Anda di halaman 1dari 34

PROPOSAL

APOTEK QIANA FARMA


JL. Cokro-Delanggu, Daleman, Tulung, Klaten

Diajukan Oleh :

Apt, Arif Nugroho Setiawan, S.Farm

ANGGOTA CABANG
IKATAN APOTEKER INDONESIA
KLATEN
2020
SURAT PERMOHONAN

Kepada Yth :
Koordinator PC IAI
Wilayah Klaten

Dengan hormat,
Yang bertandatangan di bawah ini saya :
Nama : Apt, Arif Nugroho Setiawan, S. Farm.
Alamat : Cokro RT 019/RW 006, Cokro, Tulung, Klaten
Pekerjaan : Apoteker Pengelola Apotek calon Apotek Qiana Farma

Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapat persetujuan denah, lokasi, dan daerah
calon apotek :
Nama apotek : Apotek Qiana Farma
Alamat : JL.Cokro-Delanggu, Daleman, Tulung, Klaten
Telp. : 089688334453

Bersama ini saya lampirkan :


• Proposal studi kelayakan pendirian apotek Qiana Farma

• Denah tata ruang calon apotek

• Denah lokasi calon apotek

Demikian permohonan ini saya buat dan saya ajukan, atas perhatian dan kebijaksanaannya saya
ucapkan terima kasih.

Boyolali, Desember 2020


Hormat saya

Apt,Arif Nugroho Setiawan,S. Farm


BAB II
STUDI KELAYAKAN APOTEK QIANA FARMA
JL. Cokro-Delanggu, Daleman, Tulung, Klaten

I. PENDAHULUAN
Menurut undang-undang kesehatan No.23 tahun 1992, pembangunan kesehatan
bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal, dimana menyangkut semua
aspek kehidupan baik segi fisik, mental, maupun sosial ekonomi. Salah satu realisasi
pembangunan bidang kesehatan oleh pemerintah dan swasta adalah dengan menyediakan
sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 35 Tahun 2014 Apotek adalah sarana


tempat pelayanaan kefarmasian, tempat dilaksanakan praktek kefarmasian oleh apoteker.
Adapun pelayanan kefarmasian oleh apoteker meliputi pengkajian resep, dispensing,
pelayanan informasi obat (PIO), konseling, home farmacy care, pemantauan terapi obat,
dan monitoring efek samping. Konseling merupakan proses interaktif apoteker dengan
pasien/keluarga tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran, dan
kepatuhan sehingga terjadi perubahan perilaku menjadi lebih baik dalam penggunaan obat.

Supaya kinerja apotek dapat maksimal, maka Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
No 889 Tahun 2011 apotek diharuskan memiliki tenaga kefarmasian baik apoteker maupun
Tenaga Teknis Kefarmasian yang sudah memiliki STRA, dan STRTTK. Tenaga teknis
kefarmasian merupakan tenaga yang membantu apoteker dalam menjalankan pekerjaan
kefarmasian yang terdiri dari Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan
Tenaga Menengah Farmasi. Oleh karena itu agar dapat dikelola dengan baik dan
menghasilkan keuntungan dari segi bisnis, maka seorang Apoteker dan Asistennya
disamping ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan ilmu lainnya seperti ilmu
Pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting).

Apotek QIANA FARMA merupakan apotek baru yang akan dibuka dengan
menyewa sebuah bangunan yang beralamatkan di JL.Cokro-Delanggu, Daleman, Tulung,
Klaten. Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian dan
mempermudah masyarakat kecamatan Tulung dalam mendapatkan obat yang tepat,
bermutu dengan harga yang terjangkau, maka dibuatlah proposal pendirian Apotek Qiana
Farma.Lokasi Apotek Qiana Farma berada di tempat yang strategis, dekat dengan pusat
keramaian yaitu pasar tradisional Cokro Kembang dan PKU Polanharjo. Semoga dengan
adanya apotek ini bisa membantu pemerintah dan masyarakat dalam mencanangkan hidup
sehat.

II. TUJUAN
Tujuan pendirian apotek antara lain :
• Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.

• Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran


dan penyerahan obat dan bahan obat..

• Sarana untuk memberikan informasi obat dan kesehatan kepada masyarakat dan
tenaga kesehatan lainnya yang akan meningkatkan pengetahuan tentang
kesehatan, khususnya obat dan cara pengobatan yang tepat.

III. DESKRIPSI APOTEK


• NAMA DAN ALAMAT APOTEK
Nama Apotek : APOTEK QIANA FARMA
• Alamat : JL. Cokro-Delanggu, Daleman, Tulung, Klaten
• APOTEKER PENGELOLA APOTEK
Nama : Apt, Arif Nugroho Setiawan, S.Farm
Alamat : Cokro RT 019/RW 006, Cokro, Tulung, Klaten
STRA : 19900911/STRA-UMS/2015/162
• PEMILIK SARANA APOTEK
Nama : Apt, Arif Nugroho Setiawan, S.Farm
Alamat : Cokro RT019/RW006, Cokro, Tulung, Klaten
• TENAGA KERJA
Selain Apoteker Pengelola Apotek, dibutuhkan beberapa tenaga kerja yaitu :
Apoteker Pendamping : 1 orang
Nama : Sholichah
STRA :

Asisten Apoteker : 1 orang

Nama :

STRTTK : 19960929/STRTTK_33/2017/229628

Masing-masing tenaga kerja mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang sesuai
dengan peranannya di dalam apotek.
• JAM KERJA APOTEK
Apotek dibuka pada hari senin – sabtu (tanggal merah dan hari besar tutup) mulai dari
jam 07.00 s/d 20.00 WIB, dibagi dalam 2 shif dimana shif 1 (jam 07.00 – 14.00 WIB)
dan shift 2 (jam 13.00 – 20.00 WIB). Adapun jadwal jaga dilakukan secara bergantian
antara Apoteker Pengelola Apotek dengan Asisten Apoteker.

III. ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI


Alat dan perbekalan farmasi pada Apotek Berkah antara lain :
1. Bangunan, terdiri dari :
a. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien
b. Tempat mendisplai informasi, brosur bagi pasien
c. Ruang tertutup untuk konseling
d. Ruang peracikan dan penyerahan obat
2. Kelengkapan bangunan apotek
a. Sumber air
b. Sumber penerangan
c. Alat pemadam
d. Ventilasi
e. Papan nama APA
f. Billboard nama apotek
3. Perlengkapan kerja
a. Alat pengolahan / peracikan :
1) Batang pengaduk
2) Gelas ukur
3) Kompor listrik
4) Mortir
5) Rak tempat pengering
6) Spatel logam / tanduk / gelas/ porselen
7) Thermometer
8) Timbangan milligram + anak timbangan (ditera)
9) Timbangan gram + anak timbangan (ditera)
b. Wadah
1) Pot / botol
2) Kertas perkamen
3) Klip dan kantong plastic
4) Etiket (biru dan putih)
c. Tempat penyimpanan
1) Lemari / rak obat
2) Lemari narkotika
3) Lemari psikotropika
4) Kulkas
4. Perlengkapan Administrasi
a. Blanko surat pesanan
b. Blanko faktur penjualan
c. Blanko nota penjualan
d. Blanko salinan resep
e. Blanko laporan narkotika dan psikotropika
f. Buku catatan pembelian
g. Buku catatan penjualan
h. Buku catatan keuangan
i. Buku catatan narkotika dan psikotropika
j. Kartu stok obat
5. Kelengkapan buku pedoman
a. Buku standar yang wajib :
1) Farmakope Indonesia edisi terakhir
2) Kumpulan peraturan / UU
b. Buku lainnya :
1) IMMS, ISO edisi terbaru
2) Pharmakologi dan terapi

IV. DATA DEMOGRAFI


Data Demografi digunakan untuk membandingkan jumlah penduduk dengan jumlah
apotek yang ada di daerah tersebut. Adapun proporsional perbandingan apotek dengan
jumlah penduduk adalah 1 : 10.000. Di Kecamatan Tulung sudah ada apotek, dengan
adanya Apotek Qiana Farma secara proporsional masih memenuhi perbandingan tersebut.
Data Demografi Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten bulan Oktober 2017:
• Umum

Luas Kecamatan : 4.891, 22 Ha


Batas Wilayah
• Sebelah Utara : Kabupaten Sragen
• Sebelah Selatan : Kota Surakarta
• Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali
• Sebelah Timur : Kecamatan Jaten dan Kecamatan Kebakramat

• Kependudukan

N JUMLAH PENDUDUK
O DESA/KELURAHAN TAHUN 2016
1 Wonorejo 15.024
2 Plesungan 10.266
3 Jatikuwung 6.182
4 Selokaton 9.533
5 Bulurejo 5.733
6 Rejosari 2.968
7 Jeruksawit 5.333
8 Karangturi 3.014
9 Kragan 3.034
10 Wonosari 3.570
11 Dayu 3.221
12 Tuban 7.425
13 Krendowahono 3.749
JUMLAH TOTAL 79.052

Data Penduduk Kelurahan/Desa Daleman, Kecamatan Tulung Tahun 2016


Jumlah Penduduk keseluruhan : 79.052 orang
Jenis Kelamin :
• Laki – laki : 39.225 orang
• Perempuan : 39.827 orang

V. PELUANG PASAR
Apotek Qiana Farma yang beralamatkan di JL. Cokro-Delanggu, Daleman, Tulung, Klaten
mempunyai prospek yang menjanjikan. Jika dilihat dari pemilihan lokasi apotek, ada beberapa
pertimbangan yang dapat menguatkan alasan tersebut diantaranya:
• Dilihat dari Lokasi.

• Lokasi apotek yang terletak di dekat Pasar Tradisional Cokro Kembang sehingga mudah
untuk dijangkau oleh masyarakat.

• Berdekatan dengan beberapa praktek dokter dan PKU Polanharjo

• Tingkat ekonomi yang baik diikuti kepedulian terhadap kesehatan tinggi memungkinkan
apotek mudah berkembang.

• Dilihat dari Kompetitor.

• Jarak terdekat dengan apotek lain adalah 800 m, sehingga peluang untuk mendapatkan pasien
masih besar.

• Masih masuk dalam perbandingan 1:10.000. Artinya kita masih punya banyak peluang untuk
mendapatkan pasien lebih dari 10.000 penduduk yang kita cover. Kemungkinan berebut
pembeli sangat kecil.
Untuk menangkap peluang diatas, maka kita perlu strategi dan inovasi. Adapun strategi dan
inovasi yang dapat dilakukan antara lain :
• Memberikan pelayanan yang cepat, tepat, ramah, luwes dan informatif yang
memuaskan semua pihak.

• Memberikan konseling, informasi penggunaan obat yang rasional dan memonitoring


penggunaan obat pasien lewat telepon

• Manajemen pengadaan obat yang baik dan cerdas supaya ketersediaan obat dapat
tercover.

• Evaluasi kinerja pelayanan maupun pengadaan sebulan sekali demi peningkatan skill
dan kualitas apotek.

• Bekerjasama dengan teman sejawat apoteker serta tenaga kesehatan yang lainnya.

• Memasang neon box yang besar supaya cepat dikenal oleh masyarakat.

VI. ANALISIS SWOT

1. Faktor Internal
• Kekuatan (Strength) : Lokasi yang strategis dekat dengan pusat keramaian, ruang
apotek yang luas, tempat parkir gratis, aman dan luas, pelayanan yang cepat, tepat,
ramah, dan informatif dengan melakukan asuhan kefarmasian kepada pasien.
Kekurangan (Weakness) : merupakan apotek baru yang belum dikenal oleh masyarakat.
2. Faktor Eksternal
• Peluang (opportunity) : Perubahan pola hidup masyarakat dari curative ke preventif
serta meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesehatan, jumlah
penduduk yang meningkat, adanya praktek dokter dan bidan di sekitar apotek.

• Ancaman (Threats) : Kenaikan BBM, bahan baku obat dan tarif dasar listrik,
pengobatan alternatif/herbal, dispensing yang dilakukan oleh dokter dan bidan.

Matrik SWOT
• Strategi SO : Meningkatkan pelayanan yang prima dan berkualitas,
memberikan swamedikasi pasien.

• Strategi ST : Menyediakan obat tradisional/herbal, bekerjasama dengan dokter


dan bidan, meningkatkan pelayanan kepada pasien.

• Strategi WO : Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan, ikut dalam


kegiatan sosial kemasyarakatan, menyediakan leaflet dan brosur.

• Strategi WT : Menyediakan obat dengan harga terjangkau, bekerjasama dengan


sejawat apoteker dalam pengadaan obat.
VII. STUDI KELAYAKAN
• MODAL
• Modal Tetap

• Perlengkapan (mebeler) Rp 7.000.000,00


• Perlengkapan Apotek Rp 3.000.000,00
• Biaya Perijinan Rp 1.000.000,00
• Sewa Bangunan (3 Tahun) Rp 24.000.000,00
• Modal Operasional Rp 30.000.000,00

• Cadangan Modal Rp 5.000.000,00 +

Total Modal Rp 70.000.000,00

ANGGARAN DAN PENDAPATAN


• BIAYA RUTIN PER BULAN
a. Tenaga Kerja
1. Apoteker ( 1 orang ) Rp 3.000.000,00
2. Asisten Apoteker ( 1orang ) Rp 1.500.000,00 +
Total Rp 4.500.000,00

b. Biaya Lain-lain
Administrasi Rp 100.000,00
Listrik, air, telepon Rp 200.000,00
Lain-lain Rp 50.000,00 +
Total Rp 350.000,00+
Total Keseluruhan Rp 4.850.000,00
• BIAYA RUTIN PER TAHUN

a. Biaya rutin bulanan


Rp 4.850.000,00 x 12 = Rp 58.200.000,00
b. Tunjangan Hari Raya 1X gaji = Rp 4.500.000,00 +
Total biaya rutin pertahun = Rp62.700.000,00
• TAHUN I

• PENDAPATAN TAHUN I

Pada tahun I resep masuk 8lembar per hari :


• Penjualan obat resep tahun I

R/ dari Dr. Umum :


(8 lembar x 25 x 12 x Rp. 50.000,00) = Rp 120.000.000,00
• Penjualan obat bebas

(25x 12 x Rp. 400.000,00) = Rp 120.000.000,00


• Penjualan OWA
(25 x 12 x Rp. 500.000,00) = Rp 150.000.000,00
• Penjualan alat kesehatan
(25 x 12 x Rp. 100.000,00) = Rp 30.000.000,00
• Penjualan produk farmasi lain (susu, perlengkapan sehari-hari)
(25 x 12 x Rp. 100.000,00) = Rp 30.000.000,00 +
Total = Rp 450.000.000,00

• PENGELUARAN TAHUN I

1. Pembelian obat resep tahun I


R/ dari Dr. Umum :
75 % x Rp 120.000.000,00 = Rp 90.000.000,00
2. Pembelian obat bebas

90 % x Rp 120.000.000,00 = Rp 108.000.000,00
3. Pembelian OWA

75 % x Rp 150.000.000,00 = Rp 112.500.000,00
4. Pembelian alat kesehatan

85 % x Rp 30.000.000,00 = Rp 25.500.000,00
5. Pembelian produk farmasi lain (susu, perlengkapan sehari-hari)

90 % x Rp 30.000.000,00 = Rp 27.000.000,00+
Total = Rp 363.000.000,00

C. LABA – RUGI TAHUN I


Pendapatan tahun I = Rp 450.000.000,00
Pengeluaran operasional tahun I = Rp 363.000.000,00
Pengeluaran rutin tahun I = Rp 62.700.000,00 +
Rp 425.700.000,00-
Laba sebelum pajak = Rp 24.300.000,00
PPh Penjualan (0,5% x Rp 450.000.000,00) = Rp 2.250.000,00 -
Pendapatan Bersih = Rp 22.050.000,00

• TAHUN II

• BIAYA RUTIN PER BULAN


a. Tenaga Kerja
1. Apoteker ( 1 orang ) Rp 3.250.000,00
2. Asisten Apoteker ( 1 orang ) Rp 1.750.000,00 +
Total Rp 5.000.000,00
b. Biaya Lain-lain
Administrasi Rp 110.000,00
Listrik, air, telepon Rp 220.000,00
Lain-lain Rp 55.000,00 +
Total Rp 385.000,00+
Total Keseluruhan Rp 5.385.000,00
• BIAYA RUTIN PER TAHUN

a. Biaya rutin bulanan


Rp 5.385.000,00 x 12 = Rp 64.620.000,00
b. Tunjangan Hari Raya 1X gaji = Rp 5.000.000,00 +
Total biaya rutin pertahun = Rp 69.620.000,00

• PENDAPATAN TAHUN II
Pada tahun I resep masuk 10lembar per hari :
1. Penjualan obat resep tahun II
R/ dari Dr. Umum :
(10 lembar x 25 x 12 x Rp. 50.000,00) = Rp 150.000.000,00
2. Penjualan obat bebas
(25 x 12 x Rp. 450.000,00) = Rp 135.000.000,00
3. Penjualan OWA
(25 x 12 x Rp. 700.000,00) = Rp 210.000.000,00
4. Penjualan alat kesehatan
(25 x 12 x Rp. 120.000,00) = Rp 36.000.000,00
5. Penjualan produk farmasi lain (susu, perlengkapan sehari-hari)
(25 x 12 x Rp. 120.000,00) = Rp 36.000.000,00 +
Total = Rp 567.000.000,00
D. PENGELUARAN TAHUN II
1. Pembelian obat resep tahun II
R/ dari Dr. Umum :
75% x Rp 150.000.000,00 = Rp 112.500.000,00
2. Pembelian obat bebas
90% x Rp 135.000.000,00 = Rp 121.500.000,00
3. Pembelian OWA
75% x Rp 210.000.000,00 = Rp 157.500.000,00
4. Pembelian alat kesehatan
85 % x Rp 36.000.000,00 = Rp 30.600.000,00
5. Pembelian produk farmasi lain (susu, perlengkapan sehari-hari)
90 % x Rp 36.000.000,00 = Rp 32.400.000,00 +
Total = Rp 454.500.000,00
E. LABA – RUGI TAHUN II
Pendapatan tahun II = Rp 567.000.000,00
Pengeluaran operasional tahun II = Rp 454.500.000,00
Pengeluaran rutin tahun II = Rp 69.620.000,00 +
Rp 524.120.000,00-
Laba sebelum pajak = Rp 42.880.000,00
PPh Penjualan (0,5 % x Rp 567.000.000,00) = Rp 2.835.000,00 -
Pendapatan Bersih = Rp 40.045.000,00
• TAHUN III

• BIAYA RUTIN PER BULAN


a. Tenaga Kerja
1. Apoteker ( 1 orang ) Rp 3.500.000,00
2. Asisten Apoteker ( 1 orang ) Rp 2.000.000,00 +
Total Rp 5.500.000,00
b. Biaya Lain-lain
Administrasi Rp 120.000,00
Listrik, air, telepon Rp 240.000,00
Lain-lain Rp 60.000,00 +
Total Rp 420.000,00+
Total Keseluruhan Rp 5.920.000,00

• BIAYA RUTIN PER TAHUN

a. Biaya rutin bulanan


Rp 5.920.000,00 x 12 = Rp 71.040.000,00
b. Tunjangan Hari Raya 1X gaji = Rp 5.500.000,00 +
Total biaya rutin pertahun = Rp 76.540.000,00
• PENDAPATAN TAHUN III

Pada tahun I resep masuk 13lembar per hari :


1. Penjualan obat resep tahun III
R/ dari Dr. Umum :
(13 lembar x 25 x 12 x Rp. 50.000,00) = Rp 195.000.000,00
2. Penjualan obat bebas
(25 x 12 x Rp. 500.000,00) = Rp 150.000.000,00
3. Penjualan OWA
(25 x 12 x Rp. 900.000,00) = Rp 270.000.000,00
4. Penjualan alat kesehatan
(25 x 12 x Rp. 150.000,00) = Rp 45.000.000,00
5. Penjualan produk farmasi lain (susu, perlengkapan sehari-hari)
(25 x 12 x Rp. 150.000,00) = Rp 45.000.000,00 +
Total = Rp 705.000.000,00

• PENGELUARAN TAHUN III

1. Pembelian obat resep tahun III


R/ dari Dr. Umum :
75 % x Rp 195.000.000,00 = Rp 146.250.000,00
2. Pembelian obat bebas
90 % x Rp 150.000.000,00 = Rp 135.000.000,00
3. Pembelian OWA
75 % x Rp 270.000.000,00 = Rp 202.500.000,00
4. Pembelian alat kesehatan
85 % x Rp 45.000.000,00 = Rp 38.250.000,00
5. Pembelian produk farmasi lain (susu, perlengkapan sehari-hari)
90 % x Rp 45.000.000,00 = Rp 40.500.000,00 +
Total = Rp 562.500.000,00
• LABA – RUGI TAHUN III

Pendapatan tahun III = Rp 705.000.000,00


Pengeluaran operasional tahun III = Rp 562.500.000,00
Pengeluaran rutin tahun III = Rp 76.540.000,00 +
Rp 639.040.000,00-
Laba sebelum pajak = Rp 65.960.000,00
PPh Penjualan (0,5 % x Rp 705.000.000,00) = Rp 3.525.000,00 -
Pendapatan Bersih = Rp 62.435.000,00

PERHITUNGAN RATA – RATA TAHUN I, TAHUN II DAN TAHUN III


Rata-rata pendapatan

=
= Rp 574.000.000,00

Rata-rata Pengeluaran Operasional

= (Rp 363.000.000,00 + Rp 454.500.000,00 + Rp 562.500.000,00)/3


= Rp 460.000.000,00

Rata – rata pengeluaran rutin tiap tahun =


= (Rp 62.700.000,00 + Rp 69.620.000,00 + Rp 76.540.000,00)/3
= Rp 69.620.000,00

Rata- Rata Laba Bersih Tahun I, Tahun II dan Tahun III

Rata-rata pendapatan = Rp 574.000.000,00


Rata-rata Pengeluaran operasional tiap tahun = Rp 460.000.000,00
Rata-rata Pengeluaran rutin tiap tahun = Rp 69.620.000,00 +
Rp 529.620.000,00-
Rata-rata Laba sebelum pajak = Rp 44.380.000,00
PPh Penjualan (0,5 % x Rp 574.000.000,00) = Rp 2.870.000,00 -
Rata-rata Laba Bersih = Rp 41.510.000,00

PERHITUNGAN RATA–RATA BEP TAHUN I, TAHUN II DAN TAHUN III

• PBP (Pay Back Periode)


PBP adalah analisa berapa lama modal yang kita investasikan akan kembali.
Dengan kata lain, berapa lama kita bakal balik modal. Semakin kecil nilai
PBP semakin baik nilai investasi untuk dilakukan.

Pay Back Periode =

=
= Rp 70.000.000,00 / Rp 41.510.000,00
= 1,7 tahun

Berdasarkan jumlah modal awal sebesar Rp. 70.000.000,00 dan perkiraan kenaikan
profit margin tiap tahunnya, diperkirakan modal awal akan kembali setelah 1,7 tahun.

• ROI (Return OnInvestman)


ROI merupakan rasio yang menunjukkan hasil dari jumlah aktiva yang
digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi
manajemen. Rasio ini menunjukkan hasil dari seluruh aktiva yang
dikendalikan dengan mengabaikan sumber pendanaan, rasio ini biasanya
diukur dalam persentase. Semakin besar ROI, maka semakin tinggi
kemampuan usaha kita untuk mengembalikan modal dan semakin
menjanjikan usaha kita.

wop5996.tmpoleObject9.bin
ROI = x 100 %
= x 100 %
=(Rp 41.510.000,00 / Rp 70.000.000,00) x 100%
= 59,3 %

• Break Even Point (BEP)


BEP dalah titik impas dimana posisi umlah pendapatan dan biaya sama atau
seimbag sehingga tidak memperoleh keuntungan ataupun kerugian dalam
suatu usaha. BEP digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana
banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus
diteruma untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal.

BEP = x Biaya tetap


= x Rp 69.200.000,00
= ± Rp 382.320.441,98/tahun
= ± Rp 31.860.036,83/bulan
= Rp. 1.274.401,47/hari

• Prosentase BEP = x 100 %


= x 100 %
= 66,86 %
• Kapasitas BEP = % BEP x Jumlah resep / tahun
= 66.86% x (10 x 25 x 12)
= 2005,8 lembar/tahun
= 5.57 resep / hari

IX. LAY OUT DAN DENAH LOKASI APOTEK


Lay out apotek merupakan gambaran riil tentang pembagian ruangan di apotek. Denah lay
out tercantum dalam lampiran.

X. PENUTUP
Apotek Qiana Farma jika dilihat dari perhitungan serta kenyataan yang ada mempunyai
prospek yang bagus. Hal tersebut didukung dengan managemen yang bagus, pelayanan yang
ramah, cepat, tepat, luwes dan informatif yang memuaskan semua pihak serta lokasi yang
strategis dapat mendukung kelangsungan Apotek Qiana Farma.
Demikian paparan studi kelayakan dari Apotek Qiana Farma, untuk selanjutnya mohon
kepada sejawat anggota IAI Cabang Klaten memberikan penilaian.
Atas perhatiannya, kami ucapkan banyak terimakasih.

Lampiran 1. Denah Apotek BERKAH


Denah Apotek BERKAH
Keterangan Jarak :
Apotek BERKAH – Puskesmas Gondangrejo : 250 m
Apotek BERKAH – Pasar Tuban : 250 m
Apotek BERKAH – Apotek RAPHA : 520 m
Apotek BERKAH – Apotek Kaliyoso : 650 m
Apotek BERKAH – Apotek Dayu : 1,1 km
Koordinator Wilayah
PC IAI Klaten

( )
Apotek BERKAH – Apotek Hadji : 530 m
Apotek BERKAH – Apotek Budiyani : 1,6 km
Apotek BERKAH – Apotek Pal 10 : 2,2 km

Lampiran 2. Lay Out Apotek Qiana Farma

Koordinator Wilayah
PC IAI Klaten

( )
Lampiran 3. Etiket
Etiket Putih (Pemakaian Dalam)

Etiket Sirup
Etiket Biru (Pemakaian Luar)

KOCOK DAHULU
“ANTIBIOTIK”
DIMINUM RUTIN SAMPAI HABIS

Lampiran 4. Salinan Resep


Lampiran 5. Kartu Stok

KARTU STOK OBAT


APOTEK QIANA FARMA
Nama Obat :
No Tanggal Tgl ED No. Masuk Keluar Sisa Keterangan
Batch

Lampiran 6. Surat Pesanan Obat

SURAT PESANAN OBAT NARKOTIKA


Nomor : ………………………….

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ........
Jabatan : ........

Mengajukan pesanan Narkotika kepada :


Nama Distributor : ........
Alamat : ........
Telp : ........

dengan Narkotika yang dipesan adalah:


……………………………………..

Narkotika tersebut akan dipergunakan untuk :


Nama Sarana : Apotek

Alamat Sarana : ........

Klaten, ……………………………

Arif Nugroho Setiawan , S.Farm., Apt.


No. SIPA : 19850727/SIPA-33.13/2016/1.136

SURAT PESANAN OBAT PSIKOTROPIKA


Nomor : ………………………….

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ........
Jabatan : ........
Mengajukan pesanan Psikotropika kepada :
Nama Distributor : ........
Alamat : ........
Telp : ........

dengan Psikotropika yang dipesan adalah:


……………………………………..

Psikotropika tersebut akan dipergunakan untuk :


Nama Sarana : Apotek

Alamat Sarana : ........

Surakarta, ……………………………

Arif Nugroho Setiawan , S.Farm., Apt.


No. SIPA : 19850727/SIPA-33.13/2016/1.136

SURAT PESANAN OBAT PREKURSOR


Nomor : ………………………….

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ........
Jabatan : ........

Mengajukan pesanan obat Prekursor kepada :


Nama Distributor : ........
Alamat : ........
Telp : ........

dengan Prekursor yang dipesan adalah:


……………………………………..

Prekursor tersebut akan dipergunakan untuk :


Nama Sarana : Apotek

Alamat Sarana : ........

Klaten, ……………………………

Arif Nugroho Setiawan , S.Farm., Apt.


No. SIPA : 19850727/SIPA-33.13/2016/1.136

Standar Operating Procedure (SOP)


A. SOP Pelayanan OTC
1) Pasien datang,
2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang
dibutuhkan,
3) Tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita pasien, kemudian bantu
pasien untuk mendapatkan obat yang tepat,
4) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga,
5) Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta pasien sesuai dengan
permintaan meliputi : nama obat dan jumlah obat,
6) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi dosis,
frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek
samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat, dan jika diperlukan
pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan.
B. SOP Pelayanan OWA
1) Pasien datang,
2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang
dibutuhkan,
3) Tanyakan pada pasien apa keluhan yang dialamlinya dan gejala penyakitnya,
4) Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan obat tertentu dan
bagaimana hasilnya (kondisi membaik atau bertambah parah),
5) Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak memuaskan maka
pilihkan obat lain yang sesuai dengan kondisi pasien, begitu juga untuk pasien yang
sama sekali belum pernah minum obat,
6) Menghitung harga dan minta persetujuan terhada nominal harga,
7) Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat diatas,
8) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi : dosis,
frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek
samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan dan jika diperlukan
pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan,
9) Catat nama pasien, alamat, dan no telp pasien.
10) Buat catatan khusus tentang pasien yang nantinya sebagai patien data record.
C. SOP Pelayanan Resep
1) Menerima resep pasien,
2) Lakukan skrining resep meliputi adsministrasi, pharmaceutical dan klinik,
3) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga,
4) Pasien diberi no antrian,
5) Tulis no struk (print out) pada resep dan satukan resep dengan printout
6) Cocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep denga print out,
7) Siapkan obat sesuai dengan resep,
8) Jika obat racikan maka patuhi SOP meracik,
9) Buat etiket dan cocokkan dengan resep,
10) Teliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien termasuk salinan resep dan
kuitansi (jika diminta oleh pasien),
11) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi dosis,
frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek
samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan jika diperlukan
pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan,
12) Catat nama pasien, alamat dan no telp pasien.
13) Buat catatan khusus tentang pasien.
D. SOP Meracik Obat
1) Siapkan alat yang akan digunakan dan bersihkan meja untuk meracik
2) Buatlah instruksi meracik meliputi : no resep, nama pasian, jumlah dan cara
mencampur.
3) Siapkan etiket dan wadah obat sertakan bersam obat dan instruksinya untuk diracik.
4) Cucilah tangan bila perlu gunakan sarung tangan, masker.
5) Siapkan bat sesuai resep dan ccocokkan dengan yang tertera pada struknya
6) Jika ada bahan yang harus ditimbang makapersiapkan lebih dahulu.
7) Bacalah instruksi meracik dengan seksama dan lakukanlah hatihati.
8) Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksinya.
9) Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan beri etiket, kemudian serahkan
pada petugas lain untuk diperiksa dan diserahkan.
10) Bersihkan peralatan dan meja meracik setelah selesai.
11) Cucilah tangan sampai bersih.

E. SOP Menimbang
1) Bersihkan timbangan,
2) Setarakan timbangan terlebih dahulu sebelum mulai menimbang
3) Ambil bahan-bahan sesuai dengan permintaan resep,
4) Ambil anak timbangan sesuai berat yang diminta dan letakkan pada ring timbangan
sebelah kiri (timbangan dalam keadaan off),
5) Bahan baku yang dikehendaki diletakkan secukupnya pada piring timbangan sebelah
kanan,
6) Buka dan on kan timbangan kemudian dilihat apakah timbangna sudah seimbang atau
belum,
7) Bahan ditambah atau dikurangi sampai diperoleh timbangan yang seimbang yang
ditunjukkan ole letak jarum pada posisi nol,
8) Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama sesuai nama yang tertera
pada botol persediaan bahan,
9) Cek ulang anak timbangan apakah berat yang diminta sesuai dengan resep kemudian
dikembalikan ketempatnya,
10) Cek ulang apakah bahan yang diambi sudah sesuai dengan resep kemudian
dikembalikan ketempatnya.
F. SOP Konseling OTC
1) Menanyakan keluhan pasien dan mengapa menggunakan obat tersebut dan sudah
berapa lama pasien mengalami keluhan tersebut,
2) Menanyakan bagaiman kondisi pasien setelah menggunakan obat tersebut
3) Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan efek seperti
yang diharapkan maka obat boleh diberikan,
4) Apabila obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi pasien maka pasien dipilihkan
obat yang tepat untuk kondisinya,
5) Menanyakan tentang bagaiman pasien menggunakan obat tersebut, bila ada yang
kurang atau salah maka farmasi wajib membenarkan dan melengkapinya,
G. SOP Konseling OWA
1) Menanyakan keluhan pasien sehingga pasien menggunakan obat tersebut dan sudah
berapa lama pasien mengalami gejala tersebut,
2) Cocokkan kondisi pasien dengan obat yang diminta, bila obat kurang sesuai untuk
pasein maka rekomendasikan obat yang tepat untuk pasien,
3) Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan obta tersebut meliputi dosis,
frekuensi, durasi,dan cara penggunaan; bila ada yang kurang atau salah mak farmasis
wajib membenarkan dan melengkapinya,
4) Menanyakan bagaimana kondisi pasien setelah menggunakan obat tersebut,
5) Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan efek seperti
yang diharapkan maka obat boleh diberikan,
6) Apabila kondisi pasien tidak membaik atau semakin memburuk makan sebaiknya
dirujuk ke dokter,
7) Informasikan kepada pasien bahwa pasien diperbolehkan konsultasi dengan apoteker
untuk berdiskusi tentang terapi yang dijalani pasien.
H. SOP Konseling resep
1) Obat diserahkan pada pasien sekaligus dicocokkan dengan data pasien,
2) Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara menanyakan pada pasien
tentang keluhan yang dialaminya,
3) Memberitahukan pada pasien tentang obat yang diberikan dan tujuan penggunaan obat
tersebut,
4) Memberikan innformasi pada pasien tentang aturan penggunaan obat (dosis, frekuensi,
durasi, cara penggunaan),
5) Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telah disampaikan untuk
memastikan bahwa pasien telah paham dan mengerti tentang aturan penggunaan obat,
6) Memberitahukan pada pasien tentang ESO obat yang mungkin terjadi dan cara
penanganan yang mungkin bisa dilakukan oleh pasien terhadap efek samping yang
terjadi,
7) Menyarankan pasien untuk pergi ke dokter bila dirasa ESO cukup berat dan
mengganggu,
8) Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari atau yang perlu
dilakukan untuk menunjang keberhasilan riset,
9) Catat nama pasien dan no telp pasein,
10) Buat catatan khusus tentang pasien sebagai.

I. SOP Penerimaan dan Penyimpanan Barang


1) Saat barang datang dari PBF,
2) Cek kesesuaian antara SP dengan faktur dan barangnya (kecocokan tentang nama
barang, bentuk, jumlah sediaan, no batch dan tanggal ED),
3) Cek kondisi barang (rusak, pecah, tersegel atau tidak),
4) Faktur ditandatangani oleh apoteker atau asisten apoteker dilengkapi dengan no
SIK/SIA/NIP seta dibubuhi stempel apotek,
5) Faktur diambi 1 lambar untuk arsip apotek,
6) Serahkan faktur kapada bagian adsministrasi untuk diedit di komputer,
7) Ccocokkan harga yang sudah ada di computer dengan harga yang tertera pada faktur
baru, apakah ada kenaikan atau tidak,
8) Tandatangani faktur yang telah diedit di komputer,
9) Hargai barang-barang/obat bebas dan letakkan sesuai dengan spesifikasinya. Untuk
obat keras langsung disimpan dalam almari sesuai dengan efek farmakologinya atau
berasarkan abjad,
10) Arsip faktur sesuai dengan nama PBF masing-masing.

PENGESAHAN

Proposal studi kelayakan pendirian Apotek Qiana Farma dengan alamat di JL.Cokro-Delanggu,
Daleman, Tulung, Klaten telah disyahkan pada :

Hari/Tanggal : …………………………..
Tempat : …………………………..
Tim Rekomendasi Tanda tangan

1. ………………………
2. ………………………
3. ………………………
4. ………………………

Mengetahui
Ketua PC IAI Klaten

( )

Anda mungkin juga menyukai