Anda di halaman 1dari 11

KEDUDUKAN YAYASAN PASCA BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 28

TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS


UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001
TENTANG YAYASAN

Dita Bidri Riyandani


ditabidri@ymail.com
Mahasiswi FH UNS

Pujiyono
Email: satryo_solo@yahoo.com
Dosen FH UNS

ABSTRACT
This article aims to determine the position of the foundation after the anactment of legislation founda-
tion Number 28 of 2004 concerning amandments to the Law Number 16 of 2001 on the Foundation. By
using normative methods can be concluded the foundation is a legal entity that has the sole purpose is

legislation foundation. Changes of a Law Act Number 28 of 2004 on the Foundation gives a true
under- standing of the public about the foundation, to ensure legal certainty and the rule of law and
restore the function of the foundation as legal institutions in order to archieve certain goals of social,
religious, and humanitarian based on the principle of transparency and accountability. The
establishment of founda- tion begins with the separation of founder assets to be incorporated as the
authorized capital founda- tion. Separation founder assets into foundations can not be given meaning
as investment, because the

Keywords: Foundation, Legal Entity, Legal Certainty

ABSTRAK

-
nakan metode normatif, dapat disimpulkan bahwa yayasan adalah suatu badan hukum yang mempun-
yai maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan, dan kemanusiaan yang didirikan dengan memper-
hatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam Undang-Undang Yayasan. Perubahan yang terjadi

masyarakat mengenai yayasan, menjamin kepastian hukum, dan ketertiban hukum serta mengemba-
likan fungsi yayasan sebagai pranata hukum dalam rangka mencapai tujuan tertentu di bidang sosial,
keagamaan, dan kemanusiaan berdasarkan prinsip keterbukaaan dan akuntabilitas. Pendirian
yayasan diawali dengan pemisahan harta kekayaan pendiri untuk dimasukkan sebagai modal awal
yayasan. Pemisahan harta kekayaan pendiri ke dalam yayasan tersebut tidak dapat diartikan investasi
karena
-

Kata kunci : Yayasan, Badan Hukum, Kepastian Hukum


A. PENDAHULUAN pa pengesahan dari pemerintah dan adanya
Sebelum berlakunya Undang-Undang persepsi yang salah dari masyarakat bahwa
Yayasan di Indonesia, ada kecenderungan ma- yayasan bukan merupakan subyek pajak. Untuk
syarakat lebih memilih bentuk yayasan karena menjamin kepastian dan ketertiban hukum agar
alasan proses pendiriannya sederhana tan- yayasan berfungsi sesuai dengan maksud dan

152
Privat Law
Privat
Vol.
LawIVVol.
No. IV
2 Juli
No.-2Desember
Juli - Desember 152
2016 2016
tujuannya berdasarkan prinsip keterbukaan dan
akuntabilitas, maka disahkan Undang-Undang

16 Tahun 2001. Perubahan ini hanya


Seiring perkembangannya, Undang-Undang sekedar mengubah sebagian Pasal-Pasal dari
- Undang-
lum dapat menampung seluruh kebutuhan dan
perkembangan hukum dalam masyarakat.
Masih banyaknya terdapat berbagai penafsiran seluruh Pasal yang ada didalam Undang-Un-
tentang yayasan, sehingga menimbulkan
ketidakpastian dan ketidaktertiban hukum yang ini dimaksudkan untuk memberikan pemaha-
akhirnya mem- beri peluang bagi pendiri man yang benar kepada masyarakat mengenai
yayasan untuk tidak mematuhi ketentuan- yayasan, menjamin kepastian, dan ketertiban
ketentuan yang tercantum dalam Undang- hukum serta mengembalikan fungsi yayasan
Undang Yayasan. Oleh karena itulah, sebagai pranata hukum dalam rangka mencapai
pemerintah Indonesia melakukan peruba- tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan,
dan kemanusiaan berdasarkan prinsip
16 Tahun 2001 dengan Undang-Undang Yayas- keterbukaaan dan akuntabilitas.
Dari hal tersebut, maka artikel ini
Contohnya pada kasus antara yayasan Tri- akan mengkaji lebih mendalam mengenai
sakti dan Universitas Trisakti (Usakti). kedudu- kan yayasan pasca berlakunya
Dimana duduk perkaranya Thoby Mutis Undang-Undang
selaku Rektor Universitas Trisakti mengubah
Statuta Univer- sitas yang memangkas
wewenang yayasan dalam pemilihan rektor.
Kubu Thoby Mutis juga mendirikan Badan
B. METODE PENELITIAN
Hukum Pendidikan Univer-
Jenis artikel ini normatif bersifat preskrip-
tif dengan pendekatan undang-undang. Data
ternyata tidak diakui pemerintah dan
yang digunakan adalah data sekunder yang ter-
pengadilan. Yayasan Trisakti menggugat
diri dari: Pertama, bahan hukum primer antara
dikarenakan tidak mengakuinya, namun
gugatan tersebut tolak di pengadilan tingkat
pertama namun dikabulkan pada tingkat 2004; Kedua, bahan hukum sekunder yang di-
Pengadilan Tinggi dalam putusan- gunakan dalam penelitian hukum ini meliputi
buku-buku, kamus-kamus hukum, jurnal-jurnal
hukum, hasil karya ilmiah dan penelitian-peneli-
gugatan Yayasan Trisakti. Putusannya
tian yang relevan atau terkait dengan penelitian
juga memangkas hampir semua wewenang
ini termasuk diantaranya skripsi, tesis, disertasi,
Rektor untuk mengelola Universitas dan
majalah, dan artikel hukum.
menyerahkan- nya ke Yayasan, termasuk hak
pengelolaan rek- ening bank serta menghukum Artikel ini menggunakan teknik
Thoby Murti dan koleganya tidak diperbolehkan pengumpu- lan bahan dengan cara studi
masuk ke dalam semua kampus Universitas kepustakaan atau studi dokumen (library
Trisakti atas alasan apapun. Putusan tersebut research) dengan mem- baca, mengkaji dari
dinilai kontroversial sebab banyak pihak menilai buku, peraturan perundang- undangan, tulisan,
bahwa Yayasan Tri- sakti tidak melakukan dan publikasi ilmiah yang berkaitan dengan
kontribusi apapun untuk Universitas Trisakti pengawasan pengelolaan yayasan. Analisis
bahan hukum yang digunakan penulis dalam
artikel ini menggunakan metode deduksi.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2004 ini menegaskan bahwa yayasan adalah


suatu badan hukum yang mempunyai
maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan,
153
Privat Law
Privat
Vol.
LawIVVol.
No. IV
2 Juli
No.-2Desember
Juli - Desember 153
2016 2016
dan kem- anusiaan didirikan dengan memperhatikan per-

syaratan formal yang ditentukan dalam undang- Secara singkat, perubahan pokok-pokok Un-
undang ini dan diharapkan akan menjadi dasar
hukum yang kuat dalam mengatur kehidupan adalahsebagai berikut:
yayasan.

No. Sebelum Sesudah


1. Pendirian yayasan tidak perlu penge- Pendirian yayasan diperlukan
sahan dari pemerintah pengesa- han dari pemerintah
2. Belum ada pengesahan dari Ada pengesahan dari Menteri Kehakiman
Menteri
Kehakiman
Organ yayasan tidak diperbolehkan
3. Organ yayasan dibolehkan merang- merangkap jabatan
kap jabatan
Ada batasan terhadap masa kerja organ
4. Tidak ada batasan terhadap masa yayasan
ker- ja organ yayasan
5.
6. Yayasan tidak bisa dipailitkan Yayasan bisa dipailitkan
1. Kedudukan Hukum Yayasan sebagai badan hukum berada di tangan Menteri
Rumusan Pasal 11 ayat (1) Undang-Undang Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Yayasan menguatkan bahwa yayasan untuk
memperoleh status badan hukum harus mengajukan permohonan untuk menjadi badan
mem- buat akta pendirian yayasan yang
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia yang
-
sudkan untuk keabsahan keberadaan badan
hukum sehingga badan hukum itu
mempunyai kelayakan yaitu seberapa jauh
atau tidaknya bertentangan dengan ketentuan
perundang-un- dangan yang ada, khususnya
yayasan.
Rumusan ini tentunya membawa konsekue-
nsi bahwa sebagai badan hukum, yayasan me-
miliki karakteristik dan kemampuan bertindak
sebagai layaknya suatu subyek hukum (Gu-
nawan Widjaja, 2002: 2).
Adanya perubahan dalam Pasal 11 ayat

2004 yang berbunyi:


“Yayasan memperoleh status badan hukum
setelah akta pendirian yayasan sebagaima-
na dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2), mem-
peroleh pengesahan dari Menteri.”
PerubahanPasal 11 ayat (1) Undang-
Undang Yayasan telah menghapus
kewenangan Kantor Wilayah (kanwil) dalam
memberikan pengesah- an atas suatu badan
hukum yayasan dan mem- pertegas bahwa
wewenang untuk mengesahkan suatu yayasan

154
Privat Law
Privat
Vol.
LawIVVol.
No. IV
2 Juli
No.-2Desember
Juli - Desember 154
2016 2016
hukum tersebut. Hal ini mungkin disebabkan ayat (1), ditentukan dalam Anggaran
pada masa lalu banyak yayasan yang Dasar.”
dengan sengaja tidak mengajukan permohonan Perubahan terletak pada penjelasan
menjadi badan hukum. Hal tersebut berarti Pasal 32 ayat (2) yang dimana berdasar-
bahwa penge- sahan akta pendirian ini kan ketentuan ini dalam Anggaran Dasar
merupakan satu-satun- ya dokumen yang yayasan dimuat jangka waktu 5 (lima) ta-
menentukan saat berubahnya status yayasan hun bagi pengurus untuk dapat diangkat
menjadi badan hukum. kembali.Selain itu, juga terdapat peruba-
2. Organ Pengurus han dalam Pasal 33 ayat (1) Undang-
a. Pengurus
Perubahan ini terlihat dalam Pasal 32 yang berbunyi:
“Dalam hal terjadi
28 Tahun 2004 yang berbunyi: penggantian pengurus,
pengurus yang menggantikan
“Pengurus yayasan dapat
menyampaikan pemberitahuan
diangkat kembali setelah masa
secara tertulis kepada Menteri”.
jabatan pertama berakhir untuk masa
jabatan sebagaimana dimaksud pada
Tahun 2004 menghilangkan peran pem-
bina dalam menyampaikan
pemberita- huan secara tertulis kepada pengurus, dan/atau
Menteri dan instansi yang terkait pengawas yayasan, atau
(Pengadilan dan Kejaksaan) dalam hal seseorang yang bekerja
pergantian pengu- rus. Disini pengurus pada yayasan.
menggantikan peran pembina dalam Bila pada Undang-Undang
menyampaikan pemberi- tahuan dalam Yayasan
hal penggantian pengurus kepada
Menteri tanpa merujuk pada in- stansi - rang mengadakan perjanjian
yang terkait. dengan or-
Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang
maka dalam Undang-Undang
mengalami perubahan yang berbunyi:
Yayasan menyeluruh yang
“Pengurus yayasan sewaktu-waktu
dapat diberhentikan
menekankan bahwa
berdasarkan keputusan rapat
tidak hanya pengurus saja
pembina”. yang dila-
Terlihat dari penjelasan tersebut rang mengadakan perjanjian
ada penambahan bahwa pengurus namun hal tersebut juga berlaku
yayasan sewaktu-waktu dapat untuk pembina dan pengawas
diberhentikan ber- dasarkan keputusan yayasan juga dilarang menga-
rapat pembina. Un- dakan perjanjian dengan
organisasi yang
2004 ini lebih memberikan
pemahaman yang jelas kepada b. Pengawas
masyarakat agar tidak terjadi kerancuan
Selain pengaturan untuk
dalam penafsiran tiap- tiap
organ pen- gurus yang
Pasalnya.Untuk ketentuan Pasal 38
mengalami perubahan ke-

28 Tahun 2004 mengalami perubahan,


pengawas juga mengalami
yang berbunyi: perubahan-
“Yayasan dilarang
mengadakan perjanjian dengan
organisasi yang
155
Privat Law
Privat
Vol.
LawIVVol.
No. IV
2 Juli
No.-2Desember
Juli - Desember 155
2016 2016
perubahan ketentuan dan penghapusan Pasal dilakukan oleh pengurus yang
41. Perubahan lain mengenai pen- gawas memberita- hukan secara tertulis hanya
terlihat dalam Pasal 44 ayat (2) kepada Men- teri dan menghilangkan
- hun tugas pembina untuk melakukan
2004 yang berbunyi: pemberitahuan seperti
“Pengawas yayasan dapat diangkat
kembali setelah masa jabatan 2001 sebelumnya yang mencantumkan
pertama berakhir untuk masa jabatan instansi terkait dalam hal pemberitahuan.
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Terakhir yang mengalami
ditentukan dalam Anggaran Dasar”. perubahan untuk organ pengawas
Hanya penambahan untuk mem- terdapat dalam
perjelas bahwa berdasarkan ketentuan Pasal -
44 ayat (2) dalam Anggaran Dasar yayasan mor 28 Tahun 2004 yang berbunyi:
dimuat jangka waktu 5 (lima) ta- hun bagi (1) “Pengawas yayasan sewaktu-
pengawas untuk dapat diangkat kembali. waktu dapat diberhentikan
Selain itu, perubahan juga nampak pada berdasarkan keputusan rapat
Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang pembina.
- bunyi: (2) Dalam hal pengangkatan,
“Dalam hal terjadi penggantian pemberhentian dan penggantian
pengawas, pengurus menyampaikan pengawas dilakukan tidak
pemberitahuan secara tertulis kepada sesuai dengan ketentuan
Menteri”. Anggaran Dasar, atas
Hampir sama dengan perubahan yang permohonan yang
terjadi untuk organ pengurus, disini yang berkepentingan atau atas
berkewajiban untuk menyampaikan permintaan kejaksaan dalam hal
pemberitahuan penggantian pengawas mewakili kepentingan umum,

pengadilan dapat membatalkan tahunan. Hal ini terlihat di dalam Pasal 52


pengangkatan, pemberhentian, Undang-Undang Yayasan
atau penggantian
pengawas tersebut dalam “Ikhtisar laporan keuangan yang meru-
jangka waktu paling lambat pakan bagian dari ikhtisar laporan
30 (tiga puluh) hari terhitung tahu- nan sebagaimana dimaksud pada
sejak tanggal permohonan ayat (1), wajib diumumkan dalam surat
pembatalan diajukan”. kabar harian berbahasa Indonesia bagi
Adanya penambahan seperti terlihat yayasan yang:
dalam Pasal 46 ayat (1) dimana penga- (a) memperoleh bantuan negara,
was yayasan sewaktu-waktu dapat diber- bantuan luar negeri, dan/atau
hentikan berdasarkan keputusan pihak lain sebesar Rp
rapat pembina. Serta penambahan 500.000.000,00 (lima ratus juta
pengaturan mengenai jangka waktu rupiah) atau lebih, dalam 1 (satu)
paling lambat 30 (tiga puluh) hari tahun buku; atau
terhitung sejak tanggal permohonan
(b) mempunyai kekayaan di luar harta
pembatalan diajukan yang
wakaf sebesar Rp 20.000.000.000,00
(dua puluh miliar rupiah) atau lebih”.
16 Tahun 2001 tidak dicantumkan.
Adanya penambahan kata ikhtisar
3. Keterbukaan Yayasan mengenai Laporan lapo- ran keuangan pada Pasal 28 ayat (2).
Tahunan Jadi tidak hanya ikhtisar laporan tahunan
- saja yang diumumkan, namun ikhtisar
hun 2004 menganut prinsip-prinsip good laporan keuangan juga diumumkan.
gov- ernance, yaitu transparansi dan Ketentuan Pasal
akuntabilitas yang terlihat pada 28 ayat (2) ini dimaksudkan agar
keterbukaan yayasan mengenai laporan bantuan yang diterima oleh yayasan atau
156
Privat Law
Privat
Vol.
LawIVVol.
No. IV
2 Juli
No.-2Desember
Juli - Desember 156
2016 2016
yayasan yang mempunyai kekayaan akuntabilitas.
dalam jumlah tertentu,dapat diketahui
4. Pendirian dan Pengumuman Yayasan
oleh masyarakat sesuai dengan prinsip
keterbukaan dan a. Pendirian
Pasal 12 ayat (1) Undang-Undang
-
ami perubahan yang berbunyi:
“Permohonan pengesahan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
11 ayat (2), diajukan secara
tertulis
kepada Menteri.”
Ketentuan Pasal 12 ayat (1) mengha-
puskan Kantor Wilayah dalam pengajuan
permohonan pengesahan yayasan. Akta
pendirian hanya diajukan ke permohonan
pengesahan Menteri agar memperoleh
pengesahan sebagai badan hukum.
Se-

28 Tahun 2004 menyisipkan 1 (satu) Pas-


al diantara Pasal 13 dan Pasal 14
menjadi Pasal 13A yang berbunyi:
“Perbuatan hukum yang
dilakukan oleh pengurus atas nama
yayasan sebelum yayasan
memperoleh status badan hukum
menjadi tanggungjawab pengurus
secara tanggung renteng”.
Hal ini membuat pengelolaan
yayas- an oleh organ yayasan
mempunyai tang- gungjawab yang
penuh agar terhindar dari
penyimpanganan terhadap organ
yayasan itu sendiri.
b. Pengumuman
Untuk pengumuman yayasan, Pasal
-
mor 16 Tahun 2001 yang berbunyi:
“Selama pengumuman sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 24 belum
dilakukan, pengurus
yayasan bertanggungjawab secara
tanggung renteng atas seluruh
kerugian yayasan”.
Ketentuan dalam Undang-Undang

dihapuskan karena hal tersebut telah


di sisipkan pada Pasal 13A.
5. Penggabungan dan Pembubaran Yayasan
a. Penggabungan Yayasan

157
Privat Law
Privat
Vol.
LawIVVol.
No. IV
2 Juli
No.-2Desember
Juli - Desember 157
2016 2016
Penggabungan yayasan, terdapat pe- (4)
rubahan Pasal 58 ayat (3) dan ayat -
hun 2004 yang berbunyi: badan hukum tersebut”.
(3) “Rancangan akta penggabungan Pasal 60 ayat (2) dalam Undang-
harus mendapat persetujuan
dari pembina masing-masing
ini ada perubahan terhadap
yayasan.
pelimpahan kekayaan hasil likuidasi
(4) Rancangan akta penggabungan kepada badan hukum lain terlebih dahulu
sebagaimana dimaksud yang mempu- nyai kesamaan kegiatan
pada ayat (3), dituangkan dalam dengan yayasan yang bubar. Hal ini jelas
akta penggabungan yang berbeda dengan
dibuat di hadapan Notaris
dalam bahasa Indonesia”.
melimpahkan kekayaan hasil likuidasi
Perubahan dalam Pasal 58 yayasan yang bubar langsung kepada
Undang- Undang Yayasan Tahun 2004 negara yang penggunaannya dilakukan
ini hanya menambahkan dua ketentuan sesuai dengan maksud dan tujuan yayas-
yang terli- hat pada Pasal 58 ayat (3) dan an tersebut.
Pasal 58 ayat (4) mengenai persetujuan
6. Ketentuan Pidana dan Ketentuan Perali-
rancan- gan akta penggabungan yang han
dituang-
a. Ketentuan Pidana

kepastian hukum yayasan yang baru di- Ketentuan pidana pada Undang-Un-
lakukan penggabungan. -
dapat perubahan dalam Pasal 5 ayat (2)
Selain perubahan pada Pasal 58 ayat
dan ayat (3) yang berbunyi:
(3) dan ayat (4), Pasal 60 Undang-
Un- (1) “Pengecualian atas ketentuan
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dapat ditentukan
mengalami perubahan yang berbunyi:
dalam Anggaran Dasar yayasan
“Dalam hal persetujuan atau bahwa pengurus menerima
penolakan tidak diberikan gaji, upah, atau honorarium,
dalam jangka waktu sebagaimana dalam hal pengurus yayasan:
dimaksud pada ayat (2), maka
(a) bukan pendiri yayasan dan
perubahaan Anggaran Dasar
dianggap disetujui dan Menteri
wajib mengeluarkan keputusan pembina, dan pengawas; dan
persetujuan”. (b) melaksanakan kepengurusan
Penambahan tersebut terdapat dalam yayasan secara langsung dan
kata yang sebelumnya dari rancangan penuh.
akta penggabungan menjadi akta (4) Penentuan mengenai gaji,
peng- gabungan. Pasal 60 mengalami upah, atau honorarium sebagai-
penam- bahan ayat (4) yang dimana mana dimaksud pada ayat (2),
Menteri wa- jib mengeluarkan keputusan ditetapkan oleh pembina sesuai
persetujuan apabila perubahan anggaran dengan kemampuan
dasar peng- gabungan yayasan tersebut kekayaan yayasan.”
diterima. Pasal 5 mengalami penambahan ayat
b. Pembubaran Yayasan (2) dan ayat (3). Dalam ketentuan Pasal
5
Pembubaran yayasan juga
mengala- mi perubahan seperti terlihat
dalam Pasal
-
mor 28 Tahun 2004 yang berbunyi: “Kekayaan sisa hasil
likuidasi sebagaimana

158
Privat Law
Privat
Vol.
LawIVVol.
No. IV
2 Juli
No.-2Desember
Juli - Desember 158
2016 2016
dimaksud pada ayat (1), dapat 28 Tahun 2004 ini dimaksudkan
diserahkan kepada badan hukum untuk menegaskan bahwa kekayaan
lain yang mempunyai kesamaan yayasan, termasuk hasil kegiatan
kegiatan dengan yayasan yang usaha yayasan, merupakan kekayaan
bubar, apabila hal tersebut diatur yayasan sepenuh- nya untuk
dalam undang-undang dipergunakan guna mencapai maksud
mengenai dan tujuan yayasan, sehingga
seseorang yang menjadi anggota pem-

bina, pengurus, dan pengawas Dasarnya dalam jangka waktu


yayasan bekerja secara sukarela sebagaimana dimaksud pada
tanpamenerima gaji, upah, atau ayat (1) dan yayasan
honorarium. Dalam Pasal sebagaimana dimaksud pada ayat
5 ayat (2) huruf a yang dimaksud (2), tidak dapat menggunakan
den- kata “yayasan” di depan
namanya dan dapat dibubarkan
karena perkawinan atau keturunan sam- berdasarkan putusan Pengadilan
pai derajat ketiga, baik secara horizontal atas permohonan kejaksaan atau
maupun vertikal. Pasal 5 ayat (2) huruf b pihak yang berkepentingan”.
yang dimaksud dengan secara langsung
dan penuh adalah melaksanakan tugas
kepengurusan sesuai dengan
ketentuan hari dan jam kerja yayasan
bukan bekerja paruh waktu (part time).
b. Ketentuan peralihan
Ketentuan peralihan dalam Undang-

ini juga mengalami perubahan


dalam Pasal 71 ayat (1) dan ayat (4)
yang ber- bunyi:
(1) “Pada saat undang-undang ini
mulai berlaku, yayasan yang:
(a) telahdidaftarkandiPengadilan
Negeri dan diumumkan dalam
Tambahan Berita
Negara Republik Indonesia;
atau
(b) telahdidaftarkandiPengadilan
Negeri dan mempunyai izin
melakukan kegiatan dari
instansi terkait;
tetap diakui sebagai badan
hukum dengan ketentuan
dalam jangka waktu
paling lambat 3 (tiga) tahun
terhitung sejak tanggal
undang-undang ini mulai
berlaku, yayasan tersebut
wajib menyesuaikan
Anggaran Dasarnya dengan
ketentuan undang-undang ini.
(4) Yayasan yang tidak
menyesuaikan Anggaran
159
Privat Law
Privat
Vol.
LawIVVol.
No. IV
2 Juli
No.-2Desember
Juli - Desember 159
2016 2016
Perubahannya terletak dari ketentuan dimaksud dalam Pasal 71 ayat (1)
Pasal 71 ayat (1) yang dalam dan ayat (2) yang belum
disesuaikan dengan ketentuan
Undang- diatur selama 5 (lima) tahun, undang-undang ini, tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan
dalam Un- dengan undang-undang ini”.
Dan Pasal 73A Undang-Undang
2004 menjadi 3 (tiga) tahun dalam keten- Yayasan yang berbunyi:
tuan ini dimaksudkan untuk memberi kes- “Pada saat undang-undang ini
empatan kepada yayasan tersebut untuk mulai berlaku, permohonan
menentukan apakah akan meneruskan pengesahan akta pendirian yayasan,
atau tidak keberadaan yayasan. Jika permohonan perubahan Anggaran
akan diteruskan, dalam jangka waktu Dasar yayasan, dan
tersebut yayasan wajib menyesuaikan pemberitahuan penyesuaian
Anggaran Dasarnya. Dalam Pasal 71 Anggaran Dasar yayasan
ayat (4) yang dimaksud dengan pihak yang telah diterima Menteri,
yang berkepent- ingan adalah pihak yang diproses berdasarkan undang-
mempunyai ke- pentingan langsung undang ini dan peraturan
dengan yayasan. pelaksanaannya”
c. Ketentuan penutup
Ketentuan penutup dalam Undang- 7. Pemilik Yayasan
Seringkali dipertanyakan bahwa
ini juga mengalami penambahan Pasal
siapa sesungguhnya pemilik yayasan.
diantara Pasal 72 dan Pasal 73 disisipkan
Pendiri yayasan jelas bukan pemiliknya,
2 (dua) Pasal menjadi Pasal 72A
karena pendiri yayasan telah memisahkan
Undang- Undang Yayasan yang
kekay- aannya untuk menjadi milik badan
berbunyi:
hukum yayasan dan pengurus bukanlah
“Pada saat undang-undang ini pemiliknya karena pengurus yayasan
mulai berlaku, ketentuan Anggaran hanya diangkat
Dasar yayasan sebagaimana
untuk mengurus yayasan. mempunyai kesamaan kegiatan
Yayasan bukan milik pembina, pengurus, dengan yayasan yang bubar, apabila
dan/atau pengawas terlihat antara lain dalam hal tersebut diatur dalam undang-
Pasal 3 ayat (2) undang-undang yayasan undang mengenai badan hukum
yang berbunyi: tersebut.
“Yayasan tidak boleh membagikan (3) Dalam hal kekayaan sisa hasil
hasil kegiatan usaha kepada pembina, likuidasi tidak diserahkan kepada
pengu- rus, dan pengawas”. yayasan lain atau kepada badan
hukum lain sebagaimana dimaksud
-
pada ayat (1) dan ayat (2), kekayaan
hun 2004 secara implisit memperlihatkan
tersebut diserahkan kepada negara
bahwa yayasan adalah milik masyarakat.
dan penggunaannya dilakukan
Hal ini terlihat dalam Pasal 68 Undang-
sesuai dengan kegiatan yayasan
Undang Yayasan yang berbunyi:
yang
(1) “Kekayaan sisa hasil likuidasi bubar”.
diserahkan kepada yayasan
lain yang mempunyai kesamaan
kegiatan dengan yayasan yang
bubar.
(2) Kekayaan sisa hasil likuidasi
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dapat diserahkan kepada
badan hukum lain yang
160
Privat Law
Privat
Vol.
LawIVVol.
No. IV
2 Juli
No.-2Desember
Juli - Desember 160
2016 2016
Ketentuan diatas, memperlihatkan bahwa Pengelolaan kekayaan dan pelaksanaan
kekayaan yayasan adalah milik dari kegiatan yayasan dilakukan sepenuhnya oleh
tujuan yayasan itu sendiri. pengurus.

D. SIMPULAN E. SARAN
Rumusan Pasal 11 ayat (1) Undang-Undang Undang-Undang Yayasan harus mengako-
modir mengenai penerapan prinsip transparansi
bahwa yayasan untuk memperoleh status dan akuntabilitas dalam pengelolaan
badan hukum harus membuat akta pendirian yayasan. Pengelolaan yayasan tidak saja
yayasan yang disahkan oleh Menteri Hukum mencakup tin- dakan pengurusan oleh organ
dan Hak pengurus, tetapi juga segenap tindakan yang
- dilakukan oleh or- gan lain, yakni pembina dan
han yang tegas terhadap fungsi, wewenang, pengawas. Seka- lipun tiga organ yayasan
dan tugas masing-masing organ yayasan mempunyai kewenan- gan dan tanggungjawab
dimaksud- berbeda namun semua tindakan yang
dilakukan adalah untuk kepent- ingan
yayasan. Prinsip transparansi dan akunt-
intern yayasan yang dapat merugikan
abilitas dengan demikian wajib dijalankan
kepent- ingan yayasan dan pihak lain yang
oleh
terkait den- gan kegiatan yayasan.
ketiga organ tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Buku
Arie Kusumastuti.2002. Hukum Yayasan di Indonesia.Jakarta: Center Publishing.
Chatamarrasjid Ais.2006. Badan Hukum Yayasan Edisi Revisi.Bandung: Citra Aditya Bakti.
Gatot Supramono.2008. Hukum Yayasan di Indonesia.Jakarta: Rineka Cipta.
Gunawan Widjaja.2002. Yayasan di Indonesia Suatu Panduan Komprehensif. Jakarta: Elex
Media
Komputindo.
Pujiyono.2014. Hukum Perusahaan.Surakarta: Pustaka Hanif.
Suyud Margono.2001. Hukum Yayasan Dillema Tujuan Karitatif atau Komersial
Pustaka Mandiri.

161
Privat Law
Privat
Vol.
LawIVVol.
No. IV
2 Juli
No.-2Desember
Juli - Desember 161
2016 2016
Jurnal
Angeline.2013.”Penyalahgunaan Kewenangan Pengurus Dalam Pengelolaan Yayasan Menurut
Un-
Transparency
Jurnal Hukum Ekonomi

Transparency
Jurnal Hukum Ekonomi
Yohanes Sogar Simamora.2012.”Karakteristik, Pengelolaan Dan Pemeriksaan Badan Hukum Yayasan
Di Indonesia”.Jurnal RechtsVinding

Peraturan Perundang-Undangan

tentang Yayasan.

160 Privat Law Vol. IV No. 2 Juli - Desember


2016

Anda mungkin juga menyukai