Miftahul Huda
Universitas Darussalam Gontor
Email: miftahulhuda@unida.gontor.ac.id
Abstract: Islamic Public Finance is a financial concept based on Islam, which by planting religious values will have an
impact on positive values. The source of Islamic public finances is certainly the largest base of acquisition is
zakat, infak, sadakah, and waqf. The ultimate goal of Islamic public finance is the falah. Different
characteristics of the conventional is a separate value of Islamic public finances, in which there are views on
zakat and taxes, payments, expenses, and equilibrium in the public sector. The instruments that occur in
public finance should also be considered, among others are zakat, corporate assets, infak, kharaj, waqf. The
collected power of this public finance system has several foundations of Islamic values, which by these
principles will make a firm foundation in developing Islamic public finances.
Keywords: characteristics, instruments, principles, zakat, and taxes.
Abstrak: Keuangan Publik Islam adalah sebuah konsep keuangan yang berasaskan Islam, yang mana dengan
penanaman nilai-nilai religiusitas akan berdampak pada nilai positif. Sumber dari keuangan publik Islam
tentunya basis perolehan yang terbesar adalah zakat, infak, sadakah, dan wakaf. Tujuan akhir dari
keuangan publik Islam ini adalah falah. Karakteristik yang berbeda dari konvensional merupakan nilai
tersendiri dari keuangan publik Islam, yang mana di dalamnya terdapat pandangan terhadap zakat dan
pajak, penermaan, pengeluaran, dan kesimbangan di sektor publik. Adapun instrument yang terjadi dalam
keuangan publik perlu juga diperhatikan, diantaranya adalah zakat, aset perusahaan, infak, kharaj, wakaf.
Kekuatan yang terhimpun dari sistem keuangan publik ini memiliki beberapa landasan prinsip-prinsip yang
bernilai Islam, yang mana dengan prinsip-prinsiip ini nantinya akan menjadikan pondasi yang kokoh dalam
mengembangkan keuangan publik Islam.
Kata Kunci: karakteristik, instrument, prinsip, zakat, dan pajak.
akan tetapi semangat ketauhidan yang di Peranan negara atau pemerintah dalam
tanamkan pada diri masyarakat. pengalokasian keuangan publik sangat
Keuangan publik merupakan bagian perlu dilakukan, salah satunya dengan
dari ilmu eknonomi yang mempelajari memunculkan berbagai macam kebijakan.
aktivitas finansial pemerintah. Pemerintah Mulai dari pendapatan dan pengeluaran
disini adalah seluruh unit pemerintah dan negara harus mementingkan kepentingan
organisasi pemegang otoritas publik masyarakat secara luas, sehingga adanya
lainnya yang dikendalikan dan didanai oleh pemerataan dan jauh dari ketimpangan
pemerintah untuk membiayai belanja sosial yang muncul. Melihat beberapa
tersebut. Keuangan publik juga permasalahan diatas maka penulis akan
menganalisis pengeluaran publik untuk sedikit mengkaji hal-hal yang berkenaan
membantu memahami mengapa suatu jasa dengan Prinsip-Prinsip Keuangan Publik
harus disediakan oleh negara dan mengapa Islam, yaitu yang berkenaan dengan
pemerintah menggantungkan pada jenis- karakteristik, instrument, dan prinsip-
jenis pajak tertentu. prinsip keuangan publik.
Pada saat ini dalam pengelolaan B. PEMBAHASAN
keuangan publik, dunia Islam kehilangan Terdapat sejumlah kriteria dalam
beberapa hal penting diantaranya adalah menilai pentingnya sektor publik. Kriteria
spirit religiusitas dan mekanisme teknis, pertama, komposisi output pengeluaran
yang bermanfaat dengan selalu publik haruslah sesuai dengan keinginan
menanamkan prinsip nilai manfaat dan konsumen; kedua, adanya preferensi
kemampuan membayar pada tiap individu pengambilan keputusan yang
yang memiliki penghasilan lebih untuk terdesantrilisasi; ketiga, tidak menyerahkan
didistribusikan pada yang kekurangan ekonomi hanya pada kekuatan pasar,
hingga kesejahteraan bisa dirasakan oleh karena mekanisme pasar tidak dapat
semua golongan. melaksanakan semua fungsi ekonomi.
Pada hakikatnya, merealisasikan Dengan demikian karakteristik kebijakan
kepentingan publik merupakan kewajiban publik mempunyai sifat mengarahkan,
kolektif pemerintah dan masyarakat. mengoreksi, dan melengkapi perananan
Karena Islam mewajibkan suatu mekanisme pasar.
masyarakat untuk membuat serangkaian Keuangan publik dalam definisi
pengaturan yang dapat memastikan segala tradisional adalah berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan masyarakat. ketentuan, pemeliharaan, dan pembayaran
dari sumber-sumber yang dibutuhkan
untuk memenuhi fungsi-fungsi publik dan adanya harta yang diam di tangan
pemerintah. Penghasilan dan pembiayaan sesorangan. Apabila harta tersebut telah
otoritas publik dan administrasi finansial, cukup nishabnya, maka wajib dikeluarkan
merupakan tiga divisi utama dari fungsi- zakatnya. Dengan demikian disini tampak
fungsi utama tersebut.1 Dalam sejarah adanya usaha untuk mendorong orang
Islam keuangan publik berkembang memutarkan hartanya ke dalam sistem
bersamaan dengan pengembangan perekonomian, sehingga bisa
masyarakat muslim dan pembentukan menghasilkan growth (pertumbuhan).
negara Islam oleh Rasulullah Saw. 1. Karakteristik Keuangan Publik Islam
Kemudian diteruskan oleh para sahabat Salah satu bidang dalam ekonomi
(khulafau rasyidin). Islam adalah keuangan publik Islam.
Keuangan publik Islam merupakan Tujuan ekonomi konvensional lebih
keuangan yang dikelola untuk kepentingan bersifat material dan tidak
masyarakat yang tujuan dasarnya adalah mempertimbangkan aspek-aspek
untuk merealisasikan adanya falah. Nilai- immaterial. Segala analisis ditujukan
nilai Qurani semestinya juga menjadi dasar untuk mengukur hasil kegiatan tersebut
dari perumusan sistem keuangan dan dari sudut pandang duniawi saja.
kebijakan fiskal negara baik dalam upaya Sementara ekonomi Islam memiliki
stabilitas dibidang sosial, politik, ekonomi, tujuan yang sangat kompeherensif yang
budaya, serta pertahnana keamanan. menyangkut aspek material dan spiritual
Seiring dengan perkembangan zaman baik untuk kehidupan dunia maupun
sistem keuangan Islam mengalami banyak kehidupan akhirat.
pembaharuan. Mengenai ini mekanisme Keuangan publik merupakan salah
teknis pengelolaan keuangan publik yang satu cabang ekonomi yang membahas
dibangun harus menanamkan prinsip- tentang pengadaan, pemeliharaan, dan
prinsipyang diterapkan dalam penerimaan pengeluaran sumber-sumber yang
publik Islam. dibutukan untuk menjalankan tugas-
Ditinjau dari sisi keuangan publik tugas pemerintahan. Disamping itu
maka pengumpulan dan pengluaran dana keuangan publik membahas sumber-
zakat dapat dipandang sebagai kegiatan sumber bisnis atau usaha pemerintah
untuk pendistribusian pendapatan yang yang hasilnya bertujuan untuk
lebih merata. Islam tidak menghendaki mensejahterakan rakyat. Keuangan
publik juga berhubungan dengan peran
1
A.A. Islahi, Konsepsi Ekonomi Ibnu
Taimiyah, penerjemah Anshari Thayib, cet 1,
negara dalam menganalisa dampak-
(Surabaya: PT Bina Ilmu Offset, 1997), hlm. 249.
ٱﻟﺰﱠ ﻛ َٰﻮة َ وَ أ َطِ ﯿﻌُﻮاْ ٱﻟﺮﱠ ﺳُﻮ َل ditujukan kepada orang-orang
َﺼﺪﱡون ُ َﱠﺎس ﺑِﭑﻟۡ َٰﺒﻄِ ِﻞ وَ ﯾ ِ أ َﻣۡ ﻮَٰ َل ٱﻟﻨ setiap negara, juga mendapat
ﻀﺔَ وَ َﻻ ﯾُﻨ ِﻔﻘُﻮﻧَﮭَﺎ ٱﻟﺬﱠھَﺐَ وَ ٱﻟۡ ِﻔ ﱠ Namun pandangan ahli fiqh klasik
ٍ ﺸ ِۡﺮھُﻢ ﺑِﻌَﺬَا
ب ّ َﺳﺒِﯿ ِﻞ ٱ ﱠ ِ ﻓَﺒ َ ﻓِﻲ terhadap pajak belum banyak
17
P3EI, Ekonomi Islam, Ed.1, cet. 6, (Jakarta:
16
Ibid, hlm. 508. Raja rafindo Persada, 2014), hlm. 510.
19
Mufti Afif, dkk, Analisis Straegi
Penghimpunan Dana Zakat, Infak, dan Sedekah (Studi
kasus di LAZ Ummat Sejahtera Ponorogo), Islamic
18
P3EI, Ekonomi Islam..., hlm. 510. Economics Journal, Vol. 3, No. !, Juli 2017,hlm. 56.
ٓ ﺴﺒِﯿ ِﻞ إِن ﻛُﻨﺘ ُﻢۡ ءَاﻣَﻨﺘ ُﻢ ﺑِﭑ ﱠ ِ وَ َﻣﺎ ٱﻟ ﱠ aman. Mereka memperoleh konsensi
أ َﻧﺰَ ﻟۡ ﻨَﺎ َﻋﻠ َٰﻰ ﻋَﺒۡ ِﺪﻧَﺎ ﯾ َۡﻮ َم ٱﻟۡ ﻔ ُۡﺮﻗَﺎنِ ﯾ َۡﻮ َم bahwa negara Islam akan menjamin
َﺎن وَ ٱ ﱠ ُ َﻋﻠ َٰﻰ ُﻛ ِّﻞ ِ ۗ ٱﻟۡ ﺘ َﻘَﻰ ٱﻟۡ ﺠَﻤۡ ﻌ keamanan pribadi dan hak milik
dengan patuh sedang mereka dalam adanya istilah ushur ini karena pada
keadaan tunduk.”26
masa Umar berdasarkan laporan
Meskipun jizyah itu merupakan hal Musa al Asy’ari bahwa para
yang wajib, namun dalam Islam ada pedagang muslim yang berdagang ke
ketentuan, yaitu bahwa jizyah wilayah non-muslim dipungut pajak
dikenakan kepada seluruh non perdagangan oleh pemerintah
muslim dewasa, laki-laki, yang wilayah setempat. Demi menegakkan
mampu membayarnya. Jika keadilan dan kesetaraan dalam
seseorang memeluk agama Islam, perdagangan international Umar
kewajiban membayar jizyah ikut memutuskan memungut pajak dari
gugur, hasil dari itu semua akan orang-orang non-muslim yang
digunakan untuk membiayai berdagang ke wilayah Islam.27
kesejahteraan umum. Ushuri merupakan salah satu
e. Ushur pendapatan negara, pada awalnya
Ushur merupakan pajak yang harus ushur merupakan pajak perdagangan
dibayar oleh para pedagnag Muslim yang dikenakan kepada pedagang
maupun non-muslim. Secara non-muslim yang melakukan
etimologi ushur berarti sepersepuluh perdagangan di negara Islam. Dalam
dan secara termonologi ushur berarti perkembangannya ushur juga
pajak yang dikenakan terhadap diterapkan kepada pedagang Muslim.
barang dagangan yang masuk Dalam pemungutan ushur, Umar bin
kenegara Islam atau yang ada di Khttab selalu mempertimbangkan
negara Islam. Istilah pajak dua hal, yaitu pertama barang-barang
perdagangan ataupun sering kita yang dikenakan ushur hanya barang
dengan saat ini bea cukai sebenarnya perdagangan, kedua nilainya
sudah ada pada saat masa sebelum mencapai 200 dirham. Maka
Islam. terhadap barang-barang kebutuhan
Istilah ushur belum dekal pada masa pokok tidak dikenakan ushur.
Rasulullah dan Abu Bakar Shiddiq, Menindak lanjuti konsep ushur pada
melainkan istilah ini dikenal pada masa Umar bin Khattab, menurut
zaman Umar bin Khattab dan terus Abu Yusuf bea masuk dalam
dikembangkan pada masa sesudah
pemerintahannya. Latar belakang 27
Nurul Huda, dkk, Keuangan Publik Islam:
Pendekatan Teoritis dan Sejarah, Edisi Pertama, Cet
26
Syaamil Al Quran, Al Quran Tajwid..., hlm. ke 1, (Jakarta: Kencana, 2012), hlm. 134.
191.
dapat di kelola dengan baik maka dipendam tanpa hasil yang dapat
tingkat produktifitas tanah tersebut dinikmati oleh mauquf ‘alaih (pihak
akan semakin tumbuh pesat dan yang berhak menerima hasil wakaf),
tujuan akhir dari itu semua akan semakin banyak hasil harta wakaf
adalah kesejahteraan masyarakat. yang dapat dinikmati oleh yang
Dalam literatur klasik ekonomi berhak, makin besar pula pahala
Islam, pembahasan wakaf lebih yang akan mengalir kepada wakif.
terfokus pada barang-barang yang Keberadaaan wakaf di ilhami dari
tidak habis beberapa kali pun Q.S. al Imran ayat 92:
dipakai, seperti tanah dan bangunan. ﻟَﻦ ﺗَﻨَﺎﻟُﻮاْ ٱﻟۡ ﺒِﺮﱠ َﺣﺘ ٰﱠﻰ ﺗ ُﻨ ِﻔﻘُﻮاْ ﻣِ ﻤﱠﺎ
Karena pada kedua bentuk barang ﺗ ُﺤِ ﺒﱡﻮنَۚ وَ ﻣَﺎ ﺗ ُﻨ ِﻔﻘُﻮاْ ﻣِ ﻦ ﺷَﻲۡ ٖء ﻓَﺈ ِنﱠ
itulah terjaga karakteristik wakaf ٩٢ ٞٱ ﱠ َ ﺑِ ِﮫۦ َﻋﻠِﯿﻢ
yang tidah habis dipakai. Para ulama Terjemahannya:
sepakat benda yang tidak diwakafkan ”Kamu sekali-kali tidak sampai
kepada kebajikan (yang sempurna),
tidak terbatas hanya pada tanah dan
sebelum kamu menafkahkan
bangunan, sepanjang benda yang sehahagian harta yang kamu cintai.
Dan apa saja yang kamu nafkahkan
tidak langsung musnah ketika
maka sesungguhnya Allah
diambil manfaatnya, barang tersebut mengetahuinya.”29
dapat diwakafkan. Jadi mayoritas
3. Prinsip-Prinsip Keuangan Publik Islam
fuqaha sepakat pada wakaf benda
Ekonomi Islam memiliki sifat dasar
28
yang bersifat kekal.
sebagai ekonomi Rabbani dan Insani,
Maka dapat disimpulkan bahwa
disebut Rabbani karena sarat dengan
benda apa saja sepanjnag ia tidak
arahan dan nilai-nilai Ilahiah. Lalu
dapat musnah setelah diambil
ekonomi Islam disebut sebagai ekonomi
manfaatnya, dapat diwakafkan. Uang
Insani karena sistem ekonomi ini
juga termasuk benda yang dapat
dilaksanakan dan ditujukan untuk
diwakafkan (wakaf tunai), sepanjang
kemakmuran manusia.
uang tersebut dimanfaatkan sesuai
Adanya prinsip-prinsip keuangan
dengan tujuan akad wakaf dan tidak
publik Islam sangatlah penting, karena
habis atau musnah.
dengan prinsip ini dapat dimunculkan
Filsafat yang terkandung dalam
beberapa acuan dalam penerapan
amalan wakaf mengendaki agar harta
kuangan publik Islam yang Islami.
wakaf itu tidak boleh hanya
29
Syaamil Al Quran, Al Quran Tajwid..., hlm.
28
Ibid, hlm. 142. 62.
DAFTAR PUSTAKA