1265 3538 1 SM PDF
1265 3538 1 SM PDF
Ayief Fathurrahman
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
E-mail: ayief_ospp@yahoo.com
Abstract: Poverty reduction efforts can be encapsulated in one sentence, namely "give oppor-
tunities to the poor families and communities to overcome their problems independently." This
means the government has to reposition their roles, from its role as agent of empowerment
become facilitator of empowerment. Islam considers that poverty is a very complex phenome-
non, poverty is not only related to cultural problems, but also structural problems which
concern how state makes fiscal policy-oriented poverty reduction. Culturally, Islam has
recommended to foster the role of each individual in improving the quality of life and foster
social cohesion through zakat, infaq, and Sadaqah. Structurally, Islam has laid down a central
role of state in creating the distribution of income and wealth in a fair and equitable and
maintaining the stability and sustainability of economic development in the process of
progress and equality as well as a facilitator of community in finding solutions toward a more
decent standard of living.
Keywords: fiscal policy, poverty reduction, infaq, sadaqah, zakat
Abstrak: Upaya pengentasan kemiskinan dapat dirumuskan dalam satu kalimat, yaitu
'memberikan kesempatan kepada keluarga miskin dan masyarakat untuk mengatasi masalah-
masalah mereka secara mandiri. Ini berarti pemerintah harus menata kembali peran mereka,
dari perannya sebagai agen pemberdayaan menjadi fasilitator pemberdayaan. Islam mengang-
gap bahwa kemiskinan merupakan fenomena yang sangat kompleks, kemiskinan tidak hanya
terkait dengan masalah budaya, tetapi juga masalah struktural yang menyangkut upaya
negara membuat kebijakan fiskal yang berorientasi mengurangi kemiskinan. Dari sudut pan-
dang budaya, Islam telah merekomendasikan untuk mendorong peran setiap individu dalam
meningkatkan kualitas hidup dan mendorong kohesi sosial melalui zakat, infaq dan shadaqah.
Secara struktural, Islam telah meletakkan peran sentral dari negara dalam menciptakan dis-
tribusi pendapatan dan kekayaan dengan cara yang adil dan merata dan menjaga stabilitas
dan kerberlanjutan dari pembangunan ekonomi dalam proses kemajuan dan kesetaraan serta
fasilitor masyarakat dalam mencari solusi ke arah standar hidup yang lebih layak
Kata kunci: kebijakan fiskal, pengurangan kemiskinan, infaq, sadaqah, zakat
74 Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Volume 13, Nomor 1, April 2012: 72-82
llah melakukannya dengan berlandaskan fiskal di Indonesia. Ketiga isu yang dimaksud
dengan persaudaraan. Adapun instrumen adalah:
kebijakan yang diterapkan yaitu: pertama, (1) Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
memberikan bantuan secara sukarela untuk Persoalan utama subsidi BBM saat ini adalah
memenuhi kebutuhan kaum muslimin yang menyangkut soal besarnya jumlah subsidi dan
kekuarangan. Kedua, meminjam peralatan dari ketidaksesuian dengan prinsip keadilan. Data
kaum non-muslim secara cuma-cuma dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
jaminan pengembalian dan ganti rugi bila (ESDM) menyebutkan subsidi BBM pada 2010
terjadi kerusakan. Ketiga, meminjam uang sebesar 181 persen terhadap subsidi BBM 2009.
tertentu dan diberikan kepada mua’allaf. Volume BBM bersubsidi 2010 mencapai 38,2
Keempat, menerapkan kebijakan insentif untuk juta kiloliter (kl) atau melampaui kuota APBN
menjaga pengeluaran dan meningkatkan yang sebesar 36,5 juta kl. Premium merupakan
partisipasi kerja dan produksi kaum muslimin. jenis BBM terbanyak, yaitu sebesar 60 persen
(Karim, 2004: 154). atau 23,1 juta kl. Adapun realisasi BBM bersub-
sidi 2009 sebesar 37,7 kl. Pengguna terbesar dari
Kebijakan Fiskal Indonesia dari Masa ke subsidi itu adalah transportasi darat, yakni 89
Masa persen atau 32,48 juta kl. Konsumsi premium
pada sektor transportasi darat didominasi
Dalam catatan sejarah, memang tak bisa
mobil pribadi, yakni 53 persen atau 13,3 juta kl
dipungkiri bahwa pertumbuhan ekonomi
dari total konsumsi premium untuk transpor-
Indonesia dari masa ke masa memang sudah
tasi darat. Dominannya konsumsi premium
melaju pesat. Namun jika ditelusuri dalam
pada sektor transportasi darat oleh kendaraan
lembaran sejarah perekonomian Indonesia,
pribadi dinilai kebanyakan pihak, termasuk
terutama pada masa orde lama, pembangunan
pemerintah, merupakan kenyataan yang tidak
ekonomi Indonesia relatif statis. Berbagai
mencerminkan keadilan (Buana, 2012). Padahal
ketidakstabilan politik dan kendala keterbatas-
yang membeli BBM adalah seluruh masyarakat
an sumber daya manusia telah menyebabkan
tanpa kecuali apa dia kaya atau miskin
selama waktu 20 tahun setelah kemerdekaan itu
(Supriyanto, 2005). Ketidakadilan inilah yang
tak banyak sumberdaya yang tergarap (Hamid,
telah mengakibatkan semakin melebarnya
2000: 5). Tak jauh berbeda dengan pertumbuh-
ketimpangan ekonomi antarpenduduk di
an ekonomi yang ditorehkan oleh renzim Orde
Indonesia.
Baru. Indikator ini antara lain bisa dilihat pada
(2) Utang Luar Negeri. Sejak tahun 1997
kondisi utang luar negeri, inflasi, pertimbuhan
Indonesia sebagai anggota IMF menggunakan
ekonomi, kemiskinan, defisit, dan anggaran.3
haknya untuk mernperoleh bantuan. Namun
Di era reformasi, bukan berarti dengan
yang terjadi, baik sebelum dan sesudah krisis
beralihnya pemegang kebijakan beralih pula
ini, justru semakin membenamkan Indonesia
kondisi perekonomian Indonesia, dari keterpu-
dalam jebakan utang yang semakin besar.
rukan menjadi kesejahteraan. Akan tetapi
Implikasi dari beban utang ini akan berdampak
persoalan-persoalan ekonomi tak akan bosan
meningkatnya beban rakyat, dan fasilitas pu-
menyapa bumi pertiwi ini. Paling tidak,
blik yang seharusnya bisa disediakan menjadi
terdapat tiga isu hangat yang seringkali
berkurang karena dana harus dialokasikan
dperbincangkan kaitannya dengan kebijakan
untuk mencicil utang dan membayar bunganya.
Semakin besar utang, maka semakin besar pula
3 Kemerosotan ini dapat dilihat dari laju pertumbuhan bunganya, dan hal ini akan memaksa peme-
ekonomi dan pendapatan per kapita masyarakat. Dalam rintah menarik pajak kebih besar lagi untuk
kaitan ini, Orde Lama mewariskan pertumbuhan ekonomi
yang lamban, dan mengalami pertumbuhan nol persen di
memenuhi kewajiban fiskalnya.4 Kenaikan
tahun 1966. Namun laju pertumbuhan ekonomi yang
ditinggalkan Orde Baru jauh lebih parah diperkirakan 4 Memang sumber pembayaran utang ini tidak semata-mata
pada tahun 1998 negatif sekitar 15%. Untuk lebih dari pajak saja, pemerintah juga memperoleh penerimaan
mendalam baca Edy Suandi Hamid, Perekonomian dari sumber penjualan minyak bumi atau bagi hasil migas
Indonesia: Masalah Kebijakan Kontemporer, (Yogyakarta: UII yang dijual di pasar dunia. Namun nampaknya semua itu
Press, 2000), hlm 15-16 akan sulit diandalkan dalam jangka panjang. Baca lebih
76 Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Volume 13, Nomor 1, April 2012: 72-82
61
(4) Program pemerintah lain yang bertujuan
meningkatkan akses masyarakat miskin kepada
42 sumber permodalan usaha mikro dan kecil,
listrik perdesaan, sertifikasi tanah, kredit mikro
23
16 16 18 dan lain-lain.
Pada tahun 2008 lalu, sebagaimana yang
0 telah digariskan dalam Rencana kerja Pemerin-
2002 2003 2004 2005 2006 2007
tah 2008 (RKP 2008) melalui Perpres Nomor 18
Sumber : TKPK dan Bapennas tahun 2007, sasaran pembangunan ekonomi
Catatan : angka dalam satuan Triliyun Rupiah
diarahkan untuk mendorong pertumbuhan
Gambar 1. Perkembangan Jumlah Anggaran
ekonomi dalam rangka memperluas lapangan
Penanggulan Kemiskinan di APBN
pekerjaan dan mengurangi tingkat kemiskinan.
Sasaran pertumbuhan ekonomi yang diharap-
Di samping itu, berbagai upaya pemerin-
kan adalah pertumbuhan yang berkualitas
tah dalam pelaksanaan kebijakan untuk
yaitu pertumbuhan yang dapat mendistri-
penanggulangan kemiskinan dan penganggur-
busikan pendapatan dan lapangan pekerjaan.
an, saat ini dilakukan dengan berbagai upaya-
Sedangkan percepatan perluasan lapangan
upaya di antaranya : (Royat, 2008: 44)
pekerjaan diarahkan kepada peningkatan
(1) Menaikkan anggaran untuk program-
pertumbuhan sektor yang banyak menyerap
program yang berkaitan langsung maupun
tenaga kerja. Mengenai penanggulangan kemis-
tidak langsung dengan penanggulangan kemis-
kinan, fokus sasaran adalah bagaimana
kinan dan pengangguran, dilaksanakan dengan
meningkatkan pendapatan secara merata dan
pemberdayaan berbasis komunitas dan
memberikan akses yang lebih luas bagi rakyat
kegiatan padat karya
untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, air
(2) Mendorong APBD Provinsi, Kabupaten dan
bersih dan kebutuhan dasar lainnya (Dirjen
Kota pada tahun-tahun selanjutnya untuk
Anggaran Depkeu, 2008) (Lihat Gambar 2).
meningkatkan anggaran bagi penanggulangan
Pada tahun 2009, dirumuskan 7 fokus dari
kemiskinan dan perluasan lapangan kerja;
alokasi anggaran negara mendukung pelaksa-
(3) Tetap mempertahankan program lama
naan tema pembangunan 2009 yaitu: pening-
seperti Raskin, BOS, Asuransi Miskin, dan
katan kesejahteraan rakyat dan pengurangan
sebagainya;
kemiskinan. mendukung sasaran pembangun-
(4) Akselerasi pertumbuhan ekonomi dan
an tahun 2009, yaitu: mencapai pertumbuhan
stabilitas harga, khususnya harga beras.
ekonomi sebesar 6 persen, menurunkan tingkat
Adapun langkah konkrit pemerintah
kemiskinan menjadi 12 persen–14 persen,
dalam mengatasi kemisikinan dan pengang-
menurunkan tingkat pengangguran menjadi 7,0
guran, dijabarkan dalam berbagai program
persen - 8,0 persen, mendukung Prioritas RKP
yang diharapkan menjadi instrumen utama
2009: Peningkatan pelayanan dasar dan pemba-
kegiatan tersebut. Berbagai program yang
ngunan perdesaan. Percepatan pertumbuhan
dilaksankan di antaranya: (Royat, 2008: 45).
yang berkualitas dengan memperkuat daya
(1) Program Nasional Pemberdayaan Masyara-
tahan ekonomi yang didukung oleh pemba-
kat Mandiri (PNPM-MANDIRI) merupakan
ngunan pertanian, infrastruktur, dan energi.
ekspansi dan integrasi program-program
Peningkatan upaya anti korupsi, reformasi biro-
penanggulangan kemiskinan.
krasi, serta pemantapan demokrasi, pertahanan
(2) Program Pengembangan Bahan Bakar Nabati
dan keamanan dalam negeri (Dirjen Anggaran,
(EBN). Program ini dimaksudkan untuk men-
2009).
dorong kemandirian penyediaan energi terba-
Sedangkan arah kebijakan belanja negara
rukan dengan menumbuhkan “Desa Mandiri
pada tahun 2010-2014 yaitu: mendukung pem-
Energi”.
biayaan prioritas pembangunan 2010-2014 guna
(3) Program Keluarga Harapan (PKH), berupa
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengu-
bantuan khusus untuk pendidikan dan kese-
rangi pengangguran, dan mengurangi kemis-
hatan.
k
kinan.6 Selain itu, men ndukung 111 program Pada clu
uster pertamaa yakni cluster Bantuan dan
p
prioritas pem mbangunan nasional jan ngka mene- Perlindu
ungan Sosiall Kelompok Sasaran, Pe eme-
n
ngah antara lain: reform masi birokra asi dan tata rintah telah mem mberikan ba antuan mellalui
k
kelola; pendiidikan; keseh hatan; penannggulangan penyediaaan beras untuk Rakyat R Miiskin
k
kemiskinan; ketahanan pangan; in nfrastruktur; (Raskin), Program Keluarga Harapan
H (PK
KH),
ikklim investa asi dan usaha; energi; lingkungan Jaminann Kesehataan Masyarrakat, Banttuan
h
hidup dan pengelolaan bencana;
b pemmbangunan Operasioonal Sekolaah (BOS), Bantuan bagi
d
daerah tertiinggal, terd depan, terlluar, pasca Lanjut Usia
U dan Caccat Ganda terlantar, Banttuan
k
konflik; keb budayaan; kreativitas
k dan
d inovasi Bencanaa alam, B Bantuan La angsung Tu unai
teeknologi.7 sebagai kompensasii kenaikan harga
h BBM, dan
Selain itu,
i Menterii Perencanaaan Pemba- Beasiswaa untuk aanak dari rumah tan ngga
n
ngunan Na asional (PPPN)/Kepala Bappenas, sasaran. Pada clu uster kedua yakni clu uster
A
Armida S. Alisjahbana
A mengatakann, anggaran Pemberd dayaan Masy yarakat yang berfokus pada
p
u
untuk pena anggulangann kemiskin nan dalam Programm Nasional Pemberdaya aan Masyarakat
k
kurun waktu u 2010-2014 adalah seb besar Rp270 Mandiri (PNPM), P Pemerintah telah melaku ukan
trriliun. Men nurutnya, pemerintah
p juga telah upaya pendampingaan dan pemb berdayaan desa-
d
m
membuat keebijakan dan n program penanggu- desa.
laangan kemisskinan yang g terdiri dari tiga cluster. Pad
da cluster keetiga yakni cluster Pem mber-
dayaan Usaha
U Mikrro dan Kecil serta perbaikan
6 Untuk lebih h memfokuskan n pelaksanaan pembangunan iklim beerusaha dan n penyediaan Kredit Ussaha
yang berkeadilan dan untu uk kesinambung gan serta pena- Rakyat (KUR),
( Pemmerintah telah
h meningkattkan
jaman priorittas pembanguna an nasional sebagaimana yang
pemberd dayaan usah ha mikro, kecil
k dan mene-
m
termuat dalaam Inpres No. 1 tahun 2010, maka telah diter-
bitkan Inpres No. 3 Tahun 2010 tentang Prrogram Pemba- ngah (U UMKM) teermasuk perbaikan ik klim
ngunan yang g Berkeadilan. Dalam
D Inpres in
ni, pelaksanaan berusahaa dan penyeediaan Kredit Usaha Rak kyat
program-pro ogram pro raky yat difokuskan pada program
(KUR). Kemiskinan
K adalah multtisektor probblem
penanggulan ngan kemiskinan berbasis kelu uarga, program
penanggulan ngan kemiskin nan berbasis pemberdayaan yang meembutuhkan n upaya pennanganan liintas
masyarakat, dan program penanggulanga an kemiskinan sektoral sehingga kooordinasi perrlu ditingkattkan
berbasis pemmberdayaan usah ha mikro dan kecil.
k Untuk itu, (Habibuullah, 2010)
Pemerintah telah
t menerbitk
kan Perpres No. 15 Tahun 2010
tentang Perccepatan Penanggulangan Kem miskinan yang
merupakan penyempurnaan n dari Perpres No. 13 tahun Konsep Dasar Kebbijakan Fisk
kal Indonesiia
2009 tentang g Koordinasi Penanggulangan
P n Kemiskinan. Perspek
ktif Ekonom
mi Islam
Baca lebih la
anjut dalam Sammbutan Deputi Sekretaris
S Wakil
Presiden Biddang Kesejahtera aan Rakyat Pad da Acara Rapat Salah saatu urusan u
umat yang wajib
w dilaksana-
Koordinasi Teknis
T Nasionaal Tim Koordin nasi Penanggu-
kan oleeh negara aadalah men ngatur ekonnomi
langan Kemiiskinan Provinssi Tahun 2010 Jakarta,
J 14 Juni
2010 dengan tujuan meningkatkan n kesejahterraan
7 Menteri Keuangan RI, Arah Kebijakan Fiska al, dan Recource rakyat. Kewajiban
K n
negara atas raakyatnya adalah
Envelope Jang
gka Menengah dalam
d penyusun nan RPJM 2010- melayanni dan meng gurusi urusa an umat. Haal ini
2014. Musre enbangnas RPJMN 2010-2014,, dikutip dari
http://docs.google.com/
ditegask
kan Nabi SAW W dalam sab bdanya:
viewer?a=v& &q=cache:2_vzW W3i3sVEJ:musren nbangnas.bapp “Seorangg imam (khaalifah) adalah
h pemelihara dan
enas.go.id/ , diakses tanggall 15 Nopember 2012
2
80 Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Volume 13, Nomor 1, April 2012: 72-82
gak awal untuk keluar dari lingkarannya. tinggi, dan apabila terjadi sedikit 'gejolak',
Sehingga, ketika program kebijakan dari peme- maka dengan sangat mudah mereka akan
rintah tersebut berakhir, pola pikir masyarakat kembali menjadi miskin.
dalam memandang persoalan kemiskinan ada- Kemiskinan merupakan suatu fenomena
lah persoalan “individual”, sehingga kemandi- yang amat kompleks. Sehingga dengan demi-
rian merupakan jalan pilihan yang tepat. kian, kemiskinan tidak saja menyangkut pro-
Walaupun demikian, masalah fundamental blem kultural, tetapi juga problem struktural
yang bernama kemiskinan tetap menjadi yang menyangkut bagaimana negara membuat
tanggungjawab negara. Menurut Islam, dalam kebijakan fiskal yang berorientasi pada penang-
pemberantasan kemiskinan dan kepincangan gulangan kemiskinan Secara kultural, Islam
pendapatan masyarakat, negara harus melaku- menganjurkan untuk menumbuhkan peranan
kan intervensi dalam masalah ini. Dalam Al- setiap individu dalam meningkatkan kualitas
Qur’an diajarkan prinsif al-ma’un atau tang- hidupnya dan menumbuhkan proses kebersa-
gungjawab sosial dapat diwujudkan ke dalam maan sosial melalui zakat, infaq, dan shadaqah.
lembaga-lembaga negara, sebab kalau tidak Secara struktural, Islam meletakkan peran
maka seluruh masyarakat dapat terkena predi- sentral negara dalam menciptakan distribusi
kat “mendustakan agama”. Negara sebenarnya pendapatan dan kekayaan masyarakat secara
hanya bertugas menjamin terlaksananya ajaran adil dan merata dan menjaga stabilitas dan
ini, apakah dengan tindakan yang lebih lang- keberlangsungan perkembangan ekonomi da-
sung atau mendorong swasta dan masyarakat lam proses kemajuan dan pemerataan serta
sendiri untuk melaksanakan doktrin itu. sebagai fasilitator pemberdayaan masyarakat
Para pemikir Islam pada umumnya cende- dalam mencari solusi ke taraf hidup yang lebih
rung untuk menempatkan peranan negara yang layak.
aktif, baik dalam mengendalikan perekonomian
ke arah perkembangan yang lebih stabil, DAFTAR PUSTAKA
terutama untuk mencegah pengangguran,
mengarahkan alokasi sumberdaya sehingga Afzalurrahman. 1995. Doktrin Ekonomi Islam.
dapat dicapai keseimbangan antara efisiensi Jilid 1. Yogyakarta: PT Dhana Bakti
dan partisipasi masyarakat yang luas dalam Wakaf.
kegiatan usaha serta melakukan redistribusi Amalia, Euis. 2005. Sejarah Pemikiran Ekonomi
pendapatan dan kekayaan masyarakat sehingga
Islam: dari Masa Klasik hingga Kontem-
tidak timbul kepincangan dan ketidakadilan
porer. Jakarta: Pustaka Asatruss.
sosial.
Buana, Hadi. 2012. BBM, Keadilan Sosial, Pajak
Sehingga dengan demikian, kebijakan
pemerintah menjadi hal yang sangat perlu (Subsidi), dan Harga, dikutip dari http://
dalam hal ini (Waidl, 2008). Ini sesuai dengan www.mediaindonesia.com/read/2011/02
amanat UUD 1945 mengatakan bahwa, "Fakir /18/204025/68/11/BBM-Keadilan-Sosial-
miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Pajak-Subsidi-dan-Harga, diakses tanggal
negara" (Pasal 34 ayat 1). 26 Nopember.
Chapra, M. Umer. 2001. Masa Depan Ilmu Eko-
SIMPULAN nomi: Sebuah Tinjauan Islam. Jakarta: Gema
Insani Press.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, beragam Departemen Keuangan Republik Indonesia
program yang diluncurkan pemerintah Indone- Direktorat Jenderal Anggaran. 2012. “Ke-
sia untuk menanggulangi kemiskinan. Memang rangka Ekonomi Makro Dan Pokok-
terdapat indikasi kuat bahwasanya meskipun
Pokok Kebijakan Fiskal 2008”, dikutip
terdapat kecenderungan positif dalam penang-
dari http://www.anggaran.depkeu.go.id
gulangan kemiskinan, tetapi ternyata implikasi-
nya belum seperti yang diharapkan. Proporsi /web-print-list.asp?ContentId=177, di ak-
penduduk yang hampir miskin masih cukup ses tanggal 10 Nopember.
Departemen Keuangan Republik Indonesia
82 Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Volume 13, Nomor 1, April 2012: 72-82