Anda di halaman 1dari 5

Prinsip 12 Benar Cara Pemberian Obat

1. Benar Reaksi dengan Obat Lain

Pada penyakit kritis, penggunaan obat seperti omeprazol


diberikan dengan chloramphenicol.

2. Benar Reaksi Terhadap Makanan

Pemberian obat harus memperhatikan waktu yang tepat karena


akan mempengaruhi efektivitas obat tersebut. Untuk
memperoleh kadar yang diperlukan, ada obat yang harus
diminum setelah makan misalnya Indometasin dan ada obat
yang harus diminum sebelum makan misalnya Tetrasiklin yang
harus diminum satu jam sebelum makan.

3. Benar Evaluasi

Setelah pemberian obat, perawat selalu memantau atau


memeriksa efek kerja obat kerja tersebut.

4. Benar Pengkajian

Sebelum pemberian obat, perawat harus selalu memeriksa


tanda-tanda vital (TTV).

5. Hak Klien Untuk Menolak

Perawat harus memberikan “inform consent” dalam pemberian


obat dan klien memiliki hak untuk menolak pemberian obat
tersebut.

6. Benar Pendidikan Kesehatan Perihal Medikasi Klien

Perawat memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan


pendidikan kesehatan khususnya yang berkaitan dengan obat
kepada pasien, keluarga pasien, dan masyarakat luas
diantaranya mengenai perubahan-perubahan yang diperlukan
dalam menjalankan aktivitas sehari-hari selama sakit, interaksi
obat dengan obat dan obat dengan makanan, efek samping dan
reaksi yang merugikan dari obat, hasil yang diharapkan setelah
pemberian obat, alasan terapi obat dan kesehatan yang
menyeluruh, penggunaan obat yang baik dan benar, dan
sebagainya. Ini merupakan salah satu hal yang penting dalam
Prinsip 12 Obat Benar.

7. Benar Dokumentasi

Pemberian obat harus sesuai dengan standar prosedur yang


berlaku di rumah sakit. Perawat harus selalu mencatat
informasi yang sesuai mengenai obat yang telah diberikan serta
respon klien terhadap pengobatan. Perawat harus
mendokumentasikan kepada siapa obat diberikan, waktunya,
rute, dan dosis setelah obat itu diberikan.

8. Benar Waktu

Untuk dapat menimbulkan efek terapi dari obat dan


berhubungan dengan kerja obat itu sendiri, maka pemberian
obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang
diprogramkan. Beberapa hal yang harus diperhatikan sesuai
dengan prinsip benar waktu yaitu:

a. Perawat bertanggung jawab untuk memeriksa apakah klien


telah dijadwalkan untuk pemeriksaan diagnostik seperti tes
darah puasa yang merupakan kontraindikasi pemeriksaan obat.

b. Memberikan obat-obat yang dapat mengiritasi mukosa


lambung seperti aspirin dan kalium bersama-sama dengan
makanan.

c. Pemberian obat juga diperhatikan apakah bersama-sama


dengan makanan, sebelum makan, atau sesudah makan.

d. Pemberian obat harus sesuai dengan waktu paruh obat (T ½).


Obat yang memiliki waktu paruh pendek diberikan beberapa
kali sehari dengan selang waktu tertentu, sedangkan obat yang
memiliki waktu paruh panjang diberikan sehari sekali.
e. Dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari
untuk mempertimbangkan kadar obat dalam plasma tubuh.
Misalnya dua kali sehari, tiga kali sehari, empat kali sehari,
atau enam kali sehari.

f. Pemberian obat harus sesuai dengan waktu yang telah


ditetapkan.

9. Benar Cara Pemberian

Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda dan


rute obat yang diberikan diantaranya inhalasi, rektal, topikal,
parenteral, sublingual, peroral. Faktor yang menentukan
pemberian rute terbaik ditentukan oleh tempat kerja obat yang
diinginkan, sifat fisik dan kimiawi obat, kecepatan respon yang
diinginkan, dan keadaan umum pasien.

a. Inhalasi yaitu pemberian obat melalui saluran pernafasan


yang memiliki epitel untuk absorpsi yang sangat luas sehingga
berguna untuk pemberian obat secara lokal pada salurannya.

b. Rektal yaitu pemberian obat melalui rektum yang berbentuk


enema atau supositoria yang memiliki efek lebih cepat
dibandingkan pemberian obat dalam bentuk oral. Pemberian
rektal dilakukan untuk memperoleh efek lokal seperti pasien
yang tidak sadar/kejang (stesolid supp), hemoroid (anusol),
konstipasi (dulcolax supp).

c. Topikal yaitu pemberian obat melalui membran mukosa atau


kulit misalnya tetes mata, spray, krim, losion, salep.

d. Parenteral yaitu pemberian obat yang tidak melalui saluran


cerna atau diluar usus yaitu melalui vena (perinfus/perset).

e. Oral adalah rute pemberian obat yang paling banyak dipakai


karena aman, nyaman, dan ekonomis dan obat juga dapat
diabsorpsi melalui rongga mulut seperti Tablet ISDN.

10. Benar Pasien


Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang
diprogramkan dengan cara mencocokkan program pengobatan
pada pasien, nama, nomor register, alamat untuk
mengidentifikasi kebenaran obat. Hal ini penting untuk
membedakan dua klien dengan nama yang sama, karena klien
berhak untuk menolak penggunaan suatu obat, dan klien berhak
untuk mengetahui alasan penggunaan suatu obat.

11. Benar Dosis

Untuk menghindari kesalahan pemberian obat dan agar


perhitungan obat benar untuk diberikan kepada pasien maka
penentuan dosis harus diperhatikan dengan menggunakan alat
standar seperti alat untuk membelah tablet, spuit atau sendok
khusus, gelas ukur, obat cair harus dilengkapi alat tetes.
Beberapa hal yang harus diperhatikan:

a. Melihat batas yang direkomendasikan bagi dosis obat


tertentu.

b. Perawat harus teliti dalam menghitung secara akurat jumlah


dosis yang akan diberikan dengan mempertimbangkan berat
badan klien (mg/BB/hari), dosis obat yang diminta/diresepkan,
dan tersedianya obat. Jika ragu-ragu, dosis obat harus dihitung
kembali dan diperiksa oleh perawat lain.

c. Dosis yang diberikan dalam batas yang direkomendasikan


untuk obat yang bersangkutan.

d. Dosis yang diberikan kepada klien sesuai dengan kondisi


klien.

12. Benar Obat

Obat memiliki nama dagang dan nama generik dan pasien


harus mendapatkan informasi tersebut atau menghubungi
apoteker untuk menanyakan nama generik dari nama dagang
obat yang asing. Jika pasien meragukan obatnya, maka perawat
harus memeriksanya lagi dan perawat harus mengingat nama
dan obat kerja dari obat yang diberikan. Sebelum
mempersiapkan obat ke tempatnya, perawat harus
memperhatikan kebenaran obat sebanyak 3 kali yaitu saat
mengembalikan obat ke tempat penyimpanan, saat obat
diprogramkan, dan ketika memindahkan obat dari tempat
penyimpanan obat. Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak
boleh dipakai dan harus dikembalikan ke bagian farmasi. Itulah
12 Obat Benar.

Anda mungkin juga menyukai