Anda di halaman 1dari 17

Keuangan Publik dan

Kebijakan Fiskal Islam


Kelompok 8 :
Alia Fawwaz (220420017)
Cut Mutia (220420028)
Nur Aida (220420029)
Selfiana Dewi (220420030)
Cessarani Syah Anggi Pane (220420150)
01
Keuangan Publik Islam
Keuangan Publik Islam
Keuangan publik dalam konteks syariah menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari kehidupan manusia dalam bermuamalah
khususnya hubungan relasi negara dengan rakyatnya, yang kelak
akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah s.w.t, sebab dalam
islam tidah hanya mengkaji mengenai ibadah saja atau hubungan
spiritual tetapi dalam islam mengkaji seluruh aspek kehidupan
manusia baik dalam hal kecil maupun besar.
Sejarah Keuangan Publik Islam

Keuangan Publik Pada Keuangan Publik Pada


Masa Rasulullah Saw. Masa Khulafairrasyidin.
Sistem dan Dasar Keuangan Publik Islam
A. Sistem keuangan islam
Keuangan Islam adalah sebuah sistem yang bersumber dari Al-Qur’an dan
Sunnah, serta dari penafsiran para ulama terhadap sumber-sumber wahyu
tersebut. Dalam berbagai bentuknya, struktur keuangan Islam telah
menjadi sebuah peradaban yang tidak berubah selama empat belas abad.
Selama tiga dasawarsa terakhir, struktur keuangan Islam telah tampil
sebagai salah satu implementasi modern dari sistem hukum Islam yang
paling penting dan berhasil, dan sebagai ujicoba bagi pembaruan dan
perkembangan hukum Islam pada masa mendatang.
Sistem dan Dasar Keuangan Publik Islam
B. Konsep dasar keuangan publik islam
Dalam mengkaji keuangan publik prespektif Islam, maka dapat dipisahkan
dari pemahaman atas konsep negara dalam kerangka kerja Islam itu
sendiri. Para sarjana Muslim mengartikan negara sebagai entitas politik
yang bertanggung jawab terhadap urusan kolektif masyarakat Muslim
bukan hanya terkait dengan urusan duniawi melainkan juga ukhrawi.
Menurut Monzer Kahf bahwa persoalan keuangan publik yang mencakup
pendapatan publik (public revenues) dan pembelanjaan publik (public
expenditure) memiliki dua kriteria, yaitu (1) untuk melayani dengan baik
kepentingan seluruh anggota komunitas Muslim, dan (2) untuk mengatur
kepentingan tersebut berdasarkan sumber-sumber kewahyuan yaitu
AlQur’an dan hadist.
Prinsip-Prinsip Keuangan Publik Islam
Keuangan publik Islam merupakan keuangan yang dikelola untuk
kepentingan masyarakat yang tujuan dasarnya adalah untuk
merealisasikan adanya falah. Dengan demikian, motif ekonomi yang
sesuai dengan syariah Islam adalah mencari keuntungan materi secara
efisien dan cara-cara yang benar/etis lainnya yang menyebabkan
mendapat keuntungan pada kehidupan sekarang dan kehidupan setelah
mati, sehingga menghemat biaya dalam mencapai keuntungan besar
adalah suatu hal yang dibenarkan, karena berupa efisiensi. Sementara
Islam tidak melarang efisiensi/penghematan. Yang dilarang Islam
adalah kikir dan pemborosan.
Institusi Keuangan Publik dalam Ekonomi Islam

01 02
Institusi Baitul Pendistribusian
Maal Dana Baitul Maal

03 04
Institusi Baitul Institusi Keuangan
Mal wa Tamwil Islam Kontemporer
02
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka
mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan
jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan
fiskal merupakan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan
penggunaan pajak, pinjaman masyarakat, pengeluaran masyarakat oleh
pemerintah untuk tujuan stabilitas atau pembangunan sehingga terbentuk
modal dan laju pertumbuhan ekonomi yang berjalan secara baik.
Kebijakan Fiskal Dalam Islam
Dalam Islam, kebijakan fiskal merupakan suatu kewajiban negara dan
menjadi hak rakyat, sehingga kebijakan fiskal bukanlah semata-mata
sebagai suatu kebutuhan untuk perbaikan ekonomi maupun untuk
peningkatan kesejahteraan rakyat saja, akan tetapi lebih pada penciptaan
mekanisme distribusi ekonomi yang adil. Karena hakikat permasalahan
ekonomi yang melanda umat manusia adalah berasal dari bagaimana
distribusi harta di tengah-tengah masyarakat terjadi. Jadi uang publik
dipandang sebagai amanah di tangan penguasa dan harus diarahkan
pertama-tama pada lapisan masyarakat yang lemah dan orang-orang
miskin, sehingga tercipta keamanan masyarakat dan kesejahteraan umum.
Sejarah Kebijakan Fiskal
Kesadaran terhadap pengaruh pengeluaran dan penerimaan pemerintah belum
lama muncul dalam dunia ilmu pengetahuan. Maka imbulah gagasan dengan
sengaja untuk mengubah-ubah pengeluaran dan penerimaan pemerintah guna
mencapai kesetabilan ekonomi. Teknik mengubah pengeluaran dan penerimaan
pemerintah inilah yang dikenal dengan Kebijakan Fiskal Atau Politik Fiskal.
Sebelum tahun 1920-an, pengeluaran pemerintah hanya dianggap sebagai alat
untuk membiayai kegiatan-kegiatan Pemerintah dan dinilai atas dasar asas
manfaat langsung yang dapat ditimbulkannya tanpa melihat pengaruhnya
terhadap pendapatan nasional. Sebaliknya pajak hanya sebagai sumber
pembiayaan pengeluaran negara dan belum diketahui pengaruhnya terhadap
pendapatan nasional.
Peranan Kebijakan Fiskal
Peran kebijakan fiskal pada umumnya adalah untuk alokasi natural
resources, distribusi pendapatan dan stabilitas ekonomi, namun
dalam Islam ada perbedaan komitmen fiskal dengan tiga
tambahan. Pertama, peran yang membangun kesetaraan ekonomi.
Kedua, melarang pembayaran bunga dan ketiga membantu
ekonomi lokal kurang berkembang. Kebijakan bisa dilakukan
dengan pembangunan disertai keadilan dan stabilitas. Di dalam
Islam, konsep kesejahteraan adalah luas, meliputi kehidupan di
dunia dan akhirat dan peningkatan spiritual lebih ditekankan
daripada kepemilikan material.
Sumber-Sumber Pendapatan dan
Pengeluaran Pemerintah Islam
Dalam menjalankan roda pemerintahan, pemerintah Islam memerlukan dana
untuk berbagai jenis pembiayaan. Di dunia Islam, pemerintahan memerlukan
dana untuk menggunakan APBN dalam rangka mengendalikan pengeluaran
pemerintah yang sesuai dengan jumlah pendapatannya. Dalam sistem
ekonomi konvensional, sumber penerimaan pemerintah terdiri dari tiga
bagian. Pertama, dan merupakan sumber penerimaan primer, berasal dari
pungutan pajak. Kedua, berasal dari penerimaan negara bukan pajak. Ketiga,
adalah hibah atau bantuan dan pinjaman luar negeri. Adapun sumber
pengeluaran pemerintah terdiri dari 2 bagian, Pertama, berasal dari belanja
pemerintah pusat dan daerah. Kedua, berasal dari Pembiayaan dalam negeri,
luar negeri, dan tambahan pembiayaan hutang
Kebijakan Fiskal Sebagai Fungsi Alokasi, Distribusi, dan Stabilisasi
Perekonomian
Secara umum fungsi kebijakan fiskal adalah fungsi alokasi, distribusi
dan stabilisasi perekonomian. Dalam hal alokasi, maka digunakan untuk apa
sajakah sumber-sumber keuangan negara, sedangkan distribusi menyangkut
bagaimana kebijakan negara mengelola pengeluarannya untuk menciptakan
mekanisme distribusi ekonomi yang adil di masyarakat, dan stabilisasi adalah
bagaimana negara menciptakan perekonomian yang stabil. Kebijakan fiskal
dalam Sistem Ekonomi Kapitalis hanyalah merupakan suatu kebutuhan untuk
pemulihan ekonomi (economy recovery) akibat krisis dan untuk menaikan
perekonomian.
Pembelanjaan pemerintah dalam koridor Negara Islam berpegang
pada terpenuhinya pemuasan semua kebutuhan primer (basic needs) tiap-tiap
individu dan kebutuhan sekunder dan luks (al-hajat al-kamaliyyah) nya sesuai
kadar kemampuannya sebagai individu yang hidup dalam masyarakat.
Kesimpulan
Keuangan publik dan kebijakan fiskal Islam memiliki peran penting
dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di
negara-negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Dalam
konteks global, peran keuangan publik dan kebijakan fiskal menjadi
semakin penting. Kesadaran akan pentingnya zakat, wakaf, dan
prinsip keadilan distributif menjadi kunci dalam menciptakan sistem
keuangan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Dengan memahami
dan menerapkan prinsip-prinsip keuangan publik dan kebijakan
fiskal Islam, negara-negara dapat mencapai kesejahteraan
masyarakat dan stabilitas ekonomi.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai