Anda di halaman 1dari 14

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Kebijakan Keuangan Publik Masa Rasulullah

Volume 2 Nomor 1, Januari-Junu 2019 Suharyono


ISSN 2621-8348 (Online)

KEBIJAKAN KEUANGAN PUBLIK MASA RASULULLAH

Abstract Suharyono
This paper discusses public financial policy which
has been exemplified since the time of the Prophet Program Studi Ekonomi Syariah
Muhammad SAW, public financial policy is carried out Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah
to regulate the economic order of society that is fair and (STIESNU) Bengkulu
strong. Management in terms of balanced and E-mail: Haryonokpm05@gmail.com
transparent state revenues and expenditures is one of the
policies that must be carried out in order to maintain
public welfare. The purpose of this paper is to review the
policies of the Apostles that were made and to take the
concept of public policy on finance that can be applied
now. The method used in this paper is a qualitative
method that is by analyzing various literary readings and
making a conclusion
Keywords:
Policy, Public Finances, Period of the Prophet

Abstrak
Tulisan ini membahas tentang kebijakan keuangan
publik sudah dicontohkan sejak zaman rasullullah SAW,
kebijakan keuangan publik dilakukan guna mengatur
tatanan ekonomi masyarakat yang adil dan kuat.
Manajemen dari segi penerimaan dan pengeluaran
negara yang berimbang dan transparan adalah salah
satu kebijakan yang sejatinya harus dilakukan guna
menjaga kesejahteraan publik. Tujuan dari tulisan ini
adalah untuk meriview kembali kebijakan rasul yang
penah dibuat serta mengambil konsep kebijakan publik
tentang keuangan yang bisa diterapakan di masa
sekarang. Metode yang digunakan dalam tulisan ini
adalah metode kualitatif yaitu dengan menganalisis dari
berbagai litelatur bacaan dan ditarik suatu kesimpulan.

Kata kunci:
Kebijakan, Keuangan Publik, Masa Rasulullah

120
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Kebijakan Keuangan Publik Masa Rasulullah
Volume 2 Nomor 1, Januari-Junu 2019 Suharyono
ISSN 2621-8348 (Online)

PENDAHULUAN kemajuan suatu negara adalah tujuan dari cita-


Seperti yang telah disinggungkan di muka, cita negara yang ingin dicapai. Perekonomian
Madinah merupakan Negara yang baru yang maju, masyarakat yang sejahtera dan
terbentuk dengan kemampuan daya mobilitas saling memberi kontribusi bagi kemajuan
yang sangat rendah dari sisi ekonomi. Oleh negara.
karena itu, peletakan dasar-dasar Sistem Setiap negara mempunyai kebijakan-
Keuangan Negara yang dilakukan oleh kebijakan yang dibuat oleh pemerintah terkait
Rasulullah Saw. Merupakan langkah yang keuangan publik baik dari segi anggaran
sangat signifikan, sekaligus brilian dan penerimaan dan pengeluaran negara. Kebijakan
spektakuler pada masa itu, sehingga Islam ini disusun guna memenuhi kebutuhan publik
sebagai sebuah agama dan Negara dapat masyarakat banyak baik perekenomian dalam
berkembang dengan pesat dalam jangka waktu lingkup mikro maupun makro yang berguna
yang relatif singkat. bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Di
Sistem ekonomi yang diterapkan oleh zaman Nabi Muhammad SAW penerapan
Rasulullah Saw. berlandaskan atas prinsip- kegiatan muamlah yang berkaitan memberi
prinsip Qur’ani. Alquran yang merupakan panduan tentang bagaimana dasar keuangan
sumber utama ajaran Islam telah menetapkan publik harus dilakukan. Pengaturan keuangan
berbagai aturan sebagai hidayah (petunjuk) bagi publik Islam pada saat itu juga telah mencakup
umat manusia dalam melakukan aktivitas di sisi penerimaan dan pengeluaran2.
setiap aspek kehidupannya, termasuk di bidang Analisis anggaran yang tepat dan
ekonomi. Prinsip Islam yang paling mendasar pengawasan anggaran keuangan pemerintah
adalah kekuasaan tertinggi hanya milik Allah adalah suatu hal yang wajib untuk dipenuhi
semata dan manusia diciptakan sebagai untuk melindungi kepentingan, kebutuhan
khalifah-Nya di muka bumi. Dalam konsep masyarakat. Banyak isu-isu di era sekarang
Islam, pemenuhan kepentingan sosial terkait anggaran keuangan suatu negara baik itu
merupakan tanggung jawab pemerintah. terkait sumber penerimaan yang masih banyak
Pemerintah mempunyai tanggung jawab diperdebatkan khususnya di Indonesia misalnya
menyediakan, memelihara, dan mengoperasikan tentang pemungutan berbagai macam jenis
publik utilities untuk menjamin terpenuhinya pajak yang masih menjadi prokontra. Di lain sisi
1
kepentingan sosial. Kepentingan sosial banyak pihak yang mendukung dan disisi lain
berdampak kepada kesejahteraan rakyat dan ada pihak keberatan dan bahkan menentang

1 2
Nurul Huda,dkk, Keuangan Publik Islam Pendekatan Solikin M. Juhro, dkk, Keuangan Publik Dan Sosial
Teoritis Dan Sejarah,Cet. Ke-2( Jakarta: Kencana,2016) Islam Teori Dan Praktek, (Depok: Raja Grafindo
hlm. 1 Persada, hlm. 147

121
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Kebijakan Keuangan Publik Masa Rasulullah
Volume 2 Nomor 1, Januari-Junu 2019 Suharyono
ISSN 2621-8348 (Online)

adanya pajak dari pemerintah. Dalam tulisan ini Ketika melarang segala bentuk praktik
penulis tidak membahas terkait permasalahan ribawi, di sisi lain, Islam memperkenalkan
prokontra terkait kebijakan pemerintah terkait sebuah konsep baru yang telah dapat mengubah
keuangan publik. Tulisan ini fokus membahas seluruh cara pandang kaum Muslimin. Konsep
tentang peran dan kebijakan keuangan publik di tersebut berupa perintah mengeluarkan sedekah,
masa Rasulullah. Pembahasan ini bisa menjadi baik yang bersifat wajib ataupun sunnah.
acuan baik bagi semua kalangan masyarakat Rasulullah Saw. Memerintahkan kepada kaum
baik masyarakat sebagai penentu kebijakan Muslimin yang memiliki kelebihan harta untuk
maupun penerima kebijakan tentang manajemen membelanjakan sebagian pendapatannya di
dan kebijakan yang baik dan tidak bertentangan jalan Allah, yakni jalan yang tidak
dengan nilai-nilai Islam. mengharapkan keridhaan Allah semata. Yang
termasuk membelanjakan harta di jalan ini
METODOLOGI PENELITIAN antara lain: tolong-menolong, pemberian
Metode yang di gunakan dalam tulisan ini makanan dan pemberian pinjaman kepada sanak
adalah dengan menggunakan analisis kualitatif saudara yang miskin, anak-anak yatim, para
yang menggunakan kajian litelatur. Kesimpulan janda, orang-orang miskin, para tawanan,
diambil dengan menganalisis landasan teori musafir, muhajirin yang miskin, para
yang dibahas serta digunakaan sebagai acuan pengutang, para budak dan bahkan para
dalam suatu pernyataan kesimpulan. tentangga dan lembaga. Dalam Alquran,
pinjaman yang demikian disebut Allah sebagai
HASIL DAN PEMBAHASAN pinjaman yang ditujukan kepada Allah dan
Islam memandang bahwa setiap orang niscaya Allah akan melipatgandakannya dalam
mempunyai hak penuh untuk dapat memiliki jumlah yang sangat besar jika dikeluarkan
penghasilan atau memperoleh harta kekayaan dengan niat karena Allah semata tanpa ada
secara legal sehingga dapat menunaikan maksud untuk keuntungan pribadi ataupun
kewajiban agamanya dengan baik. Oleh karena duniawi.
itu pula, setelah ia meninggal dunia, semua harta Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan
miliknya yang telah dibersihkan dari seluruh beberapa prinsip pokok tentang kebijakan
kewajiban dan utang harus dibagikan kepada ekonomi Islam yang dijelaskan Alquran sebagai
para ahli warisnya, yakni istri atau suami, anak berikut:
laki-laki, anak perempuan, ayah, ibu, kakak, a) Allah Swt. Adalah penguasa tertinggi
adik, dan seterusnya. sekaligus pemilik absolut seluruh alam
semesta.

122
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Kebijakan Keuangan Publik Masa Rasulullah
Volume 2 Nomor 1, Januari-Junu 2019 Suharyono
ISSN 2621-8348 (Online)

b) Manusia hanyalah khalifah Allah Swt. Di Muslim. Rasulullah menyadari bahwa


muka bumi, bukan pemilik yang komitmen terhadap sistem, akidah dan tatanan
sebenarnya. Islam baru akan tumbuh dan berkembang dari
c) Semua yang dimiliki dan didapatkan kehidupan sosial yang dijiwai oleh semangat
manusia adalah atas rahmat Allah Swt. yang lahir dari aktivitas masjid. Di tempat ini,
Oleh karena itu, manusia yang kurang kaum Muslimin akan sering bertemu dan
beruntung mempunyai hak atas sebagian berkomunikasi, sehingga tali ukhuwwah dan
kekayaan yang dimiliki saudaranya. mahabbah semakin terjalin kuat dan kokoh.
d) Kekayaan harus berputar dan tidak boleh Tanah yang digunakan untuk membangun
ditimbun. masjid diperoleh dari sumbangan Abu Bakar r.a.
e) Eksploitasi ekonomi dalam segala yang membeli tanah milik dua anak yatim piatu
bentuknya, termasuk riba, harus seharga sepuluh dinar. Pembangunan masjid
dihilangkan. dilakukan dengan menggunakan struktur yang
f) Menerapkan sistem warisan sebagai media sangat sederhana, yakni menggunakan bebatuan
redistribusi kekayaan yang dapat dan batu bata sebagai dindingnya, daun-daun
mengeliminasi berbagai konflik individu. palem sebagai atapnya serta batang-batang
g) Menetapkan berbagai bentuk sedekah, baik pohon kurma sebagai tiangnya. 3Bersama-sama
yang bersifat wajib maupun sukarela, para pengikutnya, Rasulullah Saw. Turut serta
terhadap para individu yang memiliki harta bergotong royong menyelesaikan pembangunan
kekayaan yang banyak untuk membantu masjid ini secara sukarela.
para anggota masyarakat yang tidak Selain menjadi tempat ibadah, masjid yang
mampu. di kemudian hari dikenal sebagai Masjid
Strategi yang dilakukan Rasulullah adalah Nabawi ini juga berfungsi sebagai Islamic
dengan melakukan langkah-langkah dalam Centre. Seluruh aktivitas kaum Muslimin
mengatasi berbagai masalah keuangan antara dipusatkan di tempat ini, mulai dari tempat
lain: pertemuan para anggota parlemen, sekretariat
a. Membangun Masjid Negara, mahkamah agung, markas besar tentara,
Setibanya dikota Madinah, tugas pertama pusat pendidikan dan pelatihan para juru
yang dilakukan oleh Rasulullah SAW yaitu dakwah, hingga baitul mal. Dengan fungsi
mendirikan masjid yang merupakan asas utama masjid yang sedemikian beragam tersebut,
dan terpenting dalam pembentukan masyarakat Rasulullah Saw. Berhasil menghindari

3
Al-Baladzuri, Kitab Futuh al-Buldan, terjemahan Seerat an Nabi (Karachi: Matbee Ma’arif Azamgarh,
Philip K. Hitti, Beirut, 1966, hlm. 20 dan Sybli Nu’man, 1973, Vol. 1, hlm. 281.

123
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Kebijakan Keuangan Publik Masa Rasulullah
Volume 2 Nomor 1, Januari-Junu 2019 Suharyono
ISSN 2621-8348 (Online)

pengeluaran yang terlalu besar untuk dalam realitas kehidupan dan menyangkut
pembangunan infrastruktur bagi Negara segala bentuk hubungan yang berlangsung
Madinah yang baru terbentuk. antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar.
b. Merehabilitasi Kaum Muhajirin Atas hal itu sebagai konsekuensinya, ukhuwwah
Setelah mendirikan masjid, tugas ini juga didasarkan atas prinsip-prinsip material.
berikutnya yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. Setiap individu atau keluarga dari kaum Anshar
Adalah memperbaiki tingkat kehidupan sosial memberikan sebagian hartanya kepada kaum
dan ekonomi kaum Muhajirin (penduduk Muhajirin sampai kaum Muhajirin tersebut
Makkah yang berhijrah ke Madinah). Kaum memperoleh mata pencaharian baru yang dapat
Muslimin yang melakukan hijrah pada masa ini dijadikan pegangan dalam melangsungkan
berjumlah sekitar 150 keluarga, baik yang sudah hidupnya.
tiba di Madinah maupun yang masih dalam c. Membuat Konstitusi Negara
perjalanan, dan berada dalam kondisi yang Setelah mendirikan masjid dan
memprihatinkan karena hanya membawa sedikit mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan
perbekalan. Dikota Madinah, sumber mata kaum Anshar, tugas berikutnya yang dilakukan
pencaharian mereka hanya bergantung pada Rasulullah Saw. Adalah menyusun Konstitusi
bidang pertanian dan pemerintah belum Negara yang menyatakan tentang kedaulatan
mempunyai kemampuan untuk memberikan Madinah sebagai sebuah Negara. Dalam
bantuan keuangan kepada mereka. Untuk konstitusi Negara Madinah ini, pemerintah
memperbaiki keadaan ini serta menghindari menegaskan tentang hak, kewajiban dan
kemungkinan munculnya dampak negatif di tanggung jawab setiap warga Negara, baik
kemudian hari, Rasulullah Saw. Menerapkan Muslim maupun non-Muslim, serta sistem
kebijakan yang sangat yang sangat arif dan pertahanan dan keamanan Negara. Sesuai
bijaksana, yakni dengan cara menanamkan tali dengan prinsip-prinsip Islam, setiap orang
persaudaraan antara kaum Muhajirin dengan dilarang melakukan berbagai aktivitas yang
kaum Anshar (penduduk Muslim Madinah). dapat menganggu stabilitas kehidupan manusia
Dalam hal ini, Rasulullah Saw. Membuat suatu dan alam. Dalam kerangka ini, Rasulullah Saw.
bentuk persaudaraan baru, yakni persaudaraan Melarang setiap individu memotong rumput,
berdasarkan darah. menebang pohon atau membawa masuk senjata
Persaudaraan yang ditegakkan oleh untuk tujuan kekerasan ataupun peperangan di
Rasulullah Saw. Di antara para sahabatnya sekitar Kota Madinah.
tersebut bukan sekadar syiar yang diucapkan, d. Meletakkan Dasar-Dasar Sistem Keuangan
melainkan merupakan kenyataan yang terlihat Negara.

124
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Kebijakan Keuangan Publik Masa Rasulullah
Volume 2 Nomor 1, Januari-Junu 2019 Suharyono
ISSN 2621-8348 (Online)

Setelah melakukan berbagai upaya sebuah riwayat dinyatakan bahwa ibu salah
stabilisasi di bidang sosial, politik serta seorang sahabat terkemuka, Anas r.a., pernah
pertahanan dan keamanan Negara, Rasulullah memberikan hartanya kepada Rasulullah.
meletakkan dasar-dasar sistem keuangan Namun, tidak berselang lama, Rasulullah
Negara sesuai dengan ketentuan-ketentuan memberikan harta tersebut kepada Ummul
Alquran. Seluruh paradigma berpikir di bidang Yaman, ibu pengasuhnya. Majelis Syura terdiri
ekonomi serta aplikasinya dalam kehidupan dari para sahabat terkemuka yang sebagian dari
sehari-hari yang tidak sesuai dengan ajaran mereka bertanggung jawab mencatat wahyu.
Islam dihapus dan digantikan dengan paradigma Pada tahun keenam Hijriyah, sebuah sekretariat
baru yang sesuai dengan nilai-nilai Qur’ani, sederhana telah dibangun dan ditindaklanjuti
yakni persaudaraan, persamaan, kebebasan, dan dengan pengiriman duta-duta Negara ke
keadilan. berbagai pemerintahan dan kerajaan.
Sahabat yang bertugas membantu
Keuangan dan Pajak keperluan rumah tangga Rasulullah serta
Pada tahun-tahun awal sejak dideklarasikan mengurus para tamunya adalah Bilal bin Rabah.
sebagai sebuah Negara, Madinah hampir tidak Pada umumnya, tamu-tamu yang ingin bertemu
memiliki sumber pemasukan ataupun dengan Rasulullah adalah orang-orang miskin.
pengeluaran Negara. Seluruh tugas Negara Mereka tidak hanya diberikan makanan, tetapi
dilaksanakan kaum Muslimin secara gotong- juga pakaian. Ketika tidak mempunyai uang,
royong dan sukarela. Untuk memenuhi biasanya Bilal meminjam uang dari orang
kebutuhan hidup diri dan keluarganya, mereka Yahudi yang kemudian dibayarkan oleh
memperoleh pendapatan dari berbagai sumber Rasulullah Saw. Pasca peristiwa Fathu Makkah,
yang tidak terikat. jumlah delegasi yang datang bertambah banyak
Pada masa ini, karakteristik pekerjaan sehingga tanggung jawab Bilal untuk melayani
masih sangat sederhana dan tidak memerlukan mereka pun bertambah. Dalam beberapa hal,
perhatian yang penuh. Rasulullah sendiri adalah Rasulullah juga membiayai perjalanan mereka
seorang kepala Negara yang juga merangkap dan memberikan berbagai hadiah. Rasulullah
sebagai Ketua Mahkamah Agung, Mufti Besar, Saw. Memerintahkan kepada para penerusnya
Panglima Perang Tertinggi, serta penanggung untuk melanjutkan tradisi ini melalui sabdanya,
jawab seluruh administrasi Negara. Ia tidak “Seperti halnya kau memberikan hadiah kepada
memperoleh gaji dari Negara atau masyarakat, para delegasi itu, kalian juga harus melakukan
kecuali hadiah-hadiah kecil yang pada hal yang sama”.
umumnya berupa bahan makanan. Dalam

125
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Kebijakan Keuangan Publik Masa Rasulullah
Volume 2 Nomor 1, Januari-Junu 2019 Suharyono
ISSN 2621-8348 (Online)

Pada masa pemerintahan Rasulullah Saw., beberapa orang yang tidak terlibat dalam
belum ada tentara dalam bentuk yang formal peperangan juga memperloeh bagian).
dan tetap. Setiap Muslim yang memiliki fisik Penunggang kuda memperleh dua bagian,
yang kuat dan mampu berperang bisa menjadi yakni untuk dirinya sendiri dan untuk
tentara. Mereka tidak memperoleh gaji tetap, kudanya. Yang berhak memperleh bagian
tetapi diperbolehkan mendapatkan bagian dari adalah hanya tentara laki-laki, sedangkan
harta rampasan perang, seperti senjata, kuda, wanita yang hadir untuk membantu
unta, dan barang-barang bergerak lainnya. Pada beberapa hal tidak berhak memperloeh
saat ini, belum ada ketentuan yang mengatur tata bagian dari rampasan perang.
cara pembagian harta rampasan perang Pada tahun kedua Hijriyah, Allah
(ghanimah). Swt. mewajibkan kaum Muslimin
menunaikan zakat fitrah pada setiap bulan
Sumber- Sumber Pendapatan Negara Ramadhan. Besar zakat ini adalah 1 sha’
Situasi tersebut berubah setelah kurma, tepung, keju lembut, atau kismis,
turunnya surat al-Anfal (Rampasan perang) atau setengah sha’ gandum, untuk setiap
pada tahun kedua Hijriyah. Dalam ayat ini, Muslim, baik budak atau orang merdeka,
Allah Swt. Menentukan tata cara pembagian laki-laki atau perempuan, muda atau tua,
harta ghanimah dengan formulasi sebagai serta dibayarkan sebelum pelaksanaan
berikut: Shalat’ Id. Setelah kondisi perekonomian
a) Seperlima bagian untuk Allah dan Rasul- kaum muslim stabil, tahap selanjutnya Allah
nya (seperti untuk negara yang Swt. Meajibkan zakat mal (harta) pada tahun
dialokasikannya bagi kesejahteraan umum), kesembilan Hijriyah. Fakta sejarah juga
dan untuk para kerabat, anak-anak yatim, menunjukan bahwa zakat telah disebutkan
orang-orang miskin, dan para musafir. dalam surat-surat yang turun di Mekkah dan
Bagian seperlima ini dikenal dengan istilah bahkan riwayat sebelumnya telah
khums menjadi tiga bagian: Pertama untuk menjelaskan hal tersebut, seperti dalam
dirinya dan keluarganya, bagian kedua pidato sahabat Ja’far tentang zakat pada
untuk kerabatnya, dan bagian ketiga untuk sidang di Najasyi pada tahun kelima
anak-anak yatim, orang-orang miskin serta Kenabian, atau pembebanan zakat dan ushr
musafir. atas anggur dan kurma terhadap Bani Tsaqif
b) Empatperlima bagian lainnya dibagikan pada tahun kedelapan Hijriyah.
kepada para anggta pasukan yang terlibat Sebelum diwajibkan, zakat bersifat
dalam peperangan (Pada kasus tertentu, sukarela, yakni hanya berupa komitmen

126
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Kebijakan Keuangan Publik Masa Rasulullah
Volume 2 Nomor 1, Januari-Junu 2019 Suharyono
ISSN 2621-8348 (Online)

perorangan tanpa ada aturan khusus atau Untuk mengatur pelaksanaan keputusan
batasan-batasan hukum. Pendapatan lain tersebut, Rasulullah mengangkat Abdullah
yang diperoleh kaum Muslimin pada masa bin Rawahah sebagai pengawas. Dalam hal
awal pemerintahan ini berasal dari hasil ini, Abdullah bin Rawahah diberi wewenang
tebusan para tawanan perang Badar. Pada mengatur kembali pemukiman penduduk
perang ini, kaum muslimin berhasil khaibar, mengatur pembagian tenaga kerja
mengalahkan kaum kafir Mekkah dan yang mengolah dan menggarap tanah
memperoleh banyak tawanan perang. Khaibar serta menerapkan sistem bagi hasil.
Rasulullah Saw. Menetapkan uang tebusan Rasulullah membagi tanah Khaibar menjadi
sebesar 4.000 dirham untuk setiap tawanan 36 bagian dan setiap bagian dibagi lagi
perang. Terhadap tawanan yang miskin dan menjadi seratus area. Setengah bagian
tidak dapat membayar sebesar jumlah Rasulullah digunaan untuk keperluan para
tersebut, Rasulullah meminta tiap seorang delegasi, tamu dan lain-lain, dan setengah
dari mereka untuk mengajar membaca 10 bagian lagi didistribusikan untuk 1.400
orang anak Muslim. tentara dan 200 penunggang kuda.
Pada tahun ketujuh Hijriyah, kaum Rasulullah juga menerima satu bagian biasa
Muslimin berhasil menguasai khabir yang diberian setiap tahun kepada istri-
Penguasaan wilayah ini dilakuan karena istrinya sebanyak 80 unta penuh dengan
pendudunya menentang dan memerangi kurma dan 80 unta penuh dengan gandum.
kaum muslimin. Setelah melewati masa Pada masa pemerintahannya,
pertempuran selama sebulan, pendudu Rasulullah Saw. Menerapan jizyah, yakni
Khaibar menyerah dengan syarat dan pajak yang dibebankan kepada orang-orang
berjanji meninggalkan tanahnya. Syarat non Muslim, khususnya ahli kitab, sebagai
yang mereka ajukan diterima oleh jaminan perlindungan jiwa, harta milik,
Rasulullah. Mereka mengataan kepada kebebasan menjalanan ibadah, serta
Rasulullah bahwa mereka memiliki pengecualian dari wajib militer. Besarnya
pengalaman Khusus dalam bertani dan jizyah adalah satu dinar per tahun untuk
berkebun kurma. Oleh karena itu, mereka setiap orang laki-laki dewasa yang mampu
meminta izin untuk tetap tinggal serta membayarkannya. Perempuan anak-anak,
mengolah tanah tersebut. pengemis, pendeta, orang tua, penderita
Rasulullah mengabulkan permintaan sakit jiwa dan semua yang menderita
mereka dan memberikan mereka setengah penyakit dibebaskan dari kewajiban ini. Di
bagian dari hasil panen kebun mereka. antara ahli kitab yang harus membayar pajak

127
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Kebijakan Keuangan Publik Masa Rasulullah
Volume 2 Nomor 1, Januari-Junu 2019 Suharyono
ISSN 2621-8348 (Online)

adalah oarang Najran yang beragama yang sudah biasa diterapkan pada masa
Kristen pada tahun keenam Hijriyah dan kekaisaran Sasanid dan Persia 4.
penduduk Ailah, Adzruh, serta Adzriat pada Sistem pajak lainnya yang diadopsi
perang Tabuk. Rasulullah adalah ushr, sebuah jenis pajak
Di samping itu Rasulullah juga yang telah berlngsung pada masa arab
menerapkan sistem kharaj, yakni pajak jahiliyah, khususnya di mekkah yang
tanah yang dipungut dari kaum non-Muslim merupaka pusat perdagangan terbesar saat
ketik wilayah Khaibar ditaklukan. Tanah itu. Pada masa pemerintahannya Rasulullah
hasil taklukan diambil alih oleh kaum menerapkan ushr sebagai bea impor yang
Muslim dan pemilik lamanya diberikan hak dikenkan kepada semua pedagang dan
untuk mengolah tanah tersebut dengan dibayar hanya sekali dalam setahun serta
status sebagai penyewah dan bersedia hanya berlaku terhadap barang-barang yang
memberikan sebagian hasil produksinya bernilai 200 dirham. Di antara sumber-
kepada negara. Jumlah Kharaj dari tanah ini sumber pendapatan negara pada masa
adalah tetap, yakni setengah dari hasil pemerintahan Rasulullah, zakat dan ushr
produksi. Untuk memasikan sistem tersebut (zakat atas hasil pertanian dan buah-
berjalan dengan baik dan benar Rasulullah buahan) merupakan dua pendapatan yang
Saw. Mengirim orang-orang yang memiliki paling utama dan penting. Keduanya
pengetahuan dalam masalah ini untuk berbeda dengan pajak dan tidak
menaksir jumlah keseluruhan hasil diperlakukan seperti pajak. Zakat dan ushr
produksi. Sistem dan prosedur yang sama merupkan keajiban agama dan termasuk
juga diterapkan di berbagai daerah lain yang salah satu rukun Islam. Oleh karana itu,
berhail ditaklukan oleh kaum Muslimin. pengeluaran untuk zakat tidak dapat
Dalam perkembangan berikutnya, Kharaj dibelanjaklan untuk pengeluaran umum
menjadi salah satu sumber pendapatan negara. Lebih jauh lagi, zakat secara
negara yang terpenting. fundamental adalah pajak lokal.
Pada hakikatnya, kedua sistem pajak Dalam hal ini Rasulullah berkata
tersebut, yakni jizyah dan kharaj, suda ada kepada Muadz ketika ia mengirimnya ke
pada masa kekaisaran Romawi dalam Yaman sebagai petugas zakat, “Katakanlah
bentuk yang sama dan hal ini merupoakan kepada mereka (penduduk Yaman) bahwa
fakta bahwa pembayaran pajak adalah hal Allah telah mewajibkan mereka untuk

4
Ameer Ali, A Short History of The Saracens (London:
Macmillan and Corporation, 1949) hlm. 63.

128
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Kebijakan Keuangan Publik Masa Rasulullah
Volume 2 Nomor 1, Januari-Junu 2019 Suharyono
ISSN 2621-8348 (Online)

membayar zakat yang akan diambil dari kuantitasnya. Berkaitan dengan hal ini
rang kaya di antara merekadan Rasulullah telah menetapkannisab, yakni
memberikannya kepada rang miskin di batas terendah dari kuantitas atau nilai dari
antara mereka”.Dengan demikian suatu barang dan jumlah dari tiap jenis
pemerintah pusat hanya berhak menerima binatangb ternak. Nisab dan tingakat zakat
keuntungan bial terjadi sirplus yang tidak dari berbgai jenis barang berbeda satu sama
dapat didistruibusikan lagi kepada rang-rang lain. Terdapat beberapa sumber pendapatan
yang berhak, dan ditambah kekayaan yang lainnya yang bersifat tambahan (sekunder).
dikumpulkan di Madinah serabgai ibu kta Di antaranya adalah:
negara.Pada masa Rasulullah Saw, zakat 1) Uang tebusan para tawanan perang,
dikenakan pada hal-hal berikut: khususnya perang badar. Pada perang
1) Benda logam yang terbuat dari emas, lain tidak disebutkan jumlah
seperti koin, perkakas, perhiasan atau uangtebusan tawanan perang, bahkan
dalam bentuk lainnya. 6000 taanan perang Hunain dibebaskan
2) Benda logam yang terbuat dari perak tanpa uiang tebusan.
seperti koin, perkakas, perhiasan, atau 2) Pinjaman-pinjaman (setelah
dalam bentuk lainnya. penaklukan kota Mekkah) untuk
3) Binatang ternak, seperti unta, sapi, pembayaran diyat kaum Muslimin Bani
domba dan kambing Judzaimah atau sebelum pertempuran
4) Berbagai jenis barang dagangan, Hawazin sebesar 30.000 dirham dari
termasuk budak dan hewan. Abdullah bin Rabiah dan meminjam
5) Hasil pertanian, termasuk buah-buahan. beberapa pakaian dan hean-hean
6) Luqathah, harta benda yang tunggangan dari sfyan bin Umayyah.
ditinggalkan musuh 3) Khums atas rikaz atau harta karun.
7) Barang temuan. 4) Amwal Fadilah, yakni harta yang
Zakat emas dan perak ditentukan berasal dari harta benda kaum Muslimin
berdasarkan beratnya. Binatang ternak yang yang meninggal tanpa ahli aris atau
digembalakan secara bebas ditentukan harta serang muslim yang telah murtad
secara bebas ditentukan berdasarkan dan pergi meninggalkannya.
jumlahnya. Baragng dagang barang 5) Wakaf, yaitu harta benda yang
tambang, dan luqathah ditentukn bidedikasikan leh seserang Muslim
berdasarkan nilai jualnya sert hasil pertanian untuk kepoentimgan agama Allah dan
dan buah-buahan ditentukan berdsarkan

129
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Kebijakan Keuangan Publik Masa Rasulullah
Volume 2 Nomor 1, Januari-Junu 2019 Suharyono
ISSN 2621-8348 (Online)

pendapatannya akan disimpan di Baitul muslim, hal ini disebabkan beberapa alasan
Mal. yakni:
6) Nawaib, yaitu pajak khusus yang 1) Jumlah kaum muslimin yang bisa membaca
dibebankan kepada kaum Muslimin sedikit dan, dari jumlah ini, orang yang
yang kaya raya dalam rangka menutupi dapat menulis atau mengenal aritmatika
pengeluaran negara sekalama masa sederhana berjumlahlebih sedikit lagi.
darurat, seperti yang peranah terjadi 2) Sebagian besar pendapatan bernilai setara
pada masa perang tTabuk. dan didistribusikan atau diberikan dalam
7) Zakat fitrah bentuk yang sama.
8) Bentuk lain seperti hean qurban dan 3) Sebagian besar pendapatan zakat hanya
kafarat denda yang dilakukan atas didistribusikan secara lokal.
kesalahan serang muslim pada saat 4) Bukti-bukti penerimaan dari berbagai
melakukan kegiatan badah, seperti daerah yang berbeda tidak umum
berburu pada musim haji. digunakan.
Dari hasil keseluruhan pembahasan diatas, 5) Pada kebanyakan kasus, harta ghanimah
sumber-sumber pendaptan negara pada masa didistribusikan berselang tidak lama setelah
pemerintahan Rasulullah Saw. Dapat terjadi peperangan tertentu. Sebagai contoh
diklasifikasikan sebagai berikut: ketia perang Hunain telah usai, sejumlah
Dari kaum Dari kaum Umum (Primer dan besar perak, unta dan domba diserahan dan
muslimin Non Sekunder)
Muslim didistribusikan di Ji’ranah kepada para
1. Zakat 1.Jizyah 1. Ghanimah
2. Ushr (5- 2. Kharaj 2. fai tentara dan sebagian lagi diberian epada
10%) orang-orang Mekkah yang baru masuk
3. Ushr 3. Ushr 3. Uang tebusan
(2,5%) (5%) Islam5.
4. Zakat 4. hadiah dari
Fitrah pemimpin atau
pemerintah negara
lain. Sumber-sumber Pengeluaran Negara
5. Wakaf
Catatan mengenai pengeluaran secara rinci
6. Amal
Fadilah pada masa pemerintahan Rasulullah Saw juga
7. Sedekah
lain tidak tersedia. Namun demikian, hal ini tidak
8. Khums
berarti menimbulkan kesimpulan bahwa sistem
keuangan yang ada pada masa itu tidak berjalan
Data sejarah menunjukan baha jumlah ttak
dengan baik dan benar. Rasulullah Saw.
pendapatan nergara pada masa Rasulullah Saw.
Senantiasa memberian perintah yang jelas dan
Tidak dapat diketahui Menurut para sejarawan

5
Al-Baladzuri,.... hlm. 86

130
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Kebijakan Keuangan Publik Masa Rasulullah
Volume 2 Nomor 1, Januari-Junu 2019 Suharyono
ISSN 2621-8348 (Online)

tegas kepada para petugas yang sudah terlatih Pembayaran upah para Hadiah untuk
sukarelawan pemerintah negara lain
mengumpulan zakat. Pembayaran utang unjangan untuk sanak
negara saudara Rasulullah
Dalam kebanyakan kasus, ia menyerahkan Bantuan untuk musafir Pembayaran untuk
pencatatan penerimaan harta zakat kepada (dari daerah Fadak) pembebasan Kaum
Muslim yang menjadi
masing-masing petugas.Setiap perhitungan budak
pembayaran denda atas
yang ada disimpan dan diperiksa sendiri oleh mereka yang terbunuh
secara tidak sengaja
Rasulullah dan setiap hadiah yang diterima oleh oleh pasukan kaum
Muslimin
para pengumpul zakat adan disita, seperti yang Pembayaran tunjangan
terjadi pada kasus al-Lutbigha, pengumpul zakat untuk orang miskin
Pengeluaran rumah
daru Bani Sulaim. Berkaitan dengan tangga Rasulullah
Saw. (hanya sejumlah
pengumpulan zakat ini, Rasulullah sangat kecil, 80 butir kurma
dan 80 butir gandum
menaruh perhatian terhadap zakat harta, untuk setiap istrinya)
Persediaan darurat
terutama zakat unta. Orang Urania pernah diberi
(sebagian dari
hukuman berat karena mencuri zakat unta. Hasil pendapatan Khaibar)

pengumpulan Kharaj dan jizyah didistribusikan


Baitul Mal
melalui suatu daftar pembayaran yang berisi
Sebelum Islam hadir di tengah-tengah umat
nama-nama orag yang berhak menerimanya.
manusia, pemerintahan suatu negara dipandang
Masing-masing menerima bagian sesuai dengan
sebagai satu-satunya penguasa kekayaan dan
kondisi materialnya, orang yang sudah menikah
perbendaharaan negara. Dengan demikian
memperoleh bagian dua kali lebih besar
pemerintahan bebas mengambil harta kekayaan
daripada orang yang belum menikah.
rakyatnya sebanyak mungkin serta
Pengeluaran negara selama masa
membelanjakannya sesuka hati. Hal ini berarti,
pemerintahan Rasulullah Saw. Digunaan untuk
sebelum Islam datang, tidak ada konsep tentang
hal-hal tertentu dan tersebut dalam tabel berikut:
keuangan publik dan perbendaharaan negara di
Tabel 2. Sumber-sumber pengeluaran Negara
pada Masa pemerintahan Rasulullah Saw. dunia. Pada masa Rasulullah SAW baitul mal
Primer Sekunder belum mempunyai tempat khusus untuk
Biaya pertahanan Bantuan untuk orang
seperti persenjataan, yang belajar agama di menyimpan harta, karena harta yang diperoleh
unta dan persediaan Madinah pada saat itu belum begitu banyak, harta yang di
Penyaluran zakat dan Hiburan untuk parah
Ushr kepada yang utusan suku dan negara peroleh dan terkumpul hampir selalu habis
berhak menerimanya serta biaya perjalanan
menurut ketentuan Al- mereka
Quran, termasuk para
pemungut zakat
Pembayaran gaji untuk Hiburan untuk parah
wali, qadi, guru imam, delegasi keagamaan
muadzin dan pejabat
negara lainnya

131
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Kebijakan Keuangan Publik Masa Rasulullah
Volume 2 Nomor 1, Januari-Junu 2019 Suharyono
ISSN 2621-8348 (Online)

dibagikan dan dibelanjakan sesuai dengan benar. Ia tidak menganggap dirinya sebagai
kebutuhan. 6 seorang raja atau pemerintah dari suatu negara,
Hingga kini, sudah menjadi asumsi umum tetapi sebagai orang yang diberikan amanah
bahwa kekayaan yang berlimpah merupakan untuk mengatur urusan negara. Rasulullah
kunci kesuksesan dan puncak kebesaran dari merupakan kepala negara pertama yang
sebuah pemerintahan di dunia. Oleh karena itu, memperkenalkan konsep baru di bidang
adalah hal yang sangat lumrah bila keuangan negara pada abad ketujuh, yakni
pemerintahan di belahan dunia mana pun selalu semua hasil pengumpulan negara harus
memberikan perhatian terbesar terhadap dikumpulkan terlebih dahulu dan kemudian
masalah pengumpulan dan administrasi dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan negara.
penerimaan negara. Sebagai contoh, onon, Status harta hasil pengumpulan itu adalah milik
Edwar the Confessor (1022-1066) menyimpan negara dan bukan milik individu. Tempat
hartanya dalam sebuah kotak dikamar tidurnya pengumpulan itu disebut sebagai Baitul Mal
sampai ia meninggal dunia. Pada masa (rumah harta) atau bendahara negara.Pada masa
kekuasaan Henry I (1068-1135), kantor pemerintahan Rasulullah Baitul Mal terletak di
pemerintahan moderen pertama bagi bendahara Masjid Nabawi yang ketika itu digunakan
raja sudah berdiri dan, pada masa Henry II sebagai kantor pusat negara yang sekaligus
(1133-1189), bendahara raja sudah memiliki berfugsi sebagai tepat tinggal Rasulullah.
rumah sendiri di Westminster, Gelar Binatang-binatang yang merupakan harta
Chamberlain (Bendaharawan Negara) yang perbendaharaan negara tidak disimpan di Baitul
disandang oleh para pejabat bendahara kerajaan Mal. Sesuai dengan alamnya, binatang-binatang
memperlihatkan bahwa istilah tersebut berasal tersebut ditempatkan dipadang terbuka.
dari kata King’s chamber (ruang tidur raja).
Kondisi seperti ini terjadi di Inggris yang ketika KESIMPULAN
itu dikenal sebagai pemerintahan terbaik dan Rasulullah Saw mengeluarkan sejumlah
negara yang paling tertib di seluruh Eropa kebijakan yang menyangkut berbagai hal dalam
Barat.7 Dalam negara Islam, tampuk kekuatan masalah kemasyarakatan. Selain adanya
dipandang sebagai sebuah amanah yang harus masalah hukum (fiqih), politik (siyasah) juga
dilaksanakan sesuai dengan perintah Al- Quran. masalah perniagaan atau ekonomi
Hal ini telah di praktikkan oleh Rasulullah Saw. (muamalah).Masalah ekonomi umat menjadi
Sebagai seorang kepala negara secara bai dan perhatian Rasulullah Saw, karena masalah

6 7
Nurul Huda,dkk, Keuangan Publik Islam Pendekatan Tout T. F., The English Civil Service in The Fourteenth
Teoritis , hlm. 274 Century (Illinois: The Free Press, 1952), hlm. 79.

132
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Kebijakan Keuangan Publik Masa Rasulullah
Volume 2 Nomor 1, Januari-Junu 2019 Suharyono
ISSN 2621-8348 (Online)

ekonomi merupakan pilar penyangga keimanan


Al-Baladzuri, 1966. Kitab Futuh al-Buldan.
yang harus diperhatikan. Kebijakan publik
Terjemahan Philip K. Hitti, Beirut.
terkait keuangan dan perbendaharaan pada masa
Al-Imam al-Bukhari. 1979. Shahih al-Bukhari,
Rasulullah telah dipraktekkan dan menjadi
Terjemahan Muhammad Muhsin Khan,
pedoman bagi pemimpin selanjutnya. Kebijakan Lahore: Kazi Publication. Vol. 7, Edisi ke-
4.
keuangan publik di masa Rasulullah SAW
terkait sumber penerimaan dan belanja negara Ameer Ali, 1949. A Short History of The
Saracens, London: Macmillan and
bisa menjadi acuan bagi penentu kebijakan
Corporation.
pemerintah dimasa sekarang yaitu yang
M. A. Sabzwari, 1982. The Concepts of saving
mengedepankan kemakmuran dan
in Islam Karachi: An NIT Publication.
kesejahteraan rakyat. kebijakan keuangan
Nurul Huda,dkk. 2016. Keuangan Publik
publik dimasa Rasullullah yang bisa di
Islam Pendekatan Teoritis Dan Sejarah.
aplikasikan sampai sekarang sebaiknya tetap Cet. Ke-2.Jakarta: Kencana.
dilaksanakan dan di kembangkan jika perlu
Solikin M. Juhro, dkk..2019. Keuangan Publik
selagi tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah Dan Sosial Islam Teori Dan Praktek.
Depok: Raja Grafindo Persada.
Islam.
Sybli Nu’man, 1973. Seerat an Nabi, Karachi:
Matbee Ma’arif Azamgarh. Vol. 1.
DAFTAR PUSTAKA
Tout T. F., 1952.The English Civil Service in
Abul A’la Al-Maududi. 1977. Mashiat-e Islam, The Fourteenth Century Illinois: The Free
Lahore: Islamic Publications Ltd. Edisi Press.
ke-4.

133

Anda mungkin juga menyukai