Anda di halaman 1dari 11

Nama : Nendi Putra Sugiarto

NPM : 17133200106

Kelas : A2

Pertanyaan dari materi Modal Dasar dan Aktor Penggerak Ekonomi Kreatif.

1. Sebutkan dan jelaskan 4 modal dasar ekonomi kreatif menurut home Affairs
Bureau (2005: 41); UNDP-UNCT (2008; 10)!

Jawab :

1. Modal insani (human capital)

Modal insani (human capital) : modal intelektual yang terdiri dari keahlian,
wawasan, kecekatan, dan motivasi yang dapat menghasilkan kekayaan intelektual,
merek, royaltitas dan desain. Menurut Stewart, T.A. (1997), modal intelektual
merupakan gabungan dari modal kompetensi, ilmu pengetahuan, kemampuan,
keterampilan, komitmen, dan tanggung jawab.

2. Modal budaya (cultural capital)

Modal budaya (cultural capital) : modal yang dimiliki setiap negara bahkan
perusahaan secara turun temurun. Modal budaya adalah modal dasar yang sudah
dimiliki oleh industri kecil dan industri lokal yang tersebar diseluruh pelosok negeri.
Menurut Bourdieu 1986, hlm. 46-58 modal budaya merupakan pendidikan seseorang
(pengetahuan dan keterampilan intelektual) yang memberikan keuntungan dalam
mencapai status sosial yang lebih tinggi dalam masyarakat.

Dilihat dari berbagai aspek,seperti aspek budaya, kekayaan alam, dan


keninekaan yang dimiliki, Indonesia memiliki modal ekonomi kreatif yang potensial
sebagai berikut :

a. Modal seni, budaya dan warisan biudaya


Indonesia memiliki kesenian yang begitu banyak. Mulai dari seni tari, seni rupa,
seni pahat dll. Indonesia juga memiliki budaya dan warisan budaya dari setiap
wilayah.
b. Modal sumber daya dan kekayaan alam
Indonesia memiliki hutan tropis yang begitu kaya dengan sumber daya alamnya
dan memiliki laut yang mempunyai banyak sumber daya alam.
c. Modal kebinekaan suku bangsa, budaya, bahasa, dan agama
Indonesia memiliki 1.340 suku bangsa menurut BPS tahun 2010.
3. Modal kelembagaan dan structural
Menurut Hownkins (2001: 210) modal struktural adalah sebagai alat yang
diperlukan dan dipandang sebagai modal sumberdaya manusia bagi organisasi.
Modal infrastruktur ini sebgai berikut :
a. Kebijakan rekrutmen
b. Pelatihan dan remunerasi
c. System informasi manajemen dan sistem manajemen ilmu pengetahuan
d. Arahan kerja tim
e. Sikap dalam pekerjaan
f. Manajemen hak kekayaan intelektual
g. Nama
h. Perlindungan merk dagang
i. Lisensi
j. Hak paten
k. Perlindungan hak cipta

Alasan untuk mengelola modal struktural adalah adanya pembaruan dan


kemajuan ilmu pengetahuan, untuk mempercepat waktu pengerjaan, dan untuk
menciptakan SDM yang produktif. Kunci dalam mengelola struktur ilmu pengetahuan
adalah mengingat bahwa SDM yang produktif adalah yang pertama dan terpenting
dalam sebuah perusahaan

4. Modal sosisal (social capital)


Modal social adalah modal kepercayaan dan kejujuran serta etika dalam
menjalankan usaha.
Menurut James Coleman dari perspektif Coleman, social capital merupakan
sumberdaya yang memberi dampak berupa kemampuan bagi individu-individu untuk
bersikap dan berperilaku dalam kehidupan. Coleman menekankan kapasitas modal
sosial sebagai kekuatan untuk menyelesaikan bermacam persoalan dalam masyarakat.
Kepercayaan, kejujuran dan etika adalah kunci sukses.
Kebohongan, kurang komitmen dan korupsi penyebab ketidaksuksesan.
2. Sebut dan jelaskan aktor penggerak ekonomi kreatif...!

Jawab :

1. Cendekiawan
Intelektual berhubungan dengan penciptaan hal baru (novely) yang memilki
daya tawar kepada pasar serta pembentukan insan kreatif. Cendekian bertugas
melakukan riset dan melakukan pengembangan mengajarkan, serta
menyebarluaskan ilmu  pengetahuan dan teknologi. Peran utama cendekian adalah
sebagai agen yang mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, seni
dan teknologi, serta sebagai agen yang membentuk nilai-nilai yang konstruktif
bagi pengembangan industri kreatif.
Kontribusi akademis dari cendekiawan mewjudkan dalam bentuk tri dharma
pergururan tinggi , yang meliputi :
a. Pendidikan dan pengajaran
b. Pendidikan dalam rangka pengembangan ilmu, teknologi dan seni.
c. Pengabdian kepada masyarakat dengan cara menyebarluaskan ilmu
pengetahuan dan teknologi hasil-hasil riset tersebut kepada masyarakat.
2. Pembisnis
a. Pencipta pasar, barang, jasa kreatif serta lapangan kerja
Seorang pelaku ekonomi atau pembisnis akan menciptakan pasar, barang, jasa,
lapangan kerja dan ilmu baru.
b. Pembentukan komunitas dan entrepreneur kreatif
Seorang pembisnis akan menciptakan komunitas dan entrepreneur kreatif sesama
pembisnis maupun bersama masyarakat. Yang akan digunakan sebagai
“jembatan” yang menghubungan ruang publik untuk dapat saling bertukar
pemikiran.
3. Pemerintah
a) Katalisator dan advokasi
Memberi dorongan dan rangsangan agar ide-ide bisnis bergerak ke tingkat
yang lebih tinggi dan dapat menyebabkan perubahan secara cepat dalam
bidang ekonomi kreatif.
b) Regulator
Pemerintah menyediakan kebijakan-kebijakan untuk menciptakan ekonomi
kreatif. Bentuk peran pemerintah sebagai regulator adalah menciptakan
kesadaran masyarakat akan potensi daerah yang dimiliki.
c) Konsumen, investor, dan enterpreneur
Pemerintah sebagai investor harus dapat membangun aset Negara yaiu
SDM untuk lebih produktif dalam bidang ekonomi kreatif. Selain itu
pemerintah harus mamp mensupport UMKM yang memang meliki potensi
dalam pengembangan ekonomi kreatif.
Pemerintah sebagai konsumen, seperti yang dikemukakan oleh
“Riyadusth” untuk menjalankan tugasnya pemerintah memerlukan berbagai
macam barang atau jasa, misalkan kegiatan administrasi pemerintah
diperlukan alat tulis dan peralatan kantor untuk transportasi diperlukan
kendaraan, dan sebagainya.
Pemerintah sebagai entrepreneur sebagaimana dijelaskan dalam JISIP:
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikISSN. 2442-6962Vol. 4, No. 2(2015)
Peranan pemerintah daerah sebagai entrepreneur yaitu, pemerintah daerah
dapat mendorong tumbuhnya entrepreneur melalui kebijakan kecil atau
industri kecil. Kebijakan bagi usaha kecil yaitu melalui pemberian bantuan dan
pelatihan kepada usaha perorangan untuk meningkatkan usahanya. jika ada
pengusaha yang kekurangan modal maka pemerintah bisa membantu dengan
memberi kredit dan subsidi kepada pengusaha di daerah. Diharapkan dengan
subsidi dan kredit tersebut pengusaha kecil akan mempunyai tingkat yang
cukup besar untuk pengembangan usaha lebih lanjut. Pemerintah daerah
sebagai entrepreneur memiliki peran penting dalam kegiatan produktif yang
mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah maupun negara. Bahwa dengan
adnya entrepreneur di daerah akan menciptakan inovasi proses produksi secara
berani mengambil resiko dalam melakukan usaha.

Ketiga aktor tersebut disebut sistem triple helix. Teori ini awalnya
dipopulerkan oleh Henry Etzkowitz da Loet Leydesdorf (2000:29) dalam
bukunya The Dinamics of Innovation: From National System and ‘’mode 2’’
to a Triple Helix of Unversity-Industry-Goverment Relations, dan dikutip juga
oleh Departemen Perdagangan (2008:57), bahwa Triple Helix sebagai metode
pembangunan kebijakan berbasis inovasi. Dengan tujuan pembangunan
ekonomi berkelanjutan berbasis pengetahuan. Sinergi dari ketiga kutub ini
diharapkan terjadi sirkulasi pengetahuan yang berujung pada inovasi, yaitu
inovasi yang memiliki potensi ekonomi atau knowledge capital (modal
pengetahuan)

3. Ssebut dan jelaskan peran masing-masing aktor utama ekonomi kreatif menurut
Kementrian Perdagangan (2010-2014)...!
Jawab :
a. Cendekiawan (intellectuals) yang memiliki peran :
1. Penyebar (disseminator) ilmu pengetahuan & teknologi
Penyebar yang dimaksut adalah menyebarkan informasi faktual kepada
orang lain. Informasi ini bisa saja diperoleh dari media masa ataupun secara
langsung dalam sebuah seminar. Agar memiliki daya tawar kepada pasar
serta pembentukan insan kreatif.
2. Pelaksana (implementor) ilmu pengetahuan dan teknologi
Pelaksana ilmu pengaetahuan dan teknologi biasanya dilakukan oleh
para ahli atau pelaku ekonomi kreatif yang sudah maju dan kemudian
disalurkan melalui artikel, paper, buku dll.
b. Pembisnis (business) yang berperan :
1. Pencipta pasar, barang, jasa kreatif serta lapangan kerja
Seorang pelaku ekonomi atau pembisnis akan menciptakan pasar, barang,
jasa, lapangan kerja dan ilmu baru.
2. Pembentukan komunitas dan entrepreneur kreatif
Seorang pembisnis akan menciptakan komunitas dan entrepreneur kreatif
sesama pembisnis maupun bersama masyarakat. Yang akan digunakan
sebagai “jembatan” yang menghubungan ruang publik untuk dapat saling
bertukar pemikiran.
c. Pemerintah (government) berperan sebagai berikut :
1. Katalisator dan advokasi
Memberi dorongan dan rangsangan agar ide-ide bisnis bergerak ke tingkat
yang lebih tinggi dan dapat menyebabkan perubahan secara cepat dalam
bidang ekonomi kreatif.
2. Regulator
Pemerintah menyediakan kebijakan-kebijakan untuk menciptakan
ekonomi kreatif. Bentuk peran pemerintah sebagai regulator adalah
menciptakan kesadaran masyarakat akan potensi daerah yang dimiliki.
3. Konsumen, investor, dan enterpreneur
Pemerintah sebagai investor harus dapat membangun aset Negara yaiu
SDM untuk lebih produktif dalam bidang ekonomi kreatif. Selain itu
pemerintah harus mamp mensupport UMKM yang memang meliki potensi
dalam pengembangan ekonomi kreatif.
Pemerintah sebagai konsumen, seperti yang dikemukakan oleh
“Riyadusth” untuk menjalankan tugasnya pemerintah memerlukan berbagai
macam barang atau jasa, misalkan kegiatan administrasi pemerintah
diperlukan alat tulis dan peralatan kantor untuk transportasi diperlukan
kendaraan, dan sebagainya.
Pemerintah sebagai entrepreneur sebagaimana dijelaskan dalam JISIP:
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikISSN. 2442-6962Vol. 4, No. 2(2015)
Peranan pemerintah daerah sebagai entrepreneur yaitu, pemerintah daerah
dapat mendorong tumbuhnya entrepreneur melalui kebijakan kecil atau
industri kecil
4. Jangkauan publik
Melakukan pemberdayaan bagi UMKM dengan memperluas jangkauan
teknologi dan informasi. Mengadakan diskusi publik dengan tema
‘Ekonomi Kreatif’.
d. Hasil dari kolaborasi antar aktor tersebut diharapkan dapat menghasilkan :
1. Strategi nasional, regional, dan sektoral
2. Penciptaan jejaring atau komunitas
3. Kebijakan/regulasi/program/kegiatan
4. Kurikulum kreatif
5. Produk dan jasa kreatif
6. Lapangan pekerjaan kreatif
7. Enterpreneur kreatif
8. Teknologi kreatif
4. Uraikan serta jelaskan tugas masing-masing pemegang kepentingan ekonomi
kreatif ...!
Jawab :
a) Pemerintah
Dalam ekonomi kreatıf, pemerintah berkepentingan untuk mengarahkan agar
mengutamakan kesejahteraan bersama, bukan sistem kapitalis yang individualis.
Selain itu, melalui ekononi kreatif, pemerintah juga berkepentingan untuk
memberdayakan masyarakat agar semakin kreatif dan produktif, serta melestarikan
warisan budaya dan lingkingan. Sebagai pemegang kepentingan, pemerintah
berfungsi melakukan regulasi, layanan, dan koordinasi. Hindari kebijakan yang
bertentangan dengan pengembangan ekonomi kreatif. Dinas perindustrian berfungsi
membina industri-industri kreatif melalui pelatihan intelektual untuk meningkatkan
nilai tambah. Perguruan tinggi berperan aktif untuk membina industri kreatif
berlandaskan hasil-hasil risetnya.Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi yang kaya
raya akan keanekaragaman budaya dan manusia yang kreatif. Sebagai pusat
pendidikan dengan ditunjang keberadaan berbagai R&D centers,serta sebagai
trendsetter berbagai industri seperti: pusat moda/fashion,musik dan perintis
perfiliman,

Pemerintah sebagai pemegang kepentingan ekonomi kreatif dapat menerapkan sistem


yang digunakan oleh pemerintah Jawa Barat seperti yang dituliskan oleh Rosmawaty
Sidauruk Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri dalam
artikelnya yang berjudul “Peningkatan Peran Pemerintah Daerah Dalam Rangka
Pengembangan Ekonomi Kreatif Di Provinsi Jawa Barat”.

Jawa Barat dapat menarik generasi muda dari berbagai daerah sehingga dapat
meningkatkan keanekaragaman potensi lokal ( diversity and variety of local
potentials) yang kaya akan produk inovatif yang memiliki potensi ekspor. Dengan
tersedianya potensi lokal yang tinggi sebagai pendukung industri kreatif,menjadikan
Jawa Barat berkaitan erat dengan industri kreatif yang relevan dengan perkembangan
ekonomi berbasis pengetahuan. Kontribusi industri kreatif di Jawa Barat dari tahun
2001 hingga 2005 telah menyumbangkan ratarata 8% per tahun terhadap PDRB Jawa
Barat dengan laju pertumbuhan pada tahun 2001-2005 sekitar 4,55%. Mampu
menyerap tenaga kerja sedikitnya 392.636 atau sekitar 2,54% dari jumlah. Dengan
otonomi daerah maka Pemerintah Jawa Barat dapat lebih leluasa dalam menyusun
kebijakankebijakan yang berhubungan dengan industri kreatif. Industri kreatif di
Jawa Barat belum digali dan dikembangkan secara optimal sesuai potensi yang
dimilikinya.termasuk menambah 1 sum sektor basis industri kreatif yaitu, Kuliner .
Oleh karena itu Bappeda Provinsi Jawa Barat berinisiatif untuk membentuk suatu tim
inisiasi (test force) yang terdiri dari berbagai pakar untuk membantu pemerintah
Provinsi Jawa Barat dalam merumuskan strategi dan kebijakan pengembangan
ekonomi kreatif.

b) Perusahaan.
Dalam ekonomi kreatif perusahaan berkepentingan untuk keberlanjutan
investasi melalui keterlibatan masyarakat, pendekatan kemitraan, pola adaptasi
terhadap masyarakat lokal, serta mengembangkan kepemilikan dan kemandirian
masyarakat.
Perusahaan sebagai pewirausaha yang melakukan investasi untuk menghasilkan laba
dan masyarakat sebagai pangsa pasar. Perusahaan-perusahaan harus bermitra dengan
masyarakat untuk melakukan tolok ukus (benchmarking). Proses kemitraan harus
menghasilkan konsep adaptasi dan pengembangan--pembandingan bagi masyarakat
baik dalam cara berusaha maupun cara berproduksi.
Dengan menjadi pemegang kepentingan ekonomi kreatif, perusahaan
diharapkan dapat menjadi salah satu sektor invertasi untuk para pelaku ekonomi
kreatif yang sebelumnya sudah melakuakan kemitraan dengan pelaku ekonomi kreatif
lokal. Dengan melihat laba yang didapat oleh perusahan dari masyarakat maka
perusahaan tidak akan merugi karena menjadi salah satu sektor investasi.

c) Masyarakat
Dalam ekonomi kreatif, masyarakat berkepentingan untuk berpartisipasi,
pemberdayaan, dan kepemilikan usaha. Partisipasi masyarakat dalam industri kreatif
sangat penting. Masyarakat harus bisa bermitra, mengadaptasi, mengembangkan
usahanya sendiri, dengancara mengubah pola pikir mereka, bahwa apa yang
dilakukannya harus ada nilai tambah dan berkualitas. Perusahaan-perusahaan besar
harus menjadi mitra usaha, dan tidak menjadikan perusahaan kecil dan masyarakat
ketergantungan, baik terhadap akses modal, teknologi, desain produk, maupun
pemasaran hasil produk, yang akibatnya dapat mematikan kreativitas masyarakat.
Masyarakat global maupun lokal yang bergantung pada IT dalam aktivitasnya
secara teidak lagsung telah menciptakan kreativitas seperti industri perangkat lunak
komputer, musik, film, hiburan, publikasi, dan fashion. Seperti di Indonesia saat ini
peran masyarakat dalam pemegang kepentingan ekonomi kreatif bidang social media
sangat pesat ditahun 2019-2020. Para masyarakat milenial menggunkan sosial media
Youtube , Instagram, Bigo live hingga Facebook untuk mendapatkan laba. Perihal ini
adalah salah satu kerativitas masyarakat dalam bidang ekonomi sosial media.

5. Sebutkan dan jelaskan 8 faktor kepuasan pelanggan ...!

Jawab :

 Kualitas produk

Pelanggan akan merasa puas jika produk yang digunakannya


berkualitas. Pelanggan pasti menuntut pengusaha untuk menyediakan produk
yang bermutu sesuai dengan pengorbanan yang dilakukannya (biaya yang
dikeluarkan) untuk memperoleh produk.

 Kualitas pelayanan

Pelanggan ingin dilayani dengan baik sesuai yang diharapkannya.


Terutama bagi perusahaan di bidang jasa, sangat penting untuk
memperhatikan kualitas pelayanan, karena berpengaruh padapemahaman
pelanggan terhadap bisnis. Pelanggan yang puas kemungkinan besar akan
kembali menggunakan produk/jasa yang sama

 Emosional

Ada pelanggan yang merasa puas secara emosional setelah


menggunakan produk/jasa. Pelanggan merasa jika orang lain akan merasa
kagum padanya. Kepuasan tersebut berkaitan dengan nilai sosial yang
membuat pelanggan bangga dan puas dengan suatu merek tertentu.

Pelanggan akan merasa puas jika produk yang digunakan mendapat


perhatian atau pujian dari banyak orang.
 Harga

Kepuasan pelanggan juga ditentukan oleh harga. Pelanggan akan


membandingkan harga antara beberapa brand. Jika produk/jasa A memiliki
harga yang relatif lebih murah dari produk B tapi memiliki kualitas, maka
pelanggan akan merasa puas. Bisnis A akan bernilai lebih daripada bisnis B di
mata pelanggan jika harganya sebanding dengan kualitas.

 Kemudahan

Pelanggan ingin mendapatkan suatu produk/jasa dengan mudah.


Makanya banyak perusahaan yang menjanjikan kemudahan dalam proses
pembelian karena tidak ingin membuang banyak waktu pelanggan untuk
membelinya.

Hindari biaya tambahan dan proses transaksi yang rumit agar


pelanggan puas menggunakan produk/jasa. Dengan kecanggihan teknologi
masa kini, perusahaan bisa memberikan pengalaman belanja yang lebih
simpel untuk memanjakan pelanggan.

Misalkan menggunakan sistem belanja online yang bisa saja diakses


melalui smartphone kapan saja dan dimana saja serta barang yang dibeli tidak
lagi repot-repot dijemput atau dibawa pulang melainkan sudah ada kurir yang
siap melayani konsumen mengantarkan barang sampai kedepan pintu rumah.

 Pengalaman pribadi

Pelanggan akan membandingkan pengalamannya saat menggunakan


produk A dengan produk B. Pelanggan juga akan membandingkan
pengalaman pertamanya saat menggunakan produk A dengan pengalaman
terbaru saat kembali menggunakannya.

Sehingga perusahaan A harus memastikan bahwa produk A memiliki


keunggulan dibanding produk pesaing dan kualitasnya tetap terjaga. Selalu
berikan pengalaman yang baik bagi pelanggan saat berbelanja dan
menggunakan produk dari perusahaan anda.
Jadi saat pelanggan pertama kali mendatangai sebuah store, kemudian
pelanggan dilayani dengan baik sehingga pelanggan merasa puas dengan apa
yang diberikan oleh store, maka hal itu akan jadi pengalaman yang
menyenangkan bagi pelanggan dan tidak menutup kemungkinan pelanggan
akan kembali lagi ke store dengan membawa pelanggan baru.

 Pengalaman orang lain

Jika pelanggan mendapatkan rekomendasi dari temannya atau


membaca testimoni dari orang lain tentang produk A, tentu pelanggan akan
punya ekspektasi tertentu terhadap produk A. Pengalaman orang lain akan
mempengaruhi minat dan persepsinya.

Saat pelanggan akhirnya memilih produk A, tentu saja pelanggan akan


membandingkan cerita orang lain dengan pengalamannya sendiri. Pelanggan
akan puas jika pengalaman baik yang diterima oleh orang lain juga diterima
olehnya.

 Iklan
Cara perusahaan A membuat promosi dan melakukan pemasaran akan
mempengaruhi ekspektasi pelanggan. Seperti iklan dari produk perusahaan A,
pelanggan yang melihatnya bisa jadi percaya dengan penawaran dari
peusahaan produk A jika iklan yang ditampilkannya menarik.
Untuk itu, sebaiknya perusahaan A jangan membuat iklan yang
berlebihan dalam mempromosikan keunggulan produknya. Jangan sampai
konsumen merasa kecewa karena produk yang dibelinya tidak sesuai
harapannya dan berbeda dengan apa yang ditampilkan dalam iklan.
Dalam kasus ini saya merekomendasikan perusahaan A menggunakan
etika bisnis dalam beriklan agar realita dan iklan yang ditampilkan tidak
terlalu beda jauh dan tidak akan membuat konsumen kecewa saat pertama kali
menggunakan produk dari perusahaan A.

Anda mungkin juga menyukai