Anda di halaman 1dari 6

BAB VIII

Sumber-sumber Hukum

A. Arti, Kata dan Istilah


Perkataan “sumber” mengandung arti sama dengan asal/usul dari mana kita
mendapatkan sesuatu/menemukan sesuatu.

Adanya hukum karena adanya masyarakat, dimana ada masyarakat disitu, ada
hukum seperti dalam slogan yang terkenal dari M.T. Cicero “ubi societas ibi ius”,
maka dapat dikatakan bahwa hukum bersumber pada masyarakat, berupa
kesadaran masyarakat tentang apa yang dirasakan adil guna mengatur kehidupan
secara tertib dan damai.

Dengan demikian tergantung pada sudut pandang atau tinjauan terhadap sumber
hukum tersebut, misalnya tinjauan menurut sejarah akan berbeda dengan tinjauan
menurut filsafat, tinjauan menurut agama, juga berbeda dengan tinjauan menurut
sosiologi dan ilmu hukum.
B. Pembagian Sumber-sumber Hukum

Sumber-sumber hukum dapat dibedakan dan dibagi kedalam :


- Sumber hukum dalam arti formal
dan Sumber hukum dalam arti materiil.

1. Sumber hukum dalam arti formal


Ialah sumber dimana kita dapat menemukan ketentuan-ketentuan hukum
yang mengatur kehidupan masyarakat.
Dapat pula diartikan bahwa sumber hukum dalam arti formal adalah
sumber hukum yang dikenal dari bentuknya dan karena bentuknya itu
menyebabkan hukum berlaku umum, diketahui dan ditaati.

2. Sumber hukum dalam arti materiil


Ialah sumber yang menyebabkan hukum itu ditaati atau dipatuhi dan
mempunyai kekuatan mengikat terhadap manusia

Sumber hukum dalam arti formal, ada yang formal langsung, dan ada pula
yang formal tidak langsung
Sumber hukum dalam arti formal langsung berarti sumber hukum yang
terbentuk secara langsung oleh badan-badan/lembaga yang berwenang atau
mempunyai kekuasaan dan pengaruh atas terbentuknya hukum itu seperti
UU, kebiasaan/adat serta traktat.

Tentang UU ini masih bisa dibedakan dalam 2 bagian yaitu UU dalam arti
formal, artinya karena bentuknya UU itu menjadi berlaku, dan UU dalam arti
materiil yaitu karena dilihat dari segi isinya, UU itu menjadi berlaku dan
mengikat rakyat Negara ybs.

Sedangkan sumber hukum yang tidak langsung adalah sumber hukum ini
tidak dibuat atau dibentuk secara langsung oleh badan yang mempunyai
wewenang untuk itu, yakni badan legislative.

Ia menjadi sumber hukum karena adanya pengakuan dari UU atau karena


melalui kebiasaan.
Ada Sumber hukum di Indonesia diantaranya :
1. Peraturan perundang-undangan
2. Kebiasaan
3. Traktat
4. Yurisprudensi

Yurisprudensi adalah keputusan hakim yang terdahulu yang telah


mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan dijadikan pedoman oleh hakim-
hakim berikutnya dalam memutuskan perkara.

Ada tiga sebab mengapa seorang hakim mengikuti keputusan hakim yang
lain : a. Sebab psykologis
Keputusan hakim mempunyai kekuasaan terutama keputusan dari
pengadilan tinggi dan Mahkamah Agung.

Keputusan hakim yang lebih tinggi sering diturut karena hakim ini adalah
pengawas atas pekerjaan hakim dibawahnya, selain itu karena jasa-jasanya
dihormati oleh hakim dibawahnya
b. Sebab Praktis
Seorang hakim yang memberi putusan menyimpang dari keputusan hakim
yang lebih tinggi atas perkara yang sifatnya sama, akan tidak dibenarkan
peradilannya apabila pihak yang tidak menerima keputusan itu mengajukan
banding.

c. Sebab sependapat dengan putusan hakim lain


Putusan hakim yang lain dalam perkara serupa memang disetujui oleh hakim
yang sedang mengadili perkara sehingga putusan hakim lain yang terdahulu
dianut oleh hakim yang belakangan.

Mengapa orang taat pada hukum?


Ada beberapa alasan dan jawaban mengapa orang taat pada hukum antara
lain 1. Adanya rasa takut akan sangsi/hukuman.
2. Orang tersebut ingin menjadi orang baik sehingga taat dan soleh
3. Orang tersebut mampu membedakan antara yang baik dengan yg buruk.
4. Karena pengaruh dari lingkungan masyarakat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai