.8 Perspektif
4. SIMPULAN
Kelebihan dan keuntungan penerapan tunnel formwork pada Rusunami Bumi Parahyangan
Kiaracondong telah memenuhi kriteria umum pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
05/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Susun Sederhana
Bertingkat Tinggi. Desain bangunan rusuna bertingkat tinggi dibuat sedemikian rupa,
sehingga dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan
secepatnya. Diharapkan dengan kelebihan dari penerapan sistem ini yang mampu menekan
biaya pengerjaan dapat mempengaruhi terhadap harga jual menjadi lebih terjangkau
sehingga warga RW. 08 Kelurahan Kebon Waru, dan masyarakat berpenghasilan rendah di
Kota Bandung mampu membeli unit hunian.
5. DAFTAR PUSTAKA
[1] Pemerintah Kota Bandung. 2011. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung 2011-
2031. Bandung.
[2] King Saud University Colege Of Architecture and Planning. Tunnel Form. Diambil dari:
http://fac.ksu.edu.sa/sites/default/files/8-_tunnel_forms.pdf
[3] Kanoglu, Dr. Alaattin, I.T.U. Tunnel formwork System. Diambil dari:
http://web.itu.edu.tr/~crrs_bps_cn_tunnelformworksystem.pdf
[4] Mesa Imalat. MESA – ERTF Modular Tunnel formwork System. Turki.