Ukuran Teks :
NASKAH 19 X 14,5
07.129 tenga
h: 13-
3. Asal Naskah : 14
Hibah dari kolektor naskah (sdr. Tedi akhir:
Permadi) 11-12
dan Sunda
C. TERJEMAHAN
11. PUPUH SINOM
7. Aliksah yang ditingal wafat, Mengasihi dan menyayangi,
Raja Durrsal dengan adiknya, Selama ada yang tinggal,
Akan tetapi putra raja, Sesudah itu memerintahkan,
Yang berjumlah tujuh orang anak Kepada pelayan memangil raden
laki-laki, patih,
Tidak terceritakan empat orang Mahapatih yaitu Jaya Pertiwa.
lagi, 9. Arya patih sebenarnya,
Alkisah putra yang tiga orang, Saudaranya Nyi Ratnaningsih,
Dursal Jaya Kanangan, Paman Jaya Supena,
Supena berasal dari gending, Sedangankan Patih Pertiwi,
Raja Dursal sangat sayang kepada Saudara ibu suri,
Kanangan. Jadi paman Dursal,
8. Begitu pula kepada Supena, Adiknya Ratna Komala,
Sebab ingat kepada amanat, Sudah urutan garis keturunan,
Menjadi raja karena berbakti, Datanglah Den Patih Jaya
Mewakili kedua adiknya, Pertiwa.
10. Menghadap di depan raja, Sebabnya saya memanggil,
Raja kemudian bersabda, Akan menyerahkan Kanangan,
Bergeser kesini bapa patih, Dan Supena kepada paman patih,
Bergeser agak ke tengah, Oleh karena itu silahkan paman
Jangan terlalu jauh, patih.
D. PEMBAHASAN
Teks ini menceritakan tentang seorang anak Raja Yogyapala, Raden Supena
pamannya Arya Patih merasa khawatir bahwa Supena kelak akan menjadi raja.
Maka ia berniat inggin membunuh Supena. Suatu hari Supena dan adiknya Jaka
Kananga di bawa ke lau oleh Jaya Pertiwa, mereka membuang Arya Supena dan
Jaka Kananga ke laut, sebelu mereka di buang ke laut terlebih dahulu mereka di
bungkus dengan daun manjah lalu di ikat mengunakan tali yang kuat barulah
mereka di lempar kelaut. Kemudian berkat sanggapan tangan kakek Gurit sagara
mereka berdua selamat, lalu sang kakek memberikan keris Paringga Jaya kepada
Jaka Kananga dan memberikan keris Panca sona kepada Supena. Lalu mereka
disuruh berkelana ke arah timur tanpa berhenti dengan pesannya bila Supena
menemukan hal-hal yang baik agar dituruti dan yang jelek agar dijauhi.Mereka
terus berjalan hingga berhenti karena kelelahan dan ber istirhat di pohon yang
sangat besar yang terdapat lubang besar yang cukup untuk mereka berdua
kemudian mereka tidur sambil berpegangan tangan.