Anda di halaman 1dari 4

Nama : Tri Anggara

NIM : 03071381823051 Mata Kuliah : Geologi Bawah Permukaan


Teknik Geologi 2018 Kampus Palembang

1. Tugas 1
Proyek Pemasangan Pipa harus melewati kawasan pelabuhan Dawersport di Daerah Tanjung
Api-api. Tugas : Lakukanlah interpolasi antara titik-titik data untuk menghasilkan suatu peta
batimetrik (peta kedalaman di bawah air)

2. Data merepresentasikan kedalaman di bawah muka laut dari suatu ketidakselarasan yang
memisahkan antara “crystalline metamorphic basement” dari “Mesozoic cover strata” di
daerah Bloomer Country. Cover strata metrupakan lapisan yang horizontal.
Pekerjaan:
a) Melakukan rekonstruksikan peta kontur struktur secara interpretatif ketidakselarasan
Tersebut
b) Apa perkiraan bentuk dari ketidakselarasan di bawah sumur C1?
c) Pada kedalaman berapa sumur C1 menembus “basement”?
d) Menjelaskan arti secara geologi dari “structure-contour map” ini
1. Hasil proyeksi kedalaman batimetri air laut:

Gambar.1 Penggambaran Hasil interpolasi pola kontur secara manual terhadap batimetri

Gambar.2 Penggambaran digitasi pola kontur batimetri


2. Jawab:
a. Rekontruksi pola kontur

Gambar.3 Rekontrusi pola kontur secara manual

Gambar.4 Penggambaran pola digitasi pola kontur


b. Diinterpretasikan bahwa tidak dapat keselarasan pada pola kontur. Diinterrpetasikan
terdapat ketidakselarasan Paraconformity (bersifat lapisan lateral), disconformity (dilihat
pola kontur, adanya erosi), dan Nonconformity (adanya basement dan kontak batuan) pada
pola kontur yang terbentuk pada gambar.5.

c.
d. Gambar.5 Penggambaran Interpretasi paraconformity, Disconformity

e. Untuk mencapai basement, pada titik C1 diinterrpetasikan bahwa terdapat pada kontur
kurang lebih 50 m, untuk mencapai basement bisa mencapai kurang lebih 0-10 m. maka
ketinggian 50 m kurang lebih tersebut membutuhkan kedalaman mencapai 40-50 m lagi
untuk terlihat basement cekungan pada pola kontur dibuat.

f. Penggambaran “structure-contour map” menggambarkan pola kontur pada peta yang


menggambarkan permukaan maupun bawah tanah secara struktural. Contoh permukaan
seperti itu termasuk bagian atas atau bawah unit stratigrafi, lapisan batuan, dan permukaan
meggnambarkan ketidakselarasan, endapan mineral, dan akuifer. Data tersebut didapatkan
bisa dari hasil permukaan contohnya pada foto udara, data dem, topografi, dan sebagainya.
Sedangkan bawah tanah bisa dari data bor, geofisika, dan lain-lain. Hasil data permukaan
dan bawah tanah dioverlay, sehingga bisa dgunakan menggambarkan pola penyebaran pola
kontur secara struktur, sumber daya, ataupun tujuan lain.

Anda mungkin juga menyukai