Anda di halaman 1dari 21

LEMBAR PENGESAHAN

Nomor : ___________________________________

Pengesahan Studi RKAB


Tambang Bahan Galian Batu
Desa Tambahrejo Kecamatan Gading Rejo
Kabupaten Pringsewu

Pringsewu,
Kepala Dinas ESDM Propinsi Lampung

______________________________
NIP.

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Undang-Undang No 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara ditetapkan suatu keharusan bagi setiap pengusaha tambang untuk
melakukan tahapan-tahapan kegiatan tambang Penyusunan Dokumen
Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) ini adalah merupakan tahapan
yang harus dilakukan untuk memberikan gambaran kepada Pemerintah tentang
rencana kerja dan rencana pembiayaan kegiatan penambangan yang akan
dilakukan oleh perusahaan.

Pada uraian berikut akan digambarkan mengenai profil usaha dan perencanaan
kegiatan dan biaya yang akan dilakukan oleh penambang a.n. Husen Ismail
didalam kegiatan Ijin Usaha Pertambangan (IUP) – Operasi Produksi di Desa
Tambahrejo Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung.

1.2 DATA PENGGUNA


1 Nama Perusahaan : Husen Ismail
2 Alamat Kegiatan : Desa Tambahrejo, Kecamatan Gading
Rejo Kabupaten Pringsewu Propinsi
Lampung
3 Jenis Kegiatan : Penambangan Batu
4 Penanggung Jawab : Husen Ismail

1.3 LOKASI PENAMBANGAN


Lokasi penambangan sesuai dengan lampiran peta Rencana Wilayah Ijin Usaha
Pertambangan Operasi Produksi yang diajukan oleh an. Husen Ismail di Desa
Tambahrejo Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung.
Adapun peta lokasi terlampir.

1.4 AKSES – AKSEBILITAS


Lokasi dapat dicapai dengan rute jalur sebagai berikut:
1. Dari Badarlampung – Lampung : melalui jalan arteri Bandarlampung -
kecamatan Pringsewu dengan kondisi jalan baik.
2. Gadingrejo – lokasi tambang (kearah desa Tambahrejo), jalan dalam
kondisi baik

1.5 POTENSI PENAMBANGAN


2
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian geologi secara umum
(reconnaissaince) diketahui bahwa pada lokasi di desa Tambahrejo Kecamatan
Pringsewu terdapat kandungan bahan galian berupa batu. Batu ini sebagai
terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, tanpa proses kristalisasi,
baik di atas permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik). Oleh sebab itu bahan
galian yang dimaksud akan ditambang oleh Husen Ismail adalah berupa batu.
Luas lahan yang direncanakan untuk kegiatan penambangan ini adalah 7 Ha.
Pada luasan tersebut terdapat potensi batu dengan penyebaran yang merata.

1.6 TUJUAN
Tujuan dari penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB)
ini adalah untuk memberikan informasi kepada pemerintah Kabupaten
Pringsewu mengenai tahapan-tahapan kegiatan dan perkiraan/anggaran
pembiayaan dari Husen Ismail untuk kegiatan penambangan tersebut.
Bagi pihak pengusaha, yaitu Husen Ismail, dokumen Rencana Kerja dan
Anggaran Biaya (RKAB) ini merupakan acuan kerja beserta anggaran biaya
yang akan menjadi dasar bagi pelaksanaan kegiatan penambangan di lapangan,
meliputi: kegiatan pra-penambangan, kegiatan penambangan hingga pasca
penambangan. Dengan demikian akan didapatkan hasil kerja yang optimal
sesuai dengan sasaran dan target yang telah ditentukan.

3
BAB II
RENCANA KEGIATAN

2.1 TAHAPAN PERSIAPAN PENAMBANGAN


Tahapan yang merupakan pekerjaan persiapan dilakukan dilakukan sebagai
berikut:
1. Pembuatan Rencana Kerja Eksplorasi
2. Perijinan Eksplorasi kepada instansi terkait
3. Pengurusan pembebasan lahan dan tanaman yang wilayahnya
digunakan untuk kegiatan eksplorasi dan akan ditingkatkan ke tahap
eksplorasi produksi.
4. Persiapan peralatan dan materi survey.
5. Penyelidikan umum Merupakan kegiatan orientasi medan/ orientasi
lapangan, dimaksudkan untuk mengetahui secara garis besar kondisi
lapangan dan kondisi geologi umum daerah penelitian.
6. Pemetaan/Pengukuran Topografi detil Peta topografi ini menberikan
informasi rinci mengenai kondisi eksisting dan dipergunakan sebagai
dasar bagi pemetaan/survey geologi detil, perhitungan volume
cadangan, in tambang dan pembangunan infrastruktur pendukung
tambang.

2.2 TAHAPAN PENELITIAN


Tahap penelitian eksplorasi, bertujuan untuk mengetahui secara detail kondisi
daerah penelitian, termasuk kondisi geologi (sebaran litologi, struktur,
geomorfologi), geografi, kualitas bahan galian, ketebalan dan penyebaran
bahan galian Batu, pengambilan sampel/contoh Batu, dan dokumentasi
kegiatan.
1. Pemetaan dan Penelitian Geologi Detil, yaitu melakukan pemetaan
geologi detildan tujuannya adalah untuk mengetahui secara pasti dan
memetakan penyebaran Batu baik secara lateral (horizontal) maupun
vertical.
2. Survey lingkungan (komponen: sosial, ekonomi, masyarakat,
kebudayaan dan kesehatan masyarakat). Adalah kegiatan untuk
mengetahui pola penggunaan lahan pada lokasi rencana penambangan.
3. Studi Lingkungan
Analisa perhitungan cadangan terukur, kapasitas produksi tambang,
4
umur ekonomi tambang dan metode penambangan yang dapat
digunakan. Analisa dukungan sarana-prasarana, terdiri dari: modal
transportasi, daya serap pasar (market), harga jual bentonit di pasaran.
4. Studi Lingkungan
Mengidentifikasi dan menginventarisasi dampak yang akan ditimbulkan
serta komponen-komponen lingkungan yang akan terkena dampak oleh
kegiatan penambangan Batu ini. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
mengantisipasi dan mengelola dampak negatif dari penambangan dapat
diminimalisir sendini mungkin. kegiatan yang dilakukan pada Studi
Lingkungan adalah :
A. Inventarisasi komponen geofisik, biologis, social ekonomi dan
kesehatan masyarakat.
B. Merumuskan dampak-dampak penting yang terjadi karena kegiatan
penambangan.
C Analisa komponen lingkungan untuk merencanakan pengelolaan
. dan pemantauan lingkungan.

2.3 TAHAPAN ANALISA DATA


1. Jenis, Sebaran dan Kualitas Batu
2. Perhitungan Jumlah Cadangan Batu
3. Analisa Metode penambangan yang seesuai
4. Analisa ligkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan
Pengembangan Masyarakat
5. Analisa Kelayakan Ekonomi

2.4 TAHAPAN PENYUSUNAN DOKUMEN EKSPLORASI


Dokumen Eksplorasi yang dihasilkan adalah berupa :
1. Dokumen Penyelidikan Umum dan Eksplorasi
2. Dokumen Studi Kelayakan
3. Dokumen Lingkungan (UKL-UPL atau AMDAL)

2.5 KEGIATAN PEMBEBASAN LAHAN


Pembebasan sudah dimulai selama Tahap Eksplorasi dilakukan, sehingga
pada saat permohonan peningkatan ijin menjadi Operasi Produksi dikabulkan
maka kegiatan penambangan sudah dapat dilakukan tanpa harus terkendala
oleh masalah lahan

2.6 TAHAPAN OPERASI PRODUKSI


Kegiatan penambangan (Operasi Produksi) Batu di desa Tambahrejo
5
Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu dapat dikelompokkan menjadi
2 (dua) proses utama, yaitu:
1. Pengambilan bahan baku utama (raw materials)/penambangan Batu
2. Pengankutan dan distribusi Batu.
Hal lain yang dilakukan oleh perusahaan untuk menunjang kelancaran
kegiatan penambangan, antara lain:
1. Kegiatan Administrasi, Pengurusan Ijin Operasi Produksi;
2. Klarifikasi/kejelasan status lahan (sewa, pinjam pakai, beli);
3. Pengadaan Fasilitas Kesehatan dan Keselamatan Penambangan (K3),
4. dan;
5. Kontribusi terhadap masyarakat (Pengembangan Masyarakat/
Community Development).

2.7 PERALATAN TAMBANG


1. Excavator 320D, sebagai breaker, penggali dan alat pembagi muatan.
2. Bulldozer, merek Cat dengan type D 85 – E. Fungsi utamanya adalah
untuk operasi pengupasan lapisan tanah tertutup (striping overburden),
perataan kembali dan untuk membantu perintisan pembukaan jalan
tambang.
3. Dump Truck, merek Mitsubishi. Peralatan tersebut berfungsi sebagai
pengangkut.
4. Dua unit backhoe, yang merupakan alat penggali dengan sistem
penggali tarik (pull shovel)
Peralatan Tambang
Jenis / Type Jumlah Unit
1. Excavator 320D
2. Bulldozer
3. Dump Truck
4. Backhoe

2.8 SARANA PENUNJANG


Sarana penunjang merupakan modal tetap berwujud, diperlukan untuk
menunjang berbagai kegiatan di lapangan pada operasi penambangan.
Sarana penunjang yang dimaksud adalah
1. Base Camp, berupa perumahan semi permanent, untuk staf karyawan di
lapangan serta  perlengkapannya.
2. Stock Pile sebagai penampungan hasil tambang.
3. Perkantoran di sekitar areal penambangan yang berfungsi sebagai
tempat melakukan kegiatan-   kegiatan administrasi, penyusunan
6
laporan atau data-data, tempat pertemuan staf dan menerima tamu-
tamu di lapangan.
4. Bengkel dan gudang, berfungsi untuk tempat perawatan atau perbaikan
alat-alat berat serta kendaraan-kendaraan dan alat perlengkapan
lainnya, juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan/alat-alat
yang diperlukan di lapangan.
5. Kendaraan lapangan berupa, 1 unit mobil
6. Generator mesin listrik dengan daya 500 kVA yang akan digunakan
untuk penerangan perumahan    (base camp) dan perkantoran, juga
untuk menunjang perbengkelan seperti pengelasan dan penambangan
serta pengolahan.
7. Jalan tambang, digunakan untuk menghubungkan front penambangan
ke tempat penampungan (stock pile)
8. Akses jalan, digunakan sebagai sarana transport dan pengangkutan
9. Alat komunikasi, digunakan untuk memperlancar hubungan komunikasi
di lapangan antara lokasi yang satu dengan lokasi lainnya yang letaknya
cukup berjauhan dengan kantor pusat.
10. Alat keselamatan kerja dan alat gali sederhana, termasuk di dalam hal
ini seperti pemadam kebakaran, helm, sepatu boots, peralatan PPPK,
cangkul, sekop dan linggis.
11. Pompa air, digunakan untuk pencucian kebutuhan air untuk base camp
dan perkantoran.
12. Area parkir, area ini digunakan untuk parkir beberapa alat berat dan
truck apabila dalam kondisi istirahat.
13 Pos keamanan yang diletakkan di gerbang masuk area pertambangan

2.9 SKEMA TRANSFORMASI BAHAN TAMBANG


Skema Tranformas Bahan Tambang
1. Bahan Galian
2. Penyelidikan Geologi
3. Potensi Bahan Galian
4. Penyelidikan Umum
5. Sumberdaya
6. Studi Eksplorasi
7. Studi Kelayakan

7
8. Studi Kelayakan
9. Studi UKL-UPL
Bahan Galian

Penyelidikan Geologi
Diketahui: jenis mineral/bantuan, pelamparan horizontal,
struktur geologi, stratigrafi, lingkungan pengendapan (genesa
dan proses pembentukan bahan galian)

WIUP Eksplorasi
Potensi Bahan Galian

Penyelidikan Umum
Diketahui: variasi jenis mineral/bantuan, batas pelmparan
horizontal struktur geologi, stratigafi, rona awal dan kondisi
lingkungan
Sumberdaya

Studi Eksplorasi
Diketahui penyebaran horizontal dan vertical, dimensi bahan
galian kualitas bahan galian
Studi Kelayakan

Diketahui luasan yang layak tambang dan wilayah


pecandangan.Volume terukur, analisa umum tambang, analisa
ekonomi tambang. Rekomendasi luas WIUP, lama ijin tambang,
metode penambangan
Studi Kelayakan

WIUP Operasi Produksi


Perpanjangan

8
Evaluasi teknis, ekonomis dan lingkungan: diketahui dimensi yang layak dan
ekonomis untuk ditambang

Studi UKL-UPL Cadangan

2.10 TAHAPAN KEGIATAN PENAMBANGAN


Kegiatan yang direncanakan akan dilakukan oleh A.N Husen Ismail untuk
kegiatan penambangan di Desa Tambahrejo Kecamtan Gading Rejo
Kabupaten Pringsewu Lampung ini secara garis besar dapat dikelompokkan
menjadi 3 (tiga) tahapan, yaitu:
1. Tahap Eksplorasi
Penelitian potensi dan kelayakan pengusahaan penambangan Batu.
Kegiatan yang akan dilakukan di tahap ini berupa
- Penyelidikan umum
- Studi Eksplorasi
- Studi Kekayaan
- Studi Lingkungan (UKL-UPL/AMDAL)
2. Tahap Operasi Produksi
Kegiatan penambangan bahan galian Batu
3. Tahap Pasca Tambang
Pada pasca tambang ini dilakukan kegiatan-kegiatan untuk menata
lahan bekas tambang, baik dengan cara reklamasi/ revegetasi ataupun
dimanfaatkan untuk penggunaan lahan yang lain. Perencanaan Pasca
Tambang; rencana terbentuknya adalah lokasi wisata air dan
pemancingan.

2.11 PEREKRUTAN TENAGA KERJA


Terkait dengan administratif, pihak perusahaan, mempersiapkan dan
merekrut tenaga kerja (baik tenaga kerja perusahaan maupun tenaga kerja
lokal).
Setelah tahapan Eksplorasi dilakukan dan dari hasil eksplorasi tersebut
dinyatakan layak untuk penambangan Batu, maka perusahaan mengurus
peningkatan ijin menjadi Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi.

9
Berikut adalah spesifikasi jabatan dan tugas yang diperlukan dalam kegiatan
operasional penambangan:
No Jabatan Pendidikan/ Keahlian Jumlah
I Manajemen
 Direksi Perusahaan Manajemen 1
 Manajer Perusahaan Manajemen 1
 Direksi Tambang Manajemen 1
 Site Menejer S1 1
 Supervisor S1 1
 Kepala Teknik Tambang Sarjana pertambangan 1
II Eksplorasi/ Produksi
 Tenaga Ahli Geologi Sarjana Geologi 1
 Foremen Tambang STM pembangunan 1
III Community development (Humas)
 Humas 1
IV Operator dan Maintenance
 Operator loading (excavator) Capten 4
 Helper SMA 4
V Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) / HSE
 HSE Superintendent S1 1
VI Administrasi dan Keuangan
 Admin dan keuangan D3 1
 Security 3
 Bagian Umum dan Drivers SMA 1
Jumlah 23 orang
2.12 KESELAMATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Selama kegiatan penambangan dilakukan maka perusahaan harus
memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, baik itu dalam lingkungan
tambang ataupun didalam luar tambang (misal: K3 saat pengangkutan dan
distribusi Batu).
Pada lingkungan tambang perlu diadakan perlengkapan-perlengkapan
keselamatan kerja (rambu-rambu lalu lintas dan earp lug, peralatan P3K,
pemadam kebakaran, dll).Selain itu juga diberikan pengetahuan safety
kepada pekerja.

BAB III
RENCANA KERJA

1.1 RENCANA KERJA


Terkait dengan penambangan dan pemanfaatan bahan galian berupa Batu
yang ada di desa Tambahrejo Kecamatan Gading Rejo Kabupaten

10
Pringsewu Propinsi Lampung maka pihak perusahaan merencanakan
tahapan-tahapan kegiatan, yaitu Kegiatan Eksplorasi untuk mengetahui
jumlah cadangan batuan yang ada pada wilayah tersebut dan tahap
selanjutnya adalah mempersiapkan untuk Kegiatan Operasi Produksi,
kegiatan tersebut meliputi:
1. Kegiatan Eksplorasi
A. Penyelidikan Umum
2. Studi Explorasi
Kegiatan Pembuatan Peta Topografi detil, Pemetaan Geologi
Analisa Jumlah Cadangan metode penambangan, daerah
prospek penambangan Batu, arahan front
penambangan.
3. Studi Kelayakan
4. Studi Kelayakan cadangan, kapasitas produksi, umur tambang,
kelayakan harga jual pasar, dukungan infrastruktur (modal dan sarana
transportasi, fasilitas pengangkutan, dll).
5. Studi Lingkungan (IKL-UPL)
Pekerjaan mengenai Studi Lingkungan dilakukan pada masing-masing
tahapan kegiatan eksplorasi sudah secara cukup jelas diuraikan pada
Bab-2)
6. Kegiatan Operasional Produksi
A. Persiapan
B. Operasional Tambang
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
D. Pengangkutan dan distribusi Batu
7. Kegiatan Pasca Tambang

1.2 RENCANA KEGIATAN OPERASIONAL PRODUKSI


1. Persiapan
A. Pembebasan Lahan
Pembebasan lahan hanya dilakukan pada lahan yang akan terkena
kegiatan, yaitu meliputi daerah bukaan tambang (front tambang),
tempat penimbunan tanah penutup, dan lokasi untuk pembangunan
sarana penunjang (jalan tambang, kantor, bengkel
B. Penerimaan Tenaga Kerja
Penerimaan tenaga kerja disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan
kualifikasinya, diupayakan untuk memaksimalkan penyerapan
tenaga local yang ada.
C. Membuat Perencanaan Tambang
- Menentukan lokasi penambangan.

11
- Menentukan lokasi penimbunan tanah penutup.
- Melakukan evaluasi dampak lingkungan yang akan terjadi.
- Menyusun jadwal produksi penambangan batuan.
- Merencanakan pembangunan infrastruktur
- Membuat analisa biaya dan evaluasi ekonomi tambang
- Merencanakan penutupan/reklamasi tambang
D. Mobilisasi Peralatan
Mobilisasi peralatan dapat dilakukan melalui jalan darat dan akan
dikoordinasikan dengan pihak dan dinas terkait mengenai tata cara
pelaksanaannya
D. Pembangunan Sarana dan Prasaran
Pembangunan sarana jalan angkutan utama, jalan tambang, jalan
penghubung, kantor dan mess karyawan, bengkel, gudang, dll.
2. Operasional Tambang
A. Pembersihan Tambang
Pembersihan lahan (land clearing) dilakukan dengan menebang
pohon-pohonan dan semak belukar yang berada diatas cadangan
Batu atau pada lokasi yang akan dibangun sarana prasarana.
Pembersihan lahan dilakukan dengan memakai bulldozer,
chainshaw dan akan disesuaikan dengan kebutuhan jauh dari
lokasi penambangan. Timbunan tanah pucuk ini sebagian akan
dipakai kembali pada tahapan pasca penambangan.
B. Pengupasan dan penimbunan tanah pucuk (soil)
Tanah pucuk (hamus/ soil) dikupas menggunakan bulldozer
kemudin dikumpulkan dan diangkut ketempat penimbunan yang
aman dan tidak Pengupasan dan penimbunan tanah penutup
(overburden).
Pengupasan tanah penutup (ovenburden) dilakukan memakai
bulldoer dan excavator, kemudian diangkut menggunakan
dumptruck ketempat khusus penimbunan (disposal/dumping area)
di lokasi yang tertentu.Pada tahap selanjutnya tanah penutup
ditimbunkan kembali ketempat bekas tambang (back filling) sesuai
dengan kemajuan/pogress penambangan.Bentuk timbunan dibuat
teras berjenjang dengan mempertimbangkan aspek kestabilan
lereng serta disesuaikan dengn kondisi topografi sekitarnya.
C. Penambangan dan Penimbunan Tanah Penutup
Penambangan Batu dilakukan dengan metode tambang terbuka

12
(open pit minning) yaitu dengan menggali Batu sesuai dengan in
tambang dan batas-batas penambangan (pit limit).
Penambangan dibuat dengan sistem berjenjang dimana tinggi
jenjang, kemiringan jenjang (slope) dan lebar jenjang disesuaikan
dengan aspek kemantapan dan kestabilan lereng.Batu yang telah
terbuka digali menggunakan excavator dan selanjutnya diangkut
memakai dumptruck dan didistribusikan disekitar wilayah,
Kabupaten Gading Rejo, Kota Pringsewu dan lain lain.
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pelaksannaan K3 Pihak pemilik akan menerapkan beberapa program
latihan dasar Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) serta menyiapkan
peralatan penunjang untuk hal tersebut.
Materi pelatihan dasar K3 meliputi:
A. Pengetahuan tentang P3K dan sanitasi.
B. Pengetahuan survival dan komunikasi radio
C. Manajemen rescue dan evakuasi
D Pengetahuan bahaya kebakaran hutan dan penanggulangannya

Peralatan Penunjang Kegiata Personal Lapangan


A. First Aid Kit (Kotak P3K)
B. Sarung tangan
C. Masker (penutup muka dan hidung)
D. Kacamata pengaman
E. Helm pengaman
F. Sepatu lapangan
G. Peralatan komunikasi
Peralatan Keselamatan Team Lapangan
A. First Aid Kit
B. SRT (Single Rope Technique)
Peralatan Keselamatan Basecamp
A. Obat-obatan (kotak P3K)
B. Thermometer (Pengukur tekanan darah)
C. Alat pemadam kebakaran
D. Peralatan komunikasi
4. Lingkungan dan Kelestarian Alam
Wilayah eksplorasi Husen Ismail sebagai penanggung jawab atas
penggunaan lahan dimana eksistensinya adalah sawah tadah hujan,

13
sebagian tegalan dan bukit dengan semak belukar.Selama kegiatan
penambangan berlangsung, maka pelaksanaan pemulihan daya dukung
lahan berupa reklamasi akan terus menerus dilakukan, yaitu dengan
melakukan penanaman tanaman seperti mangga, jambu mente dan
sengon pada lahan-lahan yang sudah mencapai level akhir tambang
yang direncanakan.
5. Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan penambangan Batu akan dimulai setelah hasil
dari kegiatan eksplorasi menyatakan bahwa pada lokasi yang dimaksud
tersebut memang terdapat cadangan bahan galian Batu dalam.
6. Jumlah Dan Volume Layak Tambang
Kelayakan berbasis menggunakan Fotogrametri; Perhitungan volume
relatif karena berhubungan dengan volume tanah yang dibutuhkan
digali. Prinsip menghitung volume yaitu satu luasan dikalikan dengan
satu wakil tinggi. Apabila ada beberapa luasan atau beberapa tinggi,
maka dibuat wakilnya, misalnya dengan merata-ratakan luasan ataupun
merata-ratakan tingginya

14
BAB IV
ANGGARAN BIAYA

1.1 ANALISA BIAYA PRODUKSI


Analisa ini menggunakan asumsi sebagai berikut:
1. Luas lahan = 7 ha jumlah cadangan terukur = ……………… m3 setara
dengan ……………….. ton.
2. Prosentase keterambilan quarry (sudah dengan perkiraan penyusutan
volume) : 80 %.
3. Volume rill quarry yang dapat ditambang = ………… m3 atau setara
dengan …………… ton.
4. Penjualan batu …………. per ton
5. Total harga jual batu = Rp ……………

15
PERHITUNGAN
DESKRIPSI
LUAS BEDA ELEVASI HASIL
Sumberdaya hipotetik
(hypothetical
resource)
33% 70000 meter 65.4 1510740
Sumber Daya Tereka
(infered resource) 33% 70000 5 115500
Tanah liat
Sumber Daya % Batu %
Terunjuk (indicated) 70000 Lain lain
Sunber Daya Terukur
(measured resouce) 90% 70000 103950
Cadangan Terkira
(probable reseve) 33% 70000 23100
Volume Batu ± ……………m3
Berat Batu = volume Batu x berat jenis (BJ)
= ………m3 x 1,5 ton/ m3
= …………ton

16
T. PASCA
Tahun
IUP EKSPLORASI TAHAP OPERASI PRODUKSI TAMBAN
2018
G
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 5
TAHUN 2018
Bulan 5-
Bulan 3- 6 2018 2019 2020 2020 2021 2022
Bulan 1-2
4
PERAMETER ANALISIS EKONOMI                  
1. Biaya Investasi                  
1.1 Biaya Investasi Eksplorasi (Tahap
                 
Pendahuluan)
1.1.1 Penggandaan Dokumen, Pengukuran
20.000.000                
Pensil dan Perijinan (Ijin Prinsip, Wiup, Dll)
1.1.2 Study Ekplorasi   270.000.0              
1.1.3 Study Kelayakan                
1.1.4 Study Lingkungan   00              
1.2 Biaya Investasi Pengembangan
                 
(Development)
1.2.1 Ganti Rugi Lahan (1 m2 Rp 200.000,00) 300.000.000                
1.2.2 Pembuatan Jembatan Tambang                  
1.2.3 Pembebasan lahan tembang untuk
50.000.000                
mess, kantor, stockpile
1.3 Biaya Investasi infrastruktur tambang                  
1.3.1 Pembuatan kantor     5.000.000            
15.000.00
1.3.2 Pembuatan fasilitas tambang (mess, dll)                
0
1.4 Biaya investasi peralatan pendukung                  
1.4.1 Peralatan utama operasional tambang                  
1.4.2 Peralatan pendukung operasional
                 
tambang
1.4.3 Kendaraan operasional dan untility                  

17
1.5 Biaya modal kerja                  
1.500.000.0
1.5.1 Modal sendiri (ekuisitas)                
00
1.5.2 Hutang (pinjaman bank) 500.000.000                
1.6 Pengembangan masyarakat (community
500.000.000                
development)
40.000.00 40.000.00
-Distribusi per-tahun produksi       40.000.000 40.000.000 40.000.000  
0 0
1.7 Program kesehatan dan keselamatan 100.000.0
               
kerja (K3) 00
20.000.00 20.000.00
-Distribusi per-tahun produksi       20.000.000 20.000.000 20.000.000  
0 0
1.8 Jaminan Reklamasi                 87.500.000
26.854.13 26.854.13
-Distribusi per-tahun produksi       26.854.134 26.854.134 26.854.134  
4 4
1.9 Biaya Reklamasi                 87.500.000
26.854.13 26.854.13
-Distribusi per-tahun produksi       26.854.134 26.854.134 26.854.134  
4 4
2.0 Jaminan Kesungguhan 10.000.000                
2.1 Jaminan Pasca Tambang 50.000.000                
2.930.000.0 270.000.0 120.000.0 113.710.2 113.708.2
SUB TOTAL BIAYA INVESTASI 113.708.268 113.708.268 113.708.268 175.000.000
00 00 00 85 68
4.063.543.3
TOTAL BIAYA INVESTASI                
57

18
CASH FLOW (Investasi 5 Tahun)
CASH INFLOW CASH OUTFLOW
2. ANALISIS FINANSIAL    
A. PARAMETER UNTUK ANALISIS    
2.1 Biaya Investasi    
2.1.1. Total Biaya Investasi   4.063.543.357,00
2.1.2 Modal Kerja    
2.1.2.1. Modal sendiri 1.500.000.000,00  
2.1.2.2. Hutang (pinjaman Bank) 500.000.000,00  
Sub-Total Biaya Investasi 2.000.000.000,00 4.063.543.357,00
     
2.2 Biaya Produksi    
2.2.1 Biaya langsung    
2.2.1.1. Mobilitas personil dan peralatan   150.000.000,00
2.2.1.2. Pembersihan dan pemindahan tanah   3.000.000,00
2.2.1.3. Pemindahan overburden (lapisan penutup)   3.000.000,00
2.2.1.4. Penambangan dan pengangkutan batu (sewa peralatan loader dan houling,
   
operasional penambangan)
2.2.2. Biaya tidak langsung    
2.2.2.1.Iuran eksplorasi dan operasi-produksi (Jaminan Reklamasi)   11.000.000,00
2.2.2.2. Community Development   500.000.000
2.2.2.3. Portal/ retribusi (2 portal @ Rp. 2.000) = Rp 4.000 per-rit    
(20 dumptruck : 2x ritase = 40 rit per hari ) : ditanggung pembeli    
2.2.2.4. Gaji karyawan, bonus dan reward   500.000.000,00
2.2.2.5. Operasional kantor (kendaraan (sewa) dan administrasi)   200.000.000,00
2.2.2.6. Program K3 (kesehatan dan keselamatan kerja)   200.000.000,00
Sub-Total Biaya Produksi - 1.567.000.000,00
     
2.3 Pendapatan    
2.3.1. Pemasaran (dari omzet/penjualan sitru) volume bersih 90 % ekskarasi 43.667.543.333,00  
2.3.2. Komponen pendapatan : 1 % per-Tahun 436.675.433,33  
2.3.3. Pendapatan bersih    
2.3.4. Pendapatan Bersih Setelah kena pajak penghasilan    
Sub Total Pendapatan 44.104.218.766,33 -

19
     
2.4 Pajak dan Bea Cukai    
2.4.1 Pajak penghasilan perusahaan : 40 % dari penghasilan bersih    
2.4.2 Pajak Bumi dan Bangunan   120.000.000,00
2.4.3 Bea Masuk barang import    
2.4.4. Pajak Daerah : 5% dari Nilai tonase penjualan batu   2.205.210.938,32
Sub Total Pajak dan Bea Cukai - 2.325.210.938,32
     
2.5 Angsuran pinjaman Bank    
Angsuran pinjaman Bank untuk masa pengembalian 5 Tahun    
Nilai factor Bunga = (1+0,12)5 = 1,36234   6.811.700,00
Sub-Total Angsuran - 6.811.700,00
     
2.6 Ekskalasi    
2.6.1 Komponen biaya produksi : 2% per-Tahun   31.340.000,00
Sub-Total Ekskalasi - 31.340.000,00
     
2.7 Discounted rate : 18%   -
2.8 Depresiasi dan amortisasi (tidak ada bentuk investasi peralatan tambang)    
     
     
Sub Total Kom, Pajak, Bunga Ekskalasi, Depresiasi dan Amortisasi   2.363.362.638,32
     
Total penerimaan 5 tahun 46.104.218.766,33  
Total pengeluaran 5 tahun   7.993.905.995,32
B. LABA 5 TAHUN 38.110.312.771,01  
C. LABA 1 TAHUN 7.622.062.554,20  
D. PROFIT PERBULAN 635.171.879,52  
E. ANALISIS PRESENT VALUE (PV) = NILAI SEKARANG (THN KE-3) 22.866.187.662,61  
F. ANALISIS NET PRESENT VALUE (NPV) = NILAI SEKARANG BERSIH (THN KE-5) 38.110.312.771,01  

20
G. ANALISIS INTERNAL RATE OF RETURN (IRR) = LAJU
75%  
PENGEMBALIAN INTERNAL (DALAM PERSEN)
255.350.77
H. RETURN OF INVESMENT  
0,61

21

Anda mungkin juga menyukai