Skripsi Tanpa Pembahasan
Skripsi Tanpa Pembahasan
(Skripsi)
Oleh
NPM : 1651021004
Oleh
M. Arya Yudha
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat konsentrasi dan
faktor – faktor yang mempengaruhi pada industri perdagangan mobil bekas
(showroom) di Kota Bandar Lampung tahun 2020. Model analisis yang
digunakan adalah analisis korelasi parsial. Sedangkan untuk mengukur tingkat
konsentrasi digunakan Indeks Market Share, Indeks Konsentrasi dan Indeks
Herfindahl. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh negatif antara
efisiensi usaha dengan tingkat konsentrasi dalam industri perdagangan mobil
bekas (showroom) di Kota Bandar Lampung dan berdasarkan perhitungan
dengan menggunakan Indeks Herfindahl didapat hasil sebesar 0,0069. Sesuai
dengan batasannya maka pasar dikategorikan ke dalam pasar persaingan
monopolistik. Hasil pengujian korelasi parsial diperoleh hasil bahwa variabel
bebas yaitu skala usaha, pengunaan teknologi dan strategi bisnis memiliki
pengaruh positif terhadap tingkat konsentrasi perdagangan mobil bekas
(showroom) di Kota Bandar Lampung.
By
M. Arya Yudha
This study aims to determine the level of concentration and the factors that
influence the used car trading industry (showroom) in Bandar Lampung in 2020.
The analysis model used is partial correlation analysis. Meanwhile, to measure the
level of concentration used Market Share Index, Concentration Index and
Herfindahl Index. The results showed a negative influence between business
efficiency and the level of concentration in the used car trading industry
(showroom) in the city of Bandar Lampung and based on calculations using the
Herfindahl Index, the result was 0.0069. In accordance with the limitations, the
market is categorized into monopolistic competition markets. The results of
partial correlation testing show that the independent variables, namely business
scale, use of technology and business strategy have a positive effect on the level
of concentration of used car trade (showroom) in Bandar Lampung City.
Oleh
M. Arya Yudha
Skripsi
pada
MENYETUJUI
Komisi Pembimbing
Pembimbing Utama
MENGETAHUI
1. Tim Penguji
“Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi ini telah
ditulis dengan sungguh – sungguh dan bukan merupakan penjiplakan hasil karya
orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan ini terbukti tidak benar
maka saya bersedia menerima hukuman/sanksi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.”
Penulis
M. Arya Yudha
RIWAYAT HIDUP
Pendidikan di SMPN 4 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2013, dan
2016. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi dan
Mandiri. Pada Juli 2019 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), di
hari.
MOTTO
“La takhaf wa la tahzan, janganlah kamu takut dan janganlah bersedih.” (Penulis)
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang diberikan,
shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
Kedua orang tuaku tercinta yang luar biasa jasanya bagi hidupku, tanpa kasih
sayang, do’a dan perjuangan kalian aku tidak akan mungkin bisa menjadi seperti
saat ini. Terima kasih Papi dan Mami terkasih dan tersayang yang selalu mendidik
dengan sabar dan memperjuangkanku di setiap waktu dalam sujudmu kau selalu
menyebut namaku, terima kasih banyak atas segala pemberian kalian yang tiada
terhingga ini.
Untuk kakak dan abangku tersayang, Arief Mandala Putra (Alm) dan Rinzano
Genta Satria, S.T serta adikku tercinta Alya Afie Aqilah terima kasih atas segala
didikan, do’a serta motivasi yang telah kalian berikan kepadaku selama ini
Para dosen yang telah berjasa dalam memberikan bimbingan dan ilmu yang sangat
Sahabat – sahabat tercinta yang selalu turut memberikan saran, motivasi serta
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana
dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Nairobi, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Neli Aida, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan
3. Bapak Dr. Heru Wahyudi, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi
4. Bapak Muhiddin Sirat, S.E., M.P. selaku Dosen Pembimbing yang telah
nasehat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Semoga Bapak
banyak memberikan masukan, motivasi dan nasehat sehingga skripsi ini dapat
6. Ibu Emi Maimunah, S.E., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah banyak
7. Bapak Thomas Andrian PA, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik
dan nasehat serta bantuan selama proses perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan
8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah
Universitas Lampung.
10. Seluruh pemilik showroom mobil bekas di Jl. Pangeran Antasari Kota Bandar
Lampung yang telah memberikan izin dan bantuannya selama penelitian ini
serta motivasi yang sangat berharga, atas kerjasama yang baik selama
penelitian berlangsung.
11. Keluargaku tercinta, Papi dan Mami yang merupakan sosok luar biasa yang
pahlawan sejati yang tanpa lelah berjuang untukku. Kakak dan abangku
tersayang Arief Mandala Putra (Alm) dan Rinzano Genta Satria, S.T. serta
adikku tercinta Alya Afie Aqilah yang selalu memberikan do’a dan motivasi
dalam setiap langkahku. Terima kasih untuk segala kasih saying dan do’a nya
selama ini.
12. Sahabat – sahabat tercinta ku Squad Kance M. Abror Valensi dan M. Rasyid
Andafa yang selalu menemani dalam masa susah maupun senang. Terima kasih
atas segala do’a, motivasi, canda tawa serta saran dan masukan kalian selama
13. Sahabat terdekat ku di kampus Muhammad Ghozali, terima kasih untuk segala
waktu nya selama ini, do’a, motivasi, saran dan masukan mu yang sangat
membantu penulis.
14. Sahabat dekatku Desi Safitri sahabat hati yang paling baik hatinya, sedikit
sombong dan tidak pernah menabung. Terima kasih atas support dan do’a nya
15. Sahabat seperjuangan skripsi M. Arif Muslimin, Aldy Octaviano, Tiara Aprilia
Octavianti, Mawar Aprita, Erlin Agustin, Yunia Erika Putri, Tiara Nova
16. Sahabat – sahabatku di kampus Rengki Hariska, Prayogi Aji K, Agung Dio
Habib Febriyanto, Ray Dimas Fadhil, Fadil Ammar, Amin Ibas terima kasih
selama ini.
18. Sahabat – sahabat KKN Desa Argomulyo yang sudah saya anggap seperti
keluarga sendiri M. Noer Rafik, Fikri Rahman Triono, Moh. Surya Akbar,
Anggun Novitasari, Indah Furianingsih dan Rika Alfianti. Terima kasih atas 40
hari yang sangat berharga, momen dan kenangan kita selama KKN sangatlah
juga untuk segala do’a dan motivasi kalian selama ini yang sangat membantu
penulis.
19. Om Tata, Om Ubai, Bibi (Mamak) Parmi , terimakasih atas segala bantuan dan
20. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bisa bermanfaat dan berguna bagi
kita semua dan juga adik – adikku mahasiswa yang suatu saat nanti akan meneliti
Penulis
M. Arya Yudha
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI…………………………………………………………... i
DAFTAR TABEL……………………………………………………... ii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………........... iii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………. …. iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………… 1
B. RumusanMasalah…………………………………………………… 7
C. TujuanPenelitian……………………………………………………. 7
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………. 8
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kuisioner Penelitian………………………………………………. L-
1
2. Data Rata-Rata Kontribusi Per Sektor Terhadap PDRB
Kota Bandar Lampung Tahun 2014-2018……………………….. L-
2
3. Rekapan Data Hasil Kuisioner…………………………………… L-
3
4. Hasil Perhitungan Market Share…………………………………. L-4
5. Data Efisiensi Usaha…………………………………………….. L-
5
6. Data Skala Usaha………………………………………………... L-6
7. Data Penggunaan Teknologi…………………………………….. L-
7
8. Data Strategi Bisnis……………………………………………... L-
8
9. Hasil Perhitungan Indeks Herfindahl…………………………… L-
9
10. Hasil Perhitungan Indeks Konsentrasi………………………... L-
10
11. Hasil Uji Korelasi Product Moment…………………………... L-
11
12. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian…………………….... L-
12
13. Foto-Foto Proses Penelitian Lapangan……………………….... L-
13
DAFTAR GAMBAR
Tabel Halaman
A. Latar Belakang
2006:112). Hal ini dapat terwujud apabila keadaan nasional selalu stabil dan
Industri otomotif Indonesia sendiri telah menjadi sebuah pilar penting dalam
sektor manufaktur negara ini karena banyak perusahaan mobil yang terkenal di
Indonesia mengalami transisi yang luar biasa karena berubah dari hanya menjadi
tempat produksi mobil untuk diekspor menjadi pasar penjualan mobil yang besar
karena meningkatnya produk domestik bruto (PDB) per kapita. Penjualan mobil
tahunnya dengan hanya mengalami sekali penurunan pada tahun 2008-2009 dari
607 ribu unit menjadi 486 ribu unit. Namun, pada tahun berikutnya tepatnya pada
2
dengan mencapai peningkatan sebesar 53% dari 486 ribu unit menjadi 764 ribu
unit, kemudian diikuti dengan peningkatan jumlah penjualan tiap tahunnya. Hal
setiap tahunnya. Namun, setelah tahun 2014 harga mobil baru di Indonesia
masyarakat yang mulai tertarik untuk membeli mobil bekas dengan harga yang
bersahabat namun memiliki kualitas yang cukup bagus. Hal ini menyebabkan
setiap tahun.
optimal seluruh sumber daya alam, manusia, dan dana yang tersedia. Berkenaan
daerah dapat. dilihat dari besarnya peranan atau kontribusi masing-masing sektor
usaha terhadap total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang dihitung dari
3
harga berlaku. Data mengenai rata-rata kontribusi per sector terhadap PDRB Kota
Tabel 1.1 Data Kontribusi PDRB Rata-Rata Per Sektor Periode 2014-2018
F. Konstruksi 10,51
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan 14,90
Sepeda Motor
Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata kontribusi per sector terhadap PDRB Kota
Lampung yang memiliki rata-rata kontribusi urutan kedua dengan persentasi rata-
rata 14,90%. Sesuai dengan data diatas artinya bahwa struktur perekonomian Kota
4
Bandar Lampung didominasi oleh sektor tersier dan sekunder yang merupakan
sebagai leading sector bagi perekonomian Kota Bandar Lampung. Atas dasar nilai
Penjualan mobil baru di Kota Bandar Lampung pun bisa dibilang stagnan bahkan
cenderung menurun. Hal ini disebabkan oleh harga mobil baru yang sudah
mobil bekas dengan kualitas yang baik. Berikut ini data penjualan mobil baru di
Berikut ini daftar harga mobil baru dan mobil bekas di Kota Bandar Lampung,
untuk harga mobil baru maupun mobil bekas pada tabel ini merupakan harga
estimasi, karena baik mobil baru maupun mobil bekas memiliki tipe dan harga
yang berbeda-beda.
5
Tabel 1.3 Daftar Harga Mobil Baru dan Mobil Bekas Di Kota Bandar Lampung
(Juta Rupiah)
Jenis Mobil Harga Baru Harga Bekas (2015)
Honda Mobilio ± 230 - 270 ± 145
Toyota Avanza ± 230 - 260 ± 140
Toyota Innova ± 420- 480 ± 180
Toyota Agya ± 145 - 160 ± 95
Sumber : www.priceprice.com dan aplikasi OLX, 2020
Lampung, membuat para pemasar harus lebih cerdas dalam menyusun strategi
Konsumen ingin membeli produk atau jasa yang mudah dijangkau, dalam arti
akses dan transportasi keluar masuk kendaran menuju lokasi mudah dan cepat
misalnya berada di dekat jalan raya atau bearada di pusat kota. Berikut data balik
nama (jual-beli) mobil bekas yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.4 Data Kendaraan Balik Nama ( Jual-Beli Mobil Bekas Per Tahun)
Data Kendaraan Balik Nama (Perdagangan)
Tahun Unit
2012 342
2013 1.681
2014 2.994
2015 3.743
2016 5.249
2017 5.966
2018 5.494
2019 4.645
2020 517
Sumber : Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Prov. Lampung, 2020
6
Saat ini Kota Bandar Lampung merupakan salah satu kota yang sudah mulai
berkembang menjadi kota aktif di pulau Sumatera. Oleh karena itu, tidak heran
apabila tingkat aktivitas masyarakat di kota Bandar Lampung sudah mulai mobile
tidak seperti dulu, karena saat ini sudah banyak masyarakat yang membutuhkan
kendaraan atau alat transportasi sebagai kaki utama dalam menjalankan aktivitas
sehari-hari. Namun, harga mobil baru yang sudah cukup tinggi membuat
masyarakat kesulitan dalam membeli mobil, oleh karena itu masyarakat pun mulai
melirik ke mobil – mobil bekas yang memiliki kualitas baik namun dengan harga
yang miring alias jauh dibawah harga mobil baru. Karena itu, penulis meyakini
bahwa pelaku usaha mobil bekas memiliki potensi yang cukup baik untuk
meneliti bagaimana strategi yang dilakukan para pelaku usaha showroom dalam
mereka.
Selain itu, alasan penulis memilih Jl. Pangeran Antasari di Kota Bandar Lampung
sebagai lokasi penelitian saya adalah karena lokasi tersebut merupakan lokasi
yang sangat strategis dan di Jl. Pangeran Antasari sendiri memiliki total populasi
memutuskan untuk meneliti lebih lanjut mengenai struktur pasar mobil bekas di
B. Rumusan Masalah
Bandar Lampung ?
C. Tujuan Penelitian
Lampung.
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut
beberapa pihak di masa yang akan datang dalam rangka pengukuran bentuk
A. Kajian Pustaka
dan penjual, keadaan produk, keadaan pengetahuan penjual dan pembeli, serta
cara masing-masing pelaku pasar dalam industri berperilaku, yang pada gilirannya
dan pembeli. Keadaan karakteristik pasar suatu industri memiliki arti penting bagi
iklim persaingan antar perusahaan industri di dalam pasar pada khususnya dan
(2010:16) menyatakan bahwa dari sudut pandang pembeli, pasar terdiri dari
perusahaan tempat produk yang dapat dibeli dengan baik, sementara dari sudut
menghasilkan produk yang terdefinisi dengan baik atau serangkaian produk yang
keputusan produksi dan penjualan, mereka perlu mengetahui jumlah produk yang
10
dapat dijual oleh perusahaan mereka serta berbagai harga yang dapat dikenakan
biaya untuk produk. Jika mereka tahu kurva permintaan yang dihadapi
perusahaan mereka sendiri, maka mereka akan tahu penjualan yang dapat dibuat
perusahaan mereka pada setiap harga yang mungkin dibebankan, dan dengan
laba yang akan dikaitkan dengan setiap tingkat output dan oleh karena itu mereka
akan dapat memilih output yang memaksimalkan keuntungan. Jumlah penjual dan
sifat dari produk adalah aspek penting dari struktur pasar. Ada yang lain juga,
iklan.
Pengertian pasar dapat dipandang secara nyata dan dapat pula secara abstrak.
Secara abstrak dapat dinyatakan bahwa pasar adalah kontak ratusan atau ribuan
perusahaan dalam suatu industri yang melakukan transaksi dalam suatu waktu,
sedangkan secara nyata yang dapat dilihat pada suatu lokasi adalah terjadinya
sangatlah penting, struktur pasar menjadi ukuran penting untuk melihat perilaku
persaingan serta tingkat harga barang dan jasa. Dengan demikian, pengaruh itu
Keadaan jujmlah dan distribusi penjual di dalam pasar mempengaruhi harga jual
yang berlaku dan output yang terdapat di dalam pasar. Pada struktur pasar
pasar dan masing-masing diantara mereka memiliki kekuatan pasar yang relatif
sama. Sebagai akibatnya, para pesaing pasar tidak memiliki kekuatan (market
power) yang berarti untuk mengendalikan keadaan pasar. Keadaan harga dan
output pasar berjalan menurut mekanisme pasar, akan tetapi pada struktur pasar
monopoli jumlah penjualnya bersifat tunggal, oleh karena itu keadaan pasar
Begitu juga halnya dengan keadaan produk, faktor ini dapat memengaruhi
perilaku produsen yang berada di dalam pasar untuk bersaing. Perbedaan corak
produsen guna mengatur strategi pasar. Produk yang memiliki ciri-ciri khusus,
mana saja yang disukainya sehingga hal tersebut memberikan alternatif yang
terbatas bagi produsen guna membuat keputusan pasar. Dengan demikian, pasar
guna menentukan nai ga dan output di dalam pasar yang secara semena-mena.
Selanjutnya, harga dan output pasar akan tercipta melalui mekanisme pasar.
Elemen penting lainnya bagi produsen guna membuat keputusan di dalam pasar
adalah faktor rintangan pasar. Produsen yang efisien dalam berproduksi pada
untuk memasuki pasar. Harga jual produk yang ditawarkan oleh produsen kepada
konsumen dapat diatur pihak produsen yang mapan menurut selera yang
tersebut produsen tersebut mampu meraih keuntungan pasar yang lebih besar.
umumnya tidak efisien. Oleh karena itu, produsen yang lemah sering gagal
melakukan penetrasi pasar dan menguasai keadaan pasar. Jenis pasar sendiri
a. Persaingan Sempurna
13
Di dalam kajian teori ekonomi mikro diketahui, para ahli ekonomi sering
dianggap terdapat banyak jumlah penjual, yang tidak satu pun di antaranya dapat
memengaruhi harga dan output pasar. Banyak perusahaan yang terdapat di dalam
Begitupun halnya bila dilihat dari sisi jumlah pembeli, di dalam pasar dicirikan
oleh banyak pembeli sehingga hal ini tidak memberikan pula motivasi yang kuat
bagi setiap produsen guna bersaing secara frontal di dalam pasar. Kedua adalah
produk yang dijual di pasar bersifat homogen. Setiap produk yang ditawarkan
oleh produsen di dalam pasar adalah memiliki corak dan kegunaan yang sama
Pihak konsumen di dalam pasar pada gilirannya akan memiliki pilihan yang luas
yang terdapat di dalam pasar adalah sama kedudukannya di dalam pasar, dengan
demikian tidak ada motivasi bagi mereka untuk menilai produsen yang satu
menjadi lebih baik daripada produsen yang lainnya. Andaian ini sebenarnya sudah
14
Didalam pasar yang sering terjadi adalah walaupun produk yang dijual oleh
produsen adalah sama merek dan sama kegunaannya, namun demikian produk-
kurva permintaan dan penawaran para pesaingnya yang terdapat di dalam pasar.
Dengan begitu, mereka tidak saling mencurigai satu sama lainnya, dan mereka
juga mengetahui benar berapakah besarnya output yang harus mereka sediakan
guna memenuhi kebutuhan pasar sehingga apa pun tindakan yang mereka
rintangan.
b. Oligopoli
Dalam struktur pasar oligopoli terdapat sedikit penjual yang menjual produk
silang yang tinggi. Perusahaan dalam industri tertentu hanya sedikit, maka
harga, kartel, harga-ongkos rata-rata, harga batas dan Model Sylos Labini. Dalam
struktur pasar oligopoli yang terdiri dari perusahaan yang dominan, perilakunya
menjadi contoh atau indikator untuk diikuti oleh perusahaan yang lain dalam
rangka menghindari risiko. Pada stuktur pasar oligopoli yang bersaing sendiri,
baru masuk tidak mungkin bersaing secara langsung, karena itu perilaku pimpinan
harga ini termasuk struktur pasar oligopoli yang kolusif (Hasibuan, 1993:130).
adalah pimpinan harga, kartel, harga-ongkos rata-rata, harga batas dan Model
Sylos Labini. Namun dalam struktur pasar oligopoli yang terdiri dari perusahaan
yang dominan, perilakunya menjadi contoh atau indikator untuk diikuti oleh
2. Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi.
c. Pasar Monopoli
Struktur pasar monopoli adalah bentuk ekstrim daripada struktur pasar industri
dalam pasar umumnya tidak disukai oleh masyarakat secara luas. Hal ini
dan mendatangkan kerugian kepada masyarakat secara luas. Adam Smith adalah
salah satu tokoh ekonomi utama yang mengecam dan mengkritik keras kehadiran
sempurna.
dalam pasar, pada satu sisi selain dapat menimbulkan kerugian juga di lain sisi
hidup kepentingan orang banyak. Harga jual yang seharusnya rendah, namun
karena adanya monopoly power yang dimiliki monopolis maka harga jual diatur
invensi dan inovasi yang dilakukannya, dan bahkan harga jual pun dapat diaturnya
rendah sampai kepada batas biaya marginal guna menghindari calon pesaing
potensial untuk memasuki pasar. Pandangan serupa dapat pula dijumpai pada
hasil penelitian Schumpeter dalam Muh. Teguh (2010:66), jika dilihat dari sisi
nya peristiwa ini justru terjadi pada industri berstruktur pasar monopoli daripada
4. Fasilitas pemerintah.
cukup banyak penjual dan pembeli yang dapat dengan mudah keluar masuk pasar
Didalam Industri terdapat banyak perusahaan yang bebas keluar masuk. Namun
product). Namun perbedaan barang antara satu poduk (merek) dengan produk
(merek) yang lain tidak terlalu besar. Diferensiasi ini mendorong perusahaan
Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif
persaingan monopolistik:
e. Citra perusahaan.
Pasar yang dibayangkan dalam persaingan monopolistik ini lebih mirip dengan
dengan entry dan exit yang relatif mudah. Tetapi pasar tersebut berbeda, setiap
menjual produk yang memiliki perbedaan yang signifikan dengan produk para
pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda
laku (tindakan atau aksi) perusahaan dalam suatu pasar, keputusan yang mereka
buat dan cara di mana keputusan itu dibuat (Daryanto, 2004). Model perilaku
yang terkenal antara lain pimpinan harga (price-leadership), kartel, harga ongkos
rata-rata (average cost pricing), harga batas (limit pricing) (Hasibuan, 1993:129).
Menurut teori ekonomi industri, perilaku industri menganalisis tingkah laku serta
penerapan strategi yang digunakan oleh perusahaan dalam suatu industri untuk
merebut pangsa pasar dan mengalahkan pesaingnya. Perilaku industri ini terlihat
dalam penentuan harga, promosi, koordinasi kegiatan dalam pasar dan juga dalam
kebijaksanaan produk. Perilaku terbagi menjadi tiga jenis antara lain, perilaku
dalam strategi harga, perilaku dalam strategi produk dan perilaku dalam strategi
promosi.
Kinerja adalah hasil pencapaian dari aktivitas yang telah dilakukan perusahaan
Teori ekonomi mikro menyebutkan, setiap perusahaan dalam dunia bisnis adalah
mereka, oleh karena itu semakin besar keuntungan yang diperoleh oleh suatu
21
perusahaan di dalam pasar, maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh
organisasi bisnis ditentukan. Pada bagian ini tekanan teori perusahaan diletakkan
pada ragam analisis aspek-aspek organisasi bisnis dan hubungan hierarki yang
pasar (shareholders) di dalam kegiatan bisnis dapat saja memiliki beragam tujuan
Begitupun halnya bagi pekerja, tujuannya adalah untuk meningkatkan upah riil
panjang.
3. Memaksimumkan penjualan
6. Stabilitas harga
7. Stabilitas output
8. Kepuasan
4. Dalam teori monopoli dan oligopoli perusahaan dianggap sebagai reaktor dan
Studi ilmu ekonomi industri memperlihatkan, antara struktur pasar, perilaku pasar,
dan kinerja memiliki hubungan keterkaitan yang sangat erat. Pada satu sisi
industri menentukan keadaan kinerja pasar. Selanjutnya, pada sisi lainnya terjadi
hubungan timbal balik diantara ketiga dimensi tersebut, yaitu dapat terjadi kinerja
pasar menentukan struktur pasar, dan struktur pasar menentukan perilaku pasar.
Hubungan demikian secara sederhana dapat dipelajari seperti yang terlihat pada
Gambar ini mengilustrasikan, bahwa ada hubungan timbal balik antara struktur,
perilaku, dan kinerja pasar. struktur pasar menentukan perilaku pasar, selanjutnya
pasar.
kondisi struktur pasar, perilaku pasar dan kinerja pasar dapat pula diilustrasikan
meraih keuntungan pasar yang lebih besar. Oligopoli tersebut dapat pengantin
harga jual yang ditentukannya sampai kepada tingkat biaya produksi marginal
pesaing potensial guna memasuki pasar titik pada situasi tingkat harga yang lebih
kesatuan yang lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya karena harga jual
yang telah ditentukan yang menjadi relatif rendah. namun demikian, sebagai
gantinya pada tingkat harga jualnya rendah ini bagian pasar oligopoli justru
total yang diperoleh dan dapat dinikmati oleh para oligopolis menjadi meningkat.
berdasarkan aspek keuangan bisa menjadi bias karena kinerja keuangan yang baik
jangka panjang perusahaan. Dan sebaliknya, kinerja keuangan yang kurang baik
Smith dan Samuel yang meneliti 186 perusahaan di UK pada tahun 1954-1963
menunjukkan (Howe dalam Muh. Teguh, 2010:94) : (1) Secara keseluruhan ada
keragaman tingkat keuntungan pada suatu tahun tertentu adalah lebih besar bagi
yang terkonsentrasi tinggi, CR3 > 30% memiliki keragaman waktu yang lebih
tidaklah berlaku untuk semua kasus industri. dengan menggunakan data yang
tidak sempurna awal tahun 1950 - 1960 temuan baron memperlihatkan, telah
26
terjadi hubungan negatif ringan antara tingkat konsentrasi pasar dengan tingkat
keuntungan industri pada tingkat konsentrasi tinggi (CR 4 > 51%). Namun
demikian, pada tingkat konsentrasi rendah (CR4 > 51%) meskipun terjadi
hubungan positif antara konsentrasi pasar dan keuntungan akan tetapi keduanya
tidak berhubungan secara signifikan. Hal yang sama dikemukakan pula oleh
Carl Keysan dan Donald F Turner mereka membuat dua kelompok oligopoli
sekitar 60% pangsa pasar, maka jenis pasar ini disebut sebagai oligopoli,
sebaliknya jika 4 perusahaan hanya menguasai dibawah 60% pangsa pasar, maka
Analisis yang digunakan untuk mengetahui struktur pasar pada industri jasa mobil
Setiap perusahaan memiliki pangsa pasarnya sendiri, berkisar antara 0 hingga 100
persen dari total penjualan seluruh pasar. Menurut literatur neo-klasik, landasan
Si
MSi = x 100 %
Stot
Dimana:
2. Indeks Herfindahl
Alat analisis ini bertujuan untuk mengetahui derajat konsentrasi pembeli dari
suatu wilayah pasar, sehingga bisa mengetahui gambaran imbang posisi tawar
menawar pembeli. Menurut Muh. Teguh (2010:89) bila angka indeks Herfindahl
28
perusahaan industri yang diamati semakin merata, sebaliknya bila angka indeks
Keterangan:
tidak merata.
monopolistik).
tahun 1984 yang menjelaskan, ada sekitar empat faktor pokok yang
Faktor nasib baik di dalam kajian industri di ilustrasikan sebagai hanya terdapat
pasar dikarenakan jumlah dana investasi yang harus dikeluarkan relatif tinggi,
ataupun tingkat keuntungan yang akan diperoleh calon pesaing adalah rendah titik
sebagai akibatnya, di dalam kegiatan bisnis ini hanya beberapa perusahaan saja
dalam pasar.
perusahaan industri yang memiliki skala produksi yang besar, maka perusahaan
tersebut cenderung dapat memenuhi permintaan pasar yang besar. Disamping itu
produksi yang lebih unggul dibandingkan dengan para pesaingnya, mereka dapat
barang. Artinya ongkos produksi total dapat ditekan rendah, keadaan ini pada
barang pada tingkat harga yang lebih murah, atau dapat terjadi barang yang
Faktor kebijaksanaan pemerintah dapat pula memiliki dua mata, di satu sisi
maka jumlah perusahaan yang memasuki pasar akan menjadi lebih banyak,
Faktor lainnya adalah strategi bisnis. seringkali kita temui dalam kegiatan bisnis
untuk melakukan merger dapat terjadi karena beberapa sebab. Selanjutnya, akibat
bisnis menjalankan strategi merger agar dapat terus bertahan dari suasana
persaingan pasar yang ketat dan mampu menguasai pasar titik tersebut telah
Konsep atau istilah konsentrasi merupakan salah satu penggambaran yang paling
penting dari taraf atau derajat, sejauh mana satu atau beberapa segmen ekonomi
persaingan monopoli dan monopoli. Jika terjadi konsentrasi, tentunya ada sebab-
industri, adalah :
1. Faktor efisiensi, yaitu showroom yang efisien akan mampu bersaing dan
melakukan perluasan pasar. Semakin besar pasar yang dikuasai, berarti andil
produknya di pasar semakin luas. Efisiensi usaha sendiri dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :
Biaya Operasional
Efisiensi Usaha:
Nilai Penjualan
32
2. Skala usaha yang dalam hal ini adalah nilai investasi, showroom yang semakin
usaha merupakan data yang bersifat pribadi (private), maka modal usaha dapat
dalam hal ini adalah IT, maka dapat mempengaruhi tingkat konsentrasi.
pemasok (baik dari sisi penetapan harga, pengadaan barang dagang maupun
Sesuai pemaparan diatas, maka terdapat keterkaitan antara teori dengan variabel –
1. Efisiensi Usaha : Didalam teori dikatakan bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi konsentrasi adalah faktor keadaan teknis yang dalam hal ini
dapat diartikan jika suatu perusahaan memiliki ongkos produksi yang minim
2. Skala Usaha : Didalam teori dikatakan bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi konsentrasi adalah faktor keadaan teknis yang dalam hal ini
dapat diartikan sebagai faktor skala usaha yang dapat dilihat dari nilai
dalam hal ini adalah penggunaan sarana dan pra-sarana dapat mempengaruhi
konsenrasi.
4. Strategi Bisnis : Dalam teori dikatakan pula bahwa terdapat faktor strategi
bisnis yang dalam hal ini adalah penerapan kerjasama dengan showroom
dalam penelitian ini menggunakan metode uji korelasi parsial (product moment),
yaitu uji yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel baik yang
Korelasi Pearson atau sering disebut Korelasi Product Moment (KPM) merupakan
alat uji statistik yang digunakan untuk mencari arah dan kekuatan hubungan
antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dengan data yang digunakan
KPM merupakan salah satu bentuk statistik parametris karena menguji data pada
skala interval atau rasio. Oleh karena itu, ada beberapa persyaratan untuk dapat
pertama adalah pembuatan tabel penolong dan yang kedua menghitung nilai r
x : variabel bebas
y : variabel terikat
7. Membuat keputusan
Efisiensi merupakan salah satu unsur guna mengukur kinerja pasar atau industri.
efisiensi industri merupakan suatu nilai tambah yang diciptakan persatuan biaya
pendapatan. Pendapatan yang dimaksud adalah nilai tambah yang diciptakan baik
oleh faktor modal, tenaga kerja maupun masukan lainnya, tetapi karena pajak
(tidak langsung), upah atau gaji, sewa dan bunga merupakan harga faktor, maka
tidak dikelompokkan kedalam komponen masukan atau biaya madia. Efisiensi ini
juga dapat diukur dengan rasio output-input. Namun dalam hal ini output diwakili
oleh nilai tambah dan biaya madia sebagai input. Hal ini lebih menekankan
industri untuk menciptakan lapangan kerja dan menciptakan devisa, karena secara
Kinerja perusahaan adalah hasil dari kegiatan manajemen. Parameter yang sering
Rhoades et al. (2002), dan Chaganti Damanpour (1991); Slovin dan Sushka
sebelum pajak, laba atas investasi, dan sebagainya. Dalam kaitannya dengan
didasarkan pada kinerja pasar. Hal ini, menurut dia, memiliki beberapa kelemahan
harga pasar dan ini juga dapat menyebabkan kondisi tak terkendali dan ini, pada
gilirannya, memberikan umpan balik yang tidak valid pada kualitas dan sejauh
Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan bahwa
kegiatan tersebut efektif tetapi apabila akibat-akibat yang tidak dicari kegiatan
menilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan kepuasan
walaupun efektif dinamakan tidak efesien. Sebaliknya, bila akibat yang dicari-cari
1999:27).
2. Otoritas (wewenang)
37
Otoritas menurut adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam suatu
organisasi formal yang dimiliki seorang anggota organisasi kepada anggota yang
3. Disiplin
Disiplin adalah taat kepda hukum dan peraturan yang berlaku (Prawirosentono,
4. Inisiatif
Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam membentuk ide
(Mangkunegara, 2002:68):
tujuannya.
5. Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkrit dalam seluruh kegiatan
kemampuan karyawan.
yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta
satu unsur struktur pasar, dimana struktur pasar adalah faktor penentu terhadap
Pada akhirnya hal ini tersebut akan berpengaruh terhadap pendapatan dan biaya
pasar barang industri menyimpang dari tujuan perekonomian, dimana salah satu
Secara umumnya, hubungan antara struktur, perilaku dan kinerja dapat dilihat
B. Penelitian Terdahulu
Giovanni Pedro pada tahun 2017 pernah melakukan penelitian yang berjudul
monopolistik.
2. Berdasarkan indeks efisiensi rasio nilai tambah dengan biaya madia diartikan
Lampung efisien.
(showroom) di Kota Bandar Lampung dan tidak ada pengaruh nyata antara
Septi Oktarini pada tahun 2017 pernah melakukan penelitian yang berjudul
menggunakan perhitungan pangsa pasar dan konsentrasi pasar dan metode analisis
deskriptif kualitatif dengan memberikan gambaran dari hasil penelitian. Hasil dari
monopolistik.
Baru UNILA Kota Bandar Lampung terkait strategi produk dan strategi
promosi.
2. Up-selling.
C. Kerangka Pemikiran
Industri mobil bekas di kota Bandar Lampung merupakan target pasar bagi para
penjual mobil bekas. Tingkat konsentrasi baru akan terbentuk apabila ada satu
atau lebih perusahaan mobil bekas yang bisa mendominasi harga di pasaran, yang
yang dilakukan oleh perusahaan yang mendominasi tersebut. Langkah awal yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah melihat kebijakan harga dan tingkat
persaingan pada struktur pasar mobil bekas. Apakah industri mobil bekas berada
pada pasar monopoli, monopoli kolisif, oligopoli, longgar, atau oligopoli ketat.
Informasi hubungan struktur pasar dengan kinerja usaha, apakah perusahaan yang
Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat dilihat dalam bentuk gambar
sebagai berikut :
43
D. Hipotesis
persaingan monopolistik.
A. Objek Penelitian
Penelitian ini terkait dengan industri perdagangan mobil bekas di Jl. Pangeran
Antasari di Kota Bandar Lampung dengan variabel yang diteliti adalah tingkat
konsentrasi dan kinerja perusahaan mobil bekas. Data yang digunakan adalah data
dan data sekunder yang didapatkan melalui BPS Kota Bandar Lampung serta
B. Metode Penelitian
Penelitian ini berjenis penelitian asosiatif kuantitatif karena penelitian ini meneliti
Lampung, serta data yang didapatkan adalah data berupa angka. Penelitian ini
2. Operasionalisasi Variabel
penelitian ini dengan memberi batasan-batasan pada objek yang akan diteliti,
Keterangan :
X1 : Efisiensi Usaha
X2 : Skala Usaha
X3 : Penggunaan Teknologi
sebagai barang
dagang
Jumlah
b. Kerjasama antar Ordinal frekuensi Ordinal
perusahaan dalam kerjasama dalam
pengadaan barang pengadaan
dagang barang dagang
Untuk operasionalisasi variabel struktur pasar dapat diukur dari nilai penjualan
per bulan sebagai sub-variabel, indikator nya adalah nilai penjualan per bulan,
satuan nya adalah rupiah dan skala nya rasio serta menggunakan metode
tidak nya butir/pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini, khusus data yang
(2017:133) yang menyatakan bahwa item yang memiliki korelasi positif dengan
kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, memunjukkan bahwa item
tersebut memiliki validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk
dianggap memenuhi syarat validitas adalah jika r = 0,03 yang artinya jika korelasi
antar butir/pertanyaan memiliki nilai koefisien korelasi < 0,03 maka butir atau
Pengujian tingkat signifikansi dari uji korelasi product moment dilakukan untuk
1. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka data tersebut signifikan yang artinya Ho
ditolak.
2. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka data tersebut tidak signifikan yang artinya
Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah metode sampel
1. Toyota Avanza
2. Toyota Innova
3. Toyota Agya
4. Honda Mobilio
Alasan keempat jenis mobil ini dijadikan sebagai persyaratan sampel karena jenis
mobil ini merupakan jenis mobil paling besar penjualannya di pasar otomotif
dengan tahun perakitan masing-masing mobil adalah tahun 2015. Total populasi
1. Data Primer
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer yaitu data yang langsung
didapatkan dari hasil angket dan wawancara pada waktu melakukan kegiatan
penelitian.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan 2 cara antara
lain:
1. Observasi
Suatu metode yang dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan secara
2. Kuisioner
2. Data Sekunder
Dalam penelitian ini juga menggunakan data sekunder berupa data distribusi
PDRB, data penjualan mobil baru di Kota Bandar Lampung dan data penjualan
mobil bekas di Kota Bandar Lampung yang didapatkan dari website BPS Kota
Lampung.
G. Metode Analisis
Metode analisis untuk hipotesis 1 dapat menggunakan indeks market share dengan
Nilai Penjualan
MS=
Nilai Penjualan Total
Sesuai dengan pernyataan Stigler dalam Muh. Teguh (2010:87) yang menyatakan
apabila 4 perusahaan menguasai sekitar 60% pangsa pasar, maka jenis pasar ini
60% pangsa pasar, maka jenis pasar ini disebut sebagai persaingan monopolistik.
Nilai Penjualan
IH =
Nilai PenjualanTotal Industri
Korelasi Pearson atau sering disebut Korelasi Product Moment (KPM) merupakan
alat uji statistik yang digunakan untuk mencari arah dan kekuatan hubungan
antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dengan data yang digunakan
1. Jika angka signifikansi dibawah < 0,05 maka hubungan antar variabel
signifikan.
2. Jika angka signifikansi diatas > 0,05 maka hubungan antar variabel tidak
signifikan.
52
besaran hubungan antar variabel juga dibagi menjadi beberapa kriteria, yaitu
1 = Korelasi sempurna
53
A. Simpulan
persaingan monopolistik.
B. Saran
menguasai pangsa pasar (market share) yang pada akhirnya akan meningkatkan
Lampung.
modal usaha dalam jumlah yang lebih besar baik modal sendiri maupun modal
pinjaman agar dapat memperbanyak variasi dan jumlah barang dagang (mobil
4. Sesuai dengan hasil pembahasan dimana penerapan kerjasama (baik dari sisi
share), maka disarankan perusahaan dapat melakukan kerjasama (baik dari sisi
(market share), yang pada akhirnya tingkat konsentrasi juga akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006. Human Resource Management: Manajemen
Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat.
Oktarini, Septi. 2017. Struktur Dan Perilaku Pasar Industri Kuliner Kategori
Warung Makan Di Kelurahan Kampung Baru UNILA Kota Bandar
Lampung. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Bandar Lampung: Universitas
Lampung.
Rahayu, Siti, Endang. 2013. Analisis struktur pasar ( market structure ) jagung di
Kabupaten Grobogan: Journal of Rural and Development. IV(1). 3-4.
Robbins, Stephen P., 1996. Perilaku Organisasi Jilid II. Alih Bahasa Hadayana
Pujaatmaka. Jakarta: Prenhalindo.
Yth. Bapak/Ibu
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Oleh sebab itu, diharapkan ketersedian
Anda untuk dapat memberikan jawaban dengan benar dan sejujurnya. Survei ini
statistik. Seluruh jawaban dan identitas yang anda berikan akan dirahasiakan dan
tidak disebarluaskan.
Nama : ………………………………………………..
Nama Perusahaan : ………………………………………………..
Alamat : ………………………………………………..
………………………………………………....
Lama Usaha Didirikan : …………………………………………………..
Telepon : (0721) - …………………………….
1. Berapa jumlah stok rata – rata mobil yang tersedia di showroom Anda per
bulannya?
…………………..Unit/bulan
B. Aspek Teknologi
Pakai
1. Komputer Unit
2. Sarana kantor lainnya
a…………………….
b.…………………….
c…………………….
d…………………….
e…………………….
C. Aspek Strategi Bisnis
10. Apakah usaha Anda melakukan kerjasama dengan showroom lain dalam
penetapan harga jual mobil bekas ?
Tidak
Ya, seberapa banyak dilakukan :
o Sangat banyak
o Banyak
o Cukup
o Sedikit
o Sangat sedikit
11. Apakah usaha Anda melakukan kerjasama dengan showroom lain dalam
melakukan pemasaran mobil bekas ?
Tidak
Ya, seberapa banyak dilakukan :
o Sangat banyak
o Banyak
o Cukup
o Sedikit
o Sangat sedikit
a. …………………………………….
b. …………………………………….
c. …………………………………….
TERIMA KASIH
Lampiran 2 Rata-Rata Kontribusi Per Sektor Terhadap PDRB Tahun
2014-2018
Laju Pertumbuhan PDRB Kota Bandar Lampung Atas Dasar Harga
17 Kategori PDRB Konstan (Persen)
2014 2015 2016 2017 2018
A. Pertanian, Kehutanan, 0,27152777
02.37 02.28 -0.35 00.07
dan Perikanan 8
B. Pertambangan dan 0,27083333
11.39 06.47 07.58 06.23
Penggalian 3
X1
X2
X3
X4
Lampiran 12 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Menggunakan
Koefisien Korelasi Pearson
Lampiran 13 Foto-Foto Proses Penelitian Lapangan