Anda di halaman 1dari 4

Identifikasi Naskah

Judul Naskah : Singghalangghyala Purwa

Nomor Naskah : SLP 1 L 858

Tempat Penyimpanan : Perpustakaan Nasional RI


Keadaan Naskah : Sebagian lempirnya nampak telah rusak terutama pada sekitar
lubang tengah, namun huruf jelas terbaca.

Ukuran Naskah : 50 x 3,4 cm, dengan ukuran blok teks 45,5 x 2,3 cm, teks terdiri dari
33 lempir.

Tebal Naskah : 65 hlm. dengan hlm. 1a kosong

Jumlah Baris per Halaman : Masing-masing lempir terdiri dari 4 baris.

Jenis Huruf Naskah : Ditulis dalam aksara Bali

Bahasa Naskah : Berbahasa Jawa Kuno

Transliterasi Naskah

Diambil dari paragraf pertama naskah,

“Ong Awighnamatsu. Ri huwusning samadhi parwwa cinaritta de Bhagawan


Ramaloka, karengo de Maharaja Utsawati kretta ikang bhuwana, aneka pwa warsa
tiba, akingking ta Maharaja Utsawati, alawas ta sira tan ngrengo dharma parwwa
carita, mijil ta sira ring manguntur, tinangkil de Sang Apatih Sudharma, mwang
balanira, lumocitta rikang jagat raksan.”

Arti:

“Oh Tuhan, semoga tidak ada halangan. Setelah Bhagawan Ramaloka


bercerita tentang Semadi Parwa didengarkan oleh Maharaja Utsawati, tentramlah
dunia ini. Maharaja Utsawati sangat sedih karena telah lama tidak mendengar cerita
tentang Dharma (kebenaran tertinggi). Lalu menuju balairung, dihadap oleh Patih
Sudarma dan rakyatnya. Pada saat itu, baginda membicarakan tatacara menjaga
keamanan negara.”

Pembahasan Isi Naskah

Naskah SLP 1 L 858, secara ringkas berisikan dialog keagamaan antara Sri
Utsawati dengan Mpu Tapa Suta. Mereka adalah murid Bhagawan Ramaloka. Mulai
episode awal sampai akhir berisi cerita Mpu Tapa Suta yang didengarkan oleh Sri
Utsawati tentang Maharaja Caya Purusa dan Laksmi Kirana sebagai penganut Siwa,
dan Kama Rupini (Prabhu Kanya) sebagai penganut Budha.

Episode pertama, uraian tentang Sri Utsawati dibalairung dihadap oleh Patih
Sudarma beserta rakyat dalam rangka membicarakan keamanan negara.

Di dalam naskah ini terdapat beberapa ajaran, yaitu:

1. Ajaran Religius

2. Ajaran tentang Rwa Bhineda

3. Ajaran tentang Kelepasaan/Kamoksaan

4. Ajaran Prinsip-Prinsip Tertinggi Siwa-Buddha

5. Ajaran tentang Pengendalian Diri

6. Senjata dan Bentuk Alih Rupa


Kesimpulan

Naskah Singghalangghyala Purwa merupakan karya sastra berbentuk prosa


(palawakya), ditulis dalam aksara Bali, berbahasa Jawa Kuno, dan bersifat religius.
Sebagai karya sastra religisius, naskah ini merupakan cerita kesusilaan yang
mengandung ajran keagamaan, terutama dialog filsafat keagamaan mengenai hakikat
Siwa dan Buddha oleh tokoh Sri Utsawati dengan Bhagawan Suta (keduanya murid
Bhagawan Ramaloka).

Anda mungkin juga menyukai